Anda di halaman 1dari 8

BAB I

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian
Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus,
yaitu artritis akut. Artritis gout lebuh banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada
pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati
masa menopause. Gout artritis atau lebih dikenal dengan asam urat adalah salah satu
penyakit inflamasai yang menyerang persendian. Gout artritis disebabkan oleh
penimbunan asam urat (Kristal mononatrium urat), suatu produk akhir metabolism
purin, dalam jumlah belebihan di jaringan. Penyakit ini sering menyerang sendi
metatarsophalangeal 1 dan prevalensinya lebih tinggi dapa laki-laki dibandingkan
perempuan. Kadang-kadang terbentuk agregat Kristal besar yang disebut tofi (tophus)
dan menyebabkan deformitas.
Gout adalah peradangan akibat adanya endapan Kristal asam urat pada sendi
dan jari (Depkes, 1992). Penyakit metabolik ini sudah dibahas oleh Hippocrates pada
zaman Yunani kuno. Pada waktu itu gout dianggap sebagai penyakit kalangan social
elit yang disebabkan karena terlalu banyak makan, anggur dan seks. Sejak saat itu
banyak teori etiologis dan terapeutik yang telah diusulkan.
Gout adalah kerusakan metabolik yang ditandai dengan peningkatan
konsentrasi serum asam urat dan deposit kristal asam urat dalam cairan synovial dan
disekitar jaringan sendi. Gout juga daapat didefinisikan sebagai kerusakan
metabolisme purin herediter yang menyebabkan peningkatan asam urat yang
terakumulasi dalam jaringan tubuh dan sendi. Gout merupakan kelompok keadaan
heterogenous yang bedasarkan efek genetic pada metabolisme purin (hipeuresemia).
Pada keadaan ini biasa terjadi over sekresi asam urat atau detek renal yang
mengakibatkan sekresi asam urat/kombinasi keduanya.
Artritis pirai (gout) adalah jenis artropati kristal yang pathogenesisnya sudah
diketahui secara sempurna. Secara klinis, artritis pirai merupakan penyakit heterogen
meliputi hiperurikemia. Serangan artritis akut yang biasanya monoartikuler terjadi
desposisi kristal urat di dalam dan sekitar sendi, parenkim ginjal dan dapat
menimbulkan batu saluran kemih. Kelainan ini dipengaruhi banyak faktor antara lain
gangguan kinetik asam urat misalnya hipeurikemia. Artritis pirai akut disebabkan oleh
reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan Kristal monosodium urat monohidrat.
Tidak semua orang dengan hiperurikemia adalah penderita artritis pirai atau sedang
menderita artritis pirai. Akan tetapi resiko terjadi artritis pirai lebih besar dengan
meningkatnya konsentrasi asam urat darah.

B. Etiologi
Gejala artritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap
pembentukan Kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu, dilihat dari
penyebabnya penyakit ini temasuk dalam kelainan metabolik. Kelainan ini
berhubungan dengan gangguan kinetic asam urat yaitu hiperurisemia. Hiperurisemia
terjadi karena:
1. Pembentukan asam urat berleihan
- Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang betambah.
- Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam urat berlebihan
karena penyakit lain seperti leukemia, teutama bila diobati dengan
sitostatistika, psoriasis, polisitemia vena dan mielofibrosis.
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
- Ginjal yang sehat, penyebabnya tidak diketahui
- Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal, misalnya pada
glomerulonephritis kronik atau gagal ginjal kronik.
3. Perombakan dalam usus yang berkurang, namun secara klinis hal ini tidak penting
tetapi, beberapa kasus menunjukan adanya hubungan dengan efek genetik dalam
metabolisme purin. Imklompletnya metabolism purin menyebabkan pembentukan
kristal asam urat di dalam tubuh atau menimbulkan produksi berlebihan asam urat.
Produksi asam urat berlebihan ini dapat juga terjadi secara sekunder akibat
beberapa penyakit anatara lain:
- Sickle cell anemia
- Kanker maligna
- Penyakit ginjal

Penurunan fungsi renal akibat penggunaan obat dalam waktu yang lama
(diuretik) dapat menyebabkan penurunan ekskresi asam urat dari ginjal. Penyebab
gout dapat terjadi akibat hiperurisemia yang disebabkan oleh diet yang ketat atau
starpasi, asupan makanan kaya purin yang berlebihan atau kelainan herediter.

C. Patofisiologi
Asam urat adalah produk sisa metabolisme purin, pada keadaan normal terjadi
keseimbangan antara produksi dan eksresi. Sekitar dua pertiga jumlah yang
diproduksi setiap hari dieksresikan melalui ginjal dan sisanya melalui feses. Serum
asam urat normal dipertahankan antara 3,4 – 7,0 mg/dl pada pria dan 2,4 – 6,0 mg/dl
pada wanita, pada level lebih dari 7,0 mg/dl akan terbentuk kristal monosodium urat.
Faktor – faktor yang merupakan presipitasi pembentukan kristal dan deposit di
jaringan antara lain:
- Penurunan PH cairan ekstraseluler
- Penurunan protein plasma pengikat kristal – kristal urat
- Trauma jaringan
- Peningkatan kadar asam urat dari diet

Biasanya menyerang satu persendian terjadi secara tak terduga, terjadi pada
malam hari yang dapat dipicu oleh trauma dan konsumsi alkohol. Pada level ini asam
urat di dalam persendian menimbulkan respon inflamasi, selanjutnya leukosit Poli
Morfo Nuklear (PMN) menginfiltrasi persendian dan memfagosit kristal – kristal urat
yang menyebabkan kematian leukosit PMN, pengeluaran enzim – enzim lisosom serta
mediator – mediator inflamasi lainnya kedalam jaringan. Hal ini menyebabkan sendi
yang terserang terlihat kemerahan, panas, bengkak dan terasa nyeri.

Sekitar 50% serangan gout artritis akut terjadi pada sendi metatarsophalangeal tumit,
sedangkan bagian tubuh lain yang juga mengalami serangan: ankle, tumit, lutut, jari-
jari, tangan dan siku. Nyari bertambah dalam beberapa jam yang disertai keluhan
demam serta peningkatan angka leukosit (white blood cell) dan sedimen rate.
Serangan akut gout ini dapat terjadi dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.
Hamper 60% penderita mengalami serangan ulang setelah satu tahun.

D. Manifestasi klinis
Secara klinis ditandai dengan adanya artritis, tofi, dan batu ginjal. Yang
penting diketahui bahwa asam urat sendiri tidak akan mengakibatkan apa – apa. Yang
menimbulkan rasa sakit adalah terbentuk dan mengendapnya kristal monosodium
urat. Pengendapannya dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Oleh sebab itu, sering
terbentuk tofi pada daerah – daerah telinga, siku, lutut, dorsum pedis,dekat tendo
Achilles pada metatarsofalangeal digiti I, dan sebagainya.
Pada telinga misalnya, karena permukaannya yang lebar dan tipis serta sudah
tertiup anging , kristal – kristal tersebut mudah mengendap dan menjadi tofi.
Demikian pula di dorsum pedis, kalkaneus, dan sebagainya karena sering tertekan
oleh sepatu. Tofi itu sendiri terdiri dari kristal – kristal urat yang dikelilingi oleh
benda – benda asing yang meradang, termasuk sel – sel raksasa. Serangan seringkali
terjadi pada malam hari, biasanya sehari sebelum pasien tampak segar bugar tanpa
keluhan, tiba – tiba tengah malam terbangun karena rasa sakit yang hebat sekali.
Daerah khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki
sebelah dalam, disebut podagra. Bagian ini tampak membengkak, kemerahan, dan
nyeri sekali bila disentuh. Rasa nyeri berlangsung beberapa hari sampai satu minggu,
lu menghilang. Sedangkan tofi itu sendiri tidak sakit, tapi dapat merusak tulang. Sendi
lutut juga merupakan tempat predileksi kedua untuk serangan ini.
Tofi merupakan penimbunan asam urat yang dikelilingi reaksi radang pad
synovia, tulang rawan, bursa dan jaringan lunak. Seringtimbul tulang rawan telinga
sebagai benjolan keras. Tofi ini merupakan menifestasi lanjut dari gout yang timbul 5
- 10 tahun svtelahserangan artritis akut pertama.

E. Pemeriksaan penunjang
1. Serum asam urat
Umumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini mengindikasikan
hipruricemia, akibat peningkatan produksi asam urat atau gnagguan eksresi.
2. Angka leukosit
Menunjukan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3 selama serangan
akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas normal yaitu
5000 – 10.000/mm3.
3. Eusinofil Sedimen Rate (ESR)
Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate
mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di
persendian.
4. Urin specimen 24 jam
Urin dikumpulkan dan di periksa untuk menentukan produksi dan eksresi asam
urat. Jumlah normal seorang mengeksresikan 250 – 750 mg/24 jam asam urat di
dalam urin. Ketika produksi asam urat meningkat maka level asam urat urin
meningkat. Kadar kurang dari 800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan eksresi
pada pasien dengan peningkatan serum asam urat. Biasanya diet purin normal
direkomendasikan selama pengumpulan urin meskipun diet bebas purin pada
waktu itu di indikasikan.
5. Analisis cairan aspirasi
Dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau material aspirasi dari sebuah tofi
menggunakan jarum Kristal urat yang tajam, memberikan diagnosis definitive
gout.
6. Pemeriksaan radiologi
Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan menunjukan tidak
terdapat perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah penyakit berkembang
progresif maka akan terlihat jelas/area terpukul pada tulang yang berada dibawah
sinavial sendi.

F. Penatalaksanaan
Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk
mengobati serangan gout akut, dan untuk mecegah serangan gout akut ini di
kemudian hari. Obat ini juga dapat digunakan sebagai sarana diagnosis. Pengobatan
serangan akut biasanya tablet 0,5 mg setiap jam, sampai gejala-gejala serangan akut
dapat dikurangi atau kalau ternyata ada bukti timbulnya efek samping gastrointestinal.
Dosis maksimum adalah 4-8 mg, tergantung dari berat pasien bersangkutan.
Beberapa pasien mengalami rasa mual yang hebat, muntah dan diare, dan pada
keadaan ini pemberian obat harus dihentikan. Gejala-gejala pada sebagian besar
pasien berkurang dalam waktu 10-24 jam sesudah pemberian obat. Kolkisin dengan
dosis 0,5-2 mg perhari ternyata cukup efektif untuk mencegah serangan gout
berikutnya secara sempurna atau mendekati sempurna. Penggunaan kolkisin setiap
hari cenderung memperingan episode gout berikutnya, kalau memang serangan gout
terjadi lagi. Penggunaan kolkisin jangka panjang tak memperhatikan efek samping
yang berat.
Fenilbutazon, suatu agen anti radang dapat juga digunakan untuk mengobati
artritis gout akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan menimbulkan efek
samping, maka kolkisin digunakan sebagai terapi pencegahan, indometasin juga
cukup efektif. Terdapat tiga obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau terapi
pencegahan. Alopuinol dapat mengurangi pembentukan asam urat. Dosis 100-400 mg
per hari dapat menurunkan kadar asam urat serum.
Probenesid dan sufinpirazin merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat
menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan dengan demikian
meningkatkan ekskresi asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat serum berguna untuk
menentukan efektifitas suatu terapi. Mungkin dianjurkan untuk menghindari makanan
yang mengandung kadar purin yang tinggi. Untuk membuang tofi yang besar,
terutama kalau tofi mengganggu gerakan sendi, maka dilakukan pembedahan.

G. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi akibat gout artritis antara lain:
1. Deformitas pada persendian yang terserang
2. Urolitisis akibat deposit kristal urat pada saluran kemih
3. Nephrophaty akibat deposit kristal urat dalam interstisial ginjal
BAB II

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Identitas klien
- Nama
- Umur
- Alamat
- Pekerjaan
- Agama
- Riwayat penyakit sekarang
- Riwayat penyakit terdahulu
- Riwayat penyakit keluarga
2. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
- Keluhan utamanya nyeri yang berat pada ibu jari kaki atau sendi lain
- Pencegahan penyerangan dan bagaimana cara mengatasi atau mengurangi
serangan
- Riwayat gout artritis di dalam keluarga
- Obat untuk mengatasi gout
3. Pola nutrisi dan metabolic
- Peningkatan berat badan
- Peningkatan suhu tubuh
4. Pola aktivitas dan latihan
- Respon sentuhan pada sendi dan menjaga daerah sendi yang terkena
- Sendi bengkak dan merah
5. Pola persepsi dan konsep diri
- Rasa cemas dan takut untuk melakukan gerakan atau aktifitas
- Persepsi diri dalam melakukan mobilitas

B. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pemahaman pengobatan dan
perawatan di rumah
ASUHAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN PENYAKIT PERSENDIAN

(GOUT ARTRITIS)

Oleh:

WAHYUNI ABD. RAHIM

110114092

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2018

Anda mungkin juga menyukai