Anda di halaman 1dari 2

Nama : NOVIYANTI S.

TOTAMU
KELAS : 1A KEPERAWATAN

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK/BAYI,PADA REMAJA PADA DEWASA DAN


LANSIA, DAN PADA PASIEN GANGGUAN JIWA.

 Pada anak/bayi
Komunikasi yang harus digunakan pada anak / bayi yaitu komunikasi yang baik pengucapannya
atau isyarat yang mampu dipahami oleh seorang anak / bayi. Sebagai Orang dewasa kita harus
berusaha melakukan komunikasi yang bisa dipahami anak, sebaliknya anak juga menggunakan
bahasa atau isyarat-isyarat yang bisa dipahami orang dewasa. Anak menggunakan isyarat-isyarat
tertentu dalam komunikasinya sehingga orang tua harus mengenal isyarat yang digunakan anak.
Semakin bertambah besar anak, komunikasi dengan isyarat semakin kurang diperlukan karena
pemahaman komunikasi anak sudah lebih baik. Secara umum, ada dua teknik berkomunikasi
yang digunakan pada anak, yaitu teknik komunikasi verbal dan nonverbal. Perkembangan
komunikasi bayi-anak juga berhubungan dengan kematangan atau kemampuan organ sensorik
dalam menerima rangsangan atau stimulus internal maupun eksternal, juga dipengaruhi oleh
kuatnya stimulus internal dan eksternal.
 Pada remaja
komunikasi pada usia remaja dapat ditunjukkan dengan kemampuan berdiskusi atau berdebat
karena pola perkembangan kognisinya sudah mulai berpikir secara konseptual. Sehubungan
dengan perkembangan komunikasi yang dapat dilakukan yaitu mengizinkan remaja berdiskusi
atau curhat pendapat pada teman sebaya. Jauhkan pertanyaan – pertanyaan yang dapat
menimbulkan rasa malu dan kita harus jaga kerahasiaan dalam komunikasi karena akan
menimbulkan ketidak percayaan anatar sesame remaja. sikap penting yang harus
diperhatikan dalam berkomunikasi dengan remaja adalah menjadi pendengar yang baik,
Mengajak berdiskusi, tidak memotong pembicaraan, menjadi sahabat, duduk bersama,
memeluk, merangkul, berbicara, dan bercengkerama. Dalam berkomunikasi dengan
remaja, kita tidak bisa mengendalikan alur pembicaraan, mengatur, atau memegang
kendali secara otoriter. Karena remaja sudah punya pemikiran dan perasaan sendiri
tentang hal yang ia bicarakan.
 Pada dewasa
Komunikasi yang harus kita lakukan sebagai seorang perawat pada lansia yaitu harus
memerlukan kesabaran dan keiklhasan karena disisi lain terdapat beberapa kendala yang
dimiliki pada pasien lansia misalnya gangguan pendengaran terhadap pasien dan gejala
lain yang dimiliki. Pendekatan komunikasi terapeutik pada lansia, yaitu membuat suasana
yang menyenangkan, beri waktu ekstra, hindari ketidak pedulian, duduk berhadapan
dengan pasien, pelihara kontak, mendengarkan, bicara pelan dengan jelas dan nyaring,
gunakan kata-kata sederhana, fokuskan pada satu pembicaraan, beri catatan untuk
instruksi yang rumit ringkas point utama untuk memberikan penekanan pada topik utama
pembicaraan, beri kesempatan pada lansia untuk bertanya, cari tempat yang tenang untuk
mencegah kebingungan dan menciptakan suasana kondusif dalam komunikasi, serta
gunakan sentuhan untuk memberikan kenyamanan pada lansia dan sebagai bentuk
perhatian perawat kepada lansia. Secara spesifik, pendekatan komunikasi pada lansia
dapat dilakukan berdasarkan empat aspek, yaitu pendekatan aspek fisik, psikologis,
sosial, dan spiritual. Beberapa teknik komunikasi yang dapat diterapkan antara lain teknik
asertif, responsif, fokus, suportif, klarifikasi, serta sabar dan ikhlas.
 Pada gangguan jiwa
Komunikasi yang dilakukan pada klien yang mengalami gangguan jiwa, yang paling
utama kita lakukan adalah membangun kepercayaan terhadap klien agar mereka dapat
percaya kepada kita atau saling percaya kemudian yang kedua adalah memecahkan
masalah yang di hadapi klien jadi di posisi ini kita yang menjadi teman curhat atas
keluhan yang di alami klien. ketiga memahami kondisi klien yakni dengan cara kita dapat
mengerti maksud yang di alami klien. keempat memberikan apresiasi kepada klien dan
yang kelima adalah menggunakan komunikasi verbal dan non verbal.

Anda mungkin juga menyukai