Anda di halaman 1dari 10

FORMULASI SEDIAAN PASTA GIGI HERBAL KOMBINASI EKSTRAK

DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) DAN BUNGA TURI (Sesbania


grandiflora L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI
Streptococcus mutans

Dian Yuliana1, Ebyt Moh.Fajar2, Endah Budi Arsih3,


Erna Nurul Widyawati4, Faisal Agung Laksono5
Prodi S1 Farmasi STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun
email : dianyuliana107@gmail.com1,
ebytmoh@gmail.com2,endahbudiarsih03@gmail.com3,
enurul357@gmail.com4, faisalagung510@gmail.com5

Abstrak
Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal penting. Salah satu penyakit gigi yang
banyak terjadi di Indonesia adalah karies gigi yang disebabkna oleh bakteri
Streptococcus mutans. Ekstrak daun sirsak dan bunga turi diperoleh dengan
maserasi dengan etanol 96%. kemudian dilakukan pembuatan sediaan pasta gigi.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa
Formulasi pasta gigi ekstrak bunga turi dan daun sirsak memiliki aktivitas
antibakteri yang sedang terhadap Streptococcus mutans namun daya hambatnya
lebih rendah dibandingkan dengan ekstrak tunggal.

Kata kunci : pasta gigi, antibakteri, daun sirsak, bunga turi, Streptococcus
mutans

1. PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut karies gigi. Bakteri yang berperan
merupakan hal penting dalam penting dalam terjadinya karies gigi
kesehatan selain anggota tubuh yang adalah Streptococcus mutans
lain. Salah satu penyakit gigi yang (Brighenti et al, 2008). Streptococcus
banyak terjadi di Indonesia adalah mutans merupakan bakteri yang

1
bersifat kariogenik karena mampu et al, 2014). Tanaman yang
untuk menempel pada permukaan mengandung alkaloid dan flavonoid
gigi. Perubahan ekologi ditandai menunjukkan kemampuan
dengan peningkatan proporsi menghambat pertumbuhan bakteri
Streptococcus mutans dan spesies kariogenik (Bhardwaj, 2012).
lain yang bersifat asidurik dan Sedangkan tanin memiliki efek
asidogenik (Banas, 2004). menghambat pertumbuhan bakteri
Upaya pencegahan sangat Streptococus mutans (Xie et al,
diperlukan untuk mengontrol faktor 2008). Ekstrak etanol daun sirsak
resiko karies (Anusavice, 2005). menunjukkan bahwa ekstrak tersebut
Salah satunya menggunakan pasta memiliki kemampuan dalam
gigi yang mengandung bahan aktif menghambat pertumbuhan bakteri
sebagai antibakteri. Bahan sintetik Streptococcus mutans ATCC 35668
yang sering digunakan dalam pasta (Friska et al, 2017).
gigi pada umumnya mengandung Bunga turi (Sesbania
bahan kimia toksik yang dapat grandiflora L.) mengandung
menimbulkan masalah kesehatan flavonoid dan beberapa polifenol
seperti fluorida, triklosan dan yang dapat menghambat beberapa
natrium lauril sulfat (EWG, 2014). mikroba patogen. Salah satunya
Hal tersebut yang mendorong memiliki kemampuan menghambat
pencarian bahan antibakteri alternatif pertumbuhan bakteri Streptococcus
dari bahan alami yang dapat mutans (Hasan et al, 2012). Ekstrak
melindungi gigi dari proses karies bunga turi membentuk zona hambat
(Dhinahar, 2011). terhadap Streptococcus mutans
Tanaman sirsak (Annona sebesar 4,5 mm dan konsentrasi
muricata L.) secara tradisional dapat hambat optimum sebesar 10%
digunakan untuk mengobati demam, (Saifudin et al, 2016).
sakit gigi, batuk dan asma (Foong et Berdasarkan uraian diatas,
al, 2012). Daun sirsak menunjukkan dilakukan penelitian aktivitas
adanya kandungan senyawa aktif antibakteri Streptococcus mutans
alkaloid, tanin, flavonoid (Solomon dengan formulasi sediaan pasta gigi

2
herbal kombinasi ekstrak daun sirsak 2.3 Pembuatan ekstrak etanol
(Annona muricata L.) dan bunga turi daun sirsak dan ekstrak etanol
(Sesbania grandiflora L.). Penelitian bunga turi
ini diharapkan dengan kombinasi Daun sirsak dan bunga turi
kedua ekstrak tersebut diperoleh dikeringkan di bawah sinar matahari
aktivitas antibakteri terhadap sampai kering. Masing-masing
Streptococcus mutans yang lebih simplisia dihaluskan menggunakan
baik dibandingkan dengan ekstrak blender hingga diperoleh serbuk
tunggal. halus. Masing-masing serbuk
dilakukan ekstraksi dengan metode
2. METODOLOGI PENELITIAN maserasi menggunakan etanol 96%
2.1 Alat dengan perbandingan 1:7 selama 5
Alat-alat yang digunakan yaitu hari dalam botol gelap dan dilakukan
peralatan gelas standar, mortir, pengadukan setiap pagi. Setelah 5
stamfer, timbangan digital analitik, hari, ampas disaring menggunakan
pH-meter, blender, inkubator, kain flanel. Filtrat yang dihasilkan
waterbath, bunsen, rak tabung reaksi, diuapkan dengan strirer kemudian
botol gelap, serbet, stirer, stopwatch. dipanaskan dalam watherbath hingga
diperoleh ekstrak kental. Pada
2.2 Bahan
penelitian ini didapat ekstrak kental
Bahan uji yang digunakan
sebesar 5 gram pada ekstrak bunga
adalah simplisia daun sirsak dan
turi dan sebesar 6 gram pada ekstrak
simplisia bunga turi. Bahan kimia
daun sirsak.
yang digunakan adalah etanol 96%,
Na-CMC, karbomer, kalsium
2.4 Formulasi pasta gigi
karbonat, sorbitol, gliserin, natrium
Pada penelitian ini dibuat pasta
lauryl sulfate, sukrosa, methyl
gigi dengan kombinasi ekstrak etanol
paraben, aquadest, nutrient agar dan
daun sirsak dan ekstrak etanol bunga
antibiotik eritromisin sebagai kontrol
turi dengan formulasi seperti tabel 1.
positif.

3
Tabel 1. Formulasi pasta gigi ekstrak bunga turi diaduk hingga
Antibakteri homogen di dalam mortir lalu
Bahan Kadar ditambahkan ke campuran bahan
(%) b/b yang lain. Ditambahkan sisa
Na-CMC 4,5 aquadest dan diaduk hingga
Karbomer 0,5 homogen.
Ekstrak daun sirsak 4
2.6 Uji Sifat Fisik
Ekstrak bunga turi 4
2.6.1 Uji Organoleptis
Kalsium karbonat 40
Uji organoleptis pada formulasi
Sorbitol 20
sediaan pasta gigi meliputi bau,
Gliserin 10 warna, dan tekstur sediaan.
Natrium lauryl sulfate 2 2.6.2 Uji Daya Lekat
Sukrosa 1 Uji daya lekat pada formulasi
Methyl paraben 0,1 sediaan pasta gigi dilakukan dengan
Aquadest ad 100 mengoleskan pasta gigi 0,5 gram
pada kaca lalu ditutup dengan kaca
2.5 Cara pembuatan pasta gigi yang sama dan diberi beban 50gram
Pembuatan pasta gigi dimulai selama 1 menit. Kemudian tuas
dengan menimbang masing-masing ditarik dan diukur waktu lekatnya
bahan sesuai dengan kadarnya. Na- menggunakan stopwatch.
CMC dan karbomer dikembangkan 2.6.3 Uji Daya Sebar
dengan aquadest. Kalsium karbonat Uji daya sebar pada formulasi
ditambahkan sedikit demi sedikit sediaan pasta gigi dilakukan dengan
sambil diaduk hingga rata kemudian mengoleskan sediaan 0,5gram ke
ditambahkan gliserin dan sorbitol cawan arloji dan ditutup dengan kaca
dan diaduk hingga homogen. penutup. Selanjutnya diberi beban 50,
Sukrosa, methyl paraben dan natrium 100,150 gram. Setiap penambahan
lauryl sulfat masing-masing beban diberi rentan waktu selama 1
dilarutkan dalam aquadest kemudian menit. Kemudian diukur diameter
ditambahkan ke campuran bahan daya sebar.
sebelumnya. Ekstrak daun sirsak dan

4
2.6.4 Uji pH 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji pH dilakukan menggunakan 3.1 Uji Organoleptis
pH meter dimana 0,5gram sediaan Tabel 2. Hasil uji organoleptis
pasta gigi dilarutkan dalam aquadest formula pasta gigi kombinasi ekstrak
dan dibiarkan selama 1 menit daun sirsak dan bunga turi
kemudian pH meter dicelupkan Warna Hijau tua
kedalamnya dan diamati nilai pH- Tekstur Lembut, agak
nya. kental
2.6.5 Uji Antibakteri Homogenitas Homogen
Langkah pertama yang dilakukan Hasil uji organoleptik
dalam uji antibakteri yaitu menunjukkan bahwa sediaan
mensterilisasi alat yang akan berwarna hijau tua dengan tekstur
digunakan. Kemudian membuat lembut dan agak kental serta
media agar sebanyak 2 gram Nutrien homogen
Agar dalam 100 mL aquadest,
distrirer, lalu dituang ke cawan petri 3.2 Uji Daya Lekat
dan disterilisasi dengan autoklaf Uji daya lekat dilakukan untuk
0
pada suhu 121 C. Media yang telah mengetahui kemampuan pasta
disterilisasi kemudian didinginkan melapisi dan melekat ketika
dalam lemari pendingin. Media yang digunakan pada gigi. Hasil uji daya
telah padat digoreskan dengan lekat dapat dilihat pada Kurva 1.
bakteri Streptococcus mutans dan
Kurva 1. Hasil Uji Daya Lekat
dibagi menjadi 4 bagian yaitu ekstrak
daun sirsak, ekstrak bunga turi, Hasil Uji Daya Lekat
2
Daya Lekat (s)

sediaan formulaasi pasta gigi


1.5
kombinasi, dan kontrol positif yaitu
1
eritromisin. Sedangkan kontrol 0.5
negatif berada dalam disk terpisah. 0
1 2 3 4
Setelah itu diinkubasi dalam Replikasi
inkubator selama 24 jam. Setelah 24
jam diukur daya hambat yang terjadi.

5
Uji daya lekat pada penelitian ini Kurva 3. Hasil uji daya sebar pada
dilakukan replikasi sebanyak 3 kali replikasi 1
dan diperoleh nilai rata-rata 1,325 s.
Hasil Uji Daya Sebar
Menurut Suciningsih et al, 2015 (Replikasi 1)

Daya Sebar (cm)


semakin lama waktu pasta melekat 2.7
2.6
pada kulit maka semakin baik pasta 2.5
2.4
yang dihasilkan. Sedangkan menurut
2.3
Rachmawati et al, 2016 daya lekat 0 100 200

yang baik pada sediaan topikal yaitu Beban (gram)


lebih dari 4 detik.

3.3 Uji Daya Sebar Kurva 4. Hasil uji daya sebar pada
Uji daya sebar dilakukan untuk replikasi 2
mengetahui kemampuan menyebar Hasil Uji Daya Sebar
sediaan pasta gigi ketika (Replikasi 2)
Daya Sebar (cm)

diaplikasikan pada sikat gigi. Hasil 2.55


2.5
uji daya sebar dapat dilihat pada 2.45
2.4
Kurva 2, 3, 4, 5 untuk replikasi, dan 2.35
kurva 6 untuk hasil uji daya sebar 0 100 200

rata-rata . Beban (gram)

Kurva 2. Hasil uji daya sebar pada


data asli Kurva 5. Hasil uji daya sebar pada
replikasi 3
Hasil Uji Daya Sebar (
Data Asli) Hasil Uji Daya Sebar
Daya Sebar (cm)

2.65 (Replikasi 3)
Daya Sebar (cm)

2.6 2.55
2.5
2.55
2.45
2.5 2.4
2.45 2.35
0 100 200 0 100 200
Beban (gram)
Beban (gram)

6
Kurva 6. Rata-rata hasil uji daya Kurva 7. Hasil uji pH
sebar
Hasil Uji pH
Rata-rata uji daya sebar
6.35
2.6
daya sebar (cm)

6.3
2.55

pH
2.5 6.25

2.45 6.2
2.4 6.15
0 100 200 1 2 3 4
beban (gram) Replikasi

Uji daya sebar pada penelitian Hasil uji ph pada sediaan ini

ini dilakukan replikasi sebanyak 3 dilakukan replikasi sebanyak 3 kali

kali dengan masing masing replikasi dan diperoleh nilai rata-rata 6,225.

ditambahkan beban yang bervariasi Hasil tersebut menunjukkan bahwa

yaitu 50, 100 dan 150 gram. Masing- sediaan pasta gigi kombinasi ekstrak

masing beban dihitung nilai rata-rata. daun sirsak dan ekstrak bunga turi

Pada penambahan beban 50 g sesuai dengan persyaratan SNI (12-

diperoleh daya sebar rata-rata 3524-1995) pasta gigi yaitu antara

2,424cm, 100 g dengan daya sebar 4,5-10,5 agar tidak mengiritasi

rata-rata 2,45cm dan 150 g dengan mukosa mulut.

daya sebar rata-rata 2,55. Hasil ini 3.5 Uji Aktivitas Antibakteri
menunjukkan bahwa semakin besar Uji antibakteri dilakukan dengan
beban yang ditambahkan maka mengukur daya hambat bahan uji
semakin luas daya sebarnya. pada bakteri Streptococcus mutans.
Bahan uji yang digunakan yaitu
3.4 Uji pH
Uji pH pada pasta gigi bertujuan ekstrak daun sirsak, ekstrak bunga

untuk mengetahui tingkat keasam- turi, formulasi pasta gigi kombinasi

basaan sediaan pasta gigi, dilakukan ekstrak daun sirsak dan ekstrak

menggunakan pH meter. Hasil uji pH bunga turi. Serta digunakan kontrol

dapat dilihat pada kurva 7. negatif yaitu ethanol 96% dan


kontrol positif yaitu antibiotik

7
eritromisin sebagai pembanding. dikategorikan sedang dalam
Hasil uji daya hambat dapat dilihat menghambat pertumbuhan bakteri
pada gambar 1 dan kurva 8. Streptococcus mutans. ekstrak bunga
turi memiliki daya hambat sedang
Gambar 1. Hasil uji daya hambat
dengan diameter 7 mm, formulasi
pasta gigi kombinasi ekstrak daun
sirsak dan ekstrak bunga turi dengan
daya hambat sedang yaitu 5 mm,
kontrol negatif tidak memiliki daya
hambat sedangkn kontrol positif
memiliki daya hambat kuat yaitu
berdiameter sebesar 10 mm.
Penggolongan kategori tersebut
berdasarkan Depkes RI, 1989 dimana
dikategorikan lemah jika memiliki
Kurva 8. Hasil uji daya hambat pada daya hambat < 5 mm, kategori
bakteri Streptococcus mutans sedang dengan daya hambat 5-10mm,
kategori kuat dengan daya hambat
12
Kontr 10-20mm, dan sangat kuat dengan
ol
10 daya hambat > 20 mm.
Positif
; 10
Sirak,
Diameter (mm)

8 4. KESIMPULAN
8
Turi, 7
6 Berdasarkan hasil penelitian dapat
Sediaa
n, 5 disimpulkan bahwa, pengujian pada
4
formulasi pasta gigi ekstrak bunga
2 turi dan daun sirsak kurang
Kontr
ol memenuhi karakteristik pasta gigi.
0 Negati
f, 0 Formulasi pasta gigi ekstrak bunga
turi dan daun sirsak memiliki
Pada penelitian ini, ekstrak daun
aktivitas antibakteri yang sedang
memiliki daya hambat 8 mm dan
terhadap Streptococcus mutans

8
namun daya hambatnya lebih rendah Dhinahar S, Lakshmi T. Role of
dibandingkan dengan ekstrak tunggal. botanicals as antimicrobial agent
in management of dental
5. DAFTAR PUSTAKA
infections-a riveuw. Int J Pharm
Anusavice KJ. Present and future
Biol Sci. 2011; 2(4): 690-704
approaches for the control of
caries. J Dent Educ. 2005; 69(5): Foong CP, Hamid RA. Evaluation of
538-554 antiinflammatory activities of
Brighenti FL, Luppens SBI, Delbem athanolic extracts of annona
ACB, Deng, Hoogenkamp MA, muricata leaves. Rev Bras
Gaetti-Jardim JrE, Dekker HL, Farmacogn Braz J Pharmacogn.
Crielaard W, Cate JM. Effect of 2012; 22(6): 1301-1307
Psidium cattleianum leaf extract
leaf extract. Am J Biol Chem and
on streptococcus mutans viability
Pharm Sci. 2014; 2(1): 1-7
protein expression and acid
production. Caries Res. 2008; 42: Saifudin, Azis. 2016. Alkaloid:
148-154. Golongan Paling Prospek
Banas JA. Virulence properties of Menghasilkan Obat Baru.Farmasi
streptococcus mutans. Front UniversitasMuhammadiyah.
Biosci-Landmark. 2004; 9; 1267- Surakarta
1277.
Frieska Ani Rahman, Tetiana
Bhardwaj A, Bhardwaj SV. Role of Haniastuti, Trianna Wahyu Utami.
medicinal herbs in prevention and 2017. Skrinning fitokimia dan
treatment of dental disease. aktivitas antibakteri ekstrak etanol
Annals Ayurvedic Med. 2012; daun sirsak (Annona murata L.)
1(3): 95-101 pada Streptococcus mutans ATCC
35668. Universitas Gadjah Mada :
Depkes RI, 1989. Materi Medika
Yogyakarta
Indonesia Jilid V. Jakarta.
Direktorat Jendral Pengawasan Lusi Nurdianti, W.F Annisya, Y.M
Obat dan Makanan. 194 Pamela, Elia Novianti, Mina
Audina, Elva Kurniasari. 2016.

9
Formulasi sediaan pasta gigi
herbal kombinasi ekstrak daun
sirih (Piper betle) dan kulit buah
jeruk lemon (Citrus limon burm
f.) sebagai pemutih dan antiseptik
pada gigi. Stikes Bhati Tunas
Husada : Tasikmalaya.

Rachmawati, Imami Nur. (2016).


Metodologi Penelitian Kualitatif
DalamRiset Keperawatan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Solomon-Whisdom GO, Ugoh SC,


Mohammed B. Phytochemical
screening and antimicrobial
activities of annona muricata (L)

Xie, 2008. Altered Expression of E-


cadherin by Hepatocyte Growth
Factor and Effect on the
Prognosis of Nasopharyngeal
Carcinoma. Ann Surg Oncol.
17:1927-1936.

10

Anda mungkin juga menyukai