Abstrak
“Penelitian pengaruh media pembelajaran powtoon“terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
simulasi digital kelas X di SMK YPM 3 Taman“Sepanjang Sidoarjo untuk mengetahui pengaruh adanya media
powtoon terhadap hasil belajar siswa yang diberikan media powtoon dan tanpa diberikan media powtoon. Jenis
penelitian ini adalah“Quasi Experimental Design“dengan. desain“Nonequivalent group pretest posttest.design.
“Sampel penelitian diambil dengan teknik“Purposive Sampling“yang diperoeh hasil kelas X AP 3 sebagai kelas
eksperimen dan X AP 2 sebagai kelas kontrol. “Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa“kelas
eksperimen yang diberikan media pembelajaran Powtoon lebih signifikan daripada kelas kontrol. Berdasarkan
analisis data uji-t diperoleh hasil“bahwa t-hitung sebesar“2,451 dengan taraf signifikasi sebesar 0,016.
Sedangkan t-tabel diketahui (0,05;98) = 1,984. Mengacu pada perhitungan uji t tersebut diketahui bahwa t-
hitung (2,451) .> .t-tabel (1,984). Kemudian perhitungan nilai,selisih pretest pretest, diperoleh nilai t-hitung
sebesar 2,659“dengan taraf signifikasi“0,009. Sedangkan diketahui“nilai t-tabel“sebesar 1,984 dengan taraf
signifikasi 0,050. Mengacu pada hasil perhitungan uj t diatas“maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima karena.t-test <0,050 (0,009 < 0,050) dan t-hitung > t-tabel (2,659 >.1,984). “Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen yang diberikan media
powtoon dan kelas kontrol yang tidak diberikan media powtoon. “
Abstract
“The development research influence of learning powtoon on student learning outcomes on the
subjects of digital simulation class X in SMK YPM 3 Taman Sepanjang Sidoarjo“to determine the effect of
media powtoon on student learning outcomes“given media powtoon and without given media powtoon.This
type of research is a research“Quasi Experimental Design“dengan. desain“Nonequivalent group pretest
posttest design“research samples taken with the“Purposive Sampling“technique obtainedthe result of class X
AP 3 as class experiment and X AP 2 as a control class. “The result of this research show that the students'
learning outcomes“given experimental class Powtoon learning media more significant than the control class .
Based on the analysis of the data t-test obtained result that t-count of 2,451. With 5% significant level 0,016
retrieved t-tabel (0,05;98) = 1,984. These result indicate that t-count (2,451) > t-table (1,984). Then on the
result of an analysis of the diffrence between the value of pretest posttest earned value t-count of 2,659 with sig
0,009. While the note value t-table of 1,984 with significant level 0,050. “So it can be inferred that Ho was
rejected and Ha was accepted“because t-test <0,050 (0,009 < 0,050) and t-hcount > t-table (2,659 >.1,984).
Thus, it can be drawn conclusion that there is a different learning between earning outcomes between
experimental classes given powtoon media and control classes that are not given powtoon media“
3
eksperimen.dan kelas kontrol. Data berdistribusi N=50.adalah 0,279 diperoleh soal valid sebanyak 20
normal jika probabilitas atau P-value > taraf soal. “
signifikasi (α) 0,05 (5%). “ b. Realibilitas
“Pengujian realibilitas menggunakan rumus
3. Uji Homogenitas Hoyt. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh r11
“Menurut Jakni (2016:256-257) mengemukakan menunjukan 0,77 dilihat kriteria interpretasi
bahwa uji homogenitas dilakukan dengan membagi koefisien tingkat reliabelnya tinggi. “
varian terbesar dengan varian terkecil. c. Daya beda
Uji.homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah “Setelah dilakukan analisis soal pada soal yang
suatu varian bersifat homogen atau heterogen. Dalam diuji coba terdapat item soal yang diklasifikasikan
uji homogenitas dapat dilakukan dengan uji lavene 14 soal sangat baik, 5 soal cukup baik, 1 soal
melalui program SPSS windows 21.0, Jika P-Value > minimum, 0 soal jelek. “
(lebih dari) taraf signifikasi 0,05. (5%) “ d. Taraf Kesukaran
“Setelah diketahui daya beda, analisis
4. Uji Hipotesis. berikutnya adalah tingkat kesukaran. Klarifikasi
“Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan berdasarkan kriteria sukar 9 soal sedang 11 soal
hasil dari“pretest dan postest pada kelas eksperimen mudah. “
dan kelas kontrol. Uji hipotesis“dilakukan dengan uji
t-test dengan taraf signifikasi (α) sebesar 0,05 atau 5% 2. Uji Normalitas
“Hasil pengujian normalitas menggunakan
dengan pembanding yaitu menerima Ho jika < Kolmogorov Smirnov diketahui bahwa pada kelas
eksperimen memperoleh hasil taraf signifikasi
dan ditolak jika dengan df pretest dan posttest (P-value), sebesar ,284 dan ,
145 lebih.besar dari taraf signifikasi 0,05 (5%).
(n1+n2-2) melalui program SPSS Windows 21.0
Sedangkan pada kelas kontrol.pretest dan posttest
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui
(P-value) sebesar ,408 dan ,228 lebih besar dari
apakah hasil.belajar antara kelas eksperimen dan
taraf signifikasi 0,05. (5%). Artinya data tersebut
kelas kontrol terdapat perbedaan atau tidak
berdistribusi normal. “
dengan.hipotesis sebagai berikut: “
a. Hipotesis Alternatif (Ha)
“Terdapat“pengaruh media pembelajaran“ 3. Uji homogenitas
“Dalam pengujian homogenitas, instrumen yang
powtoon terhadap.hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Simulasi Digital Kompetensi Dasar diuji adalah hasil pretest dari seluruh kelas X AP
Menganalisis jenis komunikasi sinkron dalam SMK YPM 3 Taman Sepanjang diketahui bahwa
jaringan Kelas X SMK YPM 3 Taman hasil taraf signifikasi.homogenitas populasi dari 3
Sepanjang Sidoarjo. “ kelas X AP SMK YPM 3 Taman Sepanjang sebesar ,
b. Hipotesis Nihil/nol (Ho) 624. Artinya sebaran dinyatakan homogen.karena
““Tidak terdapat pengaruh media P-Value > taraf sig 0,05 (,624>0,05). Jadi, dapat
pembelajaran“powtoon.terhadap hasil belajar disimpulkan bahwa sebaran data pada 3 kelas yang
siswa pada mata.pelajaran Simulasi Digital dijadikan populasi“penelitian memiliki varian
Kompetensi Dasar Menganalisis jenis homogen. “Selanjutnya dilakukan uji homogenitas
komunikasi sinkron dalam jaringan Kelas X sampel untuk mengetahui sampel tersebut homogen
SMK YPM 3 Taman Sepanjang Sidoarjo“ atau tidak. “
“Diketahui, hasil homogenitas sampel, dari, 2
HASIL DAN PEMBAHASAN kelas yaitu kelas X AP 3 sebagai kelas eksperimen
1. Analisis Butir Soal dan kelas X AP 2 sebagai kelas kontrol.diperoleh
a. Validasi hasil sig. sebesar ,354. Artinya sebaran data
“Rumus.yang digunakan untuk mengukur dinyatakan homogen karena P-Value > taraf sig 0,05
validitas.yaitu korelasi product moment. Menurut (,354>0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa sebaran
Jakni (2016, 165) Pada pengujian validitas soal, data pada 2 kelas yang dijadikan sampel penelitian
dikatakan valid jika soal memenuhi interpretasi memiliki varian yang homogen. “
kriteria product moment yaitu rhitung > rtabel dengan
taraf signifikasi.0,5%. Pada tabel bilai rxy untuk 4. Uji Hipotesis
“Setelah diketahui data berdistribusi normal 27,10 dimana rata-rata pretest sebesar 84,90 lebih
dan memiliki varian homogen, maka selanjutnya besar dari nilai pretest sebesar 57,20“
dilakukan uji t untuk mengetahui ada atau tidak “Ditinjau dari analisis data dan pembahasan
pengaruh media pembelajaran, Powtoon terhadap diatas nilai pretest dan selisih antara nilai rata-rata pretest
hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan dan pretest siswa membuktikan bahwa cara belajar kelas
kelas kontrol. , Kriteria penarikan kesimpulan eksperimen setelah diberikan treatment media
adalah Ho ditolak jika hasil uji t dengan uji pembelajaran powtoon lebih efektif. Pemberian media
Independent Sample Test <.0,05 atau 5% dan pembelajaran memang memberikan variasi tersendiri
untuk siswa agar tidak merasa jenuh ketika.pembelajaran
> sehingga Ha.diterima, sedangkan dilangsungkan. Karena dengan adanya media
pembelajaran siswa akan merasa tertarik untuk mengikuti
Ho diterima jika hasil uji t >.0,05 atau 5% dan pembelajaran. Menurut Mc. Gooch (dalam Dalyono,
2010:212) mengatakan “learning is a change.in
sehingga Ha ditolak. , “ performance as a result of practice“ belajar adalah
perubahan pada perbuatan sebagai akibat dari latihan.
“Perhitungan nilai pretest diketahui bahwa
Perubahan tersebut diharapkan mampu membuat individu
t-hitung sebesar 2,451 dengan taraf signifikasi
menjadi lebih baik.Hasil belajar adalah kemampuan yang
sebesar 0,016. Sedangkan t-tabel diketahui (0,05;98)
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar
= 1,984. Mengacu pada perhitungan uji t tersebut
(Sudjana, 2010:89). “
diketahui bahwa t-test < 0,05 yaitu 0,016.< .0,05
Penelitian ini di dukung oleh penelitian yang
dan t-hitung (2,451) .> .t-tabel (1,984) sehingga Ha
dilakukan oleh Widyawati (2015) dengan judul
dterima, yaitu terdapat pengaruh media “Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match
pembelajaran powtoon terhadap hasil belajar siswa Menggunakan Media Animasi Powtoon Terhadap Hasil
pada mata pelajaran Simulasi Digital Kompetensi Belajar Ekonomi Siswa SMAN 1 Kualuh Selatan Tahun
Dasar Menganalisis jenis komunikasi sinkron dalam Ajaran 2015/2016”. Hasil penelitian menunjukan bahwa.
jaringan Kelas X SMK YPM 3 Taman Sepanjang kelas yang diberikan perlakuan dengan media powtoon
Sidoarjo. “ mendapatkan peningkatkan hasil belajar lebih signifikan
daripada kelas yang tidak diberikan perlakuan.
5. “Pengaruh media pembelajaran powtoon terhadap
Berkenaan dengan hasil penelitian yang
hasil belajar siswa pada matapelajaran Simulasi
dilakukan oleh peneliti yang mengacu pada teori
Digital Kompetensi Dasar Menganalisis jenis
penelitian.terdahulu dapat diketahui bahwa media.
komunikasi sinkron dalam jaringan Kelas X SMK
animasi powtoon dapat memberi peningkatkan hasil
YPM 3 Taman Sepanjang Sidoarjo “
belajar pada siswa. Dari paparan tersebut dapat
“Berdasarkan hasil analisis perhitungan uji
disimpulkan bahwa media pembelajaran.powtoon dapat
t nilai pretest diketahui bahwa,t-hitung.sebesar
diterapkan sebagai variasi media pembelajaran di SMK
2,451 dengan taraf signifikasi sebesar 0,016.
YPM 3 Taman Sepanjang Sidoarjo untuk mata pelajaran
Sedangkan t-tabel diketahui (0,05;98) = 1,984
Simulasi Digital.
dengan.taraf signifikasi 0,05. Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima PENUTUP
karean t-test < 0,05 yaitu.0,016 < 0,05 dan t-hitung Simpulan
(2,451) > t-tabel (1,984). Hal ini berarti terdapat “Terdapat pengaruh. media pembelajaran powtoon
pengaruh media pembelajaran powtoon terhadap terhadap hasil belajar. siswa pada mata pelajaran
hasil belajar siswa. “ Simulasi Digital Kompetensi Dasar Menganalisis jenis
Sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan komunikasi sinkron dalam jaringan Kelas X SMK YPM 3
Ha diterima karena t-test <0,050 (0,009 <
Taman Sepanjang Sidoarjo“
0,050) .dan t-hitung.> t-tabel (2,659 > 1,984). Saran
Artinya terdapat pengaruh media pembelajaran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan saran yang
powtoon terhadap hasil belajar siswa. Selain itu, dapat diajukan adalah:
hasil belajar,siswa juga mengalami kenaikan
1. Media pembelajaran powtoon dapat memberikan
signifikan. Pada kelas eksperimen mengalami salah satu variasi stimulus pembelajaran pada mata
kenaikan 33,10 dimana.rata-rata pretest sebesar
pelajaran Simulasi Digital. .
88,40 lebih besar dari nilai pretest sebesar 55,30. 2. Media pembelajaran powtoon dapat dijadikan
Sedangkan pada kelas kontrol mengalami.kenaikan alternatif pilihan guru untuk membantu cara belajar
siswa dalam mendapatkan informasi.
5
DAFTAR PUSTAKA
Aristorahardi. 2008. Konsepsi Pendidikan Terbuka dan
Jarak Jauh. Tersedia :
http://aristorahardi.wordpress.com (diakses pada
Desember 2016)
Ariesto. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Pendidikan. Jakarta: Graha Ilmu
Arsyad, Azhar. 2016. Media Pembelajaran. Jakarta:
Rajawali Press
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Fokus Media
Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Rineka Cipta
Gunardi, Dwi. 2014. Penggunaan Media Pembelajaran
Multimedia Presentasi Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Atom
Karbon Dan Senyawa Hidrokarbon. Jakarta :
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Hisam. 2016. Pengertian Media Pembelajaran.
(Online),
(www.hisammas.wordpress/pengertian-media-
pembelajaran diakses 16 maret 2017)
Ika Rahma Julianingrum dkk. 2016. Model
Pembelajaran Artikulasi dengan Media Animasi
Powtoon untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
mata Pelajaran Akuntansi Keuangan. Malang :
Universitas Negeri Malang
Jakni. 2016. Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang
Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Rusno. 2014. Pengaruh Penggunaan Internet sebagai
Salah Satu Sumber Belajar Terhadap Prestasi
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas
Kanjuruhan Malang. Universitas Kanjuruhan
Malang. Malang : Jurnal Ekonomi Modernisasi
Sadiman. 2002. Media Pendidikan (Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya). Jakarta:
Rajawali Press
Sudjana. 2000. Pengantar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Raja Gravindo Persada
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan :
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Triwiyono, Endri. 2012. Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Digital Terhadap Prestasi Belajar
Mata Pelajaran Gambar Teknik Siswa XI
Jurusan Fabrikasi Logam Di SMKN 1 Seyegan.
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
Uno. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses
Belajar Mengajar Kreatif. Jakarta : PT Bumi
Aksara