Anda di halaman 1dari 6

“Pengaruh Media Pembelajaran Powtoon Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Simulasi

Digital“Kelas X Di SMK YPM 3 Taman Sepanjang Sidoarjo”

“PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN POWTOON“TERHADAP HASIL


BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL KELAS X DI SMK YPM
3“TAMAN SEPANJANG SIDOARJO”

Fenny Dian Anggraini


“Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
“Surabaya, email: fennychan3105gmail.com”

Siti Sri Wulandari, S.Pd., M.Pd


“Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Surabaya, “email: sitiwulandari@unesa.ac.id”

Abstrak

“Penelitian pengaruh media pembelajaran powtoon“terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
simulasi digital kelas X di SMK YPM 3 Taman“Sepanjang Sidoarjo untuk mengetahui pengaruh adanya media
powtoon terhadap hasil belajar siswa yang diberikan media powtoon dan tanpa diberikan media powtoon. Jenis
penelitian ini adalah“Quasi Experimental Design“dengan. desain“Nonequivalent group pretest posttest.design.
“Sampel penelitian diambil dengan teknik“Purposive Sampling“yang diperoeh hasil kelas X AP 3 sebagai kelas
eksperimen dan X AP 2 sebagai kelas kontrol. “Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa“kelas
eksperimen yang diberikan media pembelajaran Powtoon lebih signifikan daripada kelas kontrol. Berdasarkan
analisis data uji-t diperoleh hasil“bahwa t-hitung sebesar“2,451 dengan taraf signifikasi sebesar 0,016.
Sedangkan t-tabel diketahui (0,05;98) = 1,984. Mengacu pada perhitungan uji t tersebut diketahui bahwa t-
hitung (2,451) .> .t-tabel (1,984). Kemudian perhitungan nilai,selisih pretest pretest, diperoleh nilai t-hitung
sebesar 2,659“dengan taraf signifikasi“0,009. Sedangkan diketahui“nilai t-tabel“sebesar 1,984 dengan taraf
signifikasi 0,050. Mengacu pada hasil perhitungan uj t diatas“maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima karena.t-test <0,050 (0,009 < 0,050) dan t-hitung > t-tabel (2,659 >.1,984). “Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen yang diberikan media
powtoon dan kelas kontrol yang tidak diberikan media powtoon. “

Kata kunci : Media Pembelajaran, Powtoon, Hasil Belajar

Abstract

“The development research influence of learning powtoon on student learning outcomes on the
subjects of digital simulation class X in SMK YPM 3 Taman Sepanjang Sidoarjo“to determine the effect of
media powtoon on student learning outcomes“given media powtoon and without given media powtoon.This
type of research is a research“Quasi Experimental Design“dengan. desain“Nonequivalent group pretest
posttest design“research samples taken with the“Purposive Sampling“technique obtainedthe result of class X
AP 3 as class experiment and X AP 2 as a control class. “The result of this research show that the students'
learning outcomes“given experimental class Powtoon learning media more significant than the control class .
Based on the analysis of the data t-test obtained result that t-count of 2,451. With 5% significant level 0,016
retrieved t-tabel (0,05;98) = 1,984. These result indicate that t-count (2,451) > t-table (1,984). Then on the
result of an analysis of the diffrence between the value of pretest posttest earned value t-count of 2,659 with sig
0,009. While the note value t-table of 1,984 with significant level 0,050. “So it can be inferred that Ho was
rejected and Ha was accepted“because t-test <0,050 (0,009 < 0,050) and t-hcount > t-table (2,659 >.1,984).
Thus, it can be drawn conclusion that there is a different learning between earning outcomes between
experimental classes given powtoon media and control classes that are not given powtoon media“

Keyword : Learning Media, Powtoon, Study Result


53,7%, untuk perpustakaan global sebesar 51,7%, media
pembelajaran yang up to date 73,3%, dan sebagai sarana
belajar mandiri sebesar 70%. (Rusno, 2014:165-166)
PENDAHULUAN Berdasarkan studi Pendahuluan yang dilakukan oleh
“Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah peneliti di SMK YPM 3 Taman Sepanjang Sidoarjo
sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah proses pembelajaran masih cenderung monotone dan
Nomor 17 Tahun.2010 tentang Pengelolaan Dan guru hanya melakukan pembelajaran dengan
Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan untuk menggunakan media konvensional seperti papan tulis dan
membangun landasan bagi.berkembangnya potensi terkadang.menggunakan media power point untuk
peserta didik agar menjadi manusia yang.beriman dan menjelaskan materi sehingga siswa terlihat sangat bosan
bertaqwa kepada Tuhan Yang.Maha Esa, berakhlak dan tidak.antusias dengan materi yang diajarkan.
mulia, dan berkepribadian luhur, berilmu, cakap, kritis, Simulasi digital adalah pelajaran yang menjelaskan
kreatif dan inovatif, sehat, mandiri, dan percaya diri, dan sesuatu tentang media digital. Untuk memberikan variasi
toleransi, peka terhadap sosial, demokratis, dan dalam pembelajaran maka diterapkan media
bertanggung jawab. “Berdasarkan Peraturan Pemerintah pembelajaran.yaitu Powtoon. “Salah satu tujuan
tersebut pada hakikatnya perintah berupaya penuh untuk belajar.yang diharapkan oleh guru adalah hasil belajar
memajukan pendidikan di Indonesia. Sebab, pendidikan dengan.nilai baik. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
merupakan tolak ukur untuk perkembangan, kemajuan di.SMK YPM 3 Taman Sepanjang Sidoarjo adalah 75,
serta kualitas suatu bangsa. Selain itu pendidikan namun dengan adanya permasalahan di atas, hasil
diperlukan untuk generasi penerus bangsa karena belajar.siswa masih rendah. “Nilai rata-rata UTS mata
nantinya pemerintah memiliki harapan besar agar pelajaran Simulasi Digital yang sudah mencapai KKM
generasi menguasai perkembangan global yang semakin sebesar 51,6%. Hal ini menunjukkan hasil belajar siswa
meluas tanpa kecuali TIK (Teknologi, Informasi, dan kelas X APK mata pelajaran Simulasi Digital masih.
Komunikasi). ““,,Pesatnya perkembangan teknologi kurang maksimal. Salah satu tujuan belajar.yang
informasi ini membawa dampak bagi.kehidupan manusia, diharapkan oleh guru adalah hasil belajar dengan.nilai
terutama dunia pendidikan. Dampak positifnya terkait baik. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di.SMK YPM
erat dengan peningkatan kualitas.kehidupan. “Informasi 3 Taman Sepanjang Sidoarjo adalah 75, namun dengan
begitu mudah diperoleh baik lewat media massa, adanya permasalahan di atas, hasil belajar siswa masih
elektronik, maupun melalui jaringan teknologi internet. rendah. Nilai rata-rata UTS mata pelajaran Simulasi
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa peserta Digital yang sudah mencapai KKM sebesar 51,6%.“Hal
didik lebih termotivasi.untuk belajar dengan metode ini menunjukkan hasil belajar siswa kelas X APK mata
belajar yang menggunakan fasilitas multimedia daripada pelajaran Simulasi Digital masih. kurang maksimal.
metode belajar “onvensional. “Fasilitas multimedia Melihat dari penjelasan mengenai Powtoon
dalam pembelajaran adalah kombinassi antara teks, seni, yang.telah.dipaparkan, maka peneliti tertarik untuk
suara, animasi, dan video yang disampaikan melalui melakukan penelitian.dengan menggunakan media
komputer.atau peralatan elektronik dan digital“ (Vaughan Powtoon dengan harapan hasil belajar siswa akan
dalam Ariesto, 2012 : 102). Salah satu meningkat. “Berdasarkan.fenomena tersebut maka
media.pembelajaran dengan fasilitas multimedia peneliti tertarik melalukan penelitian dengan judul
perangkat yang.bisa digunakan untuk proses belajar “Pengaruh Media Pembelajaran Powtoon Terhadap
mengajar adalah Powtoon. “Powtoon,merupakan layanan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Simulasi
online untuk membuat sebuah paparan yang memiliki Digital Kelas X Di SMK YPM 3 Taman Sepanjang
fitur animasi sangat menarik diantaranya tulisan tangan, Sidoarjo”.
animasi kartun, dan efek transisi yang lebih hidup serta
pengaturan timeline yang sangat mudah. “ ““Simulasi
digital merupakan mata pelajaran produktif yang wajib METODE
diambil. oleh siswa program keahlian Administrasi “Penelitian yang dilaksanakan di SMK YPM 3
Perkantoran. Mata Pelajaran Simulasi Digital adalah Taman Sepanjang Sidoarjo merupakan penelitian yang
mata.pelajaran yang membekali siswa agar dapat menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan
mengkomunikasikan gagasan atau konsep melalui metode penelitian yang digunakan“Quasi Experimental
media.digital. “Dari penelitian yang dilakukan oleh
Design“dengan desain“Nonequivalent group pretest
Rusno (2014) mengenai pemanfaatan internet atau media
digital menunjukan data sebagai berikut internet posttest design“ “Latar belakang peneliti mengggunakan
dimanfaatkan siswa untuk memberi pengetahuan sebesar
“Quasi Experimental Design“ dengan desain
“Nonequivalent group pretest posttest design. “ b. Realibilitas
Untuk mengukur tingkat.keajegan soal ini
“Dalam desain nonequivalent. group pretest.
digunakan perhitungan rumus Hoyt sebagai berikut:
posttest design melibatkan dua subjek , dimana kelompok
satu diberi perlakuan atau treatment (kelompok
eksperimen) dan kelompok yang tidak diberikan

Kelas Pretest Perlakuan Posttest


Eksperimen O1 X. O2
Kontrol O3 - O4 Sumber : Jakni (2016:165)
perlakuan (kelompok kontrol). “Model dari rancangan Keterangan :
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: “r11 = reliabilitas seluruhsoal“
Tabel 3.1 Desan Penelitian “Vs = varians sisa“
“Vr = varians responden“
“Populasi yang peneliti menggunakan untuk
c. Daya Beda
melakukan penelitian adalah Seluruh siswa kelas X
Daya pembeda ditentukan dengan rumus:
APK.SMK YPM 3 Taman Sepanjang Sidoarjo yang
terdiri dari 3 kelas yaitu AP1, AP2, AP3 jumlah
keseluruhan 150 siswa. “Sampel yang digunakan untuk
penelitian ini adalah siswa kelas X APK yaitu AP2 dan
AP3 SMK YPM 3 Taman Sepanjang Sidoarjo dengan Sumber : Jakni (2016:167)
jumlah 100 siswa. “Teknik pengambilan sampel
Keterangan:
menggunakan teknik sampel“Sampling Purposive“yaitu
”DP = Daya.Pembeda” “
“teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. ”JA =Banyaknya siswa kelompok atas. ”
“ ”JB =Banyaknya. siswa kelompok bawah. ”
”BA =Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal
“Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data
dengan benar. ”
yang digunakan adalah“metode dokumentasi, observasi, ”BB =Banyaknya siswa kelompok bawah.yang
metode wawancara, metode tes hasil belajar (pretest menjawab soal dengan benar. ”
posttest). “
“Teknik analisis data“ penelitian d. Taraf Kesukaran
ini,menggunakan jenis statistik inferensial, Tingkat kesukaran (KT) dihitung dengan
“dilakukan.dengan menggunakan Microsoft Excel dalam menggunakan rumus:
melakukan.pengujian“teknik analisis data yang
digunakan“sebagai berikut: “
1. Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian
a.Validitas Sumber : Jakni (2016:168)
Dalam penelitian ini, dilakukan uji validitas korelasi
product moment pearson dengan rumus: Keterangan
“TK =Tingkat Kesukaran“
“JB =Jumlah siswa yang menjawab soal dengan
Ket benar“
“JS =Jumlah keseluruhan siswa yang menjawab
soal“
Sumber : Jakni (2016:165) 2. Uji Normalitas
0
Keterangan: “Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui
“rxy = koefisien korelasi antara variabel suatu.data.berdistribusi normal atau tidak.
X dan variabel Y“ Uji.normalitas.yang digunakan adalah Kolmogorov
“N = banyaknya peserta tes“ Smirnov“ dengan menggunajan program SPSS
“X = nilai hasil uji coba“ Windows 21.0 yang mana data yang.diuji adalah hasi
“Y = nilai rata-rata varian“ pretest dan postest yang diperoleh dari kelas

3
eksperimen.dan kelas kontrol. Data berdistribusi N=50.adalah 0,279 diperoleh soal valid sebanyak 20
normal jika probabilitas atau P-value > taraf soal. “
signifikasi (α) 0,05 (5%). “ b. Realibilitas
“Pengujian realibilitas menggunakan rumus
3. Uji Homogenitas Hoyt. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh r11
“Menurut Jakni (2016:256-257) mengemukakan menunjukan 0,77 dilihat kriteria interpretasi
bahwa uji homogenitas dilakukan dengan membagi koefisien tingkat reliabelnya tinggi. “
varian terbesar dengan varian terkecil. c. Daya beda
Uji.homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah “Setelah dilakukan analisis soal pada soal yang
suatu varian bersifat homogen atau heterogen. Dalam diuji coba terdapat item soal yang diklasifikasikan
uji homogenitas dapat dilakukan dengan uji lavene 14 soal sangat baik, 5 soal cukup baik, 1 soal
melalui program SPSS windows 21.0, Jika P-Value > minimum, 0 soal jelek. “
(lebih dari) taraf signifikasi 0,05. (5%) “ d. Taraf Kesukaran
“Setelah diketahui daya beda, analisis
4. Uji Hipotesis. berikutnya adalah tingkat kesukaran. Klarifikasi
“Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan berdasarkan kriteria sukar 9 soal sedang 11 soal
hasil dari“pretest dan postest pada kelas eksperimen mudah. “
dan kelas kontrol. Uji hipotesis“dilakukan dengan uji
t-test dengan taraf signifikasi (α) sebesar 0,05 atau 5% 2. Uji Normalitas
“Hasil pengujian normalitas menggunakan
dengan pembanding yaitu menerima Ho jika < Kolmogorov Smirnov diketahui bahwa pada kelas
eksperimen memperoleh hasil taraf signifikasi
dan ditolak jika dengan df pretest dan posttest (P-value), sebesar ,284 dan ,
145 lebih.besar dari taraf signifikasi 0,05 (5%).
(n1+n2-2) melalui program SPSS Windows 21.0
Sedangkan pada kelas kontrol.pretest dan posttest
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui
(P-value) sebesar ,408 dan ,228 lebih besar dari
apakah hasil.belajar antara kelas eksperimen dan
taraf signifikasi 0,05. (5%). Artinya data tersebut
kelas kontrol terdapat perbedaan atau tidak
berdistribusi normal. “
dengan.hipotesis sebagai berikut: “
a. Hipotesis Alternatif (Ha)
“Terdapat“pengaruh media pembelajaran“ 3. Uji homogenitas
“Dalam pengujian homogenitas, instrumen yang
powtoon terhadap.hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Simulasi Digital Kompetensi Dasar diuji adalah hasil pretest dari seluruh kelas X AP
Menganalisis jenis komunikasi sinkron dalam SMK YPM 3 Taman Sepanjang diketahui bahwa
jaringan Kelas X SMK YPM 3 Taman hasil taraf signifikasi.homogenitas populasi dari 3
Sepanjang Sidoarjo. “ kelas X AP SMK YPM 3 Taman Sepanjang sebesar ,
b. Hipotesis Nihil/nol (Ho) 624. Artinya sebaran dinyatakan homogen.karena
““Tidak terdapat pengaruh media P-Value > taraf sig 0,05 (,624>0,05). Jadi, dapat
pembelajaran“powtoon.terhadap hasil belajar disimpulkan bahwa sebaran data pada 3 kelas yang
siswa pada mata.pelajaran Simulasi Digital dijadikan populasi“penelitian memiliki varian
Kompetensi Dasar Menganalisis jenis homogen. “Selanjutnya dilakukan uji homogenitas
komunikasi sinkron dalam jaringan Kelas X sampel untuk mengetahui sampel tersebut homogen
SMK YPM 3 Taman Sepanjang Sidoarjo“ atau tidak. “
“Diketahui, hasil homogenitas sampel, dari, 2
HASIL DAN PEMBAHASAN kelas yaitu kelas X AP 3 sebagai kelas eksperimen
1. Analisis Butir Soal dan kelas X AP 2 sebagai kelas kontrol.diperoleh
a. Validasi hasil sig. sebesar ,354. Artinya sebaran data
“Rumus.yang digunakan untuk mengukur dinyatakan homogen karena P-Value > taraf sig 0,05
validitas.yaitu korelasi product moment. Menurut (,354>0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa sebaran
Jakni (2016, 165) Pada pengujian validitas soal, data pada 2 kelas yang dijadikan sampel penelitian
dikatakan valid jika soal memenuhi interpretasi memiliki varian yang homogen. “
kriteria product moment yaitu rhitung > rtabel dengan
taraf signifikasi.0,5%. Pada tabel bilai rxy untuk 4. Uji Hipotesis
“Setelah diketahui data berdistribusi normal 27,10 dimana rata-rata pretest sebesar 84,90 lebih
dan memiliki varian homogen, maka selanjutnya besar dari nilai pretest sebesar 57,20“
dilakukan uji t untuk mengetahui ada atau tidak “Ditinjau dari analisis data dan pembahasan
pengaruh media pembelajaran, Powtoon terhadap diatas nilai pretest dan selisih antara nilai rata-rata pretest
hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan dan pretest siswa membuktikan bahwa cara belajar kelas
kelas kontrol. , Kriteria penarikan kesimpulan eksperimen setelah diberikan treatment media
adalah Ho ditolak jika hasil uji t dengan uji pembelajaran powtoon lebih efektif. Pemberian media
Independent Sample Test <.0,05 atau 5% dan pembelajaran memang memberikan variasi tersendiri
untuk siswa agar tidak merasa jenuh ketika.pembelajaran
> sehingga Ha.diterima, sedangkan dilangsungkan. Karena dengan adanya media
pembelajaran siswa akan merasa tertarik untuk mengikuti
Ho diterima jika hasil uji t >.0,05 atau 5% dan pembelajaran. Menurut Mc. Gooch (dalam Dalyono,
2010:212) mengatakan “learning is a change.in
sehingga Ha ditolak. , “ performance as a result of practice“ belajar adalah
perubahan pada perbuatan sebagai akibat dari latihan.
“Perhitungan nilai pretest diketahui bahwa
Perubahan tersebut diharapkan mampu membuat individu
t-hitung sebesar 2,451 dengan taraf signifikasi
menjadi lebih baik.Hasil belajar adalah kemampuan yang
sebesar 0,016. Sedangkan t-tabel diketahui (0,05;98)
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar
= 1,984. Mengacu pada perhitungan uji t tersebut
(Sudjana, 2010:89). “
diketahui bahwa t-test < 0,05 yaitu 0,016.< .0,05
Penelitian ini di dukung oleh penelitian yang
dan t-hitung (2,451) .> .t-tabel (1,984) sehingga Ha
dilakukan oleh Widyawati (2015) dengan judul
dterima, yaitu terdapat pengaruh media “Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match
pembelajaran powtoon terhadap hasil belajar siswa Menggunakan Media Animasi Powtoon Terhadap Hasil
pada mata pelajaran Simulasi Digital Kompetensi Belajar Ekonomi Siswa SMAN 1 Kualuh Selatan Tahun
Dasar Menganalisis jenis komunikasi sinkron dalam Ajaran 2015/2016”. Hasil penelitian menunjukan bahwa.
jaringan Kelas X SMK YPM 3 Taman Sepanjang kelas yang diberikan perlakuan dengan media powtoon
Sidoarjo. “ mendapatkan peningkatkan hasil belajar lebih signifikan
daripada kelas yang tidak diberikan perlakuan.
5. “Pengaruh media pembelajaran powtoon terhadap
Berkenaan dengan hasil penelitian yang
hasil belajar siswa pada matapelajaran Simulasi
dilakukan oleh peneliti yang mengacu pada teori
Digital Kompetensi Dasar Menganalisis jenis
penelitian.terdahulu dapat diketahui bahwa media.
komunikasi sinkron dalam jaringan Kelas X SMK
animasi powtoon dapat memberi peningkatkan hasil
YPM 3 Taman Sepanjang Sidoarjo “
belajar pada siswa. Dari paparan tersebut dapat
“Berdasarkan hasil analisis perhitungan uji
disimpulkan bahwa media pembelajaran.powtoon dapat
t nilai pretest diketahui bahwa,t-hitung.sebesar
diterapkan sebagai variasi media pembelajaran di SMK
2,451 dengan taraf signifikasi sebesar 0,016.
YPM 3 Taman Sepanjang Sidoarjo untuk mata pelajaran
Sedangkan t-tabel diketahui (0,05;98) = 1,984
Simulasi Digital.
dengan.taraf signifikasi 0,05. Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima PENUTUP
karean t-test < 0,05 yaitu.0,016 < 0,05 dan t-hitung Simpulan
(2,451) > t-tabel (1,984). Hal ini berarti terdapat “Terdapat pengaruh. media pembelajaran powtoon
pengaruh media pembelajaran powtoon terhadap terhadap hasil belajar. siswa pada mata pelajaran
hasil belajar siswa. “ Simulasi Digital Kompetensi Dasar Menganalisis jenis
Sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan komunikasi sinkron dalam jaringan Kelas X SMK YPM 3
Ha diterima karena t-test <0,050 (0,009 <
Taman Sepanjang Sidoarjo“
0,050) .dan t-hitung.> t-tabel (2,659 > 1,984). Saran
Artinya terdapat pengaruh media pembelajaran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan saran yang
powtoon terhadap hasil belajar siswa. Selain itu, dapat diajukan adalah:
hasil belajar,siswa juga mengalami kenaikan
1. Media pembelajaran powtoon dapat memberikan
signifikan. Pada kelas eksperimen mengalami salah satu variasi stimulus pembelajaran pada mata
kenaikan 33,10 dimana.rata-rata pretest sebesar
pelajaran Simulasi Digital. .
88,40 lebih besar dari nilai pretest sebesar 55,30. 2. Media pembelajaran powtoon dapat dijadikan
Sedangkan pada kelas kontrol mengalami.kenaikan alternatif pilihan guru untuk membantu cara belajar
siswa dalam mendapatkan informasi.

5
DAFTAR PUSTAKA
Aristorahardi. 2008. Konsepsi Pendidikan Terbuka dan
Jarak Jauh. Tersedia :
http://aristorahardi.wordpress.com (diakses pada
Desember 2016)
Ariesto. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Pendidikan. Jakarta: Graha Ilmu
Arsyad, Azhar. 2016. Media Pembelajaran. Jakarta:
Rajawali Press
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Fokus Media
Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Rineka Cipta
Gunardi, Dwi. 2014. Penggunaan Media Pembelajaran
Multimedia Presentasi Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Atom
Karbon Dan Senyawa Hidrokarbon. Jakarta :
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Hisam. 2016. Pengertian Media Pembelajaran.
(Online),
(www.hisammas.wordpress/pengertian-media-
pembelajaran diakses 16 maret 2017)
Ika Rahma Julianingrum dkk. 2016. Model
Pembelajaran Artikulasi dengan Media Animasi
Powtoon untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
mata Pelajaran Akuntansi Keuangan. Malang :
Universitas Negeri Malang
Jakni. 2016. Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang
Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Rusno. 2014. Pengaruh Penggunaan Internet sebagai
Salah Satu Sumber Belajar Terhadap Prestasi
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas
Kanjuruhan Malang. Universitas Kanjuruhan
Malang. Malang : Jurnal Ekonomi Modernisasi
Sadiman. 2002. Media Pendidikan (Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya). Jakarta:
Rajawali Press
Sudjana. 2000. Pengantar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Raja Gravindo Persada
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan :
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Triwiyono, Endri. 2012. Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Digital Terhadap Prestasi Belajar
Mata Pelajaran Gambar Teknik Siswa XI
Jurusan Fabrikasi Logam Di SMKN 1 Seyegan.
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
Uno. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses
Belajar Mengajar Kreatif. Jakarta : PT Bumi
Aksara

Anda mungkin juga menyukai