PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN), pegawai ASN memiliki peranan penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang berfungsi sebagai : (1) Pelaksana
Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa.
Oleh karena itu penting agar ASN memiliki profesionalisme dan kompetensi
yang memadai untuk bisa menjalankan tugas tersebut dengan baik dan penuh
tanggung jawab.
Dalam Undang-Undang No.5 Tahun 2014 Pasal 63 ayat (3) dan ayat
(4) tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk
wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Merujuk Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen ASN, ASN wajib
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan untuk membangun moral,
kejujuran, semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang.
Menurut Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2017 menjelaskan tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III,
CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
Diklat terintegrasi sesuai dengan nilai dasar yang diharapkan. Nilai-nilai
dasar tersebut adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat menjadi ANEKA. Kompetensi inilah
yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu
PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam masyarakat serta
memiliki daya saing.
1
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan pola baru, dibagi menjadi dua
tahapan utama. Tahapan pertama adalah pemahaman nilai-nilai dasar
ANEKA dan tahap kedua adalah aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di
institusi masing-masing. Dalam prosesnya, peserta Diklat harus membuat
rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat proses aktualisasi
nantinya. Dalam rancangan kegiatan ini harus memuat nilai-nilai dasar
profesi PNS yang dapat diaplikasikan dilingkungan kerja. Setelah disetujui,
maka peserta diklat harus mengaktualisasikan rancangan tersebut di
lingkungan kerja instansi masing-masing.
Penulis adalah dokter ahli pertama di Puseksmas Babadan Ponorogo.
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional,
khususnya subsistem upaya kesehatan, baik perorangan maupun masyarakat.
Pelayanan yang diberikan di Puskesmas Babadan telah berupaya untuk
mengenalkan dan menjalankan fungsi promotif, preventif, dan kuratif.
Puskesmas sebagai sarana kesehatan masyarakat tingkat pertama lebih
dititikberatkan dalam upaya menerapkan nilai paradigma sehat, yaitu, cara
pandang atau pola pokir pembangunan kesehatan yang bersifat holistik,
proaktif antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang
dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan lintas sektoral (Endra,
2012)
Kesehatan ibu dan anak memiliki peran penting dalam peningkatan
kualitas SDM di masyarakat. Saat ini salah satu kejadian yang banyak
disoroti adalah kejadian balita pendek atau biasa disebut dengan stunting.
Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi
badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur
dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi
median standar pertumbuhan anak dari WHO. Balita stunting termasuk
masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial
ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi
pada bayi. Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami
kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.
2
Saat ini Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi
tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-
rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%.
Jawa Timur menduduki posisi keempat penderita stunting tebanyak di
Indonesia (Kemenkes, 2018). Dari data 2017 tercatat 17 ribu anak atau 25
persen dari 70 ribu balita yang ada di Ponorogo mengalami stunting
(Ponorogo Kab, 2018). Hal ini menyebabkan kondisi stunting menjadi
penting untuk dibahas bersama.
Dalam pengalaman penulis selama menjalankan tugas di Puskesmas
Babadan, perlu dilakukan peningkatan pembinaan masyarakat seperti kader
dan ibu-ibu yang dapat dibina untuk menerapkan paradigma sehat sehingga
dapat mencegah, mengenali tanda dan deteksi dini kejadian stunting untuk
selanjutnya dilakukan rujukan berjenjang agar bayi/balita tidak jatuh kedalam
kondisi stunting.
Berdasarkan uraian di atas, penulis membuat rancangan kegiatan
aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat
dalam Deteksi Dini dan Pencegahan Stunting di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Babadan”
3
2. Manfaat Aktualisasi
Manfaat dari kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan antara lain:
1. Bagi diri sendiri
Mampu memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai dasar ANEKA
dalam meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Babadan.
2. Bagi organisasi / instansi
Mewujudkan visi dan misi Puskesmas Babadan dengan menerapkan
nilai-nilai ANEKA pada setiap kegiatan.
3. Bagi masyarakat
Masyarakat melalui kader kesehatan dapat menerapkan paradigma
sehat sehingga dapat melakukan pencegahan, mengenali tanda dan
deteksi dini kejadian stunting untuk selanjutnya dilakukan
pemeriksaan agar bayi/balita tidak jatuh kedalam kondisi stunting.
Mendapatkan pelayanan yang prima berdasarkan nilai ANEKA.
4
3. Membuat media pembinaan kader tentang deteksi dini dan pencegahan
stunting.
4. Melakukan pembinaan Kader Peduli Berat Badan dan Gizi Anak (PBB
GAN) yang dilanjutkan penandatanganan komitmen kader PBB GAN
dan Simulasi Pengukuran Antropometri (SIMPAN), dalam hal ini berat
badan, tinggi/panjang badan dan lingkar kepala.
5. Melakukan Pemeriksaan Bayi dan Balita Tinjauan Rumah (SABA
TIMAH)
6. Melakukan pendampingan dan monitoring kader PBB GAN oleh dokter
dengan akses melalui konsultasi via whatsapp group.
7. Menyusun laporan kegiatan
5
BAB II
GAMBARAN LEMBAGA/INSTITUSI
A. Deskripsi Organisasi
Pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif, yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan/atau masyarakat.
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas yaitu Paradigma Sehat;
Pertanggungjawaban Wilayah; Kemandirian masyarakat; Pemerataan;
Teknologi tepat guna; dan Keterpaduan dan kesinambungan
Dasar Hukum Pusat Kesehatan Masyarakat, yaitu:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun
2008 tentang Rekam Medis
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Kinik Pratama Tempat Praktek
Mandiri Dokter dan Tempat Praktek mandiri Dokter Gigi;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2016 tentang pedoman Manajemen Puskesmas.
Puskemas Babadan beralamat di Jalan Raya Madiun-Ponorogo
Desa Babadan Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Puskesmas
Babadan terletak di pusat kota kecamatan. Letaknya yang relatif strategis,
berdekatan dengan jalan raya dan instansi / kantor lain seperti Kantor
6
Kecamatan, Polsek dan lapangan kecamatan yang memungkinkan
kemudahan masyarakat untuk datang mendapatkan pelayanan kesehatan.
Puskesmas Babadan merupakan puskesmas rawat inap yang
menyediakan pelayanan rawat inap, persalinan, pelayanan IGD 24 jam, BP
Umum, BP Gigi, KIA, laboratoriun, konseling gizi, kesehatan lingkungan
dan kegiatan promotive lainnya.
Puskesmas Babadan masih membawahi 2 Puskesmas pembantu, 3
Pos pelayanan Kesehatan Desa (Ponkesdes), 3 Pos Persalinan Desa
(Polindes) dengan jenis pelayanan berupa promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
2. Misi
a) Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, merata dan
memuaskan masyarakat
b) Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
c) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
di wilayah kerja Puskesmas Babadan
d) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perseorangan, keluarga,
dan masyarakat beserta lingkungan dengan cara promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif
3. Tata Nilai
Salam, Senyum, Sapa, Sopan, Ramah, Cepat dan Tepat
7
C. Struktur Organisasi
Kepala Puskesmas
Penanggung Jawab
Manajemen Mutu
Kepala Sub Bagian
Tata Usaha
Keuangan Kepegawaian
8
membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang
kesehatan kepada masyarakat.
Pelayanan Kesehatan, meliputi: 1) Penyembuhan penyakit; 2)
Pemulihan kesehatan akibat penyakit; 3) Peningkatan derajat kesehatan
masyarakat dan pencegahan penyakit; 4) Pembuatan catatan medik untuk
pasien rawat jalan dan rawat inap; 5) Pelayanan kesehatan lainnya untuk
masyarakat; 6) Pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang kesehatan.
Pengabdian pada masyarakat, meliputi: 1) Pelaksanaan kegiatan
bantuan/partisipasi kesehatan; 2) pelaksanaan tugas lapangan di bidang
kesehatan; 3) Pelaksanaan penanggulangan penyakit/wabah tertentu.
Pengembangan profesi, meliputi: 1) Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di
bidang kesehatan; 2) Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di
bidang kesehatan; 3) Pembuatan buku pedoman/petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang kesehatan; 4) Penemuan teknologi
tepat guna di bidang kesehatan.
Penunjang tugas Dokter, meliputi: 1) Pengajar/pelatih dalam
bidang kesehatan; 2) Peran serta dalam kegiatan seminar/lokakarya di
bidang kesehatan; 3) Keanggotaan dalam organisasi profesi Dokter; 4)
Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Dokter; 5) Perolehan
gelar kesarjanaan lainnya; 6) Perolehan piagam kehormatan.
9
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
1. Kurang Whole of Masyarakat dalam Kader kesehatan balita dan
maksimalnya Government, hal ini kader dan ibu bayi/balita seharusnya
peran masyarakat Manajemen ibu bayi/balita baru dapat mengetahui cara
10
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
dalam deteksi dini ASN, melaksanakan deteksi dini dan
dan pencegahan Pelayanan penimbangan rutin pencegahan stunting. Serta
stunting di UPT Publik berat badan bayi mengetahui tentang gizi
Puskesmas dan pemberian anak dalam pemberian
Babadan makanan makanan tambahan
tambahan, namun termasuk MPASI
belum ada tindak
lanjut dari hasil
penimbangan
tersebut
2. Belum Pelayanan Pasien anak yang Adanya pemisahan ruang
terlaksananya Publik menunggu di tunggu pasien anak dan
pemisahan pasien pendaftaran masih dewasa
anak sakit dan digabung dengan
pasien dewasa pasien dewasa
dengan penyakit dengan penyakit
airborne di ruang airborne disease
tunggu
3. Belum Whole of Belum Terdapat panduan dan
terlaksananya Government, terbentuknya SOP pedoman pelaksanaan
upaya PMKP Pelayanan dan monitoring peningkatan mutu
(Peningkatan Publik evaluasi keselamatan pasien yang
Mutu Keselamatan pelaksanaan dilaksanakan dan
Pasien) di UPT Peningkatan Mutu dimonitoring
Puskesmas Keselamatan pelaksanaannya
Babadan Pasien
4. Belum efisiennya Whole of Alur pelayanan Terdapat alur pelayanan
alur pelayanan Government, bagi calon calon pengantin yang
bagi calon Pelayanan pengantin belum sesuai dan tidak berbelit
pengantin di UPT Publik efisien
11
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
Puskesmas
Babadan
5. Belum Pelayanan Pelaksanaan Terdapat panduan dan
maksimalnya Publik pelayanan rujukan pedoman yang
pelayanan rujukan yang masih tidak dilaksanakan dan
BPJS di UPT sesuai dengan dimonitoring
Puskesmas kondii pasien pelaksanaannya mengenai
Babadan pelayanan rujukan
Kriteria penetapan:
Aktual
1: pernah benar-benar terjadi
2: benar-benar sering terjadi
3: benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4: benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
12
5: benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Khalayak
1: tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2: sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: menyangkut hajat hidup orang banyak
5: sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik
1: masalah sederhana
2: masalah kurang kompleks
3: masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: masalah kompleks
5: masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan
1: masuk akal.
2: realistis.
3: cukup masuk akal dan realistis.
4: masuk akal dan realistis.
5: masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Tabel 3.2 Tabel Identifikasi Isu dengan AKPL
No Isu A K P L Total
13
Babadan
Keterangan:
1. Sangat Tidak penting
2. Tidak penting
14
3. Cukup penting
4. Penting
5. Sangat Penting
Berdasarkan tabulasi USG seperti tercantum pada tabel 3.3. di atas,
dtemukan tiga isu utama yang memenuhi syarat. Dari ketiga isu yang problematik
tersebut ditetapkan satu isu prioritas yaitu “Kurang maksimalnya peran
masyarakat dalam deteksi dini dan pencegahan stunting di UPT Puskesmas
Babadan.” dengan skor USG 15.
Dampak dari isu terpilih jika tidak diselesaikan segera, dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 3.4. Analisis Dampak Isu
15
3. Gagasan Pemecahan Isu
16
meningkatkan kemampuan kader kesehatan untuk melakukan deteksi dini dan
pencegahan kejadian stunting. Deteksi dini stunting dapat dilakukan dengan
pemantauan berat badan hingga usia 2 tahun Jika berat badan mulai turun
terus menerus bisa menjadi stunting. Pencegahan stunting juga terlaksana
mulai dari tingkat keluarga yaitu dengan pemenuhan gizi sejak kehamilan
hingga anak usia 2 tahun dan segera lakukan rujukan jika berat badan tidak
naik 2 bulan (Sjarif D, 2019). Maka dari itu, masyarakat perlu
dimaksmimalkan peran dan fungsinya melalui pembinaan kader Peduli Berat
Badan dan Gizi Anak (PBB GAN) dan Pemeriksaan Bayi/Balita Tinjauan
Rumah (SABA TIMAH) dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Kepala Puskesmas selaku
mentor mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Melakukan koordinasi lintas program (promosi kesehatan, gizi, kesehatan
ibu dan anak serta bidan desa) terkait kader kesehatan desa yang akan
dibina sebagai Kader Peduli Berat Badan dan Gizi Anak (PBB GAN)
dalam melakukan deteksi dini dan pencegahan stunting
3. Membuat media pembinaan tentang deteksi dini dan pencegahan stunting
4. Melakukan pembinaan Kader Peduli Berat Badan dan Gizi Anak (PBB
GAN) dan Simulasi Pengukuran Antropometri (SIMPAN).
5. Melakukan Pemeriksaan Bayi dan Balita Tinjauan Rumah (SABA
TIMAH).
6. Melakukan pendampingan dan monitoring kader PBB GAN oleh dokter
dengan akses melalui konsultasi via whatsapp group.
7. Menyusun laporan kegiatan
17
B. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai ANEKA
1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
18
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
informasi yang jelas
tentang isi materi
yang akan dituangkan
dalam rancangan
(Kejelasan).
Nasionalisme
Melakukan koordinasi
dengan musyawarah
mufakat
Etika Publik
Komunikasi rencana
kegiatan yang akan
dilaksanakan kepada
mentor dengan sopan,
santun
Analisis dampak bila tidak dilaksanakan : tidak terjadinya komunikasi koordinasi antara penulis dan kepala puskesmas selaku pemangku kebijakan
19
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
di organisasi, sehingga akan menghambat pelaksanaan kegiatan selanjutnya
2. Melakukan 1. Menghubungi Notulensi Rapat Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
koordinasi lintas pemegang program Dokumen data Mendapatkan dokumen mendukung visi dilakukan untuk
program (promosi promosi kesehatan, stunting, data yang valid tentang mewujudkan memperkut nilai
kesehatan, gizi, pemegang program SK Kepala kejadian stunting di UPT pelayanan yang Puskesmas Babadan
kesehatan ibu da gizi, pemegang Puskesmas Puskesmas Babadan berkualitas dan yaitu salam, senyum,
anak serta bidan program KIA dan bidan tentang (Validitas) berkeadilan di sapa, sopan dan
desa) terkait desa Penetapan Nasionalisme Puskesmas Babadan ramah juga tepat
kader kesehatan 2. Berdiskusi mengenai Kader PBB 1. Koordinasi dengan Sesuai dengan misi : dalam penyampaian
desa yang akan data stunting di wilayah GAN rekan kerja untuk Menjaga dan koordinasi dengan
dibina sebagai kerja Puskesmas mendapatkan meningkatkan mutu rekan kerja yang lain
Kader Peduli Babadan dokumen data dan pelayanan kesehatan dalam satu
Berat Badan dan 3. Menetapkan kader menentukan kader dan mendorong organisasi
Gizi Anak (PBB kesehatan desa yang yang akan dilakukan kemandirian hidup
GAN) dalam akan dibina sebagai tim pembinaan sehat bagi keluarga
melakukan kader PBB GAN (Musyawarah). dan masyarakat di
20
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
deteksi dini dan berdasarkan SK Kepala 2. Menyatukan ide dan wilayah kerja
pencegahan Puskesmas pendapat dalam Puskesmas Babadan
stunting perencanaan kegiatan
(Persatuan).
3. Kesepakatan dalam
Tim (Persatuan).
Etika Publik
Melakukan diskusi dengan
rekan kerja secara sopan,
santun dan ramah
Analisis dampak bila tidak dilaksanakan : tidak terjadinya komunikasi koordinasi antara penulis dengan lintas program, sehingga akan
mengakibatkan pelaksanaan kegiatan yang tidak tepat sasaran dan tidak sesuai dengan kondisi lapangan
3. Membuat media 1. Mencari sumber materi Bahan tayang Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
pembinaan dari Kemenkes RI pembinaan Membuat media mendukung visi dilakukan untuk
masyarakat 2. Membuat materi bahan pembinaan dengan dasar mewujudkan memperkuat nilai
21
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tentang deteksi tayang pembinaan kader PBB data yang valid dan dapat pelayanan yang tepat dalam tata nilai
dini dan kader PBB GAN dalam GAN dipertuanggungjawabkan berkualitas dan Puskesmas Babadan
pencegahan melakukan deteksi dini mengenai Nasionalisme berkeadilan di dengan melakukan
stunting dan pencegahan deteksi dini Membuat materi Puskesmas Babadan pembuatan media
stunting dan pembinaan dengan bahasa Sesuai dengan misi : pembinaan tentang
3. Membuat bahan pretes pencegahan Indonesia yang mudah Menjaga dan deteksi dini dan
untuk pembinaan kader stunting dimengerti (Persatuan, meningkatkan mutu pencegaham stunting
Bahan pretes cinta tanah air) pelayanan kesehatan,
pengetahuan Komitmen Mutu Mendorong
kader Memberikan materi kemandirian hidup
mengenai terbaik untuk menjaga sehat bagi keluarga
deteksi dini kualitas informasi yang dan masyarakat di
dan diberikan di media yang wilayah kerja
pencegahan digunakan (berorientasi Puskesmas Babadan
stunting mutu). serta Memelihara dan
meningkatkan
22
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Anti Korupsi kesehatan
Memanfaatkan barang perseorangan,
yang ada tanpa keluarga, dan
membutuhkan biaya masyarakat beserta
tambahan yang tidak lingkungan dengan
sesuai dengan rencana cara promotif,
anggaran sebelumnya preventif
Analisis dampak bila tidak dilaksanakan : Pembinaan kader PBB GAN tidak memiliki acuan dan sumber informasi yang valid dan sesuai dengan
kebutuhan kader tersebut
4. Melakukan 1. Membuat undangan 1. Undangan Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
pembinaan Kader pembinaan kepada 2. Notulensi Melakukan pembinaan mendukung visi dilakukan untuk
PBB GAN dan kader PBB GAN hasil kepada kader PBB GAN mewujudkan memperkuat nilai
Simulasi 2. Menyebarkan pertemuan, dengan kemampuan pelayanan yang salam, senyum,
Pengukuran undangan pembinaan 3. Foto/video terbaik (integritas) berkualitas dan sopan, ramah dan
Antropometri kepada kader PBB pertemuan Anti Korupsi berkeadilan di tepat dalam tata nilai
(SIMPAN) GAN 4. Hasil Pretest 1. Datang tepat waktu Puskesmas Babadan Puskesmas Babadan
23
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tentang deteksi 3. Melakukan pretest dan Posttest dalam pertemuan Sesuai dengan misi : dengan melakukan
dini dan kader 5. Data hasil yang telah dijanjikan 1. Memberikan persiapan hingga
pencegahan 4. Melakukan pembinaan simulasi (disiplin, tanggung pelayanan pelaksanaan
stunting dengan metode pengukuran jawab, kerja keras). kesehatan yang pembinaan dengan
penyuluhan, antropometri 2. Melaksanakan profesional, merata ramah dan sopan
demonstrasi dan kegiatan tepat waktu dan memuaskan juga tepat sasaran,
pelatihan deteksi dini seperti yang masyarakat
dan pencegahan direncanakan 2. Menjaga dan
stunting (disiplin, tanggung meningkatkan
5. Melakukan Simulasi jawab, kerja keras). mutu pelayanan
Pengukuran 3. Tidak meminta kesehatan
Antropometri bayaran dalam 3. Mendorong
(SIMPAN) kegiatan sosialisasi kemandirian hidup
6. Sesi Tanya Jawab yang dilakukan sehat bagi keluarga
7. Post Test (peduli). dan masyarakat di
wilayah kerja
24
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Etika Publik Puskesmas
1. Memberikan Babadan
pembinaan kepada 4. Memelihara dan
masyarakar sesuai meningkatkan
dengan kode etik kesehatan
yang ada perseorangan,
2. Memberikan keluarga, dan
pembinaan dengan masyarakat beserta
sopan santun ramah lingkungan dengan
(nilai dan norma cara promotif,
etika) preventif, kuratif
Komitmen Mutu dan rehabilitatif
Menandatangani
komitmen mutu agar
terbentuk kinerja yang
optimal dan dapat
25
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dipertanggung-jawawbkan
(orientasi hasil)
Analisis dampak bila tidak dilaksanakan : Kader kesehatan PBB GAN tidak terbentuk dan tidak dilakukan pembinaan mengenai deteksi dini dan
pencegahan stunting sehingga terjadi keterlambatan deteksi stunting
5. Melakukan 1. Melakukan koordinasi Laporan Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
Pemeriksaan Bayi dengan bidan desa dan Kunjungan Melakukan pencatatan mendukung visi dilakukan untuk
dan balita kader PBB GAN Rumah hasil pemeriksaan sesuai mewujudkan memperkuat nilai
Tinjauan Rumah mengenai data stunting Rekam Medis dengan apa yang terjadi pelayanan yang salam, senyum,
(SABA TIMAH) dan data hasil simulasi dan berdasarkan data yang berkualitas dan sopan, ramah dan
pemeriksaan valid berkeadilan di tepat dalam tata nilai
antropometri Nasionalisme Puskesmas Babadan Puskesmas Babadan
2. Memberitahukan Melakukan kunjungan Sesuai dengan misi : dengan melakukan
rumah-rumah pasien rumah tanpa membedakan Memberikan tinjauan rumah
yang hendak didatangi status sosial, ekonomi pelayanan kesehatan pasien dengan
melalu bidan desa maupun budaya pasien yang profesional, kondisi khusus yang
26
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Mendatangi rumah (Bhineka Tunggal Ika) merata dan dapat mempengaruhi
pasien yang berisiko Etika publik memuaskan atau memperburuk
mengalami stunting Mendatangi rumah pasien masyarakat serta kondisi stunting
4. Melakukan dengan ramah, rapi sopan menjaga dan pasien tersebut
pemeriksaan secara dan santun) meningkatkan mutu
menyeluruh terhadap Komitmen mutu pelayanan kesehatan,
pasien Melakukan pemeriksaan Memelihara dan
5. Melakukan diagnosis secara profesional meningkatkan
dari hasil pemeriksaan Anti Korupsi kesehatan
6. Memberikan Memberikan resep/ perseorangan,
terapi/rujukan yang rujukan sesuai kebutuhan, keluarga, dan
sesuai tidak memberikan resep masyarakat beserta
7. Melakukan pencatatan obat paten lingkungan dengan
di rekam medis cara promotif,
preventif, kuratif dan
rehabilitatif
27
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Analisis dampak bila tidak dilaksanakan : Tidak terjadinya kesinambungan kegiatan, dimana setelah dilakukan deteksi dini selanjutnya dilakukan
penelusuran agar tidak jatuh ke kondisi stunting
6. Melakukan 1. Membentuk group Whatsapp Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
pendampingan whatsapp yang group kader Keterbukaan akses mendukung visi dilakukan untuk
dan monitoring beranggotakan kader, PBB GAN informasi masyarakat mewujudkan memperkuat nilai
kader PBB GAN penulis dan lintas untuk tentang kegiatan tim pelayanan yang sopan, ramah dan
oleh dokter progran konsultasi (Transparansi) berkualitas dan tepat dalam tata nilai
dengan akses 2. Melakukan dengan penulis Nasionalisme berkeadilan di Puskesmas Babadan
melalui konsultasi pendampingan bagi Buku bantu Terjun langsung ke Puskesmas Babadan
via whatsapp kader PBB GAN konsultasi masyarakat untuk Sesuai dengan misi :
dengan akses kader melakukan pendampingan Memberikan
konsultasi langsung ke yang mudah diakses oleh pelayanan kesehatan
dokter melalui masyarakat (Persatuan) yang profesional,
whatsapp Etika Publik merata dan
Melakukan pendampingan memuaskan
terhadap tim yang dibina masyarakat serta
28
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dengan kode etik yang menjaga dan
telah ada meningkatkan mutu
Komitmen Mutu pelayanan kesehatan
Menjaga kualitas kader
binaan dengan
pendampingan program
yang telah dibentuk
Analisis dampak bila tidak dilaksanakan : Tidak terjalin komunikasi yang baik antar kader dan petugas sehingga dapat menghambat jalannya
program
7. Menyusun 1. Mengumpulkan data 1. Data dan Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
laporan kegiatan dan bukti pendukung bukti Membuat laporan mendukung visi dilakukan untuk
laporan pendukung berdasarkan data dan bukti mewujudkan memperkuat nilai
2. Konsultasi dengan laporan pendukung pelayanan yang tepat dalam tata nilai
mentor sekaligus 2. Laporan berkualitas dan Puskesmas Babadan,
kepala puskesmas kegiatan Komitmen Mutu berkeadilan di dimana saya akan
3. Mencetak laporan Memberikan hasil laporan Puskesmas Babadan menyusun laporan
29
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kegiatan yang maksimal sesuai Sesuai dengan misi : kegiatan sesuai
dengan pelayanan yang Memberikan dengan hasil
diberikan pelayanan kesehatan kegiatan yang
yang profesional, dilaksanakan
merata dan
memuaskan
masyarakat serta
menjaga dan
meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan
Analisis dampak bila tidak dilaksanakan : tidak ada bukti yang valid atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
30
2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kader Peduli Berat Badan dan Gizi Anak
(PBB GAN) dalam melakukan deteksi dini dan pencegahan stunting serta Pemeriksaan Bayi dan balita Tinjauan Rumah (SABA
TIMAH)
Tabel 3.6 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Agustus September
Bukti
No Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Kegiatan
I II III IV V I II III IV
1 Melakukan koordinasi dan konsultasi Lember
dengan Kepala Puskesmas selaku mentor Konsultasi
mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan mentor, foto
2 Melakukan koordinasi lintas program Foto
program untuk pemilihan kader Peduli kegiatan,
Berat Badan dan Gizi Anak (PBB GAN) data stunting,
data kader,
Notulen
rapat, SK
Kapus
3 Membuat media pembinaan tentang deteksi Bahan
dini dan pencegahan stunting tayang, soal
pretest
4 Melakukan pembinaan Kader PBB GAN Foto
tentang deteksi dini dan pencegahan Kegiatan,
stunting daftar hadir,
31
video
kegiatan,
notulensi,
hasil pretest
dan posttest,
data hasil
simulasi
pengukuran
antropometri
6 Melakukan Pemeriksaan Bayi dan balita Foto dan
Tinjauan Rumah (SABA TIMAH) video
kegiatan,
laporan
tinjauan
rumah
7 Melakukan pendampingan dan monitoring Whatsapp
kader PBB GAN oleh dokter dengan akses group, buku
melalui konsultasi via whatsapp bantu
konsultasi
8 Menyusun laporan kegiatan Laporan
32
Daftar Pustaka
33