Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
MENGANTI GRESIK
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Syukur alhamdulilah kita haturkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayahnya, kita selalu di beri kesehatan sampai pada saat ini. Shalawat dan salam
kita haturkan selalu kepada junjungan Nabi kita yaitu Rosululloh SAW, beliaulah Guru dari
segala Guru yang mengajarkan kita tentang Ilmu yang bermanfaat Dunia dan Akhirat. Dan
dengan adanya izin dari Allah SWT kami selaku Pemakalah dapat menyelesaikan tugas kami
yang berjudul “ MANAJEMEN PERSEDIAAN“
Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu tujuan untuk menambah wawasan
kita tentang ilmu manajemen keuangan, dan untuk memudahkan kita dalam ujian semester
nanti, amin Ya Rabbal Alamin.
Dalam penyusunan makalah ini, kami selaku penulis dapat menyadari masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak, dengan ini harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak.
Wassalamualaikum Wr.Wb
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang .............................................................. 1
1.2. Identifikasi Masalah .................................................... 2
BAB V PENUTUP
ii
5.2 Saran ........................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
diinginkan. Menurut prinsip-prinsip akuntansi persediaan merupakan barang dagang
yang disimpan kemudian dijual dalam operasi normal perusahaan.
. Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara keseluruhan
tentang manajemen persediaan. Sehingga seorang manajer dapat mengetahui keadaan
bahan persedian disebuah perusahaan secara langsung dilapangan, bukan sekedar
yang termuat di laporan atau dikertas semata. Dan yang paling penting, seorang
manajer tau persis metode perhitungan persediaan seperti apa yang akan digunakan
dalam perusahaannya. Dengan demikian apabila seorang manajer menghadapi situasi
yang berkenaan dengan persediaan, manajer tersebut dengan cepat dan mudah dalam
mengambil keputusan yang tepat.
Dengan demikan kita perlu mengetahui, mempelajari dan memahami apa itu
manajemen persediaan?. Dalam mempelajari manajemen persediaan, kita tidak akan
terlepas oleh teori-teori yang berkaitan dengan persediaan dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, dalam penulisan makalah ini kelompok kami berusaha untuk
memudahkan pembahasan, supaya lebih mudah dalam penyampaiannya. Maka, kami
hanya memaparkan masalah-masalah sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang Manajemen Persediaan. Terlebih dahulu
kita mengetahui apa itu manajemen pemasaran, baik itu meliputi bentuknya, seluk beluknya
dan juga manfaatnya bagi seorang manajer atau sebuah perusahaan. Dalam
perkembangannya, manajemen persediaan tidak semudah yang dipikirkan.
Manajemen Persediaan yaitu bagian utama dari modal kerja, merupakan aktiva yang
pada setiap saat mengalami perubahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan persediaan adalah suatu aktiva yang harus tersedia dalam perusahaan pada saat
diperlukan untuk menjamin kelancaran dalam menjalankan perusahaan.
Pada awal bab ini telah disinggung sedikit mengenai arti manajemen
persediaan. Memang benar persediaan merupakan unsur yang paling aktif dalam
operasi perusahaan dagang dan perusahaan industry serta perusahaan jasa. Tanpa
adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada keadaan bahwa
perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya
sehingga kontinuitas perusahaan dapat teranggu karena sumber utama pendapatan
perusahaan berasal dari penjualan persediaan. Ini berarti perusahaan akan kehilangan
kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seterusnya didapatkan.
Istilah persediaan memberikan pengertian yang berbeda-beda tetapi pada
dasarnya maksud dan tujuannya adalah sama. Berikut pendapat para ahli mengenai
manajemen persediaan:
3
1. C. Rolln Niwwonger, Philip E. Fess dan Carl S. Wareen
“istilah persediaan (inventories) merupakan barang dagangan yang
disimpan untuk dijual dalam operasi perusahaan dan merupakan barang
yang terdapat dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan
itu”.
2. Prawirosentono
Persediaan adalah aktiva lancar yang terdapat dalam perusahaan
dalam bentuk persediaan bahan mentah (bahan baku / raw material,
bahan setengah jadi / work in process dan barang jadi / finished goods).
Persediaan mempunyai arti dan peranan yang penting dalam suatu perusahaan.
Persediaan barang dagangan yang secara terus menerus dibeli dan dijual yang
merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan, baik itu
perusahaan dagang maupun perusahaan industry. Penjualan barang dagangan
merupakan sumber utama penghasilan bagi perusahaan, karena sebagian besar sumber
perusahaan tertanam dalam persediaan.
4
2.2.1 Jenis Persediaan Menurut Fungsinya
a. Bacth Stock/Lot Size Inventory
yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat
bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar yang
dibutuhkan pada saat itu. Jadi, dalam hal ini pembelian atas pembuatan yang
dilakukan dalam jumlah besar sedangkan penggunaan atau pengeluarannya
dalam jumlah kecil.
Terjadinya persediaan karena pengadaan barang atau bahan yang
dilakukan lebih banyak lagi yang dibutuhkan. Keuntungan yang akan diperoleh
dari adanya Bacth Stock/Lot Size Inventory ini adalah :
- Memperoleh potongan harga pada harga pembelian
- Memperoleh efisiensi produksi (manufacturing economic) karena
adanya operasi (production run) yang lebih lama.
- Adanya penghematan dalam biaya pengangkutan
b. Fluctuation Stock
yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan konsumen yang dapat diramalkan. Dalam hal ini perusahaan
mengadakan persediaan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen. Apabila
tingkat permintaan menunjukkan keadaan yang tidak beraturan atau tidak tetap
dan fluktuasi permintaan yang sangat besar, maka persediaan yang dibutuhkan
sangat besar pula untuk menjaga kemungkinan naik turunnya permintaan
tersebut.
c. Anticipation Stock
yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan yang dapat diramalkan berdasarkan pola musiman yang terdapat
dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan/penjualan atau
permintaan yang meningkat. Disamping itu, menurut Rangkuti Freddy dalam
buku Manajemen Persediaan, “anticipation stock juga dimaksudkan untuk
menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan-bahan sehingga tidak
mengganggu jalannya produksi atau untuk menghindari kemacetan produksi”.
5
2.2.2 Jenis Persediaan Menurut Cara Pengolahannya Dan Posisi Barang
a. Persediaan bahan baku (Raw Material Stock)
yaitu persediaan dari barang-barang berwujud yang digunakan dalam
proses produksi.
6
2.3 Alasan Memiliki Persediaan
Laba yang maksimal dapat dicapai dengan meminimalkan biaya yang
berkaitan dengan persediaan. Namun meminimalkan biaya persiapan dapat dicapai
dengan memesan atau memproduksi dalam jumlah yang kecil, sedangkan untuk
meminimalkan biaya pemesanan dapat dicapai dengan melakukan pesanan yang besar
dan jarang.
Jadi, meminimalkan biaya penyimpanan mendorong jumlah persediaan yang
sedikit atau tidak ada, sedangkan meminimalkan biaya pemesanan harus dilakukan
dengan melakukan pemesanan ,persediaan dalam jumlah yang relatif besar, sehingga
mendorong jumlah persediaan yang besar.
Alasan yang kedua yang mendorong perusahaan menyimpan persediaan dalam
jumlah yang relative besar adalah masalah ketidakpastian permintaan. Jika permintaan
akan bahan atau produk lebih besar dari yang diperkirakan, maka persediaan dapat
berfungsi sebagai penyangga, yang memberikan perusahaan kemampuan untuk
memenuhi tanggal penyerahan sehingga pelanggan merasa puas.
Secara umum alasan untuk memiliki persediaan disebuah perusahaan adalah
sebagai berikut :
1. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau persiapan dan biaya
penyimpanan.
2. Untuk memenuhi permintaan pelanggan, misalnya menepati tanggal
pengiriman.
3. Untuk menghindari penutupan fasilitas manufaktur akibat :
a. Kerusakan mesin
b. Kerusakan komponen
c. Tidak tersedianya komponen
d. Pengiriman komponen yang terlambat
4. Untuk menyanggah proses produksi yang tidak dapat diandalkan.
5. Untuk memanfaatkan diskon
6. Untuk menghadapi kenaikan harga di masa yang akan datang
7
2.4 Fungsi dan Manfaat Manajemen Persediaan
Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat
berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang
cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya perunit produk.
c. Fungsi Antisipasi
Adapun manfaat dari persediaan adalah menjamin kebebasan atau kelancaran kegiatan
operasional internal dan eksternal sehingga permintaan pelanggan dapat terpenuhi tanpa
tergantung pemasok.
8
BAB III
PERTIMBANGAN MANAJEMEN PERSEDIAAN
Mengingat peranan dan fungsi manajemen dalam perusahaan begitu penting, maka
seorang manajer dalam mengambil keputusan atau kebijakan harus mempertimbangkan
sesuatu dengan matang dan teliti. Sehingga dalam pengambilan keputusan dan kebijakan
tidak merugikan sebuah perusahaan yang dikelolanya.
Pertimbangan pertimbangan yang harus di perhatikan tidaklah semudah mengucapkan
kata-kata. Melainkan harus dilakukan sebuah evaluasi dan metode-metode perhitungan
manajemen persediaan. Tujuannya tidak lain untuk meminimalisasi persediaan dan
menciptakan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Pada bab ketiga ini akan membahas tentang hal-hal dan beberapa metode perhitungan
persediaan yang digunakan sebagai bahan pertimbangan seorang manajer dalam
memanajemen perseediaan.
c. Perkiraan yang tepat atas jadwal penjualan dan produksi merupakan hal yang
esensial bagi pembelian, penanganan, dan investasi bahan yang efisien.
9
f. Pencatatan persediaan saja tidak akan mencapai pengendalian atas persediaan.
10
2. Faktor yang mempengaruhi investasi dalam persediaan.
Faktor ini mencakup beberapa aspek yang berkaitan dengan proses
produksi dan daya tahan suatu persediaan. Beriut cakupapn dari faktor yang
mempengaruhi investasi dalam persediaan:
a. Tingkat Penjualan.
Semakin tinggi omzet penjualan maka makin besar investasi
persediaannya. Begitu juga sebaliknya. Jika omzet penjualannya rendah maka
persediaan akan sedikit.
11
Dalam perusahaan industri manufaktur, bahan baku diproses menjadi barang
jadi, kemudian dijual. Proses ini memerlukan waktu panjang sehingga modal yang
diinvestasikan dalam persediaan cukup besar dan perputarannya relatif lambat. Kondisi
yang demikian manajemen persediaan harus mendapatkan perhatian manajemen yang
sangat serius. Kelebihan persediaan akan mengakibatkan pemborosan penggunaan
modal, sedangkan kekurangan persediaan proses produksi bisa terganggu.
12
harus jeli dan teliti dalam memutuskan berapa persedeiaan yang harus dibeli.
Hal ini tidak bisa dilihat dari kasat mata saja tentunya.
Metode ini, Manajemen harus menghitung biaya yang paling
ekonomis pada setiap jumlah barang yang dibeli (dipesan). Biaya tersebut
adalah saling hubungan antara harga bahan baku, biaya penyimpanan yang
umumnya dihitung berdasar persentase tertentu dari nilai persediaan rata-rata,
jumlah bahan baku yang dibutuhkan dalam satu periode misalnya dalam satu
tahun, dan biaya pesanan. Untuk itu mari kita bahas satu persatu agar lebih jelas
dalam memahaminya.
Dimana :
- Total Biaya Penyimpanan
Q = Kuantitas Pesanan
TCC = C. P. A S = Penjualan Tahunan
N = Frekuensi Pemesanan
- Persediaan Rata-Rata C = Biaya Penyimpanan
A = Q/2 P = Harga Beli Per Unit
=(S/N)/2
-
13
Dimana :
- Total Biaya Pesanan
Q = Kuantitas Pesanan
S = Penjualan Tahunan
TOC = F. ( S / Q ) F = Biaya Tetap
Total Biaya Perseddiaan atau TIC ini didapat dari penjumlahan toatal
biaya persediaan dan total biaya pemesanan. Sehingga hasilnya diketahui total
biaya persediaan tersebut. Jadi rumusnya sebagai berikut:
Dimana :
- Total Biaya Persediaan
Q = Kuantitas Pesanan
TIC = TCC + TOC S = Penjualan Tahunan
N = Frekuensi Pemesanan
Atau C = Biaya Penyimpanan
P = Harga Beli Per Unit
TIC = C.P.( Q/2 ) + F. ( S/Q )
14
Rumus Model EOQ sebagai Beriku:
Dimana :
𝟐.𝐅.𝐒
EOQ = √ F = Biaya Tetap
𝐂.𝐏 S = Penjualan Tahunan
C = Biaya Penyimpanan
P = Harga Beli Per Unit
Model EOQ tidak lepas dari beberapa asumsi agar perhitungannya akurat.
Berikut ini beberapa asumsi mengenai model EOQ:
- Jumlah kebutuhan bahan mentah sudah dapat ditentukan lebih dulu secara
pasti untuk penggunaan selama satu tahun atau satu periode.
- Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang konstan secara kontinyu
- Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan sama dengan nol atau
diatas safety stock
- Harga konstan selama periode tersebut.
15
Jika digambarkan dalam sebuah grafik akan berbentuk seperti dibawah
ini sebagai ilustrasi:
Persediaan Awal
EOQ + Safety Stock
Persediaan Rata-rata
( EOQ / 2 ) + Safety Stock
16
Penentuan besar kecilnya Safety Stock dipengaruhi oleh faktor pengalaman,
Faktor dugaan, Faktor Biaya dan Faktor keterlambatan. Jadi, setiap perusahaan
dalam menentukan besar kecilnya safety stock persediaan tidaklah sama.
Contohnya sebagai berikut:
Diketahui:
- Penggunaan perhari 15 Kg.
- Keterlambatan Pengiriman 10 hari
Ditanya:
- Berapa besarnya Safety stock yang harus disiapkan??
Jawab:
Safety stock = Penggunaan per hari X Kendala atau faktor-faktor
= 10 x 15 kg
= 150 Kg.
Jadi Safety stock yang harus disediakan sebesar 150 kg.
1. Dapat dijadikan dasar penukaran (trade off) antara biaya penyimpanan dengan
biaya persiapan atau biaya pemesanan (setup cost).
4. Lazim digunakan pada rumah sakit, yaitu pada persediaan obat. Jika ada
pasien yang sakit mendadak dan perlu obat segera, apotek rumah sakit dapat
melayani dengan cepat.
17
- Kelemahan Model EOQ:
PenggunaanPOQ:
18
3.3.4 Model Analisis ABC.
Analisis ABC didasarkan pada sebuah konsep yang dikenal dengan nama
Hukum Pareto (Ley de Pareto), dari nama ekonom dan sosiolog Italia, Vilfredo
Pareto (1848-1923). Hukum Pareto menyatakan bahwa sebuah grup selalu
memiliki persentase terkecil (20%) yang bernilai atau memiliki dampak terbesar
(80%). Pada tahun 1940-an, Ford Dickie dari General Electric mengembangkan
konsep Pareto ini untuk menciptakan konsep ABC dalam klasifikasi barang
persediaan.
Dalam hal ini, saya akan menggunakan tiga kelas, yaitu: A, B, dan C, di
mana besaran masing-masing kelas ditentukan sebagai berikut (Sutarman, 2003,
pp. 144–145):
19
Besaran masing-masing kelas di atas akan membentuk suatu kurva
sebagaimana terlihat pada Gambar 1 di bawah ini.
20
3.3.5 Model Just In Time (JIT).
Salah satu metode untuk mengendalikan persediaan yang modern
adalah metode Just In Time atau bisa disebut juga JIT. Metode ini bertujuan
untuk meminimalkan biaya persediaan karena menggunakan metode JIT setiap
pemesanan dari konsumen akan langsung di produksi. Dalam JIT diusahakan
persediaan nol (atau paling tidak pada tingkat yang tidak signifikan), sehingga
penilaian persediaan menjadi tidak relevan untuk tujuan pelaporan keuangan.
Rumusan JIT yang digunakan adalah :
Dimana :
𝑰 + 𝑭𝟏 + 𝑿𝟐 . 𝑽𝟐 𝑿𝟏 = Unit produk yang harus
𝑿𝟏 =
𝑷 − 𝑽𝟏 dijual untuk mencapai
laba tertentu
I = Laba Sebelum Pajak
𝑭𝟏 = Total Biaya Tetap
𝑿𝟐 = Jumlah kuantitas Non
Unit
𝑽𝟐 = Biaya Variable Non Unit
𝑽𝟏 = Biaya Variable per unit
P = Harga Jual per unit
Pengawasan barang dalam proses meliputi produk cacat, produk rusak, produk
hilang dalam proses produksi. Sedangkan pengawasan barang jadi meliputi rencana
penjualan, jadwal pengiriman, dan pelayanan purna jual. Keempat jenis barang itu
(bahan baku, bahan pembantu, barang dalam proses, dan barang jadi) jumlah
persediaannya secara fisik harus dikendalikan, agar tidak terjadi kekurangan dan
kelebihan. Kekurangan persediaan bahan baku dan bahan pemabantu dapat
21
mengakibatkan proses produksi terganggu, dan kekurangan persediaan barang jadi akan
mengakibatkan kesulitan memenuhi permintaan konsumen. Sebaliknya jika terjadi
kelebihan persediaan, dapat mengakibatkan modal yang ditanamkan dalam persediaan
tersebut besar, dan biaya modalnya besar
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Berdasarkan dari pembahasan diatas, maka penulis mengemukakan saran bahwa
penerapan Manajemen Persediaan yang baik harus dilaksanakan secara efektif, karena akan
menunjang keberhasilan perusahaan tersebut.
23
DAFTAR PUSTAK
Rangkuti Freddy. 1995: Manajemen Persediaan. Cetakan Pertama, raja Grafindo Persada,
Jakarta
Warren, Fess, Niswonger. 1999: Prinsip-Prinsip Akuntansi, edisi kesembilan belas, Jilid 1
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Riyanto, Bambang. 1993: Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi kedua Cetakan
kedelapan, Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta.
Syamsuddin, M.A., Drs. Lukman. 2007: Manajemen Keuangan Perusahaan. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Brigham, Eugene F. Dan Joel F. Houston. 2001: Manajemen Keuangan. Erlangga. Jakarta.
http://habibiarifin.blogspot.com/2010/05/manajemen-persediaan-inventory.html, diakses pada
tanggal 29 Maret 2013, pukul 16.00 WIB
http://eriskusnadi.wordpress.com/2009/10/03/analisis-abc/. diakses pada tanggal 29 Maret
2013, pukul 16.00 WIB
www.wikipedia.com.
24