Anda di halaman 1dari 31

Analyzing Technical Goals and

Tradeoffs
Nur Rohman Rosyid

Cisco Press & Priscilla Oppenheimer


Tujuan-tujuan Teknis
—  Scalability (skalabilitas) Meyakinkan anda dalam
merekomendasikan teknologi
—  Availability (ketersediaan) yang akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan
—  Performance (Performa)
—  Security (keamanan)
—  Manageability (Keterkelolaan)
—  Usability (Ketergunaan)
—  Adaptability (Kemampuan beradaptasi)
—  Affordability (Keterjangkauan)
Skalabilitas
—  Skalabilitas mengacu pada kemampuan untuk
berkembang
—  Beberapa teknologi lebih mampu untuk bekembang
—  Rancangan jaringan yang datar (flat) kurang mampu
berkembang dengan baik
—  Cobalah pelajari (Rencana pengembangan)
—  Jumlah situs yang akan ditambahkan dalam 2-3 Th ke depan
—  Seberapa besar jaringan pada setiap situsnya
—  Bepara banyak pengguna yang akan ditambahkan
—  Berapa banyak lagi server yang akan ditambahkan
Skalabilitas
Tujuan bisnis dalam membuat data lebih tersedia kepada user
menghasilkan tujuan teknis berikut untuk penskalaan dan pembaruan
jaringan korporasi:
q Connect separated departmental LANs into the corporate
internetwork.
q Solve LAN/WAN bottleneck problems caused by large increases
in internetwork traffic.
q Provide centralized servers that reside in a data center.
q Make mainframe data accessible to the enterprise IP network.
q Add new sites to support field offices and telecommuters.
q Add new sites and services to support secure communication with
customers, suppliers, resellers, and other business partners.
Ketersediaan
—  Ketersediaan dapat diekspresikan sebagai suatu prosentase waktu
hidup (uptime) per tahun, bulan, minggu, hari, atau jam,
dibandingkan dengan total waktu dalam periode tersebut
—  Misalkan:
—  Beroperasi 24/7
—  Jaringan hidup selama 165 jam dalam 168-jam bulan
—  Ketersediaannya adalah 98.21%
—  Availability juga dihubungkan dengan reliability namun lebih spesifik
(percent uptime) – reliability mengacu pada berbagai issue, termasuk
accuracy, error rates, stability, dan the amount of time between failures.
—  Availability juga dihubungkan dengan resiliency yang berarti seberapa
besar tekanan (stress) pada jaringan yang dapat dihadapi dan
seberapa cepat jaringan dapat kembali seperti semula
—  Security breaches
—  Natural and unnatural disaster
—  Human error
—  Catastrophic software and hardware failures.
Ketersediaan (lanj.)
—  Setiap aplikasi mungkin memiliki kebutuhan level yang
berbeda – ada koneksi, namun tidak memiliki kapasitas cukup
untuk mengirim data.
—  Beberapa perusahaan mungkin menginginkan ketersediaan
99.999% atau “Five Nines”
Ketersediaan
waktu-mati (downtime) dalam menit

Per Hour Per Day Per Week Per Year


99.999% .0006 .01 .10 5
99.98% .012 .29 2 105
99.95% .03 .72 5 263
99.90% .06 1.44 10 526
99.70% .18 4.32 30 1577
Ketersediaan 99.999% mungkin perlu
triple redundancy

ISP 1 ISP 2 ISP 3

Enterprise

—  Dapatkah pelanggan mengusahakan yang


seperti ini?
Ketersediaan (lanjt.)
—  Ketersediaan dapat juga diekspresikan sebaai waktu rata-rata
antar kegagalan (mean time between failure – MTBF) dan waktu
rata-rata perbaikan (mean time to repair – MTTR).
—  Ketersediaan = MTBF/(MTBF + MTTR)
—  Contoh:
—  Jaringan tidak boleh gagal lebih dari satu kali setiap 4000 jam (166
hari) dan harus dapat diperbaiki selama satu jam
—  Ketersediaannya adalah 4,000/4,001 = 99.98%
Performa Jaringan
—  Faktor-faktor performa yang umum adalah
—  Bandwidth
—  Throughput
—  Penggunaan bandwidth
—  Offered load
—  Akurasi
—  Efisiensi
—  Tunda (latency) dan variasi tunda
—  Waktu tanggap
Performa Jaringan (ljt.)
Bandwidth vs. Throughput
—  Bandwidth dan Throughput adalah suatu yang berbeda
—  Bandwidth adalah kapasitas pembawa data suatu untai
—  Biasanya ditentukan dalam bits per second
—  Throughput adalah kuantitas data terkirim tanpa-gagal per
unit waktu
—  Diukur dalam bps, Bps, atau packets per second (pps)
Performa Jaringan (ljt.)
Bandwidth, Throughput, load

100 % of Capacity

T
h
r Actual
o
u
g
h
p
u
t
100 % of Capacity

Offered Load
Performa Jaringan (ljt.)
Faktor lain yang berakibat pada Throughput
—  Ukuran paket
—  Inter-frame gaps antar paket
—  Laju paket-per-second suatu piranti dalam meneruskan paket
—  Kecepatan client (CPU, memory, dan kecepatan mengakses HD)
—  Kecepatan server (CPU, memory, dan kecepatan mengakses HD)
—  Rancangan jaringan
—  Protokol-protokol
—  Jarak
—  Error
—  Dll. dll. dll
Performa Jaringan (ljt.)
Throughput vs. Goodput
—  Anda perlu menentukan apa yang dimaksud dengan
throughput
—  Apakah anda mengacu pada bytes per second, tanpa
mengabaikan apakah itu bytes
—  bytes data pengguna
—  bytes kepala paket (packet header)
—  Atau anda mempertimbangkan throughput pada lapisan
aplikasi, kadang disebut “goodput”
—  Dalam hal ini, perlu anda pertimbangkan bandwidth menjadi
“terbuang” dikarenakan oleh headers setiap paket
Performa Jaringan (ljt.)
Akurasi
—  Jumlah frame yang terkirim/diterima tanpa kesalahan relatif
terhadap total frame yang dikirimkan
—  tujuan dari akurasi adalah data yang diterima oleh penerima
harus sama dengan data yang dikirmkan oleh pengirim
—  Penyebab kegagalan akurasi misalnya
—  Power surge atau spike
—  Koneksi yang lemah
—  Piranti yang rusak
—  Kadang juga software bug
—  Pada WAN ditentukan lewat Bit Error Rate (BER)
Performa Jaringan (ljt.)
Efisiensi

—  Seberapa besar overhead yang dibutuhkan untuk mengirim


sejumlah data?
—  Seberapa besar paket yang dapat dibawa?
—  Lebih besar lebih baik untuk efisiensi
—  Tetapi terlalu besar berarti banyak data yang akan hilang jika
paket rusak
—  Berapa banyak paket dapat dikirimkan dalam seikat tanpa ada
pemberitahuan (acknowledgment)?
Performa Jaringan (ljt.)
Efisiensi

Small frames (Less Efficient)

Large Frames (More Efficient)


Performa Jaringan (ljt.)
Waktu tunda dari sudut pandang pengguna

—  Response Time
—  Yang berjalan bukan
hanya jaringan, namun
juga aplikasi dan
peralatannya
—  Kebanyakan pengguna
berharap dapat melihat
sesuatu di layar dalam
waktu 100 sampai 200
milisecond
Performa Jaringan (ljt.)
Waktu tunda dari sudut pandang Engineer
—  Propagation delay
—  Perjalanan sinyal di dalam kabel sekitar 2/3 kecepatan cahaya di
dalam ruang hampa
—  Transmission delay (juga disebut serialization delay)
—  Waktu untuk menempatkan data digital ke dalam jalur transmisi
—  Misalkan: hal ini butuh waktu 5 ms untuk mengeluarkan paket
berukuran 1,024 byte pada jalur T1 1.54 Mbps
—  Packet-switching delay
—  Queueing delay
Performa Jaringan (ljt.)
Queueing delay dan penggunaan bandwidth
Queue depth = Utilization / (1 – Utilization)

15
Average Queue Depth

12
9
6
3
0
0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Average Utilization

Jumlah paket di dalam antrian meningkat secara eksponensial


seiring dengan peningkatan penggunaan
Performa Jaringan (ljt.)
Contoh Queueing delay
—  Suatu packet switch memiliki 5 pengguna, masing-masing
menawarkan paket pada laju 10 paket per second
—  Rerata panjang paket adalah 1,024 bits
—  Packet switch perlu mentransmisikan data tersebut melalui untai
WAN 56-Kbps
—  Load = 5 x 10 x 1,024 = 51,200 bps
—  Utilization = 51,200/56,000 = 91.4 %
—  Rerata jumlah paket di dalam antrian =
(0.914)/(1-0.914) = 10.63 paket
Performa Jaringan (ljt.)
Delay Variation
—  Sejumlah rerata waktu tunda yang bervariasi
—  Juga dikenal dengan jitter
—  Suara, video, dan audio tidak punya toleransi terhadap delay
variation
—  Jika tidak ada kekangan khusus, setidaknya jitter kurang dari 1
atau 2 persen dari delay
—  Jika delay 40ms, maka variasi tidak lebih dari 400 – 800
microsecond.
—  Ilustrasi jitter adalah pengguna eskalator yang secara tiba-tiba
ada rombongan pengguna yang besar…..;)
—  Jadi, lupakan saja tentang pemaksimalan ukuran paket
—  Akan selalu ada tradeoffs
—  Efisiensi untuk aplikasi-aplikasi volume-tinggi versus delay rendah
dan non-variasi untuk multimedia (setting paket ukuran besar
akan berpengaruh pada aplikasi lainnya)
Keamanan
—  Fokus pada kebutuhan dahulu
—  Identifikasi aset-aset jaringan
—  Termasuk nilainya dan harga yang ditanggung sehubungan dengan
kehilangannya dikarenakan masalah keamanan
—  Analisis resiko keamanan
Aset-aset jaringan
—  Hardware
—  Software
—  Aplikasi-aplikasi
—  Data
—  Intellectual property
—  Kerahasiaan
—  Reputasi perusahaan
Resiko-resiko keamanan
—  Piranti jaringan terbajak
—  Data dapat dihadang, dianalisis, digagalkan, atau dihapus
—  Password pengguna dapat dikompromikan
—  Konfigurasi piranti dapat diganti
—  Serangan pengintaian
—  Serangan Denial-of-Service
Keterkelolaan (manageability)
— Pengelolaan kegagalan:
—  Detecting, isolating, and correcting problems;
—  reporting problems to end users and managers;
—  tracking trends related to problems
— Pengelolaan konfigurasi: Controlling, operating,
identifying, and collecting data from managed devices
— Pengelolaan akun : Accounting of network usage to allocate
costs to network users and/or plan for changes in capacity requirements
— Pengelolaan performa: Analyzing traffic and application
behavior to optimize a network, meet service-level agreements, and plan
for expansion
— Pengelolaan keamanan: Monitoring and testing security and
protection policies, maintaining and distributing passwords and other
authentication and authorization information, managing encryption keys,
and auditing adherence to security policies
Ketergunaan (Usablity)
— Ketergunaan: kemudahan penggunaan
dimana pengguna jaringan dapat mengakses
jaringan dan layanan
— Jaringan harus membuat pekerjaan
pengguna lebih mudah
— Beberapa rancangan memiliki keputusan
yang berakibat negatif pada ketergunaan
— Keamanan yang ketat misalnya
Kemampuan beradaptasi (Adaptability)
— Menghindari penggabungna elemen-elemen
rancangan yang menyebabkan kesulitan
menerapkan teknologi baru di masa depan
— Perubahan dapat datang dalam bentuk protokol
baru, praktek bisnis baru, tahun fiscal baru,
legislasi baru
— Rancangan yang fleksibel dapat beradaptasi
untuk mengubah pola traffic dan kebutuhan
Quality of Serfice (QoS)
Keterjangkauan (Affordability)
—  Suatu jaringan harus mampu membawa sejumlah traffic
yang maksimal dengan biaya finansial yang diberikan
—  Usaha yang dapat dilakukan
—  Memilih piranti jaringan yang mudah dikonfigurasi,
dioperasikan, dirawat, dan dikelola
—  Pilih rancangan jaringanyang mudah difahami dan
diperbaiki
—  Mengembangkan dokumentasi jaringan yang bagus dapat
membantu mengurangi waktu perbaikan
—  Memilih aplikasi jairingan dan protokol yang mudah
digunakan sehingga pengguna dapat menangani sendiri
Kesimpulan
— Terus menggunakan suatu yang sistemik,
pendekatan dari atas-ke-bawah
— Jangan memilih produk sampai anda
memahami betul tujuan dari skalabilitas,
ketersediaan, performa, keamanan,
keterkelolaan, ketergunaan, kemampuan
beadaptasi, dan keterjangkauan
— Tradeoffs hampir selalu diperlukan
— Mengacu pada check list
Pertanyaan
—  Suatu packet switch memiliki 8 pengguna, masing-masing
menawarkan paket pada laju 20 paket per second. Rerata
panjang paket adalah 1,024 bits. Packet switch perlu
mentransmisikan data tersebut melalui untai WAN 56-
Kbps. Berapa rata-rata paket dalam antrian?

—  Pengguna memiliki tujuan uptime dlm persen 99.80.


Seberapa lama down-time yang diijinkan dalam jam tiap
minggu? Berapa downtime diijinkan dalam menit perhari
dan detik per jam

Anda mungkin juga menyukai