Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi melaju dengan sangat pesat. Perkembangan


teknologi ini merupakan hasil kerja keras dari rasa ingin tahu manusia terhadap
suatu hal yang pada akhirnya diharapkan akan mempermudah kehidupan manusia.
Salah satu cara untuk mempermudah kehidupan manusia adalah dengan
membangun Smart Building.
Smart Building sudah menjadi salah satu topik pembahasan dalam karya
tulis fiksi ilmiah selama bertahun-tahun, namun baru mulai dicoba untuk
diwujudkan pada awal abad ke 20 ketika pemakaian energi listrik telah meluas
hingga ke rumah-rumah dan mulai majunya teknologi informasi.
Smart Building mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan
komputer untuk mengendalikan peralatan yang berada di dalam bangunan tersebut
(seperti jedela atau lampu). Sistem yang beropersi dalam smart building dapat
berupa sistem kontrol jarak jauh yang sederhana dari lampu-lampu hingga sebuah
sistem yang berbasis komputer atau mikrokontroler yang memiliki tingkat
kecerdasan yang bervariasi yang secara otomatis mengontrol peralatan yang
berada di dalam bangunan.
Salah satu contoh bangunan yang menerapkan konsep Smart Building
Adalah The Edge Building yang berada di Amsterdam, belanda dan merupakan
bangunan yang paling inovatif, suistainable serta gedung kantor paling unik di
dunia. Terbuktik dengan adanya sertifikat desain dengan predikat “ Outstanding ”
atau “ luar biasa “ yang di keluarkan oleh The Breeam.

1
1.2 Rumus Masalah

Adapun rumusan masalah pada Laporan Sistem Bangunan Pintar yang


membahas tentang Smart Building adalah sebagai berikut:

a. Apa yang dimaksud dengan Smart Building?


b. Bagaimanakah iklim makro dan mikro pada bangunan The Edge
building?
c. Bagaimanakah kondisi ekonomi dan hubungan sosial masyarakat yang
ada di Amsterdam, Belanda?
d. Bagaimanakah Suistainable pada bangunan The Edge Building?
e. Apa saja inovasi dan fasilitas/ teknologi yang digunakan bangunan The
Edge building?
f. Apa Saja Efisiensi energi yang di terapkan pada bangunan The Edge
Building?

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam Laporan Sistem Bangunan Pintar ini ada beberapa tujuan yang
ingin disampaikan, yaitu sebagai berikut :

a. Agar mahasiswa dapat mengetahuai apa yang maksud dengan Smart


Building
b. Agar mahasiswa dapat mengetahuai bagaimana kondisi ekonomi dan
hubungan sosial masyarakat di
c. Agar mahasiswa dapat mengetahui penerapan desain Suistainable pada
bangunan The Edge Building Amsterdam, Belanda
d. Agar mahasiswa dapat mengetahui inovasi dan fasilitas/ teknologi dari
bangunan The Edge Building yang memakai konsep desain bangunan
Smart Building
e. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana penerpan efesiensi
energi pada bangunan The Edge Building

2
1.4 Ruang Lingkup

1.4.1 Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah dalam penulisan Laporan ini adalah di Amsterdam,


Belanda , pada bangunan The Edge Building yang berada di Gustav Mahlerlaan
2970 – 2970, The Zuidas District, Amsterdam, The Netherlands

1.4.2 Lingkup Materi

Dalam ruang lingkup materi ini, akan membahas tentang Literatur atau
sumber – sumber data yang di peroleh dalam penyusunan laporan ini. Dalam
penyusunan laporan ini, memakai beberapa sumber data yaitu :

 Survei Sekunder

Berupa sumber tidak langsung atau sumber tertulis yaitu berupa buku,
internet, majalah, koran dan sebagainya. Dalam pembuatan laporan ini
survei sekunder berupa sumber dari internet berupa web dan blog.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Smart Building/ Intelligent Building

Smart building adalah bangunan yang menggunakan Building Automation


System (BAS) atau disebut juga dengan Intelligent Building System (IBS). IBS
adalah teknologi dengan instalasi yang memungkinkan seluruh perangkat fasilitas
gedung untuk dapat dirancang dan diprogram sesuai kebutuhan, keinginan &
kontrol otomatis terpusat. Penggunaan sistem ini dapat menghemat banyak energi
karena seluruh peralatan dirancang agar dapat digunakan dengan lebih efektif,
efisien juga meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi penghuninya.
Intelligent building terkait dengan kemampuan building dalam hal
pengelolaan dan pengontrolan operasional infrastruktur elektronik building secara
terotomatisasi dan terintegrasi termasuk ketersediaan layanan ICT seperti
telekomunikasi, internet, Pay TV dan layanan lainnya kepada para tenant.
Kemudian melalui penambahan BEMS (Building Energy Management System)
yang merupakan aplikasi value added building dalam hal pengontrolan konsumsi
energy building, akan memudahkan sebuah intelligent building menjadi green
building.
Pada desain Infrastruktur Elektronik building yang konvensional, setiap
subsistem gedung masih terpisah-pisah. Seperti untuk design network telpon,
komunikasi data/internet, MATV, CCTV masih menggunakan teknologi analog.
Infrastruktur Smart Building dirancang untuk men-deliver layanan multiservices
(voice, video, data, picture, building automation and management system) dalam
suatu jaringan yang terintegrasi. Jaringan terintegrasi berbasis IP memungkinkan
aplikasi pengelolaan building yang terintegrasi pula (Integrated Building
Management System) dengan mudah dapat dijalankan.

4
2.2 Kategori – Kategori Smart Building

 Performance Based Definitions


Dengan mengoptimalkan performa bangunan yang dibuat untuk efisiensi
lingkungan dan pada saat itu juga mampu menggunakan dan mengatur
sumber energi bangunan dan meminimalkan lift ost perangkat dan utilitas
bangunan. Smart Building menyediakan efisiensi tinggi, kenyamanan dan
kesesuaian dengan lingkungan dengan mengoptimalkan penerapan
struktur, sistem, servis dan manajemen. Smart Building juga harus mampu
beradaptasi dan memberikan respon cepat dalam berbagai perubahan
kondisi internal maupun external dan alam menghadapi tuntutan users .
 Services Based Definitions
Dalam tujuan utamanya bangunan harus mampu menyediakan kualitas
servis bagi user . Japanese Intelligent Building Institute (JIBI)
mendefinisikan Smart Building atau intelligent building adalah sebuah
bangunan dengan fungsi servis komunikasi, otomatisasi bangunan dan
mampu menyesuaikan dengan aktivitas user. Di Jepang 4 aspek layanan
servis dibagi menjadi 4 sesuai dengan key issues Smart Building yaitu:
1. Layanan dalam menerima dan menghubungkan informasi serta
mendukung efisiensi control manajemen
2. Menjamin kepuasan dan kenyamanan user yang bekerja atau berada di
dalamnya
3. Merasionalkan manajemen bangunan dalam menyediakan layanan
administrasi yang murah.
4. Perubahan yang cepat, fleksibel dan ekonomis dalam responnya
terhadap sosiologi lingkungan, komplektivitas dan bermacam-macamnya
tuntutan pekerjaan serta strategi bisnis.
 System Based Definitions
Smart Building harus memiliki sebuah teknologi dan system teknologi
yang digabungkan. Chinese Intelligent Bu ilding Design Standar
mengeluarkan standar yang harus dimiliki Smart Building yaitu

5
menyediakan otomatisasi bangunan, system jaringan komunikasi,
optimalisasi integrasi komposisi dalam struktur, sitem, servis, manajemen
dalam menyediakan efisiensi tinggi, kenyamanan dan ketenangan bagi
users . Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bangunan Smart
Building atau intelligent building haruslah memenuhi aspek-aspek
perancangan seperti:
1. Menyediakan informasi dan mengoptimalkan performa building system
dan fasilitas.
2. Aktif dalam memonitor dan mendeteksi kesalahan dan kekurangan
dalam building systems
3. Mengintegrasikan system untuk dalam kegiatan bisnis, realti mereport
dan manajemen operasi utilitas, energy dan kenyamanan users.
4. Menggabungkan tools , teknologi, sumber energy dan layanan dalam
mengkontribusikan konservasi energy dan sustainabiliti atau keberlanjutan
lingkungan.

2.3 Detail Smart Building

 FTTH (Fiber To The Home) GPON


FTTH GPON merupakan jaringan fiber optik yang menjadi single
platform network akan mendeliver semua layanan di dalam kawasan
seperti layanan telpon, internet, TV/video, dan termasuk aplikasi
pengontrolan dan pengeloloaan gedung di kawasan yang terintegrasi yaitu
BAS, CCTV, Access Control, BEMS, IBMS dll. Melalui teknologi FTTH,
maka dapat menghemat biaya dan mampu mengurangkan biaya
operasional serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
pelanggan.
 BAS (Building Automation System)
Building automation system ( (BAS) ) adalah sebuah pemrograman,

6
komputerisasi, intelligent network dari peralatan elektronik yang
memonitor dan mengontrol sistem dalam sebuah gedung. BAS berbasis
kontrol komputer untuk mengkoordinasi, mengorganisasi, dan
mengoptimasi kontrol subsistem pada gedung seperti keamanan,
kebakaran atau keselamatan, elevator, dan lain-lain.Proses pengontrolan
dan pemonitoran terhadap peralatan dapat dilakukan secara otomatis dan
bersifat real time. Dengan BAS menjadikan pengelolaan building menjadi
efektif, cepat tanggap terhadap potensi risiko, mudah dikontrol dan dapat
menghemat biaya
 IP-PBX (Internet Protocol Private Branch Exchange)
Internet Protocol Private Branch Exchange (IP PBX) adalah PABX yang
menggunakan teknologi IP (Internet Protocol), merupakan perangkat
switching komunikasi telepon dan data berbasis teknologi IP yang
mengendalikan ekstension telepon analog (TDM) maupun ekstension IP
Phone. Fungsi-fungsi yang dapat dilakukan antara lain penyambungan,
pengendalian, dan pemutusan hubungan telepon, translasi protokol
komunikasi, translasi media komunikasi atau transcoding, serta
pengendalian perangkat-perangkat IP Teleponi seperti VoIP Gateway,
Access Gateway, dan Trunk Gateway. IP PBX juga mendukung
multilayanan seperti Voicemail & Voice Conference, Interactive Voice
Response (IVR), Automatic Call Distribution (ACD), Computer
Telephony Integration (CTI), Unified Messaging System (UMS), Fax
Server & Fax on Demand, Call Recording System, Billing System, serta
Web-based Management System.
 IBS (Cellular Repeater Solution) IBS (Cellular Repeater Solution) Kawas
an sebagai kawasan bisnis membutuhkan infrastruktur penguat signal
cellular (indoor dan outdoor) yang dapat mengakomodasi berbagai
platform operator. Untuk memenuhi requirement tersebut akan disediakan
Infrastruktur penguat signal. Infrastruktur dibangun dengan teknologi
single infrastructure single infrastructure multi operator, artinya repeater
antena selular (GSM, 3G,HSDPA) dan multi operator, artinya repeater

7
antena selular (GSM, 3G,HSDPA) dan antenna CDMA akan dilayani
antenna CDMA akan dilayani dengan menggunakan dengan menggunakan
single infr astru cture . . Hal ini tentu akan sangat cost efficient pada
investasi, memudahkan operasi maintenance, dan meningkatkan estetika
gedung di kawasan . Layanan Penguat Signal mencakup elemen pelayanan
sebagai berikut :
1. Coverage and Signal Quality, menyediakan layanan perluasan
coverage dengan signal quality yang sesuai dengan SLA yang telah
disepakati.
2. Preventive Maintenance, berupa perawatan sederhana dengan
melakukan kunjungan rutin untuk memeriksa kondisi power supply
(battery back up), cabling, grounding system, dan supporting facilities
yang lain.
3. Network Management System (NMS), yang berfungsi sebagai
sistem untuk memantau setiap gangguan yang terjadi pada setiap site
secara terus-menerus, 24 jam sehari 7 hari seminggu.
4. Trouble Shooting, memastikan bahwa setiap gangguan yang terjadi
dapat segera teratasi melalui mekanisme Complaint Handling dan
Problem Solving.
5. Upgrade dan Reinstall, meliputi updating software dan penggantian
hardware yang telah keluar release / versi terbarunya
 IP-CCTV (Internet Protocol Closed Circuit Television)
Internet Protocol Closed Circuit Television (IP-CCTV) merupakan
teknologi CCTV baru untuk keamanan dan pengawasan yang memiliki
banyak keuntungan yang unik. Dengan teknologi IP maka kamera CCTV
mengirim rekaman video langsung dari link Ethernet.Dengan IP-CCTV
maka pengguna tidak perlu memberikan space dan mengeluarkan budget
tertentu untuk instalasi kabel. Pengguna dapat meletakkan kamera di
lokasi strategis dan tersembunyi. IP-CCTV yang memiliki fitur lain seperti
VoIP yang memungkinkan perangkat untuk mengirim dan menerima
panggilan telepon – misalnya menelepon otoritas atau badan keamanan.

8
Hal-hal tersebut di atas yang menjadikan IP-CCTV sebagai perangkat
favorit sejumlah perusahaan atau individu, dalam rangka meningkatkan
keamanan.
 Fire Alarm System
Fire Alarm System merupakan suatu sistem terintegrasi yang didesain dan
dibangun untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran, untuk kemudian
memberi peringatan (warning) dalam sistem evakuasi dan ditindak lanjuti
secara otomatis maupun manual dengan sistem instalasi pemadam
kebakaran (fire fighting System). Sistem adalah suatu sistem wajib untuk
perkantoran, gedung bertingkat maupun area publik lainnya yang mana
sistem ini adalah indikator awal dari terjadinya kebakaran. Dengan
menggunakan sistem ini dapat mencegah kebakaran yang dapat
menghilangkan asset materi maupun nyawa seseorang dengan mengetahui
potensi kebakaran sejak dini. Pengecekan rutin terhadap fungsi detector,
fire alarm system.
 Public Announcement (PA)
Public Announcmement merupakan infrastruktur sound system di gedung
kawasan yang terdeliver dalam bentuk speaker yang tersebar pada setiap
sudut gedung di kawasan .
 Access Control
merupakan infrastruktur untuk mengontrol jalur keluar masuk gedung
pada pintu masuk gedung, pintu pada ruangan-ruangan di dalam gedung,
dan pengaturan kontrol akses di elevator dan lokasi-lokasi kritikal lainnya
 E-Office E-Office
adalah layanan Off ice Automation yang disediakan bagi pelanggan
korporasi melalui konsep Software as a Service (SaaS) sebagai layanan
nilai tambah dari akses jaringan. SaaS adalah metode pengiriman aplikasi
yang menggunakan skema pembayaran bulanan/berlangganan seperti
berlangganan jasa telekomunikasi atau jasa lainnya.

9
 Hosted Contact Center Hosted Contact Center
Produk layanan Hosted CC (HCC) adalah produk yang memberikan solusi
dinamis outsourcing teknologi Contact Center dengan ber-basis IP yang
memungkinkan suatu perusahaan/klien dapat membangun dan
mengoperasikan unit call center nya dengan investasi yang relatif minim
dan melakukan layanan dimanapun dia berada.
 Digital Signage
Digital signage ditampilkan di public area di kawasan dalam bentuk
Digital signs seperti LCD, LED, plasma displays atau projector. Manfaat
dari digital signage disbanding media promosi tradisional yang bersifat
static (traditional static signs) adalah contentnya dapat diupdate secara
mudah, real time dan animasi , aplikasi multimedia dapat ditampilkan.
Digital Signage akan menyajikan berbagai content yang terdiri dari :
1. Information Information
menyediakan infrormasi yang diperlukan tenant & penumpang seperti
promosi, location guide, breaking news, Flight Schedule, take off
/departure, announcement dsb.
2. Entertainment Entertainment
Sarana hiburan untuk penumpang seperti video on demand, movie
trailers, Music JukeBox dsb.
3. Branding
Media ini dapat digunakan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan
dengan mengirimkan pesan2 branding ( branding messages ).
4. Advertisement Advertisement
Menampilkan content komersial seperti advertorial content
5. Live feed Live feed
menyajikan berita terkini dan berita yang terkait dengan informasi
 BEMS (Building Energy Manajement Systems)
Building Energy Manajement System merupakan pemenuhan secara
bersamaan Intelligent Building dan Green Building. Dengan BEMS akan
meningkatkan efisiensi pemakaian dan cost pengeluaran energi building

10
menuju Green Building.BEMS Solution terdiri dari 2 bagian yaitu Facility
dan Energy Management Solution. Energy Management Solution meliputi
1. Manajement Portal
2. Control
3. Meter Data Manager
4. Analyzing Service
5. Tenant Management
 IBMS (Integrated Building Manajement System)
Dengan menggunakan IBMS (Integrated Building Management System)
maka perangkat-perangkat electronic yang terhubung dalam satu system
dapat berkomunikasi satu sama lain secara fungsi. Misal ketika fire alarm
mendeteksi adanya kebakaran akan menginstruksikan IP-CCTV untuk
merekam kejadian, memerintahkan Acces Control mengatur jalur
evakuasi, menginstruksikan IP PBX untuk menghubungi pihak-pihak
terkait.

2.4 Keuntungan Penerapan Smart Building

1. Cost Savings dan Reduced Lifecycle Costs.


Single IP Network dapat menghemat cost baik dari sisi Capex
(pembangunan infrastruktur) maupun pemeliharaan (O&M cost).
2. Generate Revenue Stream.
single IP Network dapat menjadi generator revenue dengan memberikan
layanan ICT kepada tenant, seperti telepon, layanan komunikasi
data/internet dan layanan TV/video.
3. Improved Health, Safety and Security.
Semua pihak yang berada pada gedung di kawasan seperti karyawan,
penghuni atau tenant akan merasakan perasaan yang aman karena seluruh
lingkungan mereka termonitor dan terkontrol 24/7/365. Mendapatkan
manfaat atas kemampuan monitoring secara remote pada seluruh sudung

11
gedung di kawasan yang menghasilkan pengontrolan maksimal dan
efisien.
4. Enabling Workplace Producti vity.
Personil manajeman gedung dapat dihemat dan berfokus pada pekerjaan-
pekerjaan lain karena kemampuan monitoring dan control dilakukan oleh
system dan dapat dipantau dari lokasi manapun.
5. Environmentally Responsible.
Dengan ketersedian teknologi integrated building management system
yang berbasis IP, dapat melakukan optimalisasi pengelolaan lighting dan
HVAC system sehingga lingkungan bisnis di kawasan menjadi hemat
energi dan mengurangi emisi karbon ( Green area )

12
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Identifikasi Konsep Smart Building Terhadap Bangunan The Edge


Building

3.1.1 Lokasi Penelitian

Pemilihan lokasi pada penelitian Smart Building terhadap bangunan The


Edge Building berlokasi di Gustav Mahlerlaan 2970 – 2970, The Zuidas District,
Amsterdam, The Netherlands. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta lokasi
berikut ini :

Gambar 3.1 Peta Amsterdam, Belanda


Sumber : google.com, 2018

Gambar 3.2 Lokasi The Edge Building


Sumber : google.com, 2018

13
3.1.2 Lingkungan Iklim Wilayah Amsterdam, Belanda

Amsterdam adalah kota terbesar sekaligus ibu kota belanda yang terletak
di provinsi Holland Utara dan memiliki iklim samudera, yang mirip dengan
Negara Inggris. Iklim di Amsterdam sangat dipengaruhi oleh Laut Utara. Kota ini
terletak hanya 23 kilometer sebelah timur dari garis pantai Laut Utara.

 Musim Dingin Cuaca di Amsterdam berada pada bulan desember hingga


maret dan memiliki iklim yang cukup ringan selama musim dingin.
Namun suhu bisa turun di bawah titik beku. Kemungkinan suhu dingin
ekstrim bersifat sporadis dan beberapa hari mungkin ada salju yang turun.
 Musim Semi berada pada bulan april hingga mei. Cuaca di Amsterdam
bisa basah dan berubah di musim ini.
 musim panas di bulan Juli dan Agustus memiliki suhu rata-rata yang
bagus, tetapi cuaca bisa berubah-ubah dengan suhu yang ekstrem. Kota
ini memiliki tingkat sinar matahari yang tinggi, lebih dari 200 jam per
bulan
 Musim Gugur berada pada bulan september hingga november Suhu pada
bulan September hampir sama seperti pada bulan Juni.. Bulan Oktober dan
November adalah bulan-bulan terbasah dalam setahun dan bisa sangat
berangin

1. Temperatur

Berikut ini adalah grafik temperatur/suhu di Wilayah Amsterdam Belanda

Gambar 3.3 Grafik temperatur/suhu


Sumber : Google.com, 2018

14
Grafik pada gambar di atas menujukan fruktuasi rata – rata temperatur
udara bulanan di wilayah Amsterdam, Belanda. Dengan rata-rata Temperatur
23.6 °C, pada bulan Juli dan merupakan bulan terhangat. Januari adalah bulan
terdingin, dengan suhu rata-rata 1.1 °C

2. Kecepatan Angin

Pada umum nya di wilayah Amsterdam, Belanda hembusan angin banyak


terdapat pada bagian utara dan timur dengan kecepatan angin rata – rata pada sore
hari sekitar 7 – 25 km/jam, malam hari dan pagi hari sekitar 4 – 22 km/jam, dan
pada siang hari sekitar 11 – 25 km/jam

3. Curah Hujan

Rata-rata curah hujan tahunan di Amsterdam adalah 838 lebih dari apa
yang diukur di Bandara Schiphol Amsterdam. Sebagian besar curah hujan ini
jatuh sebagai hujan ringan atau hujan singkat. Hari-hari yang berawan dan basah
sering terjadi selama bulan-bulan dingin bulan Oktober hingga Maret.

Gambar 3.4 Grafik Curah Hujan


Sumber : Google.com, 2018

15
4. Kelembaban

Rata-rata kelembaban yang ada di wilayah Amsterdam, Belanda yaitu


pada sore hari dengan rata – rata kelembaban 46 – 90 %, dimalam hari rata – rata
sekitar 63 – 95 %, dipagi hari rata – rata sekitar 69 – 99 % dan disiang hari
sekitar 49 – 75%.

3.1.3 Analisis Pengaruh Lingkungan Terhadap Bangunan The Edge


Building Amsterdam, Belanda.

The Edge Building adalah gedung perkantoran yang memiliki luas


40.000 m² yang berlokasi di distrik bisnis Zuidas di Amsterdam, Belanda .
Bangunan ini dirancang untuk perusahaan keuangan global dan penyewa utama,
Deloitte. Di desain oleh arsitek PLP Architecture Ltd ( London)/ OZ Architect
.Proyek ini di mulai pada tahun 2012 dan selesai di bangun pada tahun 2014
yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan karyawan Deloitte dari beberapa
bangunan di seluruh kota ke dalam satu lingkungan tunggal, dan untuk
menciptakan ‘bangunan pintar’ untuk bertindak sebagai katalisator bagi transisi
Deloitte ke era digital.

1. Temperatur/ Suhu dan Pencahayaan alami

Temperatur dan pencahayaan alami pada bangunan The Edge Building


sangat di pengerahui oleh :

 Orientasi Bangunan
didasarkan pada jalur matahari. Atrium mendinginkan gedung di siang hari
pada bagian utara sementara di sisi selatan bangunan dilengkapi dengan
panel surya yang cukup, yang mengontrol uapan panas untuk keluar dari
dalam bangunan dan menyerap kuatnya radiasi matahari.

16
Gambar 3.5 Orientasi Bangunan
Sumber : Google.com, 2018

 Fasad Atrium
menghadap ke utara terdiri dari 70 persen kaca, memungkinkan pada
interior bangunan mendapatkan cahaya dari sinar matahari secara tidak
langsung sehingga tidak terlalu panas.

Gambar 3.6 Fasad Atrium


Sumber : Google.com, 2018

17
 Fasad kaca
memastikan di siang hari bangunan mendapatkan cahaya dari sinar
matahari selama mungkin, tanpa mempengaruhi suhu di dalam bangunan.

Gambar 3.7 Fasad Kaca


Sumber : Google.com, 2018

 Fasad Dinding Bangunan pada sisi selatan


Sebagian besar adalah panel surya dan jendela dan beton yang membantu
mengatur panas pada bangunan. Dan dirancang sesuai dengan sudut
matahari dan memberikan bayangan tambahan untuk ruang kantor, agar
mengurangi panas matahari.

Gambar 3.7 Fasad Dinding Bangunan Bagian Selatan


Sumber : Google.com, 2018

18
2. Hujan

Pengaruh hujan terhadap bangunan The Edge Building berdampak pada


daya tahan atap Bangunan. Atap bangunan The Edge Building berupa Panel
Surya yang di pasang alat untuk mengalirkan air hujan ketempat penampungan
yang berada di bawah tanah, sehingga tidak ada air hujan yang tergenang di atas
atap bangunan sehingga bangunan terhindar dari kerusakan bangunan yang di
sebabkan air hujan.

Gambar 3.8 Atap Bangunan


Sumber : Google.com, 2018

3. Angin

pengaruh angin bagi bangunan The Edge Building yaitu sebagai


penghawaan alami bagi bangunan. Pada bangunan The Edge Building, Atrium
bertindak sebagai penyangga antara ruang kerja dan lingkungan eksternal. Dan
menjadi ventilasi udara dari kantor yang digunakan untuk mendinginkan ruang
atrium. Udara kemudian berventilasi kembali keluar melalui bagian atas atrium.
Atrium adalah paru – paru bangunan.

Gambar 3.9 Atrium


Sumber : Google.com, 2018

19
3.1.4 Kondisi Ekonomi, Hubungan Sosial Masyarakat, Agama dan Budaya
di Amsterdam, Belanda

1. Kondisi Ekonomi

Amsterdam adalah ibukota keuangan dan bisnis Belanda. Amsterdam


menempati peringkat kelima terbaik di kota Eropa. Di mana untuk menemukan
bisnis internasional, dilampaui oleh London, Paris, Frankfurt dan Barcelona.
Banyak perusahaan besar dan bank memiliki kantor pusat mereka di Amsterdam,
termasuk AkzoNobel, Heineken International, ING Group, ABN AMRO,
TomTom, Delta Lloyd Group, Booking.com, dan Philips. Kantor pusat global
KPMG International terletak di dekat Amstelveen, di mana banyak perusahaan
non-Belanda juga telah menetap.
Ada tiga distrik keuangan lain yang lebih kecil di Amsterdam. Yang
pertama adalah area di sekitar stasiun kereta api Amsterdam Sloterdijk, di mana
beberapa surat kabar seperti De Telegraaf memiliki kantor mereka. Juga, Deloitte,
Gemeentelijk Vervoerbedrijf (perusahaan transportasi umum kota) dan kantor
pajak Belanda (Belastingdienst) berada di sana. Distrik Keuangan kedua adalah
area di sekitar Amsterdam Arena. Yang ketiga adalah area di sekitar stasiun kereta
api Amsterdam Amstel. Gedung tertinggi di Amsterdam, Menara Rembrandt,
terletak di sana, begitu juga markas besar Philips

2. Kondisi Hubungan Sosial Masyarakat

Kembali ke abad ke – 13, Amsterdam, Belanda bermula sebagai kota


perdagangan. Amsterdam memiliki nilai baik dalam membangunan hubungan
dengan budaya lain dan memiliki tradisi yang kaya serta toleran terhadap aneka
budaya dan agama. Selama bertahun – tahun Amsterdam , Belanda telah
menerima penduduk yang asal usulnya dari negara lain dan betapa terbukanya
penduduk lokal terhadap pengujung asing. Adanya hubungan sosial yang baik
antara masyarakat juga di pengaruhi dengan adanya Publik Space yang juga ikut
berpengaruh dalam membangun hubungan sosial. Amsterdam, Belanda memiliki

20
banyak taman, ruang terbuka, dan alun – alun di seluruh kota. Dan salah satu
taman yang ada di sana setiap tahunnya dapat menarik sekitar 10 juta pengunjung.

3. Agama

Kondisi agama yang ada di Amsterdam, Belanda. Yang tidak beragama


sekitar (63,1%), Katolik Roma sekitar (11,1%), Protestan sekitar (5.6%),
Denominasi Kristen Lainnya sekitar (6,1%), Islam sekitar (11,3%), Hindu sekitar
(1,2%), Budha sekitar (0.9%), dan Yahudi sekitar (0,7%)
Belakangan ini, demografi agama di Amsterdam telah diubah oleh
imigrasi dari bekas koloni. Agama Hindu telah diperkenalkan dari diaspora Hindu
dari Suriname dan beberapa cabang Islam yang berbeda telah dibawa dari
berbagai belahan dunia. Islam sekarang adalah agama non-Kristen terbesar di
Amsterdam. Komunitas besar imigran Ghana dan Nigeria telah mendirikan
gereja-gereja Afrika, sering di garasi parkir di daerah Bijlmer, di mana banyak
yang menetap. Selain itu, beragam gerakan keagamaan lainnya telah membentuk
sidang-sidang, termasuk Hinduisme, dan Buddhisme. Orang yang beragama
Yahudi sekitar 2% dari total populasi kota.

4. Budaya Masyarakat

Banyak orang asing dari luar yang mengalami Culture shock setelah
tinggal di Belanda selama beberapa bulan. Namun hal tersebut dapat dihindari jika
suda mengenal budaya dasar kebiasaan masyarakat belanda. Secara umum ,
karakteristik orang Belanda adalah :
1. Straightforward, yang artinya mereka tidak sungkan – sungkan
mengatakan opininya
2. Kritik akan keadaan sekitar dan cenderung berkomeg
3. Suka menolong
4. Cenderung tertutup
5. Individualis
6. Optimis dan pekerja kerja, selalu mengutamakan persaingan
7. Tepat waktu, mereka sangat menghargai waktu

21
8. Sangat teratur , agenda selalu ada ditangan dan janji selalu di tepati
9. “Work hard , Play Hard”, yang berarti mereka sangat mengutamakan
waktu luang saat akhir pekan.
10. Menghargai dan menghormati orang lain, serta respektif terhadap
pekerjaan orang lain

3.1.5 Berkelanjutan ( Sustainable ) Pada Bangunan The Edge Building


Amsterdam, Belanda

The Edge terletak di Zuidas, Amsterdamsecara resmi dianggap sebagai


gedung perkantoran bangunan paling hijau dan paling berkelanjutan di dunia,
yang telah mendapatkan peringkat tertinggi yang pernah dicatat oleh Building
Research Establishment (BRE). Proyek ini mencapai sertifikasi Metodologi
Penelitian Penetapan Lingkungan (BREEAM) untuk konstruksi baru 'Luar Biasa'
dan skor 98,36% dengan menggunakan teknologi cerdas inovatif serta sikap
holistik untuk keberlanjutan.
Ada beberapa sistem keberlanjutan pada The Edge :
 Suistainable energi listrik
Seluruh atap dan fasad pada sisi selatan bangunan dilengkapi dengan panel
surya yang mencapai 5.900 meter persegi panel surya, dimana 720 meter
persegi panel surya di fasad selatan dan 1.086 meter persegi di atap. Panel
surya yang menutupi atap menyediakan listrik untuk penyimpanan energi
panas akuifer yang menghasilkan semua energi yang diperlukan untuk
pemanasan dan pendinginan bangunan, sedangkan panel surya di fasad
selatan menyediakan listrik yang cukup berkelanjutan untuk
menggerakkan semua smartphone, laptop dan kendaraan listrik.
 Suistainable penyimpanan energi
Pada bangunan The Edge memiliki penyimpanan energi panas akuifer
yang terletak sekitar 130 meter di dalam tanah, yang menghasilkan semua
energiuntuk pemanasan dan pendinginan bangunan.
 Suistanable air hujan

22
Air hujan dikumpulkan dan disimpan dibawah tanah yang digunakan
kembali untuk menyiram toilet bangunan, menyirami tanaman dan area
hijau.

3.1.6 Fasilitas Teknologi dan Inovasi Pada Bangunan The Edge Building
Amsterdam, Belanda

1. Fasilitas Teknologi

Bangunan ini memiliki teknologi yang tak tertandingi sampai kebiasaan


pekerja dan kecerdasan yang tak terhingga seperti kemampuan untuk
menyediakan apapunyang dibutuhkan pekerja ketika dibutuhkan. Fasilitas
teknologi pada bangunan The Edge, yaitu :
 Fasilitas teknologi informasi
Bangunan ini menggunakan data filled dashboards untuk mengetahui
segalanyamulai dari penggunaan energi hingga persediaan makanan yang
perlu disetok ulang. Bangunan juga menggunakan applikasi mobile yang
mengetahui ketika pekerja meninggalkan rumah untuk pergi bekerja,
sehingga ketika sampai di kantor mereka dapat langsung menuju lahan
parkir yang kosong.

Gambar 3.10 Tampak Dashboard Pada Aplikasi


Sumber : Google.com, 2018

23
 Fasilitas Pengontrol bangunan
Ethernet powered sistem yangbertenaga LED memungkinkan karyawan
mengatur iklim dan cahaya ruang kerja masing-masing, melalui aplikasi
pada ponsel pintar mereka.Setiap lokasi di bangunan akan menyesuaikan
lampu dan suhu udara dengan perseorangan, contohnya jika seseorang
yang lebih sensitif dengan terang penahayaan, maka bangunan akan
otomatis meredubkan pencahayaan untuk mengantisipasi ketika ia
memasuki lokasi barudan Dashboarddapat terlihat juga kecanggihannya
ketika terdapat sedikit pekerja pada suatu ruang maka secara otomatis
pencahayaan akan diredupkan atau bahkan dimatikan jika kosong.
Teknologi ini tidak hanya menghemat biaya energi, tetapi juga berfungsi
sebagai sarana untuk memberikan informasi dan data tentang bagaimana
memonitor gedung agar lebih efisien dalam pemakaian energi.

Gambar 3.11 Tampak Dashboard dari Employee Device


Sumber : Google.com, 2018

 Fasilitas distribusi listrik


Bangunan ini memiliki atrium besar di sisi utara, diman bagian tertutup
pada elevator di selatan serta atapnya dilengkapi dengan panel
fotovolteik, sehingga menghasilkan energi listrik ke dalam bangunan.

 Fasilitas Perawatan bangunan


Bangunan ini mengandalkan Vacum untuk pembersihan yang lebih
cerdas, aktivitas dilacakoleh sensor yang dibangun ke panel cahaya, jadi

24
padaakhir hari, orang-orang dan robotbertanggung jawab untuk
membersihkan dapat fokus padaarea yang paling sering digunakanhari itu.

Gambar 3.12 vakum


Sumber : Google.com, 2018

 Fasilitas Keamanan bangunan


Untuk sistem keamanan bangunan ini menggunakan robot kecil yang
berkeliaran secara otomatis atau bisadi atur dengan remote control dan
robot ini keluar di malam hariuntuk berpatroli di pekarangan bangunan.
Cara kerja robocob ini yaitu jika ada alarm yang berbunyi maka akan
langsung mengidentifikasi pelakunya atau membiarkannya, karena
robocob dapat mendeteksi alarm palsu dan asli dengan kamera yang
berfungsi automatis.

Gambar 3.13 Robocob


Sumber : Google.com, 2018

25
3.1.7 Efisiensi Energi Pada Bangunan The Edge Building Amsterdam,
Belanda

Ada beberapa efisiensi energi yang digunakan pada bangunan ini yaitu :

 Efesiensi Energi Matahari


Bangunan ini memaksimalkan pencahayaan matahari sebagai sumber
utama untuk pembangkit listrik.
 Efesiensi Energi Air
Bangunan ini memanfaatkan kembali air hujan yang kemudian ditampung
di bawah tanah untuk menyiram toilet, vegetasi interior, dan lansekap
 Efesiensi Energi Penghawaan
Bangunan ini menggunakan penghawaan alami dimana atrium di jadikan
ventilasi untuk penghawaan keseluruhan bangunan.
 Efesiensi Energi Biaya
Bangunan ini mengoptimalkan seluruh energi alami untuk di tampung dan
digunakan kembali sehingga menghemat biaya energi listrik.

26
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Smart Building merupakan konsep bangunan yang tidak hanya


memudahkan penggunaan bangunan namun juga berdampak baik bagi
lingkungan. Pokok-pokok konsep ini adalah :

1. Efisiensi
Salah satu tolak ukur keberhasilan suatu bangunan dalam menerapkan
tema smart building adalah apabila bangunan tersebut sudah efisien dalam
pengelolaannya.

2. Efektif
Prinsip efektif dalam smart building berarti penerapan teknologi yang
tepat guna, dimana alat ataupun material yang dipilih sesuai dengan
yang dibutuhkan. Secara filosofis hal ini berarti ketepatan antara jawaban
yang diberikan atas persoalan yang ada.

3. Kemudahan
Mudah dalam hal ini berarti mudah dalam mengoperasikan, mudah dalam
perawatan, serta sistem yang ada mudah untuk ditiru dan dikembangkan
ditempat lain.

4. Penerapan Teknologi Terbaru


Penerapan teknologi terbaru berarti menanamkan semangat kebaruan
dimana kita diajak untuk terus belajar dan mencari hal-hal yang baru yang
sekiranya bergunan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Penerapan
prinsip ini yakni pada pencarian inovasi yang bermanfaat. Satu hal yang

27
penting adalah prinsip-prinsip tersebut akan menjadi satu kesatuan yang
baik apabila seluruh sistem yang dipakai dapat diintegrasikan menjadi
sebuah sistem besar yang terpadu.

 Amsterdam adalah kota terbesar sekaligus ibu kota belanda yang terletak
di provinsi Holland Utara dan memiliki iklim samudera (subtropis), yang
mirip dengan Negara Inggris. Iklim di Amsterdam sangat dipengaruhi
oleh Laut Utara. Kota ini terletak hanya 23 kilometer sebelah timur dari
garis pantai Laut Utara.

 The Edge adalah bangunan pertama yang menggunakan ethernet


bertenaga LED yang memungkinkan karyawan mengatur iklim dan
cahaya ruang kerja masing-masing, melalui aplikasi pada ponsel pintar
mereka.

 Inovasi yang digunakan pada bangunan The Edge antara lain terdapat unit
penyimpanan energi panas aquifer yang menghasilkan semua energi yang
dibutuhkan untuk pemanas atau pendingin ruangan, sistem pemulihan
ventilasi panas, pengumpulan dan penggunaan kembali air hujan, serta
tenaga LED.

28

Anda mungkin juga menyukai