Anda di halaman 1dari 11

Nama : Arif Dwi Darmawan

Kelas : IA Keperawatan
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KELUARGA, KELOMPOK, DAN
MASYARAKAT

 Komunikasi Terapeutik pada Keluarga


1) Pengertian

Keluarga adalah unit sosial (masyarakat) terkecil yang mempunyai perbedaan organisasi
sosial lain dan mempunyai arti yang lebih mendalam. Keluarga di masyarakat merupakan satu
kesatuan anggota yang hidup bersama dan berkelompok yang didasarkan pada hubungan
persaudaraan atau hubungan darah.

Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah keluarga, yang
merupakan cara seorang anggota keluarga untuk berinteraksi dengan anggota lainnya, sekaligus
sebagai wadah dalam membentuk dan mengembangkan nilai-nilai yang dibutuhkan sebagai
pegangan hidup. Agar anak dapat menjalani hidupnya ketika berada dalam lingkungan masyarakat,
apa yang terjadi jika sebuah pola komunikasi keluarga tidak terjadi secara harmonis tentu akan
mempengaruhi perkembangan anak.

2) Karakteristik

Karakteristik Keluarga:

1. Hubungan batin dengan status perkawinan

2. Terbentuk secara sengaja

3. Memiliki garis keturunan

4. Memiliki fungsi sitem ekonomi

5. Mempunyai fungsi reproduksi

6. Mempunyai tempat tinggal Bersama


3) Fungsi

Fungsi komunikasi keluarga menjadi 5, yaitu:

1. Fungsi efektif, berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar
kekuatan keluarga. Fungsi efektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
Anggota keluarga mengembangkan gambaran diri yang positif, peran dijalankan dengan
baiak, dan penuh rasa kasih sayang.
2. Fungsi sosialisi. Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu menghasilkan
interaksi social, dan individu tersebut melaksanakan perannya dalam lingkungan social.
Keluarga merupakan tempet individu melaksanakan sosialisai dengan anggota keluarga
dan belajar disiplin, norma budaya, dan perilaku melalui interaksi dalam keluarga,
sehingga individu mampu berperan di dalam masyarakat.
3. Fungsi reproduksi. Fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah
sumber daya manusia.
4. Fungsi ekonomi. Fungsi unruk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti makanan, pakaian,
perumahan, dan lain-lain.
5. Fungsi perawatan keluarga. Keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan, dan
asuhan kesehatan/keperawatan.

4) Penerapan strategi komunikasi

1. Respek
Komunikasi harus diawali dengan sikap saling menghargai (respectfull attitude). Adanya
penghargaan biasanya akan menimbulkan kesan serupa (timbal balik) dari si lawan diskusi.
Orangtua akan sukses berkomunikasi dengan anak bila ia melakukannya dengan penuh
respek. Bila ini dilakukan maka anak pun akan melakukan hal yang sama ketika
berkomunikasi dengan orangtua atau orang di sekitanya.
2. Empati
Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri kita pada situasi dan kondisi yang
dihadapi orang lain. Syarat utama dari sikap empati adalah kemampuan untuk mendengar
dan mengerti orang lain, sebelum didengar dan dimengerti orang lain.
Orangtua yang baik tidak akan menuntut anaknya untuk mengerti keinginannya, tapi ia
akan berusaha memahami anak atau pasangannya terlebih dulu. Ia akan membuka dialog
dengan mereka, mendengar keluhan dan harapannya. Mendengarkan di sini tidak hanya
melibatkan indra saja, tapi melibatkan pula mata hati dan perasaan. Cara seperti ini dapat
memunculkan rasa saling percaya dan keterbukaan dalam keluarga.
3. Audibel
Audibel berarti “dapat didengarkan” atau bisa dimengerti dengan baik. Sebuah pesan harus
dapat disampaikan dengan cara atau sikap yang bisa diterima oleh si penerima pesan. Raut
muka yang cerah, bahasa tubuh yang baik, kata-kata yang sopan, atau cara menunjuk,
termasuk ke dalam komunikasi yang audibel ini.
4. Jelas
Pesan yang disampaikan harus jelas maknanya dan tidak menimbulkan banyak
pemahaman, selain harus terbuka dan transparan. Ketika berkomunikasi
dengan anak, orangtua harus berusaha agar pesan yang disampaikan bisa jelas maknanya.
Salah satu caranya adalah berbicara sesuai bahasa yang mereka pahami (melihat tingkatan
usia).
5. Tepat Dalam membahas suatu masalah hendaknya proporsi yang diberikan tepat baik
waktunya, tema maupun sasarannya. Waktu yang tepat untuk membicarakan masalah anak
misalnya pada waktu makan malam. Pada waktu sarapan pagi, karena ketergesaan maka
yang dibicarakan umumnya masalah yang ringan saja.
6. Rendah Hati
Sikap rendah hati dapat diungkapkan melalui perlakuan yang ramah, saling menghargai,
tidak memandang diri sendiri lebih unggul ataupun lebih tahu, lemah lembut, sopan, dan
penuh pengendalian diri. Dengan sikap rendah hati ini maka laaawaaan diskusi kita
memjadi lebih terbuka, sehingga banyak hal yang dapat diungkapkan dari diskusi tersebut.

5) Faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi

faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam keluarga, seperti yang akan di uraikan
berikut ini :
 Citra diri dan citra orang lain
Setiap orang mempunyai gambaran – gambaran tertentu mengenai dirinya statusnya, kelebihan
dan kekurangannya. Gambaran itulah yang menentukan apa dan bagaimana ia berbicara,
menjadi menjaring bagi apa yang dilihatnya, didengarnya, bagaimana penilaiannya terhadap
segala yang berlangsung disekitarnya. Dengan kata lain, citra diri menentukan ekspresi dan
persepsi orang.
Tidak hanya citra diri, citra orang lain juga mempengaruhi cara dan kemampuan orang
berkomunikasi. Orang lain mempunyai gambaran khas bagi dirinya. Jika seorang ayah
mencitrakan anaknya sebagai manusia yang lemah, ingusan, tak tahu apa-apa, harus di atur,
maka ia berbicara secara otoriter. Akhirnya, citra diri dan citra orang lain harus saling
berkaitan, saling lengkap-melengkapai. Perpaduan kedua citra itu menentukan gaya dancara
komunikasi.
 Suasana Psikologis
Suasana Psikologis di akui mempengaruhi komunikasi. Komunikasi sulit berlangsung bila
seseorang dalam keadaan sedih, bingung, marah, merasa kecewa, merasa irihati, diliputi
prasangka, dan suasana psikologis lainnya.
 Lingkungan Fisik
Komunikasi dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja, dengan gaya, dan cara yang
berbeda. Komunikasi yang berlangsung dalam keluarga berbeda dengan yang terjadi di
sekolah. Karena memang kedua lingkungan ini berbeda. Suasana di rumah bersifat informal,
sedangkan suasana di sekolah bersifat formal. Demikian juga komunikasi yang berlangsung
dalam masyarakat. Karena setiap masyarakat memiliki norma yang harus diataati, maka
komunikasi yang berlangsungpun harus taat norma.
 Kepemimpinan
Dalam keluarga seorang pemimpin mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis.
Dinamika hubungan dalam keluarga dipengaruhi oleh pola kepemimpinan. Karakteristik
seorang pemimpin akan menentukan pola komunikasi bagaimana yang akan berproses dalam
kehidupan yang membentuk hubungan-hubungan tersebut.
 Bahasa
Dalam komunikasi verbal orang tua atau anak pasti menggunakan bahasa sebagai alat untuk
mengekspresikan sesuatu. Pada suatu kesempatan bahasa yang dipergunakan oleh orang tua
ketika secara kepada anaknya dapat mewakili suatu objek yang dibicarakan secara tepat.
Tetapi dilain kesempatan, bahasa yang digunakan itu tidak mampu mewakili suatu objek
yang dibicarakan secara tepat. Maka dari itu dalam berkomunikasi dituntut untuk
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti antara komunikator dan komunikasi.
 Perbedaan Usia
Komunikasi dipengaruhi oleh usia. Itu berarti setiap orang tidak bisa berbicara sekehendak
hati tanpa memperhatikan siapa yang diajak bicara. Berbicara kepada anak kecil berbeda
ketika berbicara kepada remaja. Mereka mempunyai dunia masing-masing yang harus
dipahami.

 Komunikasi Terapeutik pada Kelompok


1) Pengertian
Kelompok adalah sekumpulan individu yang cukup kecil untuk berkomunikasi dengan relatif
mudah, yaitu para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama
dan memiliki semacam organisasi atau struktur di antara mereka. Kelompok mengembangkan
norma-norma atau peraturan yang mengidentifikasi apa yang dianggap sebagai perilaku yang
diinginkan bagi semua anggotanya.
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam
suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin,
1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai
interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti
berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat
mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi
komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, peserta
komunikasi lebih dari dua orang, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai
tujuan kelompok.
2) Karakteristik
Karakteristik Kelompok:
1. Interaksi sosial 2 orang atau lebih
2. Mempunyai pengaruh satu sama lain
3. Mempunyai struktur anggota
4. Anggota mempunyai tujuan yang sama
5. Individu dalam kelompok saling mengenal
3) Fungsi
Fungsi komunikasi kelompok terbagi 5, yaitu:
1. Pengembangan diri anggota dan kelompok,
2. Penyelesaian masalah,
3. Pengambilan keputusan,
4. Pencapaian tujuan keluarga/kelompok,
5. Sarana belajar.

4) Penerapan strategi komunikasi


1. Saling memahami antaranggota kelompok agar dapat diketahui komunikasi seperti apa
yang harus ia lakukan demi lancarnya komunikasi tersebut.
2. Pemimpin kelompok dapat mengatur dengan baik setiap anggota kelompok agar proses
komunikasi antaranggota kelompok dapat berkembang dengan baik
3. Berkomunikasi yang jelas, sopan, dan sesuai etika yang berlaku agar tidak terjadi salah
paham dan saling menyinggung antara anggota kelompok.
4. Saling menghargai anggota kelompok lain.
5. Jangan menyela pembicaraan orang lain.
6. Selalu memperhatikan orang yang mengajak bicara
7. Berikan respons yang baik, mendukung, dan tidak menyinggung ketikaada yang mengajak
bicara.
5) Faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi
Faktor yang Memengaruhi Komunikasi Kelompok
1. Ukuran kelompok: kelompok yang efektif mempunyai jumlah anggota yang tidak terlalu
kecil ataupun terlalu besar.
2. Tujuan kelompok: tujuan yang telah disepakati bersama akan mudah dicapai karena semua
anggota mempunyai tujuan yang sama Satukan tujuan dalam kelompok, minimalkan sifat
individualisme yang dapat mengganggu pencapaian tujuan bersama.
3. Kohesivitas anggota kelompok adalah penting karena menunjukkan kekuatan dan
kekompakan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
4. Jaringan komunikasi (networking) diperlukan untuk mendapatkan peluang dalam
mencapai tujuan bersama.
5. Kepemimpinan kelompok diperlukan pemimpin yang bisa mengayomi seluruh anggota,
tidak berpihak, dan akomodatif sehingga bisa meningkatkan kohesivitas kelompok.

 Komunikasi Terapeutik pada Masyarakat


1) Pengertian
Masyarakat merupakan orang yang menempati suatu wilayah baik langsung maupun
tidak langsung saling berhubungan sebagai usaha pemenuhan kebutuhan, terkait sebagai
satuan sosial melalui perasaan solidaritas karena latar belakang sejarah, politik ataupun
kebudayaan yang sama.
Komunikasi masyarakat adalah sebuah pendekatan berbagai segi dan disiplin untuk
menjangkau pendengar yang berbeda dan membagi informasi kesehatan dengan tujuan
mempengaruhi, melibatkan, dan mendukung individu, komunitas, tenaga kesehatan,
kelompok khusus, pembuat kebijakan dan masyarakat untuk memperjuangkan,
memperkenalkan, melakukan, atau mempertahankan menjadi kebiasaan, praktis, atau
kebijakan yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan hasil-hasil kesehatan.
2) Karakteristik
Berikut ini delapan karakteristik komunikasi masyarakat :
 KomunikatorTerlembagakan
Dengan mengingat kembali pendapat wright, bahwa komunikasi massa itu
melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang
kompleks.
 Pesan Bersifat Umum
Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa ditujukan untuk
semua orang, atau dengan kata lain tidak ditujukan untuk sekelompok orang
tertentu. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini.
 Komunikan Anonim dan Heterogen
Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim),
karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Di samping
anonim, komunikan dalam komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri
dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan
berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, budaya, agama dan
tingkat ekonomi.
 Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Kelebihan komunikasi massa dibanding komunikasi lainnya, adalah jumlah
sasaran khalayak yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan,
komunikan yang banyak tersebut secara serempak dalam waktu yang sama
memperoleh pesan yang sama pula.
 Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Salah satu prinsip komunikasi adalah bahwa komunikasi mempunyai dimensi isi
dan dimensi hubungan. Dimensi isi merujuk pada muatan atau isi komunikasi,
yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan merujuk pada bagaimana
cara mengatakannya, yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para
peserta komunikasi.
 Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah
Selain memiliki ciri yang merupakan keunggulan, ada juga ciri yang merupakan
kelemahan dari komunikasi massa. Karena komunikasi massa dilakukan melalui
media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan
kontak langsung.
 Stimulasi Alat Indra Terbatas
Salah satu ciri yang merupakan kelemahan komunikasi massa adalah stimulasi
alat indra yang terbatas. Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung
pada jenis media massa yang digunakan.
 Umpan Balik Tertunda (Delayed) dan Tidak Langsung (Indirect)
Umpan balik atau feedback sebagai respons mempunyai volume yang tidak
terbatas pada komunikasi antarpesona. Seorang komunikator bukan saja
memperhatikan ucapan komunikannya, tetapi juga kenyitan mata, gerak bibir,
posisi tubuh, intonasi suara dan gerakan lainya yang dapat komunikator artikan.
Semua simbol tersebut merupakan umpan balik yang bersifat langsung (direct
feedback) atau umpan yang bersifat segera (immediate feedback).
3) Fungsi
1.Pertukaran Informasi
2. Bersosialisasi
3. Memberikan Pemahaman
4. Menunjukkan Eskpresi
5. Menyelesaikan Masalah
6. Pengambil Keputusan
7. Memperoleh hiburan atau Menghibur Orang Lain.
8. Menambah Pengetahuan
9. Memberikan Penjelasan serta Motivasi
10. Sebagai Pengendali
11. Membangun Komunitas Sosial
12. Mendidik
13. Sebagai Pengidentifikasi
14. Instruktif
15. Pernyataan Eksistensi Diri
4) Penerapan strategi komunikasi
 Menetapkan Target Sasaran (audiens/komunikan)
Penetapan target sasaran ditentukan setelah adanya proses asemen/riset untuk melihat dan
memprioritaskan siapa yang akan dituju sesuai tujuan program. Penetapan target sasaran
memperhatikan hal berikut:
a)Target sasaran primer : adalah siapa saja yang langsung terkena dampak atau terkait
langsung dengan program yang akan dilakukan
b)Target sasaran sekunder : adalah mereka baik personal maupun kelompok yang
mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku audiens primer atau berpengaruh
terhadap program yang akan dijalankan
c)Target sasaran tertier : adalah individu/kelompok yang bisa mendorong/menentukan
keputusan atau kebijakan
 Analisis Perilaku Target Sasaran dan Menetapkan Perilaku yang Ideal (perubahan
perilaku)
Analisis Pelaku dimaksudkan untuk mengetahui kondisi target sarasan/audiens, baik
pada kondisi lampau dan kondisi terkini, khususnya dalam hal terkait aspek komunikasi
maupun program,dalam hal ini adalah PKH. Kajian perilaku mencakup aspek
Pengetahuan (Knowledge), Sikap (Attitute) dan Praktek (Practice). Dilihat dari
tahapannya, dimulai dari aspek Kognitif (Coginitive) hingga Pelaksanaan (Practice)

 Pengembangan Pesan Kunci


Pesan dalam komunikasi diartikan sebagai informasi inti yang akan disampaikan ke
publik untuk efektifitas komunikasi dalam rangka menciptakan pemahaman sama oleh
audiens dan atau membangun persepsi (image) terhadap materi yang disampaikan.
 Penentuan Metode dan Media (tools/chanel ) yang akan digunakan
1.Pendekatan /Metode Dalam Komunikasi
2. Penentuan Media
3. Pemilihan Media
4. Melakukan Pre-Test /Uji Coba
 Monitoring dan Evaluasi
1. Monitoring proses implementasi program komunikasi
2. Metodologi yang Digunakan Untuk Mengumpulkan Data/Informasi untuk evaluasi

5) Faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi


 Pengetahuan
Tingkat pengetahuan seseorang menjadi faktor utama dalam komunikasi. Seseorang
dapat menyampaikan pesan dengan mudah apabila ia memiliki pengetahuan yang luas.
 Perkembangan
1.Pertumbuhan manusia
2. Keterampilan menguasai bahasa
 Persepsi
Persepsi adalah suatu cara seseorang dalam menggambarkan atau menafsirkan
informasi yang diolah menjadi sebuah pandangan. Pembentukan persepsi ini terjadi
berdasarkan pengalaman, harapan, dan perhatian. Proses pemahaman manusia terhadap
suatu rangsangan atau stimulus ini dapat memiliki padangan yang berbeda-beda
 Peran dan hubungan
Peran dan hubungan memiliki pengaruh dari proses komunikasi tergantung dari materi
atau permasalahan yang ingin dibicarakan termasuk cara menyampaikan informasi atau
teknik komunikasi. Komunikator yang belum menjalin hubungan dekat dengan
komunikan maka akan terjadi komunikasi secara formal.
 Lingkungan
Lingkungan interaksi memiliki pengaruh dalam komunikasi. Lingkungan yang nyaman
dan kondusif biasanya dapat berpengaruh baik terhadap proses komunikasi. Adapun
faktor yang mempengaruhi lingkungan adalah sebagai berikut.

1. Nilai dan budaya/ adat

2. Stimulus Eksternal

3. Jarak

 Emosi
Emosi adalah reaksi seseorang dalam menghadapi suatu kejadian tertentu. Emosi
terkadang tidak dapat dikendalikan oleh diri sendiri. Sehingga emosi juga
mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri bahkan emosi dapat menjadi hambatan.
 Kondisi fisik
Kondisi fisik mempunyai peranan yang penting untuk berkomunikasi. Semua indera
memiliki fungsi-fungsi yang digunakan dalam kelangsungan komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai