Anda di halaman 1dari 32

A.

Kompetensi Inti
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.

B. Kompetensi Dasar
3.3 (IX) Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan
Makhluk Hidup.

C. Indikator
3.3.1 Menjelaskan konsep dasar pewarisan sifat.
3.3.2 Menjelaskan hukum-hukum pewarisan sifat.
3.3.3 Menjelaskan molekul yang mendasari pewarisan sifat.
3.3.4 Menjelaskan peranan materi genetik dalam penentuan sifat.
3.3.5 Menjelaskan pewarisan sifat pada makhluk hidup dan kelainan sifat yang
diturunkan.
3.3.6 Menjelaskan penerapan pewarisan sifat dalam pemuliaan makhluk hidup.

D. Tujuan
3.3.1.1 Siswa mampu memahami konsep dasar pewarisan sifat.
3.3.2.1 Siswa mampu mengetahui dan memahami hokum-hukum pewarisan sifat.
3.3.3.1 Siswa mampu memahami molekul yang mendasari pewarisan sifat.
3.3.4.1 Siswa mampu memahami peranan materi genetik dalam penentuan sifat.
3.3.5.1 siswa mampu memahami pewarisan sifat pada makhluk hidup dan kelainan sifat
yang diturunkan.
3.3.6.1 Siswa mampu memahami penerapan pewarisan sifat dalam pemuliaan makhluk
hidup.

E. Materi
No. Materi
1 Konsep dasar pewarisan sifat

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 1


2 Hukum-hukum pewarisan sifat
3 Molekul yang mendasari pewarisan sifat
4 Peranan materi genetik dalam penentuan sifat
5 Pewarisan sifat pada makhluk hidup dan kelainan sifat yang diturunkannya
6 Penerapan pewarisan sifat dalam pemuliaan makhluk hidup

F. Peta Konsep

Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup

Konsep Dasar Pewarisan Sifat

Materi Genetik Hukum Mendel Penerapan Pewarisan Sifat

terdiri atas terdiri atas

RNA Hukum I Mendel Pada Tumbuhan

DNA Hukum II Mendel Pada Hewan

membentuk
Pada Manusia

Kromosom
terdiri atas

Kromosom Tubuh

Pewarisan Kelainan Sifat


Kromosom Kelamin Sifat Normal yang
Diturunkan

contoh contoh

 Warna kulit  Albino


 Jenis rambut  Buta warna
 Pertumbuhan  Kanker
rambut  Hemofilia
 Perlekatan cuping
telinga

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 2


PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK
HIDUP

Oleh: Gus Rijal Mujahidin

211317099

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 3


MATERI KONSEP DASAR
1 PEWARISAN SIFAT

A.

Apa yang pertama kamu pikir ketika kamu mendengar istilah pewarisan? Apakah
kamu berpikir tentang uang atau rumah baru? Manusia mewariskan semua itu. Warisan
itu mungkin berupa rumah, tanah, uang, bahkan hewan ternak,dan lain-lain. Tentunya
telah banyak orang yang mendapat warisan itu. Tetapi ada tipe pewarisan lain yang
setiap orang menerimanya. Setiap orang mendapat warisan ini yang tersimpan dalam
inti dari tiap-tiap sel pada tubuhmu dalam bentuk gen atau pasangan gen. Commented [A1]: IPA SMP/MTs Kelas IX

Di alam sekitar, kita akan lihat adanya persamaan maupun perbedaan pada
makhluk hidup. Persamaan dan perbedaan antara induk dengan keturunannya atau
antara orang tua dengan anak-anaknya.
Pada hewan antara induk dengan anaknya dapat kita temui adanya persamaan atau
perbedaan pada warna bulu, besar tubuh, bentuk jengger, dan ketahanan terhadap
penyakit atau tidak. Pada tumbuhan dapat kita amati adanya persamaan atau perbedaan
pada warna bunga, tinggi batang, rasa manis atau rasa asam pada buah, kecepatan
berbunga, ketahanan terhadap penyakit atau tidak. Dalam suatu keluarga juga dapat kita
temui adanya persamaan dan perbedaan sifat antara anak dan kedua orang tuanya.
Bahkan antara cucu dengan nenek-kakeknya. Dari uraian di atas jelaslah terlihat adanya
sifat menurun pada makhluk hidup. Sifat tersebut dapat diwariskan dari induk kepada
keturunannya, atau dari orang tua kepada anaknya. Adanya sifat yang diwariskan
tersebut menyebabkan terjadinya hal-hal berikut. Manusia memilih tanaman dan hewan
budidaya yang berkualitas baik. Peternak ayam akan memilih ayam yang menghasilkan
telur lebih banyak, peternak sapi akan memilih sapi perah yang menghasilkan susu lebih
banyak. Petani akan memilih padi yang memiliki sifat paling menguntungkan. Commented [A2]: Modul Pewarisan Sifat IPA SMP/MTs

Berabad-abad, orang telah tertarik pada kenyataan mengapa satu generasi berbeda
satu sama lain. Bayi yang baru lahir mungkin mirip seperti orang tuanya. Kemiripan itu
mungkin terletak pada bentuk hidung atau daun telinganya. Bentuk hidung merupakan

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 4


suatu sifat yang dapat diamati. Tiap-tiap organisme memiliki kumpulan sifat-sifat, yang
merupakan warisan dari orang tuanya.Setiap makhluk hidup mempunyai karakteristik
spesifik yang disebut sifat yang unik. Sebenarnya yang diturunkan oleh kedua orang
tua kepada anak-anaknya bukanlah sifat rambut keriting, bentuk hidung atau telinga
dan lain-lain. Lalu apa sebenarnya yang diwariskan? Sifat yang diwariskan orang tuamu
kepadamu berupa informasi genetik yang dinamakan gen. Gen inilah yang mengontrol
sifat-sifat tersebut. Commented [A3]: IPA SMP/Mts Kelas IX

Faktor keturunan atau gen itu adalah


senyawa kimia yang merupakan bagian
dari suatu senyawa kimia yang lebih besar
yang disebut sebagai kromosom. Secara
sederhana dikatakan bahwa gen terdapat
pada kromosom. Pada individu terdapat
banyak gen. Banyak kelompok makhluk
Intannirmala.blogspot.com
hidup juga memiliki banyak kromosom
Gambar 1.1
(Gambar 1.1). Dalam biologi, studi yang
faktor pembawa sifat disimpan dalam
kromosom. mempelajari bagaimana sifat itu
diturunkan dari induk kepada
keturunannya disebut genetika. Commented [A4]: IPA SMP Kelas IX

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 5


MATERI
HUKUM PEWARISAN
2 SIFAT

A. Sejarah Hukum Pewarisan Sifat

1. Bapak Genetika
Ilmu yang mempelajari bagaimana sifat atau ciri orang tua (induk) diwariskan
kepada keturunannya disebut Genetika. Genetika merupakan salah satu cabang
biologi yang semakin berkembang.
Studi ilmiah pertama yang mempelajari
tentang bagaimana sifat diturunkan dari
generasi ke generasi pada waktu yang lalu
dilakukan oleh seorang pendeta, Johan
Gregor Mendel. Ia hidup sekitar tahun
1800 an (Gambar 2.1).
Ia banyak mempelajari sains maupun
matematika dan bahkan telah bekerja
beberapa tahun sebagai guru pengganti.
Sambil mengajar beliau membuat kebun
percobaan di asrama kepastoran. Di sana
beliau melaksanakan percobaan
Sumber: stmuhistorymedia.org (eksperimen) dengan tumbuhan.
Gambar 2.1 Melalui percobaan, Mendel
Pengalaman mengamati kebun anggrek
menemukan hokum pewarisan sifat
ayahnya membuat ia berpikir bahwa
eksperimen itu bertujuan untuk menduga
macam-macam bunga dan buah dalam suatu tanaman yang berproduksi. Induk dari
tumbuhan telah diketahui sebelum hipotesis dibuat. Mendel secara hati-hati
menggunakan metode ilmiah dalam eksperimennya.

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 6


Pada tahun 1866, setelah delapan tahun meneliti pewarisan sifat pada tumbuhan,
Mendel mempresentasikan hasil penelitiannya pada kelompok ilmuwan. Mereka
tidak mengetahui segala hasil penelitian yang disampaikan Mendel.
Mendel meninggal pada tahun 1884, tanpa mengetahui apakah hasil
penelitiannya pernah dimengerti kelompok ilmuwan. Pada tahun 1900 hasil
penelitian Mendel ditemukan kembali, kemudian ilmuwan lain atas dasar
percobaannya mendapatkan simpulan yang sama seperti simpulan Mendel. Pada
saat itulah Ilmuwan lain mengerti hasil penelitian Mendel, sejak itu ia terkenal
sebagai Bapak Genetika.

2. Percobaan Mendel
Dalam melakukan percobaannya, Mendel menggunakan kacang ercis (Pisum
sativum). Mengapa jenis tanaman ini dipilih oleh Mendel? Hal ini disebabkan
kacang ercis memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. Memiliki pasangan sifat kontras (mencolok).
b. Dapat melakukan penyerbukan sendiri.
c. Mudah dilakukan penyerbukan silang.
d. Memiliki daur hidup yang relatif pendek sehingga cepat menghasilkan
keturunan.
e. Menghasilkan keturunan yang banyak.
Sebelum melakukan percobaan, Mendel mengadakan pengamatan terhadap
berbagai varietas kacang ercis secara teliti, ternyata Mendel menemukan tujuh sifat
beda yang mencolok pada kacang ercis. Sifat beda yang mencolok pada kacang
ercis (dapat dilihat pada Gambar 2.2).

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 7


Sumber: my.belajar.kemdikbud.go.id
Gambar 2.2 Sifat Beda Pada Kacang Ercis
Mendel mencoba mendapatkan tanaman galur murni sebelum melakukan
percobaan. Tanaman galur murni adalah tanaman yang melakukan penyerbukan
sendiri secara berulang kali, sehingga menghasilkan keturunan yang memiliki sifat
yang sama dengan induknya.
Dalam melakukan percobaannya mendel ingin mengetahui bagaimana sifat-
sifat keturunannya bila dua tanaman induk yang mempunyai sifat beda dengan
fenotip yang berbeda disilangkan. Pada persilangan satu sifat beda ini, Mendel
memilih tanaman induk galur murni berbatang panjang disilangkan dengan
tanaman induk galur murni berbatang pendek. Tanaman induk galur murni dengan
letak bunga di ketiak batang disilangkan dengan tanaman induk galur murni letak
bunga di ujung batang. Tanaman induk galur murni biji bulat disilangkan dengan
tanaman induk galur murni biji keriput dan seterusnya.
Dari percobaan yang dilakukannya, Mendel memperoleh hasil bahwa semua
keturunan F1 menunjukan ciri dari salah satu induknya. Persilangan kacang ercis
berbatang tinggi dengan kacang ercis berbatang pendek ternyata menghasilkan
keturunan pertama (F1) yang semuanya berbatang tinggi. Persilangan kacang ercis
dengan bunga di ketiak batang dengan kacang ercis bunga di ujung batang, maka
pada F1 merupakan tanaman ercis dengan bunga di ketiak batang dan seterusnya.
Jelaslah bahwa pada persilangan tersebut ada sifat-sifat yang muncul dan sifat-sifat
yang tidak muncul. Kemanakah sifat yang tidak muncul itu? Apakah sifat itu hilang
begitu saja?.

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 8


Untuk memecahkan masalah tersebut, Mendel melakukan percobaan dengan
menanam biji-biji kacang ercis hasil persilangan pertama. Tanaman-tanaman dari
hasil persilangan pertama dibiarkan mengadakan penyerbukan sendiri. Hal itu
dimaksudkan untuk menghasilkan keturunan kedua (F2).
Dari hasil percobaannya, ternyata diperoleh hasil bahwa sifat resesif yang tidak
muncul pada F1 ternyata muncul pada F2, sifat resesif yang muncul pada F2 kurang
lebih seperempat (25%) dari seluruh biji, sedangkan dominan yang tampak kira-
kira tiga seperempat (75%).
Penyerbukan silang yang dilakukan Mendel tersebut merupakan penyerbukan
silang yang memperhatikan satu sifat beda disebut Monohibrid. Penyerbukan
silang yang memperhatikan dua sifat beda disebut dihibrid.
Dari hasil percobaannya, Mendel menyusun hipotesis (dugaan). Hipotesis
tersebut untuk menjelaskan peristiwa persilangan. Hipotesis yang dikemukakan
Mendel adalah sebagai berikut
1) Setiap sifat organisme dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan yang
disebut gen. Satu dari induk jantan dan satu dari induk betina.
2) Setiap pasang faktor keturunan (gen) menunjukan bentuk alternatif sesamanya
misalnya tinggi atau pendek, bulat atau keriput, asam atau manis. Kedua bentuk
alternatif tersebut disebut alel.
3) Bila pasangan faktor itu terdapat bersama-sama, faktor dominan akan menutup
faktor resesif.
4) Pada saat pembentukan sel kelamin (gamet) pasangan faktor keturunan
memisah. Setiap gamet akan menerima salah satu faktor dari pasangan itu. Pada
proses pembuahan (fertilisasi) faktor-faktor itu akan berpasang-pasangan secara
acak.
5) Individu galur murni memiliki dua alel yang sama. Alel dominan disimbolkan
dengan huruf besar, sedangkan alel resesif disimbolkan dengan huruf kecil.
Misalnya TT untuk pasangan alel tinggi dominan, dan tt untuk alel pendek
resesif.
Dari hipotesis tersebut, Mendel dapat mengemukakan beberapa hukum yaitu
Hukum I Mendel dan Hukum II Mendel. Hukum-hukum Mendel ini merupakan
prinsip dasar genetika.

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 9


3. Hukum Pewarisan Mendel
Hukum pewarisan mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada
organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya
'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian:
a. Hukum I Mendel (hukum segregasi atau hukum pemisahan alel-alel dari
suatu gen yang berpasangan). Pada peristiwa pembentukan sel kelamin
(gamet), pasangan-pasangan alel memisah secara bebas.
Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel
kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah
sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya.
Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:

1) Gen memiliki bentuk-bentuk


alternatif yang mengatur variasi
pada karakter turunannya, walaupun
dominan atau resesif alel/gen itu
tidak tampak, alel dominan akan
terekspresi pada fenotip dalam
keadaan homozigot atau
heterozigot, Alel resesif tidak
terekspresi dalam fenotip pada
kondisi heterozigot, baru terekspresi
Sumber: id.wikipedia.org
dalam kondisi homozigot. Gen Gambar 2.3 Alel/gen dominan dan resesif
pada orang tua (1, P), anak (2,
dominan ditulis dengan huruf besar F1) dan cucu (3, F2) menurut
dan gen resesif ditulis dengan huruf Mendel

kecil.

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 10


2) Setiap individu membawa sepasang
gen, satu dari tetua jantan (misalnya
ww) dan satu dari tetua betina
(misalnya RR) seperti yang terlihat
pada Gambar 4 di atas.
3) Jika sepasang gen ini merupakan dua
alel yang berbeda (SsBb pada
Gambar 2.4), alel dominan (S atau B)
akan selalu terekspresikan (nampak
secara visual dari luar). Alel resesif (s
atau b) yang tidak selalu
terekspresikan, tetap akan diwariskan
pada gamet yang dibentuk pada
turunannya.
Sumber: id.wikipedia.org
Gambar 2.4 Perbandingan antara B (warna
coklat), b (warna putih), S (ekor
pendek), dan s (ekor panjang)
pada generasi F2

b. Hukum II Mendel, hukum berpasangan atau pengelompokan gen secara


bebas (independent assortment)
Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai
dua/lebih pasang sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas dan tidak
bergantung pada pasangan sifat yang lain atau alel dengan gen sifat yang berbeda
tidak saling mempengaruhi. Hal ini menjelaskan bahwa gen yang menentukan.
Sifat beda tinggi tanaman dengan sifat beda warna bunga suatu tanaman, tidak
saling mempengaruhi.
Seperti nampak pada Gambar 2.3, induk (P) jantan mempunyai genotipe ww
(secara fenotipe berwarna putih), dan induk betina mempunyai genotipe RR (secara
fenotipe berwarna merah). Keturunan pertama (F1 pada Gambar 2.3) merupakan
persilangan dari genotipe induk jantan dan induk betinanya, sehingga membentuk
individu yang bergenotip wR. Meskipun pada gambar terlihat 4 individu, tetapi hal
ini tidak berarti F1 ada 4 individu.

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 11


Selanjutnya, persilangan dari keturuan pertama ini akan membentuk individu
pada keturunan berikutnya (F3 pada Gambar 2.3 di atas) dengan gamet R dan w
pada sisi kiri (induk jantan) dan gamet R dan w pada baris atas (induk betina).
Kombinasi gamet-gamet ini akan membentuk kemungkinan individu seperti
nampak pada papan catur dengan genotipe: RR, Rw, Rw, dan ww. Jadi pada F3 ini
perbandingan genotipe RR, (berwarna merah) Rw (berwarna merah) dan ww
(berwarna putih) adalah 1:2:1. Secara fenotipe perbandingan individu merah dan
individu putih adalah 3:1.
Dari contoh Gambar 2.3, pada saat gen w dan R memisah, hal ini berlaku
hukum Mendel I. Pada saat gen w, R menyatu membentuk RR, Rw, Rw, dan ww
hal ini berlaku hukum Mendel II.
Contoh pada Gambar 2.3 merupakan kombinasi dari induk dengan satu sifat
dominan (berupa warna), dan contoh ke-3 menggambarkan induk-induk dengan 2
macam sifat dominan yaitu bentuk ekor dan warna kulit.
Pada Gambar 2.4, bentuk ekor (pendek dengan genotipe SS dan panjang
dengan genotipe ss) serta warna rambut (putih dengan genotipe bb dan coklat
dengan genotipe BB). Gamet induk jantan yang terbentuk adalah Sb, sementara
gamet induk betinanya adalah sB (nampak pada huruf di bawah kotak). Kombinasi
gamet ini akan membentuk individu F1 dengan genotipe SsBb. Keturunan F1 ini
kemudian disilangkan lagi, maka akan membentuk individu keturunan F2. Gamet
F1nya nampak pada sisi kiri dan baris atas pada papan catur. Hasil individu yang
terbentuk pada tingkat F2 mempunyai kemungkinan 2 bentuk ekor, pendek (jika
genotipnya SS atau Ss) dan panjang (jika genotipenya ss); dan 2 macam warna
rambut yaitu coklat (jika genotipnya BB atau Bb) dan putih (jika genotipnya bb).
Perbandingan hasil warna coklat : putih adalah 12 : 4, sedangkan perbandingan
hasil bentuk ekor pendek : panjang adalah 12 : 4.
Perbandingan detail mengenai genotip SSBB : SSBb : SsBB : SsBb : SSbb :
Ssbb: ssBB : ssBb : ssbb adalah 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 :1. Perbandingan fenotipnya
rambut coklat ekor pendek : rambut coklat ekor panjang : rambut putih ekor pendek
: rambut putih ekor panjang adalah 9 : 3 : 3 : 1.
Contoh pada Gambar 2.3, pada saat gen S dan s memisah dan gen B dan b
memisah, hal ini berlaku hukum Mendel I. Bersatunya gen S, s, B, b membentuk
SB, Sb, sB dan sb ini berlaku hukum Mendel II. Commented [A5]: IPA SMP/MTs IX Modul Pewarisan Sifat

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 12


PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 13
MATERI
MOLEKUL YANG MENDASARI
3 PEWARISAN SIFAT

Perhatikanlah teman-teman di dekatmu. Amatilah bagaimana postur tubuh, bentuk


rambut, bentuk wajah, bentuk hidung, dan warna kulitnya! Adakah perbedaan antara
karakteristik tubuhmu dengan karakteristik teman-temanmu?

Sumber: flickr.com

Setelah kamu mengamati temanmu tentunya kamu melihat bahwa kamu dan temanmu
memiliki banyak perbedaan karakteristik. Mungkin ada temanmu yang memiliki postur
tinggi, ada yang pendek, ada yang memiliki rambut lurus, rambut keriting, atau
bergelombang. Ada juga yang memiliki wajah bulat dan adapula yang lonjong. Ada yang
memiliki kulit putih, kuning langsat, dan ada yang hitam. Perbedaan-perbedaan ini
dikontrol oleh gen yang diwarisi dari orang tua kita. Melalui gen ini pula karakteristik
tubuh kita mirip dengan orang tua kita. Tentu kita sekali lagi harus bersyukur kepada

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 14


Tuhan Yang Maha Esa dengan adanya gen-gen ini. Kekurangan satu gen saja bisa
menyebabkan kelainan pada karakteristik tubuh kita. Tahukah dimana letak gen?
Bagaimana proses pewarisan gen-gen dari orang tua kepada keturunannya? Dapatkah kita
mengubah gen-gen suatu makhluk hidup misalnya padi sehingga kita dapat meningkatkan
hasil produksinya? Tentu kamu sangat tertarik bukan untuk mengetahui jawaban
pertanyaan-pertanyaan tersebut? Untuk itu ayo kita pelajari bab ini dengan antusias!

A.
Materi genetik memegang peranan penting dalam proses pewarisan sifat. Warna
kulit, bentuk rambut, bentuk hidung, atau bahkan jenis penyakit yang kamu miliki tidak
serta-merta hadir di dalam tubuh kamu. Setiap sifat dan karakteristik yang ada pada setiap
orang adalah warisan dari orang tua yang diwariskan melalui materi genetik. Ayah akan
mewariskan materi genetiknya melalui sel sperma sedangkan ibu akan mewariskan
materi genetik melalui sel ovum. Materi genetik dari ayah dan ibu akan bergabung dalam
proses fertilisasi. Oleh karena adanya penggabungan materi genetik inilah pada dirimu
muncul karakteristik yang mirip dengan ayah dan karakteristik yang mirip dengan ibu.

Apa sebenarnya materi genetik yang dimaksud? Molekul yang berperan


sebagai materi genetik adalah asam nukleat, yaitu DNA (deoxyribonucleic acid) dan
RNA (ribonucleic acid). Pada suatu untai DNA terdapat unit instruksi atau perintah
yang mempengaruhi sifat atau yang menentukan karakteristik setiap makhluk hidup
yang disebut gen. Jadi, keseluruhan informasi genetik yang menentukan karakteristik
makhluk hidup juga disimpan dalam DNA. Tahukah kamu di manakah DNA berada?
Perhatikan Gambar 3.2.

Jaringan Kromatin
Kulit Sel Kulit

Kulit Kromosom
DNA

Protein histon

Kromatid

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 3.2 Untaian molekul DNA pada suatu sel

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 15


DNA terletak di dalam inti sel. DNA merupakan untaian yang sangat panjang.
Agar DNA dapat tersusun didalam inti sel yang kecil, untaian DNA ini melilit pada protein
yang disebut protein histon. Lilitan DNA dengan protein histon membentuk benang-
benang kromatin. Pada saat sel akan membelah, benang-benang kromatin ini akan
memadat sehingga membentuk kromosom. Oleh karena itu, kita dapat melihat struktur
kromosom pada saat sel akan membelah.

B.
Penemuan struktur DNA tak lepas dari penelitian dari Maurice Wilkins dan
Rosalind Franklin yang menggunakan teknik kristalografi (difraksi) sinar-X untuk
mempelajari struktur DNA pada tahun 1950 hingga 1953.

Berdasarkan penelitian Rosalind Franklin, pada tahun 1953, Frances Crick


dan James Watson mengemukakan bahwa DNA memiliki struktur seperti suatu untai
ganda yang membentuk heliks atau bentuk ulir.

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 16


Asam nukleat baik DNA maupun RNA terdiri dari subunit nukleotida. Masing-
masing nukleotida tersusun atas gugus fosfat, gula dan basa nitrogen. Pada DNA gulanya
berupa gula deoksiribosa, sedangkan pada RNA gulanya adalah gula ribosa. Nukleotida
ini dapat dibagi menjadi struktur yang lebih kecil disebut nukleosida. Satu unit nukleosida
tersusun atas gula dan basa nitrogen (tanpa gugus fosfat). Ada empat senyawa basa
nitrogen yang menyusun DNA yaitu adenin (A) yang selalu berpasangan dengan timin
(T), serta guanin yang selalu berpasangan dengan sitosin (C). Basa nitrogen adenin dan
guanin dikelompokkan dalam basa purin, sedangkan timin dan sitosin dikelompokkan
dalam basa pirimidin.

Pada RNA tidak terdapat basa nitrogen timin (T), basa nitrogen timin ini pada RNA
digantikan oleh basa nitrogen urasil (U). Tahukah kamu? Struktur DNA yang heliks
terbentuk karena adanya beberapa jenis ikatan kimia. Antara untai DNA diikat oleh ikatan
hidrogen. Antara basa nitrogen dan gula diikat oleh ikatan glikosida, sedangkan antar
nukleotida dihubungkan dengan ikatan fosfodiester. Coba kamu cari tahu bagaimana
terbentuknya ikatan-ikatan yang berbeda tersebut! Kamu tentu telah mengetahui bahwa
struktur DNA adalah heliks ganda, bagaimana dengan struktur RNA? Tahukah kamu
bahwa RNA hanya terdiri atas satu untai saja, sehingga struktur RNA tidak membentuk
helix ganda. Commented [A6]: Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas
IX Semester 2

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 17


MATERI PERANAN MATERI GENETIK

4 DALAM PENENTUAN SIFAT

1. Carilah foto anggota keluarga lengkap kalian meliputi ayah, ibu , kakak atau
adik, kamu.
2. Perhatikan anggota keluargamu masing-masing.
3. Tulislah karakteristik apa saja yang dapat kamu temukan dari masing-masing
foto tersebut, kemudian buatlah daftar tabel berdasarkan karakteristik masing-
masing foto dengan keterangan pilihan seperti contoh dibawah.
NO Karakteristik Keterangan Pilihan
1 Warna Kulit Kuning langsat, putih, sawo matang,
hitam.
2 Bentuk wajah Bulat, lonjong
3 Ukuran mata Bulat, sipit
4 Postur tubuh Tinggi, gemuk, pendek, kurus
5 Perlekatan cuping telinga Melekat, terpisah
6 Warna iris mata Coklat, hitam, biru, hijau, kuning,
7 Ketebalan alis Tebal, tipis,
8 Bentuk hidung Mancung, pesek (tidak mancung)
9 Bentuk rambut Lurus, bergelombang/ ikal, keriting
10 Kemampuan menyatukan Bisa, tidak bisa
lidah (membentuk huruf O)
11 Ada tidaknya lekukan pada Ada, tidak ada
pipi saat senyum
12 Kebiasaan penggunaan tangan Kanan, kiri (kidal)
13 Bintik-bintik pada muka Ada, Tidak
14 Jenis Ibu jari Lurus, bengkok

Berdasarkan Tantangan 4.1, tentu kamu akan semakin memahami bahwa


karakteristik dari orangtua diturunkan pada kita. Kamu juga dapat melihat bahwa jika
orang tua memiliki jenis cuping telinga yang melekat, maka semua anaknya juga memiliki

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 18


jenis cuping telinga yang melekat. Jika salah satu dari orangtua memiliki jenis cuping
telinga yang terpisah maka semua anaknya memiliki jenis cuping telinga yang terpisah,
namun ada juga kejadian salah satu anaknya memiliki jenis cuping telinga yang melekat.
Agar kamu dapat memahami bagaimana sebenarnya bentuk jenis cuping telinga melekat
dan jenis cuping telinga yang terpisah perhatikan Gambar 4.2.

Berdasarkan Gambar 4.2, kamu juga dapat melihat bahwa ketika ada karakteristik
jenis cuping terpisah maka hampir semua anaknya memiliki jenis cuping yang terpisah
sedangkan yang memiliki sifat cuping melekat hanya sedikit. Dalam pewarisan sifat
dikenal istilah sifat dominan dan sifat resesif. Sebagai contoh, karakter jenis cuping yang
terpisah dapat dikatakan mampu menutupi atau mengalahkan karakteristik jenis cuping
telinga melekat. Karakter yang mampu mengalahkan atau menutupi karakter yang lain
disebut sifat dominan. Karakteristik yang kalah (dalam fenomena ini karakter cuping
melekat) disebut sifat resesif. Gen dominan ditulis dengan huruf kapital, sedangkan gen
resesif ditulis dengan huruf biasa (kecil). Tahukah kamu bahwa karakter cuping yang
terpisah dikode oleh gen G (dominan) sedangkan karakter cuping yang melekat dikode
oleh gen g (resesif). Variasi atau bentuk alternatif dari gen-gen (pada hal ini yaitu gen G
dan gen g) disebut alel.

Kamu tentunya dapat melihat secara langsung oleh mata karakter- karakter yang ada
pada tubuhmu atau temanmu yang merupakan perwujudan dari gen bukan? Sifat-sifat atau
karakter yang terlihat oleh mata seperti bentuk rambut, warna kulit, dan jenis cuping
telinga disebut fenotip. Fenotip merupakan perwujudan “ekspresi” dari gen. Sedangkan,
susunan informasi genetik (gen) dari suatu individu yang mengkode karakter-karakter

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 19


fisik disebut genotip.

Tentu kamu tahu bahwa manusia berdasarkan jenis kelaminnya dibedakan menjadi
jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Ayo, kita pikirkan, apakah ada gen atau
kromosom yang berperan dalam menentukan jenis kelamin tersebut?

Susunan kromosom pada sel penyusun tubuh berbeda dengan susunan

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 20


kromosom pada sel kelamin (sel telur atau ovum dan sel sperma). Kromosom
pada sel tubuh susunannya berpasangan (Gambar 4.3a dan 4.3b). Keadaaan
kromosom yang berpasangan disebut dengan diploid (di = dua), sedangkan
susunan kromosom pada sel kelamin tidak berpasangan dan disebut dalam
keadaan haploid (Gambar 4.3c dan 4.3d). Keadaan diploid ditulis dengan
simbol 2N dan keadaan haploid ditulis dengan simbol n. Sehingga kromosom
sel kelamin jumlahnya setengah dari kromosom sel tubuh.

Jumlah kromosom sel tubuh sebanyak 23 pasang. Karena dalam keadaan


diploid atau 2N, jumlah total kromosomnya 23 x 2 = 46 buah kromosom.
Kromosom nomor 1 sampai nomor 22 disebut autosom (kromosom tubuh),
sedangkan kromosom nomor 23 disebut gonosom (kromosom kelamin).
Kromosom nomor 23 (gonosom) inilah yang membedakan kalian laki-laki atau
perempuan. Dalam ilmu biologi, laki-laki diberi simbol Q (atau jantan pada hewan
dan tumbuhan), dan perempuan diberi simbol # (atau betina pada hewan dan
tumbuhan).

Penulisan kromosom kelamin atau gonosom laku-laki ditulis dengan


pasangan huruf XY dan untuk perempuan ditulis dengan pasangan huruf XX.
Kariotipe atau susunan kromosom laki-laki dapat ditulis dengan rumus 22AA + XY
dan untuk perempuan ditulis dengan rumus 22AA + XX. Karena pada sel kelamin
kromosom tidak dalam keadaan berpasangan (haploid), maka kariotipe sel kelamin
jantan (sel sperma) yaitu 22A + X atau 22A + Y, sedangkan kariotipe sel kelamin
betina (sel ovum) yaitu 22A + X.

Masih ingatkah kamu bahwa sel-sel sperma ada yang mengandung


kromosom kelamin Y dan ada yang mengandung kromosom kelamin X.? Gen-

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 21


gen pada kromosom kelamin Y memiliki peranan penting dalam menentukan
jenis kelamin pada manusia. Pada sel ovum hanya terdapat autosom dan
kromosom kelamin X saja. Jadi, ketika sel telur yang mengandung kromosom
kelamin X bertemu dengan sel sperma yang mengandung kromosom kelamin
X maka akan menghasilkan anak (keturunan) dengan jenis kelamin perempuan
(XX). Jika sel telur yang mengandung kromosom kelamin X bertemu dengan
sel sperma yang mengandung kromosom kelamin Y maka akan menghasilkan
anak (keturunan) dengan jenis kelamin laki-laki (XY). Keturunan dalam proses
pewarisan sifat dapat disebut dengan filial (F), sedangkan orangtua atau induk
disebut dengan parental (P). Commented [A7]: Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas
IX Semester 2

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 22


MATERI PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK
HIDUP DAN KELAINAN SIFAT YANG
5 DITURUNKANNYA

A.

Warna kulit Pigmen


Pertumbuhan rambut Melanin
Jenis cuping telinga Alela

Membantu kamu memahami bagaimana mekanisme adanya perbedaan atau variasi


antar makhluk hidup dan bagaimana pewarisannya kepada anaknya.

Berikut ini merupakan contoh-contoh pewarisan sifat atau karakter pada manusia yang
dapat diamati.

1.

Setelah kamu mengamati teman-temamu tentunya kamu melihat warna kulit


mereka berbeda-beda mengapa dapat demikian? Warna kulit juga dikode oleh
banyak gen. Namun dapat kita sederhanakan menjadi tiga gen. Misalnya tiga gen
tersebut yaitu gen A, B, C yang mengkode pembentukan pigmen kulit yaitu melanin
sehingga kulit menjadi gelap. Variasi atau alternatif gen lain pada kulit (alela) yaitu
gen a, b, c. Orang yang memiliki gen AABBCC akan memiliki kulit sangat gelap,
sedangkan yang memiliki gen aabbcc akan memiliki kulit sangat terang. Orang yang
memiliki gen AaBbCc akan memiliki warna kulit sawo matang (tengah-tengah
antara sangat gelap dan sangat cerah). Selain akibat gen faktor lingkungan, faktor
lain seperti paparan sinar matahari juga berpengaruh pada fenotip warna kulit.

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 23


Sumber: Campbell dkk., 2008

Gambar 5.1 Model Pewarisan Warna Kulit pada Manusia

. 2.

Ketika kamu mengamati rambut yang tumbuh pada dahi teman-


temanmu pasti kamu akan melihat perbedaaan. Ada rambut yang tumbuh melingkar
biasa atau tumbuh seperti huruf “V” atau yang dikenal dengan widow’s peak.
Tumbuhnya rambut seperti huruf “V” dikontrol oleh gen W (diambil dari widow’s
peak). Gen W ini bersifat dominan, orang yang memiliki pertumbuhan rambut pada
dahi memiliki gen WW (homozigot dominan) atau gen Ww (heterozigot), sedangkan
orang yang tidak memiliki pertumbuhan rambut seperti huruf “V” memiliki genotip
homozigot resesif (ww).

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 24


(a) (b)
Sumber: Reece dkk., 2012

Gambar 5.2 Pertumbuhan Rambut pada Dahi (a) seperti Huruf “V” (Memiliki Gen WW atau Ww),

(b) Melengkung (Memiliki Gen ww).

. 3.
Masih ingatkah kamu pada kegiatan pengamatan karakteristik teman-
temanmu? Ketika kamu mengamati telinga teman-temanmu ada yang cuping
telinganya melekat dan ada yang terlepas (lihat Gambar 4.2). Seperti yang telah
dipaparkan sebelumnya tipe perlekatan cuping telinga ini juga dikontrol oleh gen,
yaitu gen G untuk cuping telinga terpisah atau terlepas dan gen g untuk cuping
telinga melekat. Jadi, seseorang yang memiliki gen G (baik bergenotip GG atau Gg)
akan memiliki tipe perlekatan cuping telinga terpisah, sedangkan yang memiliki tipe
perlekatan cuping melekat memiliki gen gg.

. 4.
Bentuk rambut juga dikode oleh gen. Ada dua versi gen yang
mengendalikan tipe rambut, gen C (dominan) mengkode rambut keriting, dan gen s
(resesif) mengkode rambut lurus. Bentuk rambut merupakan kasus yang menarik
yang dikenal dominansi tidak sempurna. Artinya, jika kamu memiliki salah satu dari
kedua jenis gen tersebut (gen C dan gen s), kamu akan mendapat campuran dari
keduanya yaitu rambutmu akan menjadi berombak (Cs). Jadi, orang yang memiliki
rambut keriting memiliki genotif CC, orang yang memiliki rambut berombak
memiliki genotif Cs, dan yang memiliki rambut lurus memiliki genotip ss.

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 25


(a) (b) (c)

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 5.3 Bentuk Rambut (a) Rambut Keriting, (b) Rambut


Lurus, dan (c) Rambut Bergelombang/ Ikal.

B.

Albino Albino
Buta warna Hemofilia
Kanker Mutasi
Hemofilia Kanker

Membantu kamu memahami bagaimana kelainan-kelainan sifat pada manusia


diturunkan dari orang tua kepada anaknya.

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 26


1.
.
Pernahkan kamu melihat
seseorang yang seluruh tubuhnya
putih, termasuk pula rambutnya?
Orang yang demikian menderita
penyakit albino. Albino merupakan
kelainan yang disebabkan tidak
adanya zat warna (pigmen) yang
jabar.idntimes.com
disebut zat melanin. Orang yang Gambar 5.4 Anak yang Normal (Kiri) dan Albino
menderita kelainan ini pada (Kanan)

umumnya akan mengalami fotofobia


atau takut cahaya. Pigmen melanin
berfungsi untuk melindungi kulit
dari sinar ultraviolet.
Tidak adanya pigmen kulit membuat penderita lebih rentan terserang kanker kulit dan
kulit mudah melepuh akibat terpapar sinar matahari. Gen penyebab kelainan ini bersifat
resesif (gen a). Orang yang menderita kelainan ini memiliki genotip homozigot resesif
(aa), sedangkan orang yang normal memiliki genotip homozigot dominan (AA)
sedangkan yang menjadi carrier atau pembawa memiliki genotip heterozigot (Aa).

2.
Buta warna adalah kelainan seseorang yang tidak dapat membedakan
beberapa warna dengan baik, biasanya antara merah, oranye, biru, dan hijau.

Sumber: catarac-surgey.info

Gambar 5.5 Tes Buta Warna

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 27


Penyakit buta warna diakibatkan gen yang berada pada kromoson kelamin X.
Seorang perempuan akan menderita buta warna jika kedua kromosom X mengandung

gen buta warna (XcbXcb), namun jika hanya salah satu kromosom X yang mengandung

gen buta warna (XcbX) maka perempuan tersebut akan menjadi pembawa (carrier) gen
buta warna tanpa menjadi penderita. Pada laki-laki jika kromosom X mengandung gen

buta warna maka akan langsung menderita buta warna (XcbY).

3.

Hemofilia adalah kelainan dimana


darah sulit untuk menggumpal saat terjadi
luka pada bagian tubuh tertentu yang
disebabkan tidak dihasilkannya faktor
penggumpalan darah dalam tubuh
seseorang. Saat penderita hemofilia
mengalami luka disertai pecahnya
pembuluh darah, maka darah akan terus
Sumber: www.ehealthyblog.com mengalir keluar dan sukar membeku
Gambar 5.6 Luka pada Orang yang
Menderita Hemofilia sehingga penderita dapat mengalami
kekurangan darah dan dapat menyebabkan
kematian.

Gen hemofilia terletak pada kromosom X dan sering ditandai dengan lambang X h
(huruf X sebagai penanda jenis kromosom, huruf h sebagai penanda gen hemofilia). Jika
wanita memiliki salah satu kromosom X yang mengandung gen hemofilia (memiliki genotip

XhX) maka ia akan menjadi pembawa (carrier) kelainan hemofilia. Wanita dengan kedua

kromosom X mengandung gen hemofilia (memiliki genotip X h Xh) akan langsung


meninggal (letal) pada saat dilahirkan. Orang laki-laki memiliki satu kromosom X saja,
sehingga orang laki-laki yang menderita hemofilia adalah laki-laki yang memiliki kromosom

X yang mengandung gen hemofilia (XhY).

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 28


4.

Pernahkah kamu mendengar penyakit kanker? Kamu tentunya sudah mengetahui


bahwa setiap sel akan mengalami pembelahan. Pembelahan secara normal merupakan suatu
proses yang disusun dan dilakukan secara hati-hati serta dikontrol oleh berbagai gen. Kanker
sebenarnya merupakan perkembangan dari sel tumor, yaitu sel yang terus membelah diluar
kendali.

Sumber: img.webmd.com

Gambar 5.7 Kanker Kulit yang Terus Berkembang

Pembelahan diluar kendali ini terjadi akibat adanya mutasi atau kerusakan pada gen
pengontrol pembelahan sel. Mutasi ini dapat disebabkan oleh sinar X, sinar UV, sinar
gamma, zat kimia berbahaya, atau akibat infeksi virus. Sebenarnya, mutasi yang terjadi pada
satu gen saja sebenarnya tidak cukup untuk menghasilkan sel tumor. Hal ini disebabkan
tubuh memiliki mekanisme perbaikan gen yang rusak. Namun, sejalan dengan
bertambahnya waktu jika semakin banyak mutasi yang terjadi, maka mutasi tersebut akan
terakumulasi menjadi banyak dan menyebabkan gen pengontrol pembelahan rusak
akibatnya sel-sel membelah tanpa henti. Jika sel tumor ini tidak segera diatasi maka sel-sel
tumor dapat terus berkembang dan mampu untuk menyebar ke seluruh tubuh membentuk
berbagai jenis kanker, misalnya kanker kulit, kanker rahim, kanker payudara, dan kanker
prostat.

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 29


MATERI PENERAPAN PEWARISAN SIFAT
DALAM PEMULIAAN MAKHLUK
6 HIDUP

A. Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Tumbuhan

Sudah lama manusia memanfaatkan pengetahuannya terkait dengan genetika di bidang


pertanian, salah satunya yaitu dalam penyiapan bibit unggul melalui pembuatan varietas
hibrida. Pernahkah kamu mendengar varietas padi hibrida atau jagung hibrida? Varietas
hibrida merupakan suatu jenis tumbuhan yang merupakan keturunan dari persilangan antara
dua atau lebih jenis tumbuhan yang memiliki karakteristik genetik yang berbeda.
Persilangan ini tentunya juga berdasar pada penemuan yang dilakukan Mendel tentang
hukum pewarisan sifat. Varietas hibrida ini dibuat untuk mengambil manfaat dari
munculnya kombinasi yang baik dari induk-induk yang disilangkan. Padi hibrida dapat
menghasikan beras 30% lebih banyak daripada padi pada umumnya, lebih tahan terhadap
lahan yang kering, lebih pulen, lebih wangi, dan lebih cepat dipanen. Contoh padi hibrida
misalnya varietas Arize, Intani, PPH, Bernas Prima, dan varietas IPB 4S.

Sumber:http://faperta.ipb.ac.id

Gambar 6.1 Padi Varietas IPB 4S

Varietas padi IPB 4S merupakan varietas padi yang dikembangkan oleh Institut
Pertanian Bogor (IPB). Padi ini dikembangkan dalam rangka membantu pemerintah
mencegah krisis pangan. Padi varietas ini dapat dipanen setelah ± 112 hari setelah
penanaman, memiliki tekstur yang pulen, tahan terhadap hama tungro, dan mampu
menghasilkan hasil panen sebesar 10,5 ton/ Ha.

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 30


Selain padi juga ada jagung hibrida, misalnya Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2,
Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2, Malin, Metro, dan Varietas Bima. Jagung varietas BIMA-
14 Batara merupakan jagung hibrida unggul yang dihasilkan dari hasil persilangan
galur atau jenis dari Balai Penelitian Sereal dengan galur hasil kerjasama dengan
Syngenta, perusahaan asal Swiss yang bergerak dalam bidang agrobisnis termasuk biji
dan bahan kimia pertanian serta terlibat aktif dalam penelitian di bidang gen-gen tumbuhan
dan bioteknologi. Hibrida BIMA-14 Batara ini dapat dipanen sekitar ± 95 hari
setelah penanaman, memiliki tinggi ± 199 cm, memiliki perakaran yang kuat sehingga
tidak mudah roboh.

Sumber: balitsereal.litbang.deptan. go.id

Gambar 6.2 Jagung Varietas BIMA-14 Batara

Penampilan jagung ini kokoh dan seragam, kelobot jagung menutup rapat sehingga
tahan penyakit bulai, karat, dan bercak daun. Selain berpotensi hasilnya tinggi, tanaman
jagung hasil persilangan ini memiliki ketahanan yang lama sehingga dapat digunakan sebagai
pakan ternak sapi dan domba. Bentuk biji jagung ini seperti mutiara dan berwarna kuning
sehingga sangat baik digunakan sebagai pakan ternak ayam. Jagung varietas BIMA-14
Batara ini mampu menghasilkan hasil panen sebesar 12,9 ton/ha.

B. Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Hewan

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 31


Pewarisan sifat juga berperan penting dalam
pemuliaan hewan, yaitu dalam rangka untuk
menghasilkan hewan ternak berkualitas tinggi,
misalnya unggas yang mampu menghasilkan
banyak telur atau sapi dengan kualitas susu dan
daging yang baik. Tahukah kamu bahwa ayam
potong ini sebenarnya merupakan hasil persilangan
beberapa jenis ayam. Ayam broiler dapat
dikelompokkan berdasar asal daerahnya antara
lain: Amerika, Mediterania, Inggris, dan Asia.
Kanatlidunyasi.com Pada umumnya ayam broiler di Indonesia juga
Gambar 6.3 Ayam berasal dari daerah-daerah tersebut.
Playmouth Rock Putih

Contoh jenis ayam broiler dari Asia yaitu jenis Brahma yang berasal dari India.Ayam
broiler dari Inggris misalnya jenis Cornish, ayam ini memiliki tubuh yang pendek, namun
menghasilkan banyak daging. Ayam broiler dari Amerika misalnya jenis Playmouth Rock,
ayam ini memiliki bulu butih keabuan, tubuh besar, daging yang lezat, dan mampu
menghasilkan telur dengan baik. Ayam ini dihasilkan dari persilangan ayam Dominique
dengan ayam jenis Black Cochin. Commented [A8]: Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas
IX Semester 2

PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP SMP/MTS IX 32

Anda mungkin juga menyukai