Anda di halaman 1dari 11

DIVERSIFIKASI PANGAN DALAM MEWUJUDKAN

KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA

Untuk Memenuhi Tugas Makalah

Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Fida Pangesti, S.Pd, MA

Disusun Oleh :

Achmad Naufal

201810220311100

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS PERTANIAN-PERTENAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018

i
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Bahasa Indonesia, dengan
judul : “Diverifikasi Pangan Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di
Indonesia”.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Malang, 12 Desember 2018

Achmad Naufal

i
DAFTAR ISI

BAB 1 ................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah: ................................................................................................. 2

1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3

2.1 Pengertian Diversifikasi Pangan........................................................................... 3

2.2 Tujuan Diversifikasi Pangan.................................................................................. 4

1) Menurunkan Ketergantungan Masyarakat Terhadap Impor Beras ..................... 4

2) Mencapai Pola Konsumsi Pangan ....................................................................... 4

3) Mewujudkan Pola Pangan Sehat ......................................................................... 4

4) Gizi Yang Terjangkau Oleh Semua Tingkat Pendapatan Masyarakat ................ 4

2.3 Pelaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia .................................................. 5

2.4 Ketahanan Pangan Nasional .................................................................................. 6

BAB 3 ................................................................................................................................. 7

PENUTUP...................................................................................................................... 7

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 8

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Riyadi (2003) menyimpulkan bahwa pangan menjadi komoditas
yang strategis, yang berfungsi dalam mencukupi kebutuhan bahan pangan pokok
masyarakat dan menjadi bagian dari pemenuhan hak asasi setiap rakyat Indonesia.
Hal itu terdapat di dalam Undang-Undang No 7 Tahun 1996 tentang tujuan
pangan, yaitu mencapai kecukupan pangan yang berdampak pada kualitas sumber
daya manusia sekaligus ketahanan pangan bangsa. Untuk mencapai tujuan
tersebut, kebijakan pangan dilakukan guna menjamin bahan pangan yang tersedia
cukup dan dapat dijangkau oleh masyarakat indonesia.
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan akan bahan pangan, pemerintah
indonesia berupaya secara maksimal mungkin supaya kebutuhan akan bahan
pangan dapat terpenuhi. Adanya perubahan kebijakan serta potensi bahan pangan
di daerah yang beraneka ragam diharapkan terjadinya perubahan pola makan di
masyarakat. Pada tahu 1960-an pemerintah telah menyarankan mengonsumsi
bahan pangan pokok selain beras guna terciptanya swasembada pangan (Rahardjo,
1993).

Program diversifikasi tanaman pangan sebenarnya harus berorientasi pada


strategi pemberdayaan tanaman lokal (Rachman dan Ariani, 2008). Keunikan
lahan yang bervariasi di Indonesia berpengaruh pada pola konsumsi jenis tanaman
pangan untuk mencukupi kebutuhan akan kalori. Jenis tanaman padi hanya efektif
ditanam di Pulau Jawa dan beberapa wilayah lain. Bukan berarti daerah tersebut
tidak memungkinkan untuk dilakukannya diversifikasi tanaman pangan. Hampir
semua wilayah di Indonesia punya potensi untuk dikembangkan mejadi
diversifikasi jenis tanaman pangan (Husodo, 2004). Masyarakat harus paham
tentang diversifikasi pangan supaya kebutuhan pangan masyarakat dapat
terpenuhi, maka dari itu saya merasa perlu menyusun makalah dengan judul
“Diversifikasi Pangan Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Indonesia”.

1
1.2 Rumusan Masalah:
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah adalah sebagai
berikut:

a. Apa pengertian diversifikasi pangan?


b. Apa tujuan diversifikasi pangan?
c. Apa itu ketahanan pangan nasional?
d. Bagaimana pelaksanaan diversifikasi pangan guna mewujudkan ketahanan
pangan di Indonesia?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai
berikut:

a. Menjelaskan tentang pengertian diversifikasi pangan


b. Menjelaskan tentang tujuan diversifikasi pangan
c. Menjelaskan mengenai ketahanan pangan nasional
d. Menjelaskan tentang pelaksanaan diversifikasi pangan guna mewujudkan
ketahanan pangan di Indonesia

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diversifikasi Pangan


Diversifikasi yaitu cara untuk membuat sesuatu lebih beragam sehingga
tidak tergantung pada satu benda. Di lingkup pangan, diversifikasi dibagi menjadi
dua, yaitu diversifikasi konsumsi pangan dan diversifikasi tanaman pangan.
Kedua bentuk diversifikasi tadi saling berkaitan guna mewujudkan ketahanan
pangan.Jika diversifikasi konsumsi pangan mengurus tentang konsumsi pangan
masyarakat Indonesia maka diversifikasi tanaman pangan berhubungan dengan
cara bercocok tanam.
Menurut (Riyadi, 2003) proses yang tidak bergantung pada satu jenis
tanaman pangan melainkan mempunyai berbagai macam jenis tanaman pangan
disebut diversifikasi pangan. Alasan estimasi masyarakat guna menyortir bahan
pangan pokok pada bagian produksi, bagian pengolahan, dan bagian konsumsi
bahan pangan. Diversifikasi pangan bertujuan guna memenuhi keberagaman
kandungan gizi sehingga bisa menjamin perkembangan gizi masyarakat itu
sendiri.
Para pakar telah merumuskan konsep diversifikasi dalam kebijakan
pembangunan pertanian di Indonesia. Menurut (Kriswantriyono, 2004)
diversifikasi pangan berhubungan dengan perkembangan kualitas sumber daya
manusia dan peningkatan pembangunan pertanian di bidang pangan serta
perbaikan gizi masyarakat, yang mencakup produksi, konsumsi, pemasaran, dan
distribusi. Menurut (Pakpahan dan Suhartini, 1989) diversifikasi tidak hanya
berfokus pada bahan pangan pokok saja tetapi juga menghimbau kepada
masyarakat untuk mencoba bahan pangan lainnya yang memiliki nilai gizi setara
dengan bahan pangan pokok.

3
2.2 Tujuan Diversifikasi Pangan
Diversifikasi tanaman pangan mempunyai dua tujuan, yaitu konsep
pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan konsep kesejahteraan
masyarakat (Suyastiri, 2008). Fakta yang terjadi sekarang ini, sistem konsumsi
pangan tetap bergantung pada satu jenis tanaman, yaitu beras. Berdasarkan hal itu,
tujuan diversifikasi pangan berdasarkan konsep pembangunan berkelanjutan
yaitu:
1) Menurunkan Ketergantungan Masyarakat Terhadap Impor Beras
Masyarakat sekarang lebih memilih mengkonsumsi satu jenis makanan
pokok yaitu beras, sehingga persediaan beras makin lama berkurang yang
berakibat pemerintah melakukan impor beras. Dengan dilaksanakannya
diversifikasi pangan diharapkan masyarakat dapat mengurangi mengkonsumsi
satu jenis makanan pokok saja dan mengkonsumsi bahan pangan lainnya dengan
begitu dapat mengurangi impor beras di masyarakat.
2) Mencapai Pola Konsumsi Pangan
Ketahanan pangan berfokus pada aspek bagian sumberdaya untuk
penggunaan yang efektif, supel, dan konstan guna memanfaatkan potensi lokal
yang tersedia. Prinsip utama dilakukannya diversifikasi pangan yaitu
memaksimalkan bahan pangan lokal agar dapat diterima oleh masyarakat.
3) Mewujudkan Pola Pangan Sehat
Diversifikasi pangan memiliki tujuan untuk memberikan gizi yang baik
untuk kesehatan masyarakat itu sendiri, dengan begitu pola pangan sehat di
masyarakat dapat terwujud.
4) Gizi Yang Terjangkau Oleh Semua Tingkat Pendapatan Masyarakat
Konsumsi masyarakat yang selama ini hanya mengkonsumsi satu jenis
bahan pangan yaitu beras membuat harga beras di pasaran melonjak naik. Yang
berakibat persediaan beras semakin menipis yang membuat pemerintah harus
melakukan impor beras. Melalui diversifikasi pangan masyarakat dapat
mengkonsumsi jenis bahan pangan lainnya.

4
2.3 Pelaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia
Pada hakekatnya diversifikasi pangan harus berfokus pada jenis tanaman
pangan lokal. Indonesia merupakan negara yang kaya akan flora dan fauna yang
beraneka ragam. Indonesia memiliki banyak sekali jenis tanaman sehingga
keberagaman tanaman tersebut berfungsi sebagai bahan pangan, obat, dan
sandang bagi masyarakat Indonesia. Untuk jenis tanaman pangan, Indonesia
memiliki potensi untuk digali lebih lanjut yang diperlukan guna memenuhi
kebutuhan pangan masyarakatnya.
Ini berarti bahwa sebagian besar wilayah di Indonesia memiliki potensi
untuk dikembangkan lebih lanjut karena keberagaman produksi pangan dan
konsumsi tanaman pangannya.Dalam pelaksanaan diversifikasi pangan perlu
dilakukan pemilihan tanaman mana yang cocok untuk bisa dikonsumsi oleh
masyarakat. Berikut ini merupakan jenis tanaman pangan untuk keperluan
konsumsi yang digunakan untuk pelaksanaan diversifikasi pangan.
1) Umbi-Umbian
Umbi-umbian merupakan jenis tanaman lokal yang mudah ditanam di
hampir seluruh wilayah di Indonesia. Umbi-umbian sendiri cukup populer
dikalangan masyarakat namun belum dimanfaatkan secara optimal. Di Indonesia
terdapat beragam umbi-umbian seperti ubi jalar,ubi kayu, talas, dll. Sampai
sekarang umbi-umbian masih jarang diolah menjadi bahan pangan pokok
pengganti nasi padahal kandungan karbohidrat di dalam umbi-umbian cukup
tinggi untuk memenuhi kebutuhan energi selama seharian, melainkan hanya
diolah menjadi bahan pangan alternatif saja.
2) Serelia
Tanaman Jenis Serelia merupakan tanaman yang mudah untuk ditanam di
hampir semua wilayah di Indonesia. Tanaman jenis serelia seperti jagung dan
sorgum memiliki nilai gizi yang tinggi yang harusnya dapat menjadi bahan
pangan pokok pengganti nasi, selain itu tanaman jenis serelia cukup populer di
masyarakat. Namun sayangnya Tanaman jenis serelia masih jarang dikonsumsi
oleh masyarakat Indonesia dikarenakan pengolahan dan pemanfaatan yang kurang
optimal oleh masyarakat sehingga hanya menjadi bahan pangan alternatif.

5
3) Rimpang
Di Indonesia terdapat dua jenis tanaman rimpang yaitu gayong dan garut.
Tanaman gayong tidak terlalu dikenal masyarakat sehingga pemanfaatannya
sendiri kurang maksimal padahal tanaman gayong mudah untuk ditanam di
wilayah Indonesia. Untuk jenis tanaman garut sendiri kurang populer di
masyarakat Indonesia. Dua tanaman di atas seharusnya bisa kita manfaatkan
menjadi bahan pangan pokok karena memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi.
Dari ketiga jenis kelompok tanaman di atas, hanya beberapa yang
dijadikan sebagai sasaran pelaksanaan diversifikasi konsumsi pangan melalui
program Percepatan Program Diversifikasi Pangan (PPDP). Pihak Departemen
Pertanian (Deptan) RI hanya berfokus pada tanaman ubi kayu, ubi jalar, dan
jagung sebagai komoditas alternatif dari komoditas utama. Ketiga jenis tanaman
tersebut selain mempunya kandungan karbohidrat dan gizi yang tinggi juga cukup
dikenal oleh masyarakat Indonesia sehingga mempermudah pemerintah dalam
mensosialisasikan kepada masyarakatnya.

2.4 Ketahanan Pangan Nasional


Diversifikasi pangan saling berhubungan dengan kebijakan ketahanan
pangan nasional. Pelaksanaan kebijakan guna diversifikasi pangan telah
dilaksanakan tahun 1960an guna mengantisipasi kebutuhan akan jenis bahan
pangan (Handewi dan Ariani, 2008). Tahun 1974, dikeluarkan Instruksi Presiden
(Inpres) Nomor 14 Tahun 1974 mengenai Usaha Perbaikan Menu Makanan
Rakyat (UPMMR).
Tujuan dikeluarkannya instruksi presiden yaitu untuk meneruskan upaya
diversifikasi pangan dalam meningkatkan gizi masyarakat. Ketahanan pangan
menitik beratkan pada gizi masyarakat, baik kuantitas maupun kualitas dalam
rangka untuk membuat sumber daya manusia yang berkualitas. Tujuan ketahanan
pangan agar terpenuhinya gizi masyarakat Indonesia dengan harga yang
terjangkau oleh semua kalangan dan kualitas gizi yang baik dan seimbang.

6
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diversifikasi pangan merupakan upaya yang sangat erat kaitannya
dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, pembangunan pertanian di
bidang pangan dan perbaikan gizi masyarakat, yang mencakup aspek produksi,
konsumsi, pemasaran, dan distribusi. Dengan dilakukannya diversifikasi pangan
maka akan terwujud ketahanan pangan yang memiliki tujuan untuk mencapai
terpenuhinya gizi nasional dengan harga yang terjangkau dan kualitas gizi yang
tinggi.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Rahardjo, M.D. 1993. Politik Pangan dan Industri Pangan di Indonesia.


Prisma No. 5, Th XXII. Hlm. 13-24. LP3ES. Jakarta.
2. Riyadi, 2003, Kebiasaan Makan Masyarakat Dalam Kaitannya Dengan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan: Prosiding Simposium Pangan dan
Gizi, Serta Kongres IV Pangan dan Gizi Indonesia, Jakarta.
3. Kriswantriyono, A., 2004, “Memimpikan Kembali Swasembada Beras”,
Prosiding Pembangunan Pertanian: Agribisnis, Pangan, dan
Kelembagaan, PSP-LPPM, IPB.
4. Pakpahan, A., dan Suhartini, Sri Hastuti. 1989. Permintaa Rumahtangga
Kota di Indonesia terhadap Keanekaragaman Pangan “Jurnal
Agroekonomi “ vol8 no 2 Oktober.
5. Suyastiri, Ni Made, 2008, “Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok
Berbasis Potensi Lokal Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan
RumahTangga Pedesaan di Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung
Kidul”, Jurnal Ekonomi Pembangunan,b Volume 13, Nomor 1 (51-60).
6. Rachman, Handewi P. S. dan Mewa Ariani, 2008, “Penganekaragaman
Konsumsi Pangan di Indonesia: Permasalahan dan Implikasi Untuk
Kebijakan dan Program Penganekaragaman Konsumsi Pangan”, Analisis
Kebijakan Pertanian, Volume O6, Nomor 02 (140-154).
7. Husodo, S.Y. Muchtadi, 2004, “Alternatif Solusi Permasalahan dalam
Ketahanan Pangan”, Makalah Pada Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi (WNPG) VIII, Jakarta, 17-19 Mei 2004.

Anda mungkin juga menyukai