Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TRAKEA

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HUSADA MANDIRI POSO
KATA PENGANTAR

Puji syukur patut kita naikan kepda Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya
saya dapat meneylesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Dalam penulisan dan
penyusunan makalah ini saya menyadari banyak kekurangan baik dalam teknis
penulisan maupun materi yang saya susun. Mengingat kemampuan saya yang
masih dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari rekan-rekan sekalian sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan
makalah ini.

Poso, 27 Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. ii

Daftar Isi........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Tujuan Penulisan ............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi .............................................................................................. 3
B. Anatomi Trakea ................................................................................. 3
C. Fungsi Trakea .................................................................................... 4
D. Struktur Trakea.................................................................................. 5

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 7
B. Saran .................................................................................................. 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagai makhluk hidup kita masih hidup sampai saat ini karena
setiap saat kita selalu bernafas menghirup udara. Makhluk hidup, di dunia
ini, baik itu hewan maupun manusia akan mati (wafat) jika sudah tidak
dapat bernafas lagi. Sebenarnya bagaimana sistem pernafasan yang
terdapat dalam tubuh kita ? maka dari itu penulis ingin mengetahui lebih
banyak tentang sistem pernapasan pada mammalia khususnya manusia.
Sistem pernapasan secara garis besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan
saluran yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya, yaitu
hidung, tekak, pangkal tenggorok, tenggorok, cabang tenggorok.
Metabolisme normal dalam sel-sel makhluk hidup memerlukan
oksigen dan karbon dioksida sebagai sisa metabolisme yang harus
dikeluarkan dari tubuh. Pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh makhluk
hidup di sebut pernapasan atau respirasi. O2 dapat keluar masuk jaringan
dengan cara difusi.
Pernapasan atau respirasi dapat dibedakan atas dua tahap. Tahap
pemasukan oksigen ke dalam dan mengeluarkan karbon dioksida keluar
tubuh melalui organ-organ pernapasan disebut respirasi eksternal.
Pengangkutan gas-gas pernapasan dari organ pernapasan ke jaringan tubuh
atau sebaliknya dilakukan oleh sistem respirasi. Tahap berikutnya adalah
pertukaran O2 dari cairan tubuh (darah) dengan CO2 dari sel-sel dalam
jaringan, disebut respirasi internal.

B. TUJUAN PEULISAN
1. Mengetahui apa definisi trakea
2. Mengetahui bagaimana anatomi trakea

1
3. Mengetahui apa fungsi trakea
4. Mengetahui apa struktur trakea

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI
Trakea adalah tuba yang memiliki diameter sekitar 20-25 mm dan panjang
sekitar 10-16 cm. memanjang berbentuk tabung tersusun atas 20 tulang rawan
berbentuk cincin yang kuat,tapi fleksibel.Trakea terletak setelah laring dan
sebelum bronkus serta bersebelahan dengan esofagus. Trakea merupakan
organ yang berfungsi untuk menyalurkan udara yang masuk ke bronkus dan
alveolus sekaligus menyaring debu atau kotoran yang terdapat di dalam udara
tersebut. Trakea dalam bahasa indonesia sering disebut dengan Batang
Tenggorokkan.

B. ANATOMI TRAKEA
Trakea tersusun atas jalinan berbagai jaringan yang sama dengan saluran
pernapasan lainnya, trakea memiliki kemiripan dengan bronkus atau pun
laring. Struktur trakea dibagi 4 yaitu:
1. Jaringan epitel
Jaringan epitelium yang melapisi dinding sebelah dalam bagian trakea
merupakan epitel silindris bersilia. Sel – sel epitel pada lapisan ini
menghasilkan lendir atau mukus yang menjalankan fungsi proteksi.
2. Jaringan tulang rawan
Terdapat enam belas sampai dua pulung tulang rawan hialin yang
berbentuk “C” yang menyusun saluran ini. Bagian yang terbuka dari
tulang rawan “C” ini terletak di bagian posterior yaitu bagian yang
bersebelahan dengan esofagus. Sebelah dalam tulang rawan terdapat
lamina propia yang berisi jaringan ikat dan otot.
3. Jaringan otot

3
Jenis otot yang menyusun trakea sama dengan otot yang menyusun saluran
pernapasan lainnya yaitu otot polos. Jaringan ini terdapat di bagian yang
terbuka pada bentuk “C” tulang rawan yang menyusun organ ini. Fungsi
otot pada organ ini terkait dengan pergerakan pernapasan dan
mengakomidasi dalam mekanisme batuk atau tersedak.
4. Jaringan ikat
Lapisan lamina propia yang terdaat di sebelah dalam tulang rawan
merupakan sekumpulan sel – sel jaringan ikat. Lapisan ini berfungsi
sebagai penghubung antara jaringan satu dengan lainnya. Selain itu,
terdapat ligamentum yang berfungsi menghubungkan antar tulang rawan
yang berbentuk “C” pada trakea. Selain itu, ligamen ini menjembatani
antara kedua ujung tulang rawan yang berbentuk “C”.

C. FUNGSI TRAKEA
1. Sebagai bagian dari sistem pernapasan
Trakea merupakan tabung pernapasan yang terletak setelah laring. Udara
yang melewati trakea akan menuju bronkus, kemudian alveolus baru ke
paru. Di dalam trakea, debu atau kotoran yang masih ada di dalam udara
yang dibawa akan disaring oleh trakea.Selain itu trakea juga dapa menjaga
kelembaban udara serta ikut serta dalam pengaturan suhu udara karena
memiliki lendir (mukus) pada mukosanya.
2. Punya peran dalam proses pencernaan
Sebagian dinding trakea menyatu dengan dinding organ pencernaan, yaitu
esofagus. Jadi secara tidak langsung trakea juga memiliki pengaruh
terhadap proses pencernaan pada manusia. Apabila terjadi sumbatan pada
trakea maka akan menjadi masalah juga bagi esofagus yang melekat
dengannya.
3. Mencegah benda berbahaya masuk ke dalam paru-paru (melindungi
saluran pernapasan)
Ketika ada benda asing yang masuk melalui saluran pernapasan dan
sampai ke trakea, maka benda tersebut akan terjebak dan melekat pada

4
lendir trakea yang lengket. Kemudian benda atau bakteri itu akan
dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk dahak atau cairan kental (karena
bercampur dengan mukus trakea).

D. STRUKTUR TRAKEA

Trakea merupakan tabung yang dibentuk oleh 16 – 20 cincin tulang rawan


yang berbentuk seperti huruf C. Cincin ini tidak berbentuk lingkaran karena
kedua ujungnya tidak menyatu akibat penempelan esofagus pada dinding
trakea. Selain itu hal ini juga berguna agar trakea tetap terbuka serta
melakukan sedikit perubahan diameternya ketika dibutuhkan sehingga udara
masuk dan keluar dengan lancar. Cincin ini juga diikat bersama dengan
jaringan fribrosa. Trakea bersifat kuat, tetapi juga elastis. Trakea disusun oleh
epitel bersilia yang memiliki sel goblet, sel ini akan menghasilkan mukus
(cairan kental/lendir) yang melindungi dinding trakea. Ketika hampir sampai
ke paru, struktur trakea membentuk dua cabang (kiri dan kanan) yang akan
berhubungan langsung dengan bronkus, alveolus dan paru-paru.

Dinding Trakea terbagi 4 lapisan :

1. Lapisan Dalam (Jaringan Mukosa)


Pada trakea disusun oleh sel epitel silindris bersilia dengan sel goblet.
Lapisan Dalam berfungsi untuk menghasilkan mukus (lendir/cairan
kental) yang melindungi dinding trakea juga untuk melindungi saluran
pernapasan dari benda asing (proteksi).

5
2. Lapisan Tengah (Jaringan Otot Dan Tulang Rawan)
Lapisan tulang rawan tempat terletaknya tulang rawan berbentuk
sepertin huruf C yang telah kami jelaskan sebelumnya. Bagian yang
terbuka pada tulang rawan ini terletak pada bagian posterior
(belakang)nya yaitu tempat bertemunya trakea dengan esofagus. Di
sekitar cincin tulangr rawan tersebut terdapat jaringan otot yang berupa
otot polos, fungsinya adalah untuk pergerakan pernapasan, mengontrol
refleks batuk atau tersedak. Pada lapisan ini juga terdapat struktur yang
mengubungkan antar cincin tulang rawan trakea serta menjaga kedua
ujung cincin tetap dalam keadaan optimalnya.
3. Lapisan Terluar Adventitia (Jaringan Ikat)
Lapisan terluar yang disusun oleh jaringan ikat. Pada lapisan ini juga
dapat ditemukan pembuluh darah, saraf, dan jaringan lemak.
4. Lapisan Submukosa
Lapisan submukosa letaknya setelah lapisan mukosa. Pada lapisan ini
terdapat banyak pembuluh darah dan daraf. Lapisan submukosa ini
memungkinkan terjadinya pergerakan pada mukosa trakea.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Trakea adalah tuba yang memiliki diameter sekitar 20-25 mm dan panjang
sekitar 10-16 cm. memanjang berbentuk tabung tersusun atas 20 tulang rawan
berbentuk cincin yang kuat,tapi fleksibel.Trakea terletak setelah laring dan
sebelum bronkus serta bersebelahan dengan esofagus. Trakea merupakan
organ yang berfungsi untuk menyalurkan udara yang masuk ke bronkus dan
alveolus sekaligus menyaring debu atau kotoran yang terdapat di dalam udara
tersebut. Trakea dalam bahasa indonesia sering disebut dengan Batang
Tenggorokkan.

B. SARAN
Setelah membaca makalah saya, saya berharap kepada pembaca, khususnya
pada mahasiswa keperawatan dapat lebih memahami lebih dalam mengenai
trakea.

Anda mungkin juga menyukai