Anda di halaman 1dari 6

Bismillahirrahmanirrahim

PATOLOGI
Patologi adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang penyebab suatu penyakit dan serta
mekanisme yang menimbulkan penyebab tersebut melalui penelitian dan pengamatan ilmiah.

Patologi terdiri dari Patologi Anatomi dan Patologi Klinik. Patologi Anatomi adalah ilmu yang
mempelajari penyakit dengan memeriksa sampel jaringan yang diperoleh melalui pembedahan atau autopsi
dari bagian-bagian tertentu dari tubuh. Patologi Anatomi membantu menentukan penyebab dan efek dari
penyakit tertentu. Patologi Klinik adalah studi penyakit melalui evaluasi proses biokimia tubuh seperti
produksi hormon, enzim dan lainnya. Seorang Ahli Patologi Klinis menganalisis darah, urin dan cairan
tubuh lainnya.

Patofisiologi adalah diambil dari dua kata yaitu patologi dan fisiologi. Patologi telah dijelaskan
diatas sedangkan fisiologi adalah ilmu tentang fungsi organ tubuh yang normal. Jadi, Patofisiologi adalah
ilmu yang mempelajari mengenai fungsi-fungsi tubuh yang mengalami gangguan atau fungsi-fungsi yang
berubah akibat proses penyakit

Berdasarkan penyebabnya penyakit diklasifikasikan menjadi 14 macam, antara lain:


1. Penyakit Herediter : Penyakit akibat kelainan kromosom atau gen dalam herediter
2. Penyakit Kongenital : Penyakit yg terjadi sejak lahir (penyebab diketahui atau tidak)
3. Penyakit Toksik : Penyakit akibat racun
4. Penyakit Infeksi : Penyakit akibat agent biologis masuk kedalam tubuh
5. Penyakit Traumatik : Penyakit disebabkan cedera fisik
6. Penyakit Degeneratif : Disebabkan degenerasi berbagai bagian tubuh. Ex: osteoporosis,
arteriosklerosis
7. Penyakit Imunologik : Disebabkan hipersensitivitas, autoimune, imunodefisiensi
8. Penyakit Neoplastik : Disebabkan pertumbuhan sel abnormaltumor atau kanker
9. Penyakit Gizi : Disebabkan defisiensi gizi (protein, kalori, vitamin, mineral)
10. Penyakit Metabolik : Disebabkan gangguan proses metabolik/ hormonal
11. Penyakit Molekuler : Disebabkan kelainan molekul tunggal yang menyebabkan abnormalitas. Ex:
anemia bulan sabit, akibat kesalahan urutan asam amino dalam Hb nya
12. Penyakit Psikogenik : Disebabkan gangguan mental. Ex: Neurosa, skizofrenia
13. Penyakit Iatrogenik : Disebabkan tidak sengaja akibat pengobatan tenaga kesehatan. Ex: efek
diuretik tiazid
14. Penyakit Idiopatik : Penyakit yang penyebabnya tidak diketahui

KONSEP PENYEBAB PENYAKIT

Penyakit adalah kegagalan organisme untuk beradaptasi atau memepertahankan homeostatis


sehingga terjadi penyimpangan atau abnormalitas terhadap fisiologisnya yang disebabkan oleh beberapa
faktor seperti alergi, hipersensitivitas, dll.
Agent merupakan benih yang menyebabkan penyakit seperti jamur, bakteri virus, dll. Sehingga
menimbulkan mekanisme adaptasi dalam tubuh dengan keberadaan leukosit yang berfungsi fagositosis
terhadap benih penyakit yangada. Selain itu, sistem imun juga berperan penting dalam pencegahan penyakit.
Penyakit dapat terjadi karena ada suatu penyebab yang memadai dan perlu. Dengan Etiologi (mempelajari
penyebab penyakit) kita akan mengetahui patogenesis dan riwayat penyakit alamiah serta memudahkan
pencegahan dan pengobatan suatu penyakit.

Terdapat 6 Teori penyebab penyakit, antara lain:


1. Teori Contagion

Menurut teori ini penyakit terjadi karena proses kontak atau bersinggungan dengan sumber penyakit.
Pada masa ini telah ada pemikiran konsep penularan yang berawal dari pengamatan terhadap penyakit kusta
diMesir.Teori ini tentu dikembangkan berdasarkan situasi penyakit pada masa itu di mana penyakit yang
melanda kebanyakan adalah penyakit menular yang terjadi karena adanya kontak langsung

2. Teori Hippocrates
Hipocrates berpendapat bahwa sakit bukan disebabkan oleh hal-hal yang bersifat supranatural tetapi ada
kaitannya dengan elemen-elemen bumi, api, udara, air yang dapat menyababkan kondisi dingin, kering,
panas dan lembab. Kondisi ini dapat berpengaruh pada cairan tubuh, darah, cairan empedu kuning dan
empedu hitam. Pada zaman ini hipocrates telah menghubungkan antara kejadian sakit dengan faktor
lingkungan.
3. Teori Humoral
Dikenal dalam kehidupan masyarakat China yang beranggapan bahwa penyakit disebabkan oleh
gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh. Dikatakan bahwa dalam tubuh manusia terdapat empat macam
cairan yaitu putih, kuning, merah dan hitam. Bila terjadi ketidakseimbangan akan menyebabkan penyakit,
tergantung dari jenis cairan yang dominan.
4. Teori Miasma
Penyakit timbul akibat sisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan sehingga menyebabkan
pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya.
5. Teori Jasad Renik
Para ilmuwan Menemukan bahwa mikroba merupakan etiologi penyakit. Dimana Jasad renik menjadi
sumber tunggal penyebab penyakit, dan semakin berkembang setelah ditemukannya mikroskop.
6. Teori Ekologi Lingkungan
Penyebab penyakit yang menghubungkan antara sumber penyakit, penderita dan lingkungannya. Saat
organisme berinteraksi dengan segala sesuatu di sekitarnya, disanalah terjadi interaksi antara mikroba dan
sumber-sumber penyakit lainnya dengan organisme.
Timbulnya penyakit melalui 3 konsep dasar yaitu Segitiga Epidemiologi (Epidemiologic Triangle) ,
Roda (Wheel) dan Jaring-jaring sebab akibat (The Web of causation). Segitiga Epidemiologi terdiri dari
3 komponen yaitu Agent, Environment dan Host yang saling bersangkutan. Dimana Agent sebagai pejamu
atau induk dari organisme yang rentan terkena faktor penyebab penyakit, Environment sebagai lingkungan
sekitar dan Host sebagai benih penyebab penyakit. Roda menggambarkan penyebab terpenting timbulnya
penyakit sesuai dengan kondisi dan tempatnya. Misalnya, untuk penyakit stress mental yang menjadi
penyebab utamanya adalah pengaruh dari lingkungan sekitar, penyakit sunburn disebabkan pengaruh
lingkungan fisik, penyakit malaria disebabkan pengaruh lingkungan biologis,dan penyakit keturunan
disebabkan oleh pengaruh genetik. Jaring-jaring sebab akibat menjelaskan bahwa suatu penyakit dapat
dicegah atau dihentikan penyebarannya dengan memutuskan beberapa titik pada rantai, karena penyakit
saling berhubungan dan tidak berdiri sendiri.

Perbedaan Sakit dan Sehat menurut WHO terletak pada keoptimalan fungsi kerja tubuh dimana Sehat
mempunyai arti sebagai keadaan kesempurnaan fisik, mental, dan kehidupan sosial dan bukan berarti hanya
bebas dari penyakit atau kelainan/cacat sementara Sakit adalah suatu penyimpangan dari status penampilan
yang optimal. Proses dari sehat menuju sakit melalui sesi keterpaparan dan kerentanan. Keterpaparan
merupakan keadaan dimana host berinteraksi dengan faktor penyakit primer atau sekunder sehingga
memungkinkan menuju proses penyakit. Sementara Kerentanan adalah keadaan dimana host dengan mudah
berinteraksi dengan penyebab penyakit.

CIDERA dan KEMATIAN SEL


Fungsi dan Struktur Sel

Sel merupakan bagian terkecil dalam struktur organisme dan fungsionalnya yang mempunyai
pengaturan kehidupannya sendiri. Sel terdiri dari membran plasma, sitoplasma, nukleus dan nukleoplasma.
Sel tersusun atas beberapa organela yang mempunyai fungsinya masing-masing seperti membran plasma
melapisi sel dan melekatkan sel dengan sel lain, Nukleus yang mengandung genom DNA, Retikulum
Endoplasma dan Badan Golgi pensintesa protein, dll.

Mekanisme adaptasi, Kerusakan dan Kematian Sel

Kerusakan terbagi menjadi Reversibel (dapat kemabali) dan Ireversibel (Tidak dapat kembali).
Sementara beberapa penyebab kematian sel antata lain ischemia, infeksi, toksin dan reaksi imun. Selain itu,
penyebab kerusakan sel adalah Hipoksia (kekurangan O2 / zat-zat makanan yg penting), Bahan kimia; termasuk
obat-obatan Agen fisik, seperti trauma mekanis, panas, radiasi, syok listrik, dll) , Agen mikrobiologi ; jamur,
bakteri, protozoa, cacing, Mekanisme imun (alergi) , Gangguan genetik, misalnya banyaknya kelainan
metabolisme bawaan yang berasal dari kelainan enzim dan Ketidakseimbangan nutrisi.

Akibat Cidera tergantung pada Jenis dan beratnya cidera dan Jenis dan kondisi sel yang terkena. Cidera
sel juga tergantung pada adaptasi sel seperti Hipertropi (peningkatan besar sel yang mengakibatkan
pembesaran organ) contohnya pembesaran uterus karena stimulus dari estrogen, Hiperpelasi (proses adaptasi
dengan melakukan replikasi sel, sehingga penambahan jumlah sel), Atropi (pengecilan ukuran dari sel yang
disebabkan oleh karena sel kehilangan substansi sel, sehingga menyebabkan berkurangnya ukuran organ),
Metaplasia (perubahan reversibel dari fenotip sel yang digantikan oleh tipe sel yang lain).

Kerusakan Sel yang Reversibel apabila kerusakan yang terjadi tidak terlalu berpengaruh pada bagian inti
dan dapat pulih kembali.

Kematian Sel disebabkan oleh kerusakan yang terus-menerus sehingga sel yang rusak tidak bisa kembali
seperti semula karena telah mati yang mana menurut morfologi, mekanisme dan perubahan fisiologis
penyakit dibagi menjadi apoptosis dan nekrosis.

Perbedaan Apoptosis dan Nekrosis

SISTEM IMUN

Sistem imun adalah sistem perlindungan dari ancaman luar tubuh yang dilakukan olehs el dan organ
pada suatu organisme. Sistem bekerja dengan upaya menghalangi infeksi dan virus yang menyerang tubuh.

Sistem Imun berfungsi sebagai :

1. Pembentuk kekebalan tubuh.


2. Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
3. Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan patogen yang membahayakan.
4. Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh.
Organ limfatik terdiri dari primer dan sekunder. Organ limfatik primer terdiri dari Timus yang
terletak di trakea yang berfungsi memproses limfosit muda menjadi T limfosit dan Sumsum tulang yang
terletak di rongga interior yang memproduksi sel darah baru dan merubah limfosit muda menjadi limfosit T
dan B. Organ limfatik sekunder terdiri dari Tonsil yang terdiri dari kumpulan-kumpulan limfosit yang
berfungsi memproduksi lymphatic dan antibodi yang kemudian akan masuk ke dalam cairan lymph dan
Nodus limfatik yang merupakan titik di sepanjang pembuluh limfa yang memiliki ruang (sinus) yang
mengandung limfosit dan makrofag yang berfungsi memproduksi limfosit baru untuk aliran darah dan
antibodi dan antitoksin untuk mencegah infeksi.

Sistem pertahanan tubuh non spesific yang berlaku untuk semua organisme terbagi menjadi
pertahanan fisik (Kulit, mucus,dll), mekanik (bersin) dan kimiawi (enzim, asam klorida) dan spesific tidak
berlaku pada semua organisme terdiri dari kekebalan humoral dan kekebalan fragmen.

Reaksi Hipersensitivitas adalah respon sistem imun yang tidak diinginkan karena merusak jaringan
walaupun tidak berbahaya seperti alergi dibagi menjadi 4 tipe yaitu tipe I, II, III, dan IV.

HIV- AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem imunitas manusia. HIV ditularkan melalui
cairan tubuh, transfusi darah, jarum suntik, dan hubungan seks.

INFLAMASI

Inflamasi merupakan respons protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan
jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung (sekuestrasi) baik agen pencedera
maupun jaringan yang cedera itu (Dorland, 2002). Apabila jaringan rusak akan diganti yang disebut reaksi
radang. Mempunyai fungsi :

1. Melokalisasi dan mengisolasi jaringan yang mengalami jejas melindungi jaringan sekitar yang sehat
2. Menetralisasi dan inaktifasi zat-zat toksis yang dihasilkan oleh faktor humoral dan enzim
3. Merusak dan membatasi pertumbuhan mikroorganisme yang menginfeksi
4. Mempersiapkan daerah yang sakit untuk penyembuhan dan perbaikan
Yang mempunyai peran :
- Memungkinkan penambahan molekul dan sel efektor ke lokasi infeksi untuk meningkatkan performa
makrofaga
- Menyediakan rintangan untuk mencegah penyebaran infeksi
- Mencetuskan proses perbaikan untuk jaringan yang rusak.
Tanda-tanda inflamasi antara lain Rubor (kemerahan), Kalor (panas), Dolor (rasa sakit), Tumor
(pembengkakan) dan Functio laesa (perubahan fungsi).

Radang terdiri dari 2 mekanisme yaitu akut (respon cepat dengan mengirim lekosit ke daerah cedera lalu
berfagositosis pada ancaman di bagian tersebut) dan kronik ( radang yang
berangsur-angsur selama 4-6 minggu lebih, apabila radang akut
tidak kunjung reda maka menyebabkan akut disebabkan oleh
infeksi persisten oleh mikroorganisme intrasel tertentu (seperti basil
tuberkel, Treponema palidum, dan jamur-jamur tertentu), kontak lama
dengan bahan yang tidak dapat hancur (misalnya silika),
penyakit autoimun).

Mediator Kimia Peradangan adalah Bahan kimia yang


berasal dari plasma maupun jaringan merupakan rantai penting
antara terjadinya jejas dengan fenomena radang. Digolongkan
menjadi Golongan amina vasoaktif (histamine yang terdapat di granula, sel basofil, trombosit dan serotonin
yang terdapat di trombosit yang kaya akan granula padat), Protease plasma (sistem kinin, komplemen, dan
koagulasi fibrinolitik), Metabolit asam arakidonat (leukotrien dan prostaglandin), produk leukosit (enzim
lisosom dan limfokin), dan berbagai macam mediator lainnya (misal, radikal bebas yang berasal dari
oksigen dan faktor yang mengaktifkan trombosit)

Pemulihan jaringan inflamasi terdiri dari primer (pemulihan dengan pembentukan jaringan ikat) dan
sekunder (hilangnya jaringan mencegah penyambungan primer) serta mempunyai 2 faktor, yaitu sistemik
(nutrisi, gangguan pada darah, diabetes melitus, hormon steroid) dan lokal (aliran darah lokal, infeksi, benda
asing, imobilisasi luka).

ANTIGEN DAN ANTIBODI


Antigen adalah zat asing bagi tubuh yang menyebabkan respon imun dan dapat bereaksi dengan antibodi

Antibodi adalah protein dalam sistem kekebalan tubuh, yang bertindak atas antigen untuk dihancurkan
dikenal juga imunoglobulin

Imunoglobulin terdiri dari beberapa jenis, yaitu Ig M (dalam darah dan cairan getah bening), Ig G (di semua
cairan tubuh), Ig A (dipermukaan tubuh), Ig E (di paru-patu, selaput lendir dan kulit) dan Ig D (di jaringan yang
menutupi perut dan dada).

PENYAKIT GENETIKA
Penyakit yang disebabkan oleh kelainan gen saat diwariskan dari pembuahan sperma dan ovum.
Penyakit genetika identik dengan kromosom karena gen kita terdapat di kromosom. Resiko-resiko yang
ditimbulkan oleh penyakit genetika antara lain: Kelainan genetik kongenital , Pembawa mutasi gen seperti
penderita hemofili, thalasemia, albino, Mengalami keguguran berulang kali, Wanita hamil diatas 35 tahun ,
Wanita dengan manore (tidak pernah menstruasi). Sementar faktor-faktor yang mempengaruhinya antara
lain: Terpapar radiasi dan bahan kimia ,Penyakit misalnya TORCH, Obat-obatan yang memiliki efek
teratogenik ,Pola hidup yang tidak sehat ,Penyakit keturunan dari kedua orang tua .

Selain kelainan kromosom, penyakit genetik juga mencakup Kelainan mendel, kelainan multifaktoral
dan kelainan mitokondrial. Penyakit yang diakibatkan kelainan kromosom seperti down syndrom, patau
syndrom, Edward syndrom, cy du cat syndrom,turner syndrom dan klinifelter syndrom. Kelainan mendel
merupakan mutasi pada satu gen saja namun telah menimbulkan penyakit, contohnya : cryric fibrosis,
huntington. Kelainan multifaktoral adalah mutasi lebih dari beberapa gen dan lingkungannya, contohnya
adalah kardiovaskular, diabetes, asama, demensia, dll. Kelainan mitokondria dikarenakan ada mutasi pada
kromosom sitoplasma mitokondria.

IMUNODEFISIENSI
Ketidakmampuan memberikan respon imun normal karena komponen imun tidak berfungsi stabil.
Akibatnya akan rentan terhadap infeksi virus, bakteri, dll. Di bagi menjadi 2 golongan, Imunodefisiensi
primer (Disebabkan kelainan genetik) dan sekunder ( disebabkan infeksi, kurang nutrisi dan gizi dan efek
obat).

Salah satu penyakit imunodefisiensi adalah AIDS yang disebabkan virus HIV yang ditandai dengan:

1. Penurunan jumlah dan fungsi sel limfosit T-penolong (Th),


2. Peningkatan jumlah sel limfoid yang prematur dan
3. Peningkatan aktifitas sel T-penekan (Ts)
4. Gangguan fagosit, dimana sel monosit dan makrofag tidak bisa berfungsi dengan baik.
Penularan HIV dapat terjadi melalui pertukaran cairan, selain itu yaitu ibu hamil, jarum suntik, transfusi
darah dan hubungan seksual.

Penderita AID dapat diobati dengan supportif, diet sehat dan terapi retrovirus. Dapat pula dicegah
dengan

1. Menghindari hubungan seksual dengan penderita AIDS atau tersangka penderita AIDS.
2. Mencegah hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan orang yang
mempunyai banyak pasangan.
3. Menghindari hubungan seksual dengan pecandu narkotika obat suntik.
4. Melarang orang-orang yang termasuk ke dalam kelompok beresiko tinggi untuk melakukan donor
darah.
5. Memberikan transfusi darah hanya untuk pasien yang benar-benar memerlukan.,Memastikan
sterilitas alat suntik.
Penyakit Autoimun

Kelainan tubuh yang disebabkan oleh reaksi respon imun terhadap sel tubuh sendiri yang dianggap
sebagai antigen, sehingga menyebabkan sel-sel sistem imun mengenal Ag tubuh sendiri sebagai asing (self
tolerance) menyebabkan kerusakan organ tubuh.

Systemic Lupus Erythematosus (SLE)


Lupus merupakan penyakit yang terkait dengan kekebalan tubuh manusia. Penyakit ini juga dikenal
sebagai penyakit autoimune. Penyakit terjadi apabila terjadi anomali pada sistem dan kerja sel pertahanan
tubuh manusia.

PATOFISIOLOGI

Dalam sistem pertahana tubuh, apabila ada gangguan pada tubuh yang tidak mampu untuk diperangi
atau dihancurkan oleh imun tubuh, maka inilah penyebab reaksi radang. Bagian yang penting dalam
patogenesis ini ialah terganggunya mekanisme regulasi yang dalam keadaan normal mencegah automunitas
patologis pada individu yang resisten. Penyakit ini akan menyebabkan keradangan di berbagai bagian tubuh.
Menimbulkan gejala ruam di wajah, kepala, yang tidak menimbulkan gatal, namun bila sembuh akan
menimbulkan gejala lainnya dan menjadi senditif terhadap sinar matahari.

Epidemiologi

Seringnya terjadi lebih banyak terhadap wanita pada usia produktif 15-64 tahun. Penyakit ini dapat
dicegah dengan cara (a) mengindari stress dan trauma fisik. (b). Menghindari merokok.(c) menghindari
perubahan cuaca karena akan mempengaruhi proses inflamasi (d) Mencukupkanberistirahat.. (e) Diet sesuai
kelainan. (f) Menghindari infeksi (g) Menghindari pajanan sinar matahari (h) Menghindari obat-obatan yang
mengandung hormon estrogen. Penyakit ini pun dapat diobati dengan pemberhentian konsumsi obat yang
menyebabkan penyakit ini.

Anda mungkin juga menyukai