Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kalkulus multivariabels (juga dikenal sebagai "Kalkulus multivariat";
bahasa Inggris: multivariate calculus atau multivariable calculus) adalah ekstensi
atau perluasan dari kalkulus dengan satu variabel menjadi kalkulus dengan lebih
dari satu variabel, yaitu: Diferensiasi dan integrasi fungsi-fungsi yang melibatkan
banyak variabel, bukan hanya satu. Disini kami akan membahas tentang
kekontinuan fungsi peubah banyak dan turunan parsial.
Secara intuitif, fungsi dua variabel yang kontinu tidak memiliki lompatan,
perubahan yang fluktuatif atau perilaku tak terbatas di sekitar (a,b). Fungsi
polinom selalu kontinu di setiap di bidang. Fungsi rasional juga kontinu di
seluruh bidang kecuali di titik-titik yang memberikan nilai pembaginya sama
dengan nol. Dengan menggunakan sifat limit, kita dapat mengatakan bahwa
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian fungsi-fungsi kontinu juga
kontinu (dengan mengasumsikan bahwa pembagi nol diabaikan).
Pada fungsi satu variabel,jika fungsi terturunkan di suatu titik maka fungsi
tersebut kontinu di titik tersebut. Berbeda dengan fakta tersebut, pada fungsi dua
atau lebih variabel, turunan parsial terhadap x dan terhadap y di suatu titik tidak
menjamin kekontinuan fungsi di titik tersebut. Jika turunan parsial dari z=f(x,y)
ada dan turunan parsial tersebut kontinu di seluruh cakram yang berpusat di
(x0,y0), barulah kita katakan fungsi kontinu di (x0,y0).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan fungsi dua peubah atau lebih ?
2. Bagaimana Limit dan Kontinuitas pada fungsi dua peubah atau lebih?
3. Bagaimanakah cara menyelesaikan turunan parsial fungsi secara implisit?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kekontinuan fungsi peubah banyak

Defenisi 2 : fungsi f dari dua peubah disebut kontinu pada (a,b) jika
𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒙, 𝒚) = 𝒇(𝒂, 𝒃)
(𝒙,𝒚)→(𝒂,𝒃)

Kita katakan f kontinu dari D jika f kontinu pada setiap titik (a,b)
didalam D.

Makna intuitif dari kekontinuan adalah bahwa jika titik (x,y) berubah
dengan besaran yang kecil, maka nilai dari f(x,y) berubah dengan besaran yang
kecil. Ini berarti bahwa sebuah permukaan yang merupakan grafik dari sebuah
fungsi kontinu tidak memiliki lubang. Dengan sifat-sifat limit, kita dapat
mengetahui penjumlahan, selisih, prkalian, dan pembagian dari fungsi-fungsi
kontinu adalah kontinu dalam domainnya. Mari kita gunakan fakta ini untuk
memberikan contoh dari fungsi-fungsi kontinu. Fungsi polinominal dari dua
peubah (atau kita singkat saja, polinominal)adalah penjumlahan dari suku-suku
dalam bentuk 𝑐𝑥 𝑚 𝑦 𝑛 . dimana c adalah konstantadan m dan n adalah bilangan
bulat tidak negatif. Fungsi rasional adalah rasio dari polinominal. Sebagai contoh :
f(x,y)= 𝑥 4 + 5𝑥 3 𝑦 2 + 6𝑥𝑦 4 – 7y + 6
adalah polonominal sementara,
2𝑥𝑦+1
g(x,y) =
𝑥2+ 𝑦2

adalah fungsi rasional,


lim x=a; lim y = b; lim c = c memperlihatkan bahwa fungsi
(𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏) (𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏) (𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏)

fungsi yang kontinu. Karena sebarang polinominal dapat dibangun dari fungsi-
fungsi sederhana f, g, h dengan poerkalian dan penjumlahan, ini mengikuti bahwa
semua polinominla adalah kontinu pada 𝑅 2 . Demikian juga, sebarang fungsi
rasional adalah kontinu pada diomainnya karena fungsi yang demikian adalah
hasil dari fungsi-fungsi kontinu.
Segala sesuatu yang telah kita kerjakan pada bagian ini dapat diperluaskan
kepada fungsi dengan tiga atau lebih peubah. Notasi.
lim f(x,y,z) = L
(𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏)

Berarti bahwa nilai-nilai dariu f(x,y,z) mendekatibilangan L. bilamana titik (x,y,z)


mendekati titik (a,b,c) di sepanjang sebarang jalur dalam domain dari f.karena
jarak antara dua titik( x,y,z) dan (a,b,c) dalam 𝑅 3 diberika oleh
√(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 + (𝑧 − 𝑐)2 < 𝛿 maka|f(x,y,z)-L| <𝜖

Fungsi f kontinu di (a,b,c) jika


lim f(x,y,z) = f (a,b,c)
(𝑥,𝑦,𝑧)→(𝑎,𝑏,𝑐)

Sebagai contoh, fungsi


1
f(x,y,z) =
𝑥 2 +𝑦 2 +𝑧 2 −1

adalah fungsi rasional dari tiga peubah dan dengan demikian kontinu pada setiap
titik di 𝑅 3 kecuali dimana 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 =1. Dengan kata lain, fungsi ini
diskontinu pada bola dengan pusat dititik asal dan jari jari 1
jika kita gunakan notas vector, maka kita dapat ,menuliskan defenisi limit untuk
fungsi dua atau tiga peubah dalam bentuk trunggal yang kompak sebagai berikut:
jika f didefenisikan pada sebuah himpunan bagian D dari 𝑅 3 Maka, lim 𝑓(𝑥) = 𝐿
𝑛→𝑎

berarti bahwa untuk setiap bilangan 𝜖 > 0 terdapat bilangan yang berhubungan
𝛿 > 0 sedemikian sehingga
jika x 𝜖 D dan 0 > | x – a | < 𝛿 maka |f(x)-L|< 𝜖

𝑥 2 −𝑦 2
Contoh : Dimanakah fungsi f (x,y) = 𝑥 2 +𝑦 2 kontinu?

Penyelesaian
Fungsi f diskontinu pada (0,0) karena fungsi itu tidak terdefinisi disana. Karena f
adalah fungsi rasional, fungsi itu kontinu pada domainnya, yang merupakan
himpunan D = {(𝑥, 𝑦)|(𝑥, 𝑦) ≠ (0,0)}.

B. Turunan Parsial
Jika 𝑓 adalah fungsi dua peubah x dan y, misalkan hanya x yang bervariasi
sementara y kita tahan tetap, katakanlah y=b, dimana b adalah konstanta. Maka
kita sebenarnya sedang memperhatikan sebuah fungsi dari satu peubah x, yaitu
g(x)= 𝑓(𝑥, 𝑏). Jika g memiliki turunan di a , maka kita menyebutnya turunan
parsial dari f terhadap x di (a,b) dan menyatakannya dengan fx(a,b). Jadi
fx(a,b) = g’(a) dimana g(x)= f(a,b)
oleh definisi turunan, kita memiliki
𝑔(𝑎+ℎ)−𝑔(𝑎)
g’(a) = lim
ℎ→0 ℎ

dan dengan demikian


𝑓(𝑎+ℎ,𝑏)−𝑓(𝑎,𝑏)
fx(a,b) = lim
ℎ→0 ℎ

dengan cara yang sama, turunan parsial dari f terhadap y di (a,b), dinyatakan
dengan fy(a,b), diperoleh dengan menahan x tetap (x=a) dan menemukan turunan
biasa di b dari fungsi G(y) = f(a,y) :
𝑓(𝑎,𝑏+ℎ)−𝑓(𝑎,𝑏)
fy(a,b) = lim
ℎ→0 ℎ

jika sekarang kita misalkan titik (a,b) bervariasi dalam persamaan fx(a,b) dan
fy(a,b) diatas, maka fx dan fy menjadi fungsi dua peubah. Jika f adalah fungsi dua
peubah,turunan parsial nya adalah fungsi-fungsi fx dan fy yang didefinisikan oleh :
𝑓(𝑎+ℎ,𝑦)−𝑓(𝑥,𝑦)
fx(x,y) = lim
ℎ→0 ℎ
𝑓(𝑥,𝑦+ℎ)−𝑓(𝑥,𝑦)
fy(x,y) = lim
ℎ→0 ℎ

Notasi untuk Turunan Parsial


Jika z= f(x,y), maka :

Aturan untuk mencari turunan parsial dari z= f(x,y)


1. Untuk mencari fx , anggap y sebagai sebuah konstanta dan diferensialkan
f(x,y) terhadap x.
2. Untuk mencari fy , anggap y sebagai sebuah konstanta dan diferensialkan
f(x,y) terhadap y.
Contoh : jika f(x,y) = x3 + x2y3- 2y2, cari fx(2,1) dan fy(2,1)
Penyelesaian
Dengan menahan y konstan dan mendiferensialkan terhadap x di dapat kan
fx(x,y) = 3x2 + 2xy3
dan dengan demikian
fx(x,y) = 3.22 + 2.2.13 = 6
dengan menahan x konstan dan mendiferensialkan terhadap y, didapatkan
fy(x,y) = 3x2y2 – 4y
dan dengan demikian
fx(x,y) = 3.2212 – 4.1 = 8

Untuk memberikan interprestasi geometris dari turunan parsial, kita ingat


kembali bahwa persamaan z = f(x,y) mempresentasikan sebuah permukaan S
(grafik dan f). Jika f (a,b) = c, maka titik p(a,b,c) terletak pada S. Dengan
menetapkan y=b, kita membatasi perhatian kita pada kurva C1 dalam mana
bidang vertikal y=b memotong S. (Dengan kata lain, C1 adalah jejak dari S pada
bidang y=b) begitu juga, bidang vertikal x=a memotong S dalam kurva C2. Kedua
kurva C1 dan C2 melalui titik P (lihat gambar 1).

Perhatikan bahwa kurva C1 adalah grafik dari fungsi g(x) =f(x,b),jadi kemiringan
garis singgungnya T1 di P adalah g’(x) =fx(x,b). Kurva C2 adalah grafik dari fungsi
G(y) = f(a,y), jadi kemiringan garis singgungnya T2 di P adalah G’(b) = fy(a,b).
Jadi turunan parsial fx(a,b) dan fy(a,b) dapat diinterprestasikan secara geometris
sebagai kemiringan garis singgung di P(a,b,c) pada jejak-jejak C1 dan C2 dari S
dibidang y=b dan x=a. Turunan parsial juga bisa diinterprestasikan sebagai laju
perubahan. Jika z= f (x,y), maka ∂z/∂x mempresentasikan laju perubahan dari z
terhadap x bilamana y tetap. Begitu juga, ∂z/∂y mempresentasikan laju perubahan
dari z terhadap y bilamana x tetap.
Turunan parsial juga bisa didefinisikan untuk fungsi dengan tiga atau lebih
peubah. Sebagai contoh, jika f adalah fungsi tiga peubah x,y, dan z, maka turunan
parsial nya terhadap x didefinisikan sebagai
𝑓(𝑥+ℎ,𝑦,𝑧)−𝑓(𝑥,𝑦,𝑧)
fx(x,y,z) = lim
ℎ→0 ℎ

dan definisi ini ditemukan dengan menganggap y dan z sebagai konstanta dan
mendiferensiasikan f(x,y,z) terhadap x. Jika w = f(x,y,z), maka fx = ∂w/∂x dapat
diinterprestasikan sebagai laju perubahan w terhadap x bila y dan z ditahan tetap.
Tetapi kita tida bisa menginterprestasikannya secara geometris karena grafik dari f
terletak dalam ruang dimensi- empat.
Secara umum, jika u adalah fungsi dari n peubah, u = f (x1,x2,.....,xn),
turunan parsial nya terhadap peubah ke-i xi adalah
𝜕u 𝑓(X1,….,Xi−1,Xi+ℎ,𝑋𝑖+1,…,𝑋𝑛)−𝑓(𝑋1,….,𝑋𝑖,….,𝑋𝑛)
= lim
𝜕xi ℎ→0 ℎ

Dan kita juga menuliskan


𝜕u 𝜕𝑓
= 𝜕xi = fxi = fi = Di f
𝜕xi

jika f adalah fungsi dari dua peubah, maka turunan parsialnya fx dan fy juga
merupakan fungsi dari dua peubah , jadi kita dapat memeriksa turunan – turunan
parsialnya (fx)x , (fx)y , (fy)x , dan (fy)y ,yang disebut turunan parsial kedua dari f. Jika
z= f(x,y), kita menggunakan notasi berikut ini :
𝜕 𝜕f 𝜕²f 𝜕²z
(fx)x = fxx= f11 =𝜕x(𝜕x) = 𝜕x² = 𝜕x²
𝜕 𝜕f
(fx)y = fxy= f12 =𝜕y(𝜕x) = 𝜕𝜕y²f𝜕x = 𝜕𝜕y²z𝜕x
𝜕 𝜕f
(fy)x = fyx= f21 =𝜕x(𝜕y) = 𝜕𝜕x𝜕y
²f 𝜕²z
= 𝜕x𝜕y

𝜕 𝜕f 𝜕²f 𝜕²z
(fy)y = fyy= f12 =𝜕y(𝜕y) = 𝜕y² = 𝜕y²

𝜕²z
Jadi notasi fxy atau berarti bahwa pertama kita mendiferensialkan terhadap x
𝜕y𝜕x

dan kemudian terhadap y, sebaliknya dalam menghitung fyx urutan nya dibalik.
Contoh : Carilah turunan-turunan parsial kedua dari f(x,y) = x3 + x2y3 – 2y2
Penyelesaian
Dalam contoh 1 kita temukan bahwa
fx(x,y) = 3x2 + 2xy3 fy(x,y) = 3x2y2 – 4y
Dengan demikian
𝜕 𝜕
fxx = 𝜕𝑥 (3x2 + 2xy3 ) = 6x + 2y3 fxy = (3x2 + 2xy3 ) = 6xy2
𝜕𝑥
𝜕 𝜕
fyx = 𝜕𝑥 (3x2y2 - 4y ) = 6xy2 fyx = 𝜕𝑥 (3x2y2 - 4y ) = 6x2y – 4

TEOREMA CLAIRUT Andaikan f didefenisikan pada sebuah cakram D yang


mengandung titik (a,b). Jika fungsi fxy dan fyz keduanya kontinu pada D, maka :
fxy(a,b) = fyx(a,b)

Turunan parsial tingkat 3 atau yang lebih tinggi juga dapat didefenisikan.
Sebagai contoh,
𝜕 𝜕2 𝑓 𝜕3 𝑓
fxyy = (fxy)y = 𝜕𝑦 (𝜕𝑦𝜕𝑥)= 𝜕𝑦 2 𝜕𝑥

dan dengan menggunakan Teorema Clairut dapat diperlihatkan bahwa fxyyy =


fyxy=fyyx jika fungsi-fungsi ini kontinu.

Contoh : Hitung fxxyz jika f (x,y,z) = sin(3x+yz)


Penyelesaian
fx = 3 cos (3x + yz)
fxx = -9 sin (3x + yz)
fxxy = -9zcos (3x + yz)
fxxyz = -9cos (3x + yz) + 9yz sin (3x + yz)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Fungsi dua peubah atau lebih merupakan fungsi yang bernilai riil dari dua
peubah atau lebih riil. Fungsi bernilai riil dari dua peubah riil didefinisikan
sebagai fungsi f yang memadankan setiap pasangan terurut (x,y) dalam himpunan
D pada bidang dengan bilangan riil(tunggal) f(x,y). Fungsi dua peubah atau lebih
dalam penerapannya dapat di gambarkan dengan sebuah grafik ataupun peta
kontur (peta ketinggian). Turunan Parsial Fungsi Implisit F   x/dy Turunan
fungsi implisit dua variable dx= F/y.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Edwin purcell, Dkk. 2004. Kalkulus Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai