Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 201207064
No. Hp : 085769866490
Disusun Oleh :
WIWIK SARASWATI
201207064
Disusun Oleh :
WIWIK SARASWATI
201207064
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila pada :
Hari : Jumat
Penguji I Penguji II
INTISARI
KTI ini membahas tentang Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir. Bayi baru lahir atau
neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran
serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin. Asuhan
pada bayi baru lahir salah satunya adalah perawatan tali pusat, dampak negatif dari perawatan tali
pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami penyakit tetanus neonatorum. Menurut data
Departemen Kesehatan RI Tahun 2008 sebanyak 75% kematian bayi terjadi pada masa perinatal.
Penyebab kematian akibat infeksi yaitu sebesar 57,1%, Proporsi kematian karena tetanus
neonatorum yaitu 9,5%. Berdasarkan hasil survey maka di rumuskan masalah “Bagaimana
Penatalaksanaan Perawatan Tali Pusat pada Bayi Ny. S Di BPS Sulistyani S.ST Bandar Lampung
Tahun 2015? ”. Tujuan study kasus diperolehnya pengalaman nyata dan mampu memberikan
Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir dengan Penatalaksanaan Perawatan Tali Pusat Terhadap
By. Ny. S Segera Setelah Lahir Di BPS Sulistyani S.ST Way Halim Bandar Lampung Tahun 2015
dengan menggunakan tujuh langkah Varney. Sasaran study kasus adalah By. Ny. S dan dilakukan
selama tujuh hari dari tanggal 02 sampai 08 April tahun 2015. Metode study kasus yang digunakan
penulis adalah deskriptif, tehnik memperoleh data yaitu data primer dan sekunder. Terdapat
kesenjangan pada umur ibu karena umur ibu 36 tahun merupakan faktor resiko persalinan.
Kesimpulan dari studi kasus ini penulis mampu memberikan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru
Lahir dengan Penatalaksanaan Perawatan Tali Pusat menggunakan tujuh langkah Varney dengan
hasil evaluasi tali pusat puput pada hari ke 6 dalam keadaan bersih dan tidak ada tanda infeksi dan
tanda bahaya pada bayi. Saran bagi orang tua dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
yang berhubungan dengan perawatan tali pusat.
Halaman : 112
CURRICULLUM VITAE
NIM : 201207064
Agama : Islam
Biografi :
Riwayat Pendidikan :
1. SD N 1 Srimulyo Lampung Tengah Pada Tahun 1999-2005
2. SMP N 1 Kalirejo Lampung Tengah Pada Tahun 2005-2008
3. SMA Muhammadyah Kalirejo Lampung Tengah Pada Tahun 2008-2011
4. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Akademi Kebidanan Adila Bandar
Lampung sejak Tahun 2012 hingga sekarang.
MOTTO
By : Wiwik Saraswati
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, dan dibalik
penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini tidak lupa penulis memberikan persembahan
kepada orang-orang yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung.
1. Terima kasih untuk keluarga besar tercinta yang selalu memberikan semangat
dan mendoakan setiap kegiatan apapun yang terbaik bagi penulis serta selalu
mengharapkan setiap keberhasilan yang penulis lakukan
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas
partisipasi dan dukungan selama penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpah dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan
Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Penatalaksanaan Perawatan Tali
Pusat Terhadap By. Ny. S Segera Setelah Lahir Di BPS Sulistyani S.ST
Bandar Lampung Tahun 2015”.
Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis
miliki. Oleh karena ini penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini guna
perbaikan pada masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga Karya
Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang
sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus
Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir yaitu jaga kehangatan,
bersihkan jalan nafas (bila perlu), keringkan dan tetap jaga kehangatan bayi,
potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhkan apapun, kira-kira 2 menit
setelah lahir, lakukan Inisiasi Menyusu Dini dan kontak kulit bayi dengan
kulit ibu, berikan salep mata antibiotika tetrasiklin 1% pada kedua mata,
Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikatan tali pusat
yang menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi. Kemudian, tali pusat
dirawat dalam keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat.
Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan memberikan dampak positif,
yaitu tali pusat akan puput pada hari ke 5 sampai hari ke 7 tanpa ada
komplikasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak
benar adalah bayi akan mengalami penyakit tetanus neonatorum dan dapat
Tetanus neonatorum dan infeksi tali pusat telah menjadi penyebab kesakitan
perawatan tali pusat yang baik, dan pengetahuan yang memadai tentang cara
Menurut data Departemen Kesehatan 75% kematian bayi terjadi pada masa
Hidup tahun 2002 menjadi 30 per 1000 Kelahiran Hidup tahun 2012. Angka
ini bila dibandingkan dengan target dari MDGs tahun 2015 sebesar 23 per
1.000 Kelahiran Hidup maka masih perlu kerja keras untuk mencapainya.
Di Kota Bandar Lampung 204 kasus kematian bayi dan 25 kematian anak
balita. Kematian bayi terbesar terjadi pada masa bayi perinatal (0-6 hari), di
ikuti kematian pada masa bayi neonatal (7 – 28 hari) dan masa bayi (>28
Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam minggu
infeksi sistemik pada bayi. Yang terpenting dalam perawatan tali pusat
adalah menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih. Cuci tangan dengan
sabun dan air bersih sebelum merawat tali pusat. Bersihkan dengan lembut
kulit disekitar tali pusat dengan kapas basah, kemudian bungkus dengan
longgar/tidak terlalu rapat dengan kasa bersih/steril. Popok atau celana bayi
diikat di bawah tali pusat, tidak menutupi tali pusat untuk menghindari
kontak dengan feses dan urin. Hindari penggunaan kancing, koin atau uang
logam untuk membalut tekan tali pusat (Prawirohardjo, 2010; hal 370).
Berdasarkan data dan hasil pre survey yang dilakukan oleh penulis,
Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Ny. S Segera Setelah Lahir Di BPS
Tahun 2015.
2015.
1.4.1 Sasaran
1.4.2 Tempat
1.4.3 Waktu
Karya Tulis Ilmiah ini dilaksanakan selama 7 hari yaitu pada tanggal
yang baik dan benar, dalam hal ini untuk pencegahan terjadinya
a. Wawancara
b. Pemeriksaan Fisik
140)
a. Studi Pustaka
sebagainya.
b. Studi Dokumenter
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan
37-42 minggu dan berat badannya 2500-4000 gram (Dewi, 2011; hal
1).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
berat badan 2500-4000 gram, nilai APGAR >7 dan tanpa cacat
bawaan.
Neonatus ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
h. Pernafasan ±40-60x/menit
cukup
sempurna
m. Gerakan aktif
s. Genetalia
minor
2).
kaki dan tangan pada waktu menangis adalah normal, tetapi bila
disisi kiri dan kanan tetapi tidak melampaui garis tengah bujur
semula.
seperti mulut ikan, tidak ada tanda kebiruan pada mulut bayi,
saliva tidak terdapat pada bayi normal, bila terdapat sekret yang
tahun.
satu menit).
1 : asfiksia berat
Skor/ 2 1 0
Kriteria
Pernafasan Teratur Megap – megap Tidak ada
Denyut >100 <100 Tidak ada
jantung
hal 118-119).
pendingin ruangan.
d. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi
suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi bisa
123-124).
pertama bayi :
pernafasan di otak.
secara mekanis.
pembuluh darah :
a. Pengaturan Suhu
produksi panas.
ruangan).
c. Metabolisme Glukosa
janin.
a. Tali pusat
umbilikalis
3) Panjang rata-rata 50 cm
a. Kelainan Insersi
kelainan.
b. Kelainan Panjang
tali pusat.
Klem dan potong tali pusat setelah dua menit bayi lahir.
kemudian dorong isi tali pusat kearah ibu (agar darah tidak
nanah, dan kotoran lain. Hal ini dilakukan agar sang buah
2) Berbau busuk
3) Bila tali pusat kotor, cuci tali pusat dengan air bersih
40,43)
tetap kering dan bersih. Cuci tangan dengan sabun dan air
371).
keluarganya.
meninggalkan bayi:
merawat bayi
daur ulang
pencegahan infeksi:
memegang bayi
bersih/handuk pribadi
4. Membersihkan tangan dengan cairan alkohol
kering
tindakan berikut:
tangan DTT)
tangan bersih)
menit
susu ibunya.
pola tidur yang lebih baik. Dengan demikian, berat badan bayi
cepat meningkat dan lebih cepat keluar dari rumah sakit. Bagi
adalah:
1) Masa Antenatal
payudara
persentuhan ibu-bayi
bayi
3) Masa Neonatal
demand)
selalu bersama
masalah menyusui
bulan kedua
harus tepat diberikan pada waktu satu jam setelah kelahiran. Upaya
profilaksis infeksi mata tidak efektif jika diberikan lebih dari satu
BCG dan OPV diberikan pada saat bayi berumur 24 jam (pada saat
bayi pulang dari klinik) atau pada usia 1 bulan (KN). Selanjutnya
1. Keadaan umum
Memeriksa pernafasan
a. Apakah merintih
kembali
5. Menimbang bayi
140).
dilakukan sejak bayi usia satu hari sampai usia 28 hari. Kunjungan
pertama (KN 1) dilakukan pada hari pertama hingga ke-7 setelah bayi
penyesuaian keluarga.
sebagai berikut :
lebih satu ons per hari. Selama 3-5 hari pertama, berat
badan bayi akan hilang 5-10%. Penurunan berat badan
superfisial.
usia.
1. Pemberian minum
bayi setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam), berikan ASI
pendamping ASI)
2. Defekasi (BAB)
sejak hari ketiga sampai keenam. Bayi baru lahir yang diberi
4. Tidur
berikut ini
Tabel 2.3 Perubahan pola tidur bayi
6. Keamanan
7. Tanda-Tanda bahaya
atau memar
d. Isapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah dan
mengantuk berlebihan.
dan berdarah.
b. Pemberian ASI
stimulasi
d. Tanda-tanda bahaya
e. Imunisasi
f. Perawatan harian/rutin
31).
2.2 TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN
yang terdiri dari tujuh langkah yang berurut secara sistematis dan
siklik.
langkah, yaitu:
1) Identitas bayi
a. Nama
131).
b. Usia/tanggal lahir
c. Alamat
132).
2) Identitas Ibu
a. Nama
c. Agama
d. Pendidikan terakhir
e. Pekerjaan
f. Suku / bangsa
dengan persalinan
g. Alamat
kelokasi persalinan
3) Riwayat Antenatal
keterangan.
4) Riwayat Intranatal
Data Objektif
berurutan.
Langkah-langkah pemeriksaan:
1. Keadaan umum
a. Baik
berjalan.
b. Lemah
2. Pernafasan
3. Suhu
4. Warna kulit
5. Denyut jantung
8. Tali Pusat
d. Lingkar kepala : 33 – 35 cm
b. Muka
kornea.
sindrom down.
d. Hidung
e. Mulut
g. Leher
i. Abdomen
k. Genetalia
l. Ekstremitas
kaki.
m. Anus
n. Reflek
2) Rooting reflek
jari
3) Grasping reflek
sangat kuat
4) Moro reflek
5) Startle reflek
6) Stapping reflek
olah berjalan
Potensial
persalinan.
Dalam kondisi tertentu, seorang bidan mungkin juga perlu
perawatan khusus bayi baru lahir. Dalam hal ini, bidan harus
6. Pelaksanaan
7. Evaluasi
3. Perawatan bayi,
6. Pemberian imunisasi,
profesi secara baik. Standar Profesi kebidanan terdiri dari 4 bagian, yaitu:
Standar Pelayanan Kebidanan, Standar Praktik Kebidanan, Standar
Standar 13 :
Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan
TINJAUAN KASUS
Nim : 201207064
A. ANAMNESA
a. Identitas Bayi
Anak ke :1
Ibu Ayah
c. Riwayat antenatal
Komplikasi Ibu
d. Riwayat intranatal
Penolong : Bidan
B. DATA OBJEKTIF
3. Gerakan : Aktif
5. Ekstremitas : Lengkap
C. DATA PENUNJANG
Riwayat natal
Lampung
1. Lama persalinan
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan
Penatalaksanaan Perawatan Tali Pusat yang dilakukan pada Bayi Ny.S selama 7
hari untuk mengkaji apakah ada kesenjangan antara teori dengan situasi atau
perubahan pada bayi Ny.S terutama pada tali pusat maka didapatkan hasil sebagai
berikut :
4.1 PENGKAJIAN
keadaan pasien. Pada kasus ini penulis melakukan pengkajian pada bayi
Data Subjektif:
Identitas bayi
1. Nama
Nama jelas atau lengkap, bila perlu nama panggilan sehari hari agar
Identitas ibu
2. Umur
c. Pembahasan
normal.
3. Riwayat Antenatal
Data ini terdiri dari kunjungan ke-, usia kehamilan, keluhan, TT,
kesehatan.
c. Pembahasan
dengan teori.
4. Riwayat intranatal
hal 222).
Pada kasus ini By. Ny. S merupakan anak ke 1, tidak ada penyulit
tenaga kesehatan.
c. Pembahasan
Data objektif
1. Keadaan umum
c. Pembahasan
2. Pernafasan
Pada kasus ini pernafasan By. Ny. S normal yaitu bayi bernafas
c. Pembahasan
3. Warna kulit
seksama bila hal-hal ini terjadi: warna kulit bayi masih kebiruan:
jika tangan dan kaki bayi masih berwarna kebiruan namun suhu
bayi bahkan masih memiliki tangan dan kaki yang kebiruan satu
atau dua hari setelah lahir (Rukiyah dan Yulianti, 2013; hal 61).
c. Pembahasan
terjadi sianosis.
4. Tali Pusat
253).
dampak positif, yaitu tali pusat akan puput pada hari ke-5 sampai
Pada saat pengkajian tali pusat normal berwarna putih, dan puput
pada hari ke 6
c. Pembahasan
pada saat pengkajian tali pusat berwarna putih dan puput pada
hari ke 6.
hal 229).
kuat
c. Pembahasan
yang ditegakkan pada kasus By. Ny.S ini sesuai dengan teori yang ada.
4.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
c. Pembahasan
teori dan tinjauan kasus karena bayi dalam keadaan fisiologis dan
seperti pekerja sosial, ahli gizi, atau seorang perawatan khusus bayi
baru lahir. Dalam hal ini, bidan harus mampu mengevaluasi kondisi
c. Pembahasan
a) Penilaian sekilas
b) Jaga kehangatan
e) Pencegahan infeksi
f) PemberianVit K
g) Pemeriksaan BBL
tidak hipotermi
13. Jelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda infeksi tali pusat dan
pencegahannya
c. Pembahasan
yang diberikan pada By. Ny. S sesuai dengan teori yang telah ada.
4.6 PELAKSANAAN
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
c. Menangis kuat
mengalami hipotermi
memasang klem pertama 2-3 cm dari pusat dan klem kedua 2-3 cm
dari klem pertama dan memotong tai pusat diantara 2 klem dengan
tahun
5. Memberikan salep mata 1%mg dan Vit K pada bayi, Salep mata
baru lahir.
menjaga tubuh bayi agar tetap hangat dan tidak hipotermi serta
hangat.
cara yang baik dan benar agar terhindar dari infeksi yaitu dengan
jangan membubuhkan apapun kedalam tali pusat bayi dan jika tali
agar mendapatkan ikatan batin antara ibu dan bayi dan ibu dapat
11. Memberitahu kembali kepada ibu mengenai kondisi bayi saat ini
13. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda infeksi tali pusat yaitu
kulit disekitar tali pusat berwarna merah, nanah, dan berbau busuk.
bersih, tidak terkena air kencing kotoran bayi atau nanah. Bila
kotor cuci luka tali pusat dengan air bersih yang mengalir dan
dapur dan sebagainya pada luka tali pusat sebab akan menyebabkan
infeksi.
rendah agar kaki ibu menggantung dan pungung ibu bersandar pada
bayi pada satu lengan kepala berada pada lengkung siku ibu dan
bokong bayi berada pada lengan bawah ibu. Mengajari ibu untuk
untuk melepaskan isapan bayi apabila bayi sudah puas dengan cara
untuk mengoleskan sedikit ASI pada putting susu dan aerola dan
bayi dengan cara bayi digendong tegak bersandar pada bahu ibu
ibu.
c. Pembahasan
4.7 EVALUASI
lubang telinga dan daum telinga, tidak ada cairan, leher tidak ada
bunyi jantung normal lup dup, bunyi paru-paru normal tidak ada
whezing dan ronchi, perut bising usus normal, tali pusat masih
basah dan tidak ada perdarahan, genetalia pada laki- laki terdapat
testis dan skrotum, anus ada dan berlubang, estremitas atas atau
tepukan. Rooting (+) pada saat bayi menyusui, sucking (+) pada
normal
13. Setelah evaluasi dilakukan tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali
pusat
14. Ibu hanya memberikan ASI saja dengan cara yang benar
c. Pembahasan
karena tali pusat puput pada hari ke enam dalam keadaan baik dan
dikarenakan ibu selalu menjaga kebersihan tali pusat dan ibu mengerti
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan perawatan
tali pusat terhadap By. Ny S di BPS Sulistyani S.ST Way Halim Bandar
sebagai berikut:
5.1.1 Dalam melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
bayinya.
kebidanan bayi baru lahir, By. Ny S normal umur 1-7 hari dengan
perawatan tali pusat hasil pengkajian pada kasus ini tidak terjadi
masalah.
5.1.3 Dalam kasus ini penulis tidak menemukan diangnosa masalah potensial
pada bayi Ny. S karena melakukan perawatan tali pusat dengan baik
dan benar
5.1.4 Dalam kasus ini penulis tidak melakukan antisipasi masalah tindakan
5.1.6 Dalam kasus ini penulis telah melaksanakan asuhan kebidanan sesuai
5.7.1 Dalam kasus ini penulis telah melaksanakan evaluasi pada kasus bayi
baru lahir dimana tali pusat sudah puput pada hari ke-6.
5.2 SARAN
Ambarwati, Eny Retno dan Wulandari, Diah. 2010, Asuhan Kebidanan Nifas,
Yogyakarta: Nuha Medika.
Dewi, Vivian Nany Lia. 2011, Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita, Jakarta:
Salemba Medika.
Rukiyah, Ai Yeyeh dan Yulianti, Lia. 2013, Asuhan Neonatus Bayi dan Anak
Balita, Jakarta: Trans Info Media.
Sodikin. 2009, Buku Saku Perawatan Tali Pusat, Jakarta: EGC.
Soepardan, Suryani. 2007, Konsep Kebidanan, Jakarta: EGC.
Disusun Oleh :
Wiwik Saraswati
201207064
Waktu : 15 Menit
Jumlah : 1 orang
salah
Materi : (Terlampir)
Media : Leaflet
Kegiatan :
2. Perkenalan
2. Ibu memperhatikan
3. Menjelaskan
tujuan umum
dan khusus 3. Ibu memperhatikan
pertemuan kali dan mengerti
ini penyuluhan
4. Menyampaikan
kontrak waktu
yang akan 4. Ibu memperhatikan
digunakan dan dan berdiskusi
mendiskusikann
ya dengan
peserta pada
pertemuan kali
ini
mengenai :
1. Perawatan tali
pusat
2. Manfaat
perawatan tali
pusat
3. Akibat dari
perawatan tali
pusat yang
salah
4. Cara perawatan
tali pusat
3. Tanya 12 menit 1. Memberikan 1. Peserta bertanya
kesempatan materi yang belum
Jawab pada peserta dimengerti
penyuluhan
untuk bertanya
materi yang
belum
dimengerti
2. Mengklarifikasi
atas pertanyaan
peserta
3. Memberikan
soal secara lisan 2. Peserta
kepada peserta memperhatikan
penyuluhan
3. Menjawab
pertanyaan yang
diberikan
2. Peserta menjawab
2. Mengucapkan salam
salam penutup
Evaluasi
Pertanyaan
Lampiran Materi
Perawatan tali pusat adalah tindakan sederhana untuk menjaga agar daerah sekitar
tali pusat tetap kering seta tali pusat tidak lembap dengan harus memperhatikan
prinsip-prinsip seperti mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun agar
sederhana, yang penting adalah tali pusat dan dan daerah sekitar tali pusat selalu
bersih dan kering, dan selalu mencuci tangan dengan air bersih dan menggunakan
Sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk meneliti bahan yang digunakan
untuk merawat tali pusat. Perawatan tali pusat secara medis menggunakan bahan
pusat yang menggunakan alkohol adalah 9,8 hari dan alami kering 8,16 hari.
alkohol populer dan tebukti efektif. Selain itu di daerah panas, alkohol mudah
dijaga agar tetap dalam keadaan suasana dingin dan kering atau dalam suhu
tetap dalam suasanaa dingin dan kering. Juga tidak ada bukti yang kuat tentang
penggunaan alkohol, selain relatif mahal juga sulit untuk mendapatkan bahan
yang berkualitas. Oleh karena itu dianjurkan agar ibu nifas membiarkan luka tali
Tetanus neonatorum adalah suatu penyakit pada neonatus yang disebabkan oleh
spora Clostridium Tetani yang masuk melalui tali pusat. Tetanus ini dapat terjadi
pemotongan tali pusat dengan menggunakan bambu atau gunting yang tidak steril,
atau setelah tali pusat dipotong dibubuhi abu, tanah , minyak, daun-daunan, dan
Tetanus anak biasanya dimulai setelah terjadi luka tusuk yang dalam, misalnya
luka akibat tertusuk paku, pecahan kaca, kaleng, atau luka tembak. Luka tersebut
menimbulkan keadaan anaerob yang ideal sebagai media tempat hidupnya spora
Anamnesis sangat spesifik yaitu bayi tiba-tiba panas dan tidak mau menetek atau
tidak dapat menyusu karena trismus. Gejala yang jelas adalah mulut mencucu
seperti mulut ikan, mudah dan sering kejang diserati sianosis, suhu meningkat,
Omfalitis tanda dan gejala adanya infeksi pada talipusat adalah tali pusat basah
atau lengket yang disertai bau tidak sedap. Penyebab infeksi ini adalah
kemerahan dan bengkak pada daerah tali pusat. Pada keadaan lebih lanjut infeksi
dapat menyebar ke bagian dalam tubuh di sepanjang vena umbilikus dan akan
2. Jaga kebersihan tali pusat jangan gunakan alkohol atau betadine cukup
4. Jika puntung tali pusat kotor, cuci secara hati-hati dengan air matang.
5. Jika pusat menjadi merah atau mengeluarkan nanah atau darah, harus segera
bawa bayi kefasilitas yang mampu memberikan perawatan bayi secara lengkap
DOKUMENTASI