Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Geologi Fisik


Geologi fisik adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari
materi dan proses pembentukannya yang terjadi baik itu dipermukaan
maupun di dalam bumi. Sedangkan pengertian geologi itu sendiri adalah,
secara etimologi Geologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Geo” yang
artinya bumi dan “Logos” yang artinya ilmu. Geologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang bumi, baik cara terjadinya, struktur, gaya yang bekerja
(eksogen dan endogen), material pembentuk kerak bumi, relief permukaan
bumi dan proses terbentuknya. Secara umum, Geologi adalah ilmu yang
mempelajari planet Bumi, termasuk komposisi, keterbentukan, dan
sejarahnya.
Karena Bumi tersusun oleh batuan, pengetahuan mengenai
komposisi, pembentukan, dan sejarahnya merupakan hal utama dalam
memahami sejarah bumi. Dengan kata lain, batuan merupakan objek utama
yang dipelajari dalam geologi.

1.2. Ruang Lingkup Geologi Fisik


Jika melihat garis besarnya bumi ini terdiri dari beberapa lapisan,
berikut adalah lapisan-lapisan yang menyusun bumi, lapisan tersebut yaitu:
1. Atmosfer, yaitu lapisan udara yang menyelubungi Bumi.
2. Hidrosfer, yaitu lapisan air yang berada di permukaan Bumi.
3. Biosfer, yaitu lapisan tempat makhluk hidup.
4. Lithosfer, yaitu lapisan batuan penyusun Bumi.
Ruang lingkup pembelajaran geologi fisik yaitu lithosfer yang
merupakan lapisan bantuan penyusun bumi dari permukaan sampai inti
bumi. Walaupun begitu geologi juga mempelajari benda-benda luar
angkasa.

1
2

Kajian geologi fisik memiliki ruang lingkup yang luas, di dalamnya


terdapat kajian yang kemudian berkembang menjadi ilmu yang berdiri
sendiri walaupun sebenarnya ilmu-ilmu tersebut tidak dapat dipisahkan dan
saling menunjang satu sama lain. Ilmu-ilmu tersebut antara lain:
1. Mineralogi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang mineral,
beberapa pendeskripsian mineral yang meliputi warna, kilap,
goresan, belahan, pecahan dan sifat lainnya.
2. Petrologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang batuan,
didalamnya termasuk deskripsi, klasifikasi dan originnya.
3. Sedimentologi, yaitu ilmu yang mempelajari batuan sedimen,
meliputi deskripsi, klasifikasi, dan pembentukan batuan sedimen.
4. Stratigrafi, yaitu ilmu yang berkaitan tentang urut-urutan
perlapisan batuan, pemeriannya dan proses pembentukannya.
5. Geologi Struktur, adalah ilmu yang mempelajari arsitektur kerak
bumi dan proses pembentukannya.
6. Paleontologi, yaitu ilmu yang mempelajari aspek kehidupan masa
lalu yang berupa fosil. Paleontologi berguna untuk penentuan
umur dan geologi sejarah.
7. Geomorfologi, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk bentang alam
dan proses pembentukan bentang alam tersebut. Ilmu ini berguna
dalam menentukan struktur dan batuan penyusun suatu daerah.

1.3. Batuan
Batuan adalah agregat padat dari mineral, atau kumpulan yang
terbentuk secara alami yang tersusun oleh butiran mineral, gelas, material
organik yang terubah, dan kombinasi semua komponen tersebut. Secara
umum, batuan terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Batuan beku (igneous rock)
Merupakan kumpulan interlocking agregat mineral-mineral
silikat hasil pembentukan magma yang mendingin.
2. Batuan Sediment (sediment rock)
3

Merupakan batuan hasil litifikasi bahan rombakan batuan hasil


denudasi atau hasil reaksi kimia.
3. Batuan Metamorf (metamorphic rock)
Merupakan batuan yang berasal dari suatu batuan asal yang
mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral pada fase
padat sebagai akibat perubahan kondisi fisika (tekanan,
temperatur, tekanan dan temperatur).
Dan ketiga jenis batuan diatas adalah penyusun dari lapisan-lapisan
bumi mulai dari kerak bumi sampai inti bumi. Dalam sejarah
pembentukannya, ketiga jenis batuan tersebut dapat mengalami siklus
seperti gambar dibawah ini

Gambar 1.1 Siklus Batuan


Siklus batuan dimulai dari magma yang mengalami pendinginan dan
menjadi fase padat dan mejadi Batuan Beku, setelah itu Batuan Beku
mengalami pelapukan, tertransportasi dan terendapkan dan berubah menjadi
material-material sedimen, material sedimen tersebut mengalami proses
litifikasi (kompaksi dan sementasi) menjadi Batuan Sedimen, sementara itu
jika Batuan Beku dan Batuan Sedimen jika mendapatkan tekanan dan suhu
yang tinggi akan berubah menjadi Batuan Metamorf. Batuan Metamorf dan
Batuan sedimen dapat berubah menjadi material sedimen jika mengalami
pelapukan lalu tertransportasi dan terendapkan, dan khusus untuk batuan
4

metamorf akan kembali menjadi magma, jika mengalami peleburan atau


meleleh karena dekat dengan sumber panas. Dan alur ini terus menerus
berulang-ulang sehingga menjadi siklus.

1.4. Penyebaran Batuan di Bumi


Bumi adalah tubuh padat, kecuali pada inti luar, dan beberapa
tempat yang relatif kecil di dalam mantel atas dan kerak, yang cair.
Kebanyakan dari material yang padat merupakan batuan metamorf. Ini
dikarenakan batuan di inti dalam, mantel dan kerak telah terubah
dikarenakan tekanan dan temperatur yang tinggi. Magma yang terbentuk
pada mantel atas naik ke level yang lebih tinggi di dalam kerak dan
mengalami kristalisasi. Batuan sediment terbentuk di permukaan atau dekat
permukaan.
Di daratan, Batuan Sediment menutupi sekitar 66% dari total batuan
yang tersingkap (Blatt dan Jones, 1975). Sisanya sekitar 34% adalah
batuan kristalin yang berupa batuan Beku dan Metamorf. Di bawah samudra
kebanyak ditutupi oleh material sediment atau batuan sediment yang tipis.
Dibawah tutupan sediment, didominasi oleh batuan beku dan metamorf.

Gambar 1.2 Batuan Merupakan Material Utama Penyusun Bumi

Batuan dapat diartikan segala sesuatu yang menjadi bahan atau


material alam dalam pembentukan kerak bumi, yang mempunyai komposisi
5

mineral tertentu untuk selanjutnya menurut proses terjadinya batuan dibagi


menjadi Batuan Beku, Batuan Sedimen, dan Batuan Metamorf. Seperti telah
kita ketahui bahwa, gas dan sumber energi pada umunya berasal dari alam
dan sebagian besar berada di dalam permukaan bumi. Lapisan bumi
tersusun atas berbagai macam lapisan tanah dan batuan. Sedangkan tanah
itu sendiri berasal dari proses peluruhan batuan.
Oleh karenanya, sebelum kita menelusuri tentang sumber energi dan
lapisan-lapisan batuan tempat beradanya sumber energi tersebut, alangkah
baiknya kita mengetahui terlebih dahulu macam-macam batuan dan proses
terbentuknya batuan serta ciri-ciri dari masing-masing batuan secara
megaskopis. Oleh karena itu pembelajaran batuan melalui praktikum sangat
diperlukan guna mempermudah pemahaman mengenai batuan maka dalam
pembahasan umum ini akan dijelaskan tentang jalannya praktikum geologi
fisik.

1.5. Tujuan Praktikum Geologi Fisik


Adapun tujuan secara garis besar dari dilaksanakan praktikum
Geologi Fisik ini adalah:
1. Untuk mengetahui jenis-jenis batuan secara garis besar dan
contoh-contohnya.
2. Untuk mengetahui perbedaan pada jenis-jenis batuan secara
megaskopis.
3. Untuk dapat mengidentifikasi jenis batuan berdasarkan ciri yang
ada secara megaskopis.
4. Untuk mengklasifikasikan batuan berdasarkan ciri yang paling
umum sampai pada ciri yang paling khusus.
5. Untuk mengetahui lapisan-lapisan batuan di permukaan bumi.

Anda mungkin juga menyukai