Pendahuluan :
Hama adalah organisme yang dapat merusak fisik tanaman yang menyebabkan kerugian dari
segi nilai ekonomis dan nilai estetika dalam pengelolaan budidaya tanaman. Dari tingkat
kerusakan hama digolongkan menjadi empat, yaitu hama utama, hama sekunder, incidental
pest dan hama migran. Diperlukan teknologi pengendalian dalam menekan kerusakan yang
disebabkan oleh lingkungan, diantaranya dengan kimiawi dan non kimiawi.
Penyebab kerusakan dapat dikarenakan factor biotik dan abiotic. Serangga merupakan hama
salah satu penyebab kerusakan biotik. Terapat berbagai ordo-ordo serangga diantaranya,
Lepidoptera, Hemimptera, Orthoptera, Coleoptera, Diptera, dan lain-lain. Kerusakan pada
serangga dapat dikategorikan dari tipe alat mulutnya, seperti menggiggit-menguyah ( larva
Lepidoptera, larva dan imago Coleoptera, Orthoptera), menusuk-menghisap (Hemiptera),
meraut-menghisap (Thysanoptera), dan mengkait-menghisap (Diptera). Selain tipe alat
mulut, kerusakan yang diakibatkan pada hama juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tipe
kerusakan yang disebabkan oleh hama, misalnya penggorok daun, bintil/bisul daun, dan
busuk buah oleh lalat buah. Dengan mendiagnosis berbagai gejala-gejala, kita dapat
mengidentifikasikan hama yang menyerang tanaman tersebut
Gejala serangan yang ditimbulkan yaitu pada kulit buah ditandai dengan adanya noda /
ovopasitor