Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran terhadap pasien dengan posterior skleritis
yang berasal dari jepang
Metode : Penelitian ini menggunkan data rekam medik dari 10 pasien (13 mata) yang diambil dari
tahun 2006-2016, metode penelitian ini adalah retrospektif
Hasil: Usia rata-rata adalah 50,1 ± 20,8 tahun;dan 50% terdiri dari perempuan , dan tiga
pasien memiliki penyakit bilateral.
Skleritis anterior terkait (11 mata, 85%) dan ablasi retina serosa (8 mata, 62%) umum terjadi
pada presentasi. Pengobatan terdiri dari kortikosteroid (semua pasien) dan agenimunosupresif
(tujuh pasien). Rata-rata ketebalan koroid subfoveal berkurang secara signifikan setelah
follow-up [611 μm pada awal, 298 μm (p <0,01) pada 1 bulan, dan 238 μm (p <0,01) pada 1
tahun]. Peradangan berulang diamati dalam enam
pasien. Ketajaman visual terkoreksi terbaik 0,8 atau lebih baik dicapai pada semua 13 mata
pada 3 tahun dan 71% mata pada
5 tahun.
1. Pendahuluan