Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN INDIVIDU

MAHASISWA KKN REGULER UNIVERSITAS SULAWESI BARAT


GELOMBANG XIII TAHUN 2019

KELURAHAN : BARAS

KECAMATAN : BARAS

KABUPATEN : PASANGKAYU

NAMA : RENI ANGGRENI KN

NIM : H0316004

FAKULTAS/PRODI : FKIP/PENDIDIKAN BIOLOGI

PUSAT PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN KULIAH KERJA NYATA (P2KKN)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN


PENJAMINAN MUTU (LPPM DAN PM)

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2019
Lembar Pengesahan

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah terucap dan panjatkan kehadirat Alah SWT. karena berkat
Rahmat dan Hidayah-Nyalah saya dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Individu.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sulawesi Barat gelombang ke-XIII yangdilaksanakan
pada tanggal 17 Juli 2019 –25 Agustus 2019 di Kelurahan Baras, Kecamatan Pasangkayu,
Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat.

Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Baras,


Kecamatan Pasangkayu, saya banyak mendapat bantuan, dukungan, dan masukan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucap banyak terima kasih kepada:

Bapak Dr. Ir. H. Akhsan Djalaluddin, MS selaku Rektor Universitas Sulawesi


Barat. Bapak Dr. Ir. Abdul Kadir Paloloang M.P selaku Ketua LPPM dan PM Universitas
Sulawesi Barat. Bapak Arafat Abdullah,S.Si.,M.Si selaku ketua P2KKN Universitas
Sulawesi Barat. Bapak Yusman S.Si M.T selaku Supervisor KKN Reguler UNSULBAR
Gel. XIII Posko Kelurahan Baras. Pemerintah Kecamatan Baras beserta jajaranya dan
Pemerintah Kelurahan Baras beserta jajaranya. Rekan-rekan seperjuangan Posko
Kelurahan Baras yakni: Suharmulya Adjib, Adrian, Reni Anggreni Kn, Nur Indah sari,
Risa Gusliana, Rasmiani. Bapak Nadris HI Waris.R & Nyonya yang telah menjadi Orang
Tua saya selama berada di Posko Kelurahan Baras Dan semua pihak-pihak yang telah
bersedia mengulurkan tangan dan memberikan masukan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) serta penyelesaian Laporan Individu ini.

Laporan Individu Kuliah Kerja Nyara (KKN) ini saya buat dengan memperhatikan
segala aspek yang berhubungan dengan penyusunan laporan yang baik dan benar serta hal-
hal yang menjadi arahan/aturan dari pihak-pihak terkait, terutama dosen pembimbing
(Supervisor). Namun saya sangat menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan
Laporan Individu Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini masih banyak yang perlu di perbaiki. Untuk
itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak.

Baras, 24 Agustus 2019

RENI ANGGRENI KN

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Falsfah KKN ............................................................................................... 2

C. Pengertian dan Sasaran KKN ...................................................................... 3

D. Lokasi KKN .................................................................................................. 5

E. Waktu Pelaksanaan KKN .............................................................................. 5

BAB II GAMBARAN UMUM POTENSI LOKASI ................................................. 6

A. Sejarah Kelurahan Baras ............................................................................... 6


B. Letak dan Luas Wilayah................................................................................ 7
BAB III ......................................................................................................................... 12

DENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH ................ 12

A. Identifikasi Permasalahn .............................................................................. 12

B. Alternatif Pemecahan Masalah ................................................................... 14

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN PROGRAM KERJA .............. 15

A. Hasil Pelaksannaan ....................................................................................... 15

B. Pembahasan................................................................................................. 16

BAB V PENUTUP........................................................................................................ 18

A. Kesimpulan .................................................................................................... 18

B. Saran ............................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 19

LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata yang muncul dari konsep atas kesadaran mahasiswa
sebagai calon sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya
disamping di ruang kuliah dan perpustakaan, juga dapat bekerja menyumbang
pengetahuan dan ilmu yang telah diperolehnya secara langsung dalam membantu
memecahkan dan melaksanakan pembangunan didalam kehidupan bermasyarakat.
Dirjen Pendidikan Tinggi akhirnya berkesimpulan untuk mengembangkan
suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa di perguruan
tinggi secara nasional, dengan melaksanakan Seminar Nasional di Yogyakarta
pada tanggal 17-18 November 1972 yang membahas Proyek Perintis “Pengabdian
Kepada Masyarakat” yang diikuti oleh 13 Perguruan Tinggi dari 3 Universitas
Perintis ditambah dengan 10 perguruan tinggi diikutkan pada tahun akademik
1973/1974 dan disepakati kegiatan tersebut diberi nama “Kuliah Kerja Nyata”.
Dengan demikian pertama kalinya program KKN dilaksanakan pada tahun
akademik 1973/1974 oleh 13 perguruan tinggi, kemudian tahun 1974/1975
diperluas menjadi 15 perguruan tinggi, tahun 1975/1976 menjadi 29 perguruan
tinggi. Kemudian, sejak tahun 1976/1977 semua perguruan tinggi negeri dan
sebagian besar perguruan tinggi swasta telah menyelenggarakan KKN.
Bertitik tolak dari pengalaman yang dilaksanakan oleh beberapa
perguruan tinggi yang telah lama melaksanakan program KKN. Maka Unsulbar
dengan usia yang masih muda melaksanakan KKN bagi mahasiswa S1 Unsulbar
yang dikembangkan untuk pertama kalinya dalam bentuk pelaksanaan dan
persyaratannya adalah KKN Reguler.
B. Falsafah KKN

KKN dalam penyelenggaraannya memerlukan landasan idil yang secara


filosofisakan memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa,
bagaimana, serta untuk apa KKN diselenggarakan, karenanya KKN adalah bagian

1
integral dari proses belajar yang mempunyai ciri-ciri khusus. Sekurang-kurangnya
KKN harus mengandung tujuh aspek yang bernilai fundamental dan berwawasan
filosofis yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, yaitu:
1. Keterpaduan Pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi
2. Pendekatan Interdisipliner dan Komprehensif
3. Lintas Sektoral
4. Dimensi yang Luas dan Pragmatis
5. Keterlibatan Masyarakat Secara Aktif (Partipasional)
6. Berkelanjutan dan Pengembangan
7. Bertumpu pada Sumberdaya Lokal
C. Pengertian KKN
KKN adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masyarakat
di luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-
masalah pembangunan yang dihadapi. KKN dilaksanakan dalam masyarakat di
luar kampus dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi,
serta seni untuk melaksanakan pembangunan yang semakin meningkatkan
persepsi mahasiswa tentang relevansi antara materi kurikulum di kampus dengan
realita pembangunan.
D. Tujuan dan Sasaran KKN
1. Tujuan KKN
KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk
memberikan pendidikan kepada mahasiswa. Secara eksplisit, tujuan yang
harus dicapai melalui KKN adalah:
a) Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan
pengalaman kerja nyata.
b) Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah
luasnya wawasan mahasiswa.

2
c) Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi
kekuatan sendiri.
d) Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat.
2. Sasaran KKN
Pada dasarnya mempunyai tiga kelompok sasaran yaitu mahasiswa,
masyarakat bersama pemerintah daerah, dan perguruan tinggi. Masing-masing
akan memperoleh manfaat dari pelaksanaan KKN, sebagai berikut:
a) Mahasiswa
1) Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja
secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya
ketergantungan kaitan dan kerjasama antar sector.
2) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang
pemanfaatan ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajarinya bagi
pelaksanaan pembangunan.
3) Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap
kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan.
4) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk-
beluk keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan
masyarakat.
5) Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya penalaran
mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan
masalah secara pragmatis ilmiah.
6) Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS
secara interdisipliner atau antar sector.
7) Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.
8) Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader
pembangunan sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap
kemajuan masyarakatnya.

3
9) Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan,
merumuskan, dan memecahkan masalah secara langsung, akan
menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri
mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian, tanggung jawab, maupun
rasa kesejawatan.
b) Masyarakat dan Pemerintah Daerah/Institusi
1) Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, serta IPTEKS dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
2) Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,
merumuskan, dan melaksanakan pembangunan.
3) Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi
swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam
pembangunan.
4) Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan didalam masyarakat
sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.
5) Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam
melaksanakan program dan proyek pembangunan yang berada di
bawah tanggung jawabnya.
c) Perguruan tinggi
1) Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa
dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga
kurikulum, materi perkuliahan, dan pengembangan ilmu yang ada di
perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata
pembangunan.
2) Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan
sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan
menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian.
3) Melalui kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan
keadaan/ kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi pengembangan
IPTEKS serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat,

4
sehingga IPTEKS yang diramalkan dapat sesuai dengan tuntutan
nyata.
4) Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama dengan
instansi serta departemen lain melalui rintisan kerjasama dari
mahasiswa yang melaksanakan KKN.

E. LOKASI KKN
Lokasi KKN-PPM Universitas Sulawesi Barat Gelombang. XIII 2019 yaitu
bertempat di Kelurahan Baras, Kecamatan Baras, Kabupaten Pasangkayu.

F. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan KKN-PPM Universitas Sulawesi Barat Gelombang. XIII
2019 yaitu tanggal 17 Juli-25 Agustus 2019.

5
BAB II

GAMBARAN UMUM POTENSI LOKASI

A. Sejarah Kelurahan Baras


Jauh sebelum pemekaran wilayah kabupaten Mamuju Utara wilayah
Kecamatan Baras masih berstatus Desa Baras, dan yang dibawahi Kecamatan
Pasangkayu Kabupaten Mamuju. Pada saat itu wilayah ini dikenal sebagai daerah
yang ramai di huni oleh penduduk desa.
Sejak terbentuknya sebuah wilayah Kecamatan Baras khususnya wilayah
Kelurahan Baras terbagi menjadi empat lingkungan yakni lingkungan Samonu,
lingkungan Bambaloka, lingkungan Pantai Batu, dan lingkungan Bulu Maya.
Sebelum terbentuknya wilayah pemekaran, Kecamatan Baras, desa baras yang
kemudian berubah menjadi kelurahan Baras.
Kelurahan Baras sebagai salah satu instansi pemerintah daerah sesuai
dengan bidang tugasnya melaksanakan urusan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan, berkewajiban juga menyusun rencana strategis. Dengan
demikian diharapkan agar dapat menentukan arah perkembangan dalam
meningkatkan kinerjanya, yang mampu menjawab tuntutan perkembangan
lingkungan strategis baik local, regional, nasional, maupun global.
Rencana strategis tersebut harus mempunyai kebijakan, strategi dan
program pembangunan yang dapat mensinergikan sumber daya dan potensi
dengan peluang pengembangan wilayah yang dimiliki. Di era otonomi daerah ini,
kemampuan pemerintah Kabupaten Mamuju Utara didalam mengelolah seluruh
potensi yang ada akan sangat menentukan perkembangan Kabupaten Mamuju
Utara kearah yang di inginkan.
Rencana strategis tersebut kemudian wajib dikomunikasikan ke seluruh
elemen yang terlibat untuk membantu mengarahkan semua kegiatan yang
dilakukan oleh elemen tersebut untuk memajukan kegiatan pengelolahan sumber
daya di wilayah Kelurahan Baras. Selanjutnya, sangat pula dibutuhkan adanya
iklim dan lingkungan yang kondusif yang didukung oleh tegaknya penegakan

6
hukum dan diterapkannya prinsip-prinsip good governance di lingkungan
masyarakat maupun lingkungan pemerintahan.
B. Letak dan Luas Wilayah
1. Keadaan Demografi
a. Geografi dan Luas Wilayah
Secara geografis wilayah Kelurahan Baras dengan luas wilayah 9,11
km2 dan berada sekitar ±68 km kearah selatan Kabupaten Mamuju Utara
yang terletak di ibu kota Kecamatan Baras dengan batas-batas wilayah:
1) Sebelah utara : Desa Kasano
2) Sebelah selatan : Desa Bulu Parigi
3) Sebelah barat : Selat Makassar
4) Sebelah timur : Desa Towani
b. Pembagian Wilayah
Secara administrasi, Kelurahan Baras Kecamatan Baras terbagi
dalam 4 lingkungan, dengan luas wilayah 9,11 km2.
Tabel. 1 Pembagian wilayah administrasi Kelurahan Baras
No Lingkungan Banyaknya Luas
Penduduk Jenis Kelamin (km2)
Laki-laki Perempuan
1 Samonu 1.578 784 794 2276
km2
2 Bambaloka 1.902 578 514 2272
km2
3 Pantai batu 441 228 213 2277
km2
4 Bulu maya 123 71 52 2271
km2
Jumlah 3.324 1.661 1.573 9,11
km2

7
c. Klimatologi
Kelurahan Baras memilki iklim yang tidak jauh berbeda dengan
kondisi desa lain. Secara umum memilki dua musim yaitu musim kemarau
yang berlangsung antara bulan juni hingga bulan oktober dan musim hujan
antara bulan November hingga bulan januari dengan temperature atau
suhu udara pada tahun 2009-2010 rata-rata berkisar antara 290 C sampai
300 C dari suhu maksimum terjadi pada bulan oktober dengan suhu 320 C
serta suhu minimum 270 C terjadi pada bulan juni.
2. Keadaan Sosial
a. Sumber Daya Alam
Potensi diwilayah Kelurahan Baras meliputi sumber daya alam non
hayati yaitu air, lahan, udara dan bahan galian, sedangkan sumber tdaya
hayati yaitu perkebunan flora dan fauna.
Khusus tata guna dan intensifikasi lahan yang ada di wilayah
Kelurahan Baras yaitu sebagai berikut:
1) Perkebunan seluas : 79,6 Ha
2) Lahan tidur seluas :-
3) Pemukiman selaus : 5,3 Ha
4) Perkantoran atau fasilitas umum :
a) Kantor kelurahan : 804 m2
b) Kantor kecamatan : 2.520 m2
c) Sekolah dasar : 4.000 m2
d) Kantor kementrian agama :-
e) Kantor PLTD :-
f) Gedung TK : 5.340 m2
g) Gedung paud : 221 m2
h) PUSTU :-
i) Lapangan sepak bola : 1000 m2
j) Alkhairat dan MTS : 7.050 m2
k) MA (ALYIA) :-

8
l) Masjid : 2.129 m2
m) KUA : 2.129 m2
n) Kantor BKKBN :-
5) Fasilitas dan SAB
a) Sumur gali : 309
b) Sumur bor : 351
c) Perpipaan -
Sumber daya air dikelurahan Baras terdiri dari air tanah (Akifer)
termasuk mata air dan air pemukiman. Berdasarkan besarnya curah hujan
pertahun dan evapotranspirasi tahunan yang akan berpengaruh terhadap
air meteorologis sesuai dengan gradasi sebaran curah hujan.Sumber Daya
Manusia
Untuk ukuran wilayah Kelurahan Baras dapat di kategorikan
sebagai wilayah yang cukup memiliki sumber daya manusia yang dapat di
andalkan untuk memajukan pembangunan wilayah terlihat dengan jelas
banyak warga yang telah berpendidikan tinggi. Namun, diakui juga
bahwa masih banyak warga yang masih minim pendidikan dasar, dan
bahkan masih terdapat warga yang buta aksara. Tahun 2010-2011 yang
lalu menyebutkan bahwa buta aksara dari usia sekolah sampai 50 tahun
ke atas tercatat sebanyak jiwa yang tidak mampu membaca dan menulis
(buta aksara) dan kondisi tersebut rata-rata terdapat disemua lingkungan
yang ada. Berikut gambaran potensi sumber daya manusia Kelurahan
Baras:
1) Jumlah Penduduk : 3.234
a) Laki-laki : 1.630
b) Perempuan : 1.604
2) Penduduk Menurut Strata Pendidikan
a) Pasca sarjana (S2,S3) : 2 orang
b) Sarjana S1 : 57 orang
c) Diploma (D1,D2,D3) : 76 orang

9
d) SLTA/Sederajat : 324 orang
e) SMP/Sederajat : 127 orang
f) SD/Sederajat : 345 orang
g) Buta aksara : 116 orang
3) Sarana dan Prasarana
a) Prasarana Pendidikan
1). Gedung TK/PAUD :3
2). Gedung SD/MI :3
3). Gedung SLTP/Mts :1
4). Gedung SLTA/MA :1
b) Prasarana Transportasi
1). Jalan kabupaten : 2.500 m
2). Jalan lingkungan : 3.500 m
3). Jalan usaha tani : 7.500 m
c) Prasarana Ibadah
1). Masjid : 4 unit
2). Musallah : 1 unit
b. Keadaan Ekonomi
Kelurahan Baras dapat dikategorikan sebagai wilayah usahawan, tani,
dan nelayan dimana mayoritas mata pencaharian masyarakat adalah berada
disektor usaha, pertanian, perikanan dan usahawan. Namun, karena
keterbatasan kemampuan dan kondisi wilayah yang kurang luas
mengakibatkan penghasilan masyarakat tergolong minim. Kondisi tersebut
berdampak pada tingginya angka kemiskinan dimana dari 709 kepela
keluarga yang ada. Sebanyak 566 Kartu Keluarga masih tergolong miskin
atau berdasarkan presentase sekitar 78%, masih tergolong tidak mampu (
Sumber data Statistik ) itupun masih banyak kepala kelurga yang
mengajukan surat keterangan tidak mampu untuk mendapatkan
rekomendasi pembebasan dari biaya di rumah sakit dan pendidikan.

10
Tabel.2 Proporsi mata pencaharian masyarakat Kelurahan Baras
Proporsi jumlah
NO Jenis Pekerjaan angkatan kerja tahun
2010-2014
Jumlah %
(1) (2) 3 4
1 PNS 53 orang
2 TNI 3 orang
3 POLRI 5 orang
4 Guru PNS 31 orang
5 Purnawirawan /pensiunan 2 orang
6 Petani/nelayan 183 orang
7 Peternak (ayam, kambing, sapi, itik 34 orang
atau bebek
8 Tukang bangunan 37 orang
9 Tukang becak 2 orang
10 Tukang ojek 11 orang
11 Kariawan perusahaan 9 orang
12 Sopir 76 orang
13 Bengkel 8 orang
14 Tukang jahit 6 orang
15 Kariawan BRI 6 orang
16 Pedagang 250 orang
17 Nelayan 183 orang
18 Tidak bekerja 2.423 orang
Dari gambar di atas dapat di simpulkan betapa masih lemahnya
kondisi ekonomi masyarakat.

11
BAB III

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN Dan PEMECAHAN MASALAH

A. Identifikasi Permasalahan
Masalah merupakan adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan
dengan apa yang terjadi. Kesenjangan inilah yang memerlukan sebuah
penyelesaian atau pemecahan. Berdasarkan dari hasil observasi di lapangan serta
hasil seminar program kerja yang melibatkan mahasiswa, pemerintah setempat
dan masyarakat ternyata ada beragam masalah yang di temukan dalam wilayah
Kelurahan Baras. Salah satunya dalam bidang pendidikan khususnya di SD
Negeri Masimbu, yang dimana penulis telah melakukan observasi dan telah
mendapatkan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran di SD Negeri
Masimbu. Adapun permasalahan tersebut di antaranya sebagai berikut:
Sebagian besar guru menganggap penerapan metode dan model
pembelajaran tidak terlalu berpengaruh dalam proses pembelajaran, padahal
tujuan pendidikan yang diajarkan oleh guru jelas harus menampakkan terjadinya
perubahan dalam diri siswa-siswi dari yang tidak tahu menjadi tahu. Disamping
itu dapat membangkitkan motivasi belajar. Namun, pada kenyataan yang ada
banyak guru yang lari dari tanggung jawabnya sebagai pendidik yang berkualitas
dan profisional sebagai guru yang malah pada kenyataannya hanya membuat
peningkatan motivasi belajar siswa-siswi itu berkurang akibatnya kemalasan,
cuek dalam mengerjakan tugas sehingga timbulnya rasa ketidak nyamanan
didalam kelas, siswa-siswi menjadi meninggalkan kelas pada saat proses
pembelajaran berlangsung karena metode yang membuat siswa-siswi bosan.
Karena, metode atau cara pengajaran guru yang cenderung hanya memberikan
tugas atau mencatat saja atau juga metode pengajarannya menggunakan metode
ceramah lalu siswa-siswinya ditugaskan mencatat materi yang guru berikan
tersebut. Tanpa memperhatikan skologi anak yang cenderung mudah bosan
karena metode yang digunakan tidak menarik dan membosankan. Disitulah

12
pengaruh pengajarannya atau dampak yang diperoleh siswa-siswi adalah timbul
rasa bosan pada saat proses pembelajaran.
Kurangnya perhatian siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung
sehingga berdampak pada rendahnya nilai siswa, dan kurangnya kreatifitas guru
dalam menggunakan berbagai model dan metode dalam setiap proses
pembelajaran. Sehingga dalam rangka mempersiapkan program kerja individu,
Penulis telah mencapai hasil observasi di SD Negeri Masimbu bahwa dalam
proses pembelajaran guru belum maksimal dalam menggunakan model dan
metode pembelajaran untuk menarik perhatian siswa, sehingga siswa lebih
memilih untuk tidak memperhatikan pada saat guru menjelaskan dan lebih
memilih untuk bermain di dalam kelas. Hal ini disebabkan karena siswa merasa
bosan dengan proses pembelajaran yang dimana guru hanya menggunakan satu
metode yaitu metode ceramah dan tidak menggunakan model pembelajaran.
Maka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SD Negeri Masimbu
saya sebagai mahasiswa KKN mengajukan diri untuk mengajar selama tiga
minggu di SD Negeri Masimbu dengan maksud untuk membantu guru dalam
menyelasaikan permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar dengan
menggunakan berbagai jenis model dan metode yang bebebeda disetiap minggu
agar proses pembelajaran lebih efektif.
Hasil observasi yang kemudian penulis rumuskan dalam bentuk program
kerja, sebagai suatu solusi dari mahasiswa KKN Reguler Gelombang XIII
UNSULBAR Tahun 2019, yang kemudian ditetapkan dalam Seminar Program
Kerja Kelurahan Baras. Hasil observasi yang dilakukan masing-masing anggota,
kemudian didiskusikan dan selanjutnya diusulkan dalam seminar Program Kerja
Kelurahan Baras.
B. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan hasil survei dan observasi yang telah terangkum dalam
pembahasan di atas yaitu pada Identifikasi Masalah, maka dapat dikatakan
bahwa Kelurahan Baras masih perlu pembenahan yang dapat mengubah dan
membangun Kelurahan ke arah yang lebih baik dan maju khususnya dalam

13
bidang pendidikan. Oleh karena itu, Kami sebagai Peserta KKN telah mencapai
kesepakatan untuk melaksanakan beberapa Program Kerja yang akan
dilaksanakan dalam kurung waktu ±40 hari di Kelurahan Baras Kec. Baras Kab.
Pasangkayu.

14
BAB IV

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN PROGRAM KERJA

A. HASIL PELAKSANAAN
Hasil observasi yang telah dilakukan di Kelurahan Baras dijadikan sebagai
suatu program kerja yang menjadi salah satu syarat bagi mahasiswa KKN
Universitas Sulawesi Barat. Hasil Pelaksanaannya di sajikan dalam Lampiran.
Program-program yang sudah dirancang dan direncanakan pada waktu
observasi telah terlaksana dengan hasil yang cukup memuaskan. Adapun rincian
dari hasil program kerja individu yang telah dilaksanakan yaitu, program kerja
yang dibentuk sesuai dengan rencana awal dari hasil observasi dengan
memperhatikan serta meminta saran dan berbagai pertimbangan dari berbagai
pihak khususnya kepala sekolah SD Negeri Masimbu. Adapun program kerja
tersebut yaitu, menerapkan bebagai jenis metode dan model pembelajaran pada
saat proses pembelajaran berlangsung.
Deskripsi Kegiatan Keterangan
Tujuan Menerapkan berbagai jenis metode dan
model pembelajaran pada saat proses
pembelajaran berlangsung di SD Negeri
Masimbu.
Manfaat Dapat meningkatkan minat belajar siswa
dan membuat suasana didalam kelas
menjadi lebih menyenagkan.
Sasaran Sasaran yang ingin di capai dalam
kegiatan ini adalah dapat meningkatkan
minat belajar siswa/i di SD Negeri
Masimbu.
RencanaKerja Penerapan metode dan model
pembelajaran.

15
Pelaksanaan Dilaksanaan dua kali seminggu pada hari
kamis dan sabtu, sebanyak 6 kali.
Tempat Di SD Negeri 1 Masimbu
Acara/Kegiatan Pertama-tama kami melakukan
perkenalan kepada para siswa/I setelah itu
saya mengajar mata pelajaran IPA
Terpadu dengan menggunakan metode
dan model pembelajaran dalam
menyampaikan materi.
Evaluasi/hasil Setelah menerapkan metode dan model
pembelajaran pada saat proses
pembelajaran berlangsung siswa menjadi
lebih aktif dan suasana kelas menjadi
lebih menyenangkan.

B. PEMBAHASAN
Secara umum penerapan metode dan model pembelajaran sangat penting
dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa yang akan
berdampak pada bagusnya nilai yang akan diperoleh siswa.
Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga
diartikan sebagai suatu bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Sedangkan metode pembelajaran
merupakan suatu penyampaian materi pendidikan kepada peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan teratur oleh guru.
Dalam proses pembelajaran seorang guru harus bisa menerapkan metode
dan model yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar, agar proses pemebelajaran
menjadi lebih menyenangkan dan siswa dapat menyerap pelajaran dengan lebih
mudah.

16
Adapun langkah-langkah yang saya lakukan dalam kegiatan
pembelajaran di SD Negeri Masimbu yaitu sebagai berikut:
1. Menjelaskan terlebih dahulu salah satu subtema materi IPA Terpadu.
2. Pada saat menjelaskan materi IPA Terpadu saya menerapkan beberapa
metode seperti metode ceramah, diskusi dan Tanya jawab, dan juga
menerapkan salah satu jenis model talking stick untuk mengevaluasi
siswa-siswi apakah telah mengerti dengan materi yang telah saya
sampaikan.
Adapun unsur yang terlibat dalam kegiatan ini adalah siswa/i kelas 3,
4, 5 dan kelas 6 SD Negeri Masimbu, guru-guru, Kepala Sekolah dan
Mahasiswa KKN Universitas Sulawesi Barat Gelombang XIII Tahun 2019.
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini yaitu siswa-siswi menjadi lebih
antusias dalam belajar, menjadi lebih aktif dalam bertanya, lebih fokus dan
lebih memperhatikan materi yang disampaikan oleh pengajar (mahasiswa
KKN).

17
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pelaksanaan program kerja KKN Universitas Sulawesi
Barat Tahun 2019 di Kecamatan Baras, Kabupaten Pasangkayu yang
diselenggarakan pada tanggal 17 Juli-25 Agusutus, dapat ditarik kesimpulan
bahwa program kerja yang sudah dilaksanakan di SD Negeri Masimbu, terlaksana
dengan baik berkat bantuan dari kepala sekolah dan guru-guru di SD Negeri
Masimbu. Adapun permasalahan yang diterjadi dan sudah terselesaikan dengan
baik yaitu salah satunya kurangnya minat belajar peserta didik dalam aktivitas
belajar mengajar, akan tetapi dengan adanya KKN gelombang XIII saya dapat
membantu guru-guru dalam meningkatkan minat belajar siswa dan antusias siswa
dalam mengerjakan tugas. Salah satu cara yang saya lakukan yaitu dengan
menerapkan berbagai jenis metode dan model pemebelajaran.

B. SARAN
Setelah Pelaksanaan KKN Reguler Universitas Sulawesi Barat Gelombang
XIII dan melihat kegiatan pelaksanaannya di lapangan, disarankan agar program
kerja yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN baik dibidang fisik maupun non fisik
harus dilakukan secara berkesinambungan. Hasil yang telah dicapai melalui hasil
realisasi program kerja hendaknya mampu ditingkatkan dimasa mendatang dan
dilanjutan oleh masyarakat. Partisipasi aktif dari masyarakat merupakan salah
satu hal penting yang menjadi indikator kesuksesan program kerja, oleh sebab itu
perlu kiranya digalang kedekatan emosional yang erat antara Mahasiswa dengan
masyarakat setempat.

18
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penulis, 2019. Panduan Kuliah Kerja Nyata Universitas Sulawesi Barat. Majene:
Pusat Pengelolaan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN): USB

19
LAMPIRAN

A. Format 1 dan Format 2

Format 1
Format 2
B. Struktur Pemerintahan Kelurahan Baras
C. Daftar Seminar Kelurahan Baras
1. Seminar Program Kerja
2. Seminar Evaluasi Bulan I

No. Nama Posko Jabatan


1 Adrian Kelurahan Baras Anggota
2 Ilham Kelurahan Baras (Tematik) Anggota
3 Lusiana Kelurahan Baras (Tematik) Anggota
4 Nurazizah Kelurahan Baras (Tematik) Anggota
5 Megawati Kelurahan Baras (Tematik) Anggota
6 Syahril Syarif Desa Kasano Koordinator Desa
7 Yuliana Kelurahan Baras (Tematik) Anggota
8 Sukadding Pukka Kelurahan Baras (Tematik) Anggota
9 Suharmulya Adjib Kelurahan Baras Koordinator Kelurahan
10 Rasmiani Kelurahan Baras Anggota
11 Eva Puspitasari Kelurahan Baras Anggota
12 Reni Anggreni KN Kelurahan Baras Anggota
13 Risa Gusliana Kelurahan Baras Anggota
14 Nur Indah Sari Kelurahan Baras Anggota
15 Muh. Khaidir K Yusuf Desa Towoni Koordinator Desa
16 Deviriawan Baswan Kelurahan Baras (Tematik) Koordinator Kecamatan
17 Fauzi Akbar Desa Balanti Koordinator Desa
18 Sayid Ali Amin Desa Bulu Parigi Koordinator Desa
3. Seminar Akhir
D. Buku Tamu
E. Foto – Foto Kegiatan

1. Penyambutan Mahasiswa KKN Oleh Camat Baras


2. Pembuatan pagar kelurahan baras
3. Pendataan penduduk
4. Pemasangan plat nama kepala lingkungan dan beberapa tokoh penting
5. Mengajar di SD Masimbu
6. Jumat Bersih
7. Senam
8. Seminar desa
9. Seminar evaluasi bulan 1
10. Kedatangan ketua LPPM di lokasi KKN
11. Seminar akhir sekaligus malam ramah tama
12. Pengerjaan kebun dasa wisma
Jurnal Harian
Peta kelurahan Baras

Sumber : Buku Profil Kelurahan Baras 2010-2016

Anda mungkin juga menyukai