Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Transportasi pasien kritis merupakan salah satu bidang penting di ilmu


kedokteran kegawatdaruratan (emergency medicine). Banyak masalah potensial
dapat dicegah dengan mengoptimalkan kondisi pasien sebelum transport dilakukan.
Walaupun berbagai usaha meminimalisasi komplikasi sudah dilakukan, jalan
menuju penanganan yang sempurna masih panjang.1
Tempat yang paling aman untuk pasien kritis adalah intensive care unit
(ICU), yang terhubung oleh ventilator canggih dengan berbagai pompa infus yang
berjalan perlahan, dimonitoring peralatan yang sudah dipasang dan ada perawat
untuk merawat pasien. Pasien berada dalam lingkungan yang terkontrol. Namun,
akan ada beberapa situasi di mana pasien harus dipindahkan ke ruang pemeriksaan
radiologi, ruang operasi, bahkan ke rumah sakit lain.1
Pemindahan mungkin dapat meningkatkan risiko yang tidak diduga dan
efek samping dengan terputusnya hubungan dengan perlengkapan selama di ICU,
pergerakan ke lain bed dan berkurangnya perhatian dari orang sekitar.1
Pemindahan pasien dapat berefek pada beberapa sistem organ, yang
mungkin berhubungan dengan pergerakan pasien seperti dislokasi peralatan, drips,
atau yang disebabkan oleh malfungsi peralatan lain. Efek pada sistem organ
tersebut antara lain aritmia (84%) pada pasien dengan gangguan jantung, di mana
memerlukan terapi emergensi pada 44% kasus. Hipotensi dan aritmia sering terjadi
pada pasien yang menggunakan ventilator. Komplikasi pada system respirasi
adalah perubahan frekuensi napas, penurunan PaO2. Pasien dengan cedera kepala
dapat mengalami hipotensi, hipoksia, dan peningkatan tekanan intrakranial.1
Peralatan yang berhubungan dengan komplikasi yaitu diskoneksi lead EKG,
monitor mati, diskoneksi jalur intravena/intraarteri atau dari ventilator. Untuk
mencegah komplikasikomplikasi tersebut, beberapa guideline transportasi pasien
kritis telah dibuat oleh beberapa perkumpulan critical care. Berikut akan dipaparkan
guideline yang hanya memerlukan cara sederhana untuk menangani transportasi
pasien kritis.2

Anda mungkin juga menyukai