BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
I.2.1 Inokulasi Mikroorganisme
Tujuan percobaan Inokulasi Mikroorganisme adalah mempelajari teknik inokulasi
biakan mikroorganisme pada medium steril.
I.2.2 Penggunaan Mikroskop
Tujuan dari percobaan penggunaan mikroskop antara lain adalah:
1. Melatih menggunakan mikroskop dengan jalan melihat morfologi jamur, yeast,
bakteri, dan beberapa mikroorganisme.
2. Mengenal bentuk – bentuk mikroorganisme.
3. Melatih membuat preparat..
Laboratorium Mikrobiologi
Departemen Teknik Kimia FTI-ITS
2019
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri
2
Laboratorium Mikrobiologi
Departemen Teknik Kimia FTI-ITS
2019
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium Mikrobiologi
Departemen Teknik Kimia FTI-ITS
2019
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri
4
Mikroskop pertama kali digunakan loeh ilmuwam zaman reinasans, dan mikroskop
yang mungkin anda gunakan di laboatorium adalah mikroskop cahaya. Dalam mikroskop
cahaya (Light Microscope), cahaya – cahaya tampak diteruskan melalui specimen dan
kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya sedemikian
rupa sehingga citra specimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata film fotografi atau
sensor digital, atau ke layar video. Dua parameter penting dalam mikroskop adalah
perbesaran dan daya resolusi atau daya urai. Perbesaran (magnification) adalah
perbanfngan ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran
kejelasan citra; jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik. Misalnya, benda yang
tampak oleh mata telanjang sebagai satu bintang di langit meungkin deresolusi sebagai
bintang kembar oleh teleskop (Campbell,2008)
Laboratorium Mikrobiologi
Departemen Teknik Kimia FTI-ITS
2019
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri
5
BAB III
METODOLOGI
III.1 Inokulasi Mikroorganisme
III.1.1. Alat dan Bahan
A. Alat
1. Tabung reaksi
2. Petridish
3. Bunsen
4. Jarum ose
B. Bahan
1. Media NBA dan PDA
2. Biakan murni
III.1.2 Prosedur
A. Dengan menggunakan Tabung Reaksi
1. Menuliskan nama spesies mikroorganisme, tanggal serta nama praktikan pada tabung
reaksi.
2. Menuang media agar ke dalam tabung reaksi sebanyak ⅓ tabung, kemudian tabung
reaksi yang telah berisi media agar dimiringkan dengan kemiringan ±45°.
3. Biakan induk dalam tabung reaksi berisi media agar miring yang telah disterilkan
diletakkan pada telapak tangan kiri.
4. Memanaskan jarum ose pada nyala api lampu spiritus hingga membara.
5. Membuka sumbat kapas pada biakan insuk dengan jari manis dan kelingking.
6. Permukaan tabung reaksi no.3 dipanaskan pada api spiritus kemudian biakan diambil
dengan menggunakan ose, biakan induk ditutup kembali.
7. Kapas media agar miring yang akan diinokulasi mikroorganisme dibuka dengan cara
yang sama dengan langkah 5. Kemudian ujung jarum ose yang sudah mengandung
mikroorganisme digeserkan dengan hati – hati diatas permukaan agar, dimulai dari
dasar tabung and digores lurus menuju ke bagian atas tabung.
8. Kapas ditutup secepatnya pada media yang telah diinokulasi, ujung jarum ose
dipanaskan kembali sampai membara untuk memusnahkan mikroorganisme yang
masih menempel.
Laboratorium Mikrobiologi
Departemen Teknik Kimia FTI-ITS
2019
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri
6
9. Biakan yang baru diinokulas disimpan dalam inkubator. Diamati, digambar / difoto
dan diberi keterangan pertumbuhan koloni bakteri.
Laboratorium Mikrobiologi
Departemen Teknik Kimia FTI-ITS
2019
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri
7
III.1.2 Prosedur
A. Persiapan Mikroskop
1. Mengeluarkan mikroskop dengan hati – hati dari lemarinya dan menempatkan di
atas meja untuk bekerja. Menetapkan tinggi bangku duduk sedemikian hingga
dengan mudah untuk dapat melihat okuler.
2. Memutar skrup pengatur fokus kasar, hingga mikroskop naik kira – kira 2 mm
dan menempatkan preparat di tengah – tengah mikroskop dan mencengkeramkan
dengan jepitan – jepitan untuk itu.
3. Menaikkan kondensor setinggi – tingginya dan membuka diafragma seluruhnya.
4. Melihat melalui okuler dan memutar tubusnya pelan – pelan keatas dengan
sekrup pengatur fokus kasar, hingga dilihat bayangan terang dari preparat. Jika
perlu menetapkan dengan sekrup pengatur fokus halus.
5. Bila bayangan kurang terang atau terlalu terang, maka pencahayaan dapat diatur
dengan pengaturan kekuatan sumber cahaya.
6. Setelah selesai memakai mikroskop dan sebelum disimpan, kondensor harus
diputar kebawa, kemudian mikroskop beserta lensanya dibersihkan.
Laboratorium Mikrobiologi
Departemen Teknik Kimia FTI-ITS
2019