A. Tujuan
- Membuat jaringan sederhana baik menggunakan kabel crossover secara point to point.
- Membuat jaringan sederhana baik menggunakan kabel straight dengan menggunakan
intermediary device seperti hub dan switch.
- Mengenal dasar penggunaan alamat IP.
- Melakukan uji konektivitas antar end device dengan perintah ping.
B. Alat pendukung
- Multimedia Proyektor
- Whiteboard
- Spidol
- Packet Tracer
- Crimping Tool
- Kabel UTP
- UTP Tester
- Switch/Hub
- PC dan laptop
C. Indikator Pencapaian
- Praktikan mengerti dan mampu membuat kabel jaringan menggunakan kabel UTP dengan
susunan crossover.
- Praktikan mengerti dan mampu membuat kabel jaringan menggunakan kabel UTP dengan
susunan straight.
- Praktikan mengerti penggunaan alamat IP.
- Praktikan mengerti dan mampu melakukan sharing resource seperti hardisk, printer
Teori
Pengertian Umum
Jaringan komputer adalah hubungan dua atau lebih computer yang memungkinkan komputer dalam
jaringan untuk saling berbagi data dan sumber daya.
Manfaat
Dengan jaringan komputer memungkinan kita untuk menyimpan data secara terpusat pada suatu
server. Didalam bisnis hal ini sangat membantu di dalam menyimpan data secara terpusat,
memodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Jaringan komputer memungkinkan kita berbagi ide dengan
lebih mudah dan lebih efisien, sehingga meningkatkan produktivitas didalam bekerja.
Jaringan komputer mampu mengurangi biaya pada investasi perangkat keras. Sebagai contoh adalah
berbagi sumber daya printer. Membeli printer tambahan untuk masing-masing komputer yang tidak
terhubung pada jaringan komputer akan membebani biaya investasi perangkat keras. Kita hanya
membutuhkan jaringan yang terhubung dengan komputer yang telah terpasang printer.
Dengan menyimpan file data secara terpusat maka akan mencegah duplikasi file data serta
menghemat ruang penyimpanan. Penyimpanan file data bisa dilakukan dengan solusi server terpusat
atau ke salah satu komputer pada jaringan peer-to-peer.
Saat ini kita dapat memilih perangkat yang berbeda dalam mengakses informasi pada jaringan
komputer, baik dari jenis perangkat keras maupun sistem operasi. Kita bisa berbagi informasi satu
sama lain dengan menggunakan tablet android, komputer windows, mac, linux, tablet IOS dan lain-
lain.
5. Fleksibilitas akses
Fleksibilitas dalam mengakses data dan berbagi informasi memungkinkan kita dapat bekerja tanpa
harus dibatasi oleh lokasi dan waktu. Semua ini dimungkinkan jika dokumen tersebut disimpan
terpusat pada suatu server.
Kita bisa menggunakan aplikasi atau perangkat lunak versi jaringan dengan membeli satu lisensi dan
menjalankannya di server terpusat.
Dengan memiliki server database terpusat maka data ini dapat diakses dimanapun dan kapanpun
dengan mengggunakan berbagai macam perangkat seperti personal computer, laptop, smartphone,
tablet android, ipad.
Media
Media jaringan berfungsi sebagai penghubung antar perangkat dalam jaringan komputer. Dalam
jaringan komputer dikenal ada tiga jenis media transmisi yang dapat digunakan baik untuk pengiriman
dan penerimaan data yaitu:
Sumber: https://www.belden.com/
Gambar 1. Unshielded Twisted Pair
Sumber: https://www.belden.com/
Gambar 3. Shielded Twisted Pair
Connector
Baik UTP maupun STP sama-sama menggunakan konektor RJ-45.
Sumber: https://iebmedia.com/
Gambar 5. EIA/TIA 568A
Sumber: https://iebmedia.com/
Gambar 6. Susunan straight standar 568A
EIA/TIA 568B
Sumber: https://iebmedia.com/
Gambar 7. EIA/TIA 568B
Sumber: https://iebmedia.com/
Gambar 8. Susunan straight standar 568B
Kabel Crossover
Sumber: https://iebmedia.com/
Gambar 9. Susunan crossover
Sumber: http://www.tech-faq.com/
Gambar 10. Coaxial
Terdapat dua jenis coaxial yang biasa digunakan dalam membangun LAN yaitu:
1. 10Base2
Disebut juga dengan nama Thin Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thin.
Spesifikasi 10Base2 adalah sebagai berikut:
2. 10Base5
Disebut juga dengan Thick Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thick.
Spesifikasi dari 10Base5 adalah sebagai berikut:
Sumber: https://www.taiwantrade.com/
Gambar 11. Repeater untuk kabel coaxial
Konektor yang digunakan pada kabel coaxial adalah konektor BNC (Bayonet Neil Concelman).
Sumber: https://www.anodas.lt/
Gambar 12. Konektor BNC
Sumber: https://www.grainger.com/
Gambar 13. Terminator 50 Ohm untuk kabel coaxial
Kabel serat optik dibagi dalam dua jenis utama yaitu Single Mode Fiber (SMF) dan Multi Mode Fiber
(MMF). Single Mode melewatkan cahaya jenis laser, sedangkan kabel Multi Mode digunakan untuk
melewatkan cahaya jenis LED.
Sumber: http://www.fiber-optic-cable-sale.com
Gambar 11. Serat Optik
Ada banyak tipe dari konektor serat optik tapi yang umum digunakan adalah tipe:
a. Konektor Serat Optik SC (Subscriber Connector) digunakan untuk kabel fiber optik single mode
b. Konektor Serat Optik LC (Lucent Connector) digunakan juga untuk jenis kabel fiber optik single
dan multi mode.
c. Konektor Serat Optik FC (Ferrule Connector) digunakan untuk kabel fiber optik single mode
d. Konektor Serat Optik ST (Straight Tip) digunakan untuk kabel yang single mode ataupun multi-
mode.
Sumber: http://www.fiber-optic-solutions.com/
Gambar 12. Konektor serat optik
Sumber: https://www.newfanglednetworks.com/
Perangkat (Device)
Dalam membangun jaringan komputer, diperlukan perangkat keras atau hardware dan juga perangkat
lunak atau software.
1. Perangkat Keras
a. End-to-end Device
Perangkat jaringan yang berhubungan langsung dengan pengguna disebut End Device. Perangkat
ini berfungsi sebagai interface antara pengguna dan jaringan komunikasi dalam mengakses data
pada server. Beberapa contoh end device ini adalah:
Hub adalah perangkat jaringan yang bekerja pada lapisan fisik (layer 1) dari model referensi
Open Systems Interconnection (OSI). Hub digunakan untuk menghubungkan beberapa host
pada suatu jaringan. Hub berfungsi sebagai central connection point dan biasanya dipakai
untuk membentuk jaringan lokal atau Local Area Network (LAN). Melalui hub inilah maka
komputer bisa mengakses data pada server atau berbagi informasi dengan komputer lain.
Hub tidak mampu mengenali MAC Address (Media Access Control Address) atau alamat
hardware dari suatu frame yang melaluinya sehingga hub bekerja dengan cara melakukan
broadcast ke seluruh komputer yang terhubung melalui port yang terdapat pada hub. Secara
fisik antara hub dan switch mempunyai bentuk yang hampir sama. Port pada hub disebut
dengan ethernet port. Hub dirancang untuk bekerja dengan kabel twisted pair dan biasanya
menggunakan connector RJ45 untuk menghubungkan host ke jaringan.
Sumber: http://www.omnisecu.com/
Switch
Switch bekerja pada lapisan datalink (layer 2) dari model referensi Open Systems
Interconnection (OSI) dan mempunyai fungsi yang sama seperti hub, yaitu sebagai
penghubung antar host pada Local Area Network (LAN). Perbedaan mendasar antara switch
dan hub adalah bahwa switch mempunyai kemampuan membaca MAC Address pada frame,
sehingga dalam meneruskan frame yang lewat, switch tidak melakukan broadcast ke seluruh
port tetapi hanya akan meneruskan secara unicast dari frame yang berasal dari suatu source
host menuju ke port dimana destination host terhubung. MAC Address setiap host akan
disimpan pada content-addressable memory (CAM) sehingga membentuk MAC Address
Table. Tabel CAM juga disebut dengan forwarding table atau forwarding information base
(FIB). Dengan MAC Address Table ini maka switch dapat melakukan 'filter dan forwarding'
dalam meneruskan frame.
Sumber: https://intellinetnetwork.eu/
Router
Router bekerja pada lapisan network (layer 3) dari model referensi Open Systems
Interconnection (OSI). Router adalah perangkat jaringan yang mampu membaca IP Address
dari paket data yang melaluinya. Sehingga router melakukan penerusan paket data dari suatu
jaringan menuju ke jaringan lain dengan cara melihat IP Address tujuan dan table routing.
Ada dua cara dalam membentuk table routing pada router, yaitu dengan static routing dan
dynamic routing.
Sumber: https://hugsales.com/
Seperti halnya hub, repeater bekerja pada lapisan physical (layer 1) dari model referensi OSI,
repeater tidak mampu mengenali MAC Address dari suatu frame, sehingga repeater hanya
melakukan penguatan sinyal yang mengalami distorsi akibat redaman atau pelemahan,
repeater analog melakukan penguatan sinyal sementara repeater digital dapat
merekonstruksi sinyal mendekati kualitas aslinya. Setelah diperkuat maka repeater akan
mentransmisikan sinyal itu kembali. Redaman atau pelemahan ini bisa disebabkan oleh
redaman media transmisi maupun karena jarak.
Sumber: https://www.pimfg.com/
Bridge
Sumber: https://cdn.shopify.com/
Gambar 23. Bridge
2. Perangkat Lunak
Dalam membangun jaringan komputer perangkat lunak yang paling mendasar dibutuhkan adalah
sistem operasi berbasis jaringan, baik itu Microsoft Windows, Linux, dan Mac.
Selain sistem operasi, diperlukan juga software driver agar sistem operasi dapat mengenali dan
mengendalikan perangkat keras atau hardware. Sebagai contoh ethernet card baik eksternal
maupun internal yang ada pada komputer, laptop maupun notebook tidak akan bisa dikenali oleh
sistem operasi tanpa adanya driver.
Instalasi driver pada komputer ada dua cara yaitu dengan cara instalasi manual dan plug and play.
Plug and play adalah kemampuan sistem operasi melakukan deteksi otomatis terhadap hardware
yang terpasang pada computer. Setelah berhasil mendeteksi maka sistem operasi akan memeriksa
apakah driver untuk hardware tersebut sudah ada dalam daftar driver pada sistem operasi
tersebut, jika sudah ada maka sistem operasi akan melakukan instalasi driver secara otomatis
Pengalamatan
Pada prinsipnya kenapa setiap host atau end device bisa berkomunikasi antara satu sama lain ini
dikarenakan masing-masing host memiliki alamat. Alamat IP (Internet Protocol) adalah pengalamatan
yang diberikan pada masing-masing end device yang terhubung pada jaringan komputer. Pemberian
alamat ini bersifat unik yang artinya bahwa setiap host yang berada didalam suatu jaringan akan
diberikan alamat IP yang berbeda.
Private IP Address
Alamat ini digunakan dalam jaringan LAN, misalnya, jaringan LAN yang ada di rumah, perkantoran,
atau kampus.
Kelas Rentang
A 10.0.0.0/8
B 172.16.0.0/16 - 172.31.0.0/16
C 192.168.0.0/24 - 192.168.255.0/24
Public IP Address
Alamat IP ini digunakan dalam jaringan yang bersifat global, sehingga bisa berkomunikasi dengan
perangkat jaringan lainnya di seluruh dunia seperti internet. Public IP Address adalah semua alamat
IP diluar Private IP Address.
Pembahasan lebih mendalam akan dilakukan pada sesi yang khusus mempelajari alamat IP secara
terperinci.
Topologi Jaringan
1. Bus
Dalam topologi jaringan bus, setiap node terhubung dengan kabel tunggal, coaxial 10Base2 dan
10Base5.
Sumber: http://www.bltbytes.com/
Sumber: https://www.quora.com/
Sumber: https://www.quora.com/
2. Ring
Topologi ring adalah topologi yang berbentuk cincin. Topologi ring yang membuat jalur data
melingkar dalam satu arah, disebut jaringan cincin searah. Sedangkan yang membuat jalur data
bergerak ke dua arah, disebut jaringan cincin dua arah.
Kerugian utama dari topologi ring adalah bahwa jika ada salah satu koneksi host di ring terputus,
seluruh jaringan terpengaruh.
Topologi ring digunakan di LAN atau WAN (Wide Area Network). Bisa menggunakan kabel coaxial
atau kabel twisted pair dengan konektor RJ45 tergantung dengan jenis NIC yang digunakan.
Pada topologi ring terdapat paket kecil yang disebut token yang selalu berputar dan masuk ke setiap
host secara bergantian. Jika ada suatu host ingin mengirimkan data maka data tersebut
ditumpangkan pada token tersebut. Token itu kemudian berputar lagi sambal membawa data dan
masuk ke seluruh host untuk menanyakan apakah data yang dia bawa ditujukan ke host tersebut. Jika
data yang dia bawa bukan ditujukan untuk host tersebut maka token kembali berputar sampai
menemukan host tujuan. Setelah token menemukan host tujuan, selanjutnya token akan
memberikan data tersebut pada host yang bersangkutan. Host yang menerima data akan
memberikan tanda terima yang akan dibawa oleh token. Kemudian token berputar lagi sampai
menemukan host pengirim untuk memberi tahu bahwa data yang dia tumpangkan telah diterima
oleh host tujuan. Setelah itu token dalam kondisi bebas, dan dapat dipergunakan host lain dalam
mengirim data.
Transmit Receive
n
ke
To
Transmit
Receive
Receive
Transmit
Receive Transmit
Sumber: https://www.amazon.co.uk/
Gambar 29. Topologi ring dengan menggunakan Multistation Access Unit (MSAU)
3. Star
Topologi star atau topologi bintang adalah cara menghubungkan beberapa host dengan
menggunakan intermediary device seperti hub atau switch. Media yang digunakan adalah kabel UTP
atau STP dengan konektor RJ 45.
Kelebihannya adalah jika salah satu host mengalami masalah atau gangguan, maka host lain tidak
akan terpengaruh dan komunikasi tetap berjalan. Kelemahannya adalah jika intermediary device yang
mengalami gangguan maka seluruh jaringan akan terhenti.
Sumber: https://www.quora.com/
4. Tree
Topologi tree atau topologi pohon pada dasarnya adalah topologi star yang dibuat bertingkat dengan
struktur top down.
Topologi mesh juga didasarkan oleh topologi star, yang mempunyai interkoneksi tambahan yang
menghubungkan seluruh intermediary device, kegagalan di satu jalur tidak akan menyebabkan
kegagalan pada jaringan. Dalam topologi ini semua intermediary device bekerja sama untuk
mendistribusikan data satu sama lain. Kelemahan dari topologi ini adalah berbiaya mahal.
Skenario Praktikum
Jaringan peer-to-peer
Jaringan peer-to-peer adalah jaringan yang menghubungkan antara dua end device baik secara fisik
langsung maupun harus melalui intermediary device. Sifat dari jaringan peer-to-peer adalah bahwa
antara end device yang terhubung mempunyai hirarki atau derajat yang sama, dalam pengertian tidak
ada end device yang khusus berfungsi sebagai server.
Alat :
1. Kabel UTP
2. Konektor RJ45
3. Tang Crimping
4. LAN Tester
5. PC atau laptop berbasis Windows
1. Masing-masing praktikan memilih salah seorang teman untuk membuat kelompok kecil dalam
melakukan praktikum
2. Persiapkan kabel UTP sebanyak 4 buah dengan masing-masing panjang sekitar 1,5 meter. Masing-
masing praktikan akan membuat kabel susunan crossover dan kabel susunan straight.
3. Persiapkan peralatan 2 PC atau 2 laptop, 1 switch atau Hub
4. Kupas lapisan pelindung terluar pada kedua ujung kabel UTP sekitar 2 cm, lepaskan lilitan antara
pasangan kabel, ratakan ukuran panjang dengan memotongnya menggunakan tang crimping.
5. Untuk membuat kabel crossover, masukkan ujung salah satu kabel berdasarkan standar EIA/TIA
568A dan ujung lain dengan standar EIA/TIA 568B masing-masing pada konektor RJ45. Baca lagi
tulisan sebelumnya mengenai susunan kabel.
6. Masukkan ujung kabel yang sudah terpasang pada konektor RJ45 ke tang crimping,ulangi lagi untuk
ujung yang lain.
7. Lakukan pengujian dengan LAN tester, apakah kabel sudah terpasang dengan sempurna.
8. Ulangi langkah 4, kemudian buatlah kabel straight berdasarkan standar 568B. Baca lagi tulisan
sebelumnya mengenai susunan kabel.
9. Ulangi langkah 6 dan langkah 7.
10. Hubungkan kedua PC/laptop secara langsung dengan kabel crossover.
13. Buat Laporan Praktikum dengan Google Docs dilengkapi dengan teori terhadap apa yang
dikerjakan.
14. Singkat URL dengan menggunakan https://bitly.com/, langkah-langkahnya silahkan cari di Internet.
15. Buka link Paste URL pada Google Presentation.