Abstract: Adolescent reproductive health problem lately become a serious issue. A lot of adoslescent
have unwanted pregnancy, sexually transmitted infection, and even HIV &AIDS. These facts indicate
that this issue is a serious matter. The low capacity of knowledge of unhealthy behavior risk is one
of the reason of the problems. This research was a descriptive observational research. The sample is
collected by using purposive sampling method on second grade students of SMP Negeri 19 Surabaya.
The questionnaire was provided in this research in order to find out the role of health school programs in
delivering information of adolescent reproductive knowledge to the students of SMP Negeri 19 Surabaya.
The results showed that the respondents’ knowledge related to reproductive health, reproductive health
resources and media support for the delivery of reproductive health information is good. Opinion
majority of respondents (78%) support the UKS role to deliver reproductive health information, while
the implementation of the Trias UKS was still lacking. The conclusion can be drawn that the UKS role
in the delivery of reproductive health information to students of SMP Negeri 19 Surabaya can be given
thoroughly and comprehensively.
Abstrak Masalah mengenai kesehatan reproduksi remaja akhir-akhir ini menjadi masalah yang cukup
serius. Banyaknya remaja yang mengalami Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD), Infeksi Menular
Seks (IMS), hingga HIV AIDS menjadi contoh yang nyata tentang pentingnya masalah ini. Kurangnya
pengetahuan mengenai risiko perilaku yang tidak sehat menjadi salah satu penyebabnya. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif observasional. Responden diambil dengan metode purposive sampling
pada siswa kelas 2 SMP Negeri 19 Surabaya. Pemberian kuesioner dilakukan untuk mengetahui peran
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam penyampaian informasi kesehatan reproduksi remaja pada
siswa SMP Negeri 19 tersebut. Hasil penelitian menunjukkan yaitu pengetahuan responden terkait
dengan kesehatan reproduksi, sumber informasi kesehatan reproduksi dan media yang mendukung untuk
penyampaian informasi kesehatan reproduksi sudah baik. Opini sebagian responden (78%) mendukung
peran UKS intuk menyampaian informasi kesehatan reproduksi, sedangkan pelaksanaan Trias UKS di
sekolah masih kurang. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa peran UKS dalam penyampaian informasi
kesehatan reproduksi pada siswa SMP Negeri 19 Surabaya dapat di berikan secara menyeluruh dan
komperhensif.
Kata Kunci: kesehatan reproduksi remaja (KRR), usaha kesehatan sekolah (UKS).
184
Muhammad Arif Budiono, dkk., Peran UKS dalam… 185
juga dianjurkan di sekolah dan di dalam dan perilaku pacaran dan aktivitas seksual
lingkungan keluarga. Dengan mengetahui pada siswa SMP kelas 3 hingga SMA
tentang kesehatan reproduksi remaja secara kelas 1 (di bawah 17 tahun) di sekolah
benar kita dapat menghindari dilakukannya di daerah Denpasar, Badung, Tabanan
hal-hal negatif oleh remaja. Apalagi bagi dan Gianyar. Tercatat bahwa yang pernah
remaja di kota-kota besar, yang berbagai pacaran adalah sejumlah 526 atau 23,75%
informasi dapat masuk dengan mudahnya, dari total 2215 responden. Tidak satu pun
terutama di era globalisasi seperti sekarang (0%) yang menyatakan bahwa hubungan
ini. seksual sebelum menikah itu boleh. Hal
Dalam penelitian tidak sedikit remaja yang sama ditemukan pada pertanyaan
yang mendapatkan informasi kesehatan apakah aktivitas petting, anal seks, oral
reproduksi dari internet karena internet seks diperbolehkan selama belum menikah.
merupakan media yang menyediakan Yang diperbolehkan menurut responden
informasi secara bebas tanpa batas walaupun adalah masturbasi, disebutkan oleh 44,15%
informasi ada yang positif dan negatif. responden, ciuman bibir (21,58%), cium
Banyak situs-situs yang mengungkap kening/pipi (55,85). Tetapi ketika ditanyakan
secara fulgar (bebas) kehidupan seks atau dengan aktivitas mana yang sudah mereka
gambar-gambar yang belum sesuai untuk lakukan (dihitung dari yang sudah pernah
remaja yang dapat memberikan dampak pacaran), ditemukan data bahwa 2,28%
kurang baik bagi mereka karena pada saat sudah melakukan hubungan seksual, dan
usia remaja terjadi perubahan psikologis 0,57% sudah melakukan salah satu dari
yang mengakibatkan perubahan sikap dan petting, anal seks, oral seks. Ciuman bibir
tingkah laku seperti mulai memperhatikan sudah dilakukan oleh 13,12% responden
penampilan diri, mulai tertarik dengan yang sudah pernah pacaran, ciuman kening/
lawan jenis, berusaha menarik perhatian pipi (26,24%), masturbasi dilakukan oleh
dan muncul perasaan cinta yang kemudian 51,63% laki-laki, pada perempuan 3,32%.
akan timbul dorongan seksual. Pada masa Untuk mencegah kejadian-kejadian di
remaja cenderung memiliki tingkat seksual atas perlu adanya suatu cara penyampaian
yang tinggi sehubungan dengan mulai informasi tentang bahaya-bahaya dari
matangnya hormon seksual dan organ-organ sebuah dampak pergaulan bebas. Untuk
reproduksi. mendapatkan informasi tersebut peran
Dari bulan Agustus 2002 hingga sekolah dan keluarga sangatlah penting
Agustus 2003 KISARA PKBI Bali dibutuhkan untuk pemberian informasi.
melakukan sebuah survey mengenai sikap Dari sekolah misal bisa melalui peran BK
(Bimbingan Konseling) atau melalui UKS
(Usaha Kesehatan Sekolah).
Pada setiap sekolah sekarang wajib
memiliki UKS (Usaha Kesehatan Sekolah).
Pemerintah daerah wajib menyiapkan
anggaran untuk mencapai target yang telah
ditetapkan dalam standar pelayanan minimal
secara nasional. Oleh karena itu pelaksanaan
program UKS harus menjadi keseriusan
pemerintah daerah, hal ini sesuai UU No. 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah
bagian dari usaha kesehatan pokok yang
menjadi beban tugas puskesmas yang
ditujukan kepada sekolah-sekolah dengan
anak beserta lingkungan hidupnya, dalam
rangka mencapai keadaan kesehatan anak
Gambar 1.1. Gambaran perilaku seks sebaik-baiknya dan sekaligus meningkatkan
pranikah di Jawa Timur prestasi belajar anak sekolah setinggi-
186 Jurnal Promkes, Vol. 1, No. 2 Desember 2013: 184–191
hidup agar mereka mampu mengembangkan bergosip, konsultasi, dan mencari informasi
sikap, tindakan, dan perilaku sehat yang kesehatan reproduksi.
bermanfaat bagi dirinya. Dalam UKS seharusnya juga ada
Di antara banyak sikap yang harus pelayanan konseling sesuai dengan
dikembangkannya sikap tanggung jawab, bentuk kegiatan UKS yaitu petugas UKS/
kepercayaan diri, dan kemampuan puskesmas ditugaskan untuk membina
menentukan lingkungan pergaulan sangat kesehatan reproduksi remaja ( Reproduksi
penting ditanamkan sejak dini (Life Skills dan Pola Asuh) di mana diuraikan menjadi:
Education, 2002). penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
Secara umum responden dalam melalui kelompok sebaya dan pola asuh
memahami dan mengerti tentang anak sebagai calon orang tua, konseling
keterampilan hidupnya sudah baik karena dan, Pendidikan Keterampilan Hidup
dibuktikan dengan lebih dari 75% mereka Sehat (PKHS). (Pedoman untuk tenaga
mengerti dan memahami tentang pentingnya kesehatan UKS di sekolah dasar, sekolah
keterampilan hidup dalam diri mereka menengah, dan pondok pesantren, 2011).
masing-masing. Di sekolah ini UKS juga memiliki Palang
Pengetahuan perawat dan guru yang Merah Remaja (PMR) yang membantu UKS
menanganI UKS terkait kesehatan reproduksi dalam menyampaikan informasi tentang
juga kurang di lihat dari hasil penelitian kesehatan.
pemahaman Trias UKS juga belum bisa Dalam penyampaian informasi
menyebutkan secara menyeluruh. kesehatan reproduksi, sebanyak 78%
responden mendukung peran UKS
Opini Siswa Terhadap Peran UKS dalam penyampaian informasi kesehatan
Pendapat atau pandangan siswa reproduksi di sekolah. Responden beralasan
terhadap peran ruang UKS dalam karena dengan adanya informasi kesehatan
menyampaikan informasi terkait dengan reproduksi responden menjadi tahu tentang
kesehatan reproduksi. Siswa masih banyak informasi kesehatan reproduksi yang baik
menganggap bahwa ruang UKS adalah dan benar.
tempat orang yang sakit untuk diberi Di lihat dari kenyamanan ruang UKS
perawatan, meskipun ada juga yang sudah dalam memberikan pelayanan konseling
menganggap ruang UKS adalah tempat untuk di ruang UKS sudah cukup nyaman karena
merawat, membina dan mencari informasi banyaknya siswa yang merasa nyaman
tentang kesehatan termasuk kesehatan dalam pemberian pelayanan konseling di
reproduksi. Di mana sesuai dengan definisi UKS.
UKS sendiri yaitu: upaya sekolah untuk Dari seluruh siswa yang menjadi
membina dan mengembangkan kebiasaan responden menyatakan bahwa mereka yang
hidup sehat serta meningkatkan kesehatan pernah melakukan konseling di ruang UKS
murid-murid dan lingkungan sekolah tidak pernah bertanya seputar kesehatan
(Pedoman untuk tenaga kesehatan UKS di reproduksinya. Sehingga konseling yang
tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, dilakukan mereka di UKS di luar konsep
dan Pondok Pesantren). Murid-murid kesehatan reproduksi.
dididik untuk selalu berperilaku bersih Dari seluruh siswa yang menjadi
dan sehat sehingga dapat tumbuh sehat responden ada 78% responden menyatakan
jasmani rohani, pandai dan bertanggung mendukung terhadap peran UKS dalam
jawab. (Modul Pelatihan Dokter Kecil, penyampaian informasi kesehatan reproduksi
Dinas Kesehatan Prop. DKI Jakarta, di lokasi penelitian tersebut.
2002). Sehingga perlu adanya pemberian
Sumber Informasi Siswa Tentang
pemahaman terhadap peran UKS di sekolah
Kesehatan Reproduksi
secara keseluruhan baik oleh tim pelaksana
UKS maupun petugas di UKS. Remaja berusaha mencari berbagai
Masih banyak juga siswa yang pergi informasi tersebut dari berbagai sumber.
ke ruang UKS hanya untuk berobat, dan Orang tua, teman sebaya, buku, media
beberapa dari mereka ada yang hanya massa. Informasi yang paling menarik
Muhammad Arif Budiono, dkk., Peran UKS dalam… 189
dan perlu segera mendapatkan jawaban reproduksi, sehingga remaja tidak bingung
adalah tentang fungsi-fungsi seksual dan dan susah dalam mengakses dan yakin
reproduksi. Berbagai informasi yang bahwa informasi tersebut benar.
didapatkan akan berpengaruh terhadap sikap Upaya sekolah dalam memberikan
dan perilakunya. informasi tersebut dengan mengadakan
Selain itu informasi dari orang tua penyuluhan pada siswanya baik sekolah
dan teman sebaya tidak cukup untuk sendiri maupun dengan kerja sama dengan
memberikan penjelasan tentang seks dan pihak-pihak lain. Dalam praktek nya
kesehatan reproduksi. Peran media massa informasi tentang kesehatan reproduksi
dalam memberikan informasi tentang hal yang diberikan sangat kurang sekali, sekolah
ini sangat dibutuhkan. Media massa seperti lebih banyak memberikan informasi tentang
koran, majalah, radio, dan televisi dapat bahaya narkoba.
membuka rubrik konsultasi masalah-
masalah seksual dan kesehatan reproduksi. Pelaksanaan Trias UKS yang Terdiri
Persoalannya, banyak media massa yang dari Pendidikan Kesehatan, Pelayanan
terjebak pada bisnis semata (Sumartono, Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan
2002). Sehat Terkait Kesehatan Reproduksi.
Setelah di lihat dari hasil penelitian Program Usaha Kesehatan Sekolah
informasi tentang kesehatan reproduksi (UKS) dilakukan untuk meningkatkan
masih banyak di akses di internet, padahal derajat kesehatan serta mensosialisasikan
kebenaran dari situs-situs yang menyediakan informasi/pendidikan kesehatan sekolah,
informasi kesehatan reproduksi di internet memberikan akses terhadap pelayanan
belum tentu kebenarannya. Perlu adanya kesehatan, serta berperan aktif dalam upaya
pembenaran dari pihak-pihak yang benar- peningkatan kesehatan masyarakat. Melalui
benar paham tentang kesehatan reproduksi, program UKS diharapkan anak sekolah
baik dari orang tua, guru, petugas kesehatan, dapat menjadi agen pembangunan dan agen
dan sebagainya, sehingga para responden perubahan terhadap pembudayaan perilaku
tidak bingung ketika ada kata-kata yang hidup sehat di lingkungan keluarga dan
belum di mengerti dan dipahami saat sekitarnya.
mengakses informasi kesehatan reproduksi Pelaksanaan Trias UKS di Lokasi
di internet. Penelitian sudah dilaksanakan dengan
Di lokasi penelitian sendiri terdapat baik, meski dalam pengetahuan terkait
buku tentang kesehatan reproduksi yang Trias UKS masih belum cukup baik untuk
bisa dibaca dan di pinjam oleh siswanya. mendefinisikannya. Dari pendidikan sekolah
Buku tersebut di tempatkan di ruang UKS mengadakan kegiatan pelatihan kader
dan perpustakaan sekolah. Sebanyak 60,3% kesehatan (PMR), pelatihan diberikan dari
responden juga mau mendiskusikan masalah tenaga kesehatan (puskesmas) kemudian
kesehatan reproduksinya baik dengan guru, kader yang memperoleh pelatihan akan
orang tua, teman/saudara, dan petugas menyampaikan hasilnya ke murid-murid di
kesehatan. sekolah mereka kegiatan ini dilakukan setiap
Masa remaja cenderung banyak 3 bulan sekali. Dari segi pelayanan sekolah
bercerita masalah pribadi ataupun masalah memiliki kader kesehatan yang aktif,
kesehatan reproduksinya dengan teman adanya perawat sekolah yang juga sebagai
sebayanya, hal ini karena adanya kesamaan tempat konseling para siswa serta adanya
emosi, dan psikologis remaja tersebut karena ruang konseling yang nyaman di sekolah.
dalam beberapa hasil penelitian teman/ Sedangkan dari segi Pembinaan lingkungan
saudara sebaya merupakan teman bercerita kehidupan sekolah sehat sekolah memiliki
tentang masalah kesehatan reproduksi kantin sehat yang bebas dari makanan yang
mereka. berbahaya, kamar mandi dan WC yang
Informasi kesehatan reproduksi yang bersih, lingkungan sekolah yang rindang
komperhensif sangat dibutuhkan para dan bersih.
responden, karena dari 97,3% menyatakan Pelaksanaan Trias UKS yang mengenai
perlu adanya informasi kesehatan kesehatan reproduksi masih kurang, karena
190 Jurnal Promkes, Vol. 1, No. 2 Desember 2013: 184–191
pemahaman guru penanggung jawab UKS dan perempuan dan sebagainya. Alat-alat
dan Perawat UKS terkait dengan kesehatan yang ada di ruang UKS digunakan ketika
reproduksi masih kurang menyeluruh, dapat ada kegiatan penyuluhan atau pembelajaran
di buktikan ketika ada pertanyaan mengenai yang di lakukan oleh sekolah.
masalah kesehatan reproduksi informan Media penyuluhan kesehatan yang baik
cenderung menganggap bahwa masalah adalah media yang mampu memberikan
kesehatan reproduksi sama dengan masalah informasi atau pesan-pesan kesehatan yang
seksual, namun setelah diberi contoh kasus, sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran,
informan bisa mengerti apa yang di maksud sehingga sasaran mau dan mampu untuk
dengan masalah kesehatan reproduksi. mengubah perilaku sesuai dengan pesan
yang disampaikan (www.kesrepro.info).
Media yang memampukan UKS menjadi
sarana penyampaian informasi kesehatan
reproduksi terhadap siswa. KESIMPULAN
Depkes RI. 2006. Petunjuk Pelaksanaan Ninda karisa. Pendidikan seks untuk
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan remaja atau ancaman perilaku seksual
Usaha Kesehatan Sekolah, Jakarta. http://islamicers.multiply.com/journal/
Dinkes.Prov Jateng. Artikel/ Hubungan item/3(20-12-2011)
Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Notoatmodjo, Soekodjo. 2007. Promosi
Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Terhadap Seks Pra Nikah..pdf Rineka Cipta.
e j o u r n a l . d i n k e s j a t e n g p r o v. g o . i d / Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan
dokument/2012_1. Sitasi 3 Januari dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
2014. Cipta.
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Nuswantoro, Dian/http://mahasiswa.dinus.
keperawatan kesehatan masyarakat. ac.id/docs/skripsi/abstrak/12468.pdf.
Jakarta: EGC sitasi 3 Januari 2014
Efendi, Feri. 2009. Keperawatan Kesehatan Promosi Kesehatan,2002.
Komunitas. Jakarta: salemba Medika Modul Pelatihan Dokter Kecil, Dinas
Katharina, Muji Sulistyowati, 2005. Internet Kesehatan Prop. DKI Jakarta.
dan Prilaku Seksual Remaja, The Sulistyoningrum, Ratih, 2013. Hubungan
Indonesian Journal of Public Health. antara Dukungan Sosial dan akses
Surabaya. terhadap Informasi dengan Prilaku Sehat
Masland, Robert P. 2006. Tentang apa yang Reproduksi Remaja Slow Learner. Jurnal
ingin di ketahui remaja seks. Cetakan 4 Promosi dan Pendidikan Kesehatan
jakarta. Indonesia.
Moeliono, Laurike, 2003. Facilitating Vivi yunia. Seks pranikah remaja sebuah
Active Learning About Reproductive gaya hidup. http://www.cybertokoh.
Health for 10–14 Year-old Adolescents. com/mod.php?mod=publisher&op=vie
Perkumpulan Keluarga Berencana warticle&artid=6074
Indonesia (PKBI).