Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH MATEMATIKA

“Konsep Aljabar dalam Matematika”


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Matematika

Dosen Pembimbing :
Dr. Hj. Rini Setianingsih, M. Kes.

Disusun oleh :
Amirah 18030174027 / 2018C

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2019
A. Sejarah dan Asal Usul Aljabar
Pada abad ke-3, Diophantus of Alexandria (250 M)menulis sebuah buku
berjudul Aritmatika, dimana ia menggunakan simbol-simbol untuk bilangan-bilangan
yang tidak diketahui dan untuk operasi-operasi seperti penambahan dan pengurangan.
Sistemnya tidak sepenuhnya dalam bentuk simbol, tetapi berada diantara sistem Euclid
dan apa yang digunakan sekarang ini. Lambat laun bangsa Arab mulai mengenal teori
yang dimiliki negara jajahan tersebut. Kemudian munculah tokoh yang sekarang ini
dianggap sebagai penemu teori Aljabar,dialah
Al-Khawarizmi , seorang muslim keturunan Usbekistan dan lahir pada tahun
780 masehi atau 194 Hijriah menurut kalender islam. Dibidan pendidikan, telah
dibuktikan bahwa ialah seorang tokoh Islam
yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan
kemahiran al-Khawarizmi bukan hanya meliputi
bidang syariat tetapi juga dalam bidang falsafah,
logika, aritmetik,geometri, musik, sastra, sejarah
Islam dan ilmu kimia. Keahlian dirinya pada ilmu
matematika telah membawa dirinya menciptakan
pemakaian Secans dan Tangens dalam
penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam
usia muda ia telah bekerja di bawah
pemerintahan Khalifahal-Ma’mun, daerah Bayt
al-Hikmah di Baghdad.

B. KONSEP ALJABAR
1. Koefisien = adalah bilangan yang diikuti variabel dibelakangnya pada tiap-tiap suku.
Contoh: 5x , artinya 5 adalah koefisien x
2. Variabel = adalah lambang dari suatu bilangan yang belum diketahui nilainya.
Variabel disimbolkan dengan huruf kecil, misalnya; a, b, c, …. , x, y, z.
Contoh: 3p, artinya p adalah variabel dari 3
3. Konstanta = merupakan bilangan tetap yang tidak memiliki variabel.
Contoh konstanta dari operasi berikut: 5x + 2xy2 + y – 35
Konstanta dari operasi diatas adalah (-35).
4. Suku = adalah bagian dari bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau
selisih. Memuat variabel beserta koefisiennya atau hanya konstanta.
Bentuk aljabar dengan dua suku disebut suku dua.
Contoh: 5x – 2y, a + b2
Bentuk aljabar dengan lebih dari dua suku disebut suku banyak (polinom).
Contoh: a2 + 4b – c, 6x + 1 – 3y + xy2
Menyelesaikan Operasi Aljabar
Pada dasarnya, sifat – sifat penjumlahan dan pengurangan yang berlaku pada
bilangan riil, berlaku juga untuk penjumlahan dan pengurangan pada bentuk –
bentuk aljabar, sebagai berikut :
a. Sifat Komutatif
a+b=b+a, dengan a dan b bilangan riil.
b. Sifat Asosiatif
(a+b) + c= a+ (b+c), dengan a,b dan c bilangan riil.
c. Sifat Distributif
a(a+c)=ab+ac, dengan a,b dan c bilangan riil.
1) Pengurangan pada Aljabar
Berikut adalah contoh operasi pengurangan dalam aljabar
(4p²-10p-5) – (8p² + 10p + 15) = 4p² – 20p -20
2) Penjumlahan pada Aljabar
Berikut adalah contoh soal-soal penjumlahan yang diterapkan kepada bentuk
aljabar.
(10x² + 6xy – 12) + (-4x²- 2xy + 10) = 6x2 + 4xy -2
3) Perkalian Aljabar
a. Perkalian suku satu dengan suku dua
Contoh soal: 2(x + 3) = 2x + 6
b. Perkalian suku dua dengan suku dua
Contoh soal : (2x + 1)2 = (2x + 1)(2x + 1) = 4x2 + 4x + 1
4) Pembagian Aljabar
Contoh soal : 3x : 3 = x
Memfaktorkan bentuk Aljabar
Berikut adalah beberapa contoh yang menunjukkan penyelesaian dari pemfaktoran
bentuk-bentuk aljabar.
x2 + 5x + 6 = (x + 2) (x + 3)

Daftar Pustaka
Bryan. Tanpa Tahun. Makalah Sejarah
Aljabar.https://www.academia.edu/8149874/Makalah_Sejarah_Aljabar.( 8
September 2019)

Anda mungkin juga menyukai