Pedoman Penilaian PDF
Pedoman Penilaian PDF
Kepada Yth.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
c.q. Kabid. Pendidikan Madrasah/Pendis
di Seluruh Indonesia
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Bersama ini kami beritahukan bahwa dalam rangka implementasi Kurikulum 2013 dan
Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah, telah diterbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama RI sebagai berikut:
1. SK Dirjen Pendis Nomor 5161 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil
Belajar pada MI.
2. SK Dirjen Pendis Nomor 5162 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar
pada MTs.
3. SK Dirjen Pendis Nomor 3751 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar
pada MA.
4. SK Dirjen Pendis Nomor 5163 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Pengembangan
Pembelajaran pada Madrasah.
5. SK Dirjen Pendis Nomor 5164 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran pada Madrasah.
6. Panduan penggunaan Aplikasi Rapor Digital Madrasah
7. Panduan penggunaan Aplikasi Cetak SHUAMBN
Berkaitan dengan hal tersebut, mohon bantuan Saudara untuk mensosialisasikan kepada
madrasah di wilayahnya.
Wassalam,
n. Direktur Jenderal
irektur KSKK Madrasah,
Tembusan :
Yth. Direktur Jenderal Pendidikan Islam
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR 5162 TAHUN 2018
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN HASIL BELAJAR
PADA MADRASAH TSANAWIYAH
MEMUTUSKAN:
di Jakarta
dfgtdsPada tanggal :
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 September 2018
TTD
KAMARUDDIN AMIN
A.n. DIREKTUdiknmbzjgR JENDERAL
DIREKTUR PENDIDIKAN MADRASAH
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR 5162 TAHUN 2018
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN HASIL BELAJAR PADA MADRASAH TSANAWIYAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 3 menegaskan bahwa “Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”
Penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran pada Madrasah
Tsanawiyah (MTs) merujuk pada peraturan dari Pemerintah Republik
Indonesia, baik yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama maupun
Kementerian Pendidikan Nasional serta peraturan perundangan-undangan
lainya yang relevan.
Dalam rangka implementasi kurikulum 2013 di madrasah, maka Direktorat
Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyusun Petunjuk Teknis Penilaian
Hasil Belajar pada Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebagai salah satu
panduan bagi pendidik dan satuan pendidikan dalam melaksanakan
penilaian hasil belajar di madrasah.
A. Pengertian Penilaian
Penilaian hasil belajar merupakan komponen penting dalam
penyelenggaraan pendidikan. Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan data atau informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik. Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dapat ditempuh
melalui peningkatan kualitas sistem penilaiannya. Sistem penilaian yang
baik akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang
baik dan memotivasi peserta didik untuk belajar yang lebih baik.
Pelaksanaan penilaian di Madrasah Tsanawiyah (MTs) mengacu pada
Standar Penilaian Pendidikan dan peraturan penilaian lain yang relevan dari
pemerintah.
Berkaitan dengan penilaian terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain sebagai berikut:
1. Penilaian yang dilakukan oleh guru hendaknya tidak hanya penilaian
atas pembelajaran (assessment of learning), melainkan juga penilaian
untuk pembelajaran (assessment for learning) dan penilaian sebagai
pembelajaran (assessment as learning).
2. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar (KD)
pada Kompetensi Inti (KI), yaitu KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4.
3. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang
membandingkan capaian peserta didik dengan kriteria kompetensi yang
ditetapkan. Hasil penilaian seorang peserta didik, baik formatif maupun
sumatif, tidak dibandingkan dengan hasil peserta didik lainnya namun
dibandingkan dengan penguasaan kompetensi yang ditetapkan.
Kompetensi yang ditetapkan merupakan ketuntasan belajar minimal
yang disebut juga dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM).
4. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan, artinya semua
indikator diukur, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD
yang telah dan yang belum dikuasai peserta didik, serta untuk
mengetahui kesulitan belajar peserta didik.
B. Tujuan Penilaian
Tujuan penilaian hasil belajar di madrasah antara lain:
1. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan yang sudah dan belum dikuasai
peserta didik.
2. Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik
dalam kurun waktu tertentu, yaitu harian, tengah semester, satu
semester, satu tahun, dan atau pada akhir masa studi pada satuan
pendidikan.
3. Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi peserta didik sesuai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yang ditetapkan.
4. Memperbaiki proses pembelajaran pada tahap berikutnya.
C. Fungsi Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau
kemajuan belajar, memantau hasil belajar dan mendeteksi kebutuhan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Berdasarkan fungsinya penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi :
1. Formatif
Penilaian formatif merupakan penilaian yang menyediakan informasi
kepada peserta didik dan guru untuk digunakan dalam memperbaiki
kegiatan pembelajaran serta memperbaiki kekurangan hasil belajar
peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan. Hasil dari kajian terhadap kekurangan peserta didik
digunakan untuk memberikan pembelajaran remedial dan perbaikan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
D. Acuan Penilaian
Ada dua jenis acuan penilaian yang dipakai dalam mengelompokan peserta
didik yaitu:
Ada dua jenis acuan penilaian yang dipakai dalam mengelompokan peserta
didik yaitu:
1. Penilaian Acuan Norma (PAN)
Penilaian Acuan Norma ialah penilaian yang membandingkan hasil
belajar setiap peserta didik terhadap hasil dalam kelompoknya. PAN
digunakan untuk menentukan status setiap peserta didik terhadap
kemampuan peserta didik lainnya. Artinya, PAN digunakan apabila ingin
mengetahui kemampuan peserta didik di dalam komunitasnya seperti di
kelas, madrasah, dan lain sebagainya. PAN menggunakan kriteria yang
bersifat “relative”. Artinya, selalu berubah-ubah disesuaikan dengan
kondisi dan atau kebutuhan pada waktu tersebut. Nilai hasil dari PAN
tidak mencerminkan tingkat kemampuan dan penguasaan peserta didik
tentang materi pembelajaran yang diujikan, tetapi hanya menunjukan
posisi peserta didik dalam kelompoknya. Misalnya kelompok cepat,
sedang atau lambat. Hasil PAN digunakan oleh guru dan madrasah
untuk memonitor perkembangan individu peserta didik dan tidak harus
dipublikasikan.
E. Pendekatan penilaian
Penilaian konvensional cenderung dilakukan hanya untuk mengukur hasil
belajar peserta didik. Dalam konteks ini, penilaian diposisikan seolah-olah
sebagai kegiatan yang terpisah dari proses pembelajaran. Dalam
perkembangannya penilaian tidak hanya mengukur hasil belajar, namun
yang lebih penting adalah bagaimana penilaian mampu meningkatkan
kompetensi peserta didik dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu,
penilaian perlu dilaksanakan melalui tiga pendekatan: (1) penilaian sebagai
assessment of learning, yaitu penilaian terhadap hasil belajar; (2)
assessment for learning, yaitu penilaian untuk mendorong atau
mengoptimalkan proses pembelajaran, dan (3) assessment as learning,
yaitu penilaian sebagai bagian dari proses pembelajaran yaitu sebagai alat
perbaikan proses pembelajaran.
Penilaian dalam Kurikulum 2013 diharapkan lebih mengutamakan
assessment as learning dan assessment for learning dibandingkan
assessment of learning.
Dalam melakukan penilaian hasil belajar agar hasilnya dapat diterima oleh
semua pihak, baik yang dinilai, yang menilai, maupun pihak lain yang akan
menggunakan hasil penilaian, maka kegiatan penilaian harus merujuk
kepada prinsip-prinsip penilaian, sebagai berikut.
1. Sahih
Agar penilaian sahih atau valid, yaitu mengukur apa yang ingin diukur,
maka harus dilakukan berdasar pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur.
2. Objektif
Penilaian tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai. Karena itu, perlu
dirumuskan petunjuk teknis penilaian (rubrik) sehingga dapat
menyamakan persepsi penilai dan meminimalisir subjektivitas.
4. Adil
Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, gender, golongan dan hal-hal lain. Perbedaan hasil
penilaian semata-mata harus disebabkan oleh berbedanya capaian hasil
belajar peserta didik pada kompetensi yang dinilai.
5. Terpadu
Berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
6. Terbuka
Prosedur penilaian dan kriteria penilaian harus terbuka, jelas dan dapat
diketahui oleh siapapun yang berkepentingan. Dalam era keterbukaan
seperti sekarang, pihak yang dinilai yaitu peserta didik dan pengguna
hasil penilaian berhak mengetahui proses dan acuan yang digunakan
dalam penilaian, sehingga hasil penilaian dapat diterima oleh semua
pihak.
A. Penilaian Otentik
Penilaian otentik (authentic assessment) adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses dan keluaran
(output) pembelajaran yang meliputi ranah sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan dan keterampilan.
Penilaian otentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah
(scientific approach), karena penilaian ini mampu menggambarkan
peningkatan belajar peserta didik, baik dalam rangka mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan. Penilaian
otentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual,
memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang
meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.
Karenanya, penilaian otentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran di madrasah baik untuk pelajaran umum mapun PAI.
Penilaian otentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang
memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk
tugas-tugas: membaca dan meringkas, eksperimen, mengamati, survei,
project, membuat makalah, membuat multi media, membuat karangan dan
diskusi kelas, dan lain-lain.
Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan
konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan
untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi standar penilaian
pendidikan. Sebagai catatan, program remedial tidak selalu bermakna
kegiatan perbaikan yang dilakukan setelah ujian semester, tetapi bisa juga
dilakukan setiap selesai evaluasi.
2. Pengetahuan
Salah satu dari sasaran penting pembelajaran adalah peningkatan
kemampuan berpikir. Anderson dan Krathwohl membagi enam katagori
dimensi proses kognitif yang merupakan revisi dari Taxonomy of
Educational Objectives dengan rincian sebagai berikut:
3. Keterampilan
Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada keterampilan abstrak
berupa kemampuan belajar adalah sebagai berikut:
Kemampuan
Deskripsi
Belajar
Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu
objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu
penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang
diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan
untuk mengamati.
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67.
2. Menentukan KKM Setiap mata pelajaran dengan rumus.
Bila KKM tingkatan kelas 7, kelas 8 dan kelas 9 telah dirumuskan, selanjutnya
kepala madrasah menetapkan KKM tersebut dalam surat keputusan dan
dicantumkan dalam Dokumen I kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
madrasah. Setiap tahun diharapkan satuan pendidikan menetapkan KKM yang
berlaku untuk tahun pelajaran berjalan.
C. Interval Predikat
Setelah menentukan KKM, satuan pendidikan kemudian membuat interval
predikat untuk menggambarkan kategori kualitas madrasah. Kategori
kualitas madrasah dalam bentuk predikat D, C, B dan A. Nilai KKM
merupakan nilai minimal untuk predikat C dan secara bertahap satuan
pendidikan meningkatkan kategorinya sesuai dengan peningkatan mutu
satuan pendidikan. Predikat untuk pengetahuan dan keterampilan
ditentukan berdasarkan interval angka pada skala 0-100 yang disusun dan
ditetapkan oleh satuan pendidikan. Penetapan tabel interval predikat untuk
Dalam rangka penguatan mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab di madrasah
sebagaimana KMA Nomor 165 Tahun 2014, maka penilaian oleh Pendidik,
Satuan Pendidikan dan Pemerintah pada madrasah dapat digambarkan dalam
bagan sebagai berikut:
Penilaian
Komponen
Pendidik Satuan Pendidikan Pemerintah
Bentuk Penilaian Harian Penilaian akhir Ujian
Penilaian Penilaian tengah semester Nasional
semester Penilaian akhir tahun UAMBN
Ujian Madrasah
USBN
Aspek yang Sikap, Pengetahuan dan Pengetahuan
dinilai Pengetahuan dan Keterampilan
Keterampilan
D. Prosedur Penilaian
1. Prosedur Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
a. Tahap persiapan dilakukan melalui langkah-langkah berikut.
1) Melakukan analisis silabus pembelajaran dan SKL.
2) Melakukan analisis rencana pelaksanaan pembelajaran.
3) Melakukan analisis pengembangan materi pembelajaran.
4) Menyusun rencana penilaian pembelajaran dan kisi-kisi soal.
b. Tahapan pelaksanaan
Melaksanakan penilaian pembelajaran secara berkesinambungan
sesuai dengan ketentuan dan POS yang berlaku.
c. Tahap pelaporan
Juknis Penilaian Hasil Belajar MTs | 22
Laporan hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan
oleh pendidik berbentuk nilai dan/atau deskripsi pencapaian
kompetensi. Laporan hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan
sosial dalam bentuk predikat dan deskripsi.
A. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan oleh semua guru mata pelajaran dan wali kelas.
Teknik penilaian sikap dijelaskan pada skema berikut:
Dilaksanakan selama
Observasi oleh proses pembelajaran
Guru MP selama dan di luar
1 Semester pembelajaran
Utama
Dilaksanakan di luar
Observasi oleh jam pembelajaran
Wali kelas baik secara langsung
Penilaian selama 1 maupun berdasarkan
Sikap Semester informasi laporan
yang valid
1. Observasi
Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik yang
dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku.
Asumsinya setiap peserta didik pada dasarnya berperilaku baik
sehingga yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik (positif)
atau kurang baik (negatif) yang muncul dari peserta didik. Catatan hal-
hal sangat baik (positif) digunakan untuk menguatkan perilaku positif,
sedangkan perilaku kurang baik (negatif) digunakan untuk pembinaan.
Hasil observasi dicatat dalam jurnal yang dibuat selama satu semester
oleh guru mata pelajaran dan wali kelas. Jurnal memuat catatan sikap
atau perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik,
dilengkapi dengan waktu terjadinya perilaku tersebut, dan butir-butir
sikap. Berdasarkan jurnal dari semua guru dibahas dalam rapat dewan
Berikut ini akan disajikan contoh jurnal penilaian sikap spiritual dan sikap
sosial yang dibuat oleh guru mata pelajaran dan wali kelas. Satu jurnal
digunakan untuk satu kelas jangka waktu satu semester.
Jurnal Penilaian Sikap Sosial yang dibuat guru atau Wali Kelas
Pos/
No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Butir Sikap Tindaklanjut
Neg
1 25/7/2017 Wahyu Mendampingi dan Santun + Diapresiasi dan
melayani tamu yang ditingkatkan
sedang berkunjung di
madrasah
2 17/8/2017 Syamsu Menjadi pemimpin Percaya diri + Diapresiasi dan
upacara HUT RI di dilanjutkan
ri
madrasah
Rudi Terlambat mengikuti Disiplin - Diingatkan agar lain
upacara HUT RI di kali tidak terlambat
madrasah
Pos/
No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Butir Sikap Tindaklanjut
Neg
2. Penilaian diri
Nama : ...............................................
Kelas/Semester : .........……….../.......................
Petunjuk:
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda cek (√) pada
kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak
3. Penilaian Antarteman
E B
D C
Petunjuk Pengisian
1. Amati perilaku 2 orang temanmu atau lebih selama mengikuti
kegiatan kelompok.
2. Isilah kolom yang tersedia dengan tanda cek (√) jika temanmu
menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan untuk
indikator yang kamu amati atau tanda strip (-) jika temanmu tidak
menunjukkan perilaku tersebut.
3. Serahkan hasil pengamatan kepada bapak/ibu guru.
C. Penilaian Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan dengan memilih salah satu atau
lebih jenis tes yang cocok untuk KD tersebut melalui tes tulis, tes lisan,
dan/atau penugasan. Skema pengetahuan dapat di lihat pada gambar
berikut.
Penilaian
Tes lisan Kuis dan Tanya jawab
Pengetahuan
2) Konstruksi:
a) Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.
b) Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban.
c) Pokok soal tidak menggunakan pernyataan negatif ganda.
d) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan
pernyataan yang diperlukan saja.
e) Rumusan pokok soal menggunakan stimulus dalam bentuk
ilustrasi/kasus/peristiwa/gambar/tabel/diagram, dan sejenisnya.
f) Gambar/grafik/tabel/diagram dsb. jelas dan berfungsi.
g) Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama.
h) Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua
jawaban benar” atau “semua jawaban salah.”
3) Bahasa:
a) Menggunakan kaidah bahasa yang benar dan baku.
b) Menggunakan bahasa yang komunikatif.
c) Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang
sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian.
d) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
Catatan:
Sesuai dengan karakter kurikulum 2013 yang menuntut peserta didik
memiliki keterampilan berpikir kritis-kreatif, inovatif, kolaboratif dan
komunikatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, maka soal
harus mengukur kemampuan dalam kategori higher older thinking skills
(HOTS).
Kompetensi Dasar:
Memahami akidah Islam dan metode peningkatan kualitasnya.
Indikator:
Menunjukkan contoh perilaku tidak terpuji.
Contoh Soal:
Iwan datang ke mall untuk berbelanja dalam rangka menyambut Idul
Fitri. Ia membeli 10 lembar baju dan 10 lembar celana panjang yang
mahal-mahal padahal di rumah ia masih memiliki pakaian baru yang
belum dipakai dan menumpuk di lemarinya. Perilaku Iwan kurang
terpuji karena ...
A. Membelanjakan uang dan boros untuk hal-hal yang tidak ia
butuhkan.
Kunci Jawaban: A
Kompetensi Dasar:
Indikator:
Menentukan arti ananiyah .
Rumusan Soal:
Arti dari sifat tercela ananiyah adalah … .
A. egois
B. dengki Kunci : A
C. pemarah
D. tamak
Kompetensi Dasar:
Indikator:
Menentukan arti sifat tercela ananiyah .
Contoh Soal:
Perhatikan tabel akhlaq tercela di bawah ini!
2) Konstruksi:
a) Ada petunjuk yang jelas mengenai cara mengerjakan soal.
b) Rumusan kalimat soal/pertanyaan menggunakan kata tanya
atau perintah yang menuntut jawaban terurai.
c) Rumusan pokok soal menggunakan stimulus dalam bentuk
3) Bahasa:
a) Rumusan kalimat soal/pertanyaan komunikatif.
b) Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
c) Tidak mengandung kata-kata/kalimat yang menimbulkan
penafsiran ganda.
d) Tidak mengandung kata yang menyinggung perasaan.
e) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
Catatan:
Untuk menjamin obyektifitas dalam penilaian maka pendidik membuat
pedoman penskoran atau rubrik penilaian terhadap jawaban soal esai.
Kompetensi Dasar:
Memahami akidah Islam dan metode peningkatan kualitasnya.
Indikator:
Menjelaskan pengertian akidah Islamiyah.
Kompetensi Dasar:
Memahami pengertian, contoh dan dampak negatifnya sifat hasad,
dendam, ghibah, fitnah, dan namimah
Indikator:
Memberikan contoh sikap mencegah dampak buruk dari berita fitnah.
Penilaian
Portofolio Rekaman hasil pembelajaran dan penilaian
Keterampilan
yang memperkuat kemajuan dan kualitas
pekerjaan peserta didik
Produk
Penilaian kemampuan peserta didik dalam
membuat produk-produk teknologi dan seni
Teknik lain
Kompetensi Dasar:
Menerapkan hukum bacaan mad ‘iwad, mad layyin, dan mad ‘arid
lissukun dalam Al-Qur’an surat pendek pilihan
Indikator:
Peserta didik dapat menerapkan hukum bacaan mad ‘iwad, mad
layyin, dan mad ‘arid lissukun dalam Al-Qur’an surat pendek pilihan
Rumusan soal:
Terapkanlah hukum bacaan mad ‘iwad, mad layyin, dan mad ‘arid
lissukun dalam Al-Qur’an surat pendek pilihan.
1 Fauzan 2 7 77,8
3 2
2
Zulaiha 2 3 3 8 88,9
3 Dst
Keterangan:
1. Skor 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
2. Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap kriteria
3.
Teknik
No KD Materi Indikator
Penilaian
1 4.1. Mensimulasikan Adab terhadap 1. Mempresentasikan Proyek
adab terhadap lingkungan dan tentang adab terhadap
lingkungan, yaitu binatang binatang di tempat umum
kepada binatang
dan di jalan.
dan tumbuhan di
tempat umum dan 2. Mempresentasikan
di jalan. tentang adab terhadap
tumbuhan di tempat
umum dan di jalan.
Buatlah video yang menggambarkan adab terhadap binatang dan tumbuhan di tempat umum,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
8. Selamat bekerja
SKOR*
ASPEK INDIKATOR
0 1 2 3
Perencanaan Pemilihan situasi yang menarik
atau orisinil
Perencanaan strategi
pelaksanaan proyek yang
lengkap dan jelas
Pelibatan seluruh anggota tim
dengan deskripsi tugas yang
jelas
*Catatan
Pedoman Penskoran
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor maksimal
c. Portofolio
Portofolio peserta didik disimpan dalam suatu folder dan diberi tanggal
pembuatan sehingga perkembangan kualitasnya dapat dilihat dari
waktu ke waktu. Portofolio dapat digunakan sebagai salah satu bahan
penilaian. Hasil penilaian portofolio bersama dengan penilaian lainnya
dipertimbangkan untuk pengisian rapor/laporan penilaian kompetensi
peserta didik. Portofolio merupakan bagian dari penilaian otentik, yang
d. Produk
Total Skor 22
* Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat
** Skor diberi kan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan
jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban,
semakin tinggi perolehan skor yang dicapai.
1= Tidak baik 2 = Kurang baik 3 = Baik 4 = Sangat baik
Predikat Deskripsi
Baik Mulai berkembang kebiasaan berdoa sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan, menjalankan ibadah,
memberi dan menjawab salam.
Predikat Deskripsi
Cukup Mulai terlihat berdoa sebelum dan sesudah melakukan
kegiatan, menjalankan ibadah, memberi dan menjawab
salam, namun belum konsiten.
Predikat Deskripsi
Kurang Belum terlihat berdoa sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan, menjalankan ibadah, memberi
dan menjawab salam.
Catatan:
Satuan Pendidikan dapat mengembangkan indikator sikap spiritual
yang dibiasakan sebagai karakteristik/ciri khas madrasah.
Berikut contoh indikator sikap spiritual yang dapat digunakan untuk
semua mata pelajaran dalam penilaian sikap spiritual: (1) berdoa
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; (2) menjalankan ibadah
sesuai dengan agama yang dianut; (3) memberi salam pada saat
awal dan akhir kegiatan; (4) bersyukur atas nikmat dan karunia Allah
Swt.; (5) mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri;
(6) bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu; (7) berserah diri
Predikat Deskripsi
Cukup Memiliki sikap santun, kurang peduli, percaya diri,
kurang disiplin, dantanggungjawab mulai meningkat.
Perlu pendampingan dan pembinaan secara intensif.
Catatan:
Kriteria penilaian sikap dibuat oleh madrasah disesuaikan dengan
peraturan dan karakteristik satuan pendidikan sebagai rujukan untuk
menentukan nilai akhir predikat dan deskripsi sikap peserta didik
pada rapor.
2. Nilai Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian dan penilaian
akhir selama satu semester untuk mengetahui pencapaian kompetensi
pada setiap KD pada KI-3. Penilaian harian dapat dilakukan melalui tes
tertulis dan/atau penugasan, tes lisan sesuai dengan karakteristik
masing-masing KD. Pelaksanaan penilaian harian dapat dilakukan
setelah pembelajaran satu KD atau lebih. Penilaian harian dapat
dilakukan lebih dari satu kali untuk KD dengan cakupan materi luas dan
komplek sehingga penilaian harian tidak perlu menunggu pembelajaran
KD tersebut selesai.
Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik dengan
berbagai teknik penilaian dalam satu semester direkap dan
didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang
dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu kali maka
Juknis Penilaian Hasil Belajar MTs | 58
nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rata-rata. Nilai akhir pencapaian
pengetahuan mata pelajaran tersebut diperoleh dengan cara merata-
ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester.
Nilai akhir selama satu semester pada rapor ditulis dalam bentuk angka
bulat pada skala 0 – 100 dan predikat, serta dilengkapi dengan deskripsi
singkat kompetensi yang menonjol berdasarkan pencapaian KD selama
satu semester.
Contoh:
Pengolahan nilai pengetahuan mata pelajaran SKI kelas X semester I.
Hasil penilaian harian Penilaian
Rerata
No Nama KD Akhir
1 2 3 4 5 (dibulatkan)
Semester
1. Siti 3.1 75 65 75 72
3.2 60 70 75 68
3.3 85 75 90 80 83
3.4 80 90 85
3.5 95 95 95
Nilai rapor 81
Keterangan:
a. Jumlah KD dalam satu semester pada tabel tersebut sebanyak 5 KD
b. KKM mata pelajaran tersebut adalah 68
c. Penilaian harian dilakukan oleh pendidik dengan cakupan meliputi
seluruh indikator dari kompetensi dasar.
d. Penilaian setiap KD dapat dilakukan berbagai cara, di antaranya satu
KD dapat dilakukan beberapa kali penilaian jika KD tersebut memiliki
cakupan materi yang luas serta memiliki kompleksitas yang tinggi,
atau satu KD hanya dinilai satu kali jika cakupan materi tidak luas
serta kompleksitas rendah, dan satu kali penilaian terdiri atas
beberapa KD jika antar KD tersebut memiliki keterkaitan, ruang
lingkup yang rendah serta kompleksitas rendah.
e. Pada contoh tabel di atas, penilaian KD 3.1 dan KD 3.2 masing-
masing dilakukan sebanyak 3 kali, penilaian KD 3.3 sebanyak 4 kali,
penilaian KD 3.4 dan KD 3.5 masing-masing dilakukan sebanyak 2
kali.
f. Cakupan materi yang diuji pada Penilaian Akhir Semester terdiri
sejumlah indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada
semester tersebut dalam satu semester. Hal ini sangat
memungkinkan beberapa KD terwakili oleh satu indikator sehingga
tidak perlu setiap KD diuji pada penilaian tersebut.
g. Pada contoh tabel di atas, cakupan materi yang diuji pada Penilaian
Akhir Semester terdiri atas KD 3.1, KD 3.2, KD 3.3, KD 3.4, dan KD
3.5.
3. Nilai Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/
praktik, proyek, produk, portofolio, dan bentuk lain sesuai karakteristik
KD mata pelajaran. Hasil penilaian setiap KD pada KI-4 berdasarkan
nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama pada KD
yang sama yang dilakukan beberapa kali penilaian. Jika penilaian KD
yang sama dilakukan dengan teknik yang berbeda, misalnya proyek dan
produk atau praktik dan produk, maka hasil akhir penilaian KD tersebut
dirata-ratakan.
Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran
adalah dengan cara merata-ratakan dari semua nilai KD pada KI-4
dalam satu semester. Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada
rapor menggunakan angka bulat pada skala 0 – 100 dan predikat, serta
dilengkapi deskripsi singkat capaian kompetensi.
Contoh:
Nama Peserta Didik : Arief Abdullah
Juknis Penilaian Hasil Belajar MTs | 60
Mata pelajaran : Seni Budaya
Kelas /Semester : X / Ganjil
Keterangan:
a. Praktik pada KD 4.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2 sebanyak 2 kali. KD
4.3 dan KD 4.4 dinilai melalui satu proyek. Selain itu KD 4.4 juga
dinilai melalui satu kali produk.
b. Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir KD diperoleh berdasarkan nilai
optimum, karena materi dan teknik penilaian yang digunakan sama
serta dilakukan beberapa kali. Sedangkan untuk 4.4 diperoleh
berdasarkan rata-rata karena menggunakan proyek dan produk.
c. Nilai akhir semester (Rapor) didapat dengan cara merata-ratakan nilai
akhir setiap KD pada KI-4.
d. Nilai rapor keterampilan dihitung berdasarkan rerata dari seluruh nilai
KD dalam satu semester dengan perhitungan sebagai berikut. =
= 83,25 dibulatkan menjadi 83.
e. Nilai keterampilan= 83 kemudian diberikan predikat (D, C, B, atau A)
sesuai dengan interval predikat yang ditetapkan satuan pendidikan.
f. Nilai rapor keterampilan dilengkapi deskripsi singkat kompetensi yang
sangat baik dan kurang baik berdasarkan pencapaian KD pada KI-4
selama satu semester.
g. Deskripsi nilai keterampilan berdasarkan nilai KD yang menonjol.
Pada tabel tersebut yang tertinggi adalah KD 4.3, sehingga deskripsi
singkatnya sebagai berikut: “Sangat terampil meragakan ragam gerak
tari tradisional sesuai dengan iringan”
Bimbingan
secara kelompok
Bimbingan
secara individu
Hasil Tes Analisis Pembelajaran
Pembelajaran Tes Ulang
< KKM Hasil Tes Remedial
ulang
Pemberian tugas
Pemanfaatan
tutor sebaya
2. Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didikyang telah mencapai dan/atau melampaui KKM. Fokus
pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang
dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik
diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian.
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan satu kali, tidak
berulangkali. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan
penilaian.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat
tertentu diberi tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di
perpustakaan terkait dengan KD yang dipelajari pada jam pelajaran
atau di luar jam pelajaran. Pemecahan masalah yang diberikan kepada
peserta didik berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara
kelompok peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah
proyek atau penelitian ilmiah.
b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai
sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.
Kegiatan pemecahan masalah nyata, tugas proyek, ataupun penelitian
ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik secara mandiri jika
kegiatan tersebut diminati secara individu.
c. Pembelajaran berbasis tema, yaitu pembelajaran terpadu yang
memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta didik
Juknis Penilaian Hasil Belajar MTs | 66
dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu. Melalui
pembelajaran tematik dapat mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik.
Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik
akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui
pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain
yang telah dipahaminya.
Logo
Madrasah/Yayasan
NIS:
NISN :
NPSN : ................................................................
................................................................
Desa/Kelurahan : ................................................................
Kecamatan : ................................................................
Kota/Kabupaten : ................................................................
Provinsi : ................................................................
Website : ................................................................
Email : ................................................................
IDENTITAS PESERTA DIDIK
14. Wali:
a. Nama Wali : ....................................................
b. Pekerjaan : ....................................................
c. Nomor Telepon/HP : ....................................................
d. Alamat : ....................................................
......................,...............
Foto
Kepala Madrasah
Peserta
didik
3x4 Cm
___________________
Nama : ................................... Madrasah : .........................................
NIS : ................................... Kelas/Semester : .........................................
NISN : ................................... Tahun Pelajaran: .........................................
A. SIKAP
1. Sikap Spiritual
Predikat Deskripsi
2. Sikap Sosial
Predikat Deskripsi
Nama : ................................... Madrasah : .........................................
NIS : ................................... Kelas/Semester : .........................................
NISN : ................................... Tahun Pelajaran: .........................................
Tabel Predikat :
KKM Predikat
D C B A
......(x) <X X ≤ .... ... ≤ 100
Nama : ................................... Madrasah : .........................................
NIS : ................................... Kelas/Semester : .........................................
NISN : ................................... Tahun Pelajaran: .........................................
Pengetahuan Keterampilan
No Mata Pelajaran
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam:
a. Al Quran-Hadis
b. Akidah-Akhlak
c. Fikih
d. Sejarah Kebudayaan Islam
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Bahasa Arab
5 Bahasa Inggris
6 Matematika
7 Ilmu Pengetahuan Alam
8 Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelompok B
1 Seni Budaya
2 Pendidikan Jasmani, Olah
Raga, dan Kesehatan
3 Prakarya
4 Muatan Lokal*)
a. ..............................
b. ..............................
c. ..............................
*) : Bila ada
Nama : ................................... Madrasah : .........................................
NIS : ................................... Kelas/Semester : .........................................
NISN : ................................... Tahun Pelajaran: .........................................
C. Ekstrakurikuler
D. Prestasi
No. Jenis Kegiatan Keterangan
1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
E. Ketidakhadiran
Sakit : ...... hari
Izin : ...... hari
Tanpa keterangan : ...... hari
...................., ............................
__________________ _______________________
NIP.
Mengetahui
Kepala Madrasah
___________________________
NIP.
KETERANGAN PINDAH MADRASAH
Nama : _________________________
NIS : _________________________
NISN : _________________________
Keluar
Kepala Madrasah
............................
Orang tua/Wali
............................
Kepala Madrasah
............................
Orang tua/Wali
............................
Kepala Madrasah
............................
Orang tua/Wali
............................
KETERANGAN PINDAH MADRASAH
Nama : _________________________
NIS : _________________________
NISN : _________________________
No. Masuk