Anda di halaman 1dari 14

NAMA : SRI WAHYUNI

STAMBUK : 15120180123
RESUME : JAGOAN MAMA YANG LEMAS

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang penyakit


diare
Jawaban:
a. Menurut Kappita Selekta Kedokteran, 2014, p. 554
Diare didefinisikan sebagai kondisi konsistensi feses yang lebih
encer dengan kandungan feses lebih dari 200 g/hari pada dewasa
atau 10 mL/kg/hari pada bayi dan balita, serta terjadi peningkatan
frekuensi BAB (.2x dalam satu hari).
b. Menurut Pharmacoterapy Handbook 9th edition, 2012
Diare adalah peningkatan frekuensi dan penurunan konsistensi
feses yang melebihi kondisi normal seseorang.
Kesimpulan:
Diare merupakan kondisi penurunan konsistensi feses yang lebih
encer dengan kandungan feses lebih dari 200 g/hari pada dewasa atau
10 mL/kg/hari pada bayi dan balita, serta terjadi peningkatan frekuensi
BAB (2x dalam satu hari) melebihi periode normal seseorang.
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan etiologi penyakit
diare
Jawaban;
a. Management of children with prolonged diarrhea [version 1;
referees: 3 approved], 2016, p. 4
Etiologi diare pada anak terdiri atas:
1) Infeksi
Mencakup infeksi dikarenakan virus ( rotavirus, norovirus,
sapovirus, astrovirus, cytomegalovirus), bacteria (Shigella dan
lain-lain), parasite (Cryptospridium, Giardia lambdia), Makanan
(intoleransi laktosa, malabsorbsi karbohidrat, intoleransi protein
susu sapid an alergi makanan)
2) Pertumbuhan bakteri usus kecil
3) Malnutrisi
4) Kekurangan vitamin dan gizi (zink dan vitamin A)
5) Makanan
6) Diare terkait antibiotik
b. Menurut Kapita Selekta, 2014, p. 554
Etiologi diare terbagi atas dua berdasarkan penyebab dan
kelompok risiko tinggi:
a. Berdasarkan penyebab
1) Infeksi
Mencakup infeksi yang dikarenakan infeksi virus
(Rotavirus, Adenovirus, Enterovirus), Bakteri (E.coli,
Salmonella, Vibrio cholera), parasit(cacing dan protozoa)
2) Non-infeksi
Mencakup Malabsorbsi, alergi, gangguan motilitas, IBS,
IBD, Kolitis iskemik, Medikasi, Keracunan makanan
b. Berdasarkan kelompok risiko tinggi
1) Pelancong: turis yang baru pulang dari Amerika Latin
2) Konsumsi makanan tertentu pada saat piknik, jamuan makan
atau restoran
3) Imunodefisiensi, misalnya pada pasien usia lanjut, AIDS atau
penggunaan steroid dan kemoterapi
4) Pasien yang tinggal dirumah penampungan atau perawatan
5) Nosokomil, pasien yang dirawat dirumah sakit dan
menggunakan antibiotic rentan terhadap infeksi oleh
Clostridium diffictleI
Kesimpulan:
Etiologi diare dapat dibagi atas dua, yaitu:
a. Berdasarkan penyebabnya
Terbagi lagi atas dua, sebagai berikut:
1) Infeksi
Infeksi dapat disebabkan oleh virus (rotavirus, norovirus,
sapovirus, astrovirus dan Cytomegalovirus), bakteri (Shigella,
Mencakup infeksi yang dikarenakan infeksi virus (Rotavirus,
Adenovirus, Enterovirus), Bakteri (E.coli, Salmonella, Vibrio
cholera), dan parasit (cacing dan protozoa)
2) Non-infeksi
Mencakup Malabsorbsi, alergi, gangguan motilitas, IBS,
IBD, Kolitis iskemik, Medikasi, Keracunan makanan,
kekurangan vitamin dan gizi (Zink dan vitamin A) dan diare
terkait antibiotik
b. Berdasarkan kelompok resiko tinggi:
1) Pelancong
2) Konsumsi makanan tertentu
3) Imunodefisiensi
4) Pasien yang tinggal dirumah penampungan atau perawatan
5) Nosokomil
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan patofisiologi
diare
Jawaban;
a. Menurut Diarrhoea in children: an interface between
developing and developed countries, 2004, p. 645
mekanisme patofisiologi umum yang menyebabkan diare:
1) Penurunan absorpsi air dan elektrolit
a) Kehilangan area serap fungsional
b) Peningkatan pencernaan intraluminal
c) Penurunan penyerapan enterositselules
d) Waktu transit usus menurun
2) Peningkatan sekresi atau hilangnya air dan elektrolit ke dalam
lumen usus
a) Peningkatan bersihan sel sekretori
b) Stimulasi jalur sekresi
c) Epitel yang terdistorsi atau diubah
d) Pergeseran osmotic dan hilangnya cairan melintasi epitel
e) Efek pada system saraf enterik
b. Menurut Management of secretory Diarrhea, 2012, p. 67
1) Diare osmotic yaitu disebabkan zat terlarut yang tidak mudah
diserap (misalnya sorbitol dan garam magnesium) yang tersisa
pada lumen pencernaan sehingga bisa menahan air dan
elektrolit yang dapat mengakibatkan reabsorpsi air yang
berkurang
2) Diare dismotilitas merupakan diare yang disebabkan oleh
penurunan motilitas disebabkan oleh fungsi mototik pada usus
3) Diare eksudatif merupakan diare yang disebabkan karena
terganggunya fungsi penghalang epital usus (misalnya karena
E.coli, Salmonella, Shigella, Yersinia, Campliobacter,
Mycobacteryum tuberculosis, Clostridium difficile yEntamoeba
histolytica)
4) Diare sekretorik, disebabkan oleh peningkatan pergerakan air
dan elektrolit (klorida atau bikarbonat) ke lumen usus,
sehingga terjadi peningkatan sekresi dan penurunan
penyerapan natrium dan air
Kesimpulan:
Patofisiologi terjadinya diare:secara umum dibagi atas dua:
a) Penurunan absorpsi air dan elektrolit
b) Peningkatan sekresi atau hilangnya air dan elektrolit ke dalam
lumen usus
Mekanisme ini dikaitkan dengan 4 kelompok diare klinis yang luas,
meliputi: diare sekretori, osmotic, eksudatif dan dismotilitas
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang
klasifikasi dari diare
Jawaban:
a. Menurut Applied Therapeutics: the clinical use of drugs, 2009, p.
62-I
Diare diklasifikasikan menjadi tga, yaitu:
a) Diare akut merupakan diare yang berlangsung kurang lebih 2
minggu
b) Diare persistens merupakan diare yang berlangsung lebih dari 14
hari
c) Diare kronis merupakan diare yang berlangsung lebih dari 30 hari
Menurut Guidelines on the management of Acute Diarrhoea in
Children 2011, p. 4
a) Diare akut berair merupakan diare yang berlangsung selama
beberapa jam atau hari
b) Diare akut berdarah merupakan diare yang bercampur darah dan
lender dalam feses yang disebabkan oleh kerusakan mukosa usus
c) Diare persisten merupakan diare yang berlangsung lebih lama dari
14 hari
d) Diare kronik merupakan diare yang berlangsung lebih lama dari 30
hari
e) Diare malnutrisi berat, yang berlangsung lama dikarenakan infeksi
sistemik berat, dehidrasi, kesetimbangan elektrolit berat, gagal
jantung dan defisiensi vitamin dan mineral.
Kesimpulan:
Klasifikasi diare:
1) Diare akut merupakan diare yang berlangsung kurang dari 14 hari.
Diare akut terbagi lagi menjadi: diare akut berair, diare akut dan
berdarah
2) Diare persisten merupakan diare yang berlangsung lebih lama dari
14 hari
3) Diare kronik merupakan diare yang berlangsung lebih dari 30 hari
4) Diare malnutrisi berat merupakan diare yang disebabkan Karen
adanya infeksi sistemik berat, dehidrasi, ketidaksetimbangan
elektrolit, gagal jantung dan defisiensi vitamin dan mineral
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan manifestasi
klinik penyakit diare
Jawaban:
a. Menurut Pharmacoterapy Handbook 9th edition, 2012
1) Umum
Biasanya, episode diare akut mereda dalam 72 jam sejak
onset, sedangkan diare kronis sering menyerang selama periode
waktu yang lama.
2) Tanda dan Gejala
a) Timbulnya mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, demam,
menggigil, dan malaise tiba-tiba Gerakan usus sering dan
tidak pernah berdarah, dan diare berlangsung 12-60 jam.
b) Nyeri periumbilikal intermiten atau kuadran kanan bawah
dengan kram dan bunyi usus yang terdengar adalah
karakteristik dari penyakit usus kecil
c) Ketika rasa sakit hadir dalam diare usus besar, itu adalah
sensasi mencekam, sakit dengan tenesmus (mengejan, tidak
efektif, dan tinja yang menyakitkan). Nyeri melokalisasi ke
daerah hipogastrik, kuadran kanan atau kiri bawah, atau
daerah sakral.
d) Pada diare kronis, riwayat serangan sebelumnya, penurunan
berat badan, anoreksia, dan kelemahan kronis adalah temuan
penting.
Kesimpulan:
Adapun manifestasi klinik diare, yaitu:
a) Gejala: mual muntah, sakit perut, demam, menggigil, nyeri, sakit
kepala dan malaise
b) Tanda: penurunan berat badan, dehidrasi ringan-berat, ada
gejala pada feses, tulang pipih menonjol, takikardida bahkan
bradikardia, denyut nadi melemah atau tidak teraba, pernafasan
cepat, turgor kulit lambat, tidak eksremitas, output urin
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan algoritma terapi
dari diare
Jawaban:
a. Menurut Pharmacoterapy a Pathophysiologic Handbook 9th
edition, 2012, p. 200

Kesimpulan:
Algoritma terapi pada pasien diare akut:
Diare dibagi atas dua berdasarkan lama terjadinya, yaitu:
1. Diare akut
Apabila diare akut yang diderita tidak ditandai dengan demam,
maka diberikan terapi simptomatik berupa:
a) Cairan pengganti atau elektrolit
b) Loperamud, diphenoxylat atau adsorben
c) Diet
Apabila diare akut disertai dengan demam, maka
dilanjutkan dengan pemeriksaan feses, yaitu: WBC/RBC/ dan
parasite. Selanjutnya, jika diagnosa tidak dapat ditegaskan
maka diberikan terapi simptomatik, berupa:
a) Rehidrasi
b) Hentikan obat yang menyebabkan diare
c) Diet makanan
d) Loperamid atau absorben
sedangkan jika diagnose positif, maka diberikan antibiotic yang
sesuai dan terapi simptomatik.
7. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang
interpretasi data klinik pada penderita diare
Jawaban:
Menurut pedoman Interpretasi Data Klinik, 2011, p. 17, 27, 30 dan
32
a) WBC (White blood cell)

Neutrofil Neutrofil- Eosinofil Basofil Limfosit Monosit


segment bands
Persentase 36-73 0-12 0-6 0-2 15-45 0-10
%
Jumlah 1.260- 0-1440 0-500 0-150 800- 100-800
absolute 7.300 40.00
(/mm3)
b) Neutrofi: segmen, yaitu: 36-73%
c) Neutrophil bands, yaitu: 0-12%
d) Natrium, yaitu: 135-144%
e) Kalium, yaitu: 0-17 tahun: 3.6-5.2%
f) Klorida, yaitu: 97-106% mEq/L
8. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan peran apoteker
dalam memonitoring pasien penderita diare
a. Menurut Pharmacoterapy Handbook 9th edition, 2012
Monitoring diarahkan pada gejala utama, tanda, dan studi
laboratorium dan untuk bayi mungkin memerlukan rawat inap
dengan rehidrasi parenteral serta pemantauan dengan ketat,
frekuensi dan konsisten feses harus diperiksa setiap hari bersama
tanda-tanda vital dan meningkatkan nafsu makan
Pantau berat badan, osmolaritas serum, elektrolit serum, jumlah
sel darah lengkap, urinalisis dan kultur (jika perlu). Dengan situasi
darurat. Setiap perubahan dalam status volume pasien adalah
hasil yang paling penting
Pasien yang mengalami demam, dehidrasi dan hematocheszia dan
hipotensi memerlukan rawat inap; membutuhkan larutan elektrolit
IV dan antibiotic empiris sambil menunggu kultur. Dengan
manajemen yang cepat biasanya dapat pulih dalam beberapa hari.
9. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penggolongan
obat antidiare dan antiemetic
Jawaban:
Menurut Pharmacoterapy a pathophysiologic Handbook 9th edition,
2012
a) Penggolongan Antidiare
Dosis sediaan Dosis dewasa

Antimotilitas

Diphenoxylate 2,5 mg/tab 5 mg empat kali sehari, tidah lebih 20


mg/hari

2,5 mg/5 mL

Loperamid 2 mg/kapsul Dosis awal 4 mg, lalu 2 mg setelah tinja


longgar, jangan melibihi 16 mg/hari

1 mg/5 mL

Paregonic 2 mg/5 mL 5-10 mL satu sampai empat kali sehari

Opium tinktur 5 mg/mL 0,6 mL empat kali sehari

Difenoxin 1 mg/tablet 2 tablet awal, kemudian 1 tablet setelah


tina longgar, sampai 8tablet/hari

Adsorben

Campuran 5,7g kaolin + 30-120 mL setelah tinja longgar


kaolin-pectin 130,2 mg
pectin/30mL

polycarbophil 500 mg/tablet Kunyah 2 tablet 4 kali sehari atau setiap


tinja cair, jangan melebihi 12 tablet/hari

Attapulgite 750 mg/15 mL 1200-1500 mg setelah BAB atau setiap


2 jam, hingga 9000mg/hari.

300mg/75 mL

750mg/tablet

600 mg/tablet

300 mg/tablet

Antisekretori

Bismuth 1050mg/30 2 tablet atau 30 mL setiap 30 menit


subsalisilat mL hingga 1 jam sesuai kebutuhan hingga 8
dosis /hari
262 mg/15 mL

524mg/15 mL

262 mg/tablet

Enzim laktase 1250 unit 3-4 tetes diambil dari susu atau produk
lactase netral susu
/4 tetes

3300 unit 1 atau 2 tablet.


lactase FCC
pertablet

Bakteri 2 tablet atau 1 paket granul 3-4 kali


pengganti sehari, diberikan dengan susu, jus, atau
(Laktobasilus air
acidophilus,
Lactobasilus
bulgaricus)

Ocreotida 0,05 mg/ml Awal : 50 mcg secara subkutan

0,1 mg/mL 1 sampai 2 kali perhari dan dosis


berdasarkan indikasi hingga 600
mcg/hari dalam 2-4 dosis terbagi.

b) Penggolongan Obat antiemetic


Menurut Safety and efficacy of commonly used antiemetics, p.
3
Nama Umum Penggolongan

Chlorpromazine Anti-psikotik / anti-emetik / skizofrenia / mual


Cisapride Stimulan GI

Domperidone Anti-mual

Droperidol Obat penenang; anti-mual / anestesi tambahan,


mual

Dolasetron Anti-mual / mual, muntah

Granisetron Anti-mual / mual, muntah

Ondansetron Anti-mual / mual, muntah

10. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tingkatan


dehidrasi dan hubungan dengan diare
Jawaban:
Menurut Jurnal Evaluasi pengggunaan kombinasi zink dan probiotik
pada penanganan pasien anak di instalasi rawat inap pada RSUP
undata palu tahun, 2013, p. 59
Jawaban :
Muntah merupakan suatu respon tubuh secara alamiah dalam
membersihkan zat-zat yang bersifat racun atau zat asing yang berada
dalam tubuh. Muntah terjadi apabila ada stimulasi yang meneruskan
rangsangan ke pusat muntah (medulla) dan terjadilah muntah.
Adapun penyebab terjadinya muntah diantaranya gangguan pada
gastrointestinal, baik disebabkan oleh infeksi seperti virus (rotavirus)
maupun non infeksi (toksin di saluran Gastrointestinal serta kerusakan
lambung dan mukosa usus.
11. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tingkatan
dehidrasi dan hubungan dengan diare
Jawaban:
Menurut Management and Prevention of Diarrhoea, p.2
Minuman dan makanan merupakan sumber elektroli dan air yang
dibutuhkan oleh tubuh. Air dan elektrolit secara normalnya, akan
diekskresikan melalui feses, pengeluaran keringat, urin dan
pernapasan. Secara normalnya, pada kondisi fisiologi, usus yang
sehat akan mereabsorbsi elektrolit dan air ke dalam pembuluh darah.
Namun apabila terjadi abnormalitas, maka elektrolit dan air akan lebih
banyak tersekresi dibandingkan terabsorpsi ke dalam tubuh. Apabila
hal ini terjadi, maka tubuh akan kekurangan ataupun kehilangan
sebagian elektrolit dan air yang menimbulkan dehidrasi.
Dehidrasi disebabkan oleh output elektrolit dan air yang lebih
besa. Sehingga konsistensi feses yang dikeluarkan lebih encer dan
frekuensinya semakin meningkat. Apalagi diare yang disertai dengan
muntah yang menyebabkan terjadinya dehidrasi lebih cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Acute Diarrhoea In Children 2011“Guidelines On The Management Of”
Malaysia

Dipiro, J. T., et.al., 2012. Pharmacotherapy : A Patophsiologic approach,


mc. Gaw hill. 9th ed. United states of america.

Hendren, G., et.al., 2015., “Safety and efficacy of commonly used


antiemetics”., USA

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2011. “Pedoman Interpretasi


Data Klinik” Binfar Dinkes RI: Jakarta”

Koda-Kimbel, Mart Anne. Applied therapeutics: the clinical use of drugs 9th
ed. United states of America.

Lolopayung, M, Mukaddas, A, Faustine, I, 2014. ‘’evaluasi penggunaan


kombinasi zink dan probiotik pada penanganan pasien diare anak di
instalasi rawat inap RSUD undata palu tahun 2013’’
Management of children with prolonged diarrhea [version 1; referees: 3
approved] Research 2016.

NICE Guidline “ Management Of Acute Diarrhoe and Vomiting Due to


Gastroenteritis in Children under 5, 2008.

Practical guidelines “ The Management and prevention if diarrhoea 3 rd


edition.”

Tanto, C., et.al., 2014.,Kapita selekta kedokteran edisi ke 4., Fakultas


kedokteran Universitas Indonesia., Jakarta

The Lancet. 2004. Diarrhoea in children: an Interface between and


developed coutries, vol. 363, http: www.thelancet.com

Anda mungkin juga menyukai