Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Astika Rahmawati

NIM : 1610016

Essay keperawatan Kritis

Setting keperawatan kritis, konsep keperawatan kritis dan profil peran perawat kritis.

Keperawatan perawatan kritis adalah pemberian erawatan khusus untuk kritis pasien yang sakit
adalah orang - orang yang memiliki penyakit yang mengancam jiwa atau cedera. Pasien seperti ini
mungkin tidak stabil, memiliki kebutuhan yang kompleks, dan memerlukan perawatan intensif dan
waspada. Penyakit dan cedera sering terlihat pada pasien di unit perawatan klinis (ICU). Penyakit yang
biasanya dialami adalah seperti luka tembak, cedera traumatis dari acara – acara seperti tabrakan
otomotif dan jatuh, gangguan kardiovaskuler ( gagal jantung dan akut coronary sindrome, gangguan
pernafasan ( kegagalan pernafasan akit dan emboli monary, gangguan ginjal, kanker, dan syok yang
disebabkan oleh hipovolemia, sepsis, dan acara kardiogenik. ( critical care nursing_Chap01.indd
16/28/2011. 12.18.17 )

Standar proses keperawatan kritis menurut American Assosiation of Critical Care Nurses (
AACN ) harus menggunakan proses keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan antara lain,
data akan dikumpulkan secara terus –menerus pada semua pasien yang sakit kritis dimanapun
tempatnya, identifikasi masalah/kebutuhan pasien dan prioritas harus didasarkan pada data yang
dikumpulkan, rencana asuhan keperawatan yang tepat harus diformulasikan, rencana asuhan
keperawatan hars di implementasikan menurut prioritas dari identifikasi masalah kebutuhan, dan hasil
dari asuhan keperawatan harus dievaluasi secara terus menerus. ( Dari American Of Critical Care
Nurses : Stndards Of Nursing care of the critically, ed2, san matco, calif, 1989, Appleton & lange,
halaman 6-13 )

Konsep pelayanan keperawatan kritis terdiri dari tujuan, pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan keperawatan, intervenssi, implementasi, dan evaluasi. Tujuan dari pelayanan kritis adalah
untuk mempertahankan hidup ( maintaining life ). Pengkajian terdapat komponen kunci dan pondasi
proses keperawatan adalah pengkajian. Pengkajian membuat data dasar dan merupakan proses dinamis.
Suatu pengkajian yang mendalam memungkinkan perawat kritikal untuk mendeteksi perubahan cepat,
melakukan intervensi dini dan asuhan kepaerawatan. Diagnosa keperawatan ditegakkan untuk mencari
perbedaan serta mencari tanda dan gejala yang sulit di ketahui untuk mencegah kerusakan gangguan
yang lebih luas. Perencanaan keperawatan ditunjukkan pada penerimaan dan adaptasi pasien secara
konstan terhadap status yang selalu berubah.
Perawat keperawatan kritis bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pasien sakit kritis dan
anggota keluarga mereka menerima perhatian dan perawatan terbaik. Perawat keperawata kritis
memiliki banyak peran dalam pengaturan perawatan kritis, seperti staf perawat, perawat pendidik,
perawat manajer, perawata spesialis klinis, praktisi perawat, dan peneliti perawat. Tanggung jawab
perawatan kritis antara lain menjadi advokat, menggunakan penilaian klinis suara, menunjukkan praktik
caring, berkolaborasi dengan tim multidisiplin, menunjukkan pemahaman tentang keragaman budaya,
menyediakan pasien dan mengajarkan kepada keluarga pasien tentang perawatan pada pasien kritis.

Dalam perawatan keperawatan kritis terdapat kerjasama tim multidisiplin, perawat yang
bekerja dengan pasien kritis yang biasa berkolaborasi dengan tim multidisiplin profesional perawatan
kesehatan. Perawat perawatan kritis memiliki ketrampilan untuk melakukan kaji cepat terhadap
perubahan kondisi yang dapat beresiko mengancam jiwa pasien dan kemampuan untuk menggunakan
peralatan yang spesifik di ruangan spesifik di ruangan kritis, perawat kritis juga diharapkan mampu
untuk bekerja sama dengan dokter dan anggota tim kesehatan lainnya maupun keluarga pasien. Perawat
kritis diharapkan harus kompeten secara fisik, mental, dan emosional dalam bekerja menangani pasien
yang berada pada kondisi yang tidak stabil sehingga membutuhkan peralatan untuk memonitor jantung
dan paru-paru begitu juga dengan pengobatan lainnya. Perawat kritis yang ideal mempunyai
komunikasi interpersonal, jiwa kepemimpinan, perencanaan strategis, berpikir kritis, dan
berpengalaman pengambilan keputusan yang baik dan tepat.

Perawat kritis diharapkan mampu menjadi mediator, fasilitator yang baik antara pasien,
keluarga, maupun tim kesehatan lainnya begitu pula sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai