Sof Copy Sumiati From Ibu Yanna
Sof Copy Sumiati From Ibu Yanna
SKRIPSI
Disusun Oleh:
SUMIATI
NIM. 16030096P
Yanna Wari Harahap, SKM, M.P.H Wiwi Wardani Tanjung, SST. M.K.M
IDENTITAS PENULIS
Nama : EndangFitrianiHarahap
NIM : 16030099
Riwayat Pendidikan :
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya
IVA di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Tua Kabupaten Padang Lawas Utara
Tahun 2017“, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Dalam proses penyusunan Proposal ini peneliti mendapat banyak bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti
2. Ibu Arinil Hidayah, SKM, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Padangsidimpuan.
Kritik dan saran yang bersifat membangun peneliti harapkan guna perbaikan
Penulis,
Sumiati
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES AUFA ROYHAN PADANGSIDIMPUAN
Nama : SUMIATI
NIM : 16030096
Judul :Gambaran Pengetahuan Pasangan Usia Subur Tentang Kanker Serviks
DanPemeriksaan Iva DiWilayah Kerja Puskesmas Gunung
TuaKabupaten Padang Lawas UtaraTahun 2018
ABSTRAK
Kanker serviks adalah keganasan yang mengenai leher rahim yang merupakan
bagian bawah rahim yang menonjol ke puncak liang senggama (vagina). Data
yang diperoleh dari dinas kesehatan Provinsi Sumatera Utara penderita kanker
serviks pada tahun 2016 terdapat 1074 kasus dan pada tahun 2017 terdapat 1331
kasus dengan angka kematian 80% dari jumlah kasus yang ada. di Puskesmas
Gunung Tua pada tahun 2016 ditemukan penderita kanker serviks sebanyak 80
kasus dan yang paling sering pada usia > 40 tahun (82,6%) serta mengalami
kematian dan terus mengalami peningkatan pada tahun 2017 sebanyak 107 ibu.
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu
PUS tentang kanker serviks dengan pemeriksaan IVA di Wilayah Kerja
Puskesmas Gunung Tua Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018. Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Lokasi penelitian dilakukan di Wilayah
KerjaPuskesmas Gunung Tua kabupaten Padang Lawas Utara. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu pasangan usia subur mulai dari bulan Desember-
Februari 2018. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 Pasangan Usia Subur.
Dari hasil penelitian inimenggambarkanbahwa respondenpada kelompok
umurmayoritasumur 26-30 tahunsebanyak 31 responden (31,0%) danumur 31-35
tahunsebanyak 31 responden(31,0%) pendidikanmayoritas SMA sebanyak 55
responden (55.0%) pekerjaanmayoritas IRT sebanyak 60 responden (60,0%)
pengasilanmayoritas<3.300.000 sebanyak 74 responden (74,0%) umurpertama
kali menikahmayoritas 24 tahunsebanyak 59 responden (59,0%) 26-35 tahun
(62%) danpengetahuanrespondenmayoritasberpengetahuankurangsebanyak 52
responden (52,0%).Disarankan kepadapetugasPuskesmas Gunung Tua dalam
upaya meningkatkan kwalitas pelayanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini
kanker serviks dengan memberikan penyuluhan- penyuluhan kepada ibu Pasangan
Usia Subur.
Referensi: 28 (2002-2017)
PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAMS
STIKES AUFA ROYHAN PADANGSIDIMPUAN
Name : SUMIATI
Nim : 16030096
Title : Overview of Knowledge of Fertile Age Couples About Cervical Cancer
and Examination of Iva in the Work Area of GunungTua Public
Health Center North Padang Lawas District in 2018
ABSTRACT
Cervical cancer is a malignancy that affects the cervix which is the lower part of
the uterus that protrudes to the top of the intercourse (vaginal). Data obtained
from the North Sumatra Province health office for cervical cancer patients in
2016 were 1074 cases and in 2017 there were 1331 cases with a mortality rate of
80% of the number of cases. inGunungTua Health Center in 2016, 80 cases of
cervical cancer were found and the most frequent were at> 40 years (82.6%) and
experienced death and continued to increase in 2017 by 107 mothers. The
purpose of this study was to determine the description of maternal knowledge of
fertile age couples about cervical cancer by examining IVA in the GunungTua
District Health Center North Padang Lawas District Work Area in 2018. This
type of research was descriptive research. The location of the study was carried
out in the GunungTua Community Health Center Work Area, North Padang
Lawas Regency. The population in this study were all mothers of fertile age
couples from December to February 2018. The sample in this study were 100
fertile age couples. From the results of this study illustrate that respondents in the
age group majority age 26-30 years as many as 31 respondents (31.0%) and aged
31-35 years as many as 31 respondents (31.0%) education majority of high school
as many as 55 respondents (55.0%) the work of the majority of housewives as
many as 60 respondents (60.0%) the majority of the income <3,300,000 as many
as 74 respondents (74,0%) the age of the first time married 24 years as many as
59 respondents (59,0%) 26-35 years ( 62%) and the knowledge of the majority of
respondents is less knowledgeable as many as 52 respondents (52.0%). It is
recommended to officers of GunungTua Public Health Center in an effort to
improve the quality of IVA examination services for early detection of cervical
cancer by providing counseling to mothers of fertile age couples.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.Stadium KankerServiks………………………………………………..15
Tabel 2.Perbandingan IVA dengantespenapisanLainnya……………………..20
Tabel 3.InterpretasiInspeksi Visual Asamasetat( IVA)……………………….22
Tabel 4.WaktuPenelitian………………………………………………………..29
Tabel 5.DefenisiOperasional……………………………………………………32
BAB I
PENDAHULUAN
adanya dengan infeksi virus Human papiloma virus (HPV), sering terdapat pada
ibu yang aktif secara seksual sejak usia muda, berganti-ganti pasangan seks,
berkembang dan berada pada urutan ke 10 di negara maju atau urutan ke 5 secara
2015).
(IARC), tahun 2015, diperkirakan 528.000 kasus baru kanker serviks. Sebagian
besar (sekitar 85%) dari beban global terjadi di daerah yang kurang berkembang,
dimana itu menyumbang hampir 12% dari semua kanker wanita. Daerah yang
berisiko tinggi, berdasarkan Age Standardized Rate (ASRs) lebih dari 30 per
100.000 populasi, adalah Afrika Timur (42,7), Melanesia (33,3), Afrika Selatan
1
Baru (5,5) dan di Asia Barat (4,4). Kanker serviks adalah kanker yang paling
umum terjadi pada wanita di Afrika Timur dan Tengah (Globocan, 2012).
Ada sekitar 266.000 kematian akibat kanker serviks di seluruh dunia pada
tahun 2012, yang menyumbangkan 7,5% dari semua kematian akibat kanker pada
perempuan. Hampir sembilan dari sepuluh (87%) kematian akibat kanker serviks
lipat antara daerah yang berbeda di dunia. Daerah dengan angka kematian kurang
dari 2 per 100.000 di Asia Barat, Eropa Barat dan Australia/Selandia Baru
sedangkan negara dengan angka kematian lebih dari 20 per 100.000 adalah
Melanesia (20,6), Afrika Tengah (22,2) dan Afrika Timur (27,6) (Globocan,
2012).
(4,1%), diikuti Jawa Tengah (2,1%), Bali (2%), Bengkulu dan Jakarta
Prevalensi kanker serviks sebesar 0,8% dan prevalensi kanker payudara sebesar
0,5%.Menurut data dari Yayasan Kanker Indonesia (2011) menyebutkan setiap tahunnya
sekitar 500.000 wanita didiagnosa menderita kanker serviks dan lebih dari250.000 wanita
meninggal dunia. Hal ini merupakan suatu fenomena yang sangat tinggi dan harus segera
ditangani untuk mengurangi angka kematian yang terjadi pada wanita pasangan usia
penderita kanker serviks pada tahun 2016 terdapat 1074 kasus dan pada tahun
2017 terdapat 1331 kasus dengan angka kematian 80% dari jumlah kasus yang
ada. di Puskesmas Gunung Tua pada tahun 2016 ditemukan penderita kanker
serviks sebanyak 80 kasus dan yang paling sering pada usia > 40 tahun (82,6%)
2017sebanyak 107 ibu dan hal ini merupakan suatu fenomena angka kematian ibu
terjadi pada wanita dan terbanyak penyebab kematian.Hal ini disebabkan oleh
stadium lanjut, keadaan umum yang lemah, juga status sosial ekonomi yang
rendah, keterbatasan sumber daya, sarana, dan prasarana (Rasjidi, 2007). Alasan
penapisan yang efektif dengan tujuan untuk mendeteksi keadaan sebelum kanker
maupun kanker pada stadium dini termasuk pengobatannya sebelum proses invasif
Hal ini berhubungan erat dengan kanker serviks yang di derita oleh ibu
pasangan usia subur (PUS) yang semakin meningkat dan merupakan fenomena
datang ke Rumah sakit atau pusat kesehatan sekitar 70% dalam stadium lanjut
(parah) dan 30% stadium dini. Dalam kondisi lanjut, maka diperlukan biaya yang
besar karena harus melakukan pembedahan atau penyinaran (radioterapi), padahal
jika dalam stadium dini proses penyembuhan lebih murah (Manuaba, 2017).
Hingga saat ini banyak wanita yang tidak melakukan pemeriksaan IVA
secara rutin,dengan dijumpai 40-45 kasus baru setiap hari (Goedadi, 2012). Hal ini
sebenarnya penyakit ini dapat dicegah dengan deteksi dini lesi prakanker yang
yang diikuti dengan pengobatan yang adekuat.Hal ini berdasarkan fakta bahwa
lebihdari 50% wanita yang terdiagnosa kanker tidak pernah melakukan penapisan
kanker serviks. Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) telah dilakukan uji coba pada
wanita di Negara Afrika dan ternyata dapat menurunkan insidensi 26% dan
ternyata mempunyai sensifitas dan spesifitas yang cukup baik dalam menemukan
Pemeriksaan skrining yang lazim digunakan saat ini untuk menentukan lesi
prakanker serviks selain dengan tes papsmear, terdapat juga metode pemeriksaan
skrining alternatif yaitu pemeriksaan inspeksi visual dengan Asam Asetat (IVA)
secara sederhana dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) yang
sangat sederhana, murah, nyaman, praktis dan mudah. Sederhana yaitu dengan
mengoleskan asam cuka putih, murah. Nyaman, karena prosedurnya tidak rumit,
dilakukan dimana saja, tidak memerlukan sarana khusus cukup tempat tidur yang
representatif, spekulum dan lampu.Mudah karena dapat dilakukan oleh bidan dan
perawat yang sudah terlatih. Bila hasilnya normal, IVA dapat diulang setiap tiga
atau lima tahun. Bila hasilnya positif, maka pemeriksaan akan dilanjutkan dengan
di6 daerah pilot proyekadalah 11,64%. Target ini masih jauh dari target
yangditetapkanolehWHOsebesar80%.WHOmerekomendasikan,bahwakeberhasila
nprogram skrining kanker serviks minimal 80% dari polulasi wanita yang berisiko
berusia 30 – 50 tahun.
pencegahan kanker serviks (see and treat) yakni metode skrining dan terapi pada
kanker serviks yang baik dengan sumber daya terbatas, program ini dilaksanakan
Gunung Tua merupakan Puskesmas yang memiliki jumlah penduduk yang besar
dengan karakteristik penduduk yang berbeda baik dari tingkat sosial ekonomi
tentunya dapat memberikan kemudahan kepada ibu Pasangan Usia Subur (PUS)
untuk dapat melakukan pemeriksaan IVA bagi setiap ibu yang datang ke
100 orang ibu Pasangan Usia Usia Subur yang di data, ibu Pasangan Usia Subur
menunjukkan bahwa ibu pasangan usia subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas
Gunung Tua masih belum mengetahui tentang kanker serviks dengan pemeriksaan
IVA dan belum pernah dilakukan penelitian tentang Pengatahuan Pasangan Usia
Subur Tentang Kanker Serviks Dengan Pemeriksaan IVA oleh karena itu penulis
Tahun2018.
1.2 RumusanMasalah
ini adalah : Apakah ada yang hubungan pengetahuan ibu pasangan usia subur
1.3.1 TujuanUmum
pasangan usia subur (PUS) tentang kanker serviks dengan pemeriksaan IVA di
Tahun 2018
1.4 ManfaatPenelitian
1. Bagi Puskesmas
2. Bagi peneliti
yang berharga bagi peneliti, sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman untuk
IVA.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Defenisi
Kanker serviks adalah kanker primer yang terjadi pada jaringan leher
rahim (serviks) sementara lesi prakanker adalah kelainan pada epitel serviks
berusia 35-55 tahun. 90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang
melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir
lanjut, keadaan umum yang lemah, status sosial ekonomi yang rendah,
9
2.1.2 Anatomi ServiksUteri
bagian terendah dari rahim (uterus) yang menonjol ke vagina bagian atas.
Rahim (uterus) adalah suatu organ berongga yang berbentuk buah pir yang
sering terdapat pada wanita yang aktif secara seksual. HPV tipe 16, 18, 31,
33, 35, 45, 51, 52, 56, dan 58 sering ditemukan pada kanker dan lesi
prakanker. Lebih dari 90% kanker serviks ini adalah jenis skuamosa yang
mengandung DNA virus Human Papiloma Virus dan 50% kanker serviks
. Makin muda umur pertama kali kawin, maka makin tinggi risiko
hubungan seksual pada usia terlalu dini (< 16 tahun) bisa meningkatkan
risiko terserang kanker serviks dua kali lebih besar dibandingkan mereka
penelitian para ahli, wanita pada usia yang melakukan hubungan seksual
pada usia kurang dari 15 tahun mempunyai risiko 10kali lipat dan wanita
yang melakukan hubungan seksual sebelum usia 18 tahun akan berisiko
b. Perilaku Seksual
dengan 6 atau lebih mitra seks.Risiko juga meningkat bila berhubungan seks
banyak wanita), atau laki- laki yang mengidap penyakit “jengger ayam”
Aulia (2012) wanita dengan banyak pasangan seksual memiliki risiko lebih
dengan pria yang memiliki banyak pasangan seksual karena memiliki risiko
c. WanitaPerokok
nitrosamine. Bahan yang berasal dari tembakau yang dihisap terdapat pada
getah serviks wanita porokok dan dapat menjadi kokarsinogen infeksi virus.
d. RiwayatGinekologis
persalinan yang tidak tepat (trauma kronis pada serviks), banyak anak (lebih
dari 3 kali melahirkan, adanya infeksi, atau iritasi menahun dapat pula
perawan, insiden lebih tinggi pada mereka yang kawin daripada yang tidak
terlampau dekat.Diperkirakan risiko 3-5 kali lebih besar pada wanita yang
sering partus untuk terjadi kanker.Robekan pada bagian leher rahim yang
anak lebih dari 2 orang atau jarak persalinan terlampau dekat. Sebab dapat
e. SosialEkonomi
ekonomi sosial rendah umumnya kwalitas dan kuantitas makanan kurang hal
Mereka dari golongan sosial ekonomi rendah, mempunyai risiko lebih tinggi
f. Pendidikan
g. Pekerjaan
tertentu dari suatu pekerjaan :debu, logam, bahan kimia, tar, atau oli mesin
h. Hygiene danSirkumsisi
Wanita Jahudi jarang dijangkiti oleh kanker serviks, diduga hal ini
ada kaitannya dengan hygiene dan sirkumsisi. Pada wanita Jahudi dikenal
dengan hygiene seksual yang baik jarang ditemukan kanker serviks. Pada
j. Human ImmunodefisiencyVirus
,misalnya 5 tahun atau lebih dapat meningkatkan risiko kanker serviks bagi
metaplasia sel skuamosa serviks. Bila pada saat ini terjadi terjadi infeksi
HPV, maka akan terbentuk sel baru hasil transformasi dengan partikel HPV
tergabung dalam DNA sel. Bila hal ini berlanjut maka terbentuklah lesi
prekanker dan lebih lanjut menjadi kanker. Sebagian besar kasus dysplasia
10% yang berubah menjadi dysplasia sedang dan berat.50% kasus dysplasia
yang sebagian kecilnya akan berubah menjadi kanker invasif dalam 10-15
gejala dan perubahan ini tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut
ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup
semakin serius dan dalam tahap lanjut (Rasjidi, 2009) sebagai berikut :
Stadium Keterangan
0 Sel kanker masih di selaput lendir serviks (karsinoma insitu)
I Kanker masih terbatas di dalam jaringan serviks dan belum
menyebar ke badan rahim.
IA Karsinoma yang didiagnosa baru hanya secara mikroskopdan
belum menunjukkan kelainan/keluhan klinik.
IA1 Kanker sudah mulai menyebar ke jaringan otot dengan dalam <3
mm, serta ukuran besar tumor <7 mm.
IA2 Kanker sudah menyebar lebih dalam (>3 mm-5 mm) dengan lebar
7 mm
IB Ukuran kanker sudah >IA2.
IB1 Ukuran tumor sudah 4 cm
IB2 Ukuran tumor >4 cm
II Kanker sudah menyebar keluar jaringan serviks tetapi belum
mengenai dinding rongga panggul. Meskipun sudah menyebar ke
vagina tetapi masih terbatas pada 1/3 atas vagina.
IIA Tumor jelas belum menyebar ke sekitar uterus
IIB Tumor jelas sudah menyebar ke sekitar uterus.
III Kanker sudah menyebar ke dinding panggul dan sudah mengenai
jaringan vagina lebih rendah dari 1/3 bawah. Bisa juga penderita
sudah mengalami ginjal bengkak karena bendungan air seni
(Hidroneprosis) dan mengalami gangguan fungsi ginjal.
IIIA Kanker sudah menginvasi dinding panggul
IIIB Kanker menyerang dinding panggul disertai gangguan fungsi
ginjal dan Hidroneprosis
IV Kanker sudah menyebar keluar rongga panggul, dan secara klinik
sudah terlihat tanda-tanda invasi kanker ke selaput lendir kandung
kencing.
IVA Sel kanker menyebar pada alat/rongga yang dekat dengan serviks
IVB Kanker serviks sudah menyebar pada alat/rongga yang jauh dari
Serviks
yaitu dengan tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat. Deteksi dini
DNA HPV juga ditujukan untuk mendeteksi adanya HPV tipe onkogenik,
a. Bila deteksi dini hanya mungkin dilakukan 1 kali seumur hidup maka
b. Untuk wanita usia 25-49 tahun, bila sumber daya memungkinkan deteksi dini
metode yang diakui WHO adalah sebagai berikut (Depkes RI, 2008):
1. Metode Sitologi
a. Tes Papskonvensional
Papanicolau sejak tahun 1943.Sejak tes ini dikenal luas, kejadian kanker
merupakan suatu prosedur pemeriksaan yang mudah, murah, aman, dan non-
antara 78-93%, tetapi pemeriksaan ini tak luput dari hasil positif palsu
sekitar 16-37% dan negatif palsu 7-40% sebagian besar kesalahan tersebut
konvensional dengan cara optimalisasi teknik koleksi dan preparasi sel. Pada
pemeriksaan metode ini sel dikoleksi dengan sikat khusus yang dicelupkan
teknik monolayer ini adalah selabnormal lebih terbesar dan mudah dikenali.
Kerugiannya adalah butuh waktu yang cukup lama untuk pengolahan slide
berbagai cara mulai dari cara Shouthern Blot yang dianggap sebagai baku
emas, filter insitu, Dot Blot, hibridisasi insitu yang memerlukan jaringan
biopsi, atau dengan cara pembesaran, seperti pada PCR (Polymerase Chain
Selain dua metode visual ini, dikenal juga metode visual kolkoskopi
ini belum ada metode yang ideal dimana sensitivitas dan spesifisitas 100%
2.3.1 Pengertian
mengamati leher rahim yang telah diberiasam asetat/asam cuka 3-5% secara
melihat adanya sel yang mengalami dysplasia sebagai salah satu metode
dalam asam asetat 3- 5%. Pemberian asam asetat akan mempengaruhi epitel
intraseluler sehingga membran akan kolaps dan jarak antar sel akan semakin
permokaan epitel abnormal akan berwarna putih, yang disebut juga epitel
2005).
b. Akurasi tes tersebut sama dengan tes-tes yang lain yang digunakan untuk
c. Dapat dipelajari dan dilakukan oleh hampir semua tenaga kesehatan di semua
jenjang sistemkesehatan
e. Suplai sebagian besar peralatan dan bahan untuk pelayanan ini mudah didapat
dantersedia
tidak bersifat invasif dan dengan efektif dapat mengidentifikasi berbagai lesi
prakanker
Mudah
Jenis Tes Aman Praktis Terjangkau Efektif Tersedia
IVA Ya ya ya ya ya
Pap Smear Ya tidak tidak ya tidak
HPV/DNA Test Ya tidak tidak ya tidak
Cervicography Ya tidak tidak ya tidak
kanker lainwanita,sehingga tes harus dilakukan pada usia dimana lesi pra-
a. Usia muda saat pertama kali melakukan hubungan seksual (usia <20tahun)
f. Wanita perokok
g. Wanitayang mengalami masalahpenurunankekebalantubuhdan
menstruasi, saat kehamilan dan saat asuhan nifas atau paska keguguran.Tes
IVA dapat dilakukan pada wanita yang dicurigai atau diketahui menderita
ulang ibu untuk tes IVA setiap tahun secara berkala atau 3-5 tahun paling
lama) atau isu-isu khusus yang harus dibahas seperti kapan dan dimana
perlu merujuk untuk tes tambahan atau pengobatan yang lebih lanjut
(Rahayu, 2007)
b) Sumber cahaya yang memadai agar cukup menyinari vagina dan leherrahim
d) Nampan atauwadah
inspeksispekulum.
No Hasil Interpretasi
1 Normal Licin, merah muda, bentuk portio normal
2 Infeksi Servisitis, banyak fluor, ektropian, polip
3 Positif IVA Plak putih, epitel acetowhite (bercak putih)
4 Kanker serviks Pertumbuhan seperti bunga kol, mudah berdarah
Kanker serviks :
1. PencegahanPrimer
c) Penggunaan kontrasepsibarier
e) Penggunaan vaksinasiHPV
Vaksinasi HPV yang diberikan kepada pasien bsa mengurangi infeksi Human
2. Pencegahansekunder
Hasil tes Pap yang negatif`sebanyak tiga kali berturut-turut dengan selish
waktu antar pemeriksaan satu tahun dan atas petunjuk dokter sangat
Pasien yang memulai hubungan seksual saat usia<20 tahun dan wanita yang
mempunyai banyak patner (multpel patner) seharusnya melakukan tes Pap tiap
tahun, dimulai dari onset seksual intercourse aktif. Interval sekarang ini dapat
diturunkan menjadi setiap 6 bulan untuk pasien risiko khusus, seperti mereka
3. Pencegahantersier
2.5 Pengetahuan
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
sebelumnya.
b. Memahami(comprehension)
c. Aplikasi(application)
d. Analisis(analysis)
e. Sintesis(synthesis)
Sintesismenunjukkepadasuatukemampuanuntukmelakukanataumenghubungk
f. Evaluasi(evaluation)
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Minat
Minat sebagai dorongan rasa ingin untuk berbuat pada diri sendiri sebagai
5. Pengalaman
Suatu kejadian yang pernah dialami oleh individu yang melekat sebagai
6. Informasi
luar dirinya.
bervariasi seperti :booklet (buku kecil), leafleat (lembaran berlipat), flif chart
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan- tingkatan di atas
METODE PENELITIAN
Jenispenelitianiniadalahpenelitiandeskriptifyang
bertujuanuntukmengetahuipengetahuanibupasanganusiasuburtentangkankers
3.2 LokasidanWaktuPenelitian
3.2.1 LokasiPenelitian
ibuPasanganUsiaSuburbelumpernahmelakukanpemeriksaanIVA.
3.2.2 WaktuPenelitian
Tabel 4. Waktupenelitian
WaktupenelitiandilakukanpadabulanDesember
2017sampaidenganbulanJuli2018 dengankegiatansebagaiberikut:
3.3 Populasidansampel
29
3.3.1 Populasi
menjadipusatperhatianseseorangpenelitidalamruanglingkupdanwaktu yang
telahditentukan.Populasiberkaitandengandara-data,
Populasidalampenelitianiniadalahseluruhibu
Ibupasanganusiasubur.
3.3.2 Sampel
2010).Teknikpengambilansampeldalampenelitianiniadalah random
2010).Jadisampeldalampenelitianiniadalahsebagiandaripopulasi,
PasanganUsiaSubur
AdapunKriteriainklusisampeladalah:
lawasutara
2. Bersediauntumenjadiresponden
3. Bisamembacadanmenulis
3.4 Etika Penelitian
Dalammelakukanpenelitian,
penelitiharusmemperhatikanmasalahetikapenelitianyaitu:
a. Lembarpersetujuandiberikankepadaresponden
Tujuannyaadalahsupayasubyekmengetahuimaksuddantujuanpenelitiansertadam
data.Jikasubyekbersediaditelitimakaharusmenandatanganilembaranpersetujuan.
Jikasubyekmenolakditelitimakapenelititidakmemaksadanmenghormatiresponde
n.
b. Anonimity
Untukmenjagakerahasiaanidentitassubyek,
penelititidakakanmencantumkannamasubyekpadalembarpengumpulan data
c. Confidentiality
pengetahuanpasanganusiasubursebanyak 17pertanyaandanobservasitindakan.
KuesionerdiadopsidaripenelitianNainggolan (2015)
tentangpengetahuandansikapibupasanganusiasuburtentangkankerserviksdenganpe
diberi 17pertanyaan, dengan pilihan jawaban yang diberikan adalah “benar” skor
padapasanganusiasuburmenggunakanlembar observasi,
dikategorikandengantindakanbaikapabilarespondenterlihatmelakukantindakanpem
1. UjiValiditasdanReliabilitas
Ujivaliditasdanreliabilitasdiperlukanuntukmengetahuisejauhmanavaliditas
menunjukkansejauhmanahasilpengukuranitutetapkonsistenatautetapasasbiladil
2. Ujianalisivaliditasdanreliabilitasuntuk instrument
pengetahuanpasanganusiasuburtentangkankerserviksdenganpemeriksaan IVA
0,751.
mendapatkanhasildaripararesponden.
3.6 DefenisiOperasional
3.7.1 DataPrimer
diperolehdarihasilwawancaraterhadaprespondendenganmenggunakankuesio
3.7.2 DataSekunder
3.8.1 PengolahanData
dankomputerisasi, pelaksanaannyadilakukandenganlangkah-
telahdiperoleh. Coding,
yaitumengklasifikasikanjawabanmenurutmacamnyadengankodetertentu.
3.8.2 AnalisaData
bersifatdeskriptifyaitumengetahuipengetahuanibu PUS
dilakukansecarabertahapsebagaiberikut:
AnalisaUnivariat, untukmengetahuidistribusivariabel-
variabelindependenyaitupengetahuandansikapibu PUS
tentangkankerserviksdenganpemeriksaanIVA
sebagaivariabledependenyaitupernahtidaknyarespondendilakukanpemeriksaan IVA
denganmenggunakandistribusifrekuensi.
.
BAB IV
HASILPENELITIAN
4.1 KarakteristikResponden
Pendidikan N %
SD 4 4,0
SMP 9 9,0
SMA 55 55,0
Perguruan tinggi 32 32,0
Pekerjaan n %
WIraswasta 14 14,0
PNS 6 6,0
Pegawai Swasta 20 20,0
IRT 60 60,0
Penghasilan n %
< 3.300.000 74 74,0
> 3.300.000 26 26,0
34
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 100 responden, jumlah
renponden (31%) dan umur 31-35 yaitu sebanyak 31 responden (62,0%) dan
minoritas pada umur 41-45 yaitu sebanyak 6 orang (6,0) dari tingkat
responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 6 orang dan dari segi
PEMBAHASAN
hasil penelitian diperoleh bahwa responden berada pada kelompok umur 26-
rata antara 20-30 tahun dan 31-35 tahun berarti sudah dewasa dan mengerti
lebih baik, hal ini dapat dilihat dari jumlah yang memiliki pendidikan SMA
tangga (IRT) sebesar 60,0% dan lebih sedikit sebagai PNS sebesar 6,0%.
pengetahuan ibu tersebut, namun dalam hal ini pekerjaan lebih didominasi
>3.300.000 sebesar 26,0%. Berdasarkan hal diatas, dapat kita lihat bahwa
jumlah penghasilan ibu pasangan usia subur yang ada di wilayah puskesmas
responden lebih banyak pada rentang umur 16-24 tahun yakni sebanyak 59
orang (59,0%) dan lebih sedikit pada umur <15 tahun sebanyak 2 orang
(2,0%). Berdasarkan hal diatas maka dapat diasumsikan umur pertama kali
hubungan seks pada usia kurang dari 17 tahun mempunyai resiko 3 kali
lebih besar daripada yang menikah pada usia lebih dari 20 tahun
(Dalimartha, 2010)
penyebab
kankerserviks,carapencegahandanpemeriksaanIVA(InspeksiVisualdenganA
pengetahuankurangsebanyak5 2 r e s p o n d e n (52%).
Dengandemikiandapatdilihatbahwasanyamasihbanyakrespondenyang
memiliki pengetahuankurang
bahkantidakmengetahuitentangpemeriksaanIVAdankankerserviks.Dariyang
periksaIVAmasih
rendah,halinidiakibatkanolehpengetahuanmerekamengenaipemeriksaanIVAj
respondenbahwamereka
maludantakutuntukmemeriksakandirikarenamerekatidaksiapmenerimajika
ibu pasangan usia subur (PUS) mengenai penyakit kanker leher rahim baik
itu pengertian, gejala, penyebab, faktor pemicu dan cara pencegahannya dan
tentang pemeriksaan IVA yakni manfaat, waktu pemeriksaan, jarak dan
mengenai pemeriksaan IVA akan terlihat dari tindakan responden yang aktif
yang kurang maka responden tidak akan mau melakukan pemeriksaan IVA.
Hal ini berarti meskipun banyak ibu PUS di wilayah kerja puskesmas
Gunung tua kabupaten padang lawas utara yang sudah mengerti tentang
penyakit kanker leher rahim namun masih ada diantara mereka yang belum
dini penyakit kanker leher rahim sehingga banyak responden (65%) yang
bahwa proporsi wanita WUS yang periksa IVA ditemukan lebih banyak
proporsi WUS yang tidak periksa IVA lebih banyak ditemukan pada WUS
“tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
6.1. Kesimpulan
26 -30 tahun sebanyak 31 responden (31,0%) dan umur 31-35 tahun sebanyak
2. Tingkat Pengetahuan ibu pasangan usia subur (PUS) tentang kanker serviks
(52,0%)
3. 6.2 Saran
4. Bagi Puskesmas
5. Bagi peneliti
yang berharga bagi peneliti, sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman untuk
IVA.
DAFTAR PUSTAKA
Rasjidi, Imam.2009.
DeteksiDini&PencegahanKankerPadaWanita.PenerbitSagungSeto.Jakarta.
Register, 2012. RekapitulasiHasilPendataanKeluarga Tingkat Kecamatan.
KecamatanmedanBaru.
Singarimbun, Masri 2008.MetodePenelitian
Survey.Cetakankedua.PenerbitPT.Pustaka LP3S. Jakarta.
Tambunan, Gani. 1992. SepuluhJenisKanker Di
Indonesia.Edisikedua.PenerbitKedokteran EGC. Jakarta.
Tilong, 2012.BebasdariAncamanKankerServiks.CetakanPertama.
PenerbitFlashBook. Jakarta selatan.
No.Responden:……….
A. Data UmumResponden
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikanterakhi :
4. Pekerjaan :
5. Penghasilanperbulan :
6. Umurpertamakawin :
B. Data KhususRespondenPetunjuk:
1. Mohondenganhormatbantuandankesediaanibu –
ibuuntukmenjawabseluruhpertanyaan yangdisediakan.
II. TINDAKAN
Pertanyaan
dilakukandenganmengoleskanasamasetatpadabagianleherrahimuntukmendeteksi
ataupunPemeriksaanPapsmear.
Apakahibupernahmelakukanpemeriksaan IVA?
1. Pernah
2. Tidakpernah
Alasanapabilaibutidakpernahmelakukanpemeriksaan IVA
1. Belummerasaperlu
2. Tidaktahu
3. TakutKetauanPenyakit
TOTAL KARAKTERISTIK RESPONDEN
Frequencies
Statistics
kategorik umur
kategorik umur pendidikan pekerjaan pengahasilan perkawinan
responden responden responden responden responden
N Valid 100 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0 0
FrequencyTable
kategorik umur responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
pendidikan responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
pekerjaan responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
penghasilan responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Cases
Valid Missing Total
.000 hu
n
7 25 SMA wira >3.00 16 2 22 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 2 2 2 2 15 2
swas 0.000 -
ta 24
ta
hu
n
<
8 35 SMA IRT 1.500 16 2 22 2 0 2 2 2 1 1 0 1 0 2 2 2 2 11 2
.000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
p <
9 42 SMA e 1.500 16 2 22 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1 2 0 1 2 13 1
g .000- -
a 3.000 24
w .000 ta
a hu
i n
s
w
a
s
t
a
<
10 49 SMA IRT 1.500 >2 0 22 1 0 2 2 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2 14 2
.000- 5
3.000 ta
.000 hu
n
<
11 30 SMA IRT 1.500 16 0 22 1 2 0 2 0 2 1 2 0 2 2 1 2 2 11 2
.000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
p <
12 20 SMA e 1.500 16 2 22 2 0 1 2 2 1 0 2 0 2 1 2 0 2 11 2
g .000- -
a 3.000 24
w .000 ta
a hu
i n
s
w
a
s
t
a
13 25 PT wira >3.00 16 0 10 1 01 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2
swas 0.000 -
ta 24
54
ta
hu
n
<
14 30 PT IRT 1.500 >2 2 20 2 00 1 0 1 0 2 1 2 2 2 2 2 9 2
.000- 5
3.000 ta
.000 hu
n
p
15 32 SMA e >3.00 >2 2 20 1 0 1 2 2 2 2 2 2 0 1 2 2 2 11 1
g 0.000 5
a ta
w hu
a n
i
s
w
a
s
t
a
16 43 SMA IRT < 16 2 20 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 15 1
1.500. -
000- 24
ta
hu
n
p
1 36 PT e >3.00 >2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 2 2 15 1
7 g 0.000 5
a ta
w hu
a n
i
s
w
a
s
t
a
<
1 25 SMA IRT 1.500 16 2 2 0 2 1 0 2 2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 11 1
8 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
p
1 35 PT e >3.00 >2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 2 2 15 1
9 g 0.000 5
a ta
w hu
a n
i
s
w
a
55
s
t
a
pega <
2 30 SMA wai 1.500 >2 2 2 2 0 0 0 00 1 0 0 0 1 0 0 0 0 3 2
0 swas .000- 5
ta 3.000 ta
.000 hu
n
2 29 PT wira >3.00 16 2 2 2 0 0 0 10 0 1 0 1 0 1 0 0 1 4 2
1 swas 0.000 -
ta 24
ta
hu
n
<
2 32 SMA IRT 1.500 16 0 0 0 0 0 0 00 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
2 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
<
2 42 SMA IRT 1.500 16 2 2 0 0 1 2 00 0 0 1 0 1 0 0 0 0 4 2
3 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
<
2 35 SMA IRT 1.500 16 2 2 0 0 2 2 00 0 0 1 0 0 0 1 0 0 4 1
4 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
2 34 SMA wira >3.00 16 2 2 0 1 2 0 1 2 0 2 0 0 2 2 2 2 2 10 2
5 swas 0.000 -
ta 24
ta
hu
n
<
2 35 SMA IRT 1.500 16 2 2 2 1 0 0 10 1 0 1 0 2 2 0 1 0 5 2
6 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
2 37 PT wira >3.00 16 2 2 2 0 1 1 10 0 0 0 2 2 2 0 1 0 6 2
7 swas 0.000 -
ta 24
ta
hu
n
<
2 27 SMA IRT 1.500 16 0 2 1 1 2 1 00 2 2 2 1 2 2 0 2 0 8 1
56
8 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
<
2 32 SMP IRT 1.500 >2 2 0 2 1 2 0 0 1 2 2 0 1 2 2 2 2 2 10 2
9 .000- 5
3.000 ta
.000 hu
n
<
3 34 SMA IRT 1.500 16 1 1 0 2 0 0 01 1 0 2 2 2 1 0 1 0 4 2
0 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
p <
3 43 SD e 1.500 16 2 2 0 2 2 0 2 0 2 0 1 1 0 2 2 2 2 10 2
1 g .000- -
a 3.000 24
w .000 ta
a hu
i n
s
w
a
s
t
a
<
3 35 PT wira 1.500 >2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 0 2 2 2 2 14 1
2 swas .000- 5
ta 3.000 ta
.000 hu
n
3 35 PT IRT >3.00 >2 2 2 2 2 2 0 1 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 14 1
3 0.000 5
ta
hu
n
p <
3 43 SMA e 1.500 16 2 2 2 2 2 2 20 1 0 2 0 1 1 0 2 2 1 2
4 g .000- -
a 3.000 24
w .000 ta
a hu
i n
s
w
a
s
t
a
<
3 23 SMA IRT 1.500 16 2 2 0 1 2 0 11 0 0 1 1 0 0 0 0 0 3 2
5 .000- -
57
3.000 24
.000 ta
hu
n
3 37 PT IRT >3.00 >2 2 2 2 2 2 2 20 2 2 2 2 1 0 2 2 2 1
6 0.000 5
ta
hu
n
<
3 33 SMP IRT 1.500 >2 2 2 2 2 2 0 20 1 0 1 1 0 0 0 1 1 2
7 .000- 5
3.000 ta
.000 hu
n
<
3 31 SMA IRT 1.500 >2 2 0 0 2 2 0 22 2 0 0 1 0 2 2 2 2 1
8 .000- 5
3.000 ta
.000 hu
n
p <
3 28 SMA e 1.500 16 2 2 2 2 2 0 22 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1
9 g .000- -
a 3.000 24
w .000 ta
a hu
i n
s
w
a
s
t
a
4 58 PT PNS >3.00 16 2 2 0 2 1 0 22 2 0 1 1 0 2 2 2 2 1
0 0.000 -
24
ta
hu
n
<
4 35 SMA IRT 1.500 >2 2 2 0 2 2 0 22 2 2 1 1 0 2 2 2 2 2
1 .000- 5
3.000 ta
.000 hu
n
<
4 30 SMP IRT 1.500 >2 2 2 2 2 2 0 22 2 2 1 0 2 2 2 2 2 2
2 .000- 5
3.000 ta
.000 hu
n
<
4 33 SMA IRT 1.500 16 2 2 0 1 2 0 01 2 0 0 1 0 0 1 1 0 2
3 .000- -
3.000 24
.000 ta
58
hu
n
4 30 PT wira >3.00 >2 2 2 2 2 2 2 22 2 1 0 1 0 2 2 2 2 2
4 swas 0.000 5
ta ta
hu
n
<
4 22 SMA IRT 1.500 16 2 2 0 1 2 0 22 2 0 1 0 1 2 2 2 0 2
5 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
<
4 25 SMP IRT 1.500 16 2 0 0 0 1 0 00 0 0 1 0 1 0 1 1 0 2
6 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
<
4 47 SMA IRT 1.500 >2 2 2 2 2 2 2 22 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
7 .000- 5
3.000 ta
.000 hu
n
4 29 PT wira >3.00 16 2 2 2 0 2 1 20 2 1 0 1 0 2 2 2 2 2
8 swas 0.000 -
ta 24
ta
hu
n
<
4 25 PT IRT 1.500 16 2 2 0 1 0 1 01 1 0 1 0 0 0 0 0 1 2
9 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
<
5 29 SMA IRT 1.500 16 2 2 2 2 2 2 22 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
0 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
p <
5 40 SMA e 1.500 >2 2 2 2 2 2 1 22 2 2 2 2 0 2 2 2 2 1
1 g .000- 5
a 3.000 ta
w .000 hu
a n
i
s
w
a
59
s
t
a
5 32 PT PNS >3.00 >2 2 2 2 2 2 2 22 2 2 0 1 0 2 2 2 2 2
2 0.000 5
ta
hu
n
5 28 PT PNS >3.00 >2 2 2 2 2 2 0 22 2 2 0 1 2 2 2 2 2 2
3 0.000 5
ta
hu
n
<
5 40 SMA IRT 1.500 16 1 0 0 0 1 1 00 0 1 0 0 0 0 1 0 0 2
4 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
<
5 26 PT IRT 1.500 >2 2 2 2 2 0 2 01 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2
5 .000- 5
3.000 ta
.000 hu
n
5 27 SMA IRT < >2 2 2 2 0 0 1 10 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2
6 1.500. 5
000- ta
hu
n
p
5 28 SMA e >3.00 16 2 2 0 1 0 1 22 2 0 0 1 0 0 0 0 0 5 2
7 g 0.000 -
a 24
w ta
a hu
i n
s
w
a
s
t
a
pega <
5 31 PT wai 1.500 >2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 0 2 2 2 2 15 1
8 swas .000- 5
ta 3.000 ta
.000 hu
n
<
5 35 SMA IRT 1.500 16 2 0 1 0 2 0 12 0 1 0 0 1 0 0 0 1 3 1
9 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
60
<
6 33 SMA IRT 1.500 >2 2 2 2 0 2 1 00 0 0 0 1 1 0 1 0 0 4 2
0 .000- 5
3.000 ta
.000 hu
n
<
6 27 SMA IRT 1.500 16 2 2 2 0 0 0 01 0 0 1 0 0 0 1 0 0 3 2
1 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
<
6 37 SMA IRT 1.500 >2 0 0 2 0 2 0 20 2 0 1 0 0 2 1 2 0 6 2
2 .000- 5
3.000 ta
.000 hu
n
<
6 32 SD IRT 1.500 16 2 2 2 0 0 1 00 1 0 1 1 0 0 0 0 0 3 2
3 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
<
6 25 SMP IRT 1.500 16 1 1 1 2 2 0 01 0 1 2 2 0 0 0 1 0 4 2
4 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
<
6 48 SMA IRT 1.500 >2 2 2 2 0 1 1 20 1 0 0 1 0 1 0 0 1 4 2
5 .000- 5
3.000 ta
.000 hu
n
<
6 33 SMP IRT 1.500 16 1 0 2 1 2 0 22 2 2 0 1 0 2 1 0 2 8 1
6 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
<
6 27 SMA IRT 1.500 16 2 2 1 1 0 0 11 0 0 0 1 0 0 0 1 1 2 2
7 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
p <
6 35 PT e 1.500 16 2 2 0 0 2 1 2 0 2 2 1 0 2 2 2 2 2 11 2
8 g .000- -
a 3.000 24
61
w .000 ta
a hu
i n
s
w
a
s
t
a
<
6 32 SD IRT 1.500 16 2 2 0 1 1 1 11 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 2
9 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
7 28 PT wira >3.00 >2 2 2 0 0 2 0 20 1 1 1 0 2 0 0 1 0 5 1
0 swas 0.000 5
ta ta
hu
n
7 30 PT PNS >3.00 >2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 17 1
1 0.000 5
ta
hu
n
<
7 28 SMA wira 1.500 16 2 0 2 2 1 0 2 2 2 2 1 0 2 2 2 2 2 12 1
2 swas .000- -
ta 3.000 24
.000 ta
hu
n
<
7 30 SMA IRT 1.500 16 1 2 0 1 2 0 11 2 2 0 0 2 2 1 2 1 7 1
3 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
<
7 46 SMA IRT 1.500 16 2 2 2 2 2 0 20 1 0 0 0 1 0 1 1 0 6 2
4 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
7 48 PT IRT >3.00 >2 2 2 2 2 0 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 14 1
5 0.000 5
ta
hu
n
7 33 SMA wira >3.00 >2 2 2 0 0 0 0 11 0 0 0 0 1 1 1 1 0 2 2
6 swas 0.000 5
ta ta
hu
n
62
<
7 34 SMA wira 1.500 16 1 2 0 1 2 0 01 2 0 1 0 1 2 0 1 1 4 2
7 swas .000- -
ta 3.000 24
.000 ta
hu
n
7 28 PT wira >3.00 16 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 16 1
8 swas 0.000 -
ta 24
ta
hu
n
<
7 23 SMA IRT 1.500 16 2 2 0 1 1 0 10 1 1 0 0 0 1 0 0 0 2 2
9 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
8 28 PT wira >3.00 >2 0 2 0 0 2 0 01 1 1 0 0 0 1 1 1 0 2 2
0 swas 0.000 5
ta ta
hu
n
<
8 37 PT IRT 1.500 >2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2 2 2 15 1
1 .000- 5
3.000 ta
.000 hu
n
p <
8 32 PT e 1.500 >2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 17 1
2 g .000- 5
a 3.000 ta
w .000 hu
a n
i
s
w
a
s
t
a
<
8 40 SMA IRT 1.500 16 2 2 2 2 2 1 22 2 2 0 2 2 2 2 2 2 1 1
3 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
<
8 37 SMA IRT 1.500 >2 2 2 2 0 2 0 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 14 1
4 .000- 5
3.000 ta
.000 hu
n
63
<
8 28 SMP IRT 1.500 16 2 1 2 2 1 1 11 2 0 0 0 0 2 2 2 0 7 2
5 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
<
8 29 SD IRT 1.500 16 1 1 2 2 0 0 00 0 1 1 0 1 0 2 2 2 5 2
6 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
<
8 44 SMA IRT 1.500 <1 2 1 2 0 2 1 2 2 2 2 0 1 0 2 2 1 2 10 2
7 .000- 5
3.000 ta
.000 hu
n
<
8 31 SMA IRT 1.500 16 2 2 2 2 2 0 00 0 0 0 0 0 1 1 1 0 5 2
8 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
<
8 33 SMA IRT 1.500 16 2 2 2 2 2 2 01 1 1 0 0 0 1 0 0 0 6 2
9 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
p <
9 38 SMA e 1.500 16 2 0 0 0 0 1 02 2 0 0 1 0 2 0 1 0 4 2
0 g .000- -
a 3.000 24
w .000 ta
a hu
i n
s
w
a
s
t
a
<
9 47 SMA IRT 1.500 16 1 1 1 0 0 0 00 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
1 .000- -
3.000 24
.000 ta
hu
n
p <
9 32 PT e 1.500 >2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 16 1
2 g .000- 5
a 3.000 ta
64
w .000 hu
a n
i
s
w
a
s
t
a
p <
9 27 PT e 1.500 >2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 0 1 2 2 2 0 2 13 2
3 g .000- 5
a 3.000 ta
w .000 hu
a n
i
s
w
a
s
t
a
9 30 PT PNS >3.00 16 2 2 0 0 0 1 11 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
4 0.000 -
24
ta
hu
n
9 32 SMA IRT >3.00 16 2 2 2 2 2 2 11 0 0 1 1 2 0 0 0 0 7 2
5 0.000 -
24
ta
hu
n
96 48 PT IRT >3.00 >2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 16 1
0.000 5
ta
hu
n
<
97 23 SMP IRT 1.500 <1 2 2 1 0 2 0 21 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 2
.000- 5
3.000 ta
.000 hu
n
p <
98 30 SMA e 1.500 16 2 2 2 2 2 0 0 2 1 1 2 2 2 0 0 2 0 10 1
g .000- -
a 3.000 24
w .000 ta
a hu
i n
s
w
a
s
t
a
65
<
99 30 SMA IRT 1.500 >2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 0 2 0 1 2 0 2 2 11 2
.000- 5
3.000 ta
.000 hu
n
p
10 28 PT e >3.00 >2 2 2 2 2 2 2 20 1 1 1 0 0 0 0 0 0 7 2
0 g 0.000 5
a ta
w hu
a n
i
s
w
a
s
t
a