Skripsi Perbaikan Dermawati 5 Mei 2018-1
Skripsi Perbaikan Dermawati 5 Mei 2018-1
PROPOSAL
OLEH :
DERMAWATI HARAHAP
NIM.16010098P
PROPOSAL
Disusun Oleh :
DERMAWATI HARAHAP
NIM.16010098P
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan menjadi bagian yang penting untuk dimiliki oleh setiap orang
ditanamkan sejak usia sedini mungkin pada anak usia sekolah. Upaya yang
dilakukan oleh pemerintah, yaitu melalui program promosi kesehatan sekolah atau
Health Promoting School (Depkes RI, 2006). Promosi kesehatan di sekolah yang
meliputi hubungan antar aspek fisik, mental, sosial dan lingkungan (WHO, 2005).
Masalah kesehatan yang sering timbul pada anak usia sekolah yaitu gangguan
merupakan salah satu solusi yang mudah dan efektif dalam pencegahan penyakit
menular dan jajanan yang sehat juga dapat mencegah gangguan saluran
setiap orang. Hal yang paling penting dalam perilaku kesehatan adalah
pembentukan dan perubahan perilaku (Blum dalam Mulana, 2010). Perilaku hidup
bersih dan sehat yang masih kurang menyebabkan banyak penyakit, salah satunya
sistem pencernaan seperti diare). Anak usia prasekolah sangat rentan dengan
angka 40-60%, anemia pada anak sekolah 23,2% dan masalah karies 74,4%.
ditahun 2014. Berdasarkan Data dari Dinas Kesehatan Paluta tahun 2016 sekolah
yang telah melaksanakan PHBS hanya 22,5% dengan target 65%. Rendahnya
menggunakan sabun pada anak usia dini masih kurang dilakukan dengan baik dan
benar serta mengkonsumsi jajanan tidak sehat diluar sekolah dikarenakan masih
rendah pengetahuan dan sikap anak. Berdasarkan survei awal peneliti melihat
kurangnya kesadaran anak usia dini terhadap kebersihan diri, tidak mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir, masih ada ditemukan anak usia dini yang
jajan diluar area sekolah yang belum terjamin kebersihan dan kandungan gizinya,
siswa tidak mengetahui cara mencuci tangan yang benar, 20% siswa tidak
mencuci tangan sebelum makan, 10% siswa tidak mencuci tangan setelah dari
toilet, dan 10% siswa tidak mencuci tangan setelah bermain. Penyakit yang sering
diderita siswa adalah ISPA dan diare dalam 2 bulan terakhir. Hal ini terjadi
karena kurangnya pengetahuan siswa mengenai cara mencuci tangan yang benar
yang benar di sekolah. Ketidaktahuan mengenai dampak yang akan terjadi akibat
kemampuan mencuci tangan pada anak usia sekolah (6-12) tahun di Kecamatan
Jelbuk Kabupaten Jember. Oleh karena itu metode bermain puzzle dapat dijadikan
hingga 42% sampai 47% dan dapat menurunkan transmisi ISPA hingga lebih dari
30%. Cuci tangan pakai sabun dapat diajarkan sedini mungkin yaitu pada masa
usia prasekolah. Masa usia prasekolah adalah masa yang sangat penting dimana
Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku sehat terutama kebiasaan menjaga kebersihan
Usaha yang paling efektif dalam mengubah perilaku, dari perilaku yang
bernyanyi sangat tepat diberikan kepada anak usia prasekolah karena merupakan
metode yang menyenangkan sehingga menjadikan anak lebih aktif dan kreatif,
serta pelajaran yang diberikan lebih efektif untuk diterima anak (Masykur, 2004
dan Keterampilan Anak Usia Dini Dalam Personal Hygiene Cuci Tangan di TK
hygiene cuci tangan anak usia dini sebelum dan sesudah dilakukan
pendidikan kesehatan.
untuk berperilaku hidup sehat dan mengawasi cara mencuci tangan yang benar.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
intelektual, nilai social, dan moral yang berlaku di masyarakat. Pendidikan juga
melaksanakan norma yang berlaku. Selain itu pendidikan juga memberikan peran
yang terencana dengan tujuan untuk mengubah pengetahuan, sikap persepsi dan
tentang informasi nilai kesehatan yang akurat, dengan harapan terjadi perubahan
pengetahuan menjadi tahu, bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai kesehatan.
Perubahan ini dijalani melalui proses pembelajaran dengan kegiatan latihan bukan
perilaku. Adapun pembelajaran merupakan hasil dari interaksi secara serentak dari
pengetahuan, sikap, dan perilaku yang menunjukkan model hubungan linear. Oleh
karena itu, pendidikan kesehatan yang efektif secara serentak harus menargetkan
kesehatan emosional, kesehatan intelektual, dan kesehatan rohani. Hal ini dapat
didefinisikan sebagai prinsip dengan mana individu dan kelompok orang belajar
untuk berperilaku dengan cara yang kondusif untuk promosi, pemeliharaan, atau
sebagai "yang terdiri dari peluang sadar yang dibangun untuk pembelajaran yang
sempurna, baik fisik, mental dan sosial, masyarakat harus mampu mengenal dan
2.2.1 Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
mengadopsi perilaku (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses
dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek). Interest (merasa
tertarik), terhadap stimulus tersebut, disini sikap subjek sudah mulai timbul.
tersebut bagi dirinya hal ini berarti sikap responden sudah mulai lebih
baik lagi
(Notoadmodjo,2012).
2.2.2 Tingkat Pengetahuan
yang ada.
2.3.1 Pengertian
yang harmonis, serasi, cantik, sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh .
dan sekaligus juga merupakan tujuan serta syarat-syarat ukuran atau kriteria yang
permasalahan.
terbatas.
2.4.1 Pengertian
Anak usia dini adalah anak yang berusia di bawah 6 tahun. Jadi mulai dari
anak itu lahir hingga ia mencapai umur 6 tahun ia akan dikategorikan sebagai
anak usia dini. Beberapa orang menyebut fase atau masa ini sebagai ‘golden age”
karena masa ini sangat menentukan seperti apa mereka kelak jika dewasa baik
dari segi fisik, mental maupun kecerdasan. Tentu saja ada banyak faktor yang
tetapi apa yang mereka dapat dan apa yang diajarkan pada mereka pada usia dini
akan tetap membekas dan bahkan memiliki pengaruh dominan dalam mereka
Berikut beberapa sifat dan karakteristik umum dari anak usia dini yang
perlu kita ketahui:
5. Rasa antusias dan ingin tahu yang kuat terhadap banyak hal di sekitarnya
Anak usia dini suka berfantasi dan berimajinasi. Hal ini penting bagi
mengembangkan suatu hal melebihi kondisi yang nyata. Salah satu khayalan anak
misalnya kardus dapat dijadikan anak sebagai mobil- mobilan. Menurut Berg,
rentang perhatian anak usia 5 tahun untuk dapat duduk tenang memperhatikan
sesuatu adalah sekitar 10 menit, kecuali hal-hal yang biasa membuatnya senang.
Anak sering merasa bosan dengan satu kegiatan saja. Bahkan anak mudah
menarik. Anak yang egosentris biasanya lebih banyak berpikir dan berbicara
Melalui bermain ini anak belajar bersosialisasi. Apabila anak belum dapat
beradaptasi dengan teman lingkungannya, maka anak anak akan dijauhi oleh
teman-temannya. Dengan begitu anak akan belajar menyesuaikan diri dan anak
akan mengerti bahwa dia membutuhkan orang lain di sekitarnya. Pendidik perlu
anak. Pendapat lain tentang karakteristik anak usia dini (Hibama S Rahman, 2002)
sebagai berikut :
berikut:
antara lain:
pikiran
Aspek- aspek perkembangan anak seperti aspek fisik, sosial, emosional, dan
kognitif satu sama lain saling terkait secara erat. Perkembangan anak tersebut
terjadi dalam suatu urutan yang berlangsung dengan rentang bervariasi antar anak
dipengaruhi oleh konteks sosial dan kultural yang merupakan hasil dari interaksi
kematangan biologis dan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial tempat
anak tinggal.(Ayu,S,2015)
dan perkembangannya sehingga anak disebut dengan pembelajar aktif. Anak akan
berkembang dan belajar dengan baik apabila berada dalam suatu konteks
belajar tentang suatu hal yang kemudian mempresentasikan apa yang mereka tahu
dengan cara mereka sendiri. Dari berbagai uraian dapat disimpulkan bahwa
antara lain melalui bermain. Bermain itu sendiri merupakan sarana bagi
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan
dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2006).
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri
Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele,
padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara
umum. Karena itu hendaknya setiap orang selalu berusaha supaya personal
dan diperlukan agar seseorang disenangi dan diterima dalam pergaulan, tetapi juga
1. Citra tubuh
penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh
mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Jika seorang klien rapi sekali maka
pembedahan atau penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra
2. Praktik sosial.
mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah
orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan
menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan
merupakan bagian dari kebiasaan sosial yang dipraktikkan oleh kelompok sosial
klien.
4. Pengetahuan
sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-
5. Kebudayaan
perawatan hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik
keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi
6. Pilihan pribadi
untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih produk
yang berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan
pribadi.
7. Kondisi fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau
menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk
resiko penyakit diare sebesar 45% dan menurunkan hingga 25% jalur penularan
menemukan bahwa cuci tangan pakai sabun dapat menurunkan kejadian infeksi
paru-paru (pneumonia) lebih dari 50 % pada balita. Diare dan infeksi paru-paru
merupakan penyebab kematian terbesar pada anak-anak di seluruh dunia.
UNICEF menyebutkan setiap tahunnya lebih dari 3,5 juta anak tidak sampai
merayakan ulang tahunnya yang kelima akibat diare dan infeksi paru-paru.
balita, nomor tiga bagi bayi serta nomor lima bagi semua umur. Beberapa faktor
dikarenakan akses untuk mendapatkan air bersih yang masih kurang serta masih
(PHBS).
menemukan bahwa jumlah masyarakat yang mencuci tangan pakai sabun sebelum
makan hanya 14,3%, sesudah buang air besar 11,7%, setelah menceboki bayi
8,9%, sebelum menyuapi anak 7,4% dan sebelum menyiapkan makanan hanya
6%. Tangan adalah bagian tubuh yang paling sering kita gunakan dan juga
menjadi penyebar utama bakteri/ virus penyebab diare serta penyakit lain seperti
pernafasan akut (ISPA), dan penyakit infeksi lainnya. Mencuci tangan merupakan
penyakit diare hingga 47%. Terdapat sekitar satu juta kuman di tangan yang kapan
saja dapat menyebar dengan cepat melalui kontak tangan langsung dari seseorang
ke orang lain atau melalui benda yang dipegang. Dalam satu menit, rata-rata
seorang dewasa yang sedang bekerja dapat memegang sekitar 30 benda. Setiap 3
menit seorang anak akan memasukkan tangannya ke dalam hidung atau mulut dan
ini peluang yang sangat baik bagi kuman masuk ke dalam tubuh. Penggunaan
tangan dengan sabun.. Berikut ini merupakan saat-saat penting untuk mencuci
tangan:
1. Sebelum makan.
ini bisa dicegah dengan selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet dan
diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Kerangka konsep
Pengetahuan anak
Pengetahuan anak usia dini
usia dini
Pendidikan
Keterampilan anak kesehatan Keterampilan anak
usia dini usia dini
pendidikan kesehatan
adanya variabel bebas, dalam penelitian ini yang dimaksud variabel dependent
2.7. Hipotesis
dan Keterampilan Anak Usia Dini Dalam Personal Hygiene Cuci Tangan di TK
METODE PENELITIAN
pre-post test design dimana merupakan salah satu rancangan penelitian pre-
tangan.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2017 sampai Juli 2018.
akhir skripsi.
No Kegiatan Bulan
Agust Sep Okt Des Jan Feb Mar April
1. Pengajuan judul
2. Penyusunan Proposal
3. Seminar Proposal
4. PelaksanaanPenelitian
5. Ujian Akhir
3.3 Populasi dan Sampel
karakteristik umum yang dapat diobservasi. Populasi kasus dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa di TK AL Ghifari Gunung Tua sebanyak 55 siswa terdiri dari
menilai tindakan cuci tangan anak. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik
Sampel dalam penelitian ini merupakan bagian dari populasi, yang akan
diamati dan diukur peneliti. Penarikan sampel dilakukan secara total sampling
yaitu 55 sampel.
Kabupaten Paluta.
Paluta peneliti meminta data anak usia dini untuk dijadikan sebagai calon
responden.
belum jelas
oleh siswa.
adalah:
1. Baik : 4-7
2. Cukup : 2-4
3. Kurang : 0-1
Penilaian Keterampilan :
1. Mampu :1
2. Tidak Mampu : 0
3.5.2 Jenis Data
1) Data Primer
Data Primer pada penelitian adalah data yang diambil secara langsung di
2) Data Skunder
Jenis data sekunder yang berkaitan juga dikumpulkan dari data Dinas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang diukur. Kuesioner sebagai alat ukur harus mengukur apa yang
ingin diukur. Uji validitas dapat dilakukan menggunakan Product Moment Test.
Kriteria validitas instrument penelitian yaitu jika nilai Sig.(2-tailed) < 0,05.
Kuesioner penelitian ini diambil dari penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh
Dari hasil uji reliability analysis diperoleh nilai Cronbach’s alpha bila
maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini realibel dan handal.
Tabel 3.3. Defenisi Operasional
1) Collecting
2) Checking
data diolah secara benar sehingga pengolahan data memberikan hasil yang valid
yang diteliti yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
4) Entering
5) Data Processing
Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah sesuai
1. Analisis Univariat
(pengetahuan keterampilan anak usia dini dalam personal hygiene cuci tangan)
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat ada atau tidak hubungan antara
post test.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dengan Luas Wilayah 350 meter dan luas bangunan sekolah 160 meter.
Jumlah tenaga Pendidik sebanyak 7 orang . Responden penelitian ini adalah anak
dengan menggunakan puzlle dan pendidikan kesehatan tentang video cuci tangan,
terhadap pengetahuan dan keterampilan anak usia dini dalam personal hygiene
di TK AL-Ghifari Gunung Tua. Maka hasil penelitian yang diperoleh dapat dilihat
orang (16,4%).
orang (47,3%).
Pendidikan Kesehatan
Pengetahuan Pre Test PostTest P-value
F % F %
Baik 7 12,7 21 38,2 0,000
Cukup 23 41,8 18 32,7
Kurang 25 45,5 16 29,1
Jumlah 55 100,0 55 100,0
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas diperoleh hasil distribusi fekuensi
baik, dan sebanyak 23 orang (41,8%) dengan pengetahuan yang cukup, sedangkan
orang (29,1%).
Hasil analisa statistik uji Wilcoxon diperoleh p=0,000 (p<0,05) yang artinya
bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan pada anak usia
Pendidikan Kesehatan
Keterampilan Pre Test PostTest P-value
F % F %
Mampu 29 52,7 43 78,2 0,008
Tidak Mampu 26 47,3 12 21,8
Jumlah 55 100,0 55 100,0
keterampilan anak usia dini, dari responden 55 orang yang memiliki keterampilan
orang (21,8%).
PEMBAHASAN
umum serta penyajian hasil pengukuran yang seluruhnya akan dipaparkan dalam
bab ini.
TK AL-Ghifari Gunung Tua Tahun 2017. Adapun yang menjadi responden dalam
penelitian ini adalah 55 orang. Adapun pembahasan hasil penelitian yang telah di
Hal ini sesuai dengan pendapat Ayu S, (2015) yang dikutip dari bahwa
umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan yang dirasakan
dapat terjadi karena dipengaruhi oleh konteks sosial dan kultural yang merupakan
hasil dari interaksi kematangan biologis dan lingkungan, baik lingkungan fisik
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2006).
5.1.2 Pengetahuan
pada anak usia dini di TK AL-Ghifari Gunung Tua dengan media menyusun
orang (45,5%), dan 23 orang (41,8%) anak yang memiliki pengetahuan cukup,
sedangkan 7 orang (12,7%) anak yang memiliki pengetahuan baik dan setelah
yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 21 orang (38,2%), dan anak yang
Peneliti berpendapat bahwa kemampuan mencuci tangan pada anak usia dini
puzzle yang banyak disukai oleh anak-anak. Selain itu metode yang di gunakan
juga sesuai dengan anak usia dini. Selain mendapatkan pengetahuan tentang
perkembangan pada anak, melatih motorik halus anak pada saat bermain puzzle
yang membutuhkan koordinasi mata dan tangan pada saat anak menyusun puzzle,
dengan mencari jawaban yang tepat dan sesuai. Dengan bermain puzzle tanpa
disadari anak akan belajar secara aktif menggunakan jari-jari tangannya. Supaya
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
semakin baik penerimaan sasaran didik terhadap pesan atau materi pendidikan
puzzle ini anak-anak akan lebih tertarik dengan materi yang disampaikan, serta
merangsang sasaran pendidikan kesehatan untuk meneruskan pesan yang diterima
sendiri tidaklah cukup. Anak juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan
yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media puzzle terhadap
pengetahuan mencuci tangan pada anak usia dini di TK AL-Ghifari Gunung Tua.
pada anak usia dini sebelum dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan media
5.1.3 Keterampilan
pada anak usia dini di TK AL-Ghifari Gunung Tua dengan melakukan observasi
kesehatan dengan media puzlle diperoleh hasil anak yang mampu memiliki
keterampilan mencuci tangan sebanyak 43 orang (78,2%), dan anak yang tidak
kesehatan dengan media puzzle terhadap keterampilan mencuci tangan pada anak
memberikan pembelajaran cuci tangan dengan media puzlle anak yang mampu
mendemonstrasikan metode cuci tangan sebanyak 43 orang dan anak yang tidak
di karenakan sebagian anak masih usia 4 tahun dan sebagian lagi hanya mampu
mengikuti kegiatan dengan bernyanyi sedangkan tanpa bernyanyi anak dapat lupa
Pendidikan kesehatan pada masa usia dini sangat penting untuk peroleh
tingkah laku dan praktik kesehatan pada masa dewasa. Pada masa ini masih terjadi
yang harmonis, serasi, cantik, sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh .
dan sekaligus juga merupakan tujuan serta syarat-syarat ukuran atau kriteria yang
harus di penuhi oleh setiap organisasi ( Instansi ). Efektif (effective) atau berhasil
guna artinya kegiatan yang dilakukan telah mencapai target/sasaran yang telah
Anak Sekolah (6-12) Tahun di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Hasil uji
dengan media puzzle terhadap kemampuan mencuci tangan pada anak usia
sekolah (6-12) tahun di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Oleh karena itu
merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan perilaku anak usia dini,
6.1 Kesimpulan
(47,3%).
AL-Ghifari.
6.2 Saran
a. Bagi Responden
tangan sebelum dan sesudah makan, serta pada saat anak melakukan
Padangsidimpuan
d. Bagi Peneliti
.
ALAT PENGUMPULAN DATA KETERAMPILAN
LEMBAR OBSERVASI
1. Analisis
Frequencies
JENIS KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 26 47.3 47.3 47.3
2 29 52.7 52.7 100.0
Total 55 100.0 100.0
UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4 15 27.3 27.3 27.3
5 31 56.4 56.4 83.6
6 9 16.4 16.4 100.0
Total 55 100.0 100.0
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Post Pengetahuan – Pre Negative Ranks 18a 9.50 171.00
Pengetahuan Positive Ranks 0b .00 .00
Ties 37c
Total 55
Post Keterampilan – Pre Negative Ranks 21d 14.50 304.50
Keterampilan Positive Ranks 7e 14.50 101.50
Ties 27f
Total 55
a. Post Pengetahuan < Pre Pengetahuan
b. Post Pengetahuan > Pre Pengetahuan
c. Post Pengetahuan = Pre Pengetahuan
d. Post Keterampilan < Pre Keterampilan
e. Post Keterampilan > Pre Keterampilan
f. Post Keterampilan = Pre Keterampilan
Test Statisticsb
Post Pengetahuan – Pre Post Keterampilan – Pre
Pengetahuan Keterampilan
Z -3.906a -2.646a
Asymp. Sig. (2- .000 .008
tailed)
Exact Sig. (2- .000 .013
tailed)
Exact Sig. (1- .000 .006
tailed)
Point Probability .000 .004
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
MASTER DATA
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN
DAN KETERAMPILAN ANAK USIA DINI
DI TK AL-GHIFARIGUNUNG TUA TAHUN 2017
Langkah
No Nama 1 2 3 4 5 6 7
1 Haikal v v
2 Indra v v v v V
3 Ibnu v v v v v V
4 Salsa v v v v v v V
5 Winda v v v v v V
6 Anto v v v v v V
7 Rudi v v v v v v V
8 Martua v v v v v V
9 Yahwu v
10 Wahid v
11 Intan v v v v v V
12 Mariana v v v v V
13 Azzam v v v v v
14 Akmal v v v v V
15 Afifah v v
16 Alghi v
17 Ilmi v V
18 Injani v V
19 Revan v v
20 Hendra v v v
21 Masitoh v v v v v V
22 Izma v v v v V
23 Aisyah v v v
24 Adanan v v v
25 Rikky v v
26 Maulana v v
27 Edwin v v v v v v
28 Indah v v
29 Ruri v V
30 Litti v v
31 Asna v
32 Hendri v
33 Even v v v v V
34 Zahra v v v v V
35 Zakyah v v v v
36 Afif v v
37 Rinto v v
38 Suleman v v
39 Indra v V
40 Khoiriah v v
41 Cantika v
42 Reqy v
43 Abdul v
44 Rima v v v V
45 Zahrani v
46 Susi v v
47 Melani v V
48 Fatia v v
49 Alya v v
50 Jihan v v v v V
51 Yodi v v v v v
52 Sinta v v
53 Dani v v v v V
54 Annisa v v v v V
55 Fitri v v v v v
Lembar Observasi Post Test Pengetahuan Langkah Cuci
Tangan Pakai Sabun
Langkah
No Nama 1 2 3 4 5 6 7
1 Haikal V v
2 Indra v V V v v v
3 Ibnu V
4 Salsa v V V v v v v
5 Winda v V V v v v
6 Anto V
7 Rudi v V v v v v v
8 Martua v
9 Yahwu v
10 Wahid v
11 Intan v V v v v v
12 Mariana v V v v V
13 Azzam v V v v v
14 Akmal v
15 Afifah v V
16 Alghi v
17 Ilmi v V v v V
18 Injani V v v V
19 Revan v v v v V
20 Hendra v v
21 Masitoh v V v v v V
22 Izma v V v v v V
23 Aisyah v v
24 Adanan v
25 Rikky v
26 Maulana V v
27 Edwin v V v v v v
28 Indah v
29 Ruri V
30 Litti v v v
31 Asna v
32 Hendri v
33 Even v V v v v V
34 Zahra v
35 Zakyah v
36 Afif v v v
37 Rinto V v v v V
38 Suleman v v
39 Indra v v V
40 Khoiriah v v v
41 Cantika V
42 Reqy v
43 Abdul V v
44 Rima v
45 Zahrani V
46 Susi V
47 Melani v V
48 Fatia V v
49 Alya v v
50 Jihan v
51 Yodi v
52 Sinta V v
53 Dani v V v v V
54 Annisa v V v v v V
55 Fitri v V v v v
Lembar Obsevasi Pre Test Keterampilan Langkah Cuci
Tangan Pakai Sabun
Langkah
No Nama 1 2 3 4 5 6 7
1 Haikal v V
2 Indra v V v v V
3 Ibnu v V v V v V
4 Salsa v V v v V v V
5 Winda v V v V v V
6 Anto v V v v V V
7 Rudi v V v v V v V
8 Martua v V v V v V
9 Yahwu v
10 Wahid v
11 Intan v V v v V V
12 Mariana v V v v V
13 Azzam v V v V v
14 Akmal v v v V V
15 Afifah V v
16 Alghi V
17 Ilmi v V
18 Injani v V
19 Revan v v
20 Hendra v v V
21 Masitoh v V v V v V
22 Izma v v V v V
23 Aisyah v V v
24 Adanan V v V
25 Rikky v v
26 Maulana V v
27 Edwin v V v v V v
28 Indah v v
29 Ruri v V
30 Litti v v
31 Asna v
32 Hendri v
33 Even v V v v V
34 Zahra v v v v V
35 Zakyah v v V v
36 Afif v v
37 Rinto V V
38 Suleman v v
39 Indra v V
40 Khoiriah v v
41 Cantika V
42 Reqy V
43 Abdul V
44 Rima v v v V
45 Zahrani V
46 Susi V v
47 Melani v V
48 Fatia V V
49 Alya v V
50 Jihan v V v v V
51 Yodi v v v V v
52 Sinta V v
53 Dani v V v V V
54 Annisa V v V v V
55 Fitri v V v V v
Lembar Observasi Post Test Keterampilan Langkah Cuci
Tangan Pakai Sabun
Langkah
No Nama 1 2 3 4 5 6 7
1 Haikal V v
2 Indra v V V V v v
3 Ibnu V
4 Salsa v V V V v v v
5 Winda v V V v v v
6 Anto V
7 Rudi v V v V v v v
8 Martua v
9 Yahwu v
10 Wahid v
11 Intan v V v V v v
12 Mariana v V v v V
13 Azzam v V V v v
14 Akmal v
15 Afifah v V
16 Alghi v
17 Ilmi v V V v V
18 Injani V v v V
19 Revan v v V v V
20 Hendra v v
21 Masitoh v V v v v V
22 Izma v V v v v V
23 Aisyah v V
24 Adanan v
25 Rikky v
26 Maulana V V
27 Edwin v V v V v v
28 Indah v
29 Ruri V
30 Litti v v v
31 Asna v
32 Hendri V
33 Even v V v V v V
34 Zahra v
35 Zakyah v
36 Afif v v V
37 Rinto V V v v V
38 Suleman v v
39 Indra v v V
40 Khoiriah v v v
41 Cantika V
42 Reqy v
43 Abdul V V
44 Rima v
45 Zahrani V
46 Susi V
47 Melani v V
48 Fatia V v
49 Alya v v
50 Jihan v
51 Yodi v
52 Sinta V v
53 Dani v V V v V
54 Annisa v V v v v V
55 Fitri v V V v v