Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam
makalah ini kami membahas “Sistem Drainase Lapangan Udara”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari teman-
teman sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Sistem Drainase Lapangan Udara”
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Denpasar, 2 Oktober 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1 Latar belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan masalah ....................................................................................................... 1

1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat ........................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Drainase Lapangan Udara ..................................................................... 3

2.2 Fungsi Sistem Drainase Lapangan Udara ................................................................ 8

2.3 Aspek- aspek dalam perencanaan drainase lapangan udara ................................. 9

2.4 Komponen Drainase Lapangan Udara ................................................................... 10

2.5 Skesta Umum Fasilitas Bandara.............................................................................. 11

2.6 Sistem Drainase Lapangan Udara........................................................................... 13

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 17

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 17

3.2 Saran .......................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 18

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2-1 Ariport......................................................................................................................... 4

Gambar 2-2 Lapangan udara atau Bandar udara............................................................................. 4

Gambar 2-3 Airfield ........................................................................................................................ 5

Gambar 2-4 Aerodrom .................................................................................................................... 5

Gambar 2-5 Landing aera ............................................................................................................... 6

Gambar 2-6 Landing strip ............................................................................................................... 6

Gambar 2-7 Runway (landas pacu)................................................................................................. 7

Gambar 2-8 Taxiway ...................................................................................................................... 7

Gambar 2-9 Apron .......................................................................................................................... 7

Gambar 2-10 Holding apron ........................................................................................................... 8

Gambar 2-11 Manhole cover ........................................................................................................ 10

Gambar 2-12 Grill saluran drainase .............................................................................................. 10

Gambar 2-13 Landas pacu (runway) Bandar Udara ..................................................................... 11

Gambar 2-14 Landas hubung (taxiway) Bandar Udara ................................................................ 12

Gambar 2-15 Apron Bandar Udara ............................................................................................... 12

Gambar 2-16 Sketsa Umum Fasilitas Sebuah Bandar Udara ....................................................... 13

Gambar 2-17 Contoh bagian dari layout drainase lapangan terbang ............................................ 14

Gambar 2-18 Detail potongan melintang drainase bawah permukaan lapangan udara ................ 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Areal bandara adakah berupa lembah yang di kelilingi oleh daerah perbukitan yang
memiliki vegetasi yang cukup lebat. Sebagai areal yang relative lebih rendah di bandingkan areal
sekitarnya, maka tidak bisa dihindari adanya aliran air di areal tersebut, yang muncul karena
adanya proses pengumpulan aliran air tanah yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi
(perbukitan) ke tempat yang lebih rendah (lembah). Kondisi tersebut berlangsung terus menerus
baik pada musim kemarau maupun musim penghujan. Bahkan pada musim penghujan dapat
dipastikan, aliran air akan lebih besar karena adanya tambahan air permukaan dari run off air
hujan. Kondisi ini terbukti dengan adanya aliran air permukaan tetap berupa sungai yang
mengalir diareal bandara tersebut.

Dalam perencanaan pembuatan lapangan terbang atau bandara harus memiliki sistem
drainase yang baik, dikarenakan bandara adalah area yang dipergunakan untuk kegiatan tinggal
landas (take off) dan mendarat (landing) pesawat udara, yang dilengkapi dengan fasilitas untuk
pendaratan, parkir pesawat, perbaikan pesawat naik turunya penunpang dan barang sebagai
tempat perpindahan antar moda transportasi. Bandara memiliki daerah yang luas dan datar, maka
membutuhkan sebuah perencanaan sistem drainase yang dirancang sedemikian rupa sehingga
dapat menjamin lapangan terbang bebas dari genangan air yang dapat menggangu penerbangan.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan drainase lapangan udara?

2. Bagaimana fungsi dari sistem drainase lapangan udara?

3. Apa saja aspek- aspek dalam perencanan drainase lapangan udara?

4. Bagaimana skesta umum fasilitas bandara?

5. Bagaimna sistem drainase lapangan udara?

1
1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan drainase lapangan udara.

2. Dapat mengetahui fungsi dari system drainase lapangan udara.

3. Mengetahui apa saja aspek – aspek dalam perencanaan drainase lapangan udara.

4. Dpaat mengetahui sketsa umum fasilitas bandara.

5. Dpaat mengetahui system drainase lapangan udara.

1.4 Manfaat

Dapat menambah wawasan penuis mapun pembaca mengenai teori – teori sistem
drainase lapangan udara, khususna drainase permukaan dan drainase bawah permukaan drainase
lapangan udara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Drainase Lapangan Udara

Drainase adalah tindakan teknis untuk penanganan kelebihan air yang disebabkan oleh
hujan, rembesan, maupun air buangan dengan cara mengalirkan, menguras, membuang,
meresapkan, serta usaha-usaha lainnya, dengan tujuan akhir untuk mengembalikan ataupun
meningkatkan fungsi kawasan. Secara umum sistem drainase merupakan suatu rangkaian
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang kelebihan air dari suatu
kawasan.

Drainase juga merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk menangani persoalan
kelebihan air baik kelebihan air yang berada di atas permukaan tanah (surface drainage) maupun
air yang berada di bawah permukaan tanah (subsurface drainage). Drainase secara umum dapat
di bagi menjadi beberapa jenis jika di tinjau berdasarkan tujuan atau peruntukannya, antara lain
drainase perkotaan, drainase daerah untuk lahan pertanian, drainase lapangan terbang, drainase
jalan raya, drainase jalan kereta api, dan drainase lapangan olahraga.

Lapangan udara atau bandara (Airport) adalah daerah yang luas dan datar yang digunakan
untuk terbang (take off) maupun mendarat (landing) pesawat terbang. Karena luas dan datar,
maka membutuhkan drainase yang dirancang sedemikian rupa agar tidak ada genangan air yang
dapat mengganggu penerbangan. Bandara dilengkapi dengan fasilitas untuk pendaratan pesawat,
parkir pesawat, perbaikan pesawat, naik turun penumpang dan barang, sebagai tempat
perpindahan antar moda transportasi. Beberapa istilah kebandarudaraan yang perlu diketahui
adalah sebagai berikut: (Basuki, 1996; Sartono, 1996 dan PP No. 70 thn 2001)

 Airport: Area daratan atau air yang secara regular dipergunakan untuk kegiatan
tinggal landas (take-off) and mendarat (landing) pesawat udara, dilengkapi dengan
fasilitas untuk pendaratan, parkir pesawat, perbaikan pesawat, naik turun
penumpang, bongkar muat barang, dilengkapi dengan fasilitas keamanan dan
terminal building untuk mengakomodasi keperluan penumpang dan barang dan
sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi.

3
Gambar 2-1 Ariport

 Kebandarudaraan: meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan


penyelenggaraan bandar udara (bandara) dan kegiatan lainnya dalam
melaksanakan fungsi sebagai bandara dalam menunjang kelancaran, keamanan
dan ketertiban arus lalulintas pesawat udara, penumpang, barang dan pos.

Gambar 2-2 Lapangan udara atau Bandar udara

 Airfield: Area daratan atau air yang dapat dipergunakan untuk kegiatan tinggal
landas (take-off) dan mendarat (landing) pesawat udara. Fasilitas untuk
pendaratan, parkir pesawat, perbaikan pesawat dan terminal building untuk
mengakomodasi keperluan penumpang pesawat.

4
Gambar 2-3 Airfield

 Aerodrom: Area tertentu baik di darat maupun di air (meliputi bangunan sarana
dan prasarana, instalasi infrastruktur dan peralatan penunjang) yang dipergunakan
baik sebagian maupun keseluruhannya untuk kedatangan & keberangkatan
penumpang dan barang, serta pergerakan pesawat terbang. Namun aerodrom
belum tentu dipergunakan untuk penerbangan yang terjadwal.

Gambar 2-4 Aerodrom

 Landing area: Bagian dari lapangan terbang yang dipergunakan untuk tinggal
landas dan mendarat. Tidak termasuk terminal area.

5
Gambar 2-5 Landing aera

 Landing strip: Bagian yang bebentuk panjang dengan lebar tertentu yang terdiri
atas bahu (shoulders) dan landas pacu (runway) untuk tempat tinggal landas dan
mendarat pesawat terbang.

Gambar 2-6 Landing strip

 Runway (landas pacu): Bagian memanjang dari sisi darat aerodrom yang
disiapkan untuk tinggal landas dan mendarat pesawat terbang.

6
Gambar 2-7 Runway (landas pacu)

 Taxiway: Bagian sisi darat dari aerodrom yang dipergunakan pesawat untuk
berpindah (taxi) dari runway ke apron atau sebaliknya.

Gambar 2-8 Taxiway

 Apron: Bagian aerodrom yang dipergunakan oleh pesawat terbang untuk parkir,
menunggu, mengisi bahan bakar, mengangkut dan membongkar muat barang dan
penumpang. Perkerasannya dibangun berdampingan dengan terminal building.

Gambar 2-9 Apron

7
 Holding apron: bagian dari aerodrom area yang berada di dekat ujung landasan
yang dipergunakan oleh pilot untuk pengecekan terakhir dari semua instrumen
dan mesin pesawat sebelum take off. Dipergunakan juga untuk tempat menunggu
sebelum take off.

Gambar 2-10 Holding apron

2.2 Fungsi Sistem Drainase Lapangan Udara adalah:

1. Mengalirkan dan membuang air permukaan dan bawah tanah yang berasal dari
tanah sekitar lapangan udara.

2. Mempertahankan daya dukung tanah sehingga mampu menahan beban pesawat.

3. Menjaga seluruh daerah lapangan terbang termasuk terminal building agar tidak
tergenang oleh air.

Jika drainase tidak berfungsi dengan baik tentu mengakibatkan tergenangnya air pada
runway dan shoulder yang bisa menganggu aktivitas pesawat pada saat Take Off maupun
Landing. Sistem drainase lapangan terbang harus baik dikarenakan hal-hal sebagai berikut :

1. Daerah yang dikeringkan sangat luas

2. Permukaan daerah lapangan berupa beton,aspal, rumput, dan sebagainya.

8
3. Sebagian besar berupa beton dan aspal sehingga air hujan tergenang serta air
hujan yang dapat diserap oleh tanah hanya sedikit

4. Kemiringan landasan pacu kecil

5. Kearah memenjang kemiringan maksimum 1%

6. Kemiringan melintang maksimum 1,5%

7. Genangan air diatas landasan pacu maksimal 10 cm

8. Pada lapangan terbang tidak diperkenangkan adanya selokan terbuka kecuali pada
sekeliling lapangan udara.

2.3 Aspek- aspek dalam perencanan drainase lapangan udara


2.3.1 Keadaan Topografi

Dalam perencanaa suatu drainase bandara harus dipertimbangkan keadaan wilayah


bandara tersebut. Apakah berada pada wilayah yang datar, diperbukitan atau pengunungan. pada
daerah perbukitan atau pengunungan maka akan ada air limpasan dari daerah yang lebih tinggi
kedaerah yang rendah ,Sehingga pada musim penghujan akan ada penambahan aliran air pada
bandara tersebut.

2.3.2 Aspek Hidrologi

Kajian ilmu hidrologi meliputi hidrometeorologi (air yang berada di udara dan berwujud
gas), potamologi (aliran permukaan), limnologi (air permukaan yang relatif tenang seperti danau;
waduk), geohidrologi(air tanah), dan kriologi (air yang berwujud padat seperti es dan salju) dan
kualitas air. Penelitian Hidrologi juga memiliki kegunaan lebih lanjut bagi teknik lingkungan,
kebijakan lingkungan, serta perencanaan. Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan terutama
meliputi periode ulang curah hujan karena berkaitan dengan perhitungan banjir serta rencana
untuk setiap bangunan teknik sipil.

9
2.4 Komponen Drainase Lapangan Udara

Untuk mendukung sistem drainase bandara yang baik tersebut, salah satunya dari aspek
penggunaan komponen drainase. Komponen drainase digunakan sebagai penutup saluran dan
menyalurkan air dari permukaan ke saluran pembuangan. Komponen drainase yang biasa
digunakan di area bandara yaitu manhole cover bandara dan grill bandara. Manhole cover
biasanyanya digunakan di area parkir pesawat (apron). Sedangkan grill biasanya digunakan di
area perbatasan antara apron dan taxiway.

Gambar 2-11 Manhole cover

Gambar 2-12 Grill saluran drainase

10
2.5 Skesta Umum Fasilitas Bandara

Menurut Basuki Heru (1990), bandar udara harus memiliki fasilitasseperti


Runway,Taxiway, Apron, Holding Bay, Holding Apron, bangunan terminal, jalan masuk dan
tempat parkir. Pada prinsipnya beberapa fasilitas angkutan udara antar lain sebagai berikut:

2.5.1 Landasan pacu (runway)

Landas pacu adalah komponen bandar udara yang digunakan untuk landing dan take off
pesawat terbang. Landas pacu sendiri terdiri atas lima macam, yaitu landasan tunggal, landasan
pararel, landasan dua jalur, landasan berpotongan dan landasan terbuka V. ( Soengkono, J.,
1999).

Gambar 2-13 Landas pacu (runway) Bandar Udara

2.5.2 Landas hubung (taxiway)

Fungsi utama taxiway adalah sebagai jalan keluar masuk pesawat dari landas pacu ke
bangunan terminal dan sebagainya atau dari landas pacu ke hangar pemeliharaan (Basuki Heru.,
1990).

11
Gambar 2-14 Landas hubung (taxiway) Bandar Udara

2.5.3 Landas parkir (apron)

Apron adalah bagian dari bandar udara yang disediakan untuk keperluan menaikan dan
menurunkan penumpang, atau barang, pengisian bahan bakar, parkir dan pemeliharan pesawat
terbang (Wulandari, l., 1996).

Gambar 2-15 Apron Bandar Udara

2.5.4 Holding apron

Zainudin, A. (1983) mendefinisikan Holding Apron sebagai tempat berhenti pesawat


yang akan lepas landas yang terletak pada ujung – ujung runway, taxiway dan dapat menampung
2-3 pesawat pada waktu take off.

12
2.5.5 Holding bay

Basuki Heru (1990) mendefinisikan Holding Bay sebagai Apron yang tidak luas yang
berlokasi di bandar udara untuk parkir sementara. Holding Bay tidak diperlukan bila kapasitas
sebanding dengan permintaan, namun demikian fluktuasi permintaan di masa depan sangat sulit
diramalkan sehingga fasilitas untuk parkir sementara masih tetap diperlukan.

Sumber: Yoseph Y. M. Harjo, 2010

Gambar 2-16 Sketsa Umum Fasilitas Sebuah Bandar Udara

2.6 Sistem Drainase Lapangan Udara

Sistem drainase lapangan udara biasanya terdiri dari:

2.6.1 Drainase Permukaan

Berfungsi untuk menangani air permukaan di sekitar lapangan terbang, khususnya yang
berasal dari hujan. Langkah perencanaan drainase permukaan yaitu:

1. Menentukan debit rencana (berupa aliran permukaan/runoff)

Debit rencana sama dengan besarnya aliran permukaan, dapat ditentukan dengan
rumus rasional. Hujan rencana harus mempertimbangkan faktor teknis dan
ekonomis.

13
FAA menyarankan:

a. Untuk lapangan terbang sipil digunakan hujan rencana dengan kala ulang
5 tahun.

b. Untuk lapangan terbang militer digunakan hujan rencana dengan kala


ulang 2 tahun.

2. Menentukan layout drainase permukaan

Penentuan layout sistem drainase permukaan didesain berdasarkan hasil akhir


peta kontur landasan pacu (runway), landasan taksi (taxiway), dan apron. Layout harus
dapat menghindari gerusan dan pengendapan saluran. Jika digunakan saluran bulat maka
diameter minimumnya tidak boleh kurang dari 12 inchi (30 cm). Jarak antar inlet (lubang
pemasukan) ke arah memanjang berkisar antara 60 – 120 m sedangkan jauhnya tidak
lebih dari 75 ft (22,5 m) dari tepi perkerasan. Inlet pada apron diletakkan pada
perkerasan.

Gambar 2-17 Contoh bagian dari layout drainase lapangan terbang

2.6.2 Drainase Bawah Permukaan

Berfungsi:

1 Membuang air dari base course

2 Membuang air dari subgrade di bawah permukaan

14
3 Menerima, mengumpulkan, dan membuang air dari mata air atau lapisan tembus
air.

Untuk saluran bawah tanah dapat dipakai pipa berlubang dengan bahan pipa terbuat dari
metal, beton, PVC,dll. Lubang-lubang biasanya meliputi sepertiga dari keliling pipa.
Berdasarkan pengalaman, pipa dengan diameter 6 in (15 cm) sudah cukup untuk mengalirkan air.

Di bawah ini dapat dilihat Gambar Detail Potongan Melintang Drainase Bawah
Permukaan Lapangan Udara

Gambar 2-18 Detail potongan melintang drainase bawah permukaan lapangan udara

Pedoman acuan perencanaan biasanya mengacu pada:

1. FAA (Federal Aviation Administration)

2. ICAO (International Civil Aviation Organization)

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 70 Tahun 2001 tentang


kebandarudaraan

4. Kepmen perhubungan No.KK 44 Tahun 2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan


Nasional

15
Dalam suatu perencanaan dan perancangan drainase lapangan udara perlu diperhatikan
hal-hal berikut di bawah ini:

1. Saluran drainase harus berada di bawah muka tanah dan tidak memotong landasan
pacu, agar pada saat perawatan tidak mengganggu.

2. Tanah di bawah runway, taxiway dan apron harus mempunyai daya dukung yang
cukup kuat terhadap beban pesawat terbang yang lalu di atasnya.

3. Air dari luar wilayah landasan terbang tidak boleh membebani sistem drainase
lapangan udara. Genangan air akibat air hujan dan tebal salju maksimum 10 cm di
atas runway dan harus segera dapat dikeringkan.

4. Kemiringan runway kecil sekali yaitu maksimum 1 % ke arah memanjang dan 1,5
% ke arah melintang, dengan kemiringan shoulder ke arah melintang maksimum
2,5 – 5 %.

5. Sistem drainase lapangan udara harus baik. Tidak diperkenankan ada selokan
terbuka, kecuali selokan keliling lapangan terbang (interception ditch) yang
menampung air yang akan memasuki lapangan terbang dari daerah sekelilingnya.

6. Saluran drainase lapangan udara didesain dengan intensitas hujan 1 kali dalam 5
tahun terlampaui. Yang berarti dalam waktu 5 tahun boleh terjadi banjir 1 kali
atau banjir dengan periode ulang 5 tahun.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Drainase adalah tindakan teknis untuk penanganan kelebihan air yang disebabkan
oleh hujan, rembesan, maupun air buangan dengan cara mengalirkan, menguras,
membuang, meresapkan, serta usaha-usaha lainnya, dengan tujuan akhir untuk
mengembalikan ataupun meningkatkan fungsi kawasan.

2. Fungsi Sistem Drainase Lapangan Udara adalah :

a. Mengalirkan dan membuang air permukaan dan bawah tanah yang berasal
dari tanah sekitar lapangan terbang.

b. Mempertahankan daya dukung tanah sehingga mampu menahan beban


pesawat.

c. Menjaga seluruh daerah lapangan terbang termasuk terminal building agar


tidak tergenang oleh air.

3. Aspek- aspek dalam perencanan drainase lapangan terbang yaitu aspek keadaan
topografi dan aspek hidrologi.
4. Sistem drainase lapangan udara terdiri dari:

a. Drainase Permukaan, berfungsi untuk menangani air permukaan di sekitar


lapangan terbang, khususnya yang berasal dari hujan.

b. Drainase Bawah Permukaan, berfungsi untuk membuang air dari base


course, membuang air dari subgrade di bawah permukaan, menerima,
mengumpulkan, dan membuang air dari mata air atau lapisan tembus air.

3.2 Saran

1. Dalam perencanaan drainase lapangan terbang harus benar-benar


mempertimbangkan hal-hal yang dapat terjadi seperti curah hujan yang besar
yang dapat mengakibatkan genangan air pada runway, dan hal-hal lainnya.
17
DAFTAR PUSTAKA

1. http://e-journal.uajy.ac.id/6801/3/TS213142.pdf
2. Chow, Ven Te.(1989). Hidrolika Saluran Terbuka. Erlangga: Jakarta.
3. Djajadi, Ruslan. (1993). Drainase: Author.
4. Horonjeff, Robert. (1994). Planning and Design of Airports. McGraw-Hill, United States
of America.
5. Sosrodarsonno, Suyono, (1980). Hidrologi untuk Pengairan. Penerbitan PT Pradnya
Paramita, Jakata.
6. Tjahjana, Johny dan Syaranamual,Jones.(1988). Hidrologi 1. Penerbitan Universitas
Kristen Petra:

18

Anda mungkin juga menyukai