Anda di halaman 1dari 2

Modus korupsi Bupati Subang nonaktif Ojang Sohandi terus dikuak dalam persidangan di

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung.

Di persidangan kemarin, Rabu (26/10), seorang saksi mengungkapkan bagaimana Ojang meraup
ratusan juta dari pengurusan izin prinsip.

Saksi itu adalah tenaga honorer Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Kabupaten
Subang, Sumitra.

Menurut dia, untuk mengurus izin prinsip di BPMP, pengusaha harus mengeluarkan dana sekitar
Rp 100 juta.

Bahkan ada pengusaha yang membayar lebih dari itu.

"Ada biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk biaya izin prinsip sekitar Rp 100 juta,"
ungkap Sumitra.

Dikatakan Sumitra, meski status dirinya masih tenaga honorer, sejak awal tahun 2015 dia sudah
diperintahkan untuk mengurusi proses izin prinsip.

"Saya lupa sudah berapa perusahaan yang saya urus," tuturnya.

Anehnya, biaya izin prinsip itu bukan masuk ke kas daerah. Sumitra mengaku menyerahkan
seluruh uang yang ia terima dari izin prinsip kepada Ojang melalui ajudannya, Wawan.

Dalam surat dakwaan terhadap Ojang disebutkan, disebutkan ada penyerahan uang dari Sumitra
sebanyak 8 kali dengan jumlah total Rp 3,2 miliar. Meski demikian dalam kesaksiannya, Sumitra
mengaku lupa berapa jumlah uang yang diserahkan kepada Ojang.

Menurut Sumitra, tak ada aturan baku berapa biaya izin prinsip yang harus dikeluarkan
perusahaan.

Namun, lanjut dia, biasanya disesuaikan dengan luas lahan yang diajukan pengusaha

"Kadang juga ada pesan (perintah, red) dari Pak Ojang via ajudan untuk meminta uang ke
perusahaan terkait izin prinsip," tandasnya.

Lebih lanjut Sumitra mengatakan, jika pengusaha menolak membayar jumlah yang ditentukan,
izin prinsip dipastikan tak keluar.

Sumitra pun mengungkapkan, penyerahan uang dari pengusaha tak pernah dilakukan di kantor
BPMP. Beberapa kali pernah dilakukan di jalan dan rumah makan.

"Penyerahan uang tidak disertai tanda terima sebagai bukti. Kadang juga saya nerima untuk
pribadi sebagai tanda terima kasih," tuturnya di hadapan majelis hakim.

Meski jumlahnya cukup besar, kata Sumitra, tak ada perintah dari atasannya untuk memasukan
uang tersebut ke kas daerah

Anda mungkin juga menyukai