(RPP)
Mata Kuliah : Statistika Dasar
Semester : V (Lima)
Bobot : 3 SKS
Pertemuan : 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 3 x 50 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami Konsep Dasar Statistika dan Statistik
2. Memahami Sebaran frekuensi dan Diagram
B. Kompetensi Dasar
1.1 Memahami Statistika dan Statistik
2.1 Sebaran frekuensi dan diagram
C. Indikator pecapaian
1.1.1 Memahami pengertian dan peranan statistika dan menyajikan data.
1.1.2 Memahami dan mengerti penyajian data dan melakukan pengumpulan
data.
2.1.1 Membuat tabel sebaran frekuensi
2.1.2 Memahami sebaran frekuensi relatif dan sebaran frekuensi kumulatif.
2.1.3 Membuat diagram sebaran frekuensi
2.1.4 Menguji Propersi
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
a. Memahami pengertian dan peranan statistika dan menyajikan data.
b. Memahami dan mengerti penyajian data dan melakukan pengumpulan data.
c. Membuat tabel sebaran frekuensi
d. Memahami sebaran frekuensi relatif dan sebaran frekuensi kumulatif.
e. Membuat diagram sebaran frekuensi
f. Menguji Propersi
g. Materi Pembelajaran
1.1 Pengertian dan Peranan Statistika
1.2 Data Statistik
1.3 Populasi dan Sampel
1.4 Pembulatan Bilangan
1.5 Penyajian Data
2.1 Membuat table sebaran frekuensi
2.2 Sebaran frekuensi relative, sebaran frekuensi komulatif
2.3. Diagram sebaran frekuensi
2.4 Diagram dahan dan daun.
2.5 Kuartil, median ,desil dan persentil.
2.6 Modus suatu sebaran frekuensi
h. Metode Pembelajaran
- Diskusi
- Tanya Jawab
G. Langkah-langkah pembelajaran
A. Kegiatan Awal : Apersepsi
B. Kegiatan Inti : Menjelaskan Materi Pembelajaran
C. Kegiatan Akhir : Penutup
D.1.1. Defenisi : Data adalah keterangan atau fakta yang dapat menerangkan
sesuatu.
Data dapat berupa bilangan data keterangan saja, sehingga berdasar ini dapat
dikolompokan sebagai berikut :
1. Data Kuantitatif : Data yang disajikan berupa bilangan ; dapat dibedakan lagi
dengan data diskrit atau data kontinu . Data diskrit adalah data yang dapat
dipaparkan dengan peubah diskrit, sedangkan data komtinu adalah data yang
dapat dipaparkan dengan peubah kontinu.
2. Data Kualitatif : Data yang disajikan bukan berupa bilangan (bukan kuantitatif)
ditinjau dari segi pengambilan/mendapatkan data maka data dapat dibedakan
atas:
- Data primer : data yang diperoleh dari pengumpulan data dari objek
langsung
- Data sekunder : data diperoleh tidak langsung dari objek , misalnya dari
data documenter dari yang dimiliki orang lain.
Contoh :
a. Propinsi A terdiri dari 11 kabupaten
b. 2+3=5
c. Tinggi badan mahasiswa adalah 165 cm
d. Sampai dewasa ini kebanyakan penduduk Indonesia masih agraris .
e. Setiap pesien yang makan ramuan A sembuh .
f. Luas pekarangan rumah 50 m2
g. Anggota suatu pasukan tempur 125 orang .
Contih a dan g adalah data kuantitatif deskriptif, c dan f adalah dat kualitatif,
sedangkan b bukan data.
Contoh :
Seorang peneliti mendapatkan prestasi belajar siswa matematika kelas 2 SMU
disuatu sekolah, ada 2 kemungkinan cara yang dilakukan peneliti itu .
D.1.2. Defenisi : Populasi sering juga disebut dengan ruang sampel ialah
seluruh kemungkinan kejadian ( peristiwa ) dalam suatu perlakuan yang
terdefenisi sebagai semesta pembicaraan.
Contoh :
Sebuah uang logam yang baik dilantunkan 3 kali maka seluruh kemungkinan
urutan sisi yang muncul ialah : S={KKK,KKE,KEK,EKK,KEE,EKE,EEK,EEE}. Tidak
ada kemungkinan urutan yamg laim diluar S ,maka S adalah populasi atau ruang
sampel dan bukan uang logamnya. Populasi adalah himpunan semua hasilpercobaan
statistika tersebut, ada banyak adalah 8 cara .
D.1.3. Defenisi : Tiap himpunan bagian dari populasi disebut kejadian peristiwa.
D.1.4. Defenisi : Sampel adalah unsur atau titik-titik sampel yang terpilih dari
populasi .
S Populasi S
A C
sampel
B
Contoh :
Tabel 1.1 panjang daun tanaman A dalam millimeter
156 173 142 147 135 153 140 135 138 164
150 132 144 125 149 157 161 145 135 142
155 156 145 128 162 158 140 147 136 148
152 144 168 126 138 176 163 119 154 165
Data pada tabel 1.1 disajikan dalam penglompokan (akan dibicarakan pada sebaran
frekuensi)
2. Dengan Diagram
a). Diagram batang , bemtuk batang , dapat dilengkapi dengan daur atau 3 sumbu yang
saling tegak lurus sebagai petunjuk atribut atau besaran : Batang dapat berdiri tegak
atau mendatar.
Contoh :
Frekuensi
perempuan
laki-laki
1 2 3 4 5 6 7
Gambar 1.2. jumlah peserta seleksi penyanyi ibukota yang gagal dalam tujuh angkatan.
Diagram batang dapat dibuat rapat sehingga sisi dua batang bersisian berimpit ,
sering disebut histogram (lihat gambar 14 dan gambar 2.1)
10
9
5
4
3
2
1
0
10
9
3
2
Sebuah mobil membawa tiga jenis barang dagangan seberat satu ton dengan
seberat 300 Kg bawang merah, 250 Kg bawang putih ,dan 450 Kg kemiri , muatan
tersebut sapat digambarkan sebagai berikut:
Bawang Bawang Bawang Bawang
Merah Putih Merah Putih
30% 25% 30% 25%
Kemiri
Kemiri 45%
45%
Menyatakan banyaknya produksi telur dari berbagai daerah tiap tahun (1 telur
menyatakan 10 ton ).
Motivasi
Angka pertumbuhan
Waktu
Gambar 1.9 contoh diagram pencar
BAB II SEBARAN FREKUENSI DAN DIAGRAM
2.1. Membuat Tabel Sebaran Frekuensi
Tabel sebaran (distribusi) frekuensi sangat cocok untuk menyajikan data dalam
beberapa kelompok. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang suatu penelitian
biasanya data yang telah terkumpul dikelompokkan menurut interval kelas tertentu.
1. Dasar Distribusi Frekuensi
a. Beberapa istilah pada daftar distribusi frekuensi
Perhatikan tabel data berat badan siswa kelas X IPA
1) Kelas Interval
Kelas interval biasanya ditulis dalam bentuk a-b. seperti 55-61 adalah kelas interval
pertama
2) Frekuensi banyak data pada setiap kelas interval
3) Ujung kelas interval
Nilai disebelah kiri kelas interval disebut ujung kelas bawah.
Nilai di sebelah kanan kelas interval disebut ujung kelas atas
4) Batas kelas
Batas kelas suatu kelas interval bergantung pada ketelitian data yang digunakan.
Batas kelas ada 2 yaitu :
Batas bawah kelas : ujung bawah –0,5
Batas atas kelas : ujung atas +0,5
5) Panjang kelas
Panjang kelas adalah selisih batas atas dengan batas bawah kelas
6) Titik tengah kelas / tanda kelas
Tanda kelas = ½ (ujung bawah + ujung atas)
f (abs) pertama
f (%) baris pertama = x 100%
n
3
2
b. Ogive
Tabel distribusi frekuensi (kurang dari atau lebih dari) dapat pula digambarkan
diagramnya. Caranya adalah dengan menempatkan nilai-nilai batas kelas pada
sumbu mendatar (sumbu x) dan nilai-nilai frekuensi kumulatif pada sumbu
mendatar (sumbu x) dan nilai-nilai frekuensi kumulatif pada sumbu y. Jika titik-titik
yang diperoleh (pasangan nilai batas, kelas dengan nilai frekuensi kumulatif).
Dihubungkan dengan garis lurus maka diperoleh diagram garis yang disebut
poligon frekuensi kumulatif. Tetapi jika titik –titik tadi dihubungkan dengan kurva
yang mulus, maka akan diperoleh kurva frekuensi kumulatif (Ogif /ogive)
Contoh : 40
36
28
21
12
10
4
1
38,5 42,5 46,5 50,5 54,5
Jika diurutkan maka akan lebih mudah menunjukan mediannya seperti gambar 2.5.
kedalaman Dahan Daun diurut naik Daun diurut menurun
2 17 36 63
8 16 123458 854321
17 15 023456678 876654320
(12) 14 002244557789 987755442200
11 13 2555688 8865552
4 12 568 865
1 11 9 9
Gambar 2.5 diagram dahan dan daun (diurutkan) data tabel 1.1
Pada diagram letak median di antara 146 dan 147, karena urutan ke-20 dari skor
terendah adalah 146, sedangkan skor 147 adalah urutan ke-20 dari skor tertinggi,
sehingga median adalah (146 + 147)/2 = 146,5. dipikirkan merupakan skor pada urutan
ke 20 12 . Dalam hal lain diagram ini dapat digunakan bukan dengan angka, tetapi juga
dengan memberi keterangan.
Desil adalah data yang telah diurutkan dibagi menjadi sepuluh bagian yang
samam batas-batas pembagiannya disebut dengan D1 , D2 , D3 ,..... D9
Persentil adalah data yang telah diurutkan dibagi menjadi seratus bagian yang
bsama, batas-batas pembagiannya disebut dengan P1 , P2 , P3 ,.....
Misalkan data yang telah diurutkan adalah 5 8 9 15 20 23 23 24. Data urutan ke-5
atau data ke-5 nilainya adalah 20, data ke-3 adalah 9, sedangkan data ke- 3 12 adalah
diantara data ketiga dengan data keempat sehingga ukurannya adalah nilai tengah
antara kedua bilangan itu yaitu 12, data ke 5 23 adalah 20 2 3 (23 20) 22. Jadi, untuk
kuartil pertama dapat dicari seolah dibatasi dari mula data ke setengah hingga data yang
1 1
kedelapan setengah sehingga jarak banyak kelas adalah 8 9 dan karena itu
2 2
1
letak data perempatan pertama adalah urutan ke 2 . Maka perempatan pertama adalah
4
1 1
8 yakni dari 8 (9 8) .
4 4
i i i
T.2.1 Letak K i ( N 1), Letak Di ( N 1) dan Letak Pi ( N 1)
4 10 100
Contoh 2.7
Pada data dikelompokkan perempatan pertama langsung diperkirakan pada
urutan ke- 1 4 N (bedakan dengan data tanpa dikelompokan), misalnya pada tabel 1.2
perempatan pertama adalah data ke- 1 4 . 40 10 dan terletak pada kelas ke-3.
Panjang cm f fk
118-126 3 3
127-135 5 8
Kelas K1 136-144 9 17
145-153 10 27
Frekuensi kumulatif di bawah kelas K1 , dengan skor dicapai 135,5. Untuk urut 10
diperlukan 2
9 bagian dari kelas K1 yaitu jarak 2
9 .9 =2 lagi dari 135,5. Maka K1 =
137,5.
D7 adalah urutan ke 7
10 . 40 28, berada pada kelas ke-5, skor 154-162,
sedangkan sampai urutan ke-27 (frekuensi kumulatif dibawah kelas D7 ) telah mencapai
153,5. D7 berjarak 1
7 (9) = 1,286 dari 153,5, maka D7 = 135,5 + 1,286 =136,786.
Secara umum dapat dirumuskan
1
N f k Med
Med BB Med
2
p
f Med
i
4 N f kK
K i BB K i i
p
f Ki
i
10 N f kD
Di BB Di i
p
f Di
i
N f k Pi
Pi BB Pi
100
p
f Pi
Rataan selisih data dengan rerata disebut rataan simpangan maksudnya rataan
besarnya simpangan data dari rataannya dirumuskan:
n
x i x
D.2.2 d i 1
RAk = k3 – k1
Keterangan :
Rak = rentang
K3 = kuartil ketiga
k1 = kuartil pertama
Simpangan kuartil atau deviasi kuartil atau disebut pula rentang semi antar
kuartil, harganya setengah dari rentang antar kuartil
Ket :
BB = Batas bawah
P = panjang kelas
S1 = frekuensi kelas inverval yang memuat modus – frekuensi kelas interval
sebelum modus
S2 = frekuensi kelas interval yang memuat modus – frekuensi kelas sesudah modus
Lembar Soal
1. Staf Kementerian Kesehatan melakukan pengukuran tinggi badan siswa-siswi
SMA di Bandung untuk suatu penelitian. Populasi penelitian tersebut adalah
2. Tulislah contoh dari data primer dan sekunder
3. Tulislah contoh dari data distrit da data kontinue
4. Tulislah perbedaa statistika deskriptif dan statistika inferesial
5.