Anda di halaman 1dari 3

Allah Akan Memeluk Mimpi-Mimpi Kita, Muda Anjuk Ladang

By Avita Nurul H, 19 Oktober 2014

Udara kota angin yang semakin dingin dan semakin gelapnya langit, menandakan inilah
waktu kita. Ya, waktu kita tepatnya jam 5 sore di rumah penggagas Muda Anjuk Ladang, mas
Arif Setiyono untuk menjalani masa orientasi para pendaki, namun sayangnya kami belum bisa
bertemu beliau secara langsung selama kegiatan ini. Awalnya gimana ya perasaan saat awal
datang? Hmm, rightfully proud bangetlah. Saya merasa beruntung sekali dipertemukan oleh
orang-orang yang hebat. Sampai disana saya bertemu dengan para pendamping. Bercerita
tentang SNMPTN dan SBMPTN besama mbak Bella, mbak Evi dan mas Abimanyu, kita harus
yakin dengan pilihan yang kita ambil di SNMPTN, dan jangan remehkan pilihan ke dua dan
ketiga. Karena, bisa saja jika pilihan pertama meleset, kita bisa diterima dipilihan ke dua atau ke
tiga. Begitu juga dengan SBMPTN, jangan terlalu mematokan passing grade, karena kompetitor
di massa kita pasti tidak sama dengan tahun lalu, yang jadi acuan passing grade. Oleh karena itu
yang penting kita mengambil jurusan kuliah sesuai dengan minat dan bakat kita untuk
menggapai impian kita.
Ngobrol soal impian, ini nih sesi malam kemarin yang top markotop dah pokok. Tepatnya
jam setengah 9 malam sampai jam 10. Mas sony, begitulah kami memanggil beliau dengan
akrab. Beliau adalah sekum Himatekla FTK ITS 2011-2012, Menteri Ristek BEM ITS 2012-
2013, dan salah satu mahasiswa yang mendapatkan beasiswa ke jepang. Di dalam sharing ini,
mas sony memberikan berbagai macam ilmu yang dapat kami ambil tentang "Impian", kata
sederhana tapi memberi imbas yang sangat dahsyat. Inspirasi-kontribusi-motivasi sangatlah
berkaitan, memiliki inspirasi sangatlah useless kalau tidak diimplementasikan di kalangan
masyarakat, maka sangatlah dibutuhkan motivasi untuk memupuk impian kita. Pada saat itu,
beliau mengatakan "Dare to be different" dan saya setuju sekali dengan beliau. Kalau kita tidak
bisa menjadi yang pertama jadilah orang yang utama, jika tidak bisa menjadi orang yang utama
jadilah orang yang berbeda. Seperti halnya jika orang lain untuk menggapai impiannya dengan
jalan A yang sering dilakukan oleh orang-orang lain, kita bisa mengambil jalan B yang berbeda.
Saat itu juga beliau mengajarkan kami merancang hidup di masa depan dengan membuat target
tahun 2014, 2015, 2016, 2020, 2030, 2045. Saat itu kami menulis berbagai macam impian kami
pada tahun itu, sampai impian yang paling puncak pada umur 55 tahun (tahun 2045). Saat saya
membacakan impian saya, terbesit "ini tidak terlalu tinggikan?", tapi pertanyaan itu saya simpan
dulu karena kami harus menseleksi rutinitas tiap hari yang sekiranya tidak mendukung impian
yang kami tulis tadi. Sehabis itu, kamipun menghitung tiap rutinitas yang kami lakukan yang di
convert ke menit. Saat itu saya menghitung rutinitas saya 96% , jika 100% dikurangi 96%, selisih
4%. Mas sony menjelaskan, ternyata untuk mencapai impian kita, maksimal waktu senggang
yang kita punya itu maksimal 3%. Setelah itu pertanyaan yang merundung perasaan saya tadi
telah di jawab oleh mas sony. "Ternyata memang tidak ada impian yang terlalu tinggi, tapi
usaha yang kurang". Ya, kalimat itu benar-benar menggugah jiwa saya untuk terus melakukan
kegiatan yang produktif. Semakin angin malam yang berhembus membawa kita ke suasana akhir
penghunjung acara dengan mas sony, terakhir beliau sharing tentang 3R. Apakah 3R tersebut?
3R adalah respect of time, respect of people dan respect of system. Respect of time? Contohnya
seperti yang sebelumnya kami lakukan untuk menghitung rutinitas kami, karena waktu itu sangat
berharga jadi tidak patut sekali jika waktu yang kita lalui hanyalah terbuang sia-sia hanya untuk
bermalasan. So, jadikan waktu itu gold! Kalau respect of people, dengan berhubungan baik pada
orang lain pasti sangatlah berpengaruh bagi kita dalam menggapai impian, iyakan? Kalau orang
lain mendo'akan kita yang baik pasti kita akan mendapatkan yang baik. Nah kalau respect of
system, ini bukanlah kita harus patuh 100% dengan peraturan, tapi kita "Tahu" tetang peraturan,
dengan bagaimana kita melaksanakannya berbeda dengan orang lain. Nah, balik lagikan ke
"Dare to be different". Karena sudah semakin larut malam, tepatnya jam 10 malam sharing
kitapun berakhir, meskipun kami sebenarnya masih banyak pertanyaan yang ingin disampaikan,
kami tunda dulu karena toh besok pagi juga masih bertemu dengan beliau. Hehe
Keesokan harinya, setelah kami mengikuti sholat subuh berjamaah, kamipun bersiap
untuk berolahraga pagi (Cie, olahraga pagi, padahal biasanya enggak pernah). Para pendakipun
lari-lari kecil bersama para pendamping, yaitu mas Alif, mas Tri, mas Abimanyu dan juga mas
Sony yang masih di Nganjuk. Udara pagipun yang berdifusi dengan embun pagi sangat segar
menyapu wajah-wajah ceria kami. Sampai di alun-alunpun, seperti biasa kami berfoto-foto -_- .
Padahal memang dasarnya semua suka narsis kali ya? Tak hanya berfoto-foto saja, kamipun
berjalan mengitari sambil mengamati orang-orang yang basketan, lari pagi, lompat tali, bermain-
main bahkan volley. Awal melihat orang bermain volley pengen banget ikut gabung, berjalannya
waktu saya mulai memberanikan diri buat ikut ( PeDe banget, padahal cumanya bisa service
aja :| ) kenal aja enggak, tapi ya sok-sok kenallah ya...
Seusai berolahraga ria, kamipun bersiap-siap untuk meneruskan kegiaatan selanjutnya,
kali ini kami ditemani oleh mas Aby yang membahas tentang keorganisasian. Kita diberi
semacam study kasus. Dengan permasalahan, bagaimana cara masing-masing dari kita
mempertahankan 250 anggota organisasi agar tetap sejalur dengan visi-misi organisasi tersebut.
Satu per satu teman-teman sudah menjawab berdasarkan gagasan-gagasan dan tentunya style
mereka. Nah, pas banget saya bagian terakhir jawab, bingung sekali mau jawab gimana karena
apa yang saya catat ternyata sudah disampaikan teman-teman sebelumnya. Tapi eits, tidak
berhenti disitu saja. Sambil berfikir keras dan berkonsentrasi saya mencoba mencari celah dari
jawaban teman-teman. Ya pada saat itu saya baru bisa menambahkan jawaban teman-teman
sebelumnya dengan tambahan strategi. Menurut saya, ketika 10% dari seluruh anggota akan
menjadi pengurus inti, selebihnya akan dikelompokkan dengan anggota kurang lebih 10 orang
(1 orang adalah yang inti), agar saling nyaman pembagian kelompok tersebut didasarkan pada
bagaimana sifat orang tersebut, dengan tersebut peluang anggota yang kres dengan sesama
anggota kelompok akan lebih sedikit. Karena terbatasnya watu, kami belum bisa menyelesaikan
diskusi dengan satu pertanyaan yang akhirnya dijadikan PR dan akan di sampaikan saat bertemu
mas Abi yang akan datang.
Saat yang sama mas Alif telah mempersiapkan laptopnya untuk melanjutkan kegiatan
yang telah dipersiapkan. Awalnya saya kira mas Alif akan mengisi materi yang bertemakan lagi,
ternyata tidak. Ini lebih surprise , karena apa. Karena powerpoint kali ini ternyata berisikan foto-
foto orang yang keren-keren dan hebat. Mereka bersedia untuk memberikan salam kepada kami
dengan sangat istimewa dari kejauhan, terimakasih kakak-kakakku ^_^. Setelah itu kami
diperlihatkan tentang program-program dari muda anjuk ladang sendiri, sempat juga ditayangkan
nominal dari para donatur dan jadwal pendamping tiap mingguannya. Dengan seperti itu kami
bisa benar-benar bertanggungjawab atas beasiswa yang kami dapatkan.
Seusai mas Alif menjelaskan tentang program Muda Anjuk Ladang, telah datanglah
sesosok lelaki yang telah hadir bersama mas Tri, ternyata beliau adalah pemateri kami
selanjutnya, mas Ari namanya. Beliau adalah mantan presiden BEM ITS. Beliau mengawali
materi kami dengan bercerita yang beralur sangat sinkron. Yang ternyata itu adalah cerita beliau
sendiri yang seakan-akan di ibaratkan orang lain. Amanat cerita dari beliau adalah sangat tidak
patut sekali kita sebagai umat manusia tidak mensyukuri apa yang telah Allah berikan kepada
kita dan tidak menjadi orang yang kufur. Manusia hanya bisa berencana, namun Tuhanlah yang
menentukan hasil akhirnya. Karena bisa saja apa yang kita inginkan belum tentu yang terbaik
buat kita dan belum tentu apa yang menurut kita baik, baik juga bagi Allah. Selain itu, kita juga
membincangkan pentingnya sebuah perencanaan masuk kuliah. Namun, hal terpenting ialah
usaha, do'a dan tawakal. Usaha yang kita lakukan harus optimal, karena tidak adal hal yang
kebetulan. Selain perencanaan masuk kuliah, kita juga membahas masalah apa saja yang ada di
nganjuk, tiap anak satu permasalahan. Karena keterbatasan waktu kita tidak bisa membahas satu
per satu. Tapi poin terpenting dari semua pembahasan kita ini "Buat apa sih kita kuliah?" yang
terjawab , kita kuliah seharusnya kembali pada masyarakat. Kita ketahui bahwa 20% APBN
Indonesia di salurkan ke bidang pendidikan, So, kalau sudah lulus kuliah pastinya kita harus
mengabdi kembali ke masyarakat. Dan cerita dari mas Ari yang paling menohok di hati ialah
beliau pernah ngobrol dengan sopir mikrolet, beliau berkata "Sampean kuliah mas? Nak menurut
pikiran sederhanaku indonesia i tiap tahun wes ngelulusne cah kuliah ewunan, tapi Indonesia
kok gung maju-maju yo?" , jadi kita sebagai generasi muda yang berkompeten sudah ditunggu-
tunggu untuk mengubah pergerakan indonesia untuk semakin maju.
Perbincangan yang panjangpun telah kami lalui bersama, 20 jam kami para pendaki telah
bersama-sama melaksanakan orientasi. Tawa, senyuman dan renungan dari pribadi masing-
masing telah terlewati. Saatnya kami merubah pribadi kami menjadi pribadi yang lebih baik dan
lebih baik. Akhir acara seperti biasa, kami berfoto bersama-sama dengan para pendamping dan
mas Ari. Setelah itu kamipun menandatangani kesepakatan beasiswa yang telah dibuat.
Hal yang paling saya kagumi ialah dalam orientasi ini mampu membuat saya lebih
termotivasi untuk menggapai impian saya, termasuk impian membangun Nganjuk menjadi kota
yang sejahtera. Allah akan memeluk mimpi-mimpi kita. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia
ini jika Allah telah meridhoi. Jadi, tuliskan mimpi-mimpi kita, jika hanya di ingat kita bisa saja
terlupa. :) Karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu
sendiri yang mengubahnya.

Anda mungkin juga menyukai