Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TAHUN 2

MARET 2018

Ronald. April, Yovita, Tiara, Paranita

1. Pada pasien nyeri pinggang bawah ( NBP) akut tanpa tanda bahaya ( red flag) dan pemeriksaan tidak dicurigai adanya
sindroma radikuler, maka penatalaksanaan yang paling tepat
A. Foto polos lumbosakral akan member informasi penyebab NBP
B. Menyertakan latihan ( exercise) untuk menguatkan dan meregang otot otot pungggung
C. Menganjurkan tetap aktif beraktifitas dan segera kembali bekerja
D. Menambahkan antidepresan trisiklik untuk mengataasi nyeri
E. Tirah baring seminggu agar memberi kesempatan agar inflamasi berkurang

2. Pada pasien dengan nyeri wajah, pernyataaan mana yang paling benar?
A. Neuralgia glossofaringeal mirip dengan neuralgia trigeminal, tetapi mengenai 2/3 anterior lidah tonsil dan
pharing
B. Giant cell arthritis merupakan vaskulitis yang dapat menyebabkan kebutaan dan tidak mungkin berhubungan
dengan stroke
C. Diseksi arteri karotis segmen servikal paling sering menimbulkan nyeri leher, kepala dan wajah
D. Pasien hanya dengan nyeri wajah jarang terkait dengan sinusitis
E. Neuralgia paska herpes sering mengenai cabang nervus trigeminus V1 dan V2

3. Alat untuk diagnostik yang diperlukan pada kasus diatas (kasus OSA) adalah
A. OSA, STOP bang, ASQL, PSQ, akthi...

4. Faktor resiko OSA  baca stop bang

5. Anti Hipertensi yang baik pada OSA

6. Terapi non farmakologi pada OSA

7. PSG

8. Pernyataan yang benar tentan polio kecuali :


A. Suntikan vaksin

9. Kriteria epilepsi
A. Bangkitan 2x > 24 jam

10. Pernyataan yang benar tentang EEG encefalitis

11. Guna EEG pada encefalitis

12. EEG pada NMDR encefalitis

13. EEG  bangkitan

14. Klinis Delayed sleep phase ....

15. Terapi hormon pada kasus pasien yang tidak bs tidur malam hari dan siang hari mengantuk
A. Melatonin pada malam hari dan chromoterapi pada pagi hari

16. Terapi yang tidak perlu pemeriksaan APTT


A. Levetiracetam

17. Letak pembentukan hormon tidur


A. Pituatitari

18. Manifestasi nyeri pada pasien HIV adalah seperti dibawah ini :
A. Nyeri kepala merupakan kelainan kedua terbanyak yang dikeluhkan oleh pasien HIV

19. Peran Prostaglandin pada nyeri adalah :


A. Menyebabkan sensitisasi nosiseptor perifer

20. Pilih pernyataan yang salah mengenai tramadol :


A. Tidak mempengaruhi serotonin dan norepinephrine

21. Perbedaan epilepsi tahun 1981 dan 1989


A. Sindroma epilepsi

22. Epilepsi ec withdrawal alkohol


A. Kronis

23. Kasus stroke. Pemeriksaan penunjang ?


A. CT scan
24. Pasien parese NVI, VII perifer, hemiparese sindrome
A. Poville

25. Dimanakah letak kelainannya


A. Pons

26. Kriteria IQ mental retardasi ringan


A. 50-75

27. Reaksi paradoxical pada TB


A. Diberikan dexamethason

28. Kasus anak 2 thn kejang disertai demam BB 20 kg, diberikan obat
A. Diazepam 10 mg

29. Laki-laki 65 thn, stroke MIL bilateral NIHSS diberikan obat


A. Aspirin 325 mg

30. Laki-laki 45 tahun, stroke kortikal, < 1/3 hemisfer, NIHSS 13 diberikan obat
A. Rtpa

31. Pada pasien DILI, OAT distop bila


A. Meningitis stadium 1, SGPT meningkat > 10 x UNL, stadium 2 dan 3 meningkat > 20 xUNL

32. Kriteria SIADH kecuali


A. Penurunan volume depletion

33. Komorbid paling sering pada touret syndrome


A. ADHD
34. Hipertrofi gusi, hisutisme efek samping
A. Fenitoin

35. Gangguan lobus parietals hemisfer dominan akan memberikan gejala ini, kecuali :
A. Anosognosia

36. Gangguan sensibilitas yang menonjol pada subacute combined degeneration adalah:
A. Gangguan propioseptif

37. Gangguan medula spinalis yang berhubungan dengan penyakit anemia pernisiosa adalah
A. Posterolateral sklerosis

38. Gejala-gejala nyeri kepala klaster adalah, kecuali :


A. Nausea dan vomitus

39. Tanda permulaan pseudotumor orbita adalah


A. Parese CN VI

40. EEG oada atypical absence


A. Gelombang 2 Hz

41. Antibiotik yang menembus sawar otak


A. Khloramfenikol
B. Sefalosporin golongan 3 atau lebih

42. Infeksi oportunistik pada HIV


A. TBC
B. Toksoplasma
C. CMV
D. Pneumocystitis crnaii

43. Vaksin tetanus


A. Diberikan 3x dengan jangka waktu 2 minggu

44. Manuever untuk menngembalikan otolith ke kanalis semisirkularis adalah sebagai berikut
A. Brand daroff manuever
B. Hallpike manuver
C. Semont manuver
D. Epley manuver

45. Diagnosis penyakit parkinson berdasarkan kriteria klinis adalah


A. Terdapat 2 dari 3 gejala cardinal gangguan motorik
B. Terdapat 3 dari 4 gejala utama gangguan motorik
C. Kesalahan diagnosis 25% berdasarkan London brain bank study
46. Yang termausk gejala penyakit parkinson
A. Tremor
B. Rigiditas
C. Akinesia/bradikenesia

47. Patofosiologi penyakit perkinson


A. Degenerasi neuron di substansia nigra pars kompakta yang menghasilkan dopamine
B. Gangguan pada sirkuit motoik thalamokortikal
C. Ketidakseimbangan antara komponen saraf kolinergik dan dopaminergik
D. Ketidakseimbangan antara jalur langsung dan jalur tidak langsung dalam sirkuit motorik
striatopallidothalamokortikal

48. Infeksi SSP pada parasit umumnyaa disebbabkan


A. Malaria
B. Toxoplasma
C. Cystisercus
D. Amuba

49. Kejang pada menignitis serosa ec TB pada stadium awal disebabkan oleh :
A. oedem

50. Gangguan / penyakit N.Trigeminus (V) tersering berupa :


A. Hemifasial spasm
B. Bell’s palsy
C. Neuralgia
D. Tic’s facialis
E. Sindroma Horner

51. Efek samping carbamazepine :


A. Peningkatan berat badan
B. Anemia
C. Steven johson syndrome
D. NET

52. Jika pemberian fenitoin harus dikombinasikan sebaiknya dengan


A. Asam falproat
B. Fenobarbital

53. Gambarn eeg yang khas pada JME


A. Polispike menyeluruh

54. OAE yang disekresikan lewat ginjal


A. Levetirazcetam
B. Lamotrigine

55. OAE yang tidak diinduksi encim p450 diliver adalah


A. Levetriacetam

56. Gambaran EEG pada metabolik encefalopaty :


A. Perlambatan menyeluruh

57. Selaput otak yang disebut leptomening adalah :


A. Piamater dan arakhnoid
B. Duramater dan piamater
C. Arakhnoid dan duramater
D. Duramater saja
E. Arakhnoid saja

58. Apakah faktor resiko terjadinya sindroma terowongan karpal


A. Usia dekade 2-3
B. Banyak bekerja dengan memutar mutar bahu
C. Obesitas
D. Jenis kelamin pria
E. Hipertensi
59. Anak laki-laki mengeluhkan ke 4 anggota gerak dan baal pada ujung tungkai lengan, sejak 6 hari yll. Sebelumnya flu 3
hari demam dan bab bak baik. Kemgungkinan diagnosa
A. Polineuropati akut

60. Pada INO (Internuclear Opthalmoplegia) dextra


1. Parese m. Rectus medialis dextra
2. Parese m. Levator palpebra dextra
3. Abduktor nistagmus m rectus lateralis sinistra
4. Parese Nucleus Edinger westphal dextra

61. Tanda Gun pupil terdapat pada


1. Neuritis retrobulber
2. Pseudo tumor orbita
3. Neuritis orbita
4. Sindroma anton

62. Tanda anopia sebelah bisa terdapat pada


1. Kelainan di Chiasma optikus
2. kelainan di Radiatio Optica
3. Kelainan di Tractus opticus
4. kelainan di Nervus Opticus

63. Tanda kelainan di sentral inti N Oculomotorius


1. Adanya ptosis bilateral
2. Adanya parese m rectus inferior ipsilateral
3. Adanya parese m rectus superior kontralateral
4. Adanya parese m, rectus medialis bilateral

64. Sebagai tanda pasti neuritis retrobulber, dilakukan pemeriksaan


1. Funduskopi
2. Reflex cahaya
3. Pemeriksaan helter
4. Gesture phenomen

65. Gejala gangguan motorik pada lesi daerah medula oblongata adalah sebagai berikut:
1. Hemiplegia ipsilateral lesi
2. Hemiplegia kontralateral lesi
3. Kelumpuhan NXII tipe sentral ,kontalateral lesi
4. Kelumpuhan NXII tipe perifer, ipsilateral lesi

66. Pada stroke infark ulang, sebelumnya sudah mendapat anti platelet golongan ASA, maka sekarang dapat diberikan:
1. Clopidogreal saja
2. ASA + clopidogrel
3. ASA +Dipiridamol
4. Trifusal

67. Pemberian ASA ( antiplatelet) pertama pada stroke infark


1. 75 mg sehari sekali
2. 81 mg sehari sekali
3. 160 mg sehari sekali
4. 325 mg sehari sekali selama 2 hari

68. Indikasi pemeriksaan RNS


1. Melihat respons motorik terhadapt stimulus repetitif
2. Pemeriksaan Miasthenia Grafis
3. Pemeriksaan menggunakan stimulasi degan kecepatan lambat
4. Pemeriksaan penyakit Lambert Eaton

69. Macam macam pemeriksaan Evoked potensial?


1. Visual
2. Auditory
3. Somatosensorik
4. Autonom

70. Aktifasi pada nosiseptor akan menyebabkan dilepaskannya substansi P. Efek dari substansi P adalah:
1. Vasodilatasi
2. Vasokonstriksi
3. Aktivasi sel mast
4. Permiabilitas kapiler menurun

71. Tanda adanya miokarditis pada pasien tetanus adalah ditemukannya gambaran EKG berupa:
1. Pada laki-laki QTC interval >0.45
2. Ditemukan adanya gambaran T tall
3. Ditemukan gambaran gelombang U
4. Pada wanita QTC interval >0.45

72. Pada visual vertigo bisa terdapat


1. Nistagmus
2. Muntah muntah
3. Timbul gangguan otonom
4. Gangguan keseimbangan

73. Nistagmus pada stroke vertebrobasiler


1. Diprovokasi oleh gerak kepala
2. Amplitudo kecil
3. Periode laten lama
4. Tidak ada periode fatique

74. Pada isolated vertigo


1. Terdapat tinitus
2. Muntah muntah hebat
3. Terdapat gejala otonom
4. Tidak ada defisit neurologis

75. Untuk mempercepat adaptasi terhadap vertigo dilakukan


1. Brandorf manuver
2. Obat anti vertigo diberikan pada fase akut saja
3. Jangan diberikan obat yang berefek sedasi
4. Appley maneuver

76. Nistagmus pada Benign Paroxysmal Positional Vertigo


1. Berlangsung singkat
2. Amplitudo kecil
3. Bisa disertai gejala otonom
4. Tidak ditemukan periode laten

77. Diagnosa penyakit Parkinson berdasarkan kriteria klinis adalah sebagai berikut:
1. Terdapat 2 dari 3 gejala kardinal gangguan motorik
2. Terdapat 3 dari 4 gejala utama gangguan motorik
3. Kesalahan diagnosa 25% berdasarkan London Brain Bank Study
4. Semua salah

78. Titubasi adalah suatu keadaan pada lesi serebellum bagian tengah dimana :
1. Cerebellum bag tgh
2. Intention tremor
3. Gerakan ritmis pd kepala
4.

79. Terapi pasien CTS :


1. Pemasangan bidai
2. Penyuntikan kortikosteroid
3. Operasi
4. Diuretik dan vitamin B6

80. Kasus emergensi saraf perifer :


1. GBS dengan ascending paralisis
2. ALS dengan kelumpuhan saraf bulbar
3. Myastenia krisis
4. Myopati dengan atrofi otot proximal

81. Indikasi penggunaan EEG


1. Pasien dengan “bangkitan”
2. Evaluasi efek serebral akibat penyakit sistemik
3. Menilai gangguan tidur
4. Monitor aktifitas serebral pada pasien dalam anesthesia umum

82. EEG dapat membantu klinisi


1. Menentukan tipe bangkitan
2. Mendiagnosis narkolepsi
3. Menentukan sindroma epilepsi
4. Menentukan etiologi epilepsi

83. Guna EEG pada epilesi


1. Menegakan diagnosis epilepsi
2. Klasifikasi bangkitan
3. Klasifikasi sindroma epilepsi
4. Melokalisir fokus epilepsi

84. Pemeriksaan NCS dapat membantu klinisi


1. Menentukan diagnosis polineuropati
2. Membedakan polineuropati dan mononeuropati multipleks
3. Menentukan diagnosis mononeuropati multipleks
4. Menentukan tipe kelainan patologis saraf tepi

85. Pemeriksaan NCS dapat digunakan untuk memeriksa


1. Saraf sensorik
2. Saraf autonom
3. Saraf motorik
4. “Neuromuscular junction”
86. Pelancong tertabrak kelelawar hingga luka.kemungkinan terkena?
a. Rabies
b. Cacar air

87. Guna EEG kecuali


a. Menegakan diagnosis epilepsi
b. Klasifikasi bangkitan berdasarkan ILAE 1981
c. Klasifikasi Sindroma epilepsi berdasarkan ILAE 1989
d. Lokalisir fokus epilepsi
e. Efektifitas terapi

88. EEG mioklonik


a. Polyspike
b.
c.
d.
e.

89. Katamenial epilepsi kecuali


a. Haid
b. 5% epilepsi
c. Gangguan hormonal
d. Gangguan elektrolit
e. Gangguan cairan

90. Rabies ditularkan melalui


A. Kelelawar ....
B. Gigitan ....

91. Komplikasi MTB

92. Meningitis jamur yang perlu diperhatikan adalah :


A. Semua jawabn benar

93. Status konvulsion > 1 jam terapi selanjutnya

94. Mekanisme kerja asam valproat


A. Ada dua mekanisme dibaca jawaban A dan C klo gk salah benar kk

95. Epilepticus refracter terapi yang tepat

96. Narkolepsi tipe I dapat ditemukan gejala

Anda mungkin juga menyukai