(PPM-1515)
Oleh
Oleh;
DRYANTAMA AZHARI
NPM: 17722015
PENDAHULUAN
Pestisida (sida, cide = racun) sampai kini masih merupakan salah satu cara
utama yang digunakan dalam pengendalian hama. Yang dimaksud hama di sini
tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian
efektif diterapkan terutama jika populasi vektor penyakit sangat tinggi atau untuk
bahaya pada organisme non target. Dampak negatif terhadap organisme non target
pertanian, masih berjumlah sekitar 40% dari angkatan kerja. Banyak wilayah
digesti, saluran pernafasan atau inhalasi dan melalui permukaan kulit yang tidak
berikut ; 75% - 100% katagori normal; 50% - < 75% katagori keracunan ringan;
pestisida, hal ini karena selalu kontak dengan petani penyemprot, tempat
kontaminasi pada air, makanan dan peralatan yang ada di rumah. Keracunan
gambar
BAB II
PESTISIDA
berdasarkan cara kerja, berdasarkan struktur kimianya, asal dan sifat kimia,
antara lain:
a. Akarisida, berasal dari kata akari, yang dalam bahasa Yunani berarti
tungau atau kutu. Akarisida sering juga disebut Mitesida. Fungsinya untuk
b. Algasida, berasal dari kata alga, bahasa latinnya berarti ganggang laut,
c. Alvisida, berasal dari kata avis, bahasa latinnya berarti burung, fungsinya
kakaktua.
d. Bakterisida, Berasal dari katya latin bacterium, atau kata Yunani bakron,
e. Fungsida, berasal dari kata latin fungus, atau kata Yunani spongos yang
artinya jamur, berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan. Dapat bersifat
fungitoksik (membunuh cendawan) atau fungistatik (menekan pertumbuhan
f. Herbisida, berasal dari kata lain herba, artinya tanaman setahun, berfungsi
untuk membunuh gulma. Contohnya Gramoxone, Basta 200 AS, Basfapon 85 SP,
Esteron 45 P
tipis atau lembek, berfungsi untuk membunuh siput. Contohnya Morestan, PLP,
Brestan 60.
i. Nematisida, berasal dari kata latin nematoda, atau bahasa Yunani nema
j. Ovisida, berasal dari kata latin ovum berarti telur, berfungsi untuk
merusak telur.
k. Pedukulisida, berasal dari kata latin pedis, berarti kutu, tuma, berfungsi
l. Piscisida, berasal dari kata Yunani Piscis, berarti ikan, berfungsi untuk
p. Silvisida, berasal dari kata latin silva berarti hutan, berfungsi untuk
q. Larvasida, berasal dari kata Yunani lar, berfungsi membunuh ulat (larva).
a. Racun perut
pestisida. Pestisida yang termasuk golongan ini pada umumnya dipakai untuk
b. Racun kontak
c. Racun gas
Pestisida yang mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap
atau gas. Jenis racun yang disebut juga fumigant ini digunakan terbatas pada
dibagi :
Hidrogen, dan
a. Golongan organochlorin
b. Golongan organofosfat
predator dan serangga parasit, lebih toksik terhadap manusia dari pada
organokhlor.
tetap cepat diturunkan dan dieliminasi namun pestisida ini aman untuk hewan,
Salah satu pernafasan dalam sel hidup melalui proses pengubahan ADP
rendah sampai dengan reaksi proton dengan oksigen dalam sel. Berperan memacu
e. Pyretroid
ester yang disebut pyretrin yang diekstraksi dari bunga dari genus
Chrysanthemum. Jenis pyretroid yang relatif stabil terhadap sinar matahari adalah
stabil terhadap sinar matahari dan sangat beracun bagi serangga adalah : difetrin,
flusitrinate.
f. Fumigan
Fumigan adalah senyawa atau campuran yang menghasilkan gas atau uap
atau asap untuk membunuh serangga , cacing, bakteri, dan tikus. Biasanya
fumigant merupakan cairan atau zat padat yang murah menguap atau
menghasilkan gas yang mengandung halogen yang radikal (Cl, Br, F), misalnya
g. Petroleum
Minyak bumi yang dipakai sebagai insektisida dan miksida. Minyak tanah
h. Antibiotik
digunakan untuk mengendalikan hampir semua jenis hama pada tanaman. Bekerja
secara kontak dan lambung sehingga sangat efektif untuk mengendalikan hama
dengan cepat. Curacron 500EC dapat digunakan untuk membasmi hama antara
lain ; kutu daun, ulat grayak, ulat tanah, lalat buah, jangkrik, penggerek daun,
penggerek batang, penggerek buah dan trhips. Curacron 500EC dengan efek
Spesifikasi :
– Jenis : Insektisida/Akarisida
– Produsen : PT. Syngenta Indonesia
b. Algasida (Dimanin)
c. Alvisida (Avitrol)
d. Bakterisida (PLANTOMYCIN)
PLANTOMYCIN 7WP merupakan Bakterisida sistemik berbentuk bubuk
mengendalikan penyakit busuk batang, busuk buah, busuk akar dan juga penyakit
layu yang disebabkan oleh bakteri. Plantomycin 7WP bisa digunakan untuk
fungisida dan calsium, juga bisa dicampur dengan pupuk dasar maupun pupuk
majemuk
Trendsida 335 WSC adalah fungisida jenis terbaru yang diproduksi oleh
memiliki 7 (tujuh) bahan aktif dan dilengkapi dengan zat pengatur tumbuh atau
ZPT. Trendsida 335 WSC bekerja secara kontak dan sistemik sehingga sangat
efektif untuk mengendalikan berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh virus
dan jamur. Bisa digunakan untuk mengendalikan penyakit pada berbagai jenis
tanaman perkebunan. Trendsida 335 WSC sangat cocok digunakan untuk tanaman
di daerah yang beriklim tropis. Fungisida ini juga memiliki efek translaminar
Spesifikasi :
oxysulfat)
– Jenis : Fungisida
dengan cepat untuk mengendalikan segala jenis gulma pada tanaman pertanian,
perkebunan, dan sayuran. Gramoxone sangat cepat dalam menghentikan
kompetisi gulma, pengendalian gulma sangat luas dan tidak terpengaruh oleh
hujan.
360 g/l dan Triflumuron 120 g/l, yang bersifat racun telur dan racun lambung.
Destello pada bawang merah digunakan untuk mengendalikan hama ulat grayak
terhadap telur dan ulat. Tiodikarb yang bersifat racun telur akan mematikan telur
setelah terjadi kontak langsung dengan telur. Telur tidak akan menetas jika
terkena residu, dan larva yang baru menetas akan mati bila makan bagian telur
larva dalam pergantian kulit/instar sehingga ulat akan mati. Triflumuron tidak
bersifat kontak dan knock down, jadi perlu waktu untuk larva makan hingga ganti
kulit. Kematian larva memakan waktu sekitar tiga hari, tetapi selama proses
tersebut larva tidak aktif makan. Triflumuron bersifat lifofilik yang mudah diserap
Destello tidak memiliki knock down effect, untuk aplikasi pada stadia larva
1,5 ml/l + Buldok 1,5 ml/l dengan interval tiga hari atau sesuai kondisi tanaman,
Pencampuran dengan insektisida bahan aktif berbeda juga sebagai salah satu cara
i. Nematisida (Furadan)
FURADAN 3GR mempunyai bentuk Granule (G/GR) atau kita sering
ditaburkan atau bisa dicampur saat dilakukan pemupukan. Hampir semua jenis
hama dan nematoda baik itu dari jenis tanaman pangan, tanaman palawija, hias
FURADAN 3GR mempunyai cara kerja dengan cara diserap oleh tanaman
air. ketika hama memakan bagian dari tanaman tersebut, zat yang sudah diserap
tanaman tadi akan masuk kedalam sistem pencernaan dan akan membunuh hama
dikendalikan oleh furadan adalah Penggerek batang padi, ulat dan kutu daun.
merupakan racun antikoagulan berupa umpan padatan siap pakai yang terbuat dari
PENUTUP
4.1 Kesimpulan