Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA

PROGRAM STUDI D-III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FMIPA


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SEDIAAN OBAT TRADISIONAL

PERCOBAAN V
ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT PADA PRODUK JAMU

Disusun Oleh :
Ahmad Shaufi
1701011310002
Kelompok V

PROGRAM STUDI D-III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2019

i
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA
PROGRAM STUDI D-III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FMIPA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

PERCOBAAN V
ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT PADA PRODUK JAMU

Asisten Nilai Laporan Awal Nilai Laporan Akhir

Tanggal Dikumpul : Tanggal Praktikum :


(Hema Novita Rendati) 26 Maret 2019 29 Maret 2019

PROGRAM STUDI D-III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengobatan tradisional yang berkembang di bumi Indonesia merupakan
warisan dari nenek moyang bangsa ini semenjak ratusan tahun lampu. Saat
pengobatan modern ala barat belum masuk ke negara ini, masyarakat Indonesia
telah mengenal berbagai cara menyembuhkan penyakit yang didapat dari informasi
turun-temurun, dari negara-negara Asia Timur dan dari berbagai percobaan
terhadap berbagai macam tanaman yang tumbuh subur di tanah Indonesia.
Pengobatan tradisional Indonesia memang berasal dari Indonesia. Pengobatan
herbal bahkan telah berkembang semenjak abad ke V Masehi. Zaman kerjaan
Hindu dan Budha, pengobatan tradisional Indonesia memiliki peranan penting bagi
pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat (Murtie, 2013).
Perkembangan obat tradisional telah meningkat seiring dengan slogan back
to nature, hal ini dibuktikan oleh semakin banyaknya industri jamu dan farmasi
yang memproduksi obat tradisional. Industri tersebut berlomba-lomba
memproduksi obat tradisional secara modern menggunakan mesin modern. Obat
tradisional menurut Undang-Undang No. 36 tahun 2009 adalah bahan atau ramuan
bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah
digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang
berlaku dimasyarakat (Sidoretno & Rz, 2018).
Penggunaan obat tradisional yang salah adalah saat masyarakat memiliki
ekspektasi bahwa obat tradisional dapat menyembuhkan, sehingga penggunaannya
meningkat. Bagi masyarakat, obat tradisional yang bagus adalah yang memberikan
reaksi cepat terhadap penyakit yang diderita dengan harga yang terjangkau. Obat
tradisional membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memberikan efek kerja
dibandingkan obat kimia. Namun sering kali masyarakat menginginkan obat
tradisional yang berefek “cespleng”. Padahal sebaliknya, jika khasiat obat
tradisional cespleng dalam sekali pakai maka perlu diwaspadai kemungkinan
ditambahkan bahan kimia obat (BKO). Obat tradisional kemasan yang diproses
secara modern juga sering menimbulkan masalah bagi konsumen. Produsen
menambahkan bahan berbahaya atau bahan kimia obat. Walaupun bukan berarti
obat tradisional yang diproses oleh industri rumahan terbebas dari hal ini, tetapi
memang kasus penambahan BKO lebih banyak terjadi pada obat tradisional yang
dikemas secara modern. Oleh karena itu masyarakat harus lebih berhati-hati dalam
memilih obat tradisional, termasuk herbal, baik yang dibuat oleh industri rumah
tangga atau dikemas secara modern (Sidoretno & Rz, 2018).

B. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum pada percobaan ini adalah :
1. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi kemasan obat tradisional.
2. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi penandaan obat tradisional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
(1 PARAGRAF MINIMAL 3 KALIMAT)
(TINJAUAN PUSTAKA MINIMAL 3 LEMBAR)
BAB III
METODE KERJA

A. Alat
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Gelas beker 50 mL dan 100 mL
2. Gelas ukur 50 mL dan 100 mL
3. Kaca arloji
4. pH meter
5. Piknometer
6. Spindel
7. Viscometer brookfield Model LV
(ALFABETIS)

B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Aquadest
2. Larutan buffer
3. Sirup beda merk
(ALFABETIS)

C. Cara Kerja (Skematis)


(SAMAKAN 1 KELOMPOK)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
(ADA TABEL HASIL)

B. Pembahasan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
(SESUAI POIN YANG ASISTEN KASIH)
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.
2.

B. Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA

Kusumaningrum, G. A., M. A. Alamsjah, & E. D. Masithah. 2014. Uji Kadar


Albumin dan Pertumbuhan Ikan Gabus (Channa striata) dengan Kadar
Protein Pakan Komersial yang Berbeda. Jurnal Ilmiah Perikanan dan
Kelautan. 6: 25-31.

Soeharsono, N. 1992. Analisis Sediaan Obat Jilid I. UGM Press, Yogyakarta.

(Referensi minimal 2 jurnal &1 buku (10th terakhir), DISTABILO dan


DILAMPIRKAN)
CATATAN :
1. Cover laporan : kertas A4 atau A4 S warna Putih
2. Literatur minimal 3 (Minimal 2 Jurnal, 1 buku indo),
dilampirkan, dan disitasi (distabilo) bagian yang dikutip. Jika
tidak distabilo nilai lampiran akan berkurang.
3. Apabila mengutip dari jurnal, dilampirkan. Susun jurnal
dengan rapi, jangan ada yang terbalik.
4. Daftar pustaka untuk laporan akhir harus alfabetis (kalau ada
yang ditambahkan lagi waktu menulis lap akhir).
5. Cara kerja di BAB 3 (Skematis) harus sama satu kelompok.
6. Literatur dilampirkan baik laporan awal ataupun laporan
akhir.

LAPORAN AWAL
Dari COVER sampai BAB III + DAPUS dan LAMPIRAN

LAPORAN AKHIR
Laporan Awal (BAB III sudah disesuaikan) + BAB IV + BAB V +
{DAPUS dan LAMPIRAN (jika ada yang ditambahkan)}

Anda mungkin juga menyukai