Berikut ini merupakan zat-zat gizi penting yang harus dipenuhi kebutuhannya oleh ibu
menyusui.
1. Protein
Saat Anda menyusui, Anda masih membutuhkan tambahan asupan protein. Protein
merupakan zat gizi penting yang diperlukan dalam membangun dan memperbaiki berbagai
jaringan dalam tubuh. Protein juga sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan
bayi Anda di awal-awal masa kehidupannya. Untuk Anda sendiri, protein juga banyak
dibutuhkan untuk membantu pemulihan setelah kehamilan dan persalinan. Anda bisa
mendapatkan protein dari daging, ayam, ikan dan seafood, telur, keju, susu, yogurt, dan
sumber protein lainnya.
2. Lemak
Lemak juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda, tubuh
Anda pun membutuhkan lemak. Namun, perlu diingat bahwa sebaiknya konsumsi lemak
dalam bentuk lemak tidak jenuh tunggal atau tidak jenuh ganda, serta batasi konsumsi lemak
jenuh dan lemak trans.
Sumber lemak tidak jenuh, yaitu alpukat, ikan berlemak (seperti ikan salmon), kacang-
kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, dan minyak kanola. Sedangkan, lemak jahat yang harus
Anda hindari bisa bersumber dari makanan yang digoreng dan daging berlemak.
Selain itu, lemak yang ada dalam ikan berlemak juga mengandung turunan lemak, yaitu asam
lemak omega-3. Di mana asam lemak omega-3 ini dapat mendukung pertumbuhan otak bayi.
Anda bisa memeroleh asam lemak omega-3 dari ikan salmon, ikan tuna, ikan herring, ikan
sarden, dan kacang-kacangan (seperti kacang kenari, kanola, dan flaxseed).
6 bulan pertama menyusui: 71-86 gram per hari (kebutuhannya menurun sesuai usia ibu)
6 bulan kedua menyusui: 73-88 gram per hari (kebutuhannya menurun sesuai usia ibu)
3. Zat besi
Kebutuhan zat besi masih tinggi pada ibu menyusui. Zat besi dibutuhkan untuk
mencegah anemia setelah melahirkan. Jika Anda tidak anemia setelah melahirkan dan
menyusui secara eksklusif, biasanya Anda tidak memerlukan suplemen zat besi. Hal ini
karena biasanya Anda tidak mengalami periode menstruasi selama 4-6 bulan pertama setelah
melahirkan, jadi tidak ada zat besi yang hilang melalui darah menstruasi. Sedangkan, ibu
yang mengalami anemia setelah melahirkan biasanya membutuhkan suplemen zat besi.
Anda bisa mencukupi kebutuhan zat besi Anda dari konsumsi daging, ayam, ikan dan
seafood, kuning telur, dan sayuran hijau (seperti bayam dan brokoli).
Kebutuhan (AKG 2013):
4. Kalsium
Tidak hanya saat hamil, kebutuhan tinggi kalsium juga diperlukan saat Anda menyusui.
Kehamilan dan menyusui dapat menyebabkan penurunan massa tulang sementara. Namun,
penurunan massa tulang ini biasanya akan kembali lagi setelah Anda berhenti menyusui.
Jangan khawatir, Anda bisa mencegah penurunan massa tulang ini dengan mengonsumsi
kalsium dalam jumlah yang lebih tinggi selama hamil dan menyusui.
Anda bisa memeroleh kalsium dari susu dan produk susu (seperti keju dan yogurt), serta
sayuran hijau (seperti bayam, brokoli, sawi hijau, daun kale, dan lainnya).
Kebutuhan (AKG 2013): 1200-1300 mg per hari (kebutuhannya menurun sesuai usia)
5. Vitamin C
Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin C daripada saat dirinya masih hamil.
Vitamin C berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan, sehingga sangat diperlukan
oleh ibu dan bayi. Vitamin C penting dalam pertumbuhan tulang, gigi, dan kolagen. Anda
bisa mendapatkan vitamin C dari jeruk, brokoli, kentang, tomat, kiwi, kol, jambu biji,
mangga, dan lainnya.
6. Vitamin E
Vitamin E juga dapat membantu Anda dalam mencegah anemia setelah melahirkan. Vitamin
E juga kaya antioksidan yang dapat melindungi mata dan paru-paru bayi dari berbagai
masalah karena kekurangan oksigen. Selain itu, vitamin E juga berperan dalam menjaga
kesehatan otot, sistem kardiovaskular, dan sistem saraf. Beberapa sumber makanan yang
mengandung vitamin E adalah kacang almond, bayam, asparagus, mangga, alpukat, dan selai
kacang.
7. Kalium
Kalium berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Pada saat
menyusui, Anda membutuhkan lebih banyak cairan karena Anda memproduksi ASI setiap
harinya. Peningkatan kebutuhan cairan ini diikuti dengan peningkatan kebutuhan kalium
untuk membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Selain itu, kalium juga berperan
dalam kerja sistem saraf dan juga kontraksi otot.
Anda sangat mudah dalam menemukan kalium karena terdapat di banyak makanan, seperti
kentang, pisang, jeruk, tomat, bayam, kacang almond, dan lainnya.
Kebutuhan (AKG 2013): 5100 mg per hari
8. Kolin
Kolin sangat penting untuk perkembangan otak bayi Anda. Namun, kolin tidak mudah
ditemukan di dalam banyak makanan. Anda dapat memeroleh kolin dari ayam, hati sapi,
gandum, kembang kol, dan telur, terutama kuning telur. Anda bisa mendapatkan 250 mg
kolin dalam 2 butir telur.
Ya, tidak ketinggalan, ibu menyusui membutuhkan asupan kalori tambahan, bahkan lebih
besar daripada ibu hamil. Jika selama ini Anda mengira bahwa setelah melahirkan Anda
dapat mengurangi asupan kalori Anda, maka Anda salah karena justru Anda harus lebih
banyak makan. Saat menyusui, Anda membutuhkan tambahan kalori karena Anda harus
memproduksi ASI untuk bayi Anda. Sebaiknya, jangan batasi asupan makan Anda. Jangan
khawatir terhadap berat badan Anda, karena pemberian ASI eksklusif sebenarnya
dapat membantu Anda mendapatkan berat badan Anda semula.
6 bulan pertama menyusui: 2480-2580 kkal per hari (kebutuhannya menurun sesuai usia)
6 bulan kedua menyusui: 2550-2650 kkal per hari (kebutuhannya menurun sesuai usia)
Catatan: Kebutuhan kalori ini bisa berbeda antar ibu menyusui, tergantung dari berat badan,
tinggi badan, usia, dan tingkat aktivitas fisik.
Hallo Bunda! mau bilang terimakasih karena Bunda sudah memperhatikan Gizi Seimbang
saat memberikan aku ASI. Soalnya apa yang Bunda makan sangat erat hubungannya dengan
produksi air susu Bunda yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang Ku :)
Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan dan berat badan ideal.9
(Godam, 2011)
Gizi seimbang pada ibu menyusui dapat diartikan bahwa konsumsi makanan ibu
menyusui harus memenuhi kebutuhan untuk dirinya sendiri dan untuk pertumbuhan
serta pekembangan bayinya.9
Gizi seimbang pada saat menyusui merupakan seuatu yang penting bagi ibu menyusui
karena sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, Oleh karena
itu, pemenuhan gizi yang baik bagi ibu menyusui akan berpengauh terhadap
status gizi ibu menyusui dan juga tumbuh kembang bayinya.13
Komponen-komponen di dalam ASI diambil dari tubuh ibu sehingga harus digantikan
oleh makan makanan yang cukup pada ibu menyusui tersebut. Oleh karena itu, ibu
menyusui membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan
keadaan tidak menyusui dan masa kehamilan, tetapi konsumsi pangannya
tetap harus beranekaragam dan jumlah serta poposinya sesuai. 9
1. Untuk melakukan aktivitas.
2. Melakukan berbagai proses di dalam tubuh.
3. Mengembalikan alat-alat kandungan ke keadaan sebelum hamil.
4. Sebagai cadangan dalam tubuh.
5. Sangat erat kaitannya dengan produksi ASI yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi.
Jika ibu berhasil memenuhi gizi seimbang saat menyusui, maka pertumbuhan bayi juga
akan berhasil dan tubuh ibu bisa menjadi sehat dan kuat serta kualitas dan kuantitas
produksi ASI menjadi baik2
Sehingga total kebutuhan energi selama menyusui akan meningkat menjadi 2400 kkal
per hari yang akan digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu
sendiri8 yang dalam pelaksanaannya dapat dibagi menjadi 6 kali makan (3x makan
utama dan 3x makan selingan) sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang yang
dianjukan.9
Tips!
Untuk mengathui terpenuhinya energi dengan cara menimbang berat badan. Bila terjadi
penurunan >0,9 kg per minggu setelah 3 minggu pertama menyusui berarti kebutuhan kalori
tidak tercukupi sehingga akan mengganggu produksi ASI
Kebutuhan zat gizi lain juga akan meningkat selama menyusui, yaitu:
1. Karbohidrat
Saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan ibu meningkat sebesar 65 gr per hari atau setara
dengan 1 ½ porsi nasi.8
2. Protein
Sangat diperlukan untuk peningkatan produksi air susu. Ibu menyusui membutuhkan
tambahan protein 17 gr atau setara dengan 1 porsi daging (35 gr) dan 1 porsi tempe (50gr).
3. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga dan berperan dalam produksi ASI serta pembawa
vitamin larut lemak dalam ASI. Kebutuhan minyak dalam tumpeng gizi seimbang sebanyak 4
porsi atau setara dengan 4 sendok the minyak (20 gr). Lemak yang dipelukan untuk ibu
menyusui yaitu lemak tak jenuh ganda seperti omega-3 dan omega-6.8
Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin & mineral dari ibu hamil.8 Kadar
vitamin dalam ASI sangat dipengaruhi oleh vitamin yang dimakan ibu, jadi
suplementasi vitamin pada ibu akan menaikkan kadar vitamin ASI.
Vitamin yang penting dalam masa menyusui adalah vitamin B1, B6, B2, B12, vitamin
A, yodium & selenium. Jumlah kebutuhan vitamin & mineral adalah 3 porsi sehari
dari sayuran dan buah-buahan.
5. Cairan
Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air susu dengan
cepat. Dianjurkan minum 2-3 liter air per hari atau lebih dari 8 gelas air sehari
(12-13 gelas sehari). Terutama saat udara panas, banyak berkeringat dan demam
sangat dianjurkan untuk minum >8 gelas sehari.7,9,10
Waktu minum yang paling baik adalah pada saat bayi sedang menyusui atau
sebelumnya, sehingga cairan yang diminum bayi dapat diganti.10 Kebutuhan cairan
dapat diperoleh dari air putih, susu, jus buah-buahan dan air yang tersedia di
dalam makanan.7,8
Menurut Kemenkes RI (2014) dan Kemenkes RI (2011), kandungan makanan bergizi dapat
diperoleh dari:
1. Karbohidrat
Nasi, ubi, kentang, singkong, bihun, mie, roti, makaroni dan jagung
2. Protein Hewani
3. Protein Nabati
4. Lemak
Omega 3 : ikan salmon, tuna, kakap, tongkol, lemuru, tenggiri, sarden dan cakalang
DHA merupakan asam lemak omega 3 yang penting dan dibutuhkan oleh bayi untuk
perkembangan otak. Anda dapat memperkaya DHA dalam ASI dengan mengonsumsi ikan
2-3 kali per minggu.
Menurut Atikah & Erna (2011) dan Dewi dkk (2013), agar tetap dapat menjaga
kualitas, terdapat beberapa hal yang perlu dihindari oleh ibu menyusui diantaranya
adalah :
KAFEIN ??
Kafein yang terdapat dalam kopi dan teh yang dikonsumsi ibu akan masuk ke dalam
ASI sehingga akan berpengaruh tidak baik terhadap bayi karena metabolism bayi
yang belum siap untuk mencerna kafein. Konsumsi kafein pada ibu menyusui juga
berhubungan dengan rendahnya pasokan ASI.9 Selain itu, ibu menyusui yang
mengkonsumi kafein lebih dari batas yang dianjurkan memiliki kandungan zat besi
dalam ASI-nya 30% lebih rendah daripada ibu menyusui yang tidak minum kafein.9
Namun, bila dikonsumsi masih dalam batas, kafein yang terdapat didalam teh dan
kopi akan dilewatkan ke dalam ASI dan kebanyakan bayi tidak terganggu oleh itu.
Jika bayi Anda tidak tidur dengan baik atau mudah marah, Anda mungkin bisa
mulai membatasi atau menghindari kafein. Bayi yang baru lahir mungkin lebih
sensitif terhadap kafein dibanding bayi yang lebih tua.4
Ibu menyusui sering kekurangan energi karena kebutuhan ibu menyusui yang meningkat
tidak diimbangi dengan pola makan ber-Gizi Seimbang
Dampak kekurangan gizi bagi ibu menyusui akan mempengaruhi ibu serta bayinya,
antara lain:
1. Pada bayi
2. Pada ibu
10. Sari, M.D. 2011. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan Praktek Swasta tentang
Inisiasi Menyusui Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan
Tanjung Morawa. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24121/4/Chapter%20II.pdf
11. Simanjutak, D.H dan Sudaryati, E. 2005. Gizi pada Ibu Hamil dan Menyusui. Hasil
Penelitian. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
12. Triyani, E. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Gizi Ibu Menyusui di RB
Sukoasih Sukoharjo. Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada.
13. Dewi, A.B.F.K., Pujiastuti, N., Fajar, I. 2013. Ilmu Gizi untuk Praktisi Kesehatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 30-35.
14. Septianingsih, D. 2009. Status Gizi Ibu Menyusui dan Faktor-Faktor yang
Berhubungan di Jakarta Barat tahun 2009. Skripsi. Jakarta : Pendidikan Dokter
Umum Universitas Indonesia
ASI eksklusif diberikan sejak bayi lahir ke dunia hingga berusia enam bulan. Selama
periode tersebut, disarankan untuk hanya memberi Si Kecil ASI, tanpa tambahan
asupan apa pun. Sebab, ada banyak manfaat ASI eksklusif yang bisa didapatkan oleh
bayi.
Tidak ada asupan yang lebih baik untuk bayi selain ASI. Air susu yang diproduksi secara
alami oleh tubuh ini memiliki kandungan nutrisi yang penting bagi tumbuh kembang bayi,
seperti vitamin, protein, karbohidrat, dan lemak. Komposisinya pun lebih mudah dicerna
ketimbang susu formula.
NUTRISI IBU MENYUSUI
1. Buatlah setiap gigitan berarti Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu
yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.
2. Semua kalori tidak diciptakan setara. Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai
dengan kebutuhan.
3. Jika anda kelaparan, maka bayi juga. Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena
dapat memperpendek umur dan daya hidup.
4. Jadilah ahli efesiensi. Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting
sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi.
5. Karbohidrat adalah isu komplek. Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral,
sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup.
6. Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah. Kalori yang berasal dari
gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi.
7. Makanlah makanan yang alami. Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya
sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu.
8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat
untuk kesehatan keluarga. Jangan minum minuman beralkohol, obat-obatan, kopi atau
merokok. Hal tersebut akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan gangguan
pada ibu dan bayi.
a. Kalori
Kebutuhan kalori pada masa menyusui jauh lebih besar dibandingkan pada waktu
hamil. Pada umumnya wanita menyusui memerlukan tambahan 500 kalori diatas kebutuhan
hariannya. Kebutuhan ini akan jauh lebih banyak lagi apabila anda menyusui bayi kembar
Sekalipun tubuh anda menyimpan banyak lemak pada waktu hamil, simpanan tersebut tidak
akan mencukupi seluruh kebutuhan kalori. Sisanya harus didapatkan dari makanan.
Bila menyusui selama 3 bulan, atau berat anda dibawah berat badan ideal, maka asupan kalori
harus lebih banyak lagi.
b. Protein
Wanita hamil membutuhkan protein 30 - 40% lebih banyak dari kebutuhan normal.
Untuk memenuhi kebutuhan selama menyusui, setiap hari anda harus mengkonsumsi 65 g
protein selama 6 bulan pertama dilanjutkan 62 g selama 6 bulan kedua. Beberapa
penyelidikan menyebutkan kebutuhan protein selama menyusui bahkan lebih besar dari
angka-angka tadi.
Apabila anda kurang mengkonsumsi protein maka produksi air susu pun akan berkurang.
Cadangan protein dalam tubuh anda juga akan berkurang.
Bahan makanan sebagai sumber protein kualitas tinggi adalah ikan dan seafood, unggas,
daging sapi, daging domba, daging babi, hati, dan telur. Sumber lain adalah semua jenis
kacang dan serealia. Susu dan produk olahannya seperti keju dan yogurt juga kaya protein.
Anda bisa juga mempertimbangkan mengganti susu sapi segar dengan minuman bergizi
seimbang, S-26 MAMA misalnya. Selain memberikan 9.5 g protein per sajian, S-26 MAMA
juga diperkaya dengan vitamin dan mineral lengkap.
c. DHA
Asam lemak dokosahexsaenoat (DHA) amat penting bagi perkembangan daya lihat
dan mental bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan DHA dalam air susu
ibu. Para ahli riset telah menemukan hubungan erat antara kandungan DHA dalam ASI
dengan daya lihat bayi.
Para ahli menganjurkan asupan DHA bagi wanita hamil sebesar 300 mg perhari.
Telur, otak, hati, dan ikan adalah bahan-bahan makanan kaya DHA. Beberapa minuman yang
diformulasikan secara khusus, seperti S-26 MAMA misalnya, telah diperkaya dengan DHA.
e. Vitamin A
Vitamin A sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata. Sekalipun
pada waktu lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, ASI tetap menjadi sumber penting dari
vitamin A dan karoten (zat gizi yang banyak terdapat secara alami dalam buah-buahan dan
sayur-sayuran). Penyelidikian menunjukkan bahwa karoten dapat membantu meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
Wanita menyusui berusia 19 tahun keatas dianjurkan mengkonsumsi 1,300 mcg vitamin A
per hari.
Hati, telur, dan keju merupakan sumber-sumber vitamin A yang baik. Vitamin A juga
terdapat dalam beta-karoten serta karotenoid lainnya.
Berdasarkan manfaat-manfaat ini, mungkin anda ingin menggunakan suplemen nutrisi yang
mengandung beta-karoten dan karotenoid lain sebagai sumber vitamin A. S-26
MAMAdiperkaya dengan karoteniod alami. MATERNA diperkaya dengan beta-karoten.
f. Vitamin B6
Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf. Oleh
karena kebutuhan protein meningkat selama menyusui, anda memerlukan lebih banyak
vitamin B6.
Asupan vitamin B6 sebesar 2.0 mg per hari dianjurkan bagi wanita menyusui.
Daging, hati, padi-padian, kacang polong, dan kentang adalah sumber-sumber vitamin
B6yang baik.
g. Vitamin D
Vitamin D membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang. Selain itu vitamin D
juga diperlukan untuk penyerapan kalsium.
Walaupun kebutuhan vitamin D sama seperti biasa, asupan yang cukup tetap harus dijamin—
setidaknya 5 mcg per hari. Bila anda kekurangan vitamin D maka bayi hanya menerima
sedikit kalsium dari air susu ibu. Dengan demikian bayi beresiko menderita ricketsia, satu
penyakit yang menyebabkan deformasi tulang.
Ikan, hati, dan kuning telur banyak mengandung vitamin D. Suplemen nutrisi seperti S-26
MAMA dapat anda pilih untuk menjamin kecukupan asupan vitamin D.
h. Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan pembelahan sel secara
normal.Wanita menyusui harus mengkonsumsi 500 mcg asam folat setiap hari.
Asam folat banyak terdapat dalam hati, daun sayur wana hijau, jeruk, dan semangka. Akan
tetapi, karena belum diketahui secara pasti berapa banyak asam folat dalam makanan yang
dapat diserap, anda perlu mengkonsumsi suplemen vitamin atau susu untuk menjamin asupan
yang memadai.
i. Kalsium
Kalsium membantu pertumbuhan tulang dan gigi, serta meningkatkan fungsi otot dan
syaraf.Kebutuhan kalsium selama menyusui tidak meningkat tetapi asupan hariannya harus
terjamin. Wanita menyusui berusia 19 tahun keatas harus mengkonsumsi 1000 mg kalsium
per hari. Bila asupan kalsium dari makanan tidak mencukupi, secara alami ASI akan
mengambil kalsium dari tulang anda. Akibatnya anda beresiko besar mengalami fraktur
(patah tulang).
Susu dan produk olahannya, ikan salmon dan sarden bertulang, serta bayam, adalah sumber
kalsium yang baik. Akan tetapi, sekalipun anda banyak mengkonsumsi makanan berkalori
tinggi, belum tentu kalsium anda terpenuhi. Dalam hal ini, anda tetap membutuhkan
suplemen.
j. SENG
Lebih dari 100 enzim yang terlibat dalam pencernaan dan metabolisme memerlukan
seng. ASI rendah seng akan mengganggu selera makan dan pertumbuhan bayi.
Asupan seng harian sebesar 12 mg dianjurkan bagi wanita menyusui berusia 19 tahun keatas.
Seafood, hati, dan daging banyak mengandung seng. Beberapa studi menunjukkan, wanita
menyusui justru mengkonsumsi seng kurang dari kecukupan gizi yang dianjurkan. Oleh
karena itu penggunaan suplemen dapat membantu.
C. TAKARAN
Tak perlu bingung membayangkan tambahan energi yang harus dicapai ibu yang sedang
menyusui dalam sehari. Tambahan energi sebanyak 500-550 Kalori per hari dapat dicapai
dengan meningkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi. Patut diingat bila jumlah energi
sudah terpenuhi maka kebutuhan tubuh akan karbohidrat, protein dan lemak juga ikut
terpenuhi. Berikut beberapa contoh makanan dan nilai gizi yang dikandungnya.