Sandapan Unipolar
1. Sandapan Unipolar Ektremitas
Merekam besar potensial listrik pada satu ektremitas, elektroda
ekplorasi diletakan pada ektremitas yg mau diukur. Gabungan
elektroda-elektroda pada ektremitas yg lain membentuk elektroda
indiferen ( potensial 0 )
( aVR, aVL, aVF)
2. SandapanUnipolar Prekordial
Merekam besar potensial listrik jantung dengan bantuan elektroda
eksplorasi yg ditempatkan di beberapa dingding dada. Elektroda
indiferen diperoleh dengan menggabungkan ketiga elektroda
ektremitas. (V1 s/d V9 danV3R, V4R )
Komponen Rekaman EKG
Aktifitas Listrik
Istilah Definisi
Gelombang Merupakan suatu defleksi, baik positif maupun negatif, yang menjahui
garis dasar (garis isoelektrik) pada rekaman EKG
Kompleks Beberapa gelombang
Segmen Garis lurus di antara gelombang atau kompleks
Interval Segmen dan gelombang
Komponen listrik
Defleksi Deskripsi
Gelombang P Gelombang yang pertama kali terlihat
Gelombang yang kecil dan membulat tegak(posistif) yang
menunjukkan depolirisasi kontraksi atrium
Interval PR Jarak antara awal gelombang P dan awal QRS
Mengatur waktu saat gelombang depolirasasi berjalan dari atrium ke
ventrikel
Kompleks QRS Tiga defleksi setelah gelombang P
Mengindikasi depolarisasi (dan kontraksi) ventrikel
Gelombang Q: Defleksi negatif pertama
Gelombang R: Defleksi positif pertama
Gelombang S: Defleksi negatif pertama setelah gelombang R
Segmen ST Jarak antara gelombang S dan awal dari gelombang T
Mengakur waktu anatara depolarisasi ventrikel dan awal repolisasi
Gelombang T Gelombang yang membuat tegak (positif) setelah QRS .
Menggambarkan repolisasi ventrikel
Defleksi Deskripsi
Interval QT Jarak antara awal kompleks QRS hingga akhir gelombang T
Menggambarkan keseluruhan aktifitas ventrikel
Gelombang U Gelombang yang kecil dan membulat tegak (positif) setelah
gelombang T
Paling mudah terlihat pada denyut jantung yang lambat
Menggambarkan repolisasi serabut Purkinje
Menganalisis Irama
Komponen Karakteristik
Kecepatan Denyut per menit kecepatan ventrikel. Jika kecepatan atrium
dan ventrikel berbeda, seperti blok derajat tiga maka hitung
kecepatan keduanya. Bradikardi < 60 x/menit, takikardi >
100x/menit, N= 100x/menit
Regulitas • Ukur interval R-R dan interval P-P
• Reguler: Interval konsisten
• Ireguler reguler: pola berulang
• Ireguler: tidak berpola
Gelombang P • Jika ada: apakah ukuran, bentuk dan posisinya sama?
• Apakah setiap QRS memiliki gelombang P?
• Normal: ke atas (+) dan seragam
• Negatif: terbalik
• Tidak ada: Junctional, ventrikuler, dan asistole
• Tinggi < 2,5 mm, lebar < 0.11 dtk
Interval PR • Konstan: Interval selalu sama
• Variabel: interval berbeda
• Normal: 0,12-0,20 detik dan kontans
Menganalisis Irama
Komponen Karakteristik
Interval QRS • Normal: 0,06-0,10 detik
• Melebar: >0,10
• Tidak ada: Asistole
Interval QT • Awal dari kompleks QRS hingga akhir gelombang T
• Berbeda sesuai dengan denyut jantung
• Normal: setengah interval RR
Penurunan denyut • Terdapat pada blok AV
jantung • Terdapat pada sinus arrest
Jeda • Kompensasi: jeda lengkap setelah kontraksi ventrikel
premature (premuture ventrikel contraction PVC)
• Nonkompensasi: Jeda tidak lengkap setelah PVC
Kompleks QRS • Mewakili depolarisasi otot ventrikel
• Gel Q: defleksi Θ I, <0,03 dtk, <25 % tinggi R
• Gel R: defleksi + I
• Gel S: defleksi Θ mengikuti R
• Lebar Kompleks QRS: 0,04 – 0,10 dtk
lokasi infark miokard berdasarkan ekg
Perkembangan infark miokard akut
Iskemia suatu keadaan
kekurangan o2 pada jaringan jantung
yang digambarkan dengan depresi
segmen ST, inversi gelobang T/
keduanya
Injuri sumbatan arteri dengan
iskemia yang digambarkan dengan
elevasi segmen ST
Infark kematian jaringan yang
digambarkan dengan gelombang Q
patologis
Tehnik Membaca EKG STRIP
Menentukan Irama
Menghitung HR
Mengenal bentuk –bentuk gelombang
Interpretasi
Menentukan Irama : Teratur atau Tidak Teratur
Menghitung HR
Interpretasikan
Irama : Teratur
HR : 90 x/mnt
Gel : P…., QRS…., T….., PR Int……,
ST Segmen
Kesimpulan :
CARA INTERPRETASI EKG LENGKAP
Tentukan frekuensi (Heart Rate)
Tentukan irama jantung (Rhythm)
Tentukan axis (sumbu jantung)
Tanda-tanda hipertrofi
Tanda-tanda iskemik atau infark
Tanda-tanda adanya blok
Tanda-tanda gangguan lain, sepertiefek obat, gangguan
elektrolit
Karakteristik EKG Normal
Impuls berasal dari SA Nodal Irama Sinus
Irama teratur
Frekuensi jantung (HR)
▪ 60 –100 x/mnt Rithme
▪ < 60 x/mnt Bradi
▪ > 100 x/mnt Tachi
Gel P Normal, setiap gel P diikuti gel QRS dan T
Interval PR .0,12 –0,20 detik
Gel QRS 0.06 –0,12 detik
Semua gelombang sama
Aritmia Nodus Sinoatrial (SA)
• Gelombang P tegak seluruhnya tampak semua. Note semua rekamana EKKG pada
bagian EKG direkam pada sandapan II
• Interval PR dan kompleks QRS memiliki durasi normal
❖ Tips Klinis: Sinus bradikardi merupakan hal yang normal pada atlet dan saat tidur. Pada infark miokard akut,
kecepatan yang lambat dapat bersifat proteksi dan bermanfaat, atau dapat mempengaruhi curah jantung.
Obat-obatan khusus beta blocker juga dapat menyebabkan bradikardia. Sinus bradikardi juga dapat
disebbkan oleh stimulasi vagus tersedak, tegang, dan saat penghisapan ETT. Penyebab lainyanya iskemik
kronis,hipotiroid, dan peningkatan tekanan kranial
Sinus Takikardia
• Nodus Sinoatrial (Sa Node) mencetuskan listrik lebih sering dibandingkan NSR
❖ Tips Klinis: Sinus takikardia dapat disebabkan oleh kondisi ketakutan, nyeri, olahraga, cemas, dan demam.
Penyeab patologisnya: hipoksemia, hipovolemia, gagal jantung/ infark miokard yang baru terjadi, gagal jantung
kongestif, efek putus obat beta blocker, hipertiroid, konsumsi nikotin, kafein dan alkokol
Aritmia Atrium
• SA node ireguler
• Interval R-R ireguler
❖ Tips Klinis: SVT dapat berkaitan dengan asupan kafein, nikotin, stres, atau kecemasan pada orang dewasa sehat
❖ Tips klinis: sejumlah pasien angina, hipotensi, kepala rangan seperti melayang, palpitasi, dan kecemasan berat
Paroxysmal Supraventicular Tachycardia
(PSVT)
• PSVT merupakan irama cepat yang mulai dan berhenti dengan tiba-tiba
• Interpretasi akurat dapat dilihat dari awal dan akhir PSVT
• PSVT = takikardia atrium paroksismal (paroxysmal atrial tachycardia, PAT)
❖ Tips Klinis: Pasien dapat mengalami palpitasi, pusing, kepala sepeti melayang, atau cemas
Atrial Flutter, A-flutter
• Nodus AV mengkondusi impuls ke ventrikel dengan rasio 2:1, 3:1, 4:1 atau lebih besar 1:1
• Derajat blok AV dapat konsisten atau bervariasi