Anda di halaman 1dari 7

PENGEMBANGAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN

(Tugas Responsi Mata Kuliah Pengembangan Masyarakat)

Oleh

Kelompok 4

Shindy Kurnia P 1714131014


Rame Hutasoit 1714131017
Anissa Rizki Wulansari 1714131054
Satnoval Dewakara W 1754131004
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan masyarakat telah mengalami dinamika perkembangan makna


seiring dengan perkembangan ilmu dan perkembangan masyarakat yang
sedang membangun. Namun, istilah pengembangan atau pemberdayaan
sudah menjadi istilah yang mudah dibentuk (plastis) dan digunkan pada
berbagai kegiatan pembangunan, maka pemahaman istilah pengembangan
dalam berbagai bidang dan peranannya dalam pembangunan perlu ditelaah
(Tim Dosen, 2019).

Pembangunan selama ini dilakukan dengan menempatkan masyarakat sebagai


objek pembangunan yang menerima semua program dari pemerintah.
Paradigma lama (pembangunan) yang lebih berorientasi pada negara dan
modal berubah menjadi paradigma baru (pengembangan) lebih terfokus pada
masyarakat dan institusi lokal yang dibangun secara partisipatif. Modal
dalam paradigma pembangunan lama harus dipupuk terus meski harus
ditopang dengan pengelolaan politik secara otoritarian dan sentralistik, dan
sebaliknya, pengembangan adalah pembangunan yang dibuat secara
demokratis, desentralistik dan partisipatoris. Masyarakat menempati posisi
utama yang memulai, mengelola dan menikmati pembangunan (Tim Dosen,
2019).

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini, yaitu:
1. Mengetahui masalah pokok yang menjadi rencana pengembangan
masyarakat yang ada dalam studi kasus,
2. Mengetahui permasalahan dari program pengembangan masyarakat yang
ada di Kabupaten Natuna,
3. Mengetahui program pengembangan masyarakat di Kabupaten Natuna.

II. ISI
Kabupaten Natuna adalah bagian dari Provinsi Kepulauan Riau yang kaya dengan
sumber daya alam, seperti minyak dan gas bumi serta hasil laut berupa perikanan.
Namun, secara umum ada tiga masalah pokok yang berkaitan dengan
pembangunan di Kabupaten Natuna, yaitu masalah keterbatasan infrastruktur,
masalah kemiskinan dan masalah sumber daya manusia. Tiga masalah itu
membuat pemerintah Kabupaten Natuna merancang lima rencana strategis
pembangunan menuju Natuna Emas, yaitu (1) Meningkatkan iman dan taqwa, (2)
Meningkatkan ekonomi, (3) Peningkatan kesehatan, (4) Peningkatan pendidikan,
dan (5) Peningkatan penertiban penegakan hukum.

Sektor swasta seperti sektor bisnis pertambangan saat ini telah berkembang
dengan serangkaian konsep yang berupaya menjembatani kesenjangan antara
perusahaan dengan komunitas lokal sekaligus membangun tata-hubungan yang
kondusif di antara keduanya. Perusahaan Star Energy yang bergerak di bidang
usaha minyak dan gas bumi diharapkan dapat membantu percepatan proses
pembangunan, peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar di
wilayah operasi perusahaan di Kabupaten Natuna.
KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
1. Komitmen perusahaan dalam 1. Kurangnya pengawasan
INTERNAL membantu meningkatkan terhadap program bantuan kepada
perekonomian masyarakat cukup masyarakat.
tinggi. 2. Kurangnya koordinasi antara
EKSTERNAL perusahaan dengan pemerintah
dalam program ekonomi.
PELUANG (O) STRATEGI S-O. STRATEGIS W-O
1. Tersedianya potensi 1. Memperkuat dan 1. Melakukan pengawasan
perikanan/perkebunan milik para meningkatkan keterampilan terhadap program-program
nelayan/petani; masyarakat dalam bertani dan bantuan ekonomi kepada
2. Kemampuan mengolah hasil mengolah hasil pertanian. masyarakat dengan membentuk
perikanan/perkebunan/hutan 2. Memperluas pasar hasil tim khusus.
menjadi komoditas yang pertanian hingga ke luar daerah. 2. Melakukan koordinasi antara
memiliki nilai jual; 3. Memberikan perhatian lebih perusahaan dengan pemerintah
3. Tersedianya potensi pasar terhadap perempuan dalam dalam membina kegiatan
perikanan/perkebunan dan meningkatkan hasil olahan ekonomi masyarakat.
komoditas olahan lainnya; serta pertanian.
bandara udara 4. Membuat standar harga hasil
produksi petani/nelayan.

ANCAMAN (T) STRATEGI S-T STRATEGI W-T


1. Keterbatasan modal finansial 1. Membuat peraturan daerah 1. Memberikan dukungan kepada
dan modal skill dari masyarakat. yang tidak merugikan rakyat KUB dalam aspek penguatan
2. Pembinaan tidak diberikan kecil. kelembagaan.
secara intensif dan tidak 2. Memberikan pembinaan secara 2. Bersama-sama pemerintah
dilengkapi dengan kegiatan intensif di bidang kelembagaan terkait memberikan pemahaman
pendampingan dan usaha terhadap para petani. tentang pentingnya kerjasama
3. Nelayan dan petani tidak 3. Memberikan penyadaran antara pelaku pembangunan
memliki posisi tawar-menawar kepada petani dan nelayan untuk dengan melibatkan LSM.
yang baik. tetap menjaga mutu produksinya
4. Hasil produksi dalam bidang dan pentingnya kelompok usaha
perkebunan dan kehutanan masih bersama (KUB)/koperasi.
terbatas, cenderung masih
bersifat subsisten.

Sumber: Jurnal Pembangunan Daerah, 2013

Perusahaan Star Energy dengan program pembangunan daerah di Kabupaten


Natuna adalah sebagai berikut: (1) Mendorong pembentukan sebuah forum
musyawarah kemitraan pembangunan di tingkat kecamatan dan kabupaten, (2)
Meningkatkan kualitas kemampuan dan keterampilan petugas lapangan dalam
menganalisa suatu permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan dan budaya,
kesehatan, ekonomi, serta fasum/fasos dengan cara memberikan kesempatan
untuk mengikuti training, seminarseminar, dan kursus-kursus keahlian yang
relevan, (3) Mengembangkan sistem informasi masyarakat, (4) Melakukan
rancangan umum program per bidang dari aspek tujuan (jangka pendek, sedang
dan panjang), strategi, dan prioritas program (visi/misi), (5) Meningkatkan
intensitas komunikasi para petugas public relation maupun community officer
perusahaan kepada pemerintah kabupaten secara lebih terjadwal dalam rangka
membangun dukungan pemerintah dan mensinergikan program-program
pengembangan masyarakat dengan program pembangunan daerah.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh, antara lain:


1. Masalah utama yang ada di Kabupaten Natuna, yaitu masalah keterbatasan
infrastruktur, masalah kemiskinan dan masalah sumber daya manusia.
2. Program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan Perusahaan Star
Energy belum mampu memberdayakan masyarakat di bidang ekonomi secara
berkelanjutan, walaupun sudah ada kerjasama antara berbagai stakeholders
dalam program pengembangan masyarakat tersebut, namun belum efektif
karena keterlibatan pemerintah daerah belum maksimal.
3. Program yang dijalankan Perusahaan Star Energy ialah (1) Mendorong
pembentukan sebuah forum musyawarah kemitraan pembangunan di tingkat
kecamatan dan kabupaten, (2) Meningkatkan kualitas kemampuan dan
keterampilan petugas lapangan dalam menganalisa suatu permasalahan yang
berkaitan dengan pendidikan dan budaya, kesehatan, ekonomi, serta
fasum/fasos dengan cara memberikan kesempatan untuk mengikuti training,
seminarseminar, dan kursus-kursus keahlian yang relevan, (3)
Mengembangkan sistem informasi masyarakat, (4) Melakukan rancangan
umum program per bidang dari aspek tujuan (jangka pendek, sedang dan
panjang), strategi, dan prioritas program (visi/misi), (5) Meningkatkan
intensitas komunikasi para petugas public relation maupun community officer
perusahaan kepada pemerintah kabupaten secara lebih terjadwal dalam rangka
membangun dukungan pemerintah dan mensinergikan program-program
pengembangan masyarakat dengan program pembangunan daerah.

Anda mungkin juga menyukai