Diyas Fauzan b1
Diyas Fauzan b1
3. Cara Kerja
a. Siapkan 5 buah beaker glass.
b. Masing – masing beaker glass diisi dengan air 500 ml.
c. Timbang granula abate 0,05 gr/500 ml ; 0,075 gr/500 ml ; 0,03 gr/500 ml ; 0,025 gr/500
ml.
d. Tuangkan granula abate dengan konsentrasi 0% (0 gram) sebagai sampel kontrol ; 0,05
gr/500 ml ; 0,075 gr/500 ml ; 0,03 gr/500 ml ; 0,025 gr/500 ml pada masing – masing
beaker galss, lalu homogenkan.
e. Beri label pada sampel.
f. Masukkan 10 ekor jentik nyamuk ke dalam masing – masing beaker glass.
g. Amati kematian jentik nyamuk.
h. Konsentrasi larutan abate yang efektif adalah yang paling cepat menyebabkan kematian
seluruh jentik nyamuk instar 3.
Diketahui bahwa pada kelompok kontrol terdapat kematian larva uji 100% setelah
2 x 24 jam. Sehingga, percobaan ini dianggap gagal, karena kematian larvasida setelah 2 x
24 jam lebih dari 20%.
Konsentrasi yang paling efektif adalah 0,075 gr/500 ml, karena konsentrasi abate
0,075 gr/500 ml ini mampu membunuh 100% larva uji pada 6 jam pertama setelah dilakukan
perlakuan. Walaupun pada konsentrasi 0,025 gr/500 ml dan 0,03 gr/500 ml larva uji pada 6
jam pertama setelah dilakukan perlakuan mengalami kematian, namun pada konsentrasi 0,05
gr/500 ml pada 6 jam pertama setelah dilakukan perlakuan hanya 80% larva uji yang mati.
Sehingga, konsentrasi yang paling cepat untuk membunuh larva uji harus di atas 0,05 gr/500
ml. Hal ini dimungkinkan larva uji mengalami kematian bukan karena racun nabati tersebut,
tetapi karena faktor lain di antaranya yaitu karena terdapat banyak larva uji bukan instar 3
dan juga keadaan larva uji tersebut yang memang sudah lemah (tidak diberi suplai makan
sebelum praktikum).
5. Kesimpulan
Konsentrasi abate yang efektif adalah konsentrasi 0,075 gr/500 ml. Karena,
konsentrasi abate ,075 gr/500 ml inilah yang paling cepat menyebabkan kematian seluruh
jentik nyamuk (larva uji).
6. Lampiran foto