TINJAUAN PUSTAKA
5
6
2.2.1 Etiologi
Banyak faktor yang mempengaruhi etiologi penyakit meningitis bakteri.
Beberapa faktor yang mempengaruhi, antara lain usia, faktor-faktor risiko (seperti
gangguan imunitas, sinusitis, trauma kepala, dan sickle cell disease), serta variasi
musim dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya meningitis bakteri. Hal ini
penting diketahui untuk pengambilan keputusan dalam terapi empirik.
Keberhasilan penggunaan vaksin Haemophilus influenza tipe b (Hib) secara luas
selama beberapa tahun terakhir telah merubah epidemiologi bakteri meningitis
secara signifikan.9 Haemophilus influenza merupakan organisme penyebab
meningitis bakteri yang paling banyak ditemukan pada seluruh kelompok umur
dan secara signifikan telah mengalami penurunan dari 48% menjadi 7% dari
seluruh kasus.9 Pada kasus yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis
masih menunjukkan persentase kejadian yang konstan yaitu pada 14% – 25%,
pada beberapa kasus terjadi antara umur 2-18 tahun. Staphyloccocus pneumonia
menjadi penyebab paling sering pada seluruh kelompok umur. Organisme
penyebab meningitis bakteri pada anak terbagi atas beberapa golongan umur,
yaitu:
1. Neonatus: Escherichia coli, Streptococcus beta hemolitikus, Listeria
monocytogenesis.
2. Anak di bawah 4 tahun: Haemophilus influenza, Meningococcus,
Pneumococcus.
3. Anak di atas 4 tahun dan orang dewasa: Meningococcus, Pneumococcus.
2.2.2 Patofisiologi
Bakteri yang umumnya menyebabkan meningitis adalah patogen di
nasofaring, dimana faktor predisposisi seperti infeksi saluran nafas bagian atas
harus ada sebelum bakteri beredar dalam darah. Meningitis bakteri juga dapat
muncul akibat infeksi telinga, gigi, atau paraspinal (akibat trauma atau
neurosurgery yang merusak barrier anatomis).10 Pada saat patogen memasuki
8
sistem saraf pusat melalui plexus choroideus atau area dengan perubahan sawar
darah otak, terjadi peristiwa yang bertahap, diawali dengan bermultiplikasinya
bakteri di ruang subarachnoid. Adanya komponen dinding sel bakteri memicu
produksi sitokin termasuk interleukin-1, tumor nekrosis faktor, dan prostaglandin
E2, yang memicu peningkatan aliran darah ke otak. Sitokin juga mengubah
permeabilitas sawar darah otak dengan cara mengganggu integritas tight junction
sehingga menyebabkan terjadinya edema cerebral. Peningkatan tekanan
intrakranial menyebabkan peningkatan aliran darah dan edema sehingga terjadi
penurunan perfusi serebral. Proses inflamasi menyebabkan terjadinya vaskulitis
dan trombotik yang berkontribusi pada terjadinya iskemia serebral.9
2.2.4 Diagnosis
Penegakan diagnosis meningitis bakteri akut, tidak cukup hanya
berdasarkan tanda dan gejala yang mengarah ke proses patologis dari meningeal
atau intrakranial. Hal ini disebabkan adanya penyakit dengan tanda dan gejala
yang serupa sehingga dalam penegakan diagnosis perlu dilakukan pemeriksaan
penunjang, seperti pemeriksaan cairan serebrospinal. Diagnosis dini dan
pemberian antibiotik sesegera mungkin, dapat mengurangi angka kematian dan
kecacatan bila dibandingkan memperpanjang durasi terapi. Kematian dan sekuel
jangka panjang merupakan akibat inflamasi dan kerusakan neural akibat iskemi,
yang sering terjadi pada tahap sebelum dan awal pemberian antibiotik. Oleh
karena itu, ahli medis harus segera melakukan lumbal pungsi pada anak yang
9
penyakit terutama yang di sebabkan oleh udara serta bersentuhan dengan jama’ah
lain yang potensial membawa penyakit meningitis. Adapun negara pembawa
seperti Afrika, Amerika Latin, Selandia Baru hingga Amerika Utara cukup
berpotensial memberikan kontribusi atas tertularnya penyakit tersebut. Ditakutkan
dengan tertularnya penyakit tersebut dapat membawa penyakit tersebut ke
Indonesia maka dari itu pemeritah mewajibkan bagi calon jamaah haji atau umrah
untuk melakukan vaksinasi meningitis 10 hari sebelum pemberangkatan, karena
jika kurang dari masa tersebut dikhawatirkan sistem antibodi yang diberikan
melalui suntik tersebut tidak tebentuk secara sempurna.15
1. Pendaftaran
1. Ruang pendaftaran :
pendaftaran bagi jemaah calon umroh dengan mengisiform
pendaftaran
melampirkan foto 1 lembar pass photo 4x6
melampirkan foto copy pasport dan foto copy KTP
2. Ruang laboratorium
Pemeriksaan kehamilan bagi wanita usia subur (15-49 tahun).
3. Ruang pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan jemaah calon umroh oleh dokter pelabuhan
4. Loket pembayaran
Pembayaran PNBP vaksinasi
5. Ruang Vaksinasi ( penyuntikan vaksin meningitis)
15
7. Silahkan print file yang sudah didonwload untuk diserahkan saat pelayanan
vaksinasi
kembali ke daerah masing masing. Setiap jamaah harus mengisi kartu identitas
dengan benar. Kartu ini juga merupakan menjadi rujukan terkait kondisi
kesehatan yang pernah dialami jemaah. Di dalam Health Alert Card terdapat
informasi yang menyebutkan apabila dalam kurun waktu sampai dengan 10 hari
sejak kunjungan menunjukan tanda atau gejala, seperti demam, nyeri persendian,
atau terdapat ruam/bercak pada kulit, diharapkan segera melaporkan ke fasilitas
kesehatan yang ada, seperti rumah sakit atau puskesmas.7
2.6 Pengetahuan
Pengetahuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
segala sesuatu yang diketahui dan berkaitan dengan ilmu pengetahuan.17
Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba.17
18