KESEHATAN OLAHRAGA
BAGI
PETUGAS KESEHATAN
DAFTAR ISIHalaman
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
B. PENGERTIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
III. OLAHRAGA
A. JENIS OLAHRAGA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
B. MANFAAT OLAHRAGA . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
C. PERSIAPAN SEBELUM OLAHRAGA . . . . . . . . . . . 9
D. OLAHRAGAYANG BAIK DAN BENAR . . . . . 9
E. YANG PERLU DIPERHATIKAN SETELAHBEROLAHRAGA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
F. YANG TIDAK DIANJURKAN BEROLAHRAGA . . 11
V. PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan atau olahraga
untuk meningkatkan derajat kesehatan. Aktivitas fisik dan atau olah raga merupakan sebagian kebutuhan
pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam
melakukan tugasnya.
Dengan majunya dunia tehnologi memudahkan semua kegiatan sehingga menyebabkan kita kurang
bergerak (hypokinetic), seperti penggunaan remote kontrol, komputer, lift dan tangga berjalan, tanpa
dimbangi dengan aktifitas fisik yang akan menimbilkan penyakit akibat kurang gerak.
Gaya hidup duduk terus-menerus dalam bekerja (sedentary) dan kurang gerak ditambah dengan adanya
faktor risiko, berupa merokok, pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit tidak menular,
seperti penyakit jantung, pembuluh darah, penyakit tekanan darah tinggi, penyakit kencing manis, berat
badan lebih, osteoporosis, kanker usus, depresi dan kecemasan.
Studi WHO pada faktor-faktor risiko menyatakan bahwa gaya hidup duduk terus-menerus dalam bekerja
adalah 1 dari 10 penyebab kematian dan kecacatan di dunia. Lebih dari dua juta kematian setiap tahun
disebabkan oleh kurangnya bergerak/aktifitas fisik. Pada kebanyakan negara diseluruh dunia antara 60%
hingga 85% orang dewasa tidak cukup beraktifitas fisik untuk memelihara fisik mereka.
Menurut penelitian yang bekerja sama dengan WHO tahun 1999,menyatakan bahwa penyakit tidak
menular atau degeneratif merupakan penyebab 60% kematian dan 43% beban penyakit global.
Tahun 2020 diperkirakan penyakit tidak menular menjadi penyebab73% kematian dan 60% beban
penyakit global. Demikian juga hasilSurvey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), proporsi penyakit
kardiovaskuler meningkat dari tahun ke tahun sebagai akibat kematian;5,9% tahun 1975, 9,1% tahun
1986, 16% dan pada tahun 1995 19%.
Diberbagai negara maju dan berkembang, lebih dari 25 tahun terakhir penyakit tidak menular tersebut
menjadi penyebab kematian nomor satu.
Hasil penelitian Dede Kusmana tahun 2002 memperlihatkan bahwaorang yang mempunyai gaya hidup :
tidak merokok, berolahraga secara teratur, dan melakukan kerja fisik, ternyata berpeluang lima kali lebih
tinggi terhidar dari penyakit jantung dan stroke dari pada yang bergaya hidup sebaliknya.
Selanjutnya menurut Manoefris Kasim, tahun 2002, menambahkan bahwa faktor kegemukan, kurang
gerak, riwayat keluarga terkena penyakit kardiovaskular, serta penyakit diabetes mempunya risiko terkena
penyakit jantung koroner empat kali lebih tinggi dibanding yang tidak menderita diabetes.
Agar masyarakat terhindar dari penyakit-penyakit tersebut. WHO dalam memperingati Hari Kesehatan
Sedunia ke 54, 7 April 2002 menetapkan tema "Fit For Health" yang berkembang menjadi "MoveFor
Health" diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi "Bergerak Agar Sehat dan Bugar". Oleh karena
itu kegiatan aktifitas fisik/latihan fisik dan atau olahraga perlu menjadi gerakan masyarakat.
Tujuan penyusunan buku ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para petugas
kesehatan tentang kesehatan olahraga ditingkat pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas), dan tingkat
pelayanan kesehatan rujukan (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat)/ BKOM, Rumah Sakit) sehingga
dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat agar masyarakat terhindar dari berbagai penyakit tidak
menular dan dapat meningkatakan derajat kesehatan, kebugaran serta produktifitas kerja
B. PENGERTIAN
1. Bergerak/aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan
energi (pembakaran Kalori)
2. Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana danterstruktur, yang melibatkan
gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
3. Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
4. Bugar adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menimbulkan
kelelahan fisik dan mental yang berlebihan.
BAB II
BERGERAK/AKTIFITAS FISIK
Dalam kegiatan sehari-hari setiap orang (individu) melakukan berbagai aktifitas fisik. Aktifitas fisik
tersebut akan meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori), misalnya:
NO AKTIFITAS FISIK KALORI
YANGDIKELUARKAN1
1 Cuci Baju 3,56 Kcal/menit
2 Mengemudi Mobil 2,80 Kcal/menit
3 Mengecat Rumah 3,50 Kcal/menit
4 Potong Kayu 3,80 Kcal/menit
5 Menyapu Rumah 3,90 Kcal/menit
6 Jalan KakiKaki (kec. 3,5 Mil/jam) 5,60 - 7,00 Kcal / menit
7 Mengajar 1,70 Kcal/menit
8 Membersihkan Jendela 3,70 Kcal/menit
9 Berkebun 5,60 Kcal/menit
10 Menyetrika 4,20 Kcal/menit
BAB III
OLAH RAGA
B. MANFAAT OLAHRAGA
1. Meningkatkan kerja dan fungsi jantung, paru dan pembuluh darah yang ditandai dengan :
a. Denyut nadi istirahat menurun.
b. Isi sekuncup bertambah.
c. Kapasitas bertambah.
d. Penumpukan asam laktat berkurang.
e. Meningkatkan pembuluh darah kolateral.
f. Meningkatkan HDL Kolesterol.
g. Mengurangi aterosklerosis.
2. Meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang yang ditandai pada :
a. Pada anak : mengoptimalkan pertumbuhan.
b. Pada orang dewasa : memperkuat masa tulang, menurunkan nyeri sendi kronis
pada pinggang, punggung dan lutut.
3. Meningkatkan kelenturan (fleksibilitas) pada tubuh sehingga dapat mengurangi cedera.
4. Meningkatkan metabolisme tubuh untuk mencegah kegemukandan mempertahankan berat badan
ideal.
5. Mengurangi resiko terjadinya berbagai penyakit seperti :
a. Tekanan darah tinggi : mengurangi tekanan sistolik dan diastolik.
b. Penyakit jantung koroner : menambah HDL-kolesterol dan mengurangi lemak
tubuh.
c. Kencing manis : menambah sensitifitas insulin.
d. Infeksi : meningkatkan sistem imunitas
6. Meningkatkan sistem hormonal melalui peningkatan sensitifitas hormon terhadap jaringan tubuh
7. Meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui peningkatan
pengaturan kekebalan tubuh.
8. Penelitian Kavanagh, latihan aerobik 3 kali seminggu selama 12minggu.
a. Meningkatkan pembuluh darah kolateral.
b. Meningkatkan HDL kolesterol.
c. Mengurangi aterosklerosis.
Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari, akan tetapi nilai
kebugaran jasmani tiap-tiaporang berbeda-beda sesuai dengan tugas/profesi masing-masing.Kebugaran
jasmani terdiri dari komponen-komponen yang dikelompokkan menjadi kelompok yang berhubungan
dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan kelompok yang berhubungan dengan ketrampilan
(Skill Related Physical Fitness).
Dalam buku panduan ini hanya dijelaskan komponen kebugaran jasmani yang berkaitan dengan
kesehatan.
1. Komposisi tubuh
a. Adalah persentase (%) lemak dari berat badan total dan IndeksMassa Tubuh (IMT).
b. Lemak cepat meningkat setelah berumur 30 tahun dancenderung menurun setelah
berumur 60 tahun.
c. Memberi bentuk tubuh.
d. Pengukuran :mSkinfold callipers, IMT,
IMT = (Berat Badan Dalam kg:Tinggi Badan Dalam M2)
e. Obesitas pada anak-anak disebabkan oleh : hipeplasi dan hipertropi sel adiposit serta
input berlebihan.
f. Obesitas pada orang dewasa oleh : hiperplasi dan hipertropi seladiposit serta output yang
kurang.
2. Kelenturan/fleksibilitas tubuh
a. Adalah luas bidang gerak yang maksimal pada persendian,tanpa dipengaruhi oleh suatu paksaan
atau tekanan.
b. Dipengaruhi oleh
Jenis sendi
Struktur tulang
Jaringan sekitar sendi, otot, tendon dan ligamen.
c. Wanita (terutama ibu hamil) lebih lentur dari laki-laki.
d. Anak-anak lebih besar dari orang dewasa
e. Puncak kelenturan terjadi pada akhir masa pubertas.
f. Penting pada setiap gerak tubuh karena meningkatkan efisiensi kerja otot.
g. Dapat mengurangi cedera (orang yang kelenturannya tidak baik cenderung mudah mengalami
cedera).
h. Pengukuran:Duduk tegak depan (Sit and reachTest) Flexometer.
3. Kekuatan Otot
a. Adalah kontraksi maksimal yang dihasilkan otot, merupakan kemampuan untuk
membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.
b. Laki-laki kira-kira 25% lebih besar dari wanita (Testoteron merupakan anabolik steroid).
c. Diukur dengan dinamometer.
4. Daya tahan jantung paru
a. Kemampuan jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada
waktu kerja dalam mengambil O2 secara maksimal (VO2 maks) dan menyalurkannya
keseluruh tubuh terutama jaringan aktif sehingga dapat digunakan untuk proses
metabolisme tubuh.
b. Kemampuan otot-otot besar untuk melakukan pekerjaan cukup berat dalam waktu lama
secara terus menerus.
c. Merupakan komponen kebugaran jasmani terpenting.
d. Pengukuran : test lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test,Ergocycles test.
5. Daya tahan otot
a. Merupakan kemampuan untuk kontraksi sub maksimal secara berulang-ulang atau untuk
berkontraksi terus menerus dalam suatu waktu tertentu.
b. Mengatasi kelelahan.
c. Pengukuran : Push up test, Sit up test
PERHATIAN
Jika ada seseorang dengan gangguan jantung, hipertensi, nyeridada, pusing, kehilangan kesadaran,
masalah tulang dan sendi,asma, sesak napas atau hamil sebaiknya berkonsultasi ke dokter sebelum
berolah raga.
BAB V
PENUTUP
Buku panduan ini sebagai acuan petugas kesehatan dalam memberikan informasi mengenai pelaksanaan
kegiatan aktifitas fisik dan atau olahraga yang baik dan benar sehingga bermanfaat untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan derajat kebugaran.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak sehingga kesehatan olahraga dapat berkembang