Dekon PROPER 2014 PDF
Dekon PROPER 2014 PDF
SEKRETARIAT PROPER
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP
0
Petunjuk Teknis Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup
(PROPER)
2014
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan ..................................................................... 4
A. Latar Belakang .................................................................... 4
B. Tujuan .................................................................................. 5
C. Ruang Lingkup ................................................................... 5
BAB II Mekanisme Pelaksanaan Proper Dekonsentrasi 2014... 6
BAB III Tahap Persiapan .............................................................. 9
A. Penyusunan Tim Pelaksana PROPER ............................ 9
B. Penguatan Kapasitas ......................................................... 9
C. Sosialisasi ............................................................................ 10
BAB IV Inspeksi Lapangan dan Supervisi ................................. 12
A. Pengumpulan Data Awal ................................................. 12
B. Pelaksanaan Inspeksi ........................................................ 12
C. Penyusunan Berita Acara.................................................. 13
D. Penyusunan Laporan Inspeksi ........................................ 13
E. Supervisi ............................................................................. 15
BAB V Pemeringkatan .................................................................. 17
A. Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER 17
(Rapor) Sementara .............................................................
B. Pemberitahuan Hasil Peringkat Sementara ................... 18
C. Sanggahan/Klarifikasi ...................................................... 18
D. Review hasil sanggahan oleh Dewan PROPER .............. 19
BAB VI Peningkatan KapasitasKabupaten/Kota ................... 20
BAB VII Jadwal Kegiatan Proper 2014 ....................................... 21
BAB VIII Evaluasi dan Pelaporan ................................................ 22
LAMPIRAN I Format Berita Acara Hasil Pengawasan Proper. 28
LAMPIRAN II Format Matriks Penaatan.................................... 88
LAMPIRAN III Format Berita Acara Penolakan PROPER........ 98
LAMPIRAN IV Contoh Hasil Analisis Laboratorium yang
Terakreditasi ................................................................................... 99
LAMPIRAN V Format Ringkasan Ketaatan Perusahaan.......... 101
LAMPIRAN VI Format Rapor Sementara................................... 102
LAMPIRAN VII Format Rapor Final........................................... 109
LAMPIRAN VIII Format Lampiran Laporan Dekonsentrasi
PROPER........................................................................................... 136
2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadiran ALLAH SWT, Petunjuk Teknis
Kegiatan Dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3,
Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui Program PROPER,
Tahun 2014 dapat kami susun tepat pada waktunya.
Petunjuk teknis ini diharapkan dapat digunakan oleh Pemerintah Provinsi dalam
melaksanakan kegiatan dekonsentrasi di daerah dalam upaya meningkatkan
ketaatan perusahaan terhadap lingkungan hidup dan menjaga agar pencemaran
lingkungan hidup dapat dicegah sejak dini.
Akhir kata kami berharap Petunjuk Teknis ini bermanfaat bagi para pihak dalam
mengupayakan perbaikan kualitas lingkungan demi terwujudnya pembangunan
yang berkelanjutan. Saran dan masukan terhadap Petunjuk Teknis ini akan sangat
bermanfaat dalam meningkatkan kinerja PROPER.
M.R. Karliansyah
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
4
B. Tujuan
Tujuan petunjuk teknis ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi institusi
pengelola lingkungan hidup tingkat Provinsi dalam melaksanakan tugas
dekonsentrasi PROPER.
C. Ruang Lingkup
5
BAB II
MEKANISME PELAKSANAAN DEKONSENTRASI PROPER 2014
6
No. PROVINSI JUMLAH
16 Kep. Bangka Belitung 41
17 Kepulauan Riau 15
18 Lampung 72
19 Maluku 27
20 NTB 30
21 Papua Barat 8
22 Riau 52
23 Sulawesi Barat 6
24 Sulawesi Selatan 49
25 Sulawesi Tengah 24
26 Sulawesi Tenggara 15
27 Sulawesi Utara 40
28 Sumatera Barat 28
29 Sumatera Selatan 55
30 Sumatera Utara 57
TOTAL 1087
Keterangan : MPJ = Sektor Manufaktur Prasarana Jasa; PEM = Sektor Pertambangan Energi Migas; AGRO = Sektor
Agroindustri
7
Dalam melaksanakan dekonsentrasi PROPER terdapat beberapa prinsip dasar yang
digunakan sebagai pedoman pelaksanaannya. Salah satu prinsip dasar adalah
pelaksanaan PROPER yang didekonsentrasikan kepada 31 Provinsi tersebut di atas,
Kriteria Penilaian PROPER dan Mekanisme Pelaksanaan PROPER wajib mengikuti
ketentuan PROPER Kementerian Lingkungan Hidup.
8
BAB III
TAHAP PERSIAPAN
B. Penguatan Kapasitas
9
Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Maluku, NTB, Riau, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera
Utara dan Papua.
Output kegiatan:
1. Jumlah orang yang mengikuti penyegaran PROPER dan penguatan kapasitas;
2. Jumlah orang yang mendapat sertifikat penguatan kapasitas PROPER;
3. Laporan pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas PROPER;
C. Sosialisasi
10
melalui berbagai metode seperti pencetakan dan penyebaran leaflet dan booklet,
seminar dan workshop, dan kegiatan dengan media massa.
Output:
1. Jumlah perusahaan yang memperoleh sosialisasi;
2. Jumlah peserta sosialisasi;
3. Laporan Pelaksanaan kegiatan sosialisasi.
11
BAB IV
INSPEKSI LAPANGAN DAN SUPERVISI
Output:
Data kuesioner yang telah diisi oleh perusahaan.
B. Pelaksanaan inspeksi
Dalam rangka pengambilan data sekunder dan primer Petugas Inspeksi PROPER
Provinsi melakukan inspeksi lapangan dengan ketentuan:
1. Setiap Tim Inspeksi terdiri atas:
a. Petugas Inspeksi PROPER Provinsi : 2 (dua) orang yang telah memperoleh
sertifikat pelatihan PROPER dan/atau PPLHD;
b. Petugas Inspeksi PROPER Kabupaten/Kota : 1 (satu) orang yang telah
memperoleh sertifikat pelatihan PROPER dan/atau PPLHD.
Untuk melakukan pengawasan Aspek Pengendalian Pencemaran Air,
Pengendalian Pencemaran Udara dan Pengelolaan Limbah B3 serta
pengendalian kerusakan lingkungan (khusus kegiatan pertambangan);
2. Ketua tim inspeksi Provinsi harus Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi, Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil Provinsi atau petugas inspeksi
PROPER provinsi yang telah lulus penguatan kapasitas.
12
3. Tim Inspeksi lapangan harus dilengkapi dengan surat tugas dengan ketentuan:
a. Nama petugas tim inspeksi lapangan harus sesuai dengan yang tercantum
dalam SK Tim Inspeksi PROPER Provinsi.
b. Nama petugas yang menandatangani Berita Acara Hasil Pengawasan
PROPER harus sesuai dengan nama yang tercantum dalam surat tugas.
4. Pelaksanaan inspeksi yang dilakukan harus mengacu pada panduan inspeksi
PROPER.
5. Pelaksanaan inspeksi dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:
a. Tahap I : April - Mei;
b. Tahap II : Mei - Juli.
6. Pada setiap akhir tahap inspeksi, Petugas Inspeksi PROPER Provinsi sudah
harus menyelesaikan inspeksi dengan target sebagai berikut :
Tabel 2. Tahapan Inspeksi
TAHAP TARGET KETERANGAN
INSPEKSI INSPEKSI
I 30 %
II 100 %
7. Tim Pelaksana PROPER Provinsi wajib melaporkan kemajuan pelaksanaan
inspeksi kepada Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup setiap
bulan.
8. Pengujian sampel air limbah wajib dilakukan oleh laboratorium yang
terakreditasi atau laboratorium yang ditunjuk oleh Gubernur.
9. Lokasi pengambilan sampel air limbah wajib dilakukan pada titik penaatan.
10. Seluruh biaya pelaksanaan inspeksi ditanggung oleh biaya APBN Kementerian
Lingkungan Hidup melalui dana dekonsentrasi.
13
6) Kinerja penaatan dalam pengendalian kerusakan lingkungan (khusus
untuk kegiatan pertambangan);
d. Bagian 2 memuat :
1) Foto-foto hasil pengawasan lapangan;
2) Lampiran data Swa Pantau yang dilaporkan usaha dan atau kegiatan
yang dinilai;
3) Lampiran hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3;
4) Lampiran hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi
Kerusakan Lahan (khusus untuk kegiatan pertambangan).
2. Format Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER sesuai lampiran I.
3. Kinerja penaatan pengendalian pencemaran air dan udara dihitung berdasarkan
matriks penaatan sesuai lampiran II;
4. Jika perusahaan menolak untuk dilakukan pengawasan, Tim Inspeksi Lapangan
wajib membuat Berita Acara Penolakan Pengawasan PROPER sesuai lampiran
III.
5. Sekretariat PROPER Provinsi wajib mendokumentasikan secara sistematis
Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Penolakan
Pengawasan PROPER. Sekretariat PROPER Provinsi wajib mendokumentasikan
Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Penolakan
Pengawasan PROPER dalam bentuk data elektronik (scan) selain tetap
mendokumentasikan berkas dalam bentuk manual (hard copy).
6. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER wajib disampaikan kepada Sekretariat
PROPER Kementerian Lingkungan Hidup dapat berupa data elektronik (soft
copy) maupun manual (hard copy).
7. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup mempunyai hak penuh
untuk mengakses dokumentasi Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan
Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Penolakan
Pengawasan PROPER.
Output kegiatan:
1. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER atau Berita Acara Penolakan
Pengawasan PROPER;
2. Foto-foto hasil pengawasan lapangan;
3. Data Swa Pantau (dalam form berita acara) yang dilaporkan usaha dan atau
kegiatan yang dinilai;
4. Data hasil pengambilan sampel oleh instansi lingkungan hidup daerah;
5. Hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3 (dalam form
berita acara);
6. Hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan Lahan;
7. Data Perhitungan Beban Pencemaran.
14
D. Penyusunan Laporan Inspeksi
Laporan inspeksi adalah laporan Tim Inspeksi lapangan kepada atasan masing-
masing untuk melaporkan hasil pengawasannya sehingga atasan dapat segera
mengambil tindakan jika ditemukan hasil pengawasan yang berpotensi atau telah
melanggar peraturan lingkungan hidup dan berpotensi atau telah menyebabkan
terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Output Kegiatan:
Dokumentasi laporan inspeksi lapangan
E. Supervisi
Kegiatan Supervisi dilakukan untuk merekapitulasi hasil inspeksi dan menyusun
Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara. Supervisi dilaksanakan
secara bertahap pada setiap akhir tahapan inspeksi lapangan dengan jadwal
pelaksanaan sebagai berikut:
Tabel 3. Tahapan Supervisi
SUPERVISI TANGGAL
Tahap I Mei
Tahap II Juni dan Juli
1
Karena proses analisis laboratorium biasanya memerlukan waktu 1 bulan, maka hasil analisis ini dapat disusulkan.
15
1. Tim Pelaksana PROPER Provinsi menyiapkan materi supervisi sebagai berikut :
a. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Penolakan
Pengawasan PROPER beserta lampirannya.
b. Laporan hasil inspeksi.
c. Data-data kualitas air limbah, emisi dan pengelolaan limbah B3.
d. Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara. Format dan
ketentuan tentang Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara
mengacu kepada Sub Bab Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan
PROPER (Rapor) Sementara pada bagian selanjutnya petunjuk teknis ini.
Output kegiatan:
1. Kumpulan Hasil Inspeksi.
2. Draft Hasil Evaluasi Kinerja PenaatanPROPER Sementara.
3. Rekapitulasi Status Penaatan Awal Perusahaan
4. Berita Acara Supervisi.
16
BAB V
PEMERINGKATAN
17
7. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup melakukan supervisi
kepada Tim Pelaksana PROPER Provinsi untuk memastikan kesesuaian Rapor
Sementara dengan kriteria penilaian PROPER, validitas data dan menjamin
kredibilitas pelaksanaan PROPER serta kesesuaian dengan jadwal pelaksanaan
PROPER yang telah ditetapkan.
Output kegiatan:
1. Rapor Sementara hasil evaluasi pengawasan kinerja penaatan PROPER;
2. Rekapitulasi status penaatan;
3. Berita Acara Penyusunan Peringkat Sementara atau Berita Acara Supervisi;
4. Surat penyampaian status penaatan usaha dan atau kegiatan yang dinilai dan
peringkat awal usaha dan atau kegiatan.
Output kegiatan:
1. Berita acara penerimaan Rapor Sementara;
2. Tanda terima pengiriman dokumen.
C. Sanggahan/Klarifikasi
Untuk menciptakan keadilan dalam pelaksanaan PROPER, Perusahaan yang dinilai
diberi kesempatan untuk menyampaikan sanggahan terhadap hasil penilaian
peringkat kinerja sementara. Langkah-langkah untuk menampung dan
menanggapi sanggahan perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Tim Pelaksana PROPER Provinsi menerima sanggahan tertulis dari Perusahaan
pada bulan September.
18
2. Sanggahan ini harus dalam bentuk tertulis yang diantar langsung ataupun
dikirim melalui fax dan pos untuk selanjutnya mendapat bukti tanda terima
dokumen sanggah. Apabila tidak ada sanggahan dalam jangka waktu 2 minggu
setelah pemberitahuan hasil peringkat sementara maka Perusahaan dianggap
menerima hasil Peringkat Kinerja Sementara dan Rapor Kinerja Sementara.
3. Tim Pelaksana PROPER Provinsi melakukan evaluasi terhadap dokumen
sanggahan pada bulan Oktober. Hasil evaluasi dokumen sanggahan
didiskusikan dengan Tim Teknis PROPER untuk menyepakati usulan peringkat
akhir pada bulan Oktober.
4. Sanggahan tertulis dapat dilakukan setelah dilakukan kesepakatan dengan Tim
Teknis PROPER KLH.
5. Perbaikan peringkat perusahaan hanya dapat dilakukan jika :
a. Terdapat kesalahan data yang dimasukkan kedalam Rapor sementara oleh
Tim Pelaksana PROPER Provinsi,
b. Melengkapi data yang masih belum dimasukkan oleh Tim Pelaksana
PROPER Provinsi.
6. Jika terdapat sanggahan yang tidak berkaitan dengan ketentuan angka 5, maka
wajib didiskusikan dengan Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan
Hidup untuk menentukan perlu atau tidaknya perubahan peringkat
perusahaan.
Output kegiatan:
Tanda terima dokumen sanggahan;
19
BAB VI
PENINGKATAN KAPASITAS KABUPATEN/KOTA
Output kegiatan:
1. Jumlah orang yang dilatih;
2. Jumlah orang yang mendapat sertifikat;
3. Laporan pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas.
20
BAB VII
JADWAL KEGIATAN PROPER
21
BAB VIII
EVALUASI DAN PELAPORAN
Pelaporan dekonsentrasi Proper terdiri beberapa bab dan lampiran dengan susunan
sebagai berikut:
I. Pendahuluan
II. Pelaksanaan Proper
III. Hasil Evaluasi Proper
IV. Peningkatan Kapasitas
V. Penutup
VI. Lampiran-Lampiran
22
Isian lampiran laporan dekonsentrasi PROPER mengacu pada Lampiran VIII.
A. Pendahuluan
Pada bab pendahuluan disampaikan latar belakang, tujuan, ruang lingkup kegiatan
Proper serta sistematika pelaporan dekon PROPER. Dalam ruang lingkup kegiatan
PROPER disampaikan deskripsi mengenai tahapan persiapan proper yang terdiri
dari persiapan, pelaksanaan serta evaluasi hasil pelaksanaan PROPER
B. Pelaksanaan PROPER
Dalam Bab pelaksanaan Proper disampaikan serangkaian kegiatan yang
dilaksanakan oleh Pemda mulai dari tahap persiapan hingga pelaksanaan PROPER
yaitu :
Penetapan usulan peserta PROPER kepada KLH
Pertemuan teknis dengan KLH membahas peserta, rencana pemantauan serta
peningkatan kapasitas
Penyusunan rencana kerja pelaksanaan PROPER di Provinsi
Peningkatan kapasitas kepada Tim Pelaksana PROPER Provinsi
Sosialisasi PROPER kepada Perusahaan peserta PROPER
Dalam Bab ini disampaikan juga daftar peserta PROPER periode penilaian. Data
lengkap mengenai peserta PROPER disampaikan dalam Lampiran 1 Laporan
Dekonsentrasi PROPER. Setelah dilaksanakan pengawasan, salah satu bukti
pengawasan adalah Berita Acara. Kumpulan Berita Acara peserta PROPER
disampaikan dalam Lampiran 2 Laporan Dekonsentrasi PROPER .
23
Parameter (ton/Periode)
No. Sektor Minyak
BOD COD TSS dst dst
& Lemak
1 MPJ
2 PEM
3 Agro
Detail perhitungan beban pencemar udara kriteria dan gas rumah kaca dari
setiap perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 3 b.
Untuk limbah B3 maka informasi yang disampaikan dapat dilihat pada table
berikut:
Beban Limbah B3 (ton/Periode)
No. Sektor Disimpan Diserahkan
Dihasilkan Dimanfaatkan Landfill Dumping
di TPS Pihak ke-3
1 MPJ
2 PEM
3 Agro
24
8.3.3 Kinerja Perusahaan Peserta PROPER
Kinerja Laporan kinerja perusahaan disampaikan dalam bentuk Rapor yang
akan disampaikan kepada setiap peserta PROPER. Kumpulan Rapor peserta
akan disampaikan dalam Lampiran 4 Laporan Dekonsentrasi PROPER.
D. Penguatan Kapasitas
Dalam bab ini disampaikan hasil penguatan kapasitas yang sudah dilakukan baik
untuk lingkup internal, ataupun kabupaten/kota, serta sosialisasi kepada
perusahaan perusahaan PROPER. Jumlah SDM yang terlibat, kompetensi,
pendidikan, pelatihan serta status kepegawaian ataupun jabatan fungsional
disampaikan dalam Lampiran 5 Laporan Dekonsentrasi PROPER.
E. Penutup
Bab penutup berisikan analisis hasil pelaksanaan PROPER, kendala serta hambatan,
kesimpulan hasil pelaksanaan PROPER serta rekomendasi agar pelaksanaan
PROPER ke depan menjadi lebih baik
25
Sekretariat PROPER
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
Sekretariat PROPER
Telp./Fax. : (021) 8520-886
Email: dekonproper@gmail.com dan sekretariatproper@gmail.com
Alamat: Jl. DI. Panjaitan Kav. 24, Gd. B Lt. 4 Kebon Nanas – Jakarta 13410.
26
LAMPIRAN
27
LAMPIRAN I.
FORMAT BERITA ACARA HASIL PENGAWASAN PROPER
BERITA ACARA
PENGAWASAN PENAATAN LINGKUNGAN HIDUP
Pada hari ini, .......... tanggal .... Bulan ..... tahun ......., pukul ......, di Kab/Kota..... Provinsi ......., kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ............................................................................................................................................
Instansi : ............................................................................................................................................
NIP./No. PPLH : .................................. /........................................................................................................
Pangkat/Gol. : .........................../................................................................................................................
Jabatan : ............................................................................................................................................
Alamat : ............................................................................................................................................
Telp./Fax./HP : ............................................................................................................................................
e-mail : ............................................................................................................................................
Pihak Perusahaan
Nama : ............................................................................................................................................
Jabatan : ............................................................................................................................................
No. Hp : ............................................................................................................................................
Pengawasan dan pemantauan tersebut dilakukan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER), yang terdiri dari pemantauan,
pemeriksaan dan verifikasi teknis terhadap pelaksanaan kegiatan Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian
Pencemaran Udara dan Pengelolaan Padat/Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Catatan temuan-
temuan lapangan selama pengawasan dan pemantauan tersebut disajikan dalam Lampiran Berita Acara ini dan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.
Demikian Berita Acara Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan
disaksikan oleh yang bertanda tangan di bawah ini.
28
Lampiran1. Berita Acara Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup
PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan :
Alamat lokasi kegiatan :
Telp./Fax. :
Alamat Kantor Pusat/Perwakilan :
Telp./Fax. :
Nama Holding Company :
Alamat Kantor Holding Company
Telp./Fax. :
Tahun Berdiri Perusahaan/ Beroperasi Perusahaan :
Jenis Industri :
Status Permodalan
Luas Area Pabrik/Lokasi Kegatan :
Pengelolaan Air Limbah : Pembuangan Ke sumber air/
Pembuangan ke laut/ Pemanfaatan ke
tanah/ Reinjeksi
Jumlah Karyawan :
Kapasitas Produksi :
· Terpasang :
· Senyatanya :
Bahan Baku Utama :
Bahan Penolong :
Proses Produksi :
Prosentase Pemasaran Eksport :
Prosentase Pemasaran Domestik/Lokal :
29
HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATAN
Periode 1 Juli 20xx – 30 Juni 20xx
30
B. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan
1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL
2. Perusahaan wajib segera mengurus izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten
xxxxxxxxxxxx
3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi
BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
xxxxxxxxxxxx tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan xxxxxxxxxxxxxxx
4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yang
dipersyaratkan dalam baku mutu air limbah Industri xxxxxxxxxxx ,dan memeriksakannya
kepada laboratorium terakreditasi.
5. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit, /kuantitas
limbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.
6. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,
kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulan
sekali kepada BLH Kabupaten Xxx, BLH Provinsi Xxx dan Kementerian Lingkungan Hidup.
1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boiler, Heather yang aktif dengan parameter dan
frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007.
2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameter
dan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.
3. Perusahaan wajib menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulan
sekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi dan
31
pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten xxx,
BLH Provinsi xxx dan Kementerian Lingkungan Hidup.
32
C. Neraca Limbah B3 Periode 1 Juli 20xx – 30 Juni 20xx
Limbah
Limbah Limbah
Jenis Limbah Satuan Belum Perlakuan
Dihasilkan Dikelola
Dikelola
A. Sumber Dari Proses Produksi
--- --- --- --- --- ---
B. Sumber Dari Luar Proses Produksi
Abu batubara Ton 30.00 0 30.00 Ditempatkan dalam karung
plastik di lokasi terbuka di
lingkungan pabrik
Sludge IPAL Ton 7.54 2.00 0 - Disimpan di TPS
5.54 - Diserahkan ke xxx
(pengangkut/ AAT), PT. xxx
Oli bekas Ton 0.45 0 0.45 Disimpan di gudang workshop
Drum bekas oli bekas Ton 0.03 0 0.03 Disimpan di gudang workshop
Bekas kemasan bahan Ton 0.09 0 0.09 Disimpan di gudang workshop
kimia
Majun terkontaminasi Ton 0 0 0 Belum dihasilkan
limbah B3
Aki bekas Ton 0 0 0 Belum dihasilkan
Limbah elektronik Ton 0 0 0 Belum dihasilkan
TOTAL Ton 38.11 7.54 30.57
Persentase % 19.79 80.21
Ket : 14.54% limbah B3 yang diserahkan ke pihak ke tiga yang memiliki izin, 5.25% limbah B3 masih
tersimpan di TPS dan 80,21% limbah B3 belum dikelola sesuai ketentuan. Secara umum 80.21%
limbah B3 belum dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku dan persyaratan dalam izin.
33
yang sudah memiliki izin TPS B3, logbook, dan manifest
LB3. salinan #2 per triwulan kepada
BLH XXX dengan tembusan
kepada Kementerian Lingkungan
Hidup dan BLH Provinsi XXX.
2. Perizinan Pengelolaan
Limbah B3
Kepemilikan izin PLB3 yang - Sudah memiliki Izin - Wajib membangun TPS
dipersyaratkan Penyimpanan Sementara Limbah B3 untuk limbah B3
Limbah B3 untuk sludge abu batubara, oli bekas, aki
IPAL sesuai Surat bekas, majun terkontaminasi,
Keputusan Kepala BLH bekas kemasan bahan kimia,
Kabupaten XXX nomor: drum bekas oli bekas dan
XXX//SK/TPS-LB3/2011 limbah elektronik sesuai KEP-
pada tanggal 27 Desember 01/BAPEDAL/09/1995 dan
2011 mengajukan permohonan Izin
- Belum memiliki Izin Penyimpanan Sementara
Penyimpanan Sementara Limbah B3 kepada BLH
untuk limbah abu batubara Kabupaten XXX.
- Belum memiliki Izin - Tidak menyimpan limbah B3
Penyimpanan Sementara melebihi jangka waktu 90 hari
untuk limbah B3 oli bekas, kecuali jika limbah B3 yang
aki bekas, majun dihasilkan kurang dari 50 kg
terkontaminasi, bekas per hari maka dapat disimpan
kemasan bahan kimia, drum selama 180 hari
bekas oli bekas dan limbah
elektronik
Masa berlaku izin 2 (dua) tahun untuk Izin
Penyimpanan Sementara
Limbah B3 untuk sludge IPAL
34
c. Effluent dari kegiatan --- ---
pengolahan dan/atau
penimbunan dan/atau
pengelolaan limbah B3
lainnya :
35
Kesesuaian jenis limbah B3 --- ---
yang dikumpul dengan izin yang
berlaku
Kontrak kerjasama penghasil --- ---
limbah dan pengumpul limbah
Kontrak kerjasama antara --- ---
pengumpul dengan pihak
pemanfaat, pengolah atau
penimbun
Ada/tidak masalah pencemaran --- ---
lingkungan
36
limbah B3 dengan cara tertentu
Jumlah/volume limbah B3 yang --- ---
di dumping
E. Penaatan
Belum
No. Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Taat Keterangan
Taat
1. a. Pendataan jenis dan volume limbah yang - Belum melakukan identifikasi
dihasilkan limbah elektronik dan majun
terkontaminasi limbah B3
--- √
- Belum melakukan pencatatan
seluruh limbah B3 yang
dihasilkan
b. Pelaporan Belum melakukan pelaporan
--- √ realisasi pengelolaan limbah B3
sludge IPAL sesuai dengan izin
2. Status perizinan pengelolaan limbah B3 Untuk TPS Limbah B3 Sludge
√ ---
IPAL
3. Pelaksanaan ketentuan dalam Izin
a. Pemenuhan Ketentuan Teknis - TPS Sludge memenuhi
57.70% ketentuan teknis
--- √ - Belum memiliki TPS Limbah B3
untuk penyimpanan abu
batubara dan limbah B3 lainnya
b. Pemenuhan Baku Mutu Emisi --- ---
c. Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah --- ---
d. Pemenuhan Pemanfaatan --- ---
4. Penanganan open dumping, pengelolaan Menyimpan limbah B3 abu
tumpahan, dan penanganan media batubara dalam kemasan karung
--- √
terkontaminasi LB3 plastik di lokasi terbuka di
lingkungan pabrik
a. Rencana pengelolaan --- ---
b. Pelaksanaan pengelolaan --- ---
c. Jumlah tanah terkontaminasi yang
--- ---
dikelola
d. Pelaksanaan ketentuan SSPLT --- ---
5. Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan 19.79% limbah B3 dikelola sesuai
--- √
peraturan dengan ketentuan yang berlaku.
6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan
√ ---
pengangkutan limbah B3
7. Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu
--- ---
(antara lain : Dumping, Re-injeksi, dll)
F. Kesimpulan
Segera melakukan perbaikan sesuai dengan rencana tindak lanjut pada tabel D. dan menyampaikan hasil
perbaikan Tindak lanjut dari berita acara beserta data-data pendukung dan foto perbaikan tersebut kepada
Deputi IV MENLH c.q. Asdep Pengelolaan Limbah B3 dan Pemulihan Kontaminasi Limbah B3 (alamat
: Gd.C, Lt. 2, JL. D.I. Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta Timur – 13410; Telp./Fax. 021-
85904932) dengan tembusan kepada BLH Provinsi XXX dan BLH Kabupaten XXX.
37
LAMPIRAN
1. Check list pengelolaan limbah B3 (TPS Limbah B3) yang telah ditandatangani oleh pengawas dan
perusahaan.
2. Foto temuan lapangan.
38
Menyimpan limbah oli bekas, Wajib membangun TPS
drum bekas oli bekas, kemasan Limbah B3 untuk menyimpan
bekas bahan kimia di gudang oli bekas, drum bekas oli
workshop dan bercampur bekas, kemasan bekas bahan
dengan limbah non B3. kimia, majun terkontaminasi
limbah B3, aki bekas, dan
limbah elektronik.
39
- Menyimpan limbah B3 abu - Menghentikan kegiatan
batubara dalam kemasan menyinpan limbah abu
karung plastik di lokasi batubara di lokasi terbuka.
terbuka di lingkungan pabrik, - Segera memindahkan limbah
di antaranya dekat lokasi abu batubara ke dalam TPS
boiler dan di samping yang berizin.
bangunan pabrik - Menyampaikan progress
- Menyimpan limbah B3 abu pemindahan limbah B3 abu
batubara dalam kemasan batubara ke dalam TPS
karung plastik di lokasi berizin kepada Kementerian
terbuka di lingkungan pabrik Lingkungan Hidup dengan
- Menyimpan limbah B3 abu tembusan ke BLH
batubara dalam kemasan Kabupaten XXX
karung plastik di lokasi - Menyampaikan rencana
terbuka di lingkungan pabrik penyelesaian pemindahan
- Menyimpan limbah B3 abu limbah B3 abu batubara ke
batubara dalam kemasan dalam TPS berizin kepada
karung plastik di lokasi Kementerian Lingkungan
terbuka di lingkungan pabrik Hidup dengan tembusan ke
BLH Kabupaten XXX
40
V. PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (KHUSUS KEGIATAN PERTAMBANGAN)
A. Rekapitulasi Penilaian
41
23. Penggalian Lokasi 5 91 1 Taat
Tanah Penutup
24. Penambangan Lokasi 5 98 1 Taat
a) Kriteria K3 (Potensi Longsor) terlihat longsoran batuan pada dinding yang ditinggal
b) Kriteria K4 (Potensi Pencemaran AAT) tidak mendapatkan nilai karena belum dilakukan
upaya penanganan batuan yang berpotensi membentuk air asam tambang.
c) Kriteria K5 (Erosi): terdapat indikasi adanya erosi didinding lereng penggalian tanah
penutup
d) Kriteria K6 (Kebencanan); jauh dari pemukiman penduduk dan sarana vital lain/memiliki
sistem tanggap darurat (sarana, personil, SOP, dll)
42
LAMPIRAN 2. BERITA ACARA PENGAWASAN PENAATAN LINGKUNGAN HIDUP
A. LEMBAR ISIAN PENILAIAN DOKUMEN LINGKUNGAN/IZIN LINGKUNGAN
1. Pengesahan Dokumen
Nama Dokumen Institusi Pengesahan Tanggal Pengesahan Batasan Kapasitas Realisasi Kapasitas Dampak Penting
No.
Lingkungan Dokumen Lingkungan Dokumen Lingkungan Produksi Produksi yang dikelola
1. … … … … … …
2. … … … … … …
dst.
2. Pelaporan Triwulanan*
Triwulan III-(Tahun Triwulan IV- Triwulan I- Triwulan II-
Instansi Keterangan
N-1) (Tahun N-1) (Tahun N) (Tahun N)
Kabupaten … … … … …
Provinsi … … … … …
Kementerian Lingkungan Hidup … … … … …
* Triwulanan : berupa nomor dan tanggal surat pengiriman laporan
3. Pelaporan Semester**
Semester 2-(Tahun Semester 1-
Instansi
N-1) (Tahun N)
Kabupaten … …
Provinsi … …
Kementerian Lingkungan Hidup … …
** Semester : berupa nomor dan tanggal surat pengiriman laporan
Catatan : Tabel Triwulan/Semeter dipilih sesuai kewajiban dalam Dokumen Lingkungan
43
B. LEMBAR ISIAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
1. Titik Penaatan dan Izin
Jenis Status Izin Nomor Sertifikat Hasil Uji
Sumber Koordinat
Nama Titik Teknologi Instansi Tanggal
No. Air Nomor Tanggal
Penaatan Pengolahan Penerbit Izin Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Limbah dr2 LU Izin Berakhir
Air Limbah Izin Terbit
1. ……… ……….. … … ……….. …… …. …. …. ... … …. …. …. …. …. …. …. …. …. ….
2. ……… ……….. … … ……….. …… …. …. …. … … …. …. …. …. …. …. …. …. …. ….
dst.
44
2. … … … … … … … … …
… … … … … … … …
dst.
c. Parameter dan Pelaporan Baku Mutu (Industri yang menerapkan Land Aplikasi)
Peraturan
Kedalaman Tanah/Lapisan
Baku Mutu Satuan Baku Mutu
Parameter Satuan Peraturan
Titik Penaatan Baku Mutu Beban Baku Beban
No yang Baku Baku Mutu
(outlet) 0 - 20 20 - 40 40 - 60 60 - 80 80 - 100 100 - 120 Konsentrasi Pencemaran Mutu Pencemaran
dipantau Mutu yang diacu
cm cm cm cm cm cm maksimum Beban Maksimum
yang diacu
1 Tanah (Rorak) … … … … … … … … … … … … …
… … … … … … … … … … … … …
2 Tanah (Antar … … … … … … … … … … … … …
Rorak) … … … … … … … … … … … … …
3 Tanah (Lahan … … … … … … … … … … … … …
Kontrol/Non LA) … … … … … … … … … … … … …
d. Ketentuan Teknis
Ketentuan Teknis Laboratorium
1. Laboratorium penguji ….
2. Nama Laboratorium penguji ….
3. Nomor akreditasi laboratorium penguji/laboratorium rujukan Gubernur ….
4. Tanggal Berakhir Akreditasi laboratorium ….
5. Bulan pengujian 7 8 ..... 11 12 1 2 .... 5 6
45
Status
No. Ketentuan Teknis Dokumen Pendukung
(Ya/Tidak)
1. Memisahkan saluran air limbah dengan limpasan air hujan Layout saluran air limbah dan drainase dan Foto
2. Membuat saluran air limbah yang kedap air Layout saluran air limbah dan drainase dan Foto
3. Memasang alat pengukur debit (flowmeter) Foto flowmeterpada seluruh saluran outlet
4. Memantau pH dan debit harian
5. Tidak melakukan pengenceran
6. Tidak melakukan by pass air limbah
46
f. Beban Pencemaran Aktual
Titik Hasil Perhitungan Beban Pencemaran Aktual Beban
Satuan Satuan
No Penaatan Parameter (Debit x Konsentrasi) Periode (N-1) – (N) Pencemaran Total
Debit Produksi
(Outlet) Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun dalam Ton
1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... (m3/ Ton/
bulan) bulan
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
dst
47
C. LEMBAR ISIAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
a. a. 1. Inventarisasi Sumber Emisi (Pengukuran Manual)
Posisi Status Data Bukti
Bentuk
Waktu Tinggi/ (ketinggian/ Pemantauan Pendukung
Nama Kapasitas Alat Cerobong Diameter Frekuensi
Kode Bahan Operasi Panjang kepanjangan) Periode Tidak
No. Sumber Sumber Pengendali Lokasi Koordinat (kotak/ Cerobong Kewajiban Ket
Cerobong bakar (Jam/ Cerobong Lubang PROPER Dipantau
Emisi Emisi Emisi silinder/ (m) Pengukuran
Tahun) (m) Sampling (dipantau/ tidak
kerucut)
(m) dipantau)
1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... … ... …
2. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... … ... …
dst.
1. b. Titik Penaatan
No Nama Sumber Emisi Kode Cerobong Waktu Operasi
(Jam/Tahun)
1
2
48
b. Ketaatan Parameter dan Baku Mutu
Konsentrasi Hasil Pengujian Sampel (mg/Nm3) Peraturan
Baku Mutu Satuan Baku Mutu
Nama Parameter Semester II (N-1) Semester I (N) Satuan Peraturan
Kode Baku Beban Baku Beban
No. Sumber yang Baku Baku Mutu
Cerobong Mutu Pencemaran Mutu Pencemaran
Emisi dipantau Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Mutu yang diacu
Maksimum Beban Maksimum
yang diacu
1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
2. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
dst
49
Triwulan III- Triwulan IV- Triwulan I- Triwulan II-
Ketaatan Pemantauan CEMS Keterangan
(N-1) (N-1) (N) (N)
1. Jumlah data parameter pemantauan harian CEMS selama 3 bulanan … … … … …
2. SOx … … … … …
3. NO.x … … … … …
4. Partikulat … … … … …
5. CS2 … … … … …
6. H2S … … … … …
7. Cl2 … … … … …
8. TRS (Total Sulfur Tereduksi) … … … … …
9. ClO3 (Klorin Dioksida) … … … … …
10. Jumlah data pemantauan yang memenuhi Baku Mutu CEMS … … … … …
11. SOx … … … … …
12. NO.x … … … … …
13. Partikulat … … … … …
14. CS2 … … … … …
15. H2S … … … … …
16. Cl2 … … … … …
17. TRS (Total Sulfur Tereduksi) … … … … …
18. ClO3 (Klorin Dioksida) … … … … …
d. Pelaporan CEMS (Parameter Sox, Partikulat, No.x, CS2, H2S, CL2, TRS, CLO3.
Konsentrasi Hasil Pengukuran: SOx/Partikulat/No.x/CS2/H2S/CL2/TRS/CLO3.
a. Nama sumber emisi;
b. Jenis sumber emisi;
c. Nama/Kode cerobong;
d. Dimensi cerobong (diameter);
e. Dimensi cerobong (Panjang x Lebar);
f. Dimensi cerobong (Tinggi);
g. Bahan bakar;
h. Kapasitas kandungan sulfur dalam bahan bakar; dan
i. Waktu operasional (jam).
50
Konsentrasi Rata-rata Waktu Operasi
Satuan Baku Peraturan Baku
No. Triwulan Waktu Pengukuran Harian CEMS dalam Satu Baku Mutu
Mutu Mutu yang diacu
(mg/Nm3) Hari (jam)
1. Triwulan III (N) 01 Juli 20xx …. …. …. …. ….
2. Triwulan III (N) 02 Juli 20xx …. …. …. …. ….
dst.
Keterangan:
Metodologi perhitungan mengacu pada Peraturan Menteri LH No. 12 Tahun 2012 dan Peraturan Menteri LH No. 21 Tahun 2008.
Parameter: CO2, CH4, N2O
Periode: Januari - Desember N-2; Januari – Desember N-1
51
Beban Emisi Tahun N-2 Beban Emisi Tahun N-1
No. Nama Sumber Emisi Parameter Beban Emisi Beban Emisi Beban Emisi Beban Emisi
(ton) (ton eq. Co2) (ton) (ton eq. Co2)
1. Contoh … … … …
2. Sumber emisi A CO2 … … … …
3. Sumber emisi A CH4 … … … …
4. Sumber emisi A N2O … … … …
h. Ketentuan Teknis
Status
No. Ketentuan Teknis Keterangan
(Ya/Tidak)
1. Memasang dan mengoperasikan CEMS* …
2. Peralatan CEMS* beroperasi No.rmal …
3. Membuang seluruh emisi melalui cerobong …
4. a. Persyaratan teknis cerobong Melampirkan bukti berupa foto dan spesifikasi teknis
b. Memiliki lubang sampling …
c. Memiliki tangga sampling …
d. Memiliki platform
…
e. Memiliki sumber listrik untuk pengambilan sampel
5. Semua sumber emisi No.n fugitive emisi harus dibuang melalui cerobong …
6. Menggunakan jasa laboratorium terakreditasi/laboratorium yang ditunjuk …
oleh Gubernur
*Khusus bagi industri:
a. Unit regenerator katalis (unit perengkahan katalitik air);
b. Unit pentawaran sulfur;
c. Proses pembakaran dengan kapasitas ≥ 25 MW atau kapasitas < 25 MW dengan kandungan sulfur dalam bahan bakar > 2%;
d. Peleburan baja;
e. Pulp dan kertas;
f. Pupuk;
g. Semen;
h. Carbon black;
i. Rayon.
52
D. EVALUASI PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
a. Umum
Jelaskan gambaran secara umum pengelolaan untuk masing-masing jenis limbah B3 yang dilakukan perusahaan Saudara, dan lengkapi dengan
diagram proses produksi (paling banyak 1 lembar A4):
2) Telah melakukan pencatatan jenis dan Neraca Limbah B3 selama periode penilaian
volume limbah B3
3) Telah melakukan pendataan pengelolaan Neraca Limbah B3 selama periode penilaian
lanjut limbah B3
b. Pelaporan kegiatan pengelolaan limbah B3 TW 3 TW 4 Th TW 1 Th TW 2 Th N
Th N-1 N-1 N
1) KLH Salinan surat penyampaian laporan triwulan
(bukti tanda terima/pengiriman)
53
No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/Lampiran
Memiliki izin pengelolaan limbah bahan berbahaya Jika "Ya" diisi: Salinan SK perizinan pengelolaan limbah B3
dan beracun Jenis pengelolaan LB3: Jenis pengelolaan limbah B3: (penyimpanan
1. Izin Nomor; dan sementara/ pemanfaatan/insinerator/
2. Instansi yang bioremediasi/penimbunan)
mengeluarkan izin.
(jika izin lebih dari satu,
silahkan menambahkan
baris)
Jika "Tidak" diisi:
Alasan :
Jika izin sedang dalam 1. Surat pengajuan izin (jika baru
proses diisi: mengajukan izin).
Jenis Pengelolaan LB3: 2. Status permohonan izin (berita acara
(Penyimpanan/pemanfaata verifikasi/rapat/surat balasan dari
n/pengolahan/penimbunan) BLH/KLH)
1. surat Pengajuan izin;
dan
2. surat tanggapan
proses perizinan; dan
3. berita acara verifikasi
perizinan.
3. Pemenuhan ketentuan izin
54
No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/Lampiran
3) Frekuensi pengukuran sesuai dengan penimbunan/bioremediasi, sumur pantau
izin/peraturan. penimbunan, dan lain-lain)
55
No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/Lampiran
menunjukkan copy manifest salinan 3 dan
7.
c. Apakah pernah melakukan pemulihan lahan jika ya, Menyampaikan copy SSPLT
terkontaminasi dan diterbitkan SSPLT (Surat sebutkan
Status Penyelesaian Lahan Terkontaminasi) nomor
surat dan
tang-gal
SSPLT
d. Apakah sudah melakukan pelaporan terkait Menyampaikan copy surat penyampaian
SSPLT yang telah diterbitkan laporan
2) Apakah memiliki kontrak kerja sama Jika ya diisi: Salinan surat kontrak kerja sama antara
antara penghasil dengan pihak ketiga 1. Nomor surat kontrak penghasil dan pihak ketiga (pengumpul/
56
No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/Lampiran
yang mengelola limbah B3 kerja sama. pengolah/pemanfaat/penimbun
(pengumpul/pengolah/pemanfa- 2. Tanggal pembuatan
at/penimbun) kontrak kerja sama.
3. Masa berlaku kontrak
kerja sama.
4. Jenis Limbah B3 yang
dikelola sesuai kontrak
kerja sama.
Jika tidak disebutkan
alasannya
3) Apakah pihak ketiga Surat pernyataan dari pihak ketiga
(pengumpul/pengolah/pemanfa- (pengumpul/pengolah/pemanfa-at/penimbun)
at/penimbun) sedang memiliki yang menyatakan tidak sedang dalam masalah
permasalahan pencemaran lingkungan pencemaran lingkungan
b. Pengangkut
1) Apakah pihak pengangkut memiliki Jika ya diisi: Menyampaikan salinan surat rekomendasi
rekomendasi pengangkutan limbah B3 dari 1. Nomor Surat pengangkutan dari KLH
KLH Rekomendasi.
2. Tanggal terbit surat.
3. Masa berlaku surat.
57
No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/Lampiran
Jika tidak disebutkan
alasannya
4) Apakah pihak pengangkut memiliki Jika ya diisi:
dokumen manifest yang sah sesuai Sebutkan kode manifest
dengan ketentuan Keputusan Kepala pengangkut yang dimiliki.
Bapedal Nomor: Kep-
02/BAPEDAL/09/1995.
Jika tidak disebutkan
alasannya
5) Apakah pihak pengangkut sedang memiliki Surat pernyataan dari pihak pengangkut yang
permasalahan pencemaran lingkungan menyatakan tidak sedang dalam masalah
pencemaran lingkungan
b. Apakah melakukan open burning jika ya, 1. Foto-foto kegiatan open burning
apa 2. Neraca limbah B3 periode penilaian Juli
jenis 2012 - Juni 2013
limbah
B3 yang
di open
58
No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/Lampiran
burning
c. Apakah memiliki rencana menghentikan jika ya, 1. Foto-foto penyimpanan limbah B3 yang
kegiatan open burning kapan tidak di open burning lagi.
2. Neraca limbah B3 periode penilaian Juli
2012 - Juni 2013 (yang menunjukkan
limbah B3 sudah tidak di open burning).
d. Apakah melakukan pengelolaan limbah B3 jika YA, 1. Foto-foto kegiatan pengelolaan limbah B3
cara tertentu kegiatan dengan cara tertentu
apa 2. Dokumen perizinan yang dimiliki sesuai
yang dengan kegiatan tersebut
dilaku- 3. Neraca limbah B3 periode penilaian Juli
kan : 2012- Juni 2013
Catatan :
Data Pendukung/Lampiran disampaikan dalam bentuk salinan (untuk foto dan dokumen izin berbentuk *pdf, untuk logbook dan neraca limbah B3 berbentuk *xls).
59
E. LEMBAR ISIAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
1. Tempat Penyimpanan Sementara
CHECKLIST P.01
TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN …
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota ...
PT. .......................
TIM PENILAI : …
TGL
…
PENILAIAN :
NO. KETENTUAN YA TIDAK KETERANGAN
PENGEMASAN
1. Apakah pengemasan limbah B3 dilakukan sesuai dengan bentuk limbah B3? …
2. Apakah pengemasan limbah B3 dilakukan sesuai dengan karakteristik limbah B3? …
3. Apakah pengemasan limbah B3 dilengkapi dengan simbol label limbah B3? …
4. apakah penempatan limbah B3 disesuaikan dengan jenis dan karakteristik limbah B3? …
5. Apakah kondisi kemasan limbah B3 bebas karat? …
6. Apakah kondisi kemasan limbah B3 tidak bocor? …
7. Apakah kondisi kemasan limbah B3 tidak meluber? …
60
14. Apakah masing-masing blok/sel dipisahkan gang/tanggul? …
15. Apakah kemasan/limbah limbah B3 diberi alas/pallet? …
16. Apakah tumpukan limbah B3 maksimal 3 lapis? …
17. Apakah limbah B3 disimpan sesuai dengan masa penyimpanan dalam izin? …
(jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi)
PEMANTAUAN
18. Adakah logbook/catatan untuk mencatat keluar masuk limbah limbah B3? …
19. Apakah jumlah dan jenis limbah B3 sesuai dengan yang tercatat di logbook/catatan? …
PENGELOLAAN LANJUTAN
20. Apakah melakukan pengelolaan lanjutan terhadap limbah B3 yang disimpan? (diserahkan …
ke pihak ketiga/dimanfaatkan internal)
LAIN-LAIN
21. Tersediakah alat tanggap darurat yang mudah dijangkau? …
22. Tersediakah fasilitas P3K yang mudah dijangkau? …
23. Apakah memiliki SOP penyimpanan? …
24. Apakah memiliki SOP tanggap darurat? …
25. Apakah tersedia pagar, pintu darurat, dan rute evakuasi? (sesuai dengan SOP …
penyimpanan dan tanggap darurat)
26. Apakah kebersihan/housekeeping terkelola dengan baik? …
TOTAL YA …
TOTAL TIDAK …
61
2. Kolam Sludge Minyak (Sludge Pond)
CHECKLIST P.02
KOLAM SLUGE MINYAK (SLUDGE POND)
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN …
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota ...
PT. ...................
TIM PENILAI : …
TGL
…
PENILAIAN :
NO. KETERANGAN YA TIDAK KETERANGAN
PENYIMPANAN
1. Apakah rancang bangunan pond sesuai dg jumlah limbah? …
2. Apakah rancang bangun dapat mencegah luapan sludge? …
3. Apakah lantai bangunan kedap air (10-7 cm/dtk)? …
4. Apakah dilengkapi dengan sistem penerangan? …
5. Apakah memiliki sumur pantau di upstream & downstream? …
6. Adakah logbook/pencatatan keluar masuk sludge ke pond? …
PEMANTAUAN
7. Adakah pencatatan sludge yg disimpan/bulan? …
8. Adakah pencatatan sludge yg dikelola/bulan? …
9. Apakah melakukan analisa kualitas air sumur pantau sesuai izin? …
PENGELOLAAN LANJUTAN
10. Apakah dilakukan lanjutan (SOR, kirim ke pihak pengumpul, dll)? …
LAIN-LAIN
11. Tersediakah alat tanggap darurat yang mudah dijangkau? …
12. Tersediakah fasilitas P3K yang mudah dijangkau? …
62
13. Apakah memiliki SOP penyimpanan sludge di pond? …
14. Apakah memiliki SOP tanggap darurat? …
15. Tersediakah pagar, pintu darurat, dan rute evakuasi? (sesuai dengan SOP penyimpanan …
dan tanggap darurat)
16. apakah kebersihan/housekeeping terkelola dengan baik?
TOTAL YA …
TOTAL TIDAK …
63
3. Pengolahan Limbah B3 Secara Thermal (Insinerator)
CHECKLIST P.03
PENGOLAHAN LIMBAH B3 SECARA THERMAL (INSINERATOR)
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN …
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota ...
PT. .....................
TIM PENILAI : …
TGL
…
PENILAIAN :
PENAATAN UMUM
1. Apakah selama pengakutan tidak terjadi ceceran? …
2. Apakah jenis limbah yang dibakar sesuai dengan yang tercantum dalam izin? …
3. Apakah pengoperasian insinerator sesuai izin? …
PENAATAN KHUSUS
4. Apakah dilakukan pengukuran suhu gas bakar di burning chamber? …
5. Apakah dilakukan pencatatan jumlah dan komposisi limbah yang dibakar? (cek log book) …
6. Apakah komposisi limbah yang dibakar sesuai izin? …
7. Apakah suhu ruang bakar I saat insinerator beroperasi 600-800 °C (atau sesuai izin)? …
8. Apakah suhu ruang bakar II saat insinerator beroperasi 900-1100 °C (atau sesuai izin)? …
9. Apakah efisiensi pembakaran terpenuhi? (Cek sertifikat hasil uji) …
10. Apakah melakukan pengelolaan lanjutan terhadap abu sisa pembakaran? (diserahkan ke
…
pihak ke-3/landfill)
PEMANTAUAN
11. Apakah memiliki logbook/pencatatan keluar masuk limbah yang dibakar dan abu …
64
insinerator?
LAIN-LAIN
12. Tersediakah alat tanggap darurat yang mudah dijangkau? …
13. Tersediakah fasilitas P3K yang mudah dijangkau? …
14. Apakah memiliki SOP pengoperasian insinerator ? …
15. Apakah memiliki SOP tanggap darurat? …
16. Tersediakah pagar, pintu darurat dan rute evakuasi? (sesuai dengan SOP penyimpanan
…
dan tanggap darurat)
17. Apakah kebersihan/housekeeping terkelola dengan baik? …
TOTAL YA …
TOTAL TIDAK …
65
4. Bioremediasi
CHECKLIST P.04
Pengolahan LIMBAH B3 SECARA BIOLOGI (BIOREMEDIASI)
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN …
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota ...
PT. .........................
TIM PENILAI : …
TGL
…
PENILAIAN :
PERSYARATAN LOKASI
4. Apakah lokasi tempat pengolahan sesuai dengan persyaratan izin? …
5. Apakah dilakukan pengkajian kondisi awal lahan? …
PERSYARATAN FASILITAS
6. Apakah desain untuk lahan pengolahan sesuai persyaratan? …
7. Apakah permeabilitas lapisan dasar lahan pengolahan sesuai persyaratan? …
8. Apakah drainase dan pond mampu menampung air luapan/leachete? …
9. Apakah jumlah sel sesuai dengan timbulan limbah yang akan diolah? …
10. Apakah terdapat sumur pantau upstream dan downstream sesuai izin? …
66
PENAATAN KHUSUS
11. Apakah jenis mikroorganisme yang digunakan bukan merupakan hasil rekayasa genetik? …
12. Apakah material pencampur dan penggembur (bulking agent) bukan merupakan material
…
yang terkontaminasi LB3?
13. Apakah dilakukan analisa sampel limbah yang diolah secara berkala sesuai
…
persyaratan/izin?
14. Apakah dilakukan analisa sampel air tanah dan air sumur pantau sesuai izin? …
15. Apakah dilakukan analisa sample air luapan/lindi (jika terbuang ke lingkungan)? …
PEMANTAUAN
19. Adakah logbook/pencatatan keluar masuk limbah kegiatan bioremediasi? …
LAIN-LAIN
20. Apakah terdapat tanda peringatan keselamatan dan keamanan? …
21. Apakah memiliki SOP kegiatan Bioremediasi? …
22. Apakah terdapat sistem tanggap darurat? …
23. Apakah kebersihan/housekeeping terkelola dengan baik? …
TOTAL YA …
TOTAL TIDAK …
67
5. Penimbunan Limbah B3
CHECKLIST P.05
PENIMBUNAN LIMBAH B3
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN …
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota
PT. ............................
TIM PENILAI : …
TGL
…
PENILAIAN :
DATA PENAATAN
1. Apakah Jenis limbah B3 yang ditimbun sesuai dengan izin ? …
2. Apakah jenis limbah yang ditimbun memenuhi bakumutu TCLP? …
3. Terdapat sumur pantau minimal 3 buah (1 upstream dan 2 downstream)? …
68
11. Apakah air lindi diolah di IPAL ? …
12. Apakah melakukan uji kualitas lindi dalam bak pengumpul lindi sebelum dipindah ke
…
fasilitas IPAL?
13. Apakah melakukan uji kualitas air tanah pada sumur pantau rona awal? …
14. Apakah baku mutu air tanah ditetapka sesuai dengan rona awal? …
15. Apakah pengujian dilakukan oleh laboratorium pihak ketiga yang independen dan
…
terakreditasi? (cek sertifikat hasil uji)
16. Apakah melakukan uji kualitas air lindi setiap 3 bulan/sesuai izin? …
17. Apakah melakukan pencatatan arus jumlah limbah B3 yang keluar dan masuk tempat
…
penimbunan? (cek logbook)
LAIN-LAIN
18. Apakah tersedia alat tanggap darurat yang sesuai dan mudah dijangkau? …
19. Apakah memiliki SOP tanggap darurat? …
20. Apakah kebersihan/housekeeping terkelola dengan baik? …
TOTAL YA …
TOTAL TIDAK …
69
6. Pemanfaatan Minyak Pelumas Bekas Untuk Bahan Bakar Pembantu Peledakan (Anfo)
CHECKLIST P.06
PEMANFAATAN MINYAK PELUMAS BEKAS UNTUK BAHAN BAKAR PEMBANTU PELEDAKAN (ANFO)
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN …
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota ...
PT. ....................
TIM PENILAI : …
TGL
…
PENILAIAN :
PENAATAN UMUM
1. Apakah dilakukan uji karakteristik minyak pelumas bekas minimal 1 bulan sekali atau
…
sesuai izin? (cek sertifikat hasil uji)
2. apakah Hasil uji karakteristik minyak pelumas bekas dan atau proses pemanfaatan
minyak pelumas bekas sesuai dan memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam izin? (cek …
sertifikat hasil uji)
3. Apakah dilakukan uji dampak terhadap proses energi yang dihasilkan sebagai akibat
perubahan karakteristik?
4. Apakah penyimpanan minyak pelumas bekas dilaksanakan sesuai dengan izin?, seperti:
a. Bentuk dan kualitas kontainer sesuai izin …
b. Resistensi terhadap air dan bahan kimia lain sesuai izin …
c. Kesesuaian bahan kontainer dengan isi kontainer …
d. Dilengkapi simbol dan label …
e. Waktu penyimpanan (<90 hari) …
5. Apakah fasilitas pemanfaatan dilengkapi dengan prosedur tanggap darurat dan
…
penanganan tumpahan?
6. Apakah fasilitas pemanfaatan memiliki batas-batas fisik yang jelas dan dilengkapi dengan
…
pintu darurat?
70
PENAATAN KHUSUS
7. Apakah persentase kualitatif pemanfaatan minyak pelumas bekas sesuai dengan izin? …
Adakah Informasi kriteria pemanfaatan sesuai dengan izin?, seperti:
a. Jumlah oli bekas yang dihasilkan(ton/bulan). …
b. Jumlah oli bekas yang dimanfaatkan (ton/bulan). …
c. Disebutkan sumber oli bekas. …
d. Jumlah yang digunakan sebagai pencampur (ton/bulan). …
8. apakah Spesifikasi teknis pemanfaatan minyak pelumas bekas sesuai dengan izin?, seperti :
a. Penyaringan dengan filter <220 micron. …
b. Tidak ada penambahan bahan kimia lain. …
c. Dilakukan pengadukan sempurna terhadap bahan sehingga homogen. …
d. Melakukan pencatatan setiap formula pencampuran (cek log book). …
e. Formulasi pencampuran sesuai izin. …
TOTAL YA …
TOTAL TIDAK …
71
7. Pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash Batubara
CHECKLIST P.07
PEMANFAATAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH BATUBARA
SEKTOR INDUSTRI
NAMA PERUSAHAAN …
:
LOKASI : Kab./Kota ...
PT. ...........................
TIM PENILAI : …
TGL PENILAIAN: …
PENAATAN UMUM
1. Apakah dilakukan pengujian karakteristik kimia fisik fly ash dan bottom ash paling
…
sedikit 1 bulan sekali atau sesuai izin?
2. Apakah hasil pengujian karakteristik kimia fisik fly ash dan bottom ash memenuhi
…
kriteria yang ditetapkan dalam izin?
3. Apakah dilakukan analisa kandungan logam berat total fly ash dan bottom ash? …
4. Apakah hasil analisa kandungan logam berat total fly ash dan bottom ash memenuhi
…
kriteria yang ditetapkan dalam izin? (cek sertifikat hasil uji)
5. Apakah penyimpanan fly ash dan bottom ash dilaksanakan sesuai dengan izin?, seperti:
a. Bentuk dan kualitas tempat penyimpanan. …
b. Kesesuaian tempat penyimpanan dgn limbah yang disimpan. …
c. Dilengkapi simbol dan label. …
d. Waktu penyimpanan (<90 hari). …
6. Apakah fasilitas pemanfaatan dilengkapi dengan prosedur tanggap darurat? …
7. Apakah fasilitas pemanfaatan batas-batas fisik yang jelas dan dilengkapi dengan pintu
…
darurat?
72
PENAATAN KHUSUS
8. Apakah persentase kualitatif pemanfaatan sesuai dengan izin? …
9. Apakah spesifikasi teknis pemanfaatan sesuai dengan izin? …
TOTAL YA …
TOTAL TIDAK …
73
8. Pemanfaatan Sludge Minyak/Spent Catalyst/Drill Cutting Untuk Bahan Campuran Kontruksi
CHECKLIST P.08
PEMANFAATAN SLUDGE MINYAK/SPENT CATALYST/DRILL CUTTING UNTUK BAHAN CAMPURAN KONTRUKSI
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN …
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota ...
PT. ........
TIM PENILAI : …
TGL
…
PENILAIAN :
NO. KETENTUAN YA TIDAK KETERANGAN
PENAATAN UMUM
1. Apakah dilakukan pengujian TPH dan logam berat awal limbah sebelum dilakukan
…
pemanfaatan?
2. Apakah konsentrasi TPH awal sebelum dimanfaatkan sesuai dengan izin? (cek sertifikat
…
hasil uji)
3. Apakah konsentrasi logam berat awal sesuai dengan parameter logam berat
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor 04 Tahun 1995? …
(cek sertifikat hasil uji)
4. Apakah rencana pemanfaatan sesuai dengan izin? …
5. Apakah terdapat fasilitas pengendali pencemar yang mungkin dihasilkan oleh aktifitas
…
penempatan bahan pencampuran?
6. Apakah kapasitas pemanfaatan sesuai dengan jumlah limbah B3 yang akan diolah,
…
termasuk sesuai dengan prediksi timbulan limbah B3?
7. Apakah terdapat sumur pantau dibagian hulu dan hilir di lokasi pemanfaatan? …
PENAATAN KHUSUS
8. Apakah pencampuran bahan-bahan sesuai dengan izin? …
9. Apakah hasil analisis campuran sesuai dengan parameter yang tertera dalam izin? (cek
…
sertifikat hasil uji)
10. Apakah melakukan analisis sampel air tanah dan hasilnya memenuhi parameter yang
…
tertera dalam izin?
74
PENANGANAN HASIL PEMANFAATAN (jika ada yang sudah terdapat produk pemanfaatan)
11. Apakah produk pemanfaatan dikelola sesuai dengan rencana kelola? …
12. Apakah lokasi penempatan produk teridentifikasi dengan baik? …
13. Apakah lokasi penempatan produk merupakan tempat yang aman, bebas banjir, dan
…
memenuhi persyaratan keamanan?
14. Apakah air buangan dan atau air lindi dianalisis secara rutin sesuai izin? …
15. Apakah lokasi penempatan produk diberi tanda dengan jelas dan benar sesuai dengan
…
izin?
16. Apakah produk dianalisis secara teratur dan periodik sesuai dengan parameter yang
…
ditetapkan dalam izin?
TOTAL YA …
TOTAL TIDAK …
75
9. Pemanfaatan Minyak Minyak Pelumas Bekas Untuk Substitusi Bahan Bakar
CHECKLIST P.09
PEMANFAATAN MINYAK MINYAK PELUMAS BEKAS UNTUK SUBSTITUSI BAHAN BAKAR
PENAATAN UMUM
1. Apakah dilakukan uji karakteristik minyak pelumas bekas minimal 1 bulan sekali atau
…
sesuai izin?
2. Apakah Hasil uji karakteristik minyak pelumas bekas dan atau proses pemanfaatan
minyak pelumas bekas sesuai dan memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam izin? (cek …
sertifikat hasil uji)
3. Apakah dilakukan uji dampak terhadap proses energi yang dihasilkan sebagai akibat
…
perubahan karakteristik?
Apakah penyimpanan minyak pelumas bekas dilaksanakan sesuai dengan izin?, seperti:
a. Bentuk dan kualitas kontainer sesuai izin …
b. Resistensi terhadap air dan bahan kimia lain sesuai izin …
c. Kesesuaian bahan kontainer dengan isi kontainer …
d. Dilengkapi simbol dan label …
e. Waktu penyimpanan (<90 hari) …
4. Apakah fasilitas pemanfaatan dilengkapi dengan prosedur tanggap darurat dan
…
penanganan tumpahan?
5. Apakah fasilitas pemanfaatan memiliki batas-batas fisik yang jelas dan dilengkapi
…
dengan pintu darurat?
76
PENAATAN KHUSUS
6. Apakah persentase kualitatif pemanfaatan minyak pelumas bekas sesuai dengan izin? …
7. Apakah Informasi kriteria pemanfaatan sesuai dengan izin?, seperti:
a. Pelaporan kualitas udara emisi (Frekuensi sesuai izin) …
b. Pelaporan udara ambien (frekuensi setahun sekali) …
c. Jumlah oli bekas yang dihasilkan (ton/bulan) …
d. Jumlah oli bekas yang dimanfaatkan (ton/bulan) …
e. Menyebutkan semua sumbernya …
8. Apakah spesifikasi teknis pemanfaatan minyak pelumas bekas sesuai izin?, seperti:
a. Terdapat spray nozzle …
b. Flow rate pelumas bekas ke combustion chamber sesuai izin …
c. Aliran pelumas bekas (temperatur combustion chamber >950°C) …
d. Flow rate dan volume total pelumas bekas tercatat harian …
e. Wajib diemisikan tunggal pada cerobong pembakaran …
f. pelumas bekas tidak digunakan selama start up dan shut down …
g. tidak memasukkan pelumas bekas diluar ketentuan dalam izin …
h. tidak mencampur dengan limbah B3 lain selama proses recovery energy …
TOTAL YA …
TOTAL TIDAK …
77
10. Pengelolaan Limbah B3 Oleh Pihak Ketiga
CHECKLIST P.10
PENGELOLAAN LIMBAH B3 OLEH PIHAK KETIGA
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN …
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota ...
PT. ........
TIM PENILAI : …
TGL
…
PENILAIAN :
78
C. MANIFEST DAN PENGELOLAAN MANIFEST SESUAI DENGAN KETENTUAN
1. Salinan #2 : (diberikan ke penghasil untuk disampaikan ke KLH) …
2. Salinan #3 : (saat limbah B3 diambil oleh pihak ke-3) …
3. Salinan #7 : (disampaikan saat LB3 telah sampai di lokasi pihak ke-3) …
79
F. NERACA LIMBAH B3
PT.
PERIODE
LIMBAH DIKELOLA
DIHASILKAN - -
DISIMPAN DI
-
TPS
DIMANFAATKA
-
N
DIOLAH -
DITIMBUN -
DISERAHKAN
KEPIHAK
KETIGA
TIDAK
-
DIKELOLA
Koreksi per
bulan per jenis - -
DIHASILKAN
80
G. PENGELOLAAN KERUSAKAN LAHAN (KHUSUS PERTAMBANGAN)
Pembersi
Pengupasan Pengupasan Penamba Penim
Kriteria Parameter Bukti Pendukung Satuan han Reklamasi Revegetasi
Tanah Pucuk Tanah Penutup ngan bunan
Lahan
Lokasi
Mulai pengerjaan
Rencana waktu
pengakhiran
Luas rencana Peta rencana TW-3 Ha
N-1, TW-4 N-1, TW-
1 N, TW-2 N, dan
Umum
matriks rencana
dan realisasi
Luas saat ini Peta realisasi TW-3 Ha
N-1, TW-4 N-1, TW-
1 N, TW-2 N, dan
matriks rencana
dan realisasi
Peta rencana Peta rencana TW-3 skala
Aspek Manajemen
81
Pembersi
Pengupasan Pengupasan Penamba Penim
Kriteria Parameter Bukti Pendukung Satuan han Reklamasi Revegetasi
Tanah Pucuk Tanah Penutup ngan bunan
Lahan
Aktivitas Peta rencana dan
realisasi TW-3 N-1,
TW-4 N-1, TW-1 N,
K2.
TW-2 N, dan
matriks rencana
dan realisasi
Data Lereng:
Jenis batuan:
clay, sand
(kompak/lepas)
- Tinggi jenjang 1. Peta cross meter
tunggal: ... m section (ada
- Jumlah jenjang persetujuan jenjang
overall: ... pihak
- Kemiringan manajemen). derajat
K3. jenjang tunggal 2. Rekomendasi
... dokumen studi
- Kemiringan kelayakan. derajat
jenjang overall: 3. SOP
... Pengukuran
Aspek Teknik
- Data
pengukuran pH:
- Jumlah Foto genangan buah
genangan
K4. - Hasil 1. Hasil
pengukuran pH: pengukuran pH
genangan
2. Foto
pengukuran pH
82
Pembersi
Pengupasan Pengupasan Penamba Penim
Kriteria Parameter Bukti Pendukung Satuan han Reklamasi Revegetasi
Tanah Pucuk Tanah Penutup ngan bunan
Lahan
genangan
- Upaya 1. Kajian batuan
penanganan potensi
batuan yang pembentuk air
berpotensi asam tambang.
pencemar 2. SOP
penanganan
batuan potensi
pembentuk air
asam tambang.
- Upaya diisi ya/tidak
pengendalian
erosi
- Sarana
pengendali erosi
berupa:
a. Sistem Gambar teknik dan
drainase foto sarana sistem
drainase
b. Terasering Gambar teknik dan
foto terasering
c. Guludan Gambar teknik dan
foto guludan
d. Cover cropping Gambar teknik dan
foto cover cropping
e. Sedimen trap Gambar teknik dan
foto sedimen trap
- Kondisi sarana Layout peta tata air
K5. pengendali erosi dari lokasi aktifitas
ke settling
pond/IPAL
- Indikasi terjadi Foto lereng
erosi
- Sistem drainase Layout peta tata air
dari lokasi aktifitas
ke settling
pond/IPAL
- Jarak dari meter
83
Pembersi
Pengupasan Pengupasan Penamba Penim
Kriteria Parameter Bukti Pendukung Satuan han Reklamasi Revegetasi
Tanah Pucuk Tanah Penutup ngan bunan
Lahan
permukiman:
- Jarak dari meter
Infrastruktur
vital:
- Jarak dari meter
Infrastruktur
lainnya:
K6 Ada potensi 1. Peta lokasi ke
kebencanaan ? sarana umum
vital (SUTT/
SUTET), sekolah,
rumah sakit,
pasar,
permukiman,
dan lokasi
aktivitas
masyarakat
lainnya).
2. Lembar
rekomendasi
pada FS/Amdal
yang
menyatakan
jarak lokasi ke
sarana umum
vital aman.
3. Sarana tanggap
darurat dan SOP
penanganan
tanggap darurat.
84
LAMPIRAN 3. FORMAT BERITA ACARA PENGAMBILAN FOTO/VIDEO
BERITA ACARA
PENGAMBILAN FOTO/VIDEO
Pada hari ini, ......... pukul ......... Waktu Indonesia Bagian ..............., tanggal .............. bulan ........... tahun
..............., kami Tim Pengawas Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan
Hidup telah mengambil gambar/foto/video di lokasi :
Perusahaan : .....................................................
Alamat : .....................................................
Telp. : .........................
Fax : .........................
Nama : ...................................................
Instansi : ...................................................
Nama : .................................................
Jabatan : ................................................
Pejabat Pengawas LH - KLH BLH Provinsi .......... BLH Kab./Kota ......... Perusahaan
85
LAMPIRAN 4. FORMAT BERITA ACARA PENGAMBILAN SAMPEL AIR LIMBAH
Kode Jenis
No. Lokasi pH Debit Waktu Keterangan
Sampel Limbah
Demikian Berita Acara Pengambilan Sampel dibuat dengan sebenar-benarnya dan mengingat sumpah
jabatan.
Saksi-Saksi :
Pejabat Pengawas LH - KLH BLH Provinsi .......... BLH Kab./Kota ......... Perusahaan
Cap Perusahaan
86
Denah Lokasi Pengambilan Sampel Air Limbah
87
LAMPIRAN II
FORMAT MATRIKS PENAATAN
88
KETERANGAN:
C.KOLOM PARAMETER
1. Kolom Nama Outlet berisi tentang nama atau kode outlet pembuangan air limbah.
2. Kolom Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin berisi jumlah parameter yang sesuai dengan peraturan / izin.
3. Kolom Jumlah Paramater Pemantauan berisi jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan.
4. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan dibagi dengan jumlah parameter yang dipantau sesuai
peraturan / izin.
5. Row Tingkat Ketaatan (warna hijau bawah) menampilkan prosentase tingkat ketaatan terendah.
D.KOLOM PELAPORAN
1. Kolom Jumlah data pemantauan sesuai peraturan / izin berisi jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin dan sesuai dengan periode penilaian
PROPER.
2. Kolom Jumlah data yang dilaporkan berisi tentang jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode penilaian PROPER.
3. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode penilaian PROPER dibagi dengan
jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin dan sesuai dengan periode penilaian PROPER.
4. Row Tingkat Ketaatan (warna hijau bawah) menampilkan prosentase tingkat ketaatan terendah.
89
TINGKAT KETAATAN
Ketaatan Terhadap Pemantauan 100%
Ketaatan Terhadap Pelaporan 100%
Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu Konsentrasi 50%
Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu Beban
KETERANGAN:
1. Row Ketaatan Terhadap Pemantauan menampilkan prosentase tingkat ketaatan pemantauan terendah.
2. Row Ketaatan Terhadap Pelaporan menampilkan prosentase tingkat ketaatan pelaporan terendah.
3. Row Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu Konsentrasi menampilkan prosentase tingkat ketaatan pemenuhan baku mutu terendah.
4. Row Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu Beban menampilkan prosentase tingkat ketaatan pemenuhan baku mutu terendah.
KETERANGAN:
Beri tanda √ sesuai dengan ketaatan hasil verifikasi lapangan dan ketaatan peraturan.
90
IV. Hasil Pemantauan KLH/BLH
PEMANTAUAN I PEMANTAUAN II
Nama Outlet (titik Jumlah data yang tidak Jumlah data yang Jumlah data yang tidak Jumlah data yang
No. Parameter
penaatan) memenuhi baku mutu tidak memenuhi baku memenuhi baku mutu tidak memenuhi baku
(100 % < x < = 500%) mutu ( x > 500%) (100 % < x < = 500%) mutu ( x > 500%)
Jumlah
KETERANGAN:
Matriks ini digunakan apabila pihak KLH/BLH melakukan pengambilan sampel air limbah:
1. Kolom Nama Outlet berisi tentang nama atau kode outlet pembuangan air limbah (cantumkan data parameter air limbah yang melebihi baku mutu paling tinggi untuk tiap outlet).
2. Kolom Parameter berisi parameter air limbah yang melebihi baku mutu.
3. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu antara 100 % < x < 500% untuk
pemantauan I.
4. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu lebih dari 500% untuk pemantauan I.
5. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu antara 100 % < x < 500% untuk
pemantauan II.
6. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu lebih dari 500% untuk pemantauan II.
91
B. MATRIK PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR (KHUSUS SAWIT)
92
II. Ketaatan Terhadap Pelaporan/ Parameter Pemantauan / Pemenuhan Baku Mutu
PELAPORAN PARAMETER PEMENUHAN BAKU MUTU
Jumlah
Jumlah data
Jumlah data Parameter Jumlah Jumlah data
Jumlah yang tidak Ting
Nama Outlet pemantauan yang Paramater yang tidak
total data Tingkat Tingkat Keteran memenuhi kat
(titik sesuai Keterangan dipantau Pemantau Parameter memenuhi Keterangan
yang Ketaatan Ketaatan gan baku mutu Keta
penaatan) peraturan / sesuai an (sesuai baku mutu ( x
dilaporkan (100 % < x < atan
izin peraturan / Ketentuan) > 500%)
= 500%)
No. izin
A. Pemanfaatan Air Limbah Untuk Land Application
Outlet kolam Tidak ada Tidak
0 Tidak ada bukti
1 12 108 0 0% bukti 9 0 0% ada 0% 0
sertifikat hasil uji
Air sumur sertifikat bukti
0 outlet IPAL
2 pantau 66 0 0% hasil uji 11 0 0% sertifikat 0% 0
outlet IPAL hasil uji
outlet 0
3 Tanah 54 0 0% 18 0 0% IPAL 0% 0
93
IV. Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis
No. Pengelolaan Limbah Cair Taat Tidak Taat Keterangan
A. Persyaratan Teknis Pemanfaatan Air Limbah
1 Dilakukan pada lahan selain lahan gambut - √
2 Dilakukan pada lahan selain lahan dengan permeabilitas lebih besar 15 cm/jam - √
3 Dilakukan pada lahan selain lahan dengan permeabilitas kurang 1,5 cm/jam - √
4 Tidak boleh dilaksanakan pada lahan dengan kedalaman air tanah kurang dari 2 meter - √
5 Pembuatan sumur pantau di 3 lokasi yang diwajibkan - √ Tidak ada bukti
terlampir
6 Tidak ada air larian (run off) yang masuk ke sungai - √
7 Tidak melakukan pengenceran air limbah yang dimanfaatkan - √
Tidak membuang air limbah pada tanah di luar lokasi yang ditetapkan dalam Keputusan
8 - √
9 Tidak membuang air limbah ke sungai bila melebihi ketentuan yang berlaku - √
94
B. MATRIKS PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
95
II. Ketaatan Terhadap Pelaporan/ Parameter Pemantauan / Pemenuhan Baku Mutu
PELAPORAN PARAMETER PEMENUHAN BAKU MUTU
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah data yang data yang
Jumlah data Jumlah
No. data Parameter tidak tidak Tingkat
Nama Cerobong Jmh pemantauan Tingkat parameter Tingkat Keteranga
yang Keterangan yang dipantau Keterangan Parameter memenuhi memenuhi Ketaat
(titik penaatan) Unit sesuai Ketaatan yang Ketaatan n
dilapor sesuai baku mutu baku an
peraturan / izin dipantau
kan peraturan / izin (100 % >x< mutu ( x >
= 500 %) 500%)
Boiler HHP 1
A (Steam Generator /
Pembangkit Uap) 4 4 100% - -
Kewajiban Pengukuran
1 0
SO 2 1 50% sekali 6 bulan 100%
Kewajiban Pengukuran
2 0
NO 2 1 50% sekali 6 bulan 100%
Kewajiban Pengukuran
3 0
Partikulat 2 1 50% sekali 6 bulan 100%
Kewajiban Pengukuran
4 0
Opasitas 2 1 50% sekali 6 bulan 100%
Boiler HHP 3
C (Steam Generator /
Pembangkit Uap) 4 4 100% - -
Kewajiban Pengukuran
1 0
SO 2 1 50% sekali 6 bulan 100%
Kewajiban Pengukuran
2 0
NO 2 1 50% sekali 6 bulan 100%
Kewajiban Pengukuran
3 0
Partikulat 2 1 50% sekali 6 bulan 100%
Kewajiban Pengukuran
4 0
Opasitas 2 1 50% sekali 6 bulan 100%
Tingkat Ketaatan
Tingkat Ketaatan Pelaporan 50% Tingkat Ketaatan Parameter 100% 100%
Pemenuhan Baku Mutu
96
KETERANGAN:
A. KOLOM PELAPORAN
1. Kolom Jumlah data pemantauan sesuai peraturan/ izinperaturan berisi jumlah data parameter pemantauan yang dilaporkan berdasarkan
peraturan dan sesuai dengan periode penilaian PROPER.
2. Kolom jumlah data yang dilaporkan berisi tentang jumlah data per parameter yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode
penilaian PROPER.
3. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode
penilaian PROPER dibagi dengan jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin dan sesuai dengan periode penilaian
PROPER.
4. Baris Tingkat Ketaatan menampilkan prosentase tingkat ketaatan.
B. KOLOM PARAMETER
1. Kolom Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin berisi jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin perusahaan yang
bersangkutan.
2. Kolom Jumlah Parameter yang dipantau berisi jumlah Parameter yang dipantau oleh perusahaan yang bersangkutan.
3. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian Jumlah Paramater Pemantauan berisi jumlah parameter yang dipantau oleh
perusahaan dibagi dengan Kolom Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin.
C. KOLOM PEMENUHAN BAKU MUTU
1. Kolom Parameter berisi jumlah parameter emisi yang melebihi baku mutu (cantumkan data parameter emisi udara yang melebihi baku mutu
paling tinggi untuk tiap cerobong dalam prosentase).
2. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase data yang tidak memenuhi baku mutu.
97
LAMPIRAN III.
BERITA ACARA PENOLAKAN PENGAWASAN PROPER
BERITA ACARA
PENOLAKAN PELAKSANAAN PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP
Pada hari ini, .......... tanggal .... Bulan ..... tahun ......., pukul ......, di Kab/kota..... Provinsi ......., kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ...........................................................................................................................................
Jabatan : ...........................................................................................................................................
Alamat : ...........................................................................................................................................
Bertindak untuk dan atas nama,
Nama perusahaan : ...........................................................................................................................................
Alamat perusahaan : ...........................................................................................................................................
Jenis industri : ...........................................................................................................................................
Menyatakan bahwa kami menolak kedatangan Tim Pengawas Lingkungan Hidup dan/atau menentang
pelaksanaan pengawasan lingkungan hidup oleh Tim Pengawas Lingkungan Hidup dalam rangka
Program Penilaian Kinerja Perusahaan (PROPER), yang terdiri dari :
98
Cap perusahaan
LAMPIRAN IV.
CONTOH LAMPIRAN HASIL ANALISIS LABORATORIUM YANG
TERAKREDITASI
99
2. Analisis Kualitas Udara Emisi:
100
LAMPIRAN V
FORMAT RINGKASAN KETAATAN PERUSAHAAN
101
LAMPIRAN VI
FORMAT RAPOR SEMENTARA
Peringkat :
Sementara
102
Lampiran VI A. Format Raport Industri NON TAMBANG
103
B. Perhitungan Beban Pencemaran Air (Ton/bulan)
No Parameter Beban Inlet Beban Outlet
1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL
2. Perusahaan wajib segera mengajukan izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten
Lombok Timur
3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi
BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan XXX
tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri XXX
4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yang
dipersyaratkan dalam baku mutu air limbah Industri XXX ,dan memeriksakannya kepada
laboratorium terakreditasi.
5. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit, /kuantitas
limbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.
6. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,
kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulan
sekali kepada BLH Kabupaten XXX, BLH Provinsi XXX dan Kementerian Lingkungan Hidup.
104
B. Perhitungan Beban Pencemaran Udara (Ton/periode)
No Parameter Beban Outlet
1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boiler, Heather yang aktif dengan parameter dan
frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007.
2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameter
dan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.
3. Perusahaan wajib menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulan
sekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi dan
pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten XXX,
BLH Provinsi XXX dan Kementerian Lingkungan Hidup.
105
Penimbunan/ √ SK MENLH No. 88 tahun 5 (lima) Penimbunan limbah dreg, grit
landfill 2012 tahun dan slag pada landfill kelas II
106
terkontaminasi Kode manifest: OL
oli - Pengumpul & Pemanfaat:
PT. YYY
Serbuk gergaji Ton 2.80 2.80 0 - Pengangkut: PT. YYY
(saw dust) Kode manifest: AAO
terkontaminasi - Pengolah: PT. YYY
minyak kotor
Grease bekas Ton 0.20 0.20 0 Pengangkut: PT. YYY
Kode manifest: AAO
Bekas kemasan Ton 0.20 0.20 0 - Pengangkut: PT. YYY
bahan kimia Kode manifest: AAO
- Pengolah: PT. YYY
TOTAL Ton 37,898.33 37,898.33 0
Persentase % 100 0
Ket : 34.29% limbah B3 telah dimanfaatkan sesuai izin, 64.06% limbah B3 ditimbun di landfill yang
berizin, 0.11% limbah B3 telah diserahkan ke pihak ketiga, dan 1.54% limbah masih tersimpan
di TPS. Secara umum 100% limbah B3 sudah dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku
dan persyaratan dalam izin.
107
ketentuan;
- Semua limbah B3 teridentifikasi dan memiliki
tujuan akhir pengelolaan;
- Pelaporan dilakukan rutin 3 bulan sekali.
Pemanfaatan 100 √ - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin
dan peraturan pengelolaan limbah B3
Penimbunan 100 √ - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin
dan peraturan pengelolaan limbah B3
Penaatan terhadap izin
100
pengelolaan limbah B3
Ket: Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatan
terendah pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.
F. Resume Penaatan
No. Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Taat Belum Taat Keterangan
1. a. Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan -
b. Pelaporan -
2. Status perizinan pengelolaan limbah B3 -
3. Pelaksanaan ketentuan dalam Izin 100% taat
e. Pemenuhan Ketentuan Teknis -
f. Pemenuhan Baku Mutu Emisi -
g. Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah -
h. Pemenuhan Pemanfaatan -
4. Penanganan open dumping, pengelolaan tumpahan,
- -
dan penanganan media terkontaminasi LB3
e. Rencana pengelolaan - -
f. Pelaksanaan pengelolaan - -
g. Jumlah tanah terkontaminasi yang dikelola - -
5. Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan
- 100% taat
peraturan
6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan
-
pengangkutan limbah B3
7. Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu (antara
- -
lain : Dumping, Re-injeksi, dll)
Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan
-
Berbahaya dan Beracun
108
G. Kesimpulan
Perusahaan telah melakukan penaatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan persyaratan dalam izin.
109
A. LAMPIRAN VI B. Format Raport Industri TAMBANG
110
6. Ketaatan terhadap Ketentuan Tidak Taat Ditemukan bypass dari saluran sebelum masuk ke
Teknis kolam IPAL dan belum memasang alat ukur debit
1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL
2. Perusahaan wajib segera mengurus izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten
XXX
3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi
BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Keputusan
Menteri LH No 113 Tahun 2003 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan
Pertambangan Batubara
4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yang
dipersyaratkan dalam baku mutu air limbah kegiatan pertambangan batubara ,dan
memeriksakannya kepada laboratorium terakreditasi.
5. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit /kuantitas
limbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.
6. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,
kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulan
sekali kepada BLH Kabupaten XXX, BLH Provinsi XXX dan Kementerian Lingkungan Hidup.
111
C. Perhitungan Beban Pencemaran Udara (Ton/periode)
No Parameter Beban Emisi
1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boiler, Heather yang aktif dengan parameter
dan frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007.
2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameter
dan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.
3. Perusahaan wajib tetap menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulan
sekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi dan
pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten Kutai
Kartanegara, BLH Provinsi Kalimantan Timur dan Kementerian Lingkungan Hidup.
112
Desember 2011 bara), dreg dan grit sebagai
campuran bahan baku
pembuatan paving block,
coblock dan stabilisasi slab
Penimbunan/ √ SK MENLH No. 88 tahun 5 (lima) Penimbunan limbah dreg, grit
landfill 2012 tahun dan slag pada landfill kelas II
113
- Pengolah: PT. YYY
0.011 Disimpan di TPS LB3
Selang hidrolik Ton 0.15 0.15 0 - Pengangkut: PT. YYY
terkontaminasi Kode manifest: OL
oli - Pengumpul & Pemanfaat:
PT. YYY
Serbuk gergaji Ton 2.80 2.80 0 - Pengangkut: PT. YYY
(saw dust) Kode manifest: AAO
terkontaminasi - Pengolah: PT. YYY
minyak kotor
Grease bekas Ton 0.20 0.20 0 Pengangkut: PT. YYY
Kode manifest: AAO
Bekas kemasan Ton 0.20 0.20 0 - Pengangkut: PT. YYY
bahan kimia Kode manifest: AAO
- Pengolah: PT. YYY
TOTAL Ton 37,898.33 37,898.33 0
Persentase % 100 0
Ket : 34.29% limbah B3 telah dimanfaatkan sesuai izin, 64.06% limbah B3 ditimbun di landfill yang
berizin, 0.11% limbah B3 telah diserahkan ke pihak ketiga, dan 1.54% limbah masih tersimpan
di TPS. Secara umum 100% limbah B3 sudah dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku
dan persyaratan dalam izin.
114
D. Penaatan terhadap Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Pelaksanaan ketentuan % Sudah Belum
Keterangan
pengelolaan limbah B3 penaatan taat taat
Penyimpanan Sementara 100 √ - - Kondisi fisik bangunan TPS sesuai dengan
ketentuan;
- Dilengkapi dengan sarana dan prasana yang
sesuai dengan ketentuan;
- Tata cara penyimpanan sesuai dengan
ketentuan;
- Semua limbah B3 teridentifikasi dan memiliki
tujuan akhir pengelolaan;
- Pelaporan dilakukan rutin 3 bulan sekali.
Pemanfaatan 100 √ - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin
dan peraturan pengelolaan limbah B3
P nimbunan 100 √ - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin
dan peraturan pengelolaan limbah B3
Penaatan terhadap izin
100
pengelolaan limbah B3
Ket: Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatan
terendah pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.
F. Resume Penaatan
115
5. Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan
- 100% taat
peraturan
6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan
-
pengangkutan limbah B3
7. Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu (antara
- -
lain : Dumping, Re-injeksi, dll)
Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan
-
Berbahaya dan Beracun
G. Kesimpulan
Perusahaan telah melakukan penaatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan persyaratan dalam izin.
116
7. Pembersihan Lokasi 2 100 1 Taat
Lahan
8. Pengupasan Lokasi 2 100 1 Taat
Tanah Pucuk
9. Penggalian Lokasi 2 81 1 Taat
Tanah Penutup
10. Penambangan Lokasi 2 90 1 Taat
117
D. Ringkasan Penaatan Pengendalian Kerusakan Lahan
1. Pada aspek manajemen telah memenuhi semua ketentuan kriteria pengendalian kerusakan lingkungan
2. Untuk aspek Teknis:
a) Kriteria K3 (Potensi Longsor) terlihat longsoran batuan pada dinding yang ditinggal
b) Kriteria K4 (Potensi Pencemaran AAT) tidak mendapatkan nilai karena belum dilakukan upaya penanganan
batuan yang berpotensi membentuk air asam tambang.
c) Kriteria K5 (Erosi): terdapat indikasi adanya erosi didinding lereng penggalian tanah penutup
d) Kriteria K6 (Kebencanan); jauh dari pemukiman penduduk dan sarana vital lain/memiliki sistem tanggap
darurat (sarana, personil, SOP, dll
118
LAMPIRAN VII
FORMAT RAPORT FINAL
Peringkat :
119
A. Lampiran VII A. Format Raport Industri NON TAMBANG
120
G. Perhitungan Beban Pencemaran Air (Ton/Periode)
No Parameter Beban Inlet Beban Outlet
Berdasarkan hasil evaluasi pengendalian pencemaran air, perusahaan tidak taat terhadap izin,
pelaporan, pemenuhan bakumutu limbah dan ketentuan teknis, namun perusahaan taat terhadap titik
penaatan dan parameter baku mutu sesuai dengan peraturan perundangan lingkungan yang berlaku.
1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL
2. Perusahaan wajib segera mengajukan izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten
XXX
3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi
BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan XXX
tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri XXX
4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yang
dipersyaratkan dalam baku mutu air limbah Industri XXX ,dan memeriksakannya kepada
laboratorium terakreditasi.
5. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit, /kuantitas
limbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.
6. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,
kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulan
sekali kepada BLH Kabupaten XXX, BLH Provinsi XXX dan Kementerian Lingkungan Hidup.
121
B. Perhitungan Beban Pencemaran Udara (Ton/periode)
No Parameter Beban Outlet
1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boiler, Heather yang aktif dengan parameter
dan frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007.
2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameter
dan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.
3. Perusahaan wajib menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulan
sekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi dan
pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten XXX,
BLH Provinsi XXX dan Kementerian Lingkungan Hidup.
122
Penimbunan/ √ SK MENLH No. 88 tahun 5 (lima) Penimbunan limbah dreg, grit
landfill 2012 tahun dan slag pada landfill kelas II
123
oli - Pengumpul & Pemanfaat:
PT. YYY
Serbuk gergaji Ton 2.80 2.80 0 - Pengangkut: PT. YYY
(saw dust) Kode manifest: AAO
terkontaminasi - Pengolah: PT. YYY
minyak kotor
Grease bekas Ton 0.20 0.20 0 Pengangkut: PT. YYY
Kode manifest: AAO
Bekas kemasan Ton 0.20 0.20 0 - Pengangkut: PT. YYY
bahan kimia Kode manifest: AAO
- Pengolah: PT. YYY
TOTAL Ton 37,898.33 37,898.33 0
Persentase % 100 0
Ket : 34.29% limbah B3 telah dimanfaatkan sesuai izin, 64.06% limbah B3 ditimbun di landfill yang
berizin, 0.11% limbah B3 telah diserahkan ke pihak ketiga, dan 1.54% limbah masih tersimpan
di TPS. Secara umum 100% limbah B3 sudah dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku
dan persyaratan dalam izin.
124
ketentuan;
- Semua limbah B3 teridentifikasi dan
memiliki tujuan akhir pengelolaan;
- Pelaporan dilakukan rutin 3 bulan sekali.
Pemanfaatan 100 √ - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin
dan peraturan pengelolaan limbah B3
Penimbunan 100 √ - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin
dan peraturan pengelolaan limbah B3
Penaatan terhadap izin
100
pengelolaan limbah B3
Ket: Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatan
terendah pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.
F. Resume Penaatan
No. Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Taat Belum Taat Keterangan
1. a. Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan -
b. Pelaporan -
2. Status perizinan pengelolaan limbah B3 -
3. Pelaksanaan ketentuan dalam Izin 100% taat
m. Pemenuhan Ketentuan Teknis -
n. Pemenuhan Baku Mutu Emisi -
o. Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah -
p. Pemenuhan Pemanfaatan -
4. Penanganan open dumping, pengelolaan tumpahan,
- -
dan penanganan media terkontaminasi LB3
k. Rencana pengelolaan - -
l. Pelaksanaan pengelolaan - -
m. Jumlah tanah terkontaminasi yang dikelola - -
5. Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan
- 100% taat
peraturan
6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan
-
pengangkutan limbah B3
7. Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu (antara
- -
lain : Dumping, Re-injeksi, dll)
Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan
-
Berbahaya dan Beracun
125
G. Kesimpulan
Perusahaan telah melakukan penaatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan persyaratan dalam izin.
126
B. LAMPIRAN VII B. Format Raport Industri TAMBANG
127
B. Perhitungan Beban Pencemaran Air (Ton/Periode)
No Parameter Beban Inlet Beban Outlet
1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL
2. Perusahaan wajib segera mengurus izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten
Kutai Kartanegara
3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi
BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Keputusan
Menteri LH No 113 Tahun 2003 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan
Pertambangan Batubara
4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yang
dipersyaratkan dalam baku mutu air limbah kegiatan pertambangan batubara ,dan
memeriksakannya kepada laboratorium terakreditasi.
5. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit /kuantitas
limbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.
6. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,
kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulan
sekali kepada BLH Kabupaten XXX, BLH Provinsi XXX dan Kementerian Lingkungan Hidup.
128
B. Perhitungan Beban Pencemaran Udara (Ton/periode)
No Parameter Beban Emisi
1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boiler, Heather yang aktif dengan parameter dan
frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007.
2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameter
dan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.
3. Perusahaan wajib tetap menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulan
sekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi dan
pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten XXX,
BLH Provinsi XXX dan Kementerian Lingkungan Hidup.
129
bahan baku pembuatan paving
block, coblock dan stabilisasi
slab
Penimbunan/ √ SK MENLH No. 88 tahun 5 (lima) Penimbunan limbah dreg, grit
landfill 2012 tahun dan slag pada landfill kelas II
130
- Pengolah: PT. YYY
0.011 Disimpan di TPS LB3
Selang hidrolik Ton 0.15 0.15 0 - Pengangkut: PT. YYY
terkontaminasi Kode manifest: OL
oli - Pengumpul & Pemanfaat:
PT. YYY
Serbuk gergaji Ton 2.80 2.80 0 - Pengangkut: PT. YYY
(saw dust) Kode manifest: AAO
terkontaminasi - Pengolah: PT. YYY
minyak kotor
Grease bekas Ton 0.20 0.20 0 Pengangkut: PT. YYY
Kode manifest: AAO
Bekas kemasan Ton 0.20 0.20 0 - Pengangkut: PT. YYY
bahan kimia Kode manifest: AAO
- Pengolah: PT. YYY
TOTAL Ton 37,898.33 37,898.33 0
Persentase % 100 0
Ket : 34.29% limbah B3 telah dimanfaatkan sesuai izin, 64.06% limbah B3 ditimbun di landfill yang
berizin, 0.11% limbah B3 telah diserahkan ke pihak ketiga, dan 1.54% limbah masih tersimpan
di TPS. Secara umum 100% limbah B3 sudah dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku
dan persyaratan dalam izin.
131
ketentuan;
- Dilengkapi dengan sarana dan prasana yang
sesuai dengan ketentuan;
- Tata cara penyimpanan sesuai dengan
ketentuan;
- Semua limbah B3 teridentifikasi dan memiliki
tujuan akhir pengelolaan;
- Pelaporan dilakukan rutin 3 bulan sekali.
Pemanfaatan 100 √ Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin
dan peraturan pengelolaan limbah B3
Penimbunan 100 √ - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin
dan peraturan pengelolaan limbah B3
Penaatan terhadap izin
100
pengelolaan limbah B3
Ket: Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatan
terendah pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.
F. Resume Penaatan
No. Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Taat Belum Taat Keterangan
1. a. Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan -
b. Pelaporan -
2. Status perizinan pengelolaan limbah B3 -
3. Pelaksanaan ketentuan dalam Izin 100% taat
q. Pemenuhan Ketentuan Teknis -
r. Pemenuhan Baku Mutu Emisi -
s. Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah -
t. Pemenuhan Pemanfaatan -
4. Penanganan open dumping, pengelolaan tumpahan,
- -
dan penanganan media terkontaminasi LB3
n. Rencana pengelolaan - -
o. Pelaksanaan pengelolaan - -
p. Jumlah tanah terkontaminasi yang dikelola - -
5. Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan
- 100% taat
peraturan
6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan
-
pengangkutan limbah B3
7. Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu (antara - -
132
lain : Dumping, Re-injeksi, dll)
Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan
-
Berbahaya dan Beracun
G. Kesimpulan
Perusahaan telah melakukan penaatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan persyaratan dalam izin.
133
10. Penambangan Lokasi 2 90 1 Taat
134
c. Tindaklanjut yang harus dilakukan
135
LAMPIRAN VIII
LAMPIRAN LAPORAN DEKONSENTRASI PROPER
LAMPIRAN 1
LAPORAN DEKONSENTRASI PROPER 20XX-20XX
REKAPITULASI IDENTITAS PERUSAHAAN
136
VIII. 3.a. Lampiran 3.a Laporan Dekonsentrasi PROPER 20xx-20xx Rekapitulasi Beban Pencemaran Air
LAMPIRAN 3 a
LAPORAN DEKONSENTRASI PROPER 20XX-20XX
REKAPITULASI BEBAN PENCEMARAN AIR
VIII. 3.b Lampiran 3.b. Laporan Dekonsentrasi PROPER 20xx-20xx Rekapitulasi Baban Pencemaran Udara
LAMPIRAN 3 b
LAPORAN DEKONSENTRASI PROPER 20XX-20XX
REKAPITULASI BEBAN PENCEMARAN UDARA
137
VIII. 3.c. Lampiran 3.c. Laporan Dekonsentrasi PPROPER 20xx-20xx Rekapitulasi Beban Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
LAMPIRAN 3 c
LAPORAN DEKONSENTRASI PROPER 20XX-20XX
REKAPITULASI BEBAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
138
VIII. 5. Lampiran 5. Laporan Dekonsentrasi PROPER 20xx-20xx Rekapitulasi Sumber Daya Manusia
LAMPIRAN 5
LAPORAN DEKONSENTRASI PROPER 20XX-20XX
REKAPITULASI SUMBER DAYA MANUSIA
Kualifikasi
No Nama Petugas PROPER Status
Pendidikan Pelatihan
Lain-Lain
139