Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi syarat pengganti ketidaksertaan dalam kegiatan Study Tour ke
Yogyakarta

Mata Pelajaran :

BAHASA INGGRIS

Nama : ...........................................
NIS : ..........................................
Kelas : ...........................................

TAHUN PELAJARAN 2018/2019


SMP PESANTREN CINTAWANA SINGAPARNA
TASIKMALAYA - JAWA BARAT
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta
anugerah dari-Nya saya mampu untuk menyelesaikan makalah ini.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang
merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan
merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Selanjutnya dengan rendah hati saya meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini
supaya selanjutnya dapat saya revisi kemBorobudur Temple. Karena saya sangat menyadari,
bahwa makalah yang telah saya buat ini masih memiliki banyak kekurangan.

Saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung
serta membantu saya selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.

Demikianlah yang dapat saya haturkan, saya berharap supaya makalah yang telah saya buat ini
mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Tasikmalaya, 14 Januari 2018

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 3
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................................. 4
2.1 Percakapan dengan Wisatawan Asing................................................................................... 4
2.2 Wacana Candi Borobudur ..................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 8

2
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mempelajari bahasa Inggris tidak harus selalu kaku dan mononton seperti dengan membaca
buku atau materi tentang grammar, atau mengikuti pelajaran di kelas.

Ada banyak cara menyenangkan untuk mempelajarinya seperti dengan mendengarkan lagu,
menonton video, atau melakukan interaksi dengan native speaker di media sosial.

Salah satu hal yang bisa kita terapkan untuk menambah skill bahasa Inggris kita adalah
dengan berkomunikasi dengan para native speaker secara aktif alias melalui percakapan
langsung. Ini bisa kita lakukan ketika sedang berjumpa dengan turis asing di tempat umum
seperti di tempat wisata.

1.2 Rumusan Masalah

 Seperti apa percakapan Bahasa inggris dangan wisatawan asing?


 Bagaimana wacana Candi Borobudur dalam Bahasa inggris?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :


 Untuk mengetahui percakapan dengan wisatawan asing
 Untuk mengetahui bagaimana wacana Candi Borobudur

3
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Percakapan dengan Wisatawan Asing

Me : Hello good morning sir (Hallo selamat pagi tuan)


Turis : Hello good morning (Hallo selamat pagi)
Me : May I talk with you for a while sir? (Bolehkah saya berbicara dengan anda untuk
beberapa saat tuan?)
Turis : Of course (Tentu saja)
Me : I am Mukit, I come from Tasikmalaya, west java. what is your name sir? (Nama saya
Mukit, saya datang dari tasikmalaya, jawa barat. siapa nama anda tuan?)
Turis : My name is Alexander, you can call me Alex (nama saya alexander, kamu bisa
memanggil saya alex)
Me : where do you come from Mr alex? (Darimana anda berasal tuan alex?)
Turis : I come from Australia (saya berasal dari autralia)
Me : Do you like to visit Borobudur Temple sir? (apakah anda suka berkunjung di Candi
Borobudur tuan?)
Turis : Of course, Borobudur Temple is so beautiful (Tentu saja, Camdi Borobudur sangat
Indah)
Me : Except the scenary, what makes you visit Borobudur Temple sir? (selain pemandanga
nya, apa yang membuat anda mengunjungi Candi Borobudur tuan?)
Turis : I like the culture of Borobudur Temple it is very unique and the people are friendly (aku
suka Borobudur Temple karena budaya nya yang unik dan orang-orang nya yang ramah)
Me : How many times do you come here sir? (Berapa kali anda tang kemari tuan?)
Turis : about twice (Sekitar dua kali)
Me : Thanks for your time sir, Nice to meet you (terimakasih tuan, senang bertemu dengan
anda)
Turis : Nice to meet you too (senang bertemu dengan mu juga)

4
2.2 Wacana Candi Borobudur

BOROBUDUR TEMPLE
Borobudur temple is a temple which became a pride of Indonesian people because it is
ever been included into the 7 wonders of the world. It also becomes the largest Buddhist temple
in the world. This temple is located in Borobudur Village, Magelang, Central of Java, Indonesia.
It is approximately 100 km from Semarang, 86 km from Surakarta, and 40 km from Jogjakarta. It
was found as a place of worship for the Mahayana Buddhist by Sailendra dynasty in 800 AD. It
was first discovered by Sir Thomas Stanford Raffles in 1814. At that time, it was found crushed
and buried in the ground.
Originally, it has 10 levels which have overall height about 42 meters. However, after the
reparation, the height of Borobudur become approximately 34.5 meters with overall building
area about 15,129 m2. The front side of Borobudur temple is facing eastwards, although each
side of the temple has similar form. There are 3 main levels of the realm in Borobudur. The third
level is Kamadhatu (the realm of lust), Rupadhatu (tangible realm), and Arupadhatu (formless
realm).
There are so many reliefs on Borobudur’s wall which total is about 1,460 panels. These
reliefs tell about ancient stories written In Sanskrit language and read by Mapradakisana way.
Mapradakisana is a way to read in accordance with the clockwise direction. The way to read the
story is starting from the east side of the gate at every level of the temple. There are so many
stories written on Borobudur’s wall. The first story on this relief is Karmawibhangga which
written on the foot of this temple. It tells about karma. Karma is the law of cause and effect
obtained by humans. This relief depicts human actions both reprehensible and commendable
along with what will they have. The next relief is Laitawistara. These reliefs lined in the stairs on
the south side of temple. The numbers of this relief are 120 figures which illustrate the story of
the Buddha from birth to become a Buddhist. And then last are Jataka and Awadana relief. This
relief tells the story about Buddha before he was born.
Besides decorated with reliefs, Borobudur also has so many sculptures which become a
symbol of the Buddha embodiment. The statues are sitting cross-legged in the lotus position and

5
show a certain hand gesture. These are located at Rupadhatu level. There are 432 sculptures there
which are lined sequentially in every niche of this level. In the first row, there are 104 niches, in
the second row there are 104 niches, in third row 88 niches, in the fourth row 72 niches, and fifth
rows 64 niches. Beside sculpture, Borobudur temple also has Stupa. There are 72 Stupas at the
level of Aruphadatu. Those stupas are spread in the court at this stage. In the first court, there are
32 stupas, in the second court 24 stupas, and 16 stupas on the third court.
Since the discovery of Borobudur temple, there are so many Buddhist statues theft.
Originally, the amount of Buddha statues is 504 statues. More than 300 statues have been
damaged. Most of the statues of Buddha are headless because often being stolen to be used in a
museum collection.

Terjemahan :
CANDI BOROBUDUR
Candi Borobudur merupakan sebuah candi yang menjadi kebanggan bangsa Indonesia
bahkan Candi ini pernah masuk ke dalam 7 keajaiban dunia. Candi Borobudur juga merupakan
kuil Budha terbesar di dunia. Candi ini terletek di desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah,
Indonesia. Candi Borobudur berjarak kurang lebih 100 km dari kota semarang, 86 km dari
Surakarta, dan 40 km dari Kota Jogjakarta. Candi ini didirikan sebagai tempat ibadah penganut
agama Budha Mahayana oleh Wangsa Syailendra pada tahun 800 masehi. Candi Borobudur ini
pertama kali ditemukan oleh Sir Thomas Stanford Rafles pada tahun 1814. Pada waktu itu, Candi
Borobudur ditemukan dalam kondisi hancur dan terpendam di dalam tanah.
Candi Borobudur memiliki 10 tingkatan yang pada awalnya memiliki tinggi keseluruhan
sekitar 42 meter. Namun setelah dilakukan perbaikan, tinggi Candi Borobudur menjadi sekitar
34,5 meter dengan luas bangunan candi secara keseluruhan 15.129 m2. Setiap tingkatan pada
Candi Borobudur memiliki bentuk persegi panjang. Sisi depan candi Borobudur menghadap ke
arah timur meskipun setiap sisinya serupa. Pada candi Borobudur terdapat 3 tingkatan ranah.
Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan
Arupadhatu (ranah tak berwujud).
Pada dinding candi Borobudur banyak terdapat relief yang berjumlah sekitar 1.460 panel
relief. Relief-relief ini menceritakan tentang kisah-kisah kuno. Relif pada dinding candi
Borobudur ditulis dengan bahasa sansekerta dan dibaca dengan cara Mapradakisana yaitu cara
membaca sesuai dengan arah jarum jam. Pembacaan cerita yang tertulis pada relief dimulai dari
pintu gerbang sisi timur pada setiap tingkatan. Banyak kisah atau cerita yang tertulis pada relief
dinding candi Borobudur.
Cerita yang pertama adalah Karmawibhangga. Relief yang tertulis di kaki candi ini
menceritakan tentang kisah hukum karma. Hukum karma adalah hukum sebab akibat yang
didapat oleh manusia. Relief ini menggambarkan perbuatan manusia baik tercela maupun yang
terpuji disertai dengan apa yang akan didapatkannya. Yang selanjutnya adalah Laitawistara.
Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan. Relief yang berjumlah 120 figura ini

6
menggambarkan tentang kisah sang Buddha dari lahir sampai menjadi Budha. Kemudian adalah
relief Jataka dan Awadana yang mengkisahkan tentang sang Buddha sebelum dilahirkan.
Selain hiasan berupa relief, Candi Borobudur juga banyak memiliki patung yang menjadi
symbol perwujudan sang Buddha. Patung-patung tersebut duduk bersila dalam posisi lotus
dengan menunjukan sikap tangan tertentu. Patung-patung ini berada pada tingkatan Rupadhatu
yang berjumlah sekitar 432 patung. Patung-patung tersebut berbaris berurutan pada setiap relung
tingkatan ini. Pada baris pertama terdapat 104 relung, baris kedua 104 relung, baris ketiga 88
relung, baris keempat 72 relung dan baris kelima 64 relung. Selain patung, candi Borobudur juga
memiliki stupa pada tingkatan Aruphadatu sebanyak 72 stupa. Stupa-stupa tersebut tersebar di
pelataran pada tingkatan ini. Di pelataran pertama terdapat 32 stupa, pelataran kedua 24 stupa
dan 16 stupa pada pelataran ketiga.
Sejak penemuan Candi Borobudur banyak terjadi pencurian patung-patung Buddha. Dari
jumlah asli sebanyak 504 arca Buddha, lebih dari 300 telah rusak. Kebanyakan patung-patung
Buddha saat ini tanpa kepala karena sering dicuri untuk dijadikan koleksi pada museum.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai