Anda di halaman 1dari 1

Tsunami dan Gempa bumi di Palu 28 September 2018

Namaku Intan, aku lahir di Bone-bone pada tanggal 14. Waktu itu
aku pergi berlibur kerumah nenek yang berada di Sulawesi Tengah
tepatnya di Palu. Aku adalah salah satu korban atau bisa juga
dikatakan saksi pada saat peristiwa tsunami dan gempa bumi yang
terjdi di palu dan sekitarnya.
Pada saaat itu, tepatnya kamis malam,aku berada disuatu kawasan
pusat perbelanjaan atau mall, aku pergi bersama keluargaku. Kami
berangkat pada pukul 04.00 kami semua berbelanja. Selsai
berbelanja,aku dan keluargaku makan disuatu restoran atau tempat
makan yang ada di mall itu.
Pada pukul 18.05 sebelum sholat magrib, pertama aku merasakan
getaran kecil,lalu tak lama kemudian terjadilah gempa yang sangat
kuat hingga mengguncang seluruh warga yang ada di Palu. Aku dan
keluargaku berlarian mencari tempat yang tinggi, lalu aku dan
keluargaku sampai di dataran yang tinggi. Hingga tak lama kemudian
datanglah tsunami yang menghantam seluruh benda yang ada di
depannya. Tidak ada yang tersisa, bahkan aku melihat banyak orang
yang terbawa tsunami. Untung saja semua keluargaku selamat.
Kondisi kota pada saat setelah terjadi tsunami saat itu sangatlah
berantakan banyak pohon yang tumbang,bangunan yang runtuh
bahkan rumah pun hanyut dibawa oleh arus tsunami dan tidak ada lagi
yang tersisa disana. Gempa itu berkekuatan 7,4 skala richter dan ini
adalah gempa yang pertama kali aku rasakan dan paling dahsyat.

Anda mungkin juga menyukai