KP 2.6.3.6 - Kolaborasi Tb-Hiv
KP 2.6.3.6 - Kolaborasi Tb-Hiv
TB – HIV
TUBERKULOSIS
INDONESIA
• Peringkat ke 2 di dunia
1. India, 2. Indonesia 3. Afrika Selatan, 4. Cina
Tahun 2015 :
Angka Prevalensi TB 647/100.000 1.6 juta penduduk menderita TB
Meningkatnya kasus TB MDR dan TB HIV
Pendahuluan
• TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
menjadi tantangan global
• Beban ganda akibat peningkatan epidemi HIV akan
mempengaruhi peningkatan kasus TB .
• Pandemi HIV merupakan tantangan terbesar dalam
pengendalian TB Di Indonesia, diperkirakan sekitar 3% pasien
TB dengan status HIV positif.
• TB merupakan tantangan bagi pengendalian HIV/AIDS karena
merupakan infeksi oportunistik terbanyak (49%) pada Orang
dengan dengan HIV/AIDS .
• Oleh karena itu diperlukan suatu kolaborasi antara program
pengendalian TB dan pengendalian HIV/AIDS
Kolaborasi TB-HIV
Pendahuluan
Kolaborasi TB-HIV
• Tujuan:
Menurunkan angka kesakitan dan kematian
akibat TB dan HIV di masyarakat
• Kebijakan : 1 - 14
• Kegiatan
– Membentuk mekanisme kolaborasi antra program
TB dan HIV-AIDS
– Menurunkan beban TB pada ODHA dan Inisiasi
ART secara dini
– Menurunkan beban HIV pada TB
Pengorganisasian
PERMASALAHAN
Prevalensi infeksi HIV semakin meningkat Prevalensi TB MDR / suspek
TB MDR pada HIV
Prevalensi TB pada pasien HIV semakin meningkat
meningkat Pasien dengan HIV/AIDS
Perkembangan TB pada pasien HIV : mempunyai risiko tinggi
terinfeksi TB MDR
20-37 kali dibandingkan populasi umum Diagnosis TB dan TB MDR
WHO: Prevalensi HIV di antara pasien TB pada pasien HIV tidak
di Indonesia sekitar 3% spesifik
TB merupakan penyebab kematian utama TB ekstraparu : Pada pasien HIV
pada pasien HIV lebih tinggi dibandingkan populasi
umum
TB Laten : Pada pasien HIV lebih
cepat mjd TB aktif
• HIV/AIDS
TB 60% TB
Laten• Non HIV Aktif
10%
13
INTERNATIONAL STANDARDS for TUBERCULOSIS CARE
(ISTC)
1 Standar untuk diagnosis 1 - 6
2 Standar untuk Pengobatan 7 - 13
3 Standar untuk Penanganan TB 14 - 17
dengan infeksi HIV dan Kondisi
Komorbid lain
4 Standar untuk Pelayanan 18 - 21
Kesehatan Masyarakat
Standar untuk Penanganan TB dengan infeksi HIV dan
Kondisi Komorbid lain (14-17)
Standar Isi Standar
14 Uji HIV dan konseling pada semua pasien/suspek TB :
-di daerah dengan prev HIV tinggi
- pasien dengan gejala dan/atau tanda kondisi yang berhubungan HIV
-pasien dg riw risiko tinggi terpajan HIV
Pada daerah dengan prevalensi HIV Kolaborasi TB-HIV
16 Pasien dengan infeksi HIV yang setelah dievaluasi dengan seksama, tidak
menderita tuberkulosis aktif seharusnya diobati sebagai infeksi tuberkulosis laten
dengan isoniazid selama 6-9 bulan.
Add: Belum mjd kebijakan nasional, di Indonesia sdg implementasi awal
Pada ibu hamil : gejala sistemik overlap dengan keluhan pada kehamilan
Rapid test :
Xpert MTB/RIF
Penggunaan antibiotik sebagai alat bantu diagnostik
pada pasien suspek TB dengan HIV (+) ?
Bagian bawah,
beberapa
Infiltrat Bagian atas CD4 : 375
tempat, atau
milier
Kaviti Umum Tidak umum
Adenopati Tidak umum Umum
Efusi Tidak umum Lebih umum CD4 : 50
Presentasi TB paru
tergantung stadium HIV
HIV awal HIV lanjut
(stad 1-2) (stad 3-4)
1. Menyembuhkan pasien,
2. Mencegah kematian karena TB,
3. Mencegah kekambuhan,
4. Memutuskan rantai penularan,
5. Mencegah terjadinya kekebalan terhadap OAT
(TB MDR/XDR/TDR)
6. Mengurangi dampak sosial dan ekonomi.
PENATALAKSANAAN TB PADA PASIEN HIV/AIDS
(Guidelines pengobatan TB-HIV tahun 2013 )
ISTC – STANDAR 8
Catatan : Rekomendasi WHO tahun 2011 :
Pengobatan TB pada pasien HIV untuk fase lanjutan direkomendasi
pemberian OAT setiap hari
PADUAN OAT
TB baru diobati TB pernah diobati
Kategori 1 Kategori 2
2 RHZE 4 RH 2 RHZES 1 RHZE 5 RHE
2 RHZE 4 R3H3 2 RHZES 1 RHZE 5 R3H3E3
Keuntungan :
➢ Lebih nyaman, lebih mudah Kepatuhan lebih baik
➢ Efek samping lebih ringan
Permasalahan pada pengobatan TB/HIV
yg perlu diperhatikan :
• Interaksi obat-obatan
• Peranan antiretroviral therapy (ART)
• Tumpang tindih efek samping obat
• Immune-reconstitution inflammatory syndrome
(IRIS /SPI = sindrome pulih imun)
• Masalah kepatuhan pengobatan
Penyakit yang sering mempengaruhi hasil pengobatan TB-HIV :
Hepatitis
Sebagian besar pasien HIV menderita Hepatitis ( Hep C, Hep B)
Efek samping OAT dan ARV : Hepatotoksik
Menyebabkan sering terjadi DILI waktu pengobatan mjd lebih
lama
Simulasi Pengobatan pasien TB HIV
52
Pencegahan TB pada pasien HIV (PP INH)
Skrining gejala dan tanda TB: Skrining gejala dan tanda TB:
- Batuk - Batuk
- Demam - Demam
- Berat badan turun - Berat badan turun
- Keringat malam - Keringat malam
- Gejala TB Ekstra Paru - Gejala TB Ekstra Paru
Pemeriksaan sputum MTB/RIF
(GenXpert)