DIFTERI
PENYULUH :
1. Fida Fitriyanah (1150015016)
2. Riyatna Hamidah (1150015017)
3. Kholifatul Izzah (1150015018)
4. Anita Yulia I. (115001504 )
5. Fitriyaningsih (1150015048)
6. Syahrul Enggar (1150014053)
A. Pengertian Difteri
Difteri adalah infeksi bakteri yang bersumber dari Corynebacterium
diphtheriae, yang biasanya mempengaruhi selaput lendir dan tenggorokan.
Difteri umumnya menyebabkan sakit tenggorokan, demam, kelenjar tonsil
(amandel) bengkak, dan lemas. Dalam tahap lanjut, difteri bisa menyebabkan
kerusakan pada jantung, ginjal dan sistem saraf. Kondisi seperti itu pada
akhirnya bisa berakibat sangat fatal dan berujung pada kematian.
B. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala difteri meliputi:
1. Sakit tenggorokan dan suara serak.
2. Nyeri saat menelan
3. Pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening membesar) di leher
4. Terbentuknya sebuah membran tebal abu-abu menutupi tenggorokan dan
amandel (Beslah)
5. Sulit bernapas atau napas cepat
6. Demam
7. Menggigil.
Tanda dan gejala biasanya mulai muncul 2-5 hari setelah seseorang menjadi
terinfeksi.
C. Cara Penularan
Bakteri C.diphtheriae dapat menyebar melalui tiga rute:
1. Percikan ludah: Ketika orang yang terinfeksi bersin atau batuk, mereka
akan melepaskan uap air yang terkontaminasi dan memungkinkan orang
di sekitarnya terpapar bakteri tersebut.
2. Kontaminasi barang pribadi: Penularan difteri bisa berasal dari barang-
barang pribadi seperti gelas yang belum dicuci.
3. Barang rumah tangga: Dalam kasus yang jarang, difteri menyebar melalui
barang-barang rumah tangga yang biasanya dipakai secara bersamaan,
seperti handuk atau mainan.
4. Selain itu, Anda juga dapat terkontaminasi bakteri berbahaya tersebut
apabila menyentuh luka orang yang sudah terinfeksi. Orang yang telah
terinfeksi bakteri difteri dan belum diobati dapat menginfeksi orang yang
kekebalantubuhnya lemah.
D. Faktor risiko
Orang-orang yang berada pada risiko tertular difteri meliputi:
1. Anak-anak dan orang dewasa yang tidak mendapatkan imunisasi difteri
2. Orang yang hidup dalam kondisi tempat tingal penuh sesak atau tidak sehat
3. Orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan.
4. Siapapun yang bepergian ke tempat atau daerah terwabah difteri
E. Komplikasi
Jika tidak diobati, difteri dapat menyebabkan:
1. Gangguan pernapasa n
2. Kerusakan jantung
3. Kerusakan saraf
Jadi, jika seseorang telah terpapar orang yang terinfeksi difteri atau telah
mengalami tanda dan gejala difteri, maka harus segera berobat ke dokter,
sehingga segera mendapat penanganan dan tidak sampai terjadi komplikasi.
F. Pencegahan
Difteri adalah penyakit yang umum pada anak-anak. Penyakit ini tidak
hanya dapat diobati tetapi juga dapat dicegah dengan vaksin. Vaksin difteri
biasanya dikombinasikan dengan vaksin untuk tetanus dan pertusis, yang dikenal
sebagai vaksin difteri, pertussis, tetanus (DPT). Pemberian vaksinasi sudah dapat
dilakukan saat masih bayi dengan lima tahapan yakni, 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 12-
18 bulan dan 4-6 tahun.
DAFTAR PUSTAKA