Anda di halaman 1dari 8

Journal of Nonformal Education and Community Empowerment

Volume 1 (1): 18-25, Juni 2017


Available at http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc
p-ISSN 2549-1539
e-ISSN 2579-4256

Teknik Identifikasi Program Paket C dalam Meningkatkan


Keterampilan Fungsional Warga Belajar
Ahmad Syahid

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah FKIP Universitas Singaperbangsa Karawang

Info Artikel Abstrak


Tujuan penelitian ini menganalisis tentang teknik identifikasi
Sejarah Artikel: kebutuhan belajar program Paket C, dan peningkatan keterampilan
Diterima April 2017 fungsional warga belajar Paket C di PKBM Buana Mekar. Penelitian
Disetujui Mei 2017 dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi
Dipublikasikan Juni 2017 kasus untuk mendeskripsikan pembelajaran kewirausahaan untuk
pemberdayaan kelompok pemuda produktif. Subyek penelitiannya satu
Keywords: orang pengelola PKBM, satu orang tutor dan tiga orang warga belajar
identification techniques; paket Paket C. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi,
C program; functional skills wawancara mendalam, dan analisis dokumentasi. Tahapan penelitian
melalui tahap: orientasi, eksplorasi, dan member check. Analisis data
menggunakan model interaktif melalui langkah-langkah: koleksi data,
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menyimpulkan tujuan identifikasi program Paket C
untuk menyusun kebutuhan belajar, perencanaan, proses, penentuan
waktu, penyediaan sarana, dan media pembelajaran. Teknik
identifikasi menggunakan Kartu SKBM, wawancara, angket, observasi,
pertemuan kelompok, dan teknik indikator sosial. Hasil pembelajaran
Paket C berbasis keterampilan fungsional menekankan pada
pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan kewirausahaan.
Abstract
The purpose of this research is to analyze the learning needs identification
technique of Paket C program, and to improve the functional skills of the Paket
C learners at CLC Buana Mekar. The study was conducted using a qualitative
approach with case study methods to describe entrepreneurial learning for
empowering productive youth groups. The subjects of the research were one CLC
manager, one tutor and three learners of Paket C. Data collection using
observation techniques, in-depth interviews, and documentation analysis. Stages
of research through the stage: orientation, exploration, and member check. Data
analysis uses interactive models through the steps: data collection, data
reduction, data presentation, and conclusion/verification. The result of the
research concludes the purpose of identification of Paket C program to compile
the learning needs, planning, process, timing, provision of facilities, and
instructional media. Identification techniques using SKBM Cards, interviews,
questionnaires, observations, group meetings, and social indicator techniques.
Learning outcomes Paket C based on functional skills emphasizes the
development of knowledge, attitudes and entrepreneurial skills.

© 2017 PLS FIP UNNES



Alamat korespondensi:
E-mail: aameth9@gmail.com
Teknik Identifikasi Program Paket C dalam Meningkatkan Keterampilan Fungsional Warga Belajar

PENDAHULUAN Dalam perkembangannya, pembelajaran


Dewasa ini masyarakat di samping keterampilan fungsional warga belajar Kejar
sebagai konsumen pendidikan luar sekolah juga Paket C di PKBM Buana Mekar dilaksanakan
dapat menjadi produsen dari pada tenaga-tenaga dalam upaya menumbuhkembangkan jiwa
pendidikan luar sekolah. Dikatakan demikian, wirausaha. Melalui pembelajaran keterampilan
karena masyarakat sendiri terdiri dari fungsional ini diharapkan warga belajar Kejar
bermacam- macam kelompok individu dengan Paket C di PKBM Buana Mekar dapat memiliki
taraf hidup serta peranan yang berbeda-beda. kemampuan keterampilan untuk berwirausaha
Masyarakat juga menjadi ajang terjadinya secara maksimal. Pembelajaran keterampilan
berbagai peristiwa yang saling berpengaruh fungsional bagi warga belajar Kejar Paket C di
terhadap pola-pola tingkah laku dan kehidupan PKBM Buana Mekar bertujuan meningkatkan
manusia. Di dalam masyarakat terdapat minat- dan memberikan layanan pendidikan bagi
minat, kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan masyarakat sasaran melalui pengembangan
hidup yang berbeda-beda, dan bahkan sering berbagai aspek komponen sistem
terjadi konflik antar nilai, antar kepentingan dan penyelenggaraan dan pembelajaran dalam
antar tujuan hidup dari para anggota masyarakat rangka mencapai keunggulan komparatif
tersebut. Dengan demikian, masyarakat juga maupun kompetitif. Penyelenggaraan
merupakan faktor penghambat dari usaha-usaha diversifikasi layanan pendidikan yang berbasis
memajukan hidup manusia. keunggulan lokal melalui pembelajaran
Meskipun sumber daya alam cukup keterampilan fungsional atau vokasional untuk
tersedia sebagai alternatif lain untuk diolah dan membekali warga belajar memiliki keterampilan
dijadikan lapangan kerja, akan tetapi yang secara fungsional dapat diterapkan dalam
pendayagunaan sumber daya alam tersebut kehidupan untuk bekerja mencari nafkah
belum optimal. Sehubungan belum adanya maupun dalam rangka melanjutkan
tenaga kerja yang andal serta profesional dalam pendidikannya.
pengolahan sumber daya alam tersebut. Dalam rangka mendukung pembelajaran
Perkembangan jumlah penduduk dan jumlah tersebut dikembangkan silabus yang mencakup
angkatan kerja tanpa diikuti pertumbuhan strategi, metode, media, alat, bahan belajar dan
lapangan kerja, serta terbatasnya pengetahuan penilaian yang mengacu pada kurikulum yang
dan keterampilan angkatan kerja, atau disusun. Dukungan sarana pembelajaran dan
ketidaksesuaian antara pengetahuan serta sumber belajar yang dapat digunakan mencapai
keterampilan dengan kebutuhan pasar kerja, tujuan pembelajaran baik akademik maupun
telah menjadi permasalahan yang sangat kecakapan hidup. Kemitraan baik dalam
kompleks dan signifikan. kerangka pembelajaran, maupun pendampingan
Seperti diketahui bahwa salah satu menghubungkan lulusan dengan pasar kerja.
orientasi pendidikan nonformal (PNF) yang Namun yang paling penting agar program
berintegrasi diarahkan kepada keterampilan Kejar Paket C berjalan dengan baik, maka
fungsional, dewasa ini berbagai upaya dilakukan teknik identifikasi kebutuhan belajar warga
oleh lembaga-lembaga yang terkait, seperti belajar perlu mendapat perhatian mendasar.
Dinas Pendidikan melalui Subdinas PNFI telah Identifikasi kebutuhan belajar secara
menyelenggarakan program Kejar Paket C menyeluruh yang dilakukan oleh perencana
berbasis keterampilan fungsional. Kondisi inilah program Paket C bertujuan untuk meningkatkan
yang terjadi pada PKBM Buana Mekar motivasi warga belajar agar berpartisipasi aktif
Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang. dalam pembelajaran. Selain itu identifikasi
Di PKBM tersebut kini terdapat kurang lebih 40 kebutuhan belajar dilakukan sebagai dasar
orang warga belajar yang mengikuti penyusunan tujuan belajar.
pembelajaran keterampilan fungsional yang Penentuan tujuan belajar mengandung
berbasis pada potensi lokal. arti merumuskan tujuan yang akan dicapai

19
Ahmad Syahid | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 1(1) (2017) 18-25

melalui kegiatan belajar. Tujuan ini penting menganalisis fakta dengan interpretasi yang
untuk dirumuskan berdasarkan tiga alasan. tepat terhadap teknik identifikasi program Kejar
Pertama, tujuan itu merupakan arah dari segala Paket C dalam meningkatkan keterampilan
kegiatan belajar. Kedua, tujuan dijadikan dasar fungsional warga belajar di PKBM Buana
untuk pemilihan dan pengadaan unsur-unsur Mekar Desa Mekar Buana Kecamatan
belajar yang tepat. Ketiga, tujuan itu adalah Tegalwaru Kabupaten Karawang. Pendekatan
sebagai tolok ukur dalam evaluasi kegiatan ini menganalisis informasi tentang fenomena
belajar, dalam arti bahwa kegiatan belajar itu utama yang dieksplorasi dalam penelitian,
baik apabila hasil belajar itu telah membawa partisipan penelitian, dan lokasi penelitian.
warga belajar kepada tujuan belajar yang telah Tujuan penelitian ini ditulis dengan istilah-
ditetapkan. Secara umum dapat dikemukakan istilah “teknis” penelitian yang bersumber dari
bahwa tujuan belajar itu merupakan tolok ukur bahasa penelitian kualitatif (Schwandt, 2007
yang menentukan untuk pemilihan sarana dalam Cresswell, 2013:167). Pendekatan ini
belajar, merinci isi atau materi pelajaran, digunakan karena lebih mudah apabila
mengembangkan kegiatan belajar, dan berhadapan dengan kenyataan, dan menyajikan
menyiapkan alat-alat evaluasi kegiatan belajar secara langsung hakikat hubungan antara
(Tyler dalam Sudjana, 2004). peneliti dengan responden, lebih peka dan lebih
Teknik-teknik yang dapat dipergunakan dapat menyesuaikan diri dengan banyak
dalam melaksanakan identifikasi kebutuhan dan penajaman pengaruh bersama terhadap pola-
sumber belajar, sebagai acuan dalam pola nilai yang dihadapi (Moleong, 2004:5).
penyusunan program kegiatan pembelajaran Metode yang digunakan dalam penelitian
PNF dan pemberdayaan masyarakat, termasuk ini adalah studi kasus yang bertujuan
program Kejar Paket C. Identifikasi kebutuhan memperoleh deskripsi kasus secara detail,
merupakan proses yang sangat kritis dalam analisis tema atau pokok bahasan, dan
mengelola suatu program PNF. Langkah ini interpretasi peneliti atau penegasan kasus.
sangat menentukan keberhasilan langkah Interpretasi ini dapat disebut “pelajaran yang
selanjutnya, terutama dalam penyusunan dipelajari” (Guba & Lincolin, 1989 dalam
program Kejar Paket C. Program ini merupakan McMillan & Schumacher, 1997). Melalui studi
salah satu upaya memecahkan masalah yang kasus ini peneliti berusaha mengungkapkan dan
dihadapkan pada suatu lembaga yang berkaitan menganalisis data secara detail tentang teknik
dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) identifikasi program Kejar Paket C dalam
dalam masyarakat, organisasi atau lembaga. meningkatkan keterampilan fungsional warga
Penelitian ini bertujuan (1) mengidentifikasi belajar di PKBM Buana Mekar. Subjek
rencana pembelajaran keterampilan fungsional penelitian terdiri dari satu orang pengurus
yang akan diberikan kepada warga belajar, (2) PKBM Buana Mekar dan tiga orang warga
mengidentifikasi proses pembelajaran belajar Paket C.
keterampilan fungsional untuk meningkatkan Teknik yang digunakan sebagai instrumen
pengetahuan, sikap dan keterampilannya di pengumpulan data adalah observasi, wawancara
bidang wirausaha, (3) mengidentifikasi waktu mendalam, dan analisis dokumentasi sebagai
pelaksanaan pembelajaran keterampilan sumber data triangulasi metode dan sumber
fungsional, dan (4) mengidentifikasi sarana, penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan
peralatan dan media pembelajaran apa saja yang keakuratannya. Tahapan yang dilakukan dalam
diperlukan dalam mendukung kelancaran proses penelitian ini adalah (a) orientasi untuk
pembelajaran. mendapatkan informasi tentang apa yang
penting untuk ditemukan, (b) eksplorasi untuk
METODE menentukan sesuatu secara terfokus, dan
Penelitian ini menggunakan pendekatan (3) tahap member check untuk mengecek temuan
kualitatif untuk menggambarkan dan

20
Teknik Identifikasi Program Paket C dalam Meningkatkan Keterampilan Fungsional Warga Belajar

menurut prosedur dan memperoleh laporan sasaran orangtua dan tokoh masyarakat
akhir (Nasution, 1996). (pimpinan formal dan informal).
Teknik analisis data yang digunakan Pengelola program Paket C dalam
adalah model interaktif melalui langkah-langkah melaksanakan identifikasi yang dilakukan
(a) koleksi data (data collection), (b) reduksi data adalah; pertama, melakukan penyusunan
(data reductional), (c) penyajian data (data display) pedoman identifikasi, yang berisi antara lain
dan (d) penarikan kesimpulan/verifikasi perumusan tujuan, menentukan teknik
(conclusion/verifying) (Miles & Huberman, 1992). identifikasi yang akan digunakan, menentukan
segi yang akan diungkap (nama, umur, jenis
kelamin, status perkawinan, status pendidikan,
pekerjaan, keterampilan yang dimiliki,
hobby/kegemaran, kebutuhan yang dirasakan,
sumber daya yang diperkirakan mendukung,
sarana-prasarana yang tersedia, dan lainnya),
menentukan petugas pelaksana identifikasi,
Gambar 1. Komponen Analisis Data Model menentukan waktu pelaksanaan dan
Interaktif (Miles M.B & Huberman merencanakan jumlah biaya. Kedua,
A.M.,1992:20). penyusunan instrumen dibuat format-format
yang diperlukan untuk mengungkap data yang
HASIL DAN PEMBAHASAN diharapkan. Isi instrumen menyangkut aspek-
Teknik Identifikasi Kebutuhan Belajar aspek kondisi daerah untuk mengungkap
Program Kejar Paket C masalah yang ada sebanyak mungkin.
Pada tahap awal program Kejar Paket C Pertimbangan-pertimbangan yang dapat
dilaksanakan dengan identifikasi. Identifikasi dijadikan dasar dalam menentukan prioritas
adalah cara menentukan sasaran warga belajar kebutuhan belajar, antara lain (1) menentukan
Kejar Paket C di PKBM Buana Mekar. Teknik kebutuhan (untuk tujuan apakah kita memilih);
identifikasi yang digunakan ini antara lain yaitu (2) mempertimbangkan pilihan kebutuhan yang
dengan menggunakan Kartu SKBM, tersedia (apakah pilihan dapat memenuhi tujuan
wawancara, angket, observasi, pertemuan dengan cara yang paling baik); dan (3)
kelompok, teknik indikator sosial, dan menilai risiko relatif dari pilihan yang
mungkin gabungan dari beberapa teknik tersedia (pilihan manakah yang mungkin paling
tersebut. aman atau paling produktif).
Contohnya seperti yang dikemukakan
Tabel 1. Contoh Kartu Sistem Kebutuhan
salah seorang warga belajar yang
Belajar Masyarakat (SKBM)
mengemukakan, bahwa ketertarikannya
SKBM
Nama : ............................................ mengikuti Kejar Paket C adalah untuk
Usia/Status ............................................
Pendidikan ............................................ menguasai keterampilan fungsional
Pekerjaan ............................................ perbengkelan. Karena merasa memiliki keahlian
Alamat ............................................
Saya ingin belajar keterampilan Saya memiliki keterampilan tambal ban yang diturunkan dari orangtuanya.
1. ....................................... 1. .......................................
2. ....................................... 2. ....................................... Dengan adanya program Kejar Paket C berbasis
keterampilan fungsional ini, Dia ingin
Salah satu bentuk teknik identifikasi yang mengembangkan keahliannya di bidang
digunakan kartu yang disebut dengan kartu otomotif khususnya perbengkelan. Hal ini juga
Sistem Kebutuhan Belajar Masyarakat (SKBM) berkaitan dengan faktor jarak antara desa
yang nampak pada tabel 1. Kartu SKBM ini dengan kota cukup jauh dan juga akses jalan
dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu kartu yang kurang begitu baik sehingga jika ada
SKBM untuk sasaran calon warga belajar atau masyarakat sekitar yang ingin memperbaiki
kelompok sasaran dan kartu SKBM untuk

21
Ahmad Syahid | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 1(1) (2017) 18-25

kendaraannya ke bengkel harus melalui jalan dan tujuan pembelajaran akhir yaitu pengaruh
yang cukup jauh. (outcome). “Pengaruh berkaitan dengan manfaat
Identifikasi kebutuhan belajar, sumber, atau kegunaan pembelajaran yang telah diikuti
dan kemungkinan hambatan kegiatan Kejar peserta pembelajaran bagi dirinya, lembaga,
Paket C dilaksanakan sebelum program masyarakat, dan lain sebagainya” (Sudjana,
berjalan. Identifikasi kebutuhan belajar 2007:4).
merupakan hal yang sangat perlu karena suatu Bila dikaitkan dengan pembelajaran
kegiatan belajar akan sangat bermanfaat bagi partisipatif, bahwa teknik identifikasi
peserta bila yang diikutinya tersebut dapat merupakan tahap perencanaan. Seperti yang
memenuhi kebutuhan yang dirasakannya. dikemukakan Sudjana (Kartika, 2011)
Setelah mengetahui kebutuhan belajar, maka dikemukakan bahwa pembelajaran partisipatif
selanjutnya adalah mengidentifikasi sumber didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
belajar yang tepat dengan kegiatan pembelajaran (1) identifikasi program pembelajaran dilakukan
yang akan dilaksanakan. Sumber belajar yang berdasarkan kebutuhan belajar (learning needs
diidentifikasi tersebut dapat berupa manusia dan based). Sumber informasi tentang kebutuhan
dapat pula berupa non manusia. belajar adalah peserta atau calon peserta.
Di samping mengidentifikasi kebutuhan Pentingnya kebutuhan belajar ini didasarkan
dan sumber belajar yang mungkin dapat atas asumsi bahwa peserta akan belajar secara
dimanfaatkan. Maka perlu diidentifikasi efektif bila semua komponen program
kemungkinan hambatan yang akan dihadapi pembelajaran dapat membantu mereka untuk
atau dijumpai baik dalam melaksanakan memenuhi kebutuhannya, (2) berorientasi pada
kegiatan pengaruh kerjasama dalam situasi tujuan kegiatan belajar (learning goals and
belajarnya, pembelajaran maupun dalam objectives oriented). Tujuan pembelajaran disusun
mengembangkan hasil pembelajaran. oleh sumber belajar bersama peserta, dengan
Kemungkinan hambatan ini dapat berupa faktor mempertimbangkan pengalaman peserta,
rnanusia seperti; keterbatasan kemampuan potensi yang dimiliki serta sumber-sumber yang
sumber belajar dalam memberikan dan tersedia di lingkungan kehidupan mereka serta
menyajikan materi, ketidakmampuan peserta kemungkinan hambatan-hambatan yang muncul
dalam mengembangkan keterampilan. dalam kegiatan pembelajaran, (3) berpusat pada
Sedangkan faktor non manusia seperti, peserta (participant centered). Peserta
dukungan lingkungan sekitar, bantuan dari diikutsertakan dan harus berperan penting
pihak lain berupa modal stimulan dalam dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan
mengembangkan keterampilan yang dimiliki. evaluasi, dan (4) belajar berdasarkan
Secara epistimologis, kajian tentang pengalaman (experiential learning). Proses
pembelajaran Kejar Paket C berbasis pembelajaran partisipatif disusun dan
keterampilan fungsional di PKBM Buana Mekar dilaksanakan dengan berangkat dari hal-hal
dapat dilihat dalam pengembangan sistem, yang telah dipelajari berupa pengetahuan, nilai
model dan pengelolaan pembelajaran. Dari segi dan keterampilan yang telah dimiliki peserta
sistem dapat dipahami bahwa pada umumnya serta dari pengalaman peserta, baik dari
pembelajaran memiliki komponen masukan pengalaman dalam tugas pekerjaan sehari-hari
lingkungan (environmental input), masukan maupun pengalaman nyata yang diangkat dari
sarana (instrumental input), masukan mentah (raw tugas atau pekerjaan mereka. Oleh karena itu,
input), dan masukan lain (other input). Proses pendekatan yang digunakan dalam proses
(processes) pembelajaran merupakan interaksi pembelajaran lebih menitikberatkan pada
pembelajaran antara masukan sarana, terutama pendekatan pemecahan masalah.
pelatih, dengan masukan mentah yaitu peserta Dari prinsip-prinsip tersebut nampak
pembelajaran. Tujuan pembelajaran terdiri atas adanya keterlibatan peserta dalam perencanaan
tujuan pembelajaran antara keluaran (output), (participatory planning), keikutsertaan dalam

22
Teknik Identifikasi Program Paket C dalam Meningkatkan Keterampilan Fungsional Warga Belajar

perencanaan pelaksanaan (participatory intelek (intellectual skills) (Bloom dalam Sudjana,


implementation) dan keikutsertaan dalam 2004).
perencanaan evaluasi (participatory evaluation). Gambaran salah seorang warga belajar
Pelatih lebih berperan sebagai sumber belajar mengemukakan bahwa ketertarikan untuk
yang memfasilitasi peserta untuk mencapai menguasai keterampilan fungsional otomotif
tujuan pembelajaran, yaitu perubahan bidang perbengkelan. Dengan adanya program
pengetahuan dan keterampilan. Peserta menjadi Kejar Paket C berbasis keterampilan fungsional
subyek yang berperan aktif sejak perencanaan, ini Dia ingin mengembangkan keahliannya di
pelaksanaan hingga evaluasi pembelajaran. bidang perbengkelan dan bias memiliki bengkel
Program Paket C di Desa Tanjungpakis sendiri. Setelah lulus program Kejar Paket C ini
Kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi di bidang
dilaksanakan dengan melibatkan warga belajar otomotif. Prospek keahlian perbengkelan di
dalam merencanakan, melaksanakan dan wilayah desa sekitar sangat baik, karena jarak
menilai hasil pembelajaran keterampilan yang cukup jauh dan jalan yang tidak begitu
fungsional berwirausaha. Tujuan pembelajaran baik sehingga cukup beralasan jika hendak
disusun untuk meningkatkan pengetahuan, mendirikan bengkel di wilayah itu.
keterampilan dan sikap kewirausahaan warga Dari hasil analisis data menunjukkan
belajar Kejar Paket C yang berdampak pada hasil pembelajaran Kejar Paket C berbasis
peningkatan kesempatan kerja dan keterampilan fungsional di PKBM Buana Mekar
pemberdayaan atau kemandirian ekonomi ini lebih menekankan pada pengembangan
warga belajar. Pembelajaran keterampilan kewirausahaan. Sikap dan keterampilan
fungsional berwirausaha berkaitan dengan kewirausahaan merupakan tujuan utama proses
pengetahuan, sikap dan keterampilan pembelajaran Kejar Paket C ini. Suryana
berwirausaha tentang cara mengolah bahan (2006:10) mengemukakan bahwa
mentah menjadi bahan jadi, dan cara “Kewirausahaan adalah terjemahan dari
memasarkan hasil produksi. Untuk mengukur “entrepreneurship”, yang dapat diartikan sebagai
keberhasilan proses pembelajaran, tutor “the backbone of economy”, yaitu syaraf pusat
melaksanakan penilaian, baik teori dan perekonomian atau sebagai „tailbone of economy‟,
kemampuan keterampilan berwirausaha warga yaitu pengendali perekonomian suatu bangsa”
belajar (Hidayat, 2016). (Suharto Wirakusumo dalam Suryana (2006:10).
Secara faktual hasil yang telah diperoleh
Peningkatan Keterampilan Fungsional Belajar warga belajar Kejar Paket C setelah mengikuti
Kejar Paket C pembelajaran keterampilan fungsional berkaitan
Hasil pembelajaran Kejar Paket C dengan ranah kognitif, afektif, dan keterampilan
berbasis keterampilan fungsional di PKBM kewirausahaan. Hasil pengetahuan berkaitan
Buana Mekar memiliki aspek tujuan dengan cara mengolah bahan mentah menjadi
pembelajaran yang meliputi tiga ketegori, yaitu bahan jadi. Hasil keterampilan berkaitan dengan
(1) ranah kognitif yang mencakup pengetahuan praktik keterampilan cara memasarkan hasil
(knowledge), pengertian (comprehension), produksi. Hasil afektif berkaitan dengan tumbuh
penerapan (application), analisis, sintesis, dan dan berkembangnya sikap kemandirian warga
evaluasi, (2) afektif yang mencakup perubahan belajar dalam mengembangkan usahanya.
yang berhubungan minat, sikap, nilai-nilai, Dampak pembelajaran keterampilan fungsional
penghargaan dan penyesuaian diri, dan berwirausaha dapat membuka kesempatan bagi
(3) keterampilan yang mencakup keterampilan warga belajar untuk meningkatkan kemandirian
produktif (productive skills), keterampilan teknik ekonomi sehingga meningkatkan pendapatan
(technical skills), keterampilan fisik (physical skills), keluarganya.
keterampilan sosial (social skills), keterampilan Secara etimologi kewirausahaan
pengelolaan (managerial skills), dan keterampilan merupakan nilai yang diperlukan untuk

23
Ahmad Syahid | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 1(1) (2017) 18-25

memulai suatu usaha (start-up phase) atau suatu bertambahnya warga belajar Kejar Paket C yang
proses dalam mengerjakan suatu yang baru memiliki sikap perilaku, pengetahuan sebagai
(creative) dan sesuatu yang berbeda (innovative). wirausaha sekaligus memiliki keterampilan
Dalam hal ini pengetahuan, sikap dan vokasi sablon dan printing sebagai jenis usaha,
keterampilan kewirausahaan. Kewirausahaan dan semakin banyaknya warga belajar yang
adalah suatu proses melakukan sesuatu yang mulai merintis usaha sablon dan printing
baru dan berbeda dengan tujuan menciptakan dengan memanfaatkan keterampilannya,
kemakmuran bagi individu dan memberi nilai peluang usaha dan potensi di lingkungannya.
tambah pada masyarakat (Winarto, 2004). “...
entrepreneurship secara sederhana sering diartikan SIMPULAN
sebagai prinsip atau kemampuan wirausaha” Identifikasi program Kejar Paket C
(Soedjono, Meredith, Marzuki, dalam Alma, bertujuan untuk mengidentifikasi rencana
2007:22). Kewirausahaan pada dasarnya pembelajaran, proses pembelajaran, waktu
merupakan jiwa diri seseorang yang pembelajaran, sarana, peralatan dan media
diekspresikan melalui sikap dan perilaku yang pembelajaran apa saja yang diperlukan dalam
kreatif dan inovatif untuk melakukan kegiatan mendukung kelancaran proses pembelajaran
berusaha. Orang yang memiliki jiwa keterampilan fungsional di PKBM Buana
kewirausahaan dapat melakukan kegiatan Mekar. Teknik identifikasi antara lain
berusaha atau menjadi pelaku kewirausahaan menggunakan Kartu SKBM, wawancara,
atau lebih dikenal dengan sebutan wirausaha. angket, observasi, pertemuan kelompok, teknik
Selanjutnya Dale S. Beach dalam (Kamil, indikator sosial, dan mungkin gabungan dari
2009:10) mengemukakan, “The objective of beberapa teknik tersebut. Pada saat
training is to achieve a change inthe behavior of those melaksanakan identifikasi beberapa
trained” (tujuan pembelajaran adalah untuk pertimbangan yang dijadikan dasar penentuan
memperoleh perubahan dalam tingkah laku prioritas kebutuhan belajar antara lain
mereka yang dilatih). Melalui pembelajaran penentuan kebutuhan belajar yang dipilih,
Kejar Paket C berbasis keterampilan fungsional pertimbangan pilihan kebutuhan belajar yang
warga belajar diharapkan dapat meningkatkan tersedia, dan penilaian risiko relatif dari pilihan
perekonomian masyarakat di lingkungannya. yang tersedia.
Program Kejar Paket C berbasis keterampilan Hasil pembelajaran Kejar Paket C
fungsional dilaksanakan untuk meningkatkan berbasis keterampilan fungsional di PKBM
keterampilan berwirausaha warga belajar. Buana Mekar menekankan pada pengembangan
Kewirausahaan adalah sikap dan perilaku kewirausahaan. Pengetahuan kewirausahaan
wirausaha. Wirausaha ialah orang yang inovatif, berkaitan dengan cara mengolah bahan mentah
antisipatif, inisiatif, pengambil resiko, dan menjadi bahan jadi. Keterampilan
berorientasi laba. Artinya “Kewirausahaan kewirausahaan berkaitan dengan praktik
merupakan sikap dan perilaku orang yang keterampilan cara memasarkan hasil produksi.
inovatif, antisipatif, inisiatif, pengambil resiko, Sikap kewirausahaan berkaitan dengan tumbuh
dan berorientasi laba” (John Kao dalam dan berkembangnya sikap kemandirian warga
Sudjana, 2004:131). belajar dalam mengembangkan usahanya. Hasil
Hidayat (2017) mengungkapkan ketiga aspek tersebut diharapkan berdampak
penyelenggaraan program Paket C berbasis terhadap terbukanya kesempatan bagi warga
kewirausahaan banyak yang telah menunjukkan belajar Kejar Paket C meningkatkan
keberhasilan. Hasil pembelajaran menunjukkan kemandirian ekonomi keluarganya.
peningkatan pengetahuan, sikap dan
keterampilan kewirausahaan warga belajar DAFTAR PUSTAKA
Paket C di PKBM Bina Sejahtera Kabupaten Alma, B. (2007). Kewirausahaan. Bandung:
Karawang. Hasil pembelajaran menunjukkan Alfabeta.
Cresswell, J. W. (2013). Research design.
24
Teknik Identifikasi Program Paket C dalam Meningkatkan Keterampilan Fungsional Warga Belajar

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Analisis data kualitatif. Jakarta: UI Press.


Hidayat, D. (2016). Pembelajaran partisipatif Moleong, L. J. (2004). Metode penelitian kualitatif.
keterampilan berwirausaha untuk Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
pemberdayaan ekonomi warga belajar Nasution, S. (1996). Metode penelitian naturalistik
kejar paket C. Jurnal Pendidikan Dan kualitatif. Bandung: Tarsito.
Pemberdayaan Masyarakat, 3(2), 122–137. Sudjana, D. (2004). Pendidikan nonformal:
Hidayat, D. (2017). Pengelolaan pembelajaran Wawasan, sejarah perkembangan, filsafat, teori
berbasis kewirausahaan masyarakat pendukung, asas. Bandung: Falah
program kejar paket C. Journal of Production.
Nonformal Education, 3(1), 1–10. Sudjana, D. (2007). Manajemen program
Kamil, M. (2009). Pendidikan nonformal. pendidikan untuk pendidikan luar sekolah dan
Bandung: Alfabeta. pengembangan sumber daya manusia.
Kartika, I. (2011). Mengelola pelatihan partisipatif. Bandung: Falah Production.
Bandung: Alfabeta. Suryana, D. (2006). Kewirausahaan: Pedoman
McMillan, J. H., & Schumacher, S. (1997). praktis (Kiat dan proses menuju sukses).
Research in education: A conceptual Jakarta: Salemba Empat.
introduction. New York San Fransisco: Winarto, P. (2004). First step to be an entrepreneur.
Longman Inc. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Miles, M. B., & Huberman, M. A. (1992).

25

Anda mungkin juga menyukai