IMUNISASI
IMUNISASI
Menu utama
Skip to content
Beranda
About
MAR 232013
Pembimbing:
Ahmad Zakiudin, S.Kep
Disusun Oleh :
ISQIYATUL AMANAH
NIM : 011.014
AKADEMI KEPERAWATAN AL HIKMAH
BENDA SIRAMPOG BREBES
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktek keperawatan klinik jiwa dengan judul “ Asuhan Keperawatan pada Tn T dengan Gangguan
Ekspresi Marah : Perilaku Kekerasan “ di Bangsal Perkasa RSJD Klaten, telah disetujui dan disahkan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 19 Januari 2013
Ruang : Perkasa
Mengetahui :
Mengetahui :
Pembimbing Akademik
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelessaikan loporan “ ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn T
DENGAN GANGGUAN EKSPRESI MARAH : PERILAKU KEKERASAN DI BANGSAL PERKASA RSJD
KLATEN“.
Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik moril, materil
maupun spiritual, maka perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Direktur RSJD Soedjarwadi Klaten
2. KH.Sholahudin, selaku pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah
3. Bapak Purnomo, S.Kep selaku pembimbing Klinik yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan motifasi
kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan
4. Bapak Ahmad Zakiuddin, SKM, selaku dosen pembimbing akademik
5. Orang tua yang selalu mendoakan
6. Rekan-rekan dan semua pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan makalah
ini
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangannya. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi laporan selanjutnya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi mahasiswa Akper Al Hikmah pada
khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR iii
DASFTAR ISI iv
PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Tujuan penulisan 1
C. Metode penulisan 1
TINJAUAN TEORITIS PERILAKU KEKERASAN
A. Definisi 2
B. Faktor predisposisi 3
C. Faktor prestipasi 3
D. Faktor perilaku 4
E. Mekanisme koping 4
F. Pohon masalah 4
G. Diagnosa keperawatan 5
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian 20
B. Alasan masuk 20
C. Faktor predisposisi 21
D. Faktor presipitasi 21
E. Pemeriksaan fisik 21
F. Psikososial 21
G. Status mental 22
H. Kebutuhan persiapan pulang 23
I. Mekanisme koping 24
J. Aspek medik 24
K. Pohon Masalah 24
L. Diagnosa 25
M. Analisa data 26
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Asuhan keperawatan pada gangguan jiwa sekarang merupakan suatu pelayanan yang harus mendapatkan perhatian
khusus dibidang kesehatan. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat akan
mengakibatkan persaingan dibidang sosial dan ekonomi, sehigga dalam kehidupan memungkinkan akan terjadi
ketidakmampuan sehingga akan menyebabkan prosentase penyakit jiwa meningkat.
Dalam kehidupan di masyarakat yang jelas sering terjadi masalah-masalah sehingga masyarakat yang tidak kuat
mental bisa mengalami ketegangan jasmani dan rohani, sehingga dapat mengganggu kesehatan jiwa seseorang salah
satunya adalah “ Gangguan ekspresi marah : Perilaku kekerasan “.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Mampu memberikan dan melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan mental yang komperetensif sesuai dengan
teori dan kondisi di lapangan.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengkaji status mental yang dialami oleh penderita gangguan jiwa khususnya gangguan ekspresi marah :
perilaku kekerasan.
b. Dapat merencanakan intervensi yang dilakukan.
c. Dapat melaksanakan implementasi dan mencegah masalah yang dialami penderita gangguan jiwa.
d. Dapat mengevaluasi hasil ASKEP yang telah diberikan.
C. METODE PENULISAN
Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1. Study kasus yaitu buku-buku dan bacaan yang berhubungan dengan mata kuliah keperawatan jiwa.
2. Study dokumentasi yaitu dokumentasi klien yang berada di bangsal Perkasa RSJD DR.RMSoedjarwadi Klaten
3. Wawancara langsung dengan klien dan perawat ruangan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
PERILAKU KEKERASAN
A. Definisi
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang individu mengalami perilaku-perilaku yang dapat
melukai fisik, baik terhadap diri sendiri atau orang lain. ( Towsed Mc, 1998. Hal 62 )
Perilaku kekrasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai diri sendiri, orang
lain secara fisik maupun psikologis.
( Berkowlt, 1993 )
Berdasarkan definisi diatas maka perilaku kekerasan dapat dibagi menjadi dua yaitu perilaku kekerasan secara
verbal dan secar fisik. ( Kahner Ebl, 1995 )
B. Rentang Respon
Respon Adaptif Respon Mal Adaptif
C. Faktor predisposisi
1. Faktor biologis
a. Teori Dorongan Naluri ( Instintural drive Theory )
Disebabkan oleh suatu dorongan kebutuhan dasar yang sangat lewat.
b. Teori Psikosomatik ( Psychomatic Theory )
Pengalaman rasa marah adalah sebagai akibat dari respon psikologis terhadap stimulus eksternal, internal maupun
lingkungan.
2. Faktor psikologis
a. Teori Agresi Frustasi ( Frustation Aggression theory )
Frustasi terjadi apabila keinginan individu untuk mencapai sesuatu gagal sehingga akan mendorong perilaku agresif.
b. Teori Perilaku ( Behavorational Theory )
Kemarahan adalah respon belajar, hal ini dapat dicapai bila fasilitas atau suatu yang mendukung.
3. Faktor sosial kultural
a. Teori lingkungan sosial ( Social Environment )
Lingkungan sosial akan mempengaruhi sikap individu untuk mengekspresikan marah.
b. Teori Belajar Sosial ( Soccial Learning Theory )
Perilaku agresif dapat dipelajari secara langsung imitasi dari proses sosialitas.
D. Faktor presipitasi
Stressor :
1. Stressor, dari luar ( serangan fisik, kehilangan, kematian )
2. Stressor dari dalam ( putus hubungan, kehilangan rasa cinta, menurunnya prestasi kerja, rasa bersalah yang tidak
dapat dikendalikan )
E. Tanda dan Gejala
1. Muka merah
2. Pandangan tajam
3. Otot tegang
4. Nada suara tinggi
5. Berdebat dan sering pula tampak klien memaksakan kehendak memukul jika tidak senang
F. Faktor perilaku
1. Menyerang atau menghindar
2. Menyatakan dengan jelas
3. Memberontak ( Acting out )
4. Kekerasan, amuk ( Violence )
G. Mekanisme koping
Mekanisme koping yang sering digunakan Klien dengan gangguan ekspresi marah : perilaku kekerasan adalah :
• Persaingan dibidang pekerjaan atau sekolah
• Olah raga dan permainan
• Musik
• Bacaan film dan drama
• Kegiatan
• Sublimasi, mengalihkan keinginan bawah sadar yang disadari kepada cita-cita yang lebih luhur.
H. Pohon masalah
Akibat Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
I. Diagnosa keperawatan
3. Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan.
4. Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah.
LAPORAN PENDAHULUAN
A. MASALAH UTAMA
Perilaku kekerasan
C. POHON MASALAH
Perilaku kekerasan
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan
2. Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah
c. Kontrak
Topik : Bagaimana kalau sekarang kita bercakap-cakap tentang perasaan marah Bapak ?
Tempat : Bapa mau dimana kita bercakap-cakapnya ? bagaimana kalau di tempat itu ?
Waktu : Mau berapa lama kita bercakap-cakap ? bagaimana kalau 10 menit saja.
2. Fase kerja
• Coba Bapak ceritakan lagi tentang perasaan marah yang Bapak alami ?
• Saat ini apakah Bapak juga lagi merasa jengkel ?
• Penyebabnya ada Bapak ?
• Apa yang membuat Bapak selalu ingin memukul orang ?
• Apa penyebabnya ?
• Apa sebelumnya Bapak suka memukul orang ?
• Apa penyebabnya ?
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif : Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap tentang perasaan marah yang Bapak alami ?
Obyektif : Coba sekarang Bapak sebutkan apa saja yang menyebabkan Bapak marah ? bagus
b. Rencana tindak lanjut
Baiklah Bapak waktu kita sudah habis nanti Bapak cerita penyebab marah yang belum Bapak ceritakan pada saya.
Ya Pak.
c. Kontrak
Topik : Nah Bapak nanti kita akan berbicara tentang apa saja tanda-tanda perilaku kekerasan dan cara marah yang
biasa Bapak lakukan.
Tempat : Mau bicara dimana Bapak ? baiklah.
Waktu : Lalu kira-kira jam berapa kita bisa bertemu ? baiklah, sampai nanti Bapak
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Pertemuan II
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien dapat menyebutkan penyebab marah
2. Diagnosa keperawatan
Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan
3. Tujuan khusus
3) Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
4) Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
5) Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
4. Rencana tindakan keperawatan
Anjurkan Klien mengungkapkan yang dialami saat marah atau jengkel
Observasi tanda perilaku kekerasan pada sikap
Simpulkan bersama Klien tanda-tanda jengkel atau kesal yang dialami Klien
Anjurkan Klien untuk mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
Bantu Klien bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
Bicarakan dengan Klien apakah dengan cara yang Klien lakukan masalahnya selesai ?
4.1 Bicarakan akibat atau kerugian dari cara yang dilakukan Klien
4.2 Bersama Klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh Klien
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif : Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap tentang tanda-tanda perilaku kekerasan, cara
marah yang biasa Bapak lakukan dan akibat dari tindakan Bapak tersebut.
Obyektif : Nah Bapak, sekarang coba apa saja tanda-tanda dari perilaku kekerasan ? bagus. Lalu cara apa saja
yang biasa Bapak lakukan saat marah ? apa itu merupakan tindakan yang bagus ? lalu apa akibatnya jika Bapak
marah sampai memukul ?
b. Rencana tindak lanjut
Baiklah, Bapak sudah banyak yang kita bicarakan, nanti coba diingat-ingat lagi tanda-tanda perilaku kekerasan. Cara
yang biasa Bapak lakukan dan akibat yang timbul dari tindakan yang biasa Bapak lakukan Ya Bapak? bagus.
c. kontrak
Topik : Apa Bapak masih ingat kita akan membicarakan apa ?siang ini kita akan mempelajari tentang tanda-tanda
perilaku kekerasan dan cara marah yang biasa Bapak lakukan serta akibatnya.
Tempat : Dimana kita akan bercakap-cakap Pak ?
Waktu : Mau berapa lama Bapak ? bagaimana kalau 10 menit.
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi klien.
Klien dapat menyebutkan tanda dan gejala marah, cara marah yang biasa dilakukan serta akibat yang terjadi.
2. Diagnosa keperawatan.
Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan.
3. Tujuan khusus.
Klien dapat menggunakan obat-obatan yang diminum dan kegunaannya (jenis, dosis dan efek).
4. Rencana tindakan keperawatan.
4.1 Jelaskan jenis-jenis obat yang diminum klien pada klien.
4.2 Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian minum obat tanpa seizin dokter.
4.3 Jelaskan prinsip benar minum obat (baca nama yang tertera pada botol ? obat, dosis obat, waktu dan cara
minum).
4.4 Ajarkan Klien minta obat dan minum tepat waktu.
4.5 Anjurkan klien melaporkan pada perawatan / dokter jika merasakan efek yang tidak menyenengkan.
4.6 Beri pujian jika Klien minum obat dengan benar.
c. Kontrak.
Topik : Bapak ingat apa yang akan kita bicarakan sekarang ?
Sekarang suster akan menjelaskan pada Bapak obat-obatan yang diminum Bapak disini.
Tempat : Bapak ingin kita bicara dimana ? disini saja
Waktu : berapa lama kita akan mengobrol ? bagaimana kalau 10 menit
2. Kerja.
Ini lho Pak obat-obatan yang diminum oleh Bapak yang merah orange ini namanya CPZ, yang putih kecil ini
Haloperidol. Dua obat ini bergabung untuk mengendalikan emosi Bapak marah, obat ini diminum 3 x sehari.
Masing-masing 1 tablet, jangan lebih jangan kurang. Dengan minum obat ini mungkin Bapak akan mengalami
perasaan ngantuk, lemas, pengin tidur terus, bibir jadi kering, itu semua adalah efek samping obat ini, jangan panik
perawat akan selalu memonitor tekanan darah Bapak merasa kaku. Kaku otot / tremor, mata melihat keatas, sulit
menggerakan anggota badan, banyak keluar air ludah, tolong Bapak hubungi perawat untuk mendapatkan obat
penangkalnya. Kalau dokter datang ceritakan yang Bapak rasakan saat menggunakan obat-obatan ini. Obat ini harus
diminum terus, mungkin berbulan-bulan atau bertahun-tahun, jangan khawatir obat ini jika diminum sesuai
peraturan. Jangan berhenti minum obat walaupun Bapak sudah sehat dan Bapak harus selalu konsultasi dengan
kami. Kalau Bapak berhenti minum obat gejala-gejala seperti yang Bapak alami sekarang akan muncul lagi, sudah
jelas Bapak ?
Bapak ada lima hal yang harus diingat saat Bapak minum obat, benar bahwa obat ini untuk Bapak, benar caranya,
benar waktu dan benar frekuensinya, ingat ya Pak, bagus.
3. Terminasi
a. Evaluasi.
Subjektif : Bagaimana Bapak sekarang sudah paham tentang obat. Obat yang diminum Bapak selama ini ?
bagus
Obyektif : coba sekarang Bapak sebutkan jenis obat yang diminum Bapak bagus ! sekarang lima benar kalau kita
minum obat apa saja Pak ? ya bagus sekali.
b. Rencana tindakan lanjut.
Karena Bapak sudah paham tentang obat-obatan yang Bapak minum. Bapak dapat langsung minta obat jika waktu
pemberian obat sudah tiba.
c. Kontrak yang akan datang.
Berhubung disini perawat isqi cuma 2 minggu, jika nanti Bapak mengalami kesulitan Bapak bisa menghubungi
suster atau perawat yang ada disini.
Mari Bapak saya perkenalkan dengan suster atau perawat yang ada disini.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. T
Umur : 29 Tahun
Alamat : Jenggotan Pranggon Andong Boyolali
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : MI
Pekerjaan : Pedagang
No. CM : 03 74 38
B. Penganggung Jawab
Nama : Tn. J
Hubungan dengan Klien : Ayah Kandung
Alamat : Jenggotan Pranggon Andong Boyolali
II. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan sering marah karena tidak bisa hidup seperti orang lain yang normal, terkadang mengamuk,
mengancam hingga memukul orang.
III. ALASAN MASUK
±2 hari sebelum masuk rumah sakit klien bingung, labil, marah – marah, mengamuk mengancam, gelisah, sulit tidur,
hyperaktif, bicara kacau dan bicara sendiri, sulit dikendalikan, memukul orang lain.
Perilaku Kekerasan
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Pada kasus perilaku kekerasan yang dialami pada Tn. T tindakan yang dilakukan sesuai dengan konsep teori adalah
membina hubungan saling percaya, membantu klien mengungkapkan penyebab perasaan jengkel atau marah,
membantu klien mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan, membantu mengungkapkan akibat atau kerugian
dari cara yang digunakan klien, membantu klien mengidentifikasi cara yang konstruktif dalam berespon terhadap
kemarahannya dan mengajarkan cara untuk menyalurkan energy marah yang sehat agar tidak menciderai diri
sendiri, oarng lain dan lingkungan.
(Budi Anna Keliat , S.Kp 1998)
Saran
Untuk pasien :
Usulan penulis pada klien dengan ekspresi marah untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
1. Hindarkan hal-hal yang bisa menyebabkan marah yaitu mengungkit masalah tentang keinginan yang tidak
terpenuhi, menjauhi hal-hal yang menyebabkan klien jengkel.
2. Ekspresikan marah dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti dan diterima tanpa menyakiti orang
lain
3. Anjurkan klien untuk mengikuti kegiatan atau aktivitas sehari-hari baik didalam ruangan maupun diluar
ruangan.
4. Anjurkan klien minum obat secara teratursesuai dengan ketentuan dokter.
5. Anjurkan klien kontrol dengan teratur setelah pulang dari rumah sakit
Untuk perawat :
1. Perawat perlu mengeksplorasikan perasaan marah dengan : mengkaji pengalaman marah masa lalu dan bermain
peran dalam mengungkapkan marah.
2. Perawat perlu mengembangkan tingkah laku asertif bagi klien yaitu menganjurkan pada klien untuk
mengungkapkan perasaannya secara berkelompok misal dengan keluarga untuk dapat pemecehan masalahya.
3. Perawat perlu mengembangkan dan menyalurkan nergi kemarahannya dengan cara yang konstruktif.
4. Melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, lari pagi, angkat berat dan aktivitas lain yang membantu relaksasi
otot seperti olahraga.
5. Mengikutsertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok.
Untuk mahasiswa :
1. Tingkatkan semangat individu dan kerjasama kelompok, mengelola kasus kelompok agar dapat memberikan
asuhan keperawatan secara profesional.
2. Mempersiapkan diri baik fisik maupun materi sebelum praktek khususnya dalam bidang keperawatan jiwa.
DAFTAR PUSTAKA
Budi Anna Kelliat, 2005, “Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa”, Jakarta. EGC
Keliat, B.A. (1999). “Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial, Menarik diri”. Jakarta : FKUI
Maramis, WF.1998, Proses keperawatan Kesehatan jiwa, (Terjemahan ).Penerbit Buku Kedokteran,EGC, Jakarta
Share this:
Twitter
Facebook15
Terkait
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG
PERKASA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. RM SOEDJARWADI KLATEN
LP Perilaku Kekerasan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN :
HEMOROIDDengan 3 komentar
By sofaelcaffu
Navigasi pos
Gambar kata-kata perawat lucu
ASKEP gOUT REMATOID
Tinggalkan Balasan
Jam
Cari
Pos-pos Terbaru
KTI DM
KTI CKS
KTI ANAK FEBRIS TYPOID
KTI KOMUNITAS HIPERTENSI
KTI DHF
Komentar Terakhir
Arsip
November 2015
Februari 2014
Januari 2014
Agustus 2013
Mei 2013
Maret 2013
Kategori
Uncategorized
Meta
Daftar
Masuk log
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com
Blog di WordPress.com.
Ikuti
Ikuti “sofaners”
Daftarkan saya