Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
KELOMPOK 4:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2019
i
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kelancaran bagi kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Analisis Laporan Kinerja” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dari kelompok
kami. Diluar itu, kami sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun
isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah wawasan
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 3
3.1 Kesimpulan.................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dihasilkan. Anggaran yang dijalankan dalam satu tahun anggaran bisa terjadi
hitungan atau karena situasi dan kondisi pada saat dijalankannya program tersebut
berbeda dengan pada saat program tersebut ditetapkan. Jika terjadi penyimpangan maka
perlu dianalisis sebab-sebab terjadinya penyimpangan dan cara apa yang harus
dilakukan untuk masa yang akan datang. Untuk memperbaiki kesalahan atau
penyimpangan yang terjadi dimasa yang akan datang maka perlu dilakukan perhitungan
analisis serta informasi lain dan aspek perilaku penilaian prestasi untuk menunjang
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah
pengendalian manajemen ?
4. Apa saja informasi lain atau tambahan dalam analisis laporan kinerja ?
1.3 Tujuan
kinerja.
5. Untuk mengetahui informasi lain atau tambahan dalam analisis laporan kinerja.
7. Sebagai syarat pemenuhan tugas kelompok dalam mata kuliah sistem pengendalian
manajemen.
2
BAB II
PEMBAHASAN
manajer pusat pertanggungjawaban. Prestasi kerja pada intinya bisa dilihat dari efisien
dan efektif tidaknya suatu pusat pertanggungjawaban menjalankan tugas yang menjadi
melaporkan secara sederhana jumlah selisih yang terjadi selama periode tertentu tanpa
yang terjadi selama periode tertentu tidak akan memberikan manfaat di masa yang akan
sehingga selisih harus diuraikan dari tingkat tertinggi yaitu selisih laba, sampai dengan
Selisih yang disusun secara hierarkis dapat dilihat pada gambar di halaman
selanjutnya. Dari gambar tersebut dapat diketahui, pertama kali ditentukan kinerja unit
usaha secara keseluruhan, yang merupakan selisih antara laba sesungguhnya yang
dicapai dengan anggaran laba. Kemudian selisih ini dibagi ke dalam selisih pendapatan
dan selisih biaya. Selisih pendapatan dibagi menjadi dua selisih yaitu selisih volume
dan selisih harga jual, untuk unit usaha secara keseluruhan dan untuk pusat pendapatan
3
dari unit usaha. Selisih volume dapat dibagi lagi menjadi dua selisih yaitu selisih pangsa
pasar dan selisih volume industri. Selisih pendapatan dapat juga dianalisis berdasarkan
daerah penjualan. Sedangkan selisih biaya dibagi menjadi dua, yaitu biaya produksi dan
biaya non produksi. Selisih biaya produksi dibagi ke dalam pabrik atau bagian dalam
Selisih Total
Overhead Volume
Bahan Baku Tenaga Kerja Pangsa Pasar
Variabel Industri
Kerangka kerja untuk melakukan analisis selisih yang terjadi menggunakan ide-ide sebagai
berikut :
3) Memfokuskan pada pengaruh laba dari selisih yang disebabkan oleh masing-
4) Berusaha menghitung pengaruh yang spesifik dari tiap faktor penyebab dengan
hanya mengubah faktor yang bersangkutan sementara faktor yang lain konstan.
5) Menambah kompleksitas secara berurutan, satu lapis pada suatu waktu, dimulai
4
6) Menghentikan proses apabila penambahan kompleksitas pada tingkatan tertentu
secara keseluruhan.
produk, dan hasil dari lini produk tersebut kemudian dikumpulkan untuk
5
C. Selisih Campuran (Mix Variance)
menggunakan persamaan :
Besarnya selisih volume dapat dicari dengan mengurangkan selisih volume dan
selisih campuran dengan selisih campuran. Perhitungan selisih volume juga dapat
menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan pangsa pasar dan yang disebabkan
oleh perbedaan volume industri. Prinsipnya adalah manajer unit usaha bertanggung
jawab terhadap pangsa pasar tapi tidak bertanggung jawab terhadap volume
industri, karena volume industri ini dipengaruhi oleh keadaan ekonomi secara luas.
6
2.2.2 Selisih Biaya (Expense Variance )
A. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak dipengaruhi oleh
besarnya volume penjualan maupun volume produksi. Sesuai dengan sifat biaya
ini, maka selisih yang terjadi dihitung dengan cara membandingkan antara biaya
B. Biaya Variable
Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara langsung dan proporsional
Sebagai ilustrasi, untuk periode yang berakhir 30 Juni, akan digunakan jumlah
terdiri dari jumlah sesungguhnya untuk enam bulan pertama ditambah estimasi
7
Perbandingan anggaran sesungguhnya dengan harapan kinerja
manajer unit usaha mengharapkan untuk mencapai target laba tahunan. Jika
prestasi untuk tahun ke tanggal lebih buruk dari pada anggaran untuk tahun ke
tanggal memungkinkan deficit atas prestasi yang dicapai bisa diatasi untuk
sesungguhnya atas anggaran yang rendah untuk tahun ke tanggal bisa saja
kebijakan dan juga karena estimasi saat ini dari kinerja tahun tersebut kerap
seperti itu khususnya penting pada periode terjadinya inflasi. Analisis selisih
pada sistem seperti itu tidak akan menghasilkan selisih tentang harga jual.
Juga, aka ada selisih laba kotor; laba kotor per unit berbeda antara harga jual
antara harga jual sesungguhnya dengan harga pokok standar. Harga pokok
yang disebabkan oleh perubahan harga bahan baku dan tenaga kerja. Standar
8
ini, lebih dari sesungguhnya, biaya yang digunakan atas ketidakefisienan
2) Standar Historis.
diterima.
3) Standar Eksternal.
9
2.2.4 Full-Cost System
Jika perusahaan menggunakan sistem biaya penuh (full-cost system),
maka baik biaya variable maupun biaya tetap dimasukkan sebagai elemen
persediaan pada biaya standar per unit. Jika persediaan akhir lebih besar dari
pada persediaan awal, beberapa biaya overhead tetap yang terjadi pada periode
biaya overhead tetap dikurangkan pada harga pokok penjualan dari pada
ini harus di hitung dan dilaporkan. Selisih ini merupakan perbedaan biaya tetap
produksi yang sesungguhnya dan biaya produksi tetap standar pada volume
bersangkutan.
produksi tetap tidak dimasukkan dalam persediaan sehingga tidak ada selisih
indikasi kinerja yang baik, yakni makin rendah biaya maka lebih baik
10
2.3 Keterbatasan Analisis Selisih
Walaupun analisis selisih merupakan cara yang bagus, tetapi ia mempunyai
keterbatasan.
1) Walaupun cara ini menunjukkan dimana selisih itu terjadi tapi ia tidak
2) Tidak memberikan penjelasan apakah selisih yang terjadi tersebut penting atau
tidak.
4) Laporan analisis selisih hanya menunjukkan apa yang telah terjadi tidak
dilakukan manajer.
manajer unit usaha tertentu juga menerima informasi dari sumber lainnnya.
11
2.4.2 Tujuan Non Keuangan
mereka sendiri.
akurat.
dan mereview anggaran laba dan dalam laporan yang berurutan terhadap anggaran yang
12
disetujui. Inilah yang disebut aspek teknik dalam sistem penyusunan anggaran formulir
yang digunakan untuk menyusun anggaran, format selisih biaya dan realisasinya,
frekuensi laporan, dan lain-lain sama pada banyak perusahaan,. Namaun perbedaannya
tersebut.
bekerja secara efektif jika mereka hanya di tagetkan untuk jangka pendek
masalah harian. Dengan pengawasan ketat, tujuan laba suatu manajer unit
13
2) Tekanan yang konsisten memotivasi manajer untuk mencari jalan yang
Longgar
coba.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Perhitungan selisih
Kerangka kerja untuk melakukan analisis selisih yang terjadi menggunakan ide-ide
sebagai berikut :
1) Menentukan faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba.
2) Pecah seluruh selisih laba berdasarkan faktor-faktor kunci penyebab tersebut.
3) Memfokuskan pada pengaruh laba dari selisih yang disebabkan oleh masing-
masing faktor penyebab.
4) Berusaha menghitung pengaruh yang spesifik dari tiap faktor penyebab dengan
hanya mengubah faktor yang bersangkutan sementara faktor yang lain konstan.
5) Menambah kompleksitas secara berurutan, satu lapis pada suatu waktu, dimulai
dengan tingkatan yang paling umum.
6) Menghentikan proses apabila penambahan kompleksitas pada tingkatan tertentu
tidak menambah kejelasan mengenai faktor-faktor yang mendasari selisih laba
secara keseluruhan.
2. Analisis Selisih Dalam Dunia Praktik
Beberapa perbedaan dalam praktik diuraikan berikut ini:
1) Perbandingan Periode Waktu
2) Memfokuskan Pada Laba Kotor
3) Standar Evaluasi
4) Full-Cost System
5) Biaya Teknik Dan Kebijakan
3. Keterbatasan Analisis Selisih
1) Selisih dan tidak menjelaskan tindakan yang perlu dilakukan sebagai tindaka-
lanjutnya.
2) Tidak memberikan penjelasan apakah selisih yang terjadi tersebut penting atau
tidak.
3) Selisih hanya menunjukkan apa yang telah terjadi,tidak menunjukkan apa pengaruh
dimasa mendatang terhadapa tindakan yang telah dilakukan manajer
15
4. Informasi Lain
Manfaat utama dari laporan formal adalah:
1) Laporan ini menyediakan tekanan yang diperlukan pada manajer tingkat bawah
utnuk mengambil tindakan perbaikan atas inisitatif mereka sendiri.
2) Informasi informal bisa saja tidak lengkap atau salah arti.
3) Jumlah dalam laporan formal menyediakan informasi yang lebih akutat.
4) Laporan formal bisa mengkonfirmasi atas informasi dari pihak luar.
5. Aspek Perilaku Pada Penilaian Prestasi
1) Pengawasan ketat ( Tigh controls )
2) Pengawasan longgar
3) Pengaruh perilaku pengawasan ketat dan longgar
4) Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pengawasan ketat dan longgar.
16
DAFTAR PUSTAKA
[1] Abdul Halim, Achmad Tjahjono & Muh Fakhri Husein,” Sistem Pengendalian
[2] Anthony Robert N, Vijay Govindrajan, 2005. Management Control System. Sistem
[3] Anthony, Dearden, Bedford,” SPM (Management Control Systems), Agus Maulana,
17